4 langkah mendapatkan porsi haji melalui arum haji:
1) Nasabah membawa emas minimal 3,5 gram untuk logam mulia atau 4-5 gram untuk perhiasan dan melampirkan KTP/KK/Ijazah/Buku nikah. - Nasabah melakukan proses penandatangan arum haji untuk selanjutnya nasabah diarahkan ke mitra perbankan Syariah. 2) Datang ke bank terdekat dengan membawa formulir dari pegadaian. Proses pembukaan tabungan haji di bank dan memperoleh setoran awal biaya penyelenggaraan ibadah haji (SA-BPIH). - Perbankan akan mendaftarkan pada sistem siskohat (sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu). - Nasabah melanjutkan ke kementrian agama. 3) Mendaftar haji ke kementrian agama dengan menyerahkan semua dokumen kelengkapan dan melakukan foto registrasi untuk mendapatkan surat pendaftaran pergi haji (SPPH) dan nomor porsi dari kemenag. - Setelah 3 proses tersebut selesai, seluruh dokumen yaitu: Buku tabungan haji, SA-BPIH dan SPPH diserahkan sebagai jaminan ke pegadaian. 4) Melakukan angsuran pinjaman setiap bulan ke pegadaian
Ketentuan Arrum Haji Pegadaian:
1) Batas pinjaman yang diberikan : Rp. 25.000.000
2) Jangka Waktu : 12,18,24,36,48,60 3) Marhun (Jaminan) : Lembar asli SA-BPIH, SPPH, Emas, dan buku tabungan haji 4) Mu’nah (Biaya Pemeliharaan) : 0,95% x taksiran x jangka waktu (bulan) 5) Syarat Administrasi : - Memenuhi persyaratan pendaftaran haji - Menyerahkan copy KTP/passport dan menunjukkan aslinya - Usia rahin (nasabah) pada saat jatuh tempo adalah 65 tahun - Yang pernah berhaji bisa mengajukan setelah lebih dari 10 tahun dari masa keberangkatan - Usia minimal rahin (nasabah) arum haji adalah 12 tahun