Anda di halaman 1dari 12

dihartawan@umj.ac.

id 16/10/2021

Sistem Respirasi (Pernapasan)


drg. Dihartawan, MKKK
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Univ. Muhammadiayah Jakarta

Latar Belakang
• Sistem respirasi adalah system mekanisme tubuh yang fungsi utamanya
adalah melakukan pertukaran gas oksigen (O2) tang dibutuhkan tubuh
untuk metabolisme sel dengan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan
dari sisa metabolisme.
• Organ-organ pernafasan terdiri dari:
• Hidung
• Faring
• Laring
• Trakea
• Bronkus
• Paru-paru
• Diafragma

dihartawan@umj.ac.id

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 1


dihartawan@umj.ac.id 16/10/2021

Anatomi Fisiologi
• Sistem pernafasan atas
• Hidung
• Faring - Laring
• Trakea
• Sistem pernafasan bawah
• Bronchi/Bronkus
• Bronchioli/Bronkiolus
• Paru-Paru

dihartawan@umj.ac.id

Sistem Pernafasan Atas


1. Hidung / konka nasalis

/ konka nasalis

Bagian wajah yang menonjol dan


ditopang oleh tulang hidung dan
tulang rawan, merupakan saluran
udara pertama, mempunyai dua
lubang (kavum nasi), dipisahkan oleh
sekat hidung (septum nasi). / konka nasalis

Didalamnya terdapat bulu-bulu yang


berguna untuk menyaring udara,
debu, dan kotoran yang masuk ke
dalam lubang hidung.
(Syaifuddin, 2006)

dihartawan@umj.ac.id

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 2


dihartawan@umj.ac.id 16/10/2021

● Permukaan vestibulum nasi dilapisi kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan


folikel rambut (bulu hidung), fungsi bulu hidung untuk menepis benda-benda
kasar yang terdapat dalam udara inspirasi.
● Dibagian lateral terdapat konka nasalis superior, medius dan inferior. Serta
terdapat kavernesus (jaringan erektil) yaitu pleksus vena berdinding tipis.
● Dibagian belakang terdapat lubang yang menghubungkan tekak dengan
rongga pendengaran tengah (tuba auditive eustachius).
● Terdapat juga saluran yang menghubungkan dengan saluran air mata ke
rongga hidung (tuba lakrimalis).
● Sinus Paranasal (sinus maksilaris, sinus frontalis, sinus sfenoidalis, sinus
etmoidalis)
● Syaraf penciuman (nervus olfaktorius)  sinus etmoidalis
(Graff, 2010)
dihartawan@umj.ac.id

dihartawan@umj.ac.id (Boies Buku Ajar Penyakit THT, 1997)

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 3


dihartawan@umj.ac.id 16/10/2021

Fungsi Hidung
• Saluran udara pernapasan
• Penyaringan (filtrasi), penghangatan
dan pelembaban
• Penerimaan bau dan rasa
• Pembentukan suara (ruang
resonansi)
• Membunuh kuman yang masuk
melalui selaput lendir mukosa
hidung.
(Sherwood, 2004)
dihartawan@umj.ac.id

2. Faring - Laring
• Merupakan saluran otot batas mulai dasar otak
(Basis kranii) dan vertebra servikal VI.

• Merupakan tempat persimpangan antara jalan


nafas dan jalan makanan.

• Keatas berhubungan dengan rongga hidung, ke


depan berhubungan dengan rongga mulut. Hidung

• Disebelah bawah-belakangnya terdapat


epiglottis, yang berfungsi menutup laring pada
saat menelan makanan. Mulut

• Bagian akhir berbatasan dengan laring di


sebelah depan, dan esofagus disebelah bawah. Laring

(Syaifuddin, 2012) Esofagus

dihartawan@umj.ac.id

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 4


dihartawan@umj.ac.id 16/10/2021

Faring
• Nasofaring, pada bagian ini terdapat dua struktur penting yaitu
tuba eustachius dan tuba auditory. Tuba eustachius berfungsi
untuk menyeimbangkan tekanan udara di membrane timpani.
Tuba auditory menghubungkan nasofaring dengan telingan
bagian tengah.

• Orofaring, merupakan dasar atau pangkal lidah berasal, Gerakan


reflek menelan berawal dari pergerakan otot orofaring ini.
Orofaring berbatasan dengan mulut dan pada daerah ini banyak
terdapat kelenjar (tonsil), tonsil palatina, tonsil faringeal dan
tonsil lingual.

• Laringofaring, posisinya paling bawah dari faring, disini system


pernapasan sudah terpisah dengan system pencernaan, dimana
udara masuk melalui bagian anterior, sementara makanan
masuk lewat posterior ke dalam esophagus melalui penutupan
katup epiglotis.
dihartawan@umj.ac.id

Laring
• Merupakan pangkal tenggorokan berupa
saluran udara, letaknya di bawah faring
dengan penutupnya epiglotis, batas bawah
sampai vertebra servikal, bersambung ke
trachea.

• Fungsi sebagai pembentukan suara


(terdapat pita suara).

• Terdiri dari 5 tulang rawan;


• Kartilago tiroid (1 buah)
• Kartilago ariteanoid (2 buah)
• Kartilago krikoid (1 buah)
• Kartilago epiglottis (1 buah)

(Anderson, 1999)

dihartawan@umj.ac.id

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 5


dihartawan@umj.ac.id 16/10/2021

3. Trakhea
• Merupakan batang tenggorokan dari laring,
terbentuk dari 16-20 cincin tulang rawan. Mulai
dari laring dan berakhir pada bronkus primer
kanan dan kiri.

• Panjangnya kira-kira 12 cm, dgn diameter 2,5


cm terletak dibagian anterior esofagus.

• Dindingnya tersusun oleh sel epitel bersilia


yang menghasilkan lendir.

• Lendir ini berfungsi sebagai alat saring dan


menjerat partikel yang masuk, kemudian
akan digerakkan naik ke faring oleh silia dan
oleh refleks batuk.

(Graff, 2010)

dihartawan@umj.ac.id

Sistem Pernafasan Bawah


1. Bronchi/Bronkus
• Merupakan percabangan trachea kanan dan kiri,
tempat percabangan ini disebut karina.
• Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri
(Bronkus primer).
• Bronkus kanan terdiri dari 3 lobus dan bronkus kiri
terdiri dari 2 lobus (Bronkus superior, median,
inferior)  bronkus sekunder.
• Kemudian bercabang lagi menjadi bronkus
segmental/tersier (10 lobus kanan dan 8 lobus kiri).
• Bronkus segmental kemudian membelah menjadi
bronkus subsegmental, yang dikelilingi oleh
jaringan ikat yang mengandung arteri, limfatik dan
saraf.
• Bronkus subsegmental kemudian bercabang
menjadi bronkiolus.
(Syaifuddin, 2006)

dihartawan@umj.ac.id

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 6


dihartawan@umj.ac.id 16/10/2021

2. Bronchioli/Bronkiolus
• Merupakan lanjutan dari percabangan masing-masing
bronkus (bronkus subsegmental), bercabang-cabang
menjadi bagian yang semakin kecil.

• Bronkiolus terkecil disebut bronkiolus terminal yang


menuju pada alveoli paru.

• Pada bronkiolus juga terdapat silia yang berfungsi


mendorong zat asing keluar dari paru-paru menuju
trachea – laring. Namun pada bronkiolus terminal tidak
ada lagi kelenjar mukosa atau silia.

• Pada bronkiolus terminal yang menuju pada alveoli


paru disini terjadi pertukaran gas. Namun dalam
proses ini tidak seluruhnya bertukar, tapi menyisakan
150 mL udara yang menetap (physiologic dead
space).

(Anderson, 1999)

dihartawan@umj.ac.id

3. Paru-Paru
• Berada di rongga dada, menghadap ke tengah
rongga dada (kavum mediastinum).
• Paru-paru dibungkus oleh selaput yang Bernama
pleura. Pleura dibagi menjadi 2 yaitu; Pleura
visceral (pembungkus) yang langsung
membungkus paru-paru, dan Pleura pariental yang
melapisi rongga dada sebelah luar.
• Pada kondisi normal kavum pleura ini vakum
(hampa) dan hanya terdapat sedikit cairan (eksudat)
sebagai pelumas untuk memudahkan paru-paru
mengembang dan mengempis, serta
menghindari gesekan antara paru-paru dan
dinding dada.
• Sebagian besar terdiri dari gelembung hawa
(Alveoli). (Syaifuddin, 2006)

dihartawan@umj.ac.id

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 7


dihartawan@umj.ac.id 16/10/2021

Fisiologi Paru-Paru
• Pada alveoli terjadi pertukaran udara, O2 masuk
ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah.
• Persyarafan pada system pernapasan ini disuplai
melalui nervus phrenicus dan nervus spinal
thoraxic.
• Nervus phrenicus mensyarafi  diafragma.
• Nervus spinal thoraxic mensyarafi  intercostal.
• Selain itu juga paru juga dipersarafi oleh serabut
saraf simpatis dan parasimpatis.
• Saat proses ventilasi paru maka terjadi kontraksi
otot-otot pernafasan (diafragma, otot intercostal,
serta otot perut).
(Graff, 2010, Syaifuddin, 2006)

dihartawan@umj.ac.id

Ventilasi Paru
• Adalah pergerakan udara dari atmosfir masuk
dan keluar paru-paru.

• Dua kegiatan ventilasi adalah inspirasi


(inhalasi) dan ekspirasi (ekshalasi).

• Inhalasi adalah menghirup gas atmosfir ke


dalam paru, sedang ekshalasi adalah
membuang gas dari paru ke atmosfir.

• Bentuk aktivitas ventilasi bisa berupa


pernapasan dada dan pernapasan perut.

dihartawan@umj.ac.id

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 8


dihartawan@umj.ac.id 16/10/2021

Pernapasan Dada
• Adalah pernapasan yang melibatkan otot intrakostal (sela iga).

• Mekanismenya sebagai berikut;


• Fase inhalasi, otot intrakostal berkontraksi sehingga dada membesar, akibatnya
tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan luar, sehingga udara
luar kaya O2 masuk.
• Fase ekshalasi, otot intrakostal mengalami relaksasi dan tulang rusuk Kembali
keposisi semula, akibatnya tekanan di rongga dada menjadi lebih besar dari
tekanan luar, sehingga udara rongga dada yang banyak CO2 keluar.

dihartawan@umj.ac.id

Pernapasan Perut
• Adalah pernapasan yang melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga
perut dan rongga dada.

• Mekanismenya sebagai berikut;


• Fase inhalasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mengkerut dan
mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi lebih kecil dari
tekanan luar, sehingga udara luar masuk.
• Fase ekshalasi, otot diafragma mengalami relaksasi dan kembali keposisi semula
melebar dan melengkung, akibatnya tekanan di rongga dada menjadi lebih besar dari
tekanan luar, sehingga udara rongga dada keluar dari paru-paru.

dihartawan@umj.ac.id

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 9


dihartawan@umj.ac.id 16/10/2021

Rerpirasi Internal & Eksternal


Respirasi Eksternal Jaringan pembuluh
darah kapiler

• Adalah proses pertukaran gas antara paru dengan


darah. Pembuluh
Kapiler
• Disebut juga pernapasan paru.
• Gas pada alveoli paru akan ditukar dengan gas yang Alveoli

berada di dalam pembuluh darah kapiler paru


melalui proses difusi.
• Alveoli yang mengandung CO2 akan melepas gas
buang tersebut ke atmosfir, sementara pembuluh
kapiler yang kaya O2 akan membawa darah tersebut
ke jantung dan kemudian dari jantung disebar ke
seluruh tubuh melalui arteri, arteriol dan pembuluh
kapiler tubuh.
Pembuluh Kapiler

dihartawan@umj.ac.id

Respirasi Internal
Adalah proses pertukaran gas dari pembuluh kapiler
sistemik (seluruh tubuh) dengan gas dari dalam sel
sebagai sisa metabolisme.
Disebut juga pernapasan sel.
Gas CO2 pada sel-sel tubuh bertukar dengan gas O2
dari pembuluh kapiler sistemik.
Sel-sel tubuh kemudian membawa O2, sementara
pembuluh kapiler membawa kembali CO2 sisa
metabolisme menuju jantung melalui vena ke jantung
kanan.
Dari jantung kanan menuju arteri pulmonalis dan
lanjut ke kapiler paru.

dihartawan@umj.ac.id

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 10


dihartawan@umj.ac.id 16/10/2021

Masalah-masalah
terkait Sistem
Pernapasan

dihartawan@umj.ac.id

01. Hipoksia (Anoksia) 02. Pneumonia 03. Asma


Defisiensi O2 dalam jaringan dan Infeksi dan peradangan dari Penyakit pernapasan obstruktif yang
organ. Disebabkan insufisien O2 alveoli paru-paru serta jaringan ditandai degan inflamasi saluran
dalam atmosfir, insufisien sel interstialnya. Penyebabnya infeksi napas dan spasme akut otot polos
darah merah, penyakit paru, mikroorganisme, menyebabkan bronkiolus. Penyebabnya adalah
gangguan ventilasi pulmonary, alveoli dipenuhi sel-sel radang menumpuknya atau berlebihannya
atau adanya zat toksik di dalam dan cairan, sehingga pertukaran produk mukus, penyumbatan aliran
tubuh (CO2, Sianida). Lawannya udara terganggu. Gejalanya udara, dan penurunan ventilasi
Hiperkapnia (peningkatan kadar berupa demam, sakit dada, batuk, alveolus.
CO2 dalam tubuh). sesak dan dahak.

04. Bronkitis 05. Sinusitis 06. Rhinitis


Penyakit pernapasan obstruktif Merupakan peradangan sinus Radang selaput lendir hidung,
disebabkan inflamasi pada paranasal. Disebabkan adanya disebabkan oleh bakteri dan alergen.
bronkus/bronkiolus. Disebabkan infeksi pada cairan sinusial. Ditandai dengan pembengkakan,
karena infeksi virus/bakteri/ Sehingga menyebabkan gejala vasodilatasi selaput lendir, beringus,
inhalasi iritan (asap rokok) yang hidung tersumbat, ingus berwarna bersin, gatal dan tersumbat.
ada didalam polusi udara. Gejala kuning hijau, sakit didaerah sinus
batuk produktif, sesak napas dan yang terserang.
dispnea krn sumbatan mukus.
dihartawan@umj.ac.id

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 11


dihartawan@umj.ac.id 16/10/2021

THANKS! Do you have any questions?

dihartawan@umj.ac.id
Universitas Muhammadiyah Jakarta

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

FKM_Univ Muhammadiyah Jakarta 12

Anda mungkin juga menyukai