1.

Departemen Budget BOP Tingkat Kegiatan

Produksi 1 Rp. 10.000.000
Produksi 2 Rp. 5.000.000
Jasa 1 Rp. 2.000.000 1.000 KWH
Jasa 2 Rp. 1.000.000 10.000 DRH

Pembangkit Listrik X = 2.000.000+ 0,1 Y

Bengkel Y = 1.000.000+ 0,2 X

Pembangkit Listrik X =2.000.000+0,1 (1.000.000 + 0,2 X)

X =2.000.000+ 100.000 + 0,02 X
X = 2.100.000 + 0,02 X
X - 0,02 X = 2.100.000
0,98 X = 2.100.000
X = 2.142.857

Bengkel Y = 1.000.000+0,2 X
Y = 1.000.000+0,2 (2.142.857)
Y = 1.000.000+428571
Y = 1.428.571
 2. Jawaban Perusahaan MAKMUR :
2
Pemakaian Jasa
Pemberian Jasa
Produksi 1 Produksi 2 Pembangkit Listrik
Pembangkit Listrik 50% 30%
Bengkel 40% 50% 10%

Pembangkit Listrik Bengkel

Budget BOP 2,000,000 1,000,000
Menerima BOP dari :
Bengkel = 0,1 x Rp 1.428.571 Rp. 142.857
Pembangkit Listrik = 0,2 x Rp 2.142.857 428,571
Rp 2,000,000 Rp 1,428,571
Membeli BOP Kepada :
Bengkel = 0,2 x Rp 2.142.857 428,571
Pembangkit Listrik = 0,1 x Rp 2.142.857 214,286
BOP neto tiap departemen Rp 1,214,286 Rp 821,429 Rp 2,035,714

Pencetakan Penghalusan
Budget BOP 10,000,000 5,000,000
Alokasi BOP dari :
Departemen Pembangkit Listrik
Pencetakan ( 50/80 x 1.214.286) 758,928.75
Penghalusan (30/80 x 1.214.286) 455,357.25
Rp 10,758,929 Rp 5,455,357
Departemen Bengkel
Pencetakan (40/90 x 821.429) 365,079.56
Penghalusan (50/90 x 821.429) 456,349.44
BOP Neto tiap departemen Rp 5,562,004 Rp 2,955,853 Rp 8,517,857
MAKMUR :

Bengkel
20%

3. Pembangkit Listrik
Tarif 1.000 KWH
Jam Kerja Langsung
Maka :
BOP Neto Tiap Departemen Rp 1,214,286

Tingkat Kegiatan 1,000

Jam Kerja langsung

Tarif BOP Rp 1,214,286

Jam Kerja Langsung
 Bengkel
10.000 DRH
Jam Mesin

Rp 821,429 Rp 2,035,715

10,000
Jam Mesin

Rp 82
Jam Mesin