1 SM
1 SM
ABSTRACT
Mercury is a dangerous heavy metal and in low concentrations could be toxic, but is often
used in cosmetics that is in facial bleach creams. Whitening cream is a mixture of chemicals and
other ingredients with properties can disguise black stains on the skin. The purpose of this research is
to identify and measure mercury content in bleach preparations that do not have BPOM license
circulating in the Market 45 Manado. The sample in this research is 7 sample. The method used in
this study is a qualitative analysis with color testing using potassium iodide and quantitative analysis
which using the tool of Cold Vapour Atomic Absorption Spectrophotometry PinAAcle 900F. The
result showed that from the qualitative analysis only B samples contained mercury and on the
quantitative analysis the three positive samples contain mercury is B samples 0,1299 ppm C samples
0,1822 ppm and G samples 0,0566 ppm.
ABSTRAK
Merkuri merupakan logam berat yang berbahaya dan dalam konsentrasi rendah yang dapat
bersifat racun, namun sering digunakan dalam kosmetik yaitu dalam krim pemutih wajah. Krim
pemutih merupakan campuran bahan kimia dan bahan lainnya dengan khasiat bisa menyamarkan
noda hitam pada kulit. Tujuan dari penelitiaan ini adalah mengidentifikasi dan mengukur kandungan
merkuri dalam sediaan pemutih wajah yang tidak memiliki ijin BPOM yang beredar dipasar 45
Manado. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 7 sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis kualitatif dengan pengujian warna dengan kalium iodida dan analisis kuantitatif
yaitu menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom Uap Pendingin PinAAcle 900F. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari analisis kualitatif hanya sampel B yang terdapat merkuri dan pada
analisis kuantitatif ketiga sampel positif mengandung merkuri yaitu sampel B 0,1299 ppm, dan
sampel C 0,1822 ppm dan sampel G 0,0566 ppm.
Kata Kunci :Merkuri, Krim Pemutih, Spektrofotometer Serapan Atom Uap pendingin
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
akan kontak dengan kulit secara langsung ini mendorong penulis untuk menganalisis
sehingga mudah terabsorpsi masuk ke kandungan merkuri (Hg) pada beberapa
dalam darah dan mengakibatkan reaksi krim pemutih wajah tanpa ijin BPOM
iritasi yang berlangsung cukup cepat yang beredar di Pasar 45 Manado.
diantaranya dapat membuat kulit terbakar,
menjadi hitam, dan bahkan dapat METODE PENELITIAN
berkembang menjadi kanker kulit
Penelitian dilakukan pada bulan
(Anonim, 2011; Anonim, 2014).
Januari 2018 sampai April 2018 di
Hasil Penelitian dari Armin (2013)
Laboraturium Kimia Analisis Program
menyebutkan bahwa identifikasi dan
Studi Farmasi Fakultas Matematika dan
penetapan kadar merkuri (Hg) dalam krim
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam
pemutih kosmetika herbal menunjukkan
Ratulangi Manado dan Balai Riset Dan
dari 3 sampel krim memberikan reaksi
Standardisasi Industri Manado. Penelitian
positif adanya merkuri dan didapatkan
ini menggunakan metode kualitatif dan
kadar sampel 1 sebesar 0,56%, sampel 2
kuantitatif, dengan menganalisis
sebesar 0,28% dan sampel 3 sebesar 0,45%
kandungan merkuri (Hg) pada beberapa
dengan menggunakan spektrofotometri
krim pemutih wajah tanpa ijin BPOM
serapan atom.
yang beredar di Pasar 45 Manado.
Berdasarkan uraian di atas, maka
perlu dilakukan identifikasi dan penetapan
Alat dan bahan
kadar merkuri pada krim pemutih wajah
Alat-alat yang digunakanan dalam
yang beredar di Manado. Untuk itu
penelitian ini Spektrofotometer Serapan
dibutuhkan metode menganalisa merkuri
Atom Uap Pendingin PinAAcle 900F,
yang peka dan selektif. Salah satu metode
timbangan analitik, gelas kimia, labu
penentuan kadar merkuri yang peka dan
erlenmeyer, labu ukur, pipet volume,
paling banyak digunakan merupakan
batang pengaduk, corong, waterbath dan
metoda Spektrofotometri Serapan Atom
kertas saring. Bahan-bahan yang
(SSA). Spektrofotometer Serapan Atom
digunakan asam nitrat, asam klorida,
(SSA) adalah suatu alat yang digunakan
kalium iodide 0,5N, akuades, merkuri
pada metode analisis untuk penentuan
(Hg), 7 sampel krim pemutih.
unsur-unsur logam dan metaloid yang
berdasarkan pada penyerapan cahaya oleh
Prosedur Penelitian
atom (Rohman, 2007). Metode SSA ini
Analisis Kualitatif
mempunyai keunggulan dalam hal
Pembuatan Larutan Aqua Regia
selektivitas dan sensitivitas yang cukup
HCl Pekat diambil sebanyak 75 mL,
baik untuk analisis merkuri total dalam
kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
sampel (Elmer, 1982).
100 mL dan ditambahkan dengan HNO3
Penelitiaan ini dilakukan untuk
Pekat sebanyak 25 mL perbandingan
mencegah terjadi penyalahgunaan
volume 3 : I (Wikibook. 2012).
pemakaian kosmetik dalam hal ini krim
pemutih wajah yang belum memiliki ijin
Pembuatan Larutan Uji
dari BPOM . Dan telah bererdar
Ditimbang dengan teliti sebanyak 2 g
dikalangan masyarakat karena harganya
sampel. Ditambahkan air sebanyak 25 mL,
yang murah dan dijual secara bebas. Hal
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
setelah itu ditambahkan dengan campuran konsentrasinya adalah 0.01 ppm, 0.02 ppm
10 mL larutan asam klorida dan asam dan 0.03 ppm. Setelah itu diukur dengan
nitrat, lalu diuapkan sampai hampir kering. Spektrofotometer Serapan Atom kemudian
Pada sisa penguapan ditambahkan akuades baca absorbansi dengan panjang
sebanyak 10 mL. Lalu dipanaskan gelombang 253,65 nm.
sebentar, didinginkan dan disaring.
Preparasi Sampel dan Prosedur
Pembuatan Laritan Kalium Iodida 0,5 Pengukuran
N 1. Ditimbang 2 g sampel dalam bentuk
Kalium lodida diambil sebanyak 2 gram, padatan, kemudian dilarutkan dengan
kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 2. asam nitrat pekat sebanyak 5-10 mL
25 mL dan ditambahkan aquadest sampai dalam Erlenmeyer, ditambahkan
tanda 25 mL, serta dikocok hingga volume larutan menjadi 100 mL
homogen. dengan akuades. Setelah semua logam
larut, dimasukkan larutan tersebut ke
Pengujian Sampel dengan Reaksi dalam labu takar isi 100 mL.
Warna 3. Dari larutan tersebut, dipipet sebanyak
Sejumlah 1 mL larutan uji ditambahkan 1- 10 mL dan dimasukan ke dalam labu
2 tetes larutan KI 0,5 N, lalu diperhatikan takar yang lain. Lalu ditambahkan
dengan saksama. Hasil menunjukkan volumenya hingga 100 mL dengan
positif jika terjadi endapan merah orange. larutan HNO3 0,1 N.
4. Dipipet larutan sebanyak 0,1 mL dan
Analisis Kuantitatif dimasukan ke dalam masing-masing
Pembuatan Larutan Induk / Baku labu takar yang sudah dinomori
Merkuri (Hg) terlebih dahulu dan ditambahkan ke
1. Pembuatan larutan baku merkuri (Hg) dalamnya larutan HNO3 0,1 N hingga
100 ppm , larutan induk Hg 1000 volume masing-masing 100 mL. Lalu
ppm, dipipet 10 mL ke labu ukur 100 ditambahkan larutan HCl sampai
mL. Ditambahkan dengan akuades menghasilkan pH 2-3.
hingga batas tanda. 5. Nyalakan instrumen pengukur
2. Pembuatan larutan baku merkuri (Hg) Spektrofotometer Serapan Atom Uap
10 ppm, larutan baku 100 ppm diatas, Pendingin PinAAcle 900F dan
dipipet 10 mL ke labu ukur 100 mL. selanjutnya atur panjang gelombang
Ditambahkan dengan akuades hingga resonansi merkuri, yaitu 253,65 nm.
batas tanda. 6. Dituang sejumlah larutan sampel yang
3. Pembuatan larutan baku merkuri (Hg) telah diberi perlakuan di dalam wadah
1 ppm, Larutan baku 10 ppm diatas, reaksi
dipipet 10 mL ke labu ukur 100 mL. 7. Dimasukkan larutan sampel ke dalam
Ditambahkan dengan akuades hingga wadah (tungku) alat Spektrofotometer
batas tanda. Serapan Atom Uap Pendingin
PinAAcle 900F, lalu letakkan pipa di
Pembuatan Kurva Kalibrasi Merkuri atas wadah yang telah berisi sampel.
Dipipet 1 mL, 2 mL dan 3 mL diencerkan
pada labu 100 mL sehingga
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
0.025 R² = 0.9966
(Abs)
Tabel 2 menunjukan sampel yang diteliti karena sifat aqua regia yang dapat
menggunakan Spektrofotometer Serapan melarutkan logam dan dengan proses yang
Atom Uap dingin. Hasil pengukuran lebih cepat (Van, 1980). Analisis kualitatif
kandungan merkuri (Hg) pada kosmetik untuk mengetahui adanya logam dalam
krim pemutih adalah dalam satuan ppm. larutan sampel dilakukan dengan
memiliki kandungan merkuri yang penambahan 1-2 tetes larutan KI 0,5 N,
berbeda-beda. Dapat dilihat pada sampel C adanya logam pada larutan sampel ditandai
memiliki kadar merkuri yang lebih tinggi dengan terbentuk endapan merah orange
yaitu 0,1822 ppm dan yang paling rendah sebagai hasil reaksi dari KI 0,5 N dengan
pada sampel G yaitu 0,0566 ppm. logam dalam larutan sampel (Parengkuan,
2013). Hasil yang diperoleh dari ketujuh
PEMBAHASAN sampel yang diuji hanya sampel B yang
Pada penelitiaan analisis memiliki endapan merah orange yang lain
kandungan merkuri pada krim pemutih tidak memiliki endapan hanya warna yang
wajah tanpa ijin BPOM yang beredar di berubah. Hal ini disebabkan karena
Pasar 45 Manado dilakukan dua analisis konsentrasi logam merkuri dalam sampel
yang pertama analisis kualitatif dengan sangat kecil sehingga tidak terdeteksi
melihat perubahan warna dengan pereaksi dengan penambahan reagen warna, oleh
KI 0,5 N dan analisis kuantitatif dengan sebab analisis kualitatif alangkah baiknya
melihat berapa kadar merkuri dalam krim tidak digunakan karena hasilnya belum
pemutih wajah menggunakan tentu akurat.
Spektrofotometer Serapan Atom Uap Untuk mendapatkan hasil yang
Pendingin PinAAcle 900F. lebih akurat maka ke tujuh sampel tersebut
Pengujian awal yaitu dilakukan dianalisis menggunakan Spektrofotometer
analisis kualitatif dengan jumlah sampel Serapan Atom Uap Pendingin PinAAcle
yang diambil sebanyak 7 sampel yang 900F. Dasar pemilihan metode ini
tidak memiliki ijin BPOM. Analisis disebabkan karena logam merkuri (Hg)
kualitatif bertujuan untuk mengetahui mudah menguap, sehingga analisis dalam
keberadaan suatu unsur atau senyawa mesin Spektrofotometer Serapan Atom
kimia, baik organik maupun anorganik Uap Pendingin dilakukan dengan sistem
(Abudarin, 2002). Dalam analisis kualitatif tanpa nyala pertimbangan bahwa alat ini
dilakukan pembuatan larutan uji, tahap merupakan alat yang dapat mengukur
pembuatan larutan uji melalui preparasi kadar logam dalam jumlah yang sangat
sampel dengan metode dekstrusi basah. kecil dengan hasil yang akurat dan dengan
Metode dekstruksi yang digunakan adalah panjang gelombang 253,65 nm. Dipilih
destruksi basah, karena pada umumnya panjang gelombang 253,65 nm, karena
metode ini digunakan untuk analisis pada panjang gelombang tersebut memiliki
logam-logam berat beracun yang tidak sensivitas yang paling baik dan tidak
tahan pemanasan tinggi (mudah menguap) berinteraksi dengan logam lainnya yang
(Connors,1982). Dalam metode destruksi ada dalam sampel (Robinson, 1996).
basah ini, digaunakan campuran asam Pengujian selanjutnya dengan analisis
klorida dan asam nitrat (3:1). Campuran kuantitatif yaitu untuk mengetahui kadar
ini biasa dikenal dengan larutan aqua logam dalam larutan sampel dimana tahap
regia. Larutan aqua regia ini digunakan pertama yang dilakukan mengukur larutan
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493