Anda di halaman 1dari 3

KABINET SUKIMAN

Pada tahun 1950-1959, Indonesia pernah menganut sistem


Demokrasi Liberal. 
Sistem yang disebut sebagai sistem kabinet parlementer ini
berlandasrkan pada UUDS 1950. 
Dalam sistem kabinet parlementer, terdapat tujuh kabinet yang
bekerja di dalamnya dengan masa jabatan berbeda.
Salah satunya adalah Kabinet Sukiman. 
Kabinet Sukiman dibentuk pada 27 April 1951 dan bubar pada 3
April 1952.
Kabinet ini diketuai oleh Sukiman dan wakilnya Suwiryo. 

PROGRAM KERJA
 Menjalankan tindakan-tindakan tegas sebagai negara
hukum untuk menjamin keamanan dan ketentraman,
serta menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan
negara.
 Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran
nasional dalam jangka pendek untuk mempertinggi
sosial ekonomi rakyat, membaharui hukum agrarian
sesuai kepentingan petani, dan mempercepat usaha
penempatan beas pejuang dalam lapangan
pembangunan.
 Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk
konstituante dan menyelenggarakan pemilu dalam
waktu singkat.
 Mempercepat otonomi daerah. Menyiapkan undang-
undang tentang Pengakuan Serikat Buruh dan Perjanjian
Kerja sama (collectieve arbeidsovereenkomst).
 Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif
untuk perdamaian, menyelenggarakan hubungan
Indonesia-Belanda atas dasar Unite Statuut menjadi
hubungan berdasarkan perjanjian internasional,
mempercepat peninjauan kembali persetujuan KMB dan
meniadakan perjanjian yang merugikan negara dan
rakyat
 Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah Republik
Indonesia secepatnya.

JATUHNYA KABINET SUKIMAN


Kabinet Sukiman adalah kabinet koalisi antara Partai Masyumi
dan PNI. 
Penyebab jatuhnya Kabinet Sukiman sendiri adalah karena
diterimanya mutual security act (MSA). 
Mutual security act adakan bentuk perjanjian keamanan
dengan pemerintah Amerika Serikat. 
Pada 1952, Menteri Luar Negeri Indonesia, Mr. Ahmad
Subardjo, dari Partai Masyumi secara diam-diam
menandatangani persetujuan MSA. 
MSA sendiri disahkan pada 10 Oktober 1951, guna membentuk
dewan administrasi keamanan bersama yang tujuannya untuk
memberi bantuan militer dan ekonomi.
Namun, kerja sama ini justru dinilai sangat merugikan politik
luar negeri bebas-aktif yang dianut oleh Indonesia, karena
Indonesia perlu lebih memperhatikan kepentingan Amerika
Serikat.
Tidak hanya itu, Kabinet Sukiman juga dituduh telah
memasukkan Indonesia ke dalam Blok Barat. Oleh sebab itu,
Sukiman terpaksa harus mengembalikan amanatnya kepada
presiden.
SC:
https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/16/171700779/
jatuhnya-kabinet-sukiman?
amp=1&page=2&jxconn=1*1t73vju*other_jxampid*NzlyenRXQU
FicHdBeW9qMGFZMkZhcGdxWmVwcGRlUEFjWW1MVmFaSW
czeVYxN3ZhbkVPVXFHUUNoazdXUjJxMw..

Anda mungkin juga menyukai