Anda di halaman 1dari 40

ANFO MIXER TRUCK

12 TON CAPACITY
SCANIA P360 6x6

PEDOMAN PENGOPERASIAN & PERAWATAN

S/N : 1ANF120720171111

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
Kata Pengantar

Terimakasih telah memilih PT. Cartenz Cipta Sarana dalam kerjasama


pengembangan unit ‘Ammonium Nitrate – Fuel Oil Mixer Truck’. PT.
Cartenz Cipta Sarana menjamin kualitas unit yang dihasilkan setelah
melewati prosedur kendali mutu yang ketat untuk menjamin produktivitas
melalui kehandalan unitnya.
Literatur ini berisikan informasi terperinci mengenai pedoman
pengoperasian & perawatan unit. Mohon untuk dipelajari & dipahami
dengan baik sebelum mulai mengoperasikan unit.
Pengoperasian & perawatan yang benar akan berdampak langsung
pada keselamatan, produktifitas, kehandalan & ketahanan unit. Meskipun
demikian, bila terjadi keraguan silahkan menghubungi:

PT. Cartenz Cipta Sarana


Kawasan Industri Delta Silicon 8
Jl. Albasia Selatan K7-17C
Cikarang – Indonesia 17550
Telepon: +6221 302 97619
Email: product.support@cartenzciptasarana.co.id

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
Daftar Isi

1. Gambaran Umum Unit


2. Tindakan Pencegahan Keselamatan
3. Bagian-bagian Unit
4. Pedoman Pengemudian Unit
5. Pedoman Pengoperasian
6. Pedoman Perawatan
LAMPIRAN-LAMPIRAN

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
1

GAMBARAN
UMUM
UNIT

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
Cab & Chassis : Scania P360 6x6
Volume Wadah
Amonium Nitrate : 12 Ton
Bahan Bakar Diesel : 1000 Liter

Sistem Penyaluran
Amonium Nitrate : Auger (Bottom, Vertical & Discharge 8”)
Bahan Bakar Diesel : Pompa Cross Gear Pump + Flow Monitor

Debit Penyaluran : 200 Kg / Menit


Media Pengisi Lubang : Discharge Auger + extension hose
Catu Daya : PTO Transmisi
Transmisi Daya : Hidrolis
Sistem Kontrol : Manual & Elektronik

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
2

TINDAKAN
PENCEGAHAN
KESELAMATAN

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
2.1. Tanda-tanda Keselamatan
Tanda-tanda berikut akan selalu muncul dalam setiap langkah
pengoperasian & perawatan unit dalam literatur ini untuk menentukan
penilaian potensi bahaya.
Kami sangat merekomandasikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor
berikut dalam setiap penentuan prosedur standar & analisa keselamatan
kerja terkait unit MMT ini.
 Tanda bahan mudah meledak, dimana wadah berisi bahan yang
diklasifikasikan mudah meledak seperti emulsion & ammonium
nitrate. Jauhkan sumber api dan pemicu lainnya dari unit.

 Tanda bahan mudah terbakar, dimana wadah berisi bahan yang


diklasifikasikan mudah terbakar seperti minyak diesel. Jauhkan
sumber api dari unit.

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
 Tanda asam, dimana wadah berisi bahan yang diklasfikasikan sebagai
asam yang bersifat korosif. Hindari sentuhan langsung dengan
material tersebut.

 Tanda tekanan tinggi, sistem transmisi hidrolis menggunakan fluida


bertekanan tinggi untuk menyalurkan daya dari sumber daya ke
berbagai actuator. Saat terjadi kebocoran, fluida bertekanan mampu
menembus kulit manusia. Jangan gunakan tangan atau bagian tubuh
lain untuk memeriksa kebocoran saat perawatan hidrolik berkala.

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
 Tanda gas beracun, uap material beracun mungkin terjadi di area-
area sekitar unit yang berventilasi kurang memadai. Lakukan
pengecekan kualitas udara sebelum memasuki ruangan.

 Tanda bahaya terjatuh, beberapa komponen unit terletak di


ketinggian lebih dari 1,8m, saat bekerja di area tersebut, gunakan
alat pelindung diri yang sesuai agar terhindar dari bahaya terjatuh.

 Tanda ruang terbatas, bagian dalam wadah (kompartemen) yang


cukup dimasuki oleh manusia adalah ruang terbatas yang memerlukan
izin khusus untuk dapat memasukinya. Pastikan personil yang akan
memasuki ruang terbatas telah terlatih dengan baik dan
mendapatkan izin dari pihak berwenang.

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
 Tanda penguncian sumber daya, saat akan bekerja dengan sistem
transmisi atau penggerak lainnya, pastikan semua personel yang
bekeja memasang LOTO

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
3

BAGIAN-BAGIAN
UNIT

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
2 3
1

1. Ammonium Nitrate Bin


2. Fuel Bin
3. Discharge Auger

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
2 1 3

1. Hydraulic Reservoir
2. Automatic Fire Suppression System
3. Foldable Handrail

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
4
3

5
2

1. Belly Auger
2. Vertical Auger
3. Discharge Auger Lift Cylinder
4. Chain Drive
5. Discharge Auger Swing Motor

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
2

1
3

1. Belly Auger Speed Sensor


2. Fuel Filter
3. Tool Box
4. Hopper
5. Grounding Chain

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
4
1

2 5

8
3

1. Indicator Handrail up
2. Flow Meter
3. Manual Override Hydraulic Valve
4. Swing Limit Indicator
5. Auto Mode Indicator
6. Emergency Switch
7. Hydraulic Pressure gauge
8. Fuel Sampling Valve

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
1

1. Fuel Pump
2. Fuel Flow Sensor
3. Swing Limiter Solenoid Valve
4. Main Hydraulic Valve

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
1

1. Vibrator
2. Fire Suppression Actuator
3. Hydraulic Pressure Filter

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
1 2 3

1. Desiccant Breather
2. Return Filter
3. Hydraulic Oil Filling Port

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
1 2

6 7 8 9 10 11 12

1. Anfo batcher Display


2. Auger Control Joystick
3. Discharging Stop Button
4. Discharging Start Button
5. Emergency Switch
6. Power Switch
7. Batcher Counter Reset
8. Auto/Manual Selector Switch
9. Belly Auger Control
10. Fuel Pump Switch
11. Vibrator Button
12. Discharge Auger Switch

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
4

PEDOMAN
MENGEMUDIKAN
UNIT

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
S.O.P Mengemudi mengikuti ketetapan Scania, uraian berikut hanya memaparkan
batasan-batasanyang terjadi karena modifikasi chassis Scania menjadi ANFO 12

Stabilitas Unit SaatBerjalanLurus


Grade tanjakanpanjangmaksimal* = 5.2% (3°)

*) Saat unit melewati jalan menanjak & berbelok dengan muatan penuh, bila
grade jalan melebihi angka maksimal diatas maka akan ada kecenderungan untuk
sulit mengendalikan unit karena distribusi beban pada roda depan sudah dibawah
20% berat total

Off tracking & Maneuver Speed

OUTPUT OFFTRACKING OUTPUT STABILITY


Steering Turning Turning
No. Radius Radius Off Tracking Path Center Radius Speed
(m) (m) (m) (m) (m) ( km/h )
1 5.00 6.01 3.01 4.96 3.01 13.34
2 6.00 7.01 2.13 4.08 4.88 17.00
3 7.00 8.01 1.71 3.66 6.30 19.31
4 8.00 9.01 1.44 3.40 7.57 21.16
5 9.00 10.01 1.26 3.21 8.76 22.76

6 10.00 11.01 1.11 3.07 9.90 24.20


7 11.00 12.01 1.00 2.95 11.01 25.52
8 12.00 13.01 0.91 2.86 12.10 26.76
9 13.00 14.01 0.84 2.79 13.18 27.92
10 14.00 15.01 0.77 2.72 14.24 29.03
11 15.00 16.01 0.72 2.67 15.30 30.08
12 16.00 17.01 0.67 2.62 16.34 31.09
13 17.00 18.01 0.63 2.58 17.38 32.07
14 18.00 19.01 0.59 2.55 18.42 33.01
15 19.00 20.01 0.56 2.51 19.45 33.92

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
16 20.00 21.01 0.53 2.48 20.48 34.81
17 21.00 22.01 0.51 2.46 21.51 35.67
18 22.00 23.01 0.48 2.44 22.53 36.51
19 23.00 24.01 0.46 2.41 23.55 37.33
20 24.00 25.01 0.44 2.39 24.57 38.12
21 25.00 26.01 0.42 2.38 25.59 38.91
22 26.00 27.01 0.41 2.36 26.61 39.67
23 27.00 28.01 0.39 2.34 27.62 40.42
24 28.00 29.01 0.38 2.33 28.64 41.16
25 29.00 30.01 0.36 2.32 29.65 41.88
26 30.00 31.01 0.35 2.30 30.66 42.59
27 31.00 32.01 0.34 2.29 31.67 43.28
28 32.00 33.01 0.33 2.28 32.68 43.97
29 33.00 34.01 0.32 2.27 33.69 44.64
30 34.00 35.01 0.31 2.26 34.70 45.31

Lebar jalan minimal di tikungan (per lajur): 6 m


Kecepatan maksima lsaat tikungan tajam: 13 km/jam

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
5

PEDOMAN
PENGOPERASIAN

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
1. ANFOCON – Kontrol Elektrik
Kontrol ANFOCON terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :
 Kontrol Panel “Batch”
 Switch, Relay dan panel elektrik
 Kontrol Joystick

2. Kontrol Panel “Batch”


Kkontrol Panel “Batch” terdiri dari Batch Counter, switch yang di gunakan untuk
mengontrol proses sebagai berikut:
a) Nilai Batch ANFO
b) Nilai rata-rata Ammonium nitrate (kgs/min)
c) Nilai rata-rata Fuel Oil (kgs/min)
d) Nilai persentasi Fuel Oil terhadap Total ANFO
e) Total ANFO
Tampilan :
Tombol or pada layar dapat di gunakan untuk melihat tampilan berikut:
1. AN - : Ammonium nitrate flow in Kilograms/minute
2. FO - : Fuel Oil flow in Kilograms/minute
3. FO PC - : Fuel Oil to total (Fuel oil + ammonium nitrate) percentage
4. AnFot : Grand total quantity (fuel oil ammonium nitrate) in Kilograms
5. Batch : Batch quantity
Tekan tombol or untuk melihat nilai selain nilai Batch, tampilan layar
akan kembali ke tampilan Batch kurang lebih 20 detik dari pilihan layar terakhir.

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
Kalibrasi Ammonium Nitrate
- Posisikan Saklar Toggle POWER pada posisi ON
- Posisikan Saklar Toggle A.N pada posisi ON
- Posisikan Saklar Toggle DISCHARGE AUGER pada posisi ON
- Posisikan Saklar Toggle FUEL pada posisi OFF
- Seting kecepatan AN auger pada cabinet hidrolik sesuai yang di inginkan
- Kosongkan penampungan Ammonium Nitrate
- Letakkan penampungan pada timbangan
- Letakkan penampungan Ammonium Nitrate dibawah Discharge auger
- Posisikan saklar Toggle BATCH pada posisi AUTO
- Program 100 kilogram pada Batch Controler mengikuti langkah berikut:
 Tekan Tombol P , maka pada layar akan tampil tulisan P.Set yang
di ikuti nilai batch dalam satuan kilogram
 Gunakan tombol tanda or untuk merubah batch dalam
satuan kilogram
 Tekan Tombol F untuk memasukkan nilai Batch pada system.
Selanjutnya tampilan layar akan kembali pada layar Batch di ikuti
nilai yang telah di masukkan.
Sistem telah siap di operasikan
- Tekan tombol RESET
- Tekan tombol START untuk memulai proses
- Ketika nilai Batch sudah menunjukkan angka nol, proses Batching telah
berakhir dan sistem akan berhenti.
- Timbang berat produksi Ammonium nitrate, jika berat ammonium nitrate
sesuai dengan yang di inginkan (100 kg), SCALING FACTOR ammonium
nitrate telah benar. Jika hasil timbangan tidak sesuai dengan yang
diinginkan (missal 95 kg), maka perlu dilakukan perubahan nilai SCALING
FACTOR.

Jika hasil timbangan berbeda dengan seting Batch maka harus dilakukan
perubahan SCALING FACTOR. Berikut cara perhitungannya:
1. Lakukan Perhitungan ERROR FACTOR
Berat AN yang di inginkan (contoh Batch = 100 kg)
Berat Aktual AN (contoh hasil timbangan = 95 kg)

ERROR FACTOR = Berat AN yang di inginkan


Berat Aktual AN
ERROR FACTOR = 100
95
ERROR FACTOR = 1.05

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
2. Selanjutnya nilai SCALING FACTOR yang lama dikalikan dengan ERROR
FACTOR

SCALING FACTOR yang lama = 110 (nilai pada layar Anr INPt)

SCALING FACTOR yang baru = ERROR FACTOR x SCALING FACTOR yang


lama
SCALING FACTOR yang baru
= 1.05 x 110
SCALING FACTOR yang baru
= 115.5
Bulatkan nilai SCALING FACTOR menjadi 116

Masukkan nilai SCALING FACTOR yang baru pada kontroler.


- Posisikan saklar toggle BATCH pada posisi MAN
- Matikan Power Kontrol Panel (Posisikan saklar toggle pada posisi OFF)
- Nyalakan kembali Power kontrol panel (Posisikan Saklar Toggle POWER
pada posisi ON)
- Pada saat layar muncul tulisan CAL , tekan tombol F selama 2 detik, lalu
tekan tombol tanda or secara bersamaan, sehingga pada layar
muncul tulisan Anr INPt , selanjutnya lepas tangan dari tombol tanda
or .
- Gunakan tombol F untuk berpindah layar.
- Pada layar Anr INPt masukkan nilai SCALING FACTOR yang baru , gunakan
tombol tanda or untuk merubah nilai Anr INPt.
- Matikan Power Kontrol Panel (Posisikan saklar toggle pada posisi OFF)
- Nyalakan kembali Power kontrol panel (Posisikan Saklar Toggle POWER
pada posisi ON)
- Posisikan saklar Toggle BATCH pada posisi AUTO
- Program 100 kilogram pada Batch Controler mengikuti lanhkah berikut:
 Tekan Tombol P , maka pada layar akan tampil tulisan P.Set yang
di ikuti nilai batch dalam satuan kilogram
 Gunakan tombol tanda or untuk merubah batch dalam
satuan kilogram
- Tekan Tombol F untuk memasukkan nilai Batch pada system. Selanjutnya
tampilan layar akan kembali pada layar Batch di ikuti nilai yang telah di
masukkan
Sistem telah siap di operasikan
- Tekan tombol RESET
- Tekan tombol START untuk memulai proses

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
- Ketika nilai Batch sudah menunjukkan angka nol, proses Batching telah
berakhir dan sistem akan berhenti.
- Timbang berat produksi Ammonium nitrate, jika berat ammonium nitrate
sesuai dengan yang di inginkan (100 kg), SCALING FACTOR ammonium
nitrate telah benar. Jika hasil timbangan tidak sesuai dengan yang maka
perlu dilakukan perubahan lagi pada nilai SCALING FACTOR.
Ulangi 3 kali proses batching untuk memastikan nilai SCALING FACTOR telah
benar

Kalibrasi FUEL OIL


- Posisikan Saklar Toggle POWER pada posisi ON
- Posisikan Saklar Toggle A.N pada posisi OFF
- Posisikan Saklar Toggle DISCHARGE AUGER pada posisi OFF
- Posisikan Saklar Toggle FUEL pada posisi ON
- Seting kecepatan Fuel oil pada cabinet hidrolik sesuai yang di inginkan
- Kosongkan penampungan Fuel Oil
- Letakkan penampungan pada timbangan
- Letakkan penampungan uel Oil dibawah Calibration hose
- Posisikan saklar Toggle BATCH pada posisi AUTO
- Program 5 kilogram pada Batch Controler mengikuti langkah berikut:
 Tekan Tombol P , maka pada layar akan tampil tulisan P.Set yang
di ikuti nilai batch dalam satuan kilogram
 Gunakan tombol tanda or untuk merubah batch dalam
satuan kilogram
 Tekan Tombol F untuk memasukkan nilai Batch pada system.
Selanjutnya tampilan layar akan kembali pada layar Batch di ikuti
nilai yang telah di masukkan.
Sistem telah siap di operasikan
- Tekan tombol RESET
- Tekan tombol START untuk memulai proses
- Ketika nilai Batch sudah menunjukkan angka nol, proses Batching telah
berakhir dan sistem akan berhenti.
- Timbang berat produksi Fuel Oil, jika berat Fuel Oil sesuai dengan yang di
inginkan (5 kg), SCALING FACTOR ammonium nitrate telah benar. Jika hasil
timbangan tidak sesuai dengan yang diinginkan (missal 3 kg), maka perlu
dilakukan perubahan nilai SCALING FACTOR.
Jika hasil timbangan berbeda dengan seting Batch maka harus dilakukan
perubahan SCALING FACTOR. Berikut cara perhitungannya:

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
3. Lakukan Perhitungan ERROR FACTOR

Berat Fuel oil yang di inginkan (contoh Batch = 5 kg)


Berat Aktual Fuel Oil (contoh hasil timbangan = 3 kg)

ERROR FACTOR = Berat AN yang di inginkan


Berat Aktual AN
ERROR FACTOR = 5
3
ERROR FACTOR = 1.66

4. Selanjutnya nilai SCALING FACTOR yang lama dikalikan dengan ERROR


FACTOR

SCALING FACTOR yang lama = 4 (nilai pada layar For INPt)

SCALING FACTOR yang baru = ERROR FACTOR x SCALING FACTOR yang


lama
SCALING FACTOR yang baru
= 1.66 x 4
SCALING FACTOR yang baru
= 6.64
Bulatkan nilai SCALING FACTOR menjadi 7

Masukkan nilai SCALING FACTOR yang baru pada kontroler.


- Posisikan saklar toggle BATCH pada posisi MAN
- Matikan Power Kontrol Panel (Posisikan saklar toggle pada posisi OFF)
- Nyalakan kembali Power kontrol panel (Posisikan Saklar Toggle POWER
pada posisi ON)
- Pada saat layar muncul tulisan CAL , tekan tombol F selama 2 detik, lalu
tekan tombol tanda or secara bersamaan, sehingga pada layar
muncul tulisan Anr INPt , selanjutnya lepas tangan dari tombol tanda
or .
- Gunakan tombol F untuk berpindah layar.
- Pada layar For INPt masukkan nilai SCALING FACTOR yang baru , gunakan
tombol tanda or untuk merubah nilai For INPt.
- Matikan Power Kontrol Panel (Posisikan saklar toggle pada posisi OFF)
- Nyalakan kembali Power kontrol panel (Posisikan Saklar Toggle POWER
pada posisi ON)
- Posisikan saklar Toggle BATCH pada posisi AUTO
- Program 100 kilogram pada Batch Controler mengikuti lanhkah berikut:

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
 Tekan Tombol P , maka pada layar akan tampil tulisan P.Set yang
di ikuti nilai batch dalam satuan kilogram
 Gunakan tombol tanda or untuk merubah batch dalam
satuan kilogram
- Tekan Tombol F untuk memasukkan nilai Batch pada system. Selanjutnya
tampilan layar akan kembali pada layar Batch di ikuti nilai yang telah di
masukkan
Sistem telah siap di operasikan
- Tekan tombol RESET
- Tekan tombol START untuk memulai proses
- Ketika nilai Batch sudah menunjukkan angka nol, proses Batching telah
berakhir dan sistem akan berhenti.
- Timbang berat produksi Fuel oil, jika berat Fuel oil sesuai dengan yang di
inginkan (5 kg), SCALING FACTOR ammonium nitrate telah benar. Jika hasil
timbangan tidak sesuai dengan yang maka perlu dilakukan perubahan lagi
pada nilai SCALING FACTOR.
Ulangi 3 kali proses batching untuk memastikan nilai SCALING FACTOR telah
benar

Produksi ANFO
- Posisikan Saklar Toggle POWER pada posisi ON
- Posisikan Saklar Toggle A.N pada posisi ON
- Posisikan Saklar Toggle DISCHARGE AUGER pada posisi ON
- Posisikan Saklar Toggle FUEL pada posisi ON
- Seting kecepatan Ammonium nitrate pada cabinet hidrolik sesuai yang di
inginkan
- Seting kecepatan Fuel oil pada cabinet hidrolik sesuai yang di inginkan
- Posisikan saklar Toggle BATCH pada posisi AUTO
- Program nilai batch pada Batch Controler berat ANFO yang akan di
masukkan ke dalam lubang mengikuti langkah berikut:
 Tekan Tombol P , maka pada layar akan tampil tulisan P.Set yang
di ikuti nilai batch dalam satuan kilogram
 Gunakan tombol tanda or untuk merubah batch dalam
satuan kilogram
- Tekan Tombol F untuk memasukkan nilai Batch pada system. Selanjutnya
tampilan layar akan kembali pada layar Batch di ikuti nilai yang telah di
masukkan
Sistem telah siap di operasikan

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
- Tekan tombol RESET
- Posisikan Discharge auger diatas lubang ANFO menggunakan joystick.
- Tekan tombol START untuk memulai proses
- Ketika nilai Batch sudah menunjukkan angka nol, proses Batching telah
berakhir dan sistem akan berhenti.

Display Batch quantities

Display AN rate

Display AN SCALING FACTOR

Display Fuel oil SCALING FACTOR

Display Fuel Oil procentage

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
Display ANFO Totalizer

Display input Preset Batch

Display Calibration message

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
6

PEDOMAN
PERAWATAN

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
Pengurasan & isi ulang tanki oli.
INDIKATOR RETURN
FILTER OIL FILL PORT

 Lakukan pengecekan mingguan untuk memeriksa level oli


 Tutup katup isolasi tanki
 Buka drain plug padabagian dasar tanki untuk menguras oli
 Bersihka npartikel logam yang tertangkap magnet pada drain plug
 Pastikan drain plug sudah dikencangkan saat pengisian ulang oli
 Gunakan pompaoli & filter yang disambungkan ke coupler antara radiator &
return filter untukmengisi tanki.
 Sebelum membuka kembali katup isolasi tanki, ada baiknya membuka tutup
suction filter & membersihkan elemen didalamnya.

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
Pengecekan kebocoran

 Jalankan system dalam standby pressure


 Bila ada gejala rembesan oli pada sambungan, gunakan media kardus
(corrugated paper) untuk mendeteksi kebocoran oli.

Setting Standby Pressure & Working Pressure

∆P

PMAX

 Aktifkan PTO
 Setting putaran engine di 1000 RPM
 Putar setscrew ∆P padapompa PTO untukmenyeting Standby Pressure.
Putaransearahjarum jam meningkatkantekanan. Nilaitekananstandaradalah
30 Bar
 Putar setscrew Pmaxpadapompa PTO untukmenyeting Working Pressure
dalamkeadaantuas hole system atau hopper system ON.
Putaransearahjarum jam meningkatkantekanan. Nilaitekananstandaradalah
120 Bar

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
PenggantianBerkalaElemen Return Filter

 Lakukan Pengecekan Mingguan Kondisi Indikator Return Filter


 Ganti Elemen filter bila jarum pada indicator menunjuk area merah

PenggantianBerkalaElemenDessicant Breather

KODE WARNA DESSICANT

 Lakukan Pengecekan Berkala kondisi element desicant breather


 Ganti elemen dessicant breather bila warna dessicant berubah hitam

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
Pemeriksaan Harian
# Subyek Parameter NilaiStandar Perlakuan

1 Hydraulic Oil Oil Level Gauge Low red line Add Oil (SAE 10 W)
Level Minimum through fill point
2 Oil Tank Hydraulic Oil tank Opened
Isolator Isolation Valve
3 Air Pressure Air pressure 2 bars
regulator’s gauge
4 Material Tank Fuel Tank Opened
isolator Isolation valve

Pemeriksaan Mingguan
# Subyek Parameter NilaiStandar Perlakuan

1 Water Desiccant Orange (color Replace the


Sediment at Breather code) breather when the
Hydraulic Oil color turns black
Tank
2 Particle Filter Indicator Filter Replace element
Remover points yellow line Indicator
Element Clog points green
line
3 Hydraulic Indicator points Indicator Replace element
Return Filter yellow points green
Clog

PemeriksaanBulanan
# Subyek Parameter NilaiStandar Perlakuan

1 Hydraulic Oil Oil Sampling at ISO 19/17/14 Replace Suction


Cleanliness Filling Point Strainer Element
Flush Hydraulic
System
Fill New Oil

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
SPESIFIKASI DAFTAR KOMPONEN / PART LIST SPECIFICATION
No Komponen Spesifikasi P/N Keterangan
1 PTO Pump Variable Displacement Piston Hyva TXV 130 Manual terlampir
Pump 0-130cc/rev, 420 Bar (Appendix C)
2 Main Valve 6 Segment Load Sensing PVG32 Spesifikasi khusus
Solenoid DCV terlampir
(Appendix D)
3 Hydraulic Orbital Motor OMM 8 Fuel Pump Drive
Motor (Appendix E)
4 Hydraulic Orbital Motor OMS 100 Discharge Auger
Motor (Appendix F)
5 Hydraulic Orbital Motor OMS 160 Vertical Auger
Motor (Appendix F)
6 Hydraulic Orbital Motor OMS 250 Belly Auger
Motor (Appendix F)
7 Hydraulic Orbital Motor OMR 50 Vibrator
Motor (Appendix G)
8 Hydraulic Orbital Motor TG620 Discharge Auger
Motor Swing (Appendix H)
9 Suction 40µm Mesh Strainer 3” MF24
Element
10 Return Filter 7µm Tank Top Filter MPF 180
11 Pressure Filter Hi-Pressure Pressure Filter SF070G10B-
TB/B
12 Dessicant Moisture Control 200 LPM Metalux
Breather
13 Fuel Pump Gear Pump Cross
14 Flow Sensor Positive Displacement Gear Flomec Manual terlampir
(Appendix H)
15 Belly Auger 8”, 130 pitch, CW, 3
segments
16 Vertical Auger 8”, 130 pitch, CW
17 Discharge 8”, 130 pitch, CW, 3
Auger segments
18 Hydraulic Ram
19 Slew Drive 1:4 Ratio
Chain
20 Auto Fire Muster
Suppression
System

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
PROSEDUR PERBAIKAN / TROUBLESHOOTING
Gejala Penyebab Prosedur

Motor-motor Power
OFF
tidakberputar Loss Check Truck Engine Turn Engine ON
ON
Disengag
Check PTO Engage PTO
Engage

Check Hydraulic Low


Adjust Pressure

Normal
Loose
Check Motor Speed Adjust Motor Speed

Norm
Damag
Check Pump-Motor Replace Coupling

Normal

Major Hydraulic
Repair

Motor Power
Lo
berputar Leak Check Truck Engine Increase Rev
tetapi pelan Rev
Norm

Check Hydraulic Low


Adjust Pressure

Norm

Check Motor Speed


Loose
Adjust Motor Speed
Controller

Norm
Dama
Check Pump-Motor
Replace Coupling
Coupling

Norm

Major Hydraulic

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A
Material tidak Mateial
Emp
mengalir Flow Loss Check Tank Level Fill Tank Up

Filled
Shut
Check Tank Isolation Open Isolation Valve

Opened
Stop
Check Fuel Pump Power Loss
Troubleshooting
Run
Low
Check Fuel Pressure Adjust Pump Bypass
Valve
Norm
Clog
Check Filter Clog Replace Filter

Norm

Major Piping Repair

Sistem Hydraulic Check Hydraulic Oil Low Fill Hydraulic Oil Tank
hidrolik System
berisik Failure Norma

Check Hydraulic Oil Milky


Replace Suction

Clear
Low
Check Hydraulic Adjust Pressure

Norma
Appea
Check Line Leakages Hydraulic Line Repair

Norma
Appea
Clean & Flush Hydraulic
Check contaminant
System

Norma

Major Hydraulic Component


Repair

P T. C A R T E N Z C I P T A S A R A N A

Anda mungkin juga menyukai