4776839db4f6677746bee26a54af8e45
4776839db4f6677746bee26a54af8e45
Disusun oleh :
WAHYUDIN SAMIN, S.Kep
18.04.057
NIM : 18.04.057
tinggi manapun, serta tidak terdapat pemikiran yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis atau diacu dalam naskah
keseluruhan karya ilmiah ini merupakan hasil karya orang lain, maka saya
berupa gelar ners yang telah diperoleh dapat ditinjau dan atau dicabut.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa
Makassar,…………………2019
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
pihak yang sangat berguna dan bermanfaat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini dengan
2. Ibu St. Syamsiah, SKp., M.Kes Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
iv
Makassar yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada
4. Bapak Ns. I Kade Wijaya, S.Kep., M.Kep Selaku penguji I yang telah
5. Ibu Nofianty Idris, SKM., S.Kep., M.Kes Selaku penguji II yang telah
7. Orang tua saya tercinta Samin La Pou dan Umi La Muha, serta kedua
8. Keluarga besar Program Studi Ners baik dari tim dosen maupun dari
karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan baik
berupa saran dan kritik yang membangun dari para pembaca akan sangat
v
membantu. Semoga Karya Ilmiah Akhir ini bisa bermanfaat bagi kita
vi
DAFTAR ISI
vii
B. Tinjauan Kasus Kelolaan
1. Pengkajian primer .......................................................... 46
2. Pemeriksaan penunjang ................................................ 50
3. Analisa data ................................................................... 52
4. Diagnosa keperawatan .................................................
5. Intervensi .......................................................................
6. Implementasi dan evaluasi ............................................
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengkajian ........................................................................... 59
B. Diagnosa Keperawatan ........................................................ 64
C. Rencana Keperawatan ......................................................... 67
D. Implementasi Keperawatan .................................................. 71
E. Evaluasi Keperawatan ......................................................... 71
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 74
B. Saran .................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kematian atau 46% dari seluruh kematian penyakit tidak menular. Dari
akibat penyakit jantung koroner (PJK) dan 6,7 juta adalah stroke
1
alkohol. Takikardia atrium biasanya tidak berhubungan dengan
koroner, curah jantung akan menurun dan dapat terjadi gagal jantung
(Padila, 2012).
Gejala yang umum terjadi adalah palpitasi, pusing dan nafas pendek.
dalam salah satu atrium. Takikardi dapat mulai dan berhenti secara
2
Berdasarkan latar belakang dan pengalaman praktik yang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sudirohusodo Makassar.
2. Tujuan Khusus
(SVT).
3
(SVT) di ruangan IGD PJT RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar.
C. Manfaat Penulisan
a. Bagi Pendidikan
4
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Tachycardia (SVT)
d. Bagi Penulis
D. Sistematika Penulisan
Sudirohusodo Makassar.
a. Wawancara
5
b. Pemeriksaan Fisik
diantaranya :
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
6
c. Observasi
pasien.
7
BAB II
A. TINJAUAN TEORI
1. Konsep Medis
a. Definisi
ini sering terjadi pada demam, emosi, aktivitas fisik dan gagal
2018)
iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. Ruang jantung terdiri atas dua
8
ruang yang berdinding tipis disebut atrium (serambi) dan dua
9
kanan didistribusikan seluruhnya keparu melalui arteri pulmonalis,
10
lapisan parietal yaitu bagian dalam dinding lapisan
antara 15-50 ml, dan tidak boleh kurang atau lebih karena
11
dibentuk dari jaringan epitel dan ikat yang mengandung
3) Katup Jantung
12
4) Bilik Jantung
5) Arteri Koroner
13
sebagaimana fungsinya. Apabila arteri coroner mengalami
14
untuk mengsuplai darah untuk otot ventrikuler kiri dan
2012). yaitu :
kanan
pulmonalis
15
e) Artery pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri
kedua paru-paru.
atrium kiri.
bagian atas.
bagian bawah.
b. Fisiologi Jantung
1) Hemodinamika Jantung
16
kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara
2) Siklus Jantung
17
3) Fase Isovolumetric Relaxation
2014).
18
ventrikel secara pasif, disusul pengisian ventrikel secara aktif
19
keadaan ertutup, proses ini di namakan dengan fase
7) Fase Ejection
(Muttaqin, 2014).
20
9) Total volume darah yang terisi setelah fase pengisian ventrikel
secara pasif maupun aktif (fase ventrikel filling dan fase atrial
21
cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai
2014).
22
jantung (denyut permenit) dan voume sekuncup (volume
23
jantung dirangsang juga oleh pengingkatan kadar katekolamin
(preload)
24
volume akhir diastolic ventrikel pada kontraktilitas intrinsik
tipis.
sekuncup.
c. Etiologi
1) Kardiomiopati
3) Serangan jantung
4) Gagal jantung
25
6) Cacat jantung bawaan
d. Patofisiologi
26
kemudian menimbulkan aliran listrik secara retrograd secara
2017).
e. Manifestasi Klinis
1) Palpitasi
2) mudah lelah
3) nyeri dada
4) nafas pendek
5) penurunan kesadaran
6) pucat
7) gelisah
8) takipneu
9) sukar minum
11) Dapat terjadi gagal jantung (bila dalam 24 jam tidak membaik)
f. Pemeriksaan Diagnostik
27
hemodinamik yang baik. Sedangkan pada pasien dengan
jika jalur tambahan terletak jauh dari nodus sinus atau jika jalur
SVT sering ( dua atau lebih perbulan), rekaman EKG dan lanjutan
(Ardiansyah, 2012).
28
g. Penatalaksanaan
1) Manuver vagal
menjauhi anda.
29
c) Palapasi artesi karotis pada mandibula, tekanlah dengan
2-3 menit. Bila tidak berespon dan tidak ada efek samping obat,
labetolol).
30
7) Beta blockers seperti propranolol (Inderal), metoprolol
31
dengan kerusakan yang signifikan pada otot jantung mereka).
2. Konsep Keperawatan
a. Pengkajian
dikaji.
sakit kritis.
32
sekundery survey. Prioritas dilakukan pada primary survey
meliputi :
c) Distress pernapasan.
laring.
sianosis.
33
l) Obstruksi parsial dengan pernapasan buruk diperlukan
b) Ventilasi buatan
c) Frekuensi pernapasan
d) Suara pernapasan
34
paling umum pada trauma. Diagnosis syok didasarkan pada
temuan klinis:
a) Hipotensi
b) Takikardi
c) Takipnea
d) Hipotermia
e) Pucat
f) Ektremitas dingin
4) Disability
d) U ( unresponsive to pain )
stimulus verbail.
35
5) Eksposure dengan control lingkungan
dan minum.
36
6) E ( Events/environment surrounding the injury ).
berikut ini :
1) Aktivitas/istirahat
2) Sirkulasi
dalam mediastinum ).
3) Psikososial
napas dalam.
6) Pernapasan
37
ekspirasi abdominal kuat, bunyi napas menurun dan hilang (
b. Diagnosa Keperawatan
2015) Yaitu :
volume sekuncup
38
c. Perencanaan dan Intervensi
hasil :
39
d) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
mengikuti
kebutuhan oksigen
tambahan.
40
Nursing intervensions classification ( NIC ) untuk diagnose
volume sekuncup.
mmHg)
mmHg)
41
e) Serangan angina tidak ada
h) Kelelahan berkurang
nyeri).
42
Nursing outcomes classification ( NOC ) untuk diagnosa
skala 1 (ringan).
efektif.
presipitasi.
43
d) Kolaborasi pemberian obat
berlebihan
44
d) Anjurkan untuk tirah baring untuk mencegah kelelahan.
d. Implementasi
e. Evaluasi
45
hasil yang telah ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi pada individu
B. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Tanggal : 07/10/2019
Jam : 14 : 30 WITA
2. Identitas Pasien
No.RM : 897607
Alamat : Mamasa
Alamat : Mamasa
46
ahirnya dirujuk dengan menggunakan
kembali.
47
3. Pemeriksaan penunjang
HEMATOLOGI
Koagulasi
INR 1.19 ….
KIMIA DARAH
Fungsi ginjal
48
Ureum 68 10-50 mg/dl
Fungsi hati
Elektrolit
KIMIA DARAH
SO2 92.2 95 – 98 %
49
4. Pemeriksaan EKG
PRIMARY SURVEY
a. Circulation
1) Keadaan sirkulasi :
d) Akral dingin
e) Ada edema
2) Gambaran kulit:
3) Assesment :
50
e) Meylon-84 12 ml/bolus IV
4) Resusitasi : -
5) Re evaluasi : -
7) Intervensi
51
9) Implementasi/ Evaluasi :
52
b. AIR WAY
terpasang ventilator
Resusitasi :-
Re evaluasi :-
Intervensi :
53
4. SpO2 86% teratur
1. Implementasi/ Evaluasi
c. BREATHING
1. Fungsi pernapasan :
c. Respirasi : 46 x/menit
d. Krepitasi : Ya Tidak
f. Saturasi 02 : 86 %
g. Assesment : -
h. Resusitasi : -
54
i. Re evaluasi :-
k. Intervensi
55
l. Implementasi :
d. Disability
2) Kesadaran : GCS 9
3) Masalah keperawatan : -
4) Intervensi/Implementasi : -
5) Evaluasi : -
E. Exposure
1) Penilaian Hipotermia/hipertermia
2) Hipertermia : -
56
4) Masalah keperawatan :
5) Intervensi/Implementasi :
6) Evaluasi : -
57
BAB III
PEMBAHASAN
2017).
kasus nyata yang ditemukan pada pasien Tn “J” dengan gangguan system
persamaan antara tinjauan teori dengan kasus yang didapakan baik dari
58
Berikut ini akan diuraikan pembahasan yang meliputi kesenjangan
kepada Tn “J”
A. Pengkajian
59
bantuan Airway dan ventilasi. Pada teori yang ada pasien dengan
ada lendir pada jalan napas, ada suara napas tambahan hal ini
kasus.
2. Breating ( pernapasan )
of open injury, flas chit, suching chest, dan penggunaan otot bantu.
60
Dalam tindakan kegawatdaruratan tindakan ventilator dan
kasus.
61
3. Circulation
syok paling umum pada trauma. Yok didasarkan pada tanda dan
darah: 70/50 mmHg, Nadi: 248x/mnt, Suhu 35,8 oC, akral dingin,
serta pengisian kapiler >2 detik akral dingin dan nadi teraba lemah.
sirkulasi.
62
sehingga menyebabkan suplai darah kejaringan berkurang dan
4. Disabilities
(Wilkinson & Skinner, 2000 dikutip oleh Rini, 2013). yaitu AVPU :
mematuhi perintah.
dimengerti ).
merespon).
63
5. Exposure
Supriadi, 2018 )
B. Diagnosa Keperawatan
64
keperawatan yang ditampilkan. Pilih hanya Diagnosa keperawatan
perawat ( Hidayat, 2019 dikutip dalam Supriadi 2019 ). Pada kasu Tn "
65
6 diagnosa yang dapat muncul diantara sebagai berikut (Nurarif dan
kebutuhan oksigen.
sekuncup
sekuncup
jjantung yaitu pasien nampak puca, akral dingin, nadi 248x/ meni,
66
Adapun data yang ditemukan dari diagnose penurunan curah
analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian Tn " J "
tentang kesehatan yang diharapkan baik secara nyata atau actual dan
terhadap klien sesuai dengan rencana tindakan. Hal ini penting untuk
67
mencapai tujuan. Tindakan keperawatan dapat dalam bentuk
Kusuma, 2015).
sekuncup
68
f. Berikan terapi O2
itu.
69
a. Pertahankan kepatenan jalan napas
itu.
bernapas
70
c. Kaji adanya pucat atau kebiruan
darah.
respon pasien baik dari data subyektif maupun data objektif. Tindakan
semua telah dilakukan dan melihat respon atau kondisi pasien secara
71
Implementasi pola napas tidak efektif yaitu Mengatur posisi
intervensi.
yang didapatkan data objektif yaitu kulit pasien nampak pucat, tidak
ada edema, nadi periver teraba, tidak ada suara jantung tambahan,
intervensi di lanjutkan.
72
bersihan jalan napas tidak efektif belum teratasi, maka intervensi
dilanjutkan..
73
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
2015). yaitu :
74
1. Penurunan cerah jantung berhubungan dengan perubahan
volume sekuncup
dengan baik dimana hal ini didukung oleh kondisi pasien, peran
75
Evaluasi selama kurang lebih 5 jam implementasi yang
B. SARAN
1. Bagi Pendidikan
psiko-sosial-kultural-spiritual.
76
tetap mencari informasi yang mendukung guna untuk
kesembuhannya.
4. Bagi Penulis
Tachicardia (SVT)
77
DAFTAR PUSTAKA
78