Anda di halaman 1dari 5

KABINET SUKIMAN-SUWIRJO

Pengertian
Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet kedua
setelah pembubaran negara Republik Indonesia
Serikat. Kabinet ini diumumkan pada 26 April 1951
dan bertugas pada masa bakti 27 April 1951 hingga
23 Februari 1952.
Program Kabinet Sukiman-Suwirjo:
1.Menjalankan tindakan-tindakan yang
tegassebagai negara hukum untuk menjamin
keamanan dan ketenteraman serta
menyempurnakan organisasi alat-alat
kekuasaan negara.
2.Membuat dan melaksanakan rencana
kemakmuran nasional dalam jangka pendek
untuk meningkatkan kehidupan sosial dan
perekonomian rakyat serta memperbaharui
hukum agraria sesuai dengan kepentingan
petani.
3.Mempercepat usaha penempatan mantan
pejuang dalam lapangan pembangunan.
4.Menyelesaikan persiapan pemilihan umum
untuk membentuk dewan konstituante dan
menyelenggarakan pemilihan umum dalam
waktu yang singkat serta mempercepat
terlaksananya otonomi daerah.
5.Menyiapkan undang-undang tentang
pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama
(collective arbeidsovereenkomst), penetapan
upah minimum, dan penyelesaian pertikaian
perburuhan.
6.Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan
aktif serta menuju perdamaian dunia,
menyelenggarakan hubungan antara Indonesia
dengan Belanda yang sebelumnya berdasarkan
asas unie-statuut menjadi hubungan
berdasarkan perjanjian internasional biasa,
mempercepat peninjauan kembali persetujuan
hasil Konferensi Meja Bundar, serta
meniadakan perjanjian-perjanjian yang pada
kenyataannya merugikan rakyat dan negara.
7.Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam
wilayah Republik Indonesia dalam waktu
sesingkat-singkatnya.

Penyebab dijatuhkannya kabinet Sukiman-Suwirjo:


1.Penyebab jatuhnya Kabinet Sukiman yang
pertama adalah ketidakharmonisan hubungan
antara pemerintah dengan pihak militer.
Buruknya hubungan antara pemerintah dengan
militer dimulai karena, tidak masuknya Sultan
Hamengkubuwana IX dalam kabinet untuk
pertama kali sejak 1946. Hubungan ini
diperparah dengan keputusan Menteri
Kehakiman Kabinet Sukiman, yakni Muhammad
Yamin, untuk membebaskan 950 orang tahanan
yang ditangkap oleh tentara. Di antara para
tahanan yang dibebaskan tersebut, terdapat
beberapa tokoh kiri yang terkemuka. Pihak
militer yang tidak senang segera menangkap
kembali para tahanan yang dilepaskan tersebut.
Hasilnya, Muhammad Yamin harus
mengundurkan diri dari jabatannya.
2.Penyebab jatuhnya Kabinet Sukiman yang
kedua, adalah krisis kebijakan luar negeri. Tak
lain adalah keputusan kerja sama Indonesia
dengan Amerika, melalui Mutual Security Act
(MSA).Buntut dari kerja sama MSA dan
beberapa permasalahan lainnya, bahkan
membuat umur Kabinet Sukiman sangat
pendek. Bahkan hanya sebulan setelah
persetujuan MSA ditandatangani, atau tepatnya
pada 23 Februari 1952, Kabinet Sukiman-
Suwirjo demisioner.Hal-hal tersebut menjadi
penyebab jatuhnya kabinet Sukiman ketiga, di
mana muncul mosi tidak percaya dilayangkan
kepada Kabinet Sukiman. Bahkan, mosi yang
disampaikan Sunario menuntut supaya semua
perjanjian internasional harus disahkan lewat
Parlemen.Mosi ini kemudian diikuti dengan
adanya tuntutan PNI supaya kabinet
mengembalikan mandat pemerintahan kepada
presiden. Akibat dari mosi ini, Menteri Luar
Negeri saat itu, Ahmad Subardjo mengundurkan
diri.Kemudian diikuti oleh seluruh anggota
Kabinet Sukiman mengundurkan diri dari
jabatannya pada Februari 1952. Pemerintahan
Kabinet Sukiman akhirnya resmi berakhir pada 3
April 1952. Kabinet ini kemudian digantikan
oleh Kabinet Wilopo.

Anda mungkin juga menyukai