Anda di halaman 1dari 8

SIKLUS : Jurnal Teknik Sipil, Vol. 4, No.

2, Oktober 2018

NILAI KOHESI DAN SUDUT GESER TANAH PADA AKSES


GERBANG SELATAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING
Virgo Trisep Haris
Program Studi Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning
Jalan Yos Sudarso Km. 8 Rumbai Pekanbaru
E-mail : virgo@unilak.ac.id

Fadrizal Lubis
Program Studi Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning
Jalan Yos Sudarso Km. 8 Rumbai Pekanbaru
E-mail : fadrizal@unilak.ac.id

Winayati
Program Studi Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning
Jalan Yos Sudarso Km. 8 Rumbai Pekanbaru
E-mail : winayatimt@gmail.com

Abstrak

Areal Universitas Lancang Kuning memiliki lahan dengan perbedaan kontur yang
cukup curam (berlereng). Beberapa bangunan memerlukan dinding penahan tanah untuk
menjaga kesetabilan lereng tanah agar pondasi bangunan tetap dapat stabil menyangga
tanah dalam memikul struktur diatasnya. Akses gerbang selatan Universitas Lancang
Kuning juga berada pada kondisi tanah yang berlereng, sehingga rawan terhadap bahaya
longsor. Untuk mengetahui apakah kondisi lereng tanah akses gerbang selatan
Universitas Lancang Kuning aman terhadap bahaya longsor, dilakukan pengujian
dengan cara mengebor dan mengambil sampel tanah dilapangan dan dilakukan uji kuat
geser di laboratorium. Setelah dilakukan pengeboran tanah pada kedalaman 1 sampai
3,5 meter, serta pengujian cohesi dan sudut geser di laboratorium, dihasilkan pada
kedalaman 1, 2, 3, dan 3,5 meter, nilai cohesi berturut-turut 0,18; 0,11; 0,32 dan 0,25
(kg/cm2) dan sudut geser 23,5 0; 25,290; 28,170 dan 29,710 maka kategori jenis tanah
pasir berlanau dengan tingkat kepadatan sangat lepas. Kekuatan geser tanah relatif
dalam kondisi atau keadaan yang sama pada setiap lapisan kedalaman. Dengan kondisi
kepadatan sangat lepas, tebing tanah rawan terhadap bahaya longsor, sehingga
pembangunan tebing perlu dilakukan sebagai upaya mencegah kelongsoran.

Kata Kunci : Kohesi, Lereng, Longsor, Sudut Geser

Abstract

The area of the University of Lancang Kuning has land with a fairly steep contour
difference (slope).Some buildings require a retaining wall to maintain the stability of
the ground slope so that the foundation of the building can still be stable to support the
soil in carrying the above structure. Access to the southern gateway of the University of
Lancang Kuning is also in the condition of the slope soil, so it is prone to landslide

123
Haris, V.T., Lubis, F., Winayati / Nilai Kohesi dan Sudut Geser/ pp. 123 – 130

hazards.To find out whether the condition of the slopes of the access gate south of the
University of Lancang Kuning safe against landslide hazard, tested by drilling and
taking soil samples in the field and conducted a shear strength test in the laboratory.
After soil drilling at a depth of 1 to 3.5 meters, as well as testing of cohesion and shear
angle in the laboratory, produced at depths of 1, 2, 3, and 3.5 meters, cohesion values
of 0.18; 0.11; 0,32 and 0,25 (kg / cm2) and shear angle 23,5 0; 25.290; 28,170 and
29,710, the category of sandy-clad sandy soil with very high density. The shear strength
of the soil is relative under the same conditions or circumstances at each depth layer.
With very loose density conditions, cliffs of land prone to landslide hazards, so that the
cliff construction should be done in an effort to prevent sliding.

Keywords : Cohesion, Slope, Landslide, Shear Angle

A. PENDAHULUAN bangunan lingkungan lainnya yang


Areal Universitas Lancang berhubungan dengan tanah yang
Kuning Pekanbaru memiliki lahan yang berkontur atau tanah yang memiliki
berkontur dengan tebing yang cukup elevasi yang berbeda cukup tinggi
curam, banyak bangunan-bangunan (curam), yang berfungsi untuk menahan
yang memerlukan dinding penahan massa tanah diatas struktur atau
tanah untuk menjaga kesetabilan massa bangunan yang dibuat.
tanah agar tetap dapat mendukung Untuk dapat menghitung dimensi
dengan baik bangunan diatasnya. dan kesetabilan dinding penahan tanah,
Seperti pada bangunan Fakultas Hukum, diperlukan penyelidikan tanah untuk
Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas mendapatkan engineering properties
Ekonomi dan Rusunawa. Universitas tanah berupa nilai kohesi dan sudut
Lancang Kuning memiliki lima akses geser dalam tanah. Nilai kohesi dan
(jalan masuk) dengan dua akses utama, sudut geser tanah juga dapat
yaitu gerbang timur di jalan Yos dipergunakan untuk menganalisis
Sudarso dan gerbang selatan di jalan apakah tebing atau lereng dalam kondisi
Umban Sari. Jalan gerbang timur dalam aman atau tidak, sebelum dilakukan
analisis tentang dimensi dan stabilitas
proses pembangunannya sudah
menggunakan dinding penahan tanah dinding penahan tanah.
untuk menjaga kestabilan struktur jalan
tersebut. B. TINJAUAN PUSTAKA
Akses gerbang selatan pada sisi Langkah pertama melakukan
yang berbatasan dengan komplek pemasangan titik bantu dalam bentuk
bangunan Politeknik Caltex, kondisinya pemasangan dan pengecoran pipa
bertebing dan belum dilakukan paralon yang lebih dikenal dengan titik
perkuatan dengan dinding penahan kelongsoran tanah. Masalah
tanah. Kondisi ini rawan dengan kelongsoran tanah sering terjadi
keruntuhan (longsor) yang dapat disebabkan keadaan geografi yang
menyebabkan amblasnya jalan yang dibeberapa tempat memiliki curah hujan
ada, keruntuhan lereng juga dapat cukup tinggi dan daerah potensi gempa.
menimbun areal lahan Politeknik Caltek Curah hujan yang tinggi dianggap
yang berbatasan dengan jalan tersebut. sebagai faktor utama kelongsoran
Dinding penahan tanah karena air dapat mengikis suatu lapisan
merupakan komponen struktur pasir, melumasi batuan ataupun
bangunan penting untuk jalan raya, dan meningkatkan kadar air suatu lempung

124
SIKLUS : Jurnal Teknik Sipil, Vol. 4, No. 2, Oktober 2018

sehingga mengurangi kekuatan geser hanya dengan cara merobah bentuk


(Kusuma, 2016). Kemungkinan longsor lereng yang bersangkutan. Untuk
akibat hujan masih harus dikaitkan itu ada dua cara :
dengan beberapa faktor antara lain 1). Membuat lereng lebih datar,
topografi daerah setempat, struktur yaitu mengurangi sudut
geologi, sifat kerembesan tanah dan kemiringan
morfologi perkembangannya. 2). Memperkecil ketinggian lereng
Permasalahan yang umumnya b. Memperbesar gaya melawan atau
melatarbelakangi bencana tanah longsor momen melawan. Gaya melawan
adalah : atau momen melawan dapat
a. Kemiringan lereng yang hampir ditambah dengan beberapa cara,
tegak lurus akan berpengaruh yang paling sering dipakai ialah
terhadap stabilitas lereng. Adanya sebagai berikut :
infrastruktur yang berdiri di atas 1). Dengan memakai “counter
lereng tidak mungkin dipindah weight”, yaitu tanah timbunan
sehingga lahan untuk membuat pada kaki lereng
kemiringan lereng sangat terbatas. 2). Dengan mengurangi tegangan
b. Keadaan geografi yang memiliki air pori di dalam lereng
curah hujan cukup tinggi yang 3). Dengan cara mekanis, yang
meningkatkan kadar air pori dengan memasang tiang atau
sehingga mengurangi kekuatan dengan membuat dinding
geser. penahan
c. Bertambahnya kadar air pori jika 4). Dengan cara injeksi
terjadi hujan lebat karena kurang
berfungsinya saluran drainase pada Saputra S.A. (2017),
konstruksi tersebut yang menganalisis stabilitas lereng tanpa
mengakibatkan terhambatnya aliran perkuatan dan dengan perkuatan lereng.
air yang akan keluar sehingga Penelitian dilakukan di ruas jalan di
tekanan air pori meningkat dan wilayah perbukitan TNBBS Lampung
berpotensi mengakibatkan yang memiliki kondisi geografis terdiri
kelongsoran. dari tebing dan jurang yang cukup
d. Di atas lokasi longsor telah berubah curam, sehingga rawan mengalami
fungsi dari daerah hijau menjadi kelongsoran. Pada lereng tanpa
pemukiman yang menyebabkan perkuatan dengan nilai kohesi sebesar 3
berkurangnya daerah resapan air kPa dan sudut geser tanah sebesar 38o,
sehingga terjadi perubahan didapat angka keamanan sebesar 0,433
kandungan air tanah dalam rongga dan 0,4. Hasil tersebut membuktikan
dan akan menurunkan stabilitas struktur lereng tidak aman, maka
tanah. diperlukan solusi untuk penanganan
kelongsoran. Hasil analisis stabilitas
1. Kestabilan Lereng kelongsoran lereng yang diperkuat
Pada prinsipnya, cara yang dengan kantilever didapat angka
dipakai untuk menjadikan lereng supaya kemanan sebesar 1,852.
lebih aman (lebih mantap) dapat dibagi
dalam dua golongan, yaitu : 2. Dinding Penahan Tanah
a. Memperkecil gaya penggerak atau Bangunan dinding penahan tanah
momen penggerak. Gaya atau berguna untuk menahan tekanan tanah
momen penggerak dapat diperkecil lateral yang ditimbulkan oleh tanah urug

125
Haris, V.T., Lubis, F., Winayati / Nilai Kohesi dan Sudut Geser/ pp. 123 – 130

atau tanah asli yang labil. Dinding tipis dan diberi tulangan secara
penahan tanah banyak digunakan pada penuh unutk menahan momen
proyek-proyek : Jalan raya, Irigasi, dan gaya lintang yang bekerja.
Pelabuhan, Bangunan ruang bawah 4). Dinding counterfort
tanah (basement), Pangkal jembatan 5). Dinding beton bertulang yang
(abutment), dll. Kestabilan dinding tipis pada bagian dalam
penahan tanah diperoleh terutama dari dinding pada jarak tertentu
berat sendiri struktur dan berat tanah didukung oleh plat atau dinding
yang berada di atas pelat fondasi. vertikal yang disebut
Besar dan distribusi tekanan tanah counterfort. Ruang di atas plat
pada dinding penahan tanah, sangat fondasi, diantara counterfort
tergantung pada gerakan tanah lateral diisi dengan tanah.
terhadap DPT. 6). Dinding krib, dibuat dari balok-
a. Tipe – tipe dinding penahan tanah balok beton yang disusun
1). Dinding gravitasi, biasanya menjadi DPT.
terbuat dari beton tak bertulang 7). Dinding Penahan Tanah
atau pasangan batu, sedikit dengan perkuatan (reinforced
tulangan diberikan pada earth wall) dinding yang
permukaan dinding untuk berupa timbunan tanah yang
mencegah retakan permukaan. diperkuat bengan material lain.
2). Dinding semi gravitasi, (geosintetik atau metal, dll)
Dinding grafitasi yang
bentuknya agak ramping, b. Tekanan tanah yang bekerja pada
karena rampingnya pada dinding penahan tanah. Tekanan
struktur ini dibutuhkan tanah merupakan luas dari diagram
penulangan beton, namun tegangan gaya yang terjadi akibat
hanya pada bagian dinding pembebanan, perbedaan tinggi air
saja. maupun akibat sifat-sifat tanah
3). Dinding kantilever, terdiri dari (property of soils). Diagram
kombinasi dinding dan fondasi tegangan gaya tersebut dapat dilihat
beton bertulang yang berbentuk pada gambar 1.
T. Ketebalan DPT ini relatif

Gambar 1. Tekanan Tanah yang Bekerja pada Dinding Penahan Tanah

126
SIKLUS : Jurnal Teknik Sipil, Vol. 4, No. 2, Oktober 2018

3. Kohesi dan Sudut Geser dalam (Ø) juga berkaitan dengan tingkat
Kohesi adalah gaya tarik menarik kepadatan suatu jenis tanah, yang dapat
antara partikel dalam tanah, dinyatakan dilihat pada tabel 1.
dalam satuan berat per satuan luas. Bahtiar M.A. (2016),
Kohesi tanah akan semakin besar jika menggunakan metode statistik untuk
kekuatan gesernya makin besar. Nilai mencari persamaan regresi linier kohesi,
kohesi (c) diperoleh dari pengujian sudut geser dan nilai konus, yang
laboratorium yaitu pengujian kuat geser meliputi uji R2, uji variansi (uji F), uji
langsung (direct shear strength test) dan signikansi (uji t), dan uji validitas.
pengujian triaxial (triaxial test). Salah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
satu aspek yang memengaruhi nilai karena beragamnya keadaan tanah pada
kohesi adalah kerapatan dan jarak antar setiap daerah, yang tentu saja hal
molekul dalam suatu benda. Kohesi tersebut dapat mengakibatkan daya
berbanding lurus dengan kerapatan dukung dan paremeter tanah selalu
suatu benda, sehingga bila kerapatan berubah, yang mencakup sudut geser
semakin besar maka kohesi yg akan dan kohesi tanah.
didapatkan semakin besar. Dalam hal Hafez M (2015), membahas
ini, benda berbentuk padat memiliki tentang analisa pengaruh kohesi dan
kohesi yang paling besar dan sebaliknya sudut geser terhadap perubahan angka
pada cairan. keamanan lereng. Perhitungan
Sudut geser dalam merupakan dilakukan dengan dua cara, yaitu
sudut yang dibentuk dari hubungan perhitungan secara manual dan
antara tegangan normal dan tegangan perhitungan secara numeric dengan
geser di dalam material tanah atau program GeoStudio 2007 – Slope/W.
batuan. Sudut geser dalam adalah sudut Dalam penelitiannya, Hafez M
rekahan yang dibentuk jika suatu menggunakan nilai kohesi antara 0
material dikenai tegangan atau gaya kN/m2 sampai 200 kN/m2, dan nilai
terhadapnya yang melebihi tegangan sudut geser dari 0o sampai 55o. Hasil
gesernya. Semakin besar sudut geser penelitian menunjukkan bahwa nilai
dalam suatu material maka material faktor keamanan lereng akan meningkat
seiring dengan bertambahnya nilai
tersebut akan lebih tahan menerima
tegangan luar yang dikenakan kohesi dan sudut geser tanah.
terhadapnya. Besaran nilai sudut geser

Tabel 1. Besaran Sudut Geser dalam Tanah


Tingkat Kepadatan Sudut Geser Dalam (Ø)
Sangat lepas < 30
Lepas 30 – 35
Agak padat 35 – 40
Padat 40 – 45
Sangat padat > 45
(Sumber : Bowles JE, 1989)

127
Haris, V.T., Lubis, F., Winayati / Nilai Kohesi dan Sudut Geser/ pp. 123 – 130

C. METODE PENELITIAN g. Masukkan benda uji ke dalam


cincin geser pada alat uji geser yang
1. Lokasi Penelitian
masih terkunci menjadi satu. Posisi
Pengambilan sampel tanah tanah berada diantara dua batu pori
dilakukan di akses (jalan masuk) h. Atur posisi stang penekan alat uji
gerbang selatan Universitas Lancang kuat geser dalam posisi vertikal dan
Kuning. Sampel tanah kemudian diuji tepat menyentuh bidang penekan
untuk mendapatkan nilai kohesi dan i. Putar engkol pendorong alat uji
sudut gesernya di laboratorium Program geser sampai tepat menyentuh stang
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik penggeser benda uji (dial proving
Universitas Lancang Kuning. ring tepat akan mulai bergerak)
j. Buka kunci cincin geser, pasang
2. Bahan dan Alat Penelitian dan atur dial konsolidasi pada
Bahan penelitian adalah tanah di posisi nol
akses jalan masuk gerbang selatan k. Berikan beban normal pertama
Universitas Lancang Kuning. Peralatan sesuai dengan beban yang
yang digunakan : bor tangan, tabung diperlukan. Segera setelah
sampel, ekstruder, cincin cetakan pembebanan pertama diberikan, isi
sampel, timbangan ketelitian 0,1 gram bak perendam alat uji geser dengan
stop watch, alat uji kuat geser air sampai penuh sehingga benda
uji terendam
3. Prosedur Penelitian l. Putar engkol pendorong sehingga
Prosedur penelitian adalah : tanah mulai menerima beban geser.
a. Lakukan pengeboran tanah Baca dial proving ring dan dial
dilapangan sedalam 1 dan 2 meter pergeseran setiap 15 detik sampai
dengan alat bor tangan pada daerah tercapai beban maksimum atau
yang bertebing deformasi 10% diameter benda uji
b. Pada masing-masing kedalaman m. Berikan beban normal pada benda
pengeboran diambil contoh tanah uji kedua sebesar dua kali beban
dengan tabung sampel normal pertama dan ulangi prosedur
c. Sampel tanah dibawa ke ke 6 sampai 12 pada benda uji
laboratorium dan dikeluarkan kedua
dengan alat pengeluar sampel n. Untuk benda uji ketiga, berikan
(ekstruder) beban normal sebesar tiga kali
d. Buat benda uji dengan cara beban pertama dan lakukan
meletakkkan cincin cetakan sampel percobaan dengan cara yang sama
di mulut tabung sampel dan dengan benda uji sebelumnya.
keluarkan sampel sepanjang lebih
kurang 3 cm sampai cincin cetakan D. HASIL DAN PEMBAHASAN
terisi penuh, lalu potong dan Sesuai dengan rencana lokasi
ratakan kedua permukaan tanah penelitian, yaitu pada akses masuk
yang terdapat dalam cincin cetakan gerbang selatan Universitas Lancang
e. Lakukan prosedur diatas untuk 3 Kuning, dipilih daerah dengan tebing
buah benda uji paling curam, yaitu sisi jalan antara
f. Keluarkan benda uji dari cincin markas Waradipa Unilak dengan
cetakan dan timbang benda uji gedung Poltek Caltex, untuk dilakukan
dengan ketelitian 0,1 gram pengeboran guna mendapatkan contoh

128
SIKLUS : Jurnal Teknik Sipil, Vol. 4, No. 2, Oktober 2018

tanah yang nantinya akan dilakukan merupakan tanah dengan jenis pasir
pengujian dilaboratorium. berlanau dengan tingkat kepadatan
Pengeboran tanah dilakukan satu sangat lepas. Kondisi tanah yang sangat
titik pengambilan dengan kedalaman lepas menyatakan bahwa lapisan tanah
pengambilan sampel masing-masing memiliki banyak rongga atau angka pori
pada kedalaman 1m, 2m, 3m dan 3,5m. yang tinggi, sehingga tanah potensial
Dari pengujian di laboratorium terhadap untuk mengalami perubahan volume
sampel-sampel tersebut didapat hasil akibat beban yang diberikan.
pengujian sampel seperti pada tabel 2 Nilai kohesi dan sudut geser
dan gambar 2. dalam (Ø) yang didapat ini juga dapat
Nilai kohesi yang didapat dari menggambarkan keadaan dilapangan
hasil pengambilan dan pengujian sampel tentang kondisi akses gerbang selatan.
yang diambil dari pengeboran daerah Beberapa tempat pada akses tersebut
tebing akses gerbang selatan Univ. telah mengalami penurunan permukaan
Lancang Kuning, berkisar antara 0,11 (perubahan volume) akibat beban lalu
sampai dengan 0,342 atau tidak sama lintas diatasnya, terutama sisi timur
dengan 0 (nol), hal ini menunjukkan didaerah sekitar Posko Waradipa. Bila
bahwa lapisan tanah mengandung jenis lapisan tanah hanya terdiri dari pasir
tanah yang kohesif (lanau atau lepas, tanpa ada kandungan lanau atau
lempung). Dengan adanya kandungan lempung sebagai tanah yang kohesif,
tanah kohesif pada lapisan tanah perubahan volume atau penurunan
tersebut, lapisan tanah memiliki sifat permukaan tanah akan lebih besar dari
tarik menarik antar molekulnya, yang ada sekarang.
sehingga dapat mendukung kesetabilan Dengan telah diketahuinya nilai
lereng dalam batas-batas beban tertentu. kohesi dan sudut geser dalam (Ø)
Nilai sudut geser dalam (Ø) yang lapisan tanah pada akses selatan
didapat berkisar antara 23,5o sampai tersebut, maka upaya-upaya untuk
dengan 29,71o besarannya ini mengetahui karakteristik tanah lebih
berdasarkan pada Tabel 1 menunjukkan lanjut serta upaya untuk mencegah
bahwa tanah sekitar daerah tersebut terjadinya kelongsoran dapat dilakukan.

Tabel 2. Nilai Kohesi dan Sudut Geser


Kedalaman Sampel Kohesi Sudut Geser
(m) (kg/cm2) (Ø0)
1 0,183 23,5
2 0,11 25,29
3 0,342 28,17
3,5 0,25 29,71

129
Haris, V.T., Lubis, F., Winayati / Nilai Kohesi dan Sudut Geser/ pp. 123 – 130

Gambar 2. Hubungan Kedalaman Kohesi dan Sudut Geser

E. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Setelah dilakukan pengeboran Bahtiar MA., 2016, Korelasi Nilai
pada contoh tanah di kedalaman 1m, Kohesi dan Sudut Geser Tanah
2m, 3m dan 3,5m, kemudian dilakukan Dalam dengan Nilai Tahanan
pengujian dilaboratorium didapatkan Konus Sondir, e-Jurnal Matrik
nilai cohesi dan sudut geser dari tanah Teknik Sipil.
tersebut sbb: Kohesi berturut-turut Bowles JE., 1989, Sifat-sifat Fisis dan
0,083; 0,11; 0,342; 0,25 (kg/cm2), sudut Geoteknis Tanah. Jakarta,
geser 23,5; 25,29; 28,17; 29,71 (Ø0). Erlangga.
Hasil analisis, tanah tersebut di atas Hafez M., 2015, Analisa Pengaruh
dikategorikan dengan jenis tanah pasir Kohesi dan Sudut Geser Dalam
berlanau dengan tingkat kepadatan Terhadap Angka Keamanan
sangat lepas. Nilai kohesi dan sudut Lereng, Diploma Thesis
geser yang didapat dari hasil Universitas Andalas.
pengambilan dan pengujian sampel Saputra SA., 2017, Analisis Stabilitas
yang besarannya menunjukkan bahwa Lereng Dengan Perkuatan
tanah sekitar daerah tersebut merupakan Dinding Penahan Tanah
tanah dengan jenis pasir berlanau Kantilever Dan Geotekstil Pada
dengan tingkat kepadatan sangat lepas. Ruas Jalan Lintas Liwa-Simpang
Keadaan kekuatan geser tanah relatif Gunung Kemala KM. 268+550,
dalam kondisi atau keadaan yang sama Skripsi Jurusan Teknik Sipil
pada setiap lapisan kedalaman. Fakultas Teknik Universitas
Bandar Lampung

130

Anda mungkin juga menyukai