Anda di halaman 1dari 20

0

IMMUNODEFICIENCY IN ELDERLY - IgM: 900.000 m.w., ke-2 paling banyak dalam darah, fix
dr. Eko Aribowo, M.Kes, SpPD-KGER complement, menginduksi fagositosis makrofag,
respon imun primer
Pemateri: Retty | Editor: Rara
- IgD: levelnya rendah dalam darah, reseptor permukaan
Berdoa dulu ya sebelum belajar ☺ pada Bcell
- IgE: terikat pada reseptor sel mast (basofil)
PENDAHULUAN mengeluarkan histamin, berperan dalam reaksi alergi.
Seperti yang kita tahu, bahwa semakin lanjut usia Peningkatan histamin menyebabkan vasodilatasi, yang
seseorang (lansia) akan terjadi perubahan didalam mengarah untuk meningkatkan permeabilitas
tubuhnya, salah satunya pada sistem imun. Sistem imun pembuluh darah. Ini menyebabkan pembengkakan
merupakan salah satu sistem pertahanan yang sangat karena adanya migrasi limfosit dan berwarna
penting pada manusia. Sistem imun berfungsi sebagai kemerahan.
sistem proteksi dari bakteri, virus, fungus/parasit multisel,
kanker, toksin. Organ dan jaringan penting yang terlibat ORGAN PADA SISTEM IMUN
dalam fungsi imunitas adalah : ➢ Thymus
- Sel yang berasal dari stem sel (hepar, sumsum tulang) Seperti yang kita tahu bahwa thymus merupakan organ
- Sel yang disimpan, multiplikasi, interaksi dan matur di yang terdiri dari sel epitelial, thymocytes, jaringan ikat
thymus, lien, limfonodi dan darah dan lemak. Fungsinya tempat pematangan sel T
- Transportasi (vasa limfatik) (sekresi thymosin untuk t cell maturation). Selain itu,
- Organ aksesori (appendiks, tonsil, usus). thymus juga melakukan aktivitas clonal deletion
(merusak sekitar 95% sel T). Pada usia anak, thymus
TIPE SEL berkembang dan mencapai puncak saat usia 12 tahun.
1. Limfosit : berasal dari stem cell (1012) bone marrow Setelah itu thymus akan mengalami involusi. Involusi
a. Sel T : disimpan dan matur di thymus kemudian thymus sangat berpengaruh karena akan
bermigrasi ke seluruh tubuh mengakibatkan berkurangnya naive t cell (pada usia
▪ Killer cells : untuk lisis sel yang terinfeksi, lanjut). Sebenernya, pada usia dewasa, kekebalan
berperan pada respon imun cell-mediated tubuh akan tetap dan belum menurun akan tetapi
▪ Helper cells : untuk mengaktivasi sel T killer dan memang proliferasi sel imunnya tidak segencar dulu.
sel B Istilahnya pada dewasa ini lebih ke fungsi yang
▪ Supressor cells: menurunkan aktivitas imun dan maksimal daripada proliferasinya. Bukti involusi
membantu mencegah penyakit autoimun thymus pada lansia juga didapat dari tidak
b. Sel B : disimpan dan matur di lien. Sel B berperan tervisualisasikannya thymus ketika dilakukan
dalam respon imun humoral yang mana bekerja pemeriksaan penunjang karena thymus berubah
dengan cara presentasi dan pemprosesan antigen menjadi jaringan ikat dan lemak (cortex dan medulla
 mensekresi antibodi spesifik yang dapat >70 th udah ga ada).
berikatan dengan antigen (kompleks Ab-Ag). Sel B
berdiferensiasi menjadi sel plasma (large Ab EVIDENCE
secretion) Beberapa evidence/bukti yang menunjukan bahwa pada
2. Neutrofil : dapat ditemukan di seluruh tubuh (darah) usia lanjut terjadi penurunan fungsi kerja sistem imun
berfungsi untuk fagositosis kompleks Ab-Ag antara lain :
3. Makrofag : dapat ditemukan di seluruh tubuh, darah - Kenaikan insidensi infeksi
dan limfatik. Makrofag befungsi untuk fagositosis non Contoh : pneumonia, influenza, TB, meningitis, UTI
spesifik (non Ab coated Ag), fagositosis spesifik Nb : untuk mencegah kenaikan insidensi infeksi ini,
(komplek Ab-Ag), mempunyai banyak lisosom ( enzim sekarang sedang digalakkan vaksin untuk lansia
degeneratif), presentasi dan pemrosesan Ag, terutama pneumonia dan influenza. Vaksin ini biasanya
mempresentasikan Ag ke T Helper cell,dan diberikan pada usia memasuki dekade 5 atau 6 (yaa
mensekresikan limfokines untuk menstimulasi T helper sekitar usia 50-60 tahun laah) hal ini disebabkan karena
cells dan aktivitas imun pada usia setelah itu kekebalan menurun lebih drastis.
4. Natural Killer Cells : ditemukan pada darah fungsinya Tambahan lagi, untuk kasus infeksi tetanus, insidensi
adalah destruksi sel kanker yang distimulasi oleh pada usia lanjut lebih banyak pada laki-laki. Kenapa?
interferon. Karena emang booster vaksin yang diberikan tidak
sebanyak perempuan (vaksin tetanus berkali-kali 
IMMUNOGLOBULIN ketika mau menikah dan hamil). Makanya selain vaksin
Selain sel imun, ada immunoglobulin yang berperan dalam influenza sama pneumonia, vaksin tetanus booster pun
sistem pertahanan tubuh kita. Ada 5 kelas immunoglobulin diberikan lagi kira-kira pada dekade 5 atau 6 sebelum
(Ig) : sel memori turun drastis
- IgG: 150.000 m.w., paling banyak dalam darah, - Kenaikan insidensi penyakit autoimun
melewati barrier plasenta, sebagai fix complement , Contoh : RA, lupus, hepatitis, thyroiditis
menginduksi fagositosis oleh makrofag (grave/hashimoto), multiple sclerosis
- IgA: berhubungan dengan lendir dan kelenjar sekretori,  predisposisi diatas berkaitan dengan Human
saluran pernapasan, usus, air liur, air mata, susu Leukocytes Antigens HLA genes)

1
- Kenaikan insidensi kanker HUBUNGAN AGING DAN PERUBAHAN SEL NK
Contoh : prostat, payudara, paru, kepala-leher- - Penurunan secara general fungsi sel
tenggorok, GIT (perut/kolon/bladder), kulit, leukemia, - Korelasi yang baik antara risiko mortalitas/kematian
pankreatik dan jumlah sel NK
- Toleransi terhadap transplan organ - Peningkatan proporsi sel dengan aktivitas NK tinggi
Contoh : ginjal, kulit, bone marrow, jantung (katup), (yaitu CD16 +, CD57-)
liver, pankreas, paru. - Peningkatan progresif dalam persentase sel NK •
Penurunan kapasitas sitotoksik per sel NK
EFEK AGING TERHADAP SEL B - Peningkatan sel NK memiliki molekul permukaan CD56
Penurunan jumlah sel B yang beredar di sirkulasi dan dim subset.
darah perifer :
- Perubahan dalam B-cell repertoire (diversity) PERUBAHAN SITOKIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
- Penurunan sel memori B primer dan sekunder PENUAAN
- Penurunan secara general kemampuan - Peningkatan sitokin proinflamasi IL-1, IL-6, TNF-
limfoproliferatif. - Peningkatan produksi sitokin yang tidak seimbang
- Penurunan produksi IL-2
EFEK AGING TERHADAP SEL T - Peningkatan produksi IL-8 yang dapat merekrut
Penurunan secara general fungsi imunologi yang dimediasi makrofag dan dapat menyebabkan radang paru
oleh sel : - Peningkatan disfungsional dari IL- 8
- Populasi sel T hiporesponsif - Penurunan sekresi IFN- (interferon)
- Penurunan respon T-cell repertoire (i.e. diversity of - Perubahan respon sitokin dari sel NK, yang telah
CD8+ T-cells) menurun kemampuan fungsionalnya
- Penurunan produksi sel T baru - Peningkatan kadar IL-10 dan IL-12 diregulasi oleh
- Peningkatan proporsi memori dan sel T aktif, Antigen Processing Cells.
sedangkan naive T-cell menurun
- Hilangnya kapasitas fungsional naive T-cell (penurunan MAJOR DISEASES ASSOCIATED WITH AGING IN IMMUNE
proliferasi, survival, dan produksi IL-2) FUNCTION
- Sel T menumpuk karena defek apoptosis - Peningkatan insiden tumor dan kanker
- Peningkatan proporsi thymocytes dengan fenotip - Peningkatan kejadian penyakit menular yang
imatur disebabkan : E. Coli, Streptococcus pneumonia,
- Pergeseran populasi limfosit dari sel T ke sel NK / sel T Mycobacterium tuberculosis, virus Pseudomonas
(sel mengekspresikan kedua reseptor sel T dan aeruginosa, Herpes, Gastroenteritis, bronkitis, dan
reseptor sel NK). influenza
- Kemunculan kembali (rekurensi) infeksi virus laten
EFEK AGING TERHADAP ANTIBODI - Penyakit autoimun dan reaksi inflamasi: arthritis,
Penurunan secara general dalam respon humoral  diabetes, osteoporosis
penurunan produksi antibodi yang memiliki proteksi - Demensia.
afinitas tinggi
- Peningkatan auto-antibodi: antibodi organ spesifik dan HALLMARK OF IMMUNOSENESCENCE
non-organ spesifik • Atrofi timus: penurunan ukuran, menurunnya
- Peningkatan kadar serum IgG (yaitu IgG1 dan IgG3) dan selularitas (lebih sedikit thymocytes dan sel-sel epitel)
IgA; tingkat IgM tetap tidak berubah. dan disorganisasi morfologis
• Penurunan produksi sel-sel baru dari sumsum tulang
PENGARUH AGING PADA MAKROFAG DAN GRANULOSIT • Penurunan jumlah sel diekspor oleh kelenjar timus
- Gangguan fungsional secara general pada makrofag • Penurunan respon terhadap vaksin
dan granulosit • Pengurangan dalam pembentukan dan reaktivitas
- GM-CSF tidak dapat mengaktifkan granulosit (misalnya: pusat germinal nodul pada kelenjar getah bening di
produksi superoksida dan kemampuan sitotoksik) mana sel-B berproliferasi
- Neutrofil polimorfonuklear tampak memiliki level CD15
• Penurunan surveilans kekebalan tubuh dengan limfosit
dan CD11b yang lebih tinggi dan vesikula kecil yang
T dan sel NK.
berisi CD69 yang mengarah dengan kegagalan
observasi untuk menghancurkan bakteri
PERUBAHAN FUNGSI IMUN YANG TERKAIT DENGAN
- Pada usia tua, dapat terjadi pergeseran fenotip
AGING (PENUAAN)
monosit (i.e. expansion of CD14dim and CD16 bright
• Perubahan fluiditas membran
subpopulations which have features in common with
• Peningkatan apoptosis mungkin karena penurunan
mature tissue macrophages)
ekspresi CD28 dan produksi IL-2
- Makrofag dari tikus yang tua dapat menghasilkan IFN- • CD20 berlebih pada limfosit
gamma yang sedikit, kurangnya sintesis nitrit oksida,
• Peningkatan ekspresi CAMS pada limfosit
dan hidrogen peroksida.
• Old cell atau sel yang sudah tua mungkin memiliki
tingkat messenger RNA yang lebih besar dari RNA
untuk 3 inhibitor mitosis
2
• Penurunan jumlah kelas HLA I dan II pada bagian BUSINESS OPPORTUNITIES
antigenik limfosit
FOR IMPECUNITY IN ELDERLY
• Peningkatan diaktifkan sel T yang mengekspresikan
dr. Probosuseno, Sp.PD-KGER (K)
molekul DR
• Penurunan proporsi T, B, dan sel NK mengekspresikan
Pemateri: Ervin|Editor :Amani
CD62L dan peningkatan kepadatan per sel pada Selamat belajar dan jangan lupa berdoa ☺
ekspresi reseptor adhesi
PENDAHULUAN
• Peningkatan regulasi dari L-selectin per-sel T
Rasanya kayak mimpi jika sewaktu tua nanti kita kaya,
• Pergeseran populasi limfosit mengandung banyak sel
sukses, anak berbakti, mati tidak menderita, dan masuk
CD3-NK dan CD3 + CD56 + Tcells
surga. Padahal faktanya, tidak semua orang lanjut usia
• Regulasi CD3 menurun dan CD50 meningkat pada sel T kaya atau berkecukupan. Apalagi jika miskin, maka mau
akan mempengaruhi aktivasi dan proliferasi ngapa-ngapain di usia lanjut akan susah karena
• Peningkatan kematian sel T yang dimediasi oleh respon keterbatasan tubuh. Apalagi kalau keluarganya kurang
fas / fas-ligan dengan pengeluaran IL-2 harmonis, terus banyak buat dosa, malah mati masuk
• Kepadatan tinggi dari CD5 pada sel B neraka.
• Penurunan jumlah monosit dengan LFA-1 Faktanya, dari aspek psikososial, tidak semua lansia
• Penurunan kemampuan sel dendritik untuk stimulasi nyaman. Ada yang pelupa (50%), kesepian (karena
• Sekresi sel T dari IFN- dan IL2. anaknya pergi semua, harus belajar berteman dengan yang
tidak kelihatan yakni Tuhan) (20,5%), insomnia (21%),
Tambahan : depresi (4,2%), sakit kronis (30%) dan bahkan pada usia
lanjut, 14% masih bekerja untuk mencari uang (misalnya
kalo mbah menikah lagi, anaknya kecil-kecil, masih harus
dibiayai. Adakah yang seperti ini? Ada, ada bapak yang
mirip ceritanya Sarai sama Hagar. Untungnya bapak ini
masih bisa membiayai dengan pensiunannya dan dengan
menyewakan jasa angkutan).
Oleh karena itu, ilmu tolak miskin sangat penting
untuk menjaga kesejahteraan saat lanjut usia. Dokter
harus punya ilmu lain juga, agar tidak menjadi miskin di
usia tua nanti.

Pelatihan Pra Pensiun


Pensiun itu bagi lansia sebenarnya ada rasa sedihnya,
karena merasa belum tua (soalnya pensiun biasanya umur
50an udah pensiun, yang otaknya masih encer. Apalagi
biasanya uang pensiunannya biasanya tiba-tiba jauh lebih
kecil, bisa sampai 1/5 dari awalnya. Oleh karena itu supaya
siap harus belajar hidup sederhana dan ikut pelatihan pra-
pensiun, sehingga ketika sudah pensiun siap dengan
penghasilan baru. Lebih baik lagi ketika punya usaha lain
sehingga pemasukkan tetap ada. Jadi ketika tua bisa santai
dan tidak memikirkan uang.
Di sinilah pentingnya pelatihan pra pension, sehingga
ketika pension lansia tidak kaget karena tidak bekerja
(kayak post power syndrome gitu mungkin ya), dan bisa
menyesuaikan diri dengan penghasilan pensiunan.
Seringkali setelah pensiun karena kaget tersebut sering
kena stroke, atau jantung, dan degenerasi yang cepat
hingga meninggal.
Semua orang akan menjadi tua, jadi siap ga siap harus
siap agar tidak kaget dan malah menyusahkan diri sendiri
dan keluarga.

Memperpanjang usia uang


a. Tahan diri dari sifat konsumtif
b. Skala prioritas tiap akan membeli sesuatu
c. Beli barang berharga atau asset lain (investasi)
d. Memilih barang berharga atau asset yang:
i. Nilai jualnya naik / bertahan
ii. Mudah dijual

3
iii. Cepat / langsung menghasilkan dan jangan hanya 1. Bisa menyicil, pinjam, cari yang bunganya tidak
tergiur bunga terlalu besar
iv. Pertimbangkan agar terhindar dari risiko kerugian 2. Patungan
3. Pinjaman yang besar, panjang, dan lunak.
Mempertahankan ilmu dan skill di usia lanjut • Studi kelayakan
a. Baca buku • Tempat yang bagus (strategis)
b. Wawancara
c. Konsultasi Pelatihan bisnis singkat bagi lansia yang pau pensiun
d. Mendengarkan ceramah a. Bisnis eceran?
e. Ikut pameran • Fotokopi, warung burjo, warung soto, warung bakso
f. Penelitian / riset • Bisa kerja sama, franchise, mempekerjakan orang,
g. Studi / karya wisata dll
h. Ikut langsung (terjun / magang) a. Potensi alam  pertanian, perikanan, kos, dll
i. Kursus • Misalnya restoran Gajah Uwung, yang tanahnya
j. Kuliah murah sebelah sungai, tapi bisa di desain bagus
sehingga pemandangannya bagus, jadi harganya
Penyebab MISKIN bisa bersaing.
a. Mawas  mungkin maksudnya tidak mawas diri. b. Hobi
b. Ilmu kurang, iman lemah • Hobi masak, buka restoran
c. Sakit • Hobi game bisa buka kafe internet
d. Kurang kreatif, khianat (kena tipu), keturunan miskin • Hobi agama bisa buka wisata religi
e. Investasi salah • Hobi bicara bisa jadi MC, wedding organizer, event
f. N  tidak disebut. Dibuat aja misalnya nakal, organizer
neglected, narkoba, dll c. Sahabat : Kerja sama dengan sahabat kita sehingga
lebih terpercaya
Prinsip-prinsip wirausaha / wiraswasta d. Agama Bicara surga dan mendapat penghasilan
a. Percaya pada kemampuan diri sendiri untuk memperlebar kerajaan surga lebih lagi.
• Kekuatan kita, kelemahan, dll (SWOT) e. Biro jasa  berkomunikasi
• Tau kekurangan dan mencari cara mengatasi ▪ Jasa packing, beli kue eceran terus dimasukkan
kekurangan kita. plastic terus kasi merk bisa dijual lebih mahal
• Tau kelebihan kita sehingga yang kita lakukan sesuai keuntungan bisa 500%
passion. ▪ Jasa tempat, misalnya kalo di bandara semua jadi
• Tau kesempatan, yang mana yang lebih untung. mahal
b. Perencanaan (manajemen) cermat 6m + t ▪ Jasa konsultasi
• Man (SDM) ▪ Jasa skripsi
• Money ▪ Makelar
• Materials
• Machine AYO BISNIS (SALAH SATU RUMUS SUKses)
• Method
• Market
• Saya tidak tahu T nya apa ._.
• Tapi ada juga 4P
1. Produk
2. Price
3. Placement
4. Promotion
c. Selalu ingin maju dengan kerja keras
• Jangan takut tentang hal yang tidak berbau medis
d. Bisa menabung, hemat, dan kerja produktif
e. Mampu meyakinkan dan mengajak orang lain
• Apalagi kalau kita mengalami kesulitan, cari tahu
dari orang lain yang lebih sukses.
• Misalnya kalo catering bertanya ke orang lain yang
lebih tahu.
f. Jujur, gigih, tekun, dan bertanggung jawab
A (Atur waktu, Aqidah (beriman), Akhlak santun)
• Jangan menyalahkan Tuhan kalo gagal
Y (Yakin tiap orang punya kelebihan, bahwa rezeki ada di
• Cari tahu kekurangan dan mengatasinya mana saja dengan wujud yang beragam)
• Jangan menyerah O (Organisasi POAC M5 T, EO)Ini pernah rasanya B5…-materi
g. Jeli mencari informasi: • Planning  bisnisnya mau bagaimana harus spesifik,
• Dana (modal) measurable, achievable, realistic, ada waktu yang jelas

4
• Organising  bagaimana mengatur 6M tadi sehingga
berjalan dengan baik
PERIPHERAL ARTERIAL THROMBOSIS &
• Actuating  Lakukan bisnisnya! VENOUS THROMBOEMBOLISM
• Controlling  bagaimana mempertahankan dan dr. Johan Kurnianda, SpPD-KHOM
mem-follow up bisnis Pemateri: Nabila | Editor: Ima
• Jujur M5 T EO aku belum tahu.. Bismillahirrahmaanirrahiim....
• B (Belajar, Bermutu, Bohong no!, Bangun pagi, Sebelum belajar berdo’a dulu ya ☺
Bersaing harga, Bekerja k-c-j-t-i (aku juga tidak tahu
kcjti)) Jadi... sebenernya judulnya Peripheral Arterial Thrombosis
• I (Ingin tahu, Inovasi (tampil beda)) & Venous Thromboembolism, tapi kita fokus ke VTE aja
• S (Silaturahmi, Sedekah, Shaum (puasa), Setia, biar gak overlap sama lecture lain. Bisa cek slidenya juga ☺
Survei) A. DEFINISI
• N (Need orang lain, Note (catat))
• I (Investasi baru – waralaba)
• S (Sehat, Sponsor)

Praktik Dokter yang tetap laris sampai lansia


a. Pelayanan Bagus  pintar ilmu kedokteran 
komunikasi baik  berkesan
b. Tarif
c. Lokasi strategis
d. Doa
e. Yang penting bahagia jangan mengejar pasien yang
banyak Yuk, sebelum jalan lebih jauh, kita pahami dulu istilah dan
f. Yang penting pasien puas maksud gambar di atas ya.
g. Pake ilmu skills lab - Thrombosis adalah keadaan terbentuknya jendalan
h. Menjelaskan dengan multimedia darah (thrombus) di kondisi yangtidak semestinya.
i. Bayarnya bisa berkali lipat - Thrombus pada thrombosis yang terlepas dan
j. Promosi bergerak mengikuti aliran darah disebut emboli.

Gambar diatas itu adalah potongan melintang dari


Mimpi anak KU reguler 2014, yang bisa mendatangkan uang pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena itu beda
Fotokopi, kos, sembako, peternakan ayam, warnet, banget ya dari arteri, bisa kita lihat di gambar, ada 3 hal
percetakan, rumah makan, memfasilitasi jumpa artis, yang harus kita garisbawah:
laundry, budidaya ikan, rental mobil, kontrakan, desain,
• Vena ini adalah pembuluh darah yang tugasnya
karaoke, EO, sablon, WO, kafe, perkebunan, pengusaha
menjadi saluran yang mengalirkan darah dari perifer
property, gym, cuci mobil, cuci motor, toko kue, pet shop,
ke jantung. Terus kenapa? Jadi, kalo misalnya terdapat
les buat anak tidak mampu, toko buku, penyewaan
blocking pada vena, maka di bagian distal dari
gedung, gak ingin meninggal tua, gerabah, perkebunan
blocking tersebut akan terjadi suatu peningkatan
buah, rental, peternakan bebek, sapi, apartemen,
tekanan darah vena. Gejala klinisnya adalah: edema,
miniature pesawat, catering, fitness, fisioterapi, apotek,
hiperemia, nyeri.
oleh-oleh, bisnis online, kucing, peternakan babi, salon,
• Vena punya tunica muscularis yang hanya 1/3 dari
tafsir, butik, makelar tanah, rumah sakit, spa dan body
punyanya arteri, sedangkan dia harus memompa
shop, cenayang, taman bermain anak, burjo, foto studio,
darah dari perifer menuju jantung. Sehingga, Tuhan
sandal, lapangan olah raga, sulam alis, nasi kucing,
sudah mendesain pembuluh darah vena dengan
supermarket, kursus make up, toko alat music, ayam,
klepnya yang akan membantu mengalirkan darah ke
mebel, kantin, warnet, konsultasi PR anak SMA, sekolah,
jantung. Coba kalo misalnya gak ada klepnya mungkin
bengkel, penitipan anak, toserba, bersihin sepatu, tea
aliran darahnya gak sampe-sampe.
shop, tarantula, guru mengaji, perusahaan advertising,
• Nah, arti klinisnya apa? Ini akan berhubungan dengan
SPBU, waterboom, barber shop, pijat plus, sanggar tari,
kondisi stasis(tidak bergerak), di mana pada kondisi
bengkel dan aksesoris motor besar, ikan koi, playgroup,
tersebut otot-otot skelet di sekitar vena tidak
panti asuhan, tour travel, kolam renang umum, diet mayo,
membantunya untuk memompa darah. Aliran darah
mantri sunat, akupuntur, slimming center, make up artist,
disekitar klep akan mengalami turbulensiRBC
parfum, perfilman, fotografi, burung wallet, jam, rental PS,
berbenturan menempel di sekeliling klepklep jadi
warnet, sewa pacar, kursus menyanyi, penitipan lansia,
rusak/tidak lentur lagi. Jadi, kalo ada thrombosis,
translasi jurnal, kopi robusta Pontianak, ternak kambing,
thrombusnya akan menempel disekitar klep tersebut.
resort, instruktur Zumba, jual pecel, sayuran organic,
membangun masjid, translator drama korea,
perpustakaan, tulis skripsi, galeri seni, martabak, jamu,
zakat infaq sedekah, produser artis, hotel, pakaian muslim,
klinik ramah orang tidak mampu, toko alat tulis, saham,
dan lain-lain.

5
ARTERI VS VENA mengenai 3 faktor yang berperan dalam pathogenesis
thrombosis yang diusulkan oleh Rudolf Virchow. Trias
Virchow terdiri atas:
1. Stasisnya aliran darah
Aliran darah yang pelan atau turbulen bisa
menyebabkan thrombosis melalui beberapa
mekanisme:
• Meningkatkan aktivasi endotel.
• Memungkinkan kontak endotel dengan platelet.
• Memberikan waktu yang cukup untuk faktor
koagulasi berdiam di area tersebut dan
mencegah masuknya aliran inhibitor koagulasi.
Thrombosis Arteri Thrombosis Vena Akibatnya, faktor koagulasi yang kebetulan
a) Proses yang sifatnya a) Prosesnya bersifat akut teraktivasi bisa terakumulasi dan membentuk
kronik(minimal 10 tahun) (1-2 minggu) karena thrombus.
yang diawali oleh disfungsi disebabkan oleh aliran 2. Hiperkoagulabilitas
endotel yang akan darah yang stasis, sehingga Hiperkoagulabilitas merupakan kondisi apapun pada
diperparah oleh faktor terjadi turbulensi dan darah yang memudahkan terjadinya koagulasi.
risiko,misalnya alkohol dan terbentuklah suatu clot. Contohnya:kehamilan.
rokok, sehingga Dan thrombosis pun 3. Jejas Endotel
membentuk plak selama terbentuk. Endotel yang teraktivasi oleh jejas akibat tergesek
bertahun-tahun. Suatu b) Komplikasinya bersifat aliran darah atau inflamasi dapat mengaktivasi
ketika plak itu bisa lepas kronik seperti post platelet dan menurunkan produksi thrombomodulin.
dan menjadi emboli. thrombtic syndrome dan Pada thrombosis vena, faktor stasis/turbulensi dan
b) Komplikasinya bersifat chronic pulmonary hiperkoagulabilitas lebih berperan, sedangkan
akut. hypertension. disfungsi endotel perannya kecil.
c) Gejalanya: kulit dingin, c) Gejala : edema, Jika ada peningkatan di salah satu atau beberapa faktor
tidak ada edema, keriput. hiperemia, nyeri akut. dalam trias Virchow, thrombus bisa terbentuk dan
VTE merupakan suatu spektrum /kelompok yang biasanya dimulai dari area di sekitar klep karena alirannya
mencakup beberapa penyakit: lambat dan ada turbulen. Sebagian dari thrombus dapat
a. Deep Vein Thrombosispaling banyak lepas menjadi embolus yang akan ikut bergerak dengan
b. Post Thrombotic Syndrome komplikasi kronik yang aliran darah. Emboli ini bisa masuk ke sirkulasi paru dan
disebabkan oleh thrombosis yang tidak tertangani menyumbat pembuluh di paru.
dengan baik, sehingga klep vena semuanya rusak dan • VTE disebut juga dengan red thrombus karena
terjadilah hipertensi vena. komponen utamanya adalah RBC baru setelah itu
c. Pulmonary Embolism komplikasi akut, aksinya fibrin. Sedangkan pada thrombosis arteri disebut
sangat cepat. dengan white thrombus karena didominansi oleh
d. Chronic Pulmonary Hypertension gejalanya mirip platelet. Sehingga, pada kasus VTE, anti platelet
tidak akan efektif.
COPD.
• Dinding pembuluh darah pada VTEmasih licin, jika
B. EPIDEMIOLOGI sudah tidak licin lagi berarti kejadian itu sudah
VTE ini merupakan silent killer ibarat fenomena ice kronik, beda sama kasus thrombosis arteri yang
berg. DVT merupakan kejadian utama dari VTE. Sekitar biasanya udah ada kerusakan endotel yang dapat
50%-80% kasus DVT secara klinis tidak terdeteksi. memicu terbentuknya plak.
Sedangkan, diagnosis kasus PE 70% baru terdeteksi post- • VTE bisa menyebabkan komplikasi akut (DVT/PE)
mortem. Sehingga, penyakit ini harus ditemukan secara dan komplikasi kronik (PTS/HAP).
aktif dan tidak bisa hanya dengan menunggu keluhan
pasien karena bisa jadi pasien datang dengan penyakit D. FAKTOR RESIKO VTE
lain, lalu masuk rumah sakit, kemudian ia terkena penyakit Faktor risiko dari VTE ini adalah penyebab-penyebab
ini. dari trias virchow tadi, yaitu aliran stasis,
VTE ini merupakan peringkat ke-3 penyebab kematian hiperkoagulabilitas, dan disfungsi endotel. Berikut ini
akibat kardiovaskuler. Rata-rata usia pasien yang adalah faktor risiko terbanyak dan paling umum terjadi:
mengalami DVT: 52 tahun (range: 31-85 tahun). Usia
pasien dengan DVT di Indonesia cenderung lebih rendah
daripada usia pasien DVT di negara lain (di negara maju,
biasanya hanya mengenai pasien lansia).

C. PATOGENESIS VTE
Sebagai suatu bentuk thrombosis, pathogenesis VTE
didasari oleh trias Virchow. Trias Virchow adalah teori

6
E. MANIFESTASI KLINIK
1. Deep Vein Thrombosis

a. Sebagian besar DVT terjadi di ekstremitas


bawah.Lokasi yang sering terkena adalah
sistem vena ileofemoral dan vena di area betis.
Area betis lebih sering terkena dibandingkan
ileofemoral.
b. DVT di vena area betis biasanya asimptomatis.
c. DVT di bagian yang lebih proksimal biasanya
Kebanyakan pasien yang mondok di rumah sakit memiliki
akan menghasilkan gejala seperti
paling sedikit satu faktor risiko VTE. Faktor risiko ini juga
pembembengkakan, kemerahan, dan nyeri pada
ada yang sifatnya tinggi dan rendah. Jika faktor risiko
ekstremitas di bagian distal terhadap DVT.
tinggi, hanya perlu satu faktor, maka ia bisa terkena
d. Tanda Homans, yaitu nyeri yang dirasakan di
penyakit ini. Sedangkan jika faktor resikonya rendah, maka
betis ketika kaki didorsofleksikan.Tanda ini
butuh 2-3 faktor resiko.
sebenarnya kurang sensitif dan spesifik tetapi
Contoh perbandingan risiko DVT pada sekelompok pasien : bisa menjadi pemeriksaan fisik yang membantu
di tempat dengan fasilitas yang terbatas.

2. Pulmonary Embolism

(lebih jelasnya bisa dilihat di slide halaman 17 yaa Gaes)


a. Merupakan komplikasi paling serius dari DVT dan
paling ditakuti.
Dilihat dari tabel di atas,insidensi DVT lebih tinggi di b. Menyebabkan 200.000 kematian/tahun di
pasien bedah; tetapi secara jumlah absolut pasien, negara-negara barat.
jumlah kasus DVT lebih banyak muncul di pasien c. Lebih dari 1/3 kematian akibat PE terjadi pada
penyakit dalam. hari munculnya gejala.
Dengan bertambahnya faktor risiko, semakin tinggi d. Banyak kasus PE tidak terdiagnosis dan baru
pula risiko keseluruhan pasien untuk mengalami VTE. didiagnosis waktu autopsi.
Berikut adalah grafik yang membandingkan presentase e. Banyak kasus PE berasal dari DVT ileofemoral.
pasien yang mengalami DVT pada pasien dengan faktor f. Klasifikasi PE:
risiko multipel. Emboli paru ini erat kaitannya dengan jantung
kanan, sehingga klasifikasinya adalah sebagai
berikut:
• PE tanpa RV failure
• PE dengan RV failure
• Massive PE dengan shock
g. Beratnya penyakit dan outcome-nya dipengaruhi
oleh lokasi blokade dan ukuran embolus. Selain
itu, jika pasien memiliki cardiopulmonary status
(COPD, gangguan jantung koroner, dll), maka
tidak perlu thrombus besar untuk menjadi PE.

7
Pasien dengan syok memiliki angka mortalitas 30%. Jika
diberi CPR, maka mortalitasnya bisa mencapai >80%. Jika Jika hasilnya tinggi maka kita bisa langsung intervensi. Kalo
embolus tersebut diambil, maka akan terlihat berbentuk moderat berarti kita butuh pemeriksaan tambahan. Terus
seperti sosis :D. kalo misalnya hasilnya low probability gimana? Jangan
langsung kita remehkan ya guys, berati coba kita cek lagi
3. Chronic Pulmonary Hypertension
ya.
Untuk pasien dengan hasil moderat, pemeriksaan
penunjang dalam menegakkan diagnosis antara lain
adalah:
1. D-dimer
Pemeriksaan lab yang menunjukkan adanya proses
koagulasi. Hasil positif bukan merupakan diagnosis
pasti VTE dan harus dilanjutkan dengan pemeriksaan
lainnya.
2. USG Doppler
a. PE yang tidak fatal tetapi tidak teresolusi dengan Pasien dengan hasil positif untuk VTE pada USG
baik dapat berlanjut menjadi chronic boleh langsung ditangani sebagai VTE. Hasil USG
pulmonary hypertension. negatif tidak langsung mengeksklusi
b. Pasien dapat mengalami gejala seperti sesak VTE, lanjutkan dengan pemeriksaan venografi.
dan cachexia. 3. CT angiography
c. Jika cukup berat, kondisi ini dapat berlanjut Memeriksa pulmonary embolism.
menjadi gagal jantung kanan.
G. PENCEGAHAN VTE
4. Post Thrombotic Syndrome Profilaksis itu bermanfaat baik bagi pasien yang
dioperasi ataupun tidak (pasien penyakit dalam). Pasien
dengan profilaksis tidak memiliki risiko perdarahan yang
bermakna.
Sehingga, dapat kita tarik kesimpulan bahwa prevensi
dalam penyakit ini sangat penting. Kalo di Amerika Serikat,
sebuah rumah sakit tidak akan mendapat akreditasi A kalo
gak punya guideline prevensi VTE.
VTE ini disebut dengan killer clots (silent and
a. Dialami oleh 40-80% pasien DVT, biasanya potentially lethal). Tapi sebenernya, VTE ini bisa
terjadi dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah diidentifikasi dan dicegah.
DVT. 1. Pencegahan Farmakologis
b. Sindrom ini ditandai dengan edema, kulitnya Untuk pasien yang risiko sedang(pasien bedah
mengilap, dan ulserasi pada area yang dulu ginekologi terbuka atau urologi, tirah baring atau sakit)
mengalami DVT. dan risiko tinggi (arthroplasti panggul atau lutut, spinal
c. Sindrom ini tidak membahayakan tetapi sangat cord injury), maka bisa diberikan LMWH (Low Molecule
mengganggu (menyebabkan morbiditas yang Weight Heparin).
cukup signifikan).

F. DIAGNOSIS
DVT ini sulit untuk didiagnosis karena dua hal, yaitu:
diagnosisnya tidak jelas dan diagnosis bandingnya pun
cukup banyak. Oleh karena itu, perlu dibuat sebuah tes
probabiliti. Ada seorang peneliti dari Kanada yang
membuat skor Wales (skoring diagnosis).

8
Diantara profilaksis diatas, rata-rata semuanya sudah risk, moderate, atau low risk. Di skor Caprini ini ada
tersedia di Indonesia. Cuma yang Dalteparin aja yang faktor risiko untuk bedah maupun non bedah. Hampir
masih belum tersedia. 80% pasien ternyata high risk DVT . Sehingga jika kita
2. Pencegahan Non Farmakologis menemukan pasien yang meninggal mendadak, salah
Pencegahan non-farmakologis bisa kita berikan satu penyebabnya adalah DVT.
ketika pasien ternyata memiliki kontraindikasi 2. Skor prediksi padua
terhadap antikoagulan. Tujuan terapi ini adalah Skor ini digunakan untu pasien yang rawat inap.
mengurangi faktor stasis sehingga mengurangi Hampir 40% dari penderita yang dirawat di Sardjito itu
insidensi terjadinya VTE. adalah high risk menurut skor prediksi padua. Oleh
Stasis dapat dikurangi dengan memberikan karena itu, sebaiknya diberi profilaksis. Skor ini khusus
tekanan dari luar (terutama pada tungkai bawah) ntuk pasien penyakit dalam.
agar darah dalam vena berada dalam tekanan yang
lebih tinggi dan lebih mudah kembali ke jantung.
Contoh:
a. Intermittent Pneumatic Compression

Alhamdulillah sudah selesai. Maaf kalo agak membingungkan.


Semoga bermanfaat ☺

Memberikan kompresi kompartemen tungkai


DIAGNOSIS AND MANAGEMENT OF
bawah. Alat ini akan memompa aliran darah pada
tungkai pasien meskipun pasien dalam keadaan PERIPHERAL ARTERIAL DISEASE
berbaring, misalnya tirah baring. dr. Hariadi Hariawan, Sp. PD, Sp. JP (K)
Penekanan diberikan dengan mengembangkan cuff Pemateri:Berian | Editor: Geegee
di sekitar tungkai bawah (mirip dengan prinsip
PENDAHULUAN
manset di pemeriksaan tekanan darah).
Penyakit Arteri adalah penyakit yang mengenai pembuluh
b. Gradual Compression Stocking
darah arteri yang ada di luar jantung (perifer). Spektrum
penyakit arteri dapat dibagi menjadi empat kategori yaitu
(1)Penyakit Arteri Perifer, (2)carotid dan cerebrovascular,
(3)inflammatory vascular disease, dan (4)penyakit vaskular
karena lingkungan.
Penyakit arteri yang paling sering ditemukan (sesuai
urutan) adalah klaudikasio intermiten, Critical Limb
Ischemia (CLI), diabetic angiopathy & kaki diabetes, dan
arteriovenous malformation (AVM). Untuk lengkapnya bisa
dilihat di tabel di bawah ini ya
Penyakit Arteri Perifer Carotid and cerebrovascular
-Abdominal Aortic -Carotid lining and Stenotic
Dengan stocking, kompresi dapat diberikan pada
Aneurysm -Stenosis / Spasm cerebral
seluruh tungkai (ekstremitas bawah) secara
-Mesenteric Ischaemia art.
gradual dan kontinyu (selama stocking dipakai).
-Renovascular diseases -Stenosis / Spasm
Stocking telah disesuaikan agar tekanan
-Intermittent vertebrobasiler
sepanjang tungkai bergradasi sesuai dengan
Claudication -AVM
gradasi tekanan hidrostatik darah di tiap bagian.
-Critical Limb Ischaemia -Retinal vascular diseases
Bagian paling distal memiliki tekanan hidrostatik
-Diabetic Angiopathy
paling tinggi sehingga diberi kompresi yang paling
and diabetic food
tinggi juga agar memudahkan darah untuk kembali
menuju jantung. Inflammatory Vascular Environmental Vascular
Disease Disease
H. SKORING RISIKO VTE -Buerger’s disease - Raynaud’s Phenomenon
1. Skor Caprini -Aortitis and vessel -Cold Injury
Seorang orthopaedi di Amerika Serikat yang membuat vasculitis -Radiation Induced Vascular
skor ini dikarenakan ia sering mendapati pasien- -Small vessel vasculitis disease
pasiennya di rumah sakit yang dioperasi sering terkena -Infective vasculitis
DVT. Nanti kita tinggal menerjemahkan angkanya dan
ada aplikasinya. Apakah pasien tersebut bersifat high

9
PEMERIKSAAN PASIEN PENYAKIT ARTERI PERIFER
Sekarang kalau ada pasien dengan kecurigaan penyakit Sekarang kita masuk ke bahasan Penyakit Arteri Perifer
vaskular, maka apa yang harus kita lakukan?
Yang harus kita lakukan adalah anamnesis. Yes
anamnesisnya yang tepat sasaran ya guys. Secara fisik
diagnostik cara paling gampang untuk diagnosis penyakit
arteri adalah dengan anamnesis. Sebagai contoh adalah
ketika pasien datang ke kita dengan keluhan dada seperti
disobek maka kita curiga terjadinya diseksi aorta. Contoh
kasus lainnya adalah ketika pasien mengeluhkan ketika
sedang naik tangga tiba-tiba pas di tengah jalan terasa
nyeri maka kita curiga adanya klaudikasio intermiten.
(hmm ini bagannya mohon maap diliat di slide yaa)
Nah setelah kita melakukan anamnesis dengan baik
(sama informed consent jg), maka kita akan melakukan Ya itu bagannya bisa diperhatikan yaa.. dari bagan juga kita
pemeriksaan fisik yaa.. bisa melihat progresi penyakitnya dimana ketika sudah
Pemeriksaan fisik di penyakit arteri ini paling gampang mulai ada terasa nyeri atau di antara fatigue-heaviness dan
adalah dengan menggunakan ABI (Ankle Brachial Indeks). mild kita bilang dia sudah mengalami klaudikasio.
ABI adalah suatu indeks yang membandingkan Kemudian pas sudah muncul nyeri saat istirahat itu kita
antaratekanan sistolankle (a.dorsalis pedis/a.tibialis post.) sudah masuk yang limb threatening ischemia (biasanya
terhadap tekanan sistol brachial, jadi tinggal kita tensi CLI) yang kalau di diemin akan semakin buruk.
terus cek deh perbandingannya berapa terus interpretasi. Ya sekarang kita bahas menurut akut dan kronisnya
Biasanya kalo sistol ankle lebih rendah dari brachial itu yak, cus dari mulai awal yaitu dari fase akut
menandakan adanya blokade arteri.
Kemudian setelah kita melakukan ABI itu, jangan lupa ACUTE ISCHEMIA
untuk memeriksa pulsasi arteri dari distal – proksimal yaa ( (menurutku ini lebih bahas mengenai Acute Limb Ischemia (ALI) ya)
a. dorsalis pedis  a.poplitea  a. femoralis  a. Iliaca
externa (kata dr. Hariadi ini bisa kita cek juga sih)). Apa sih ALI ini? Adalah oklusi yang tiba-tiba pada arteri
Selain itu misal kita menemukan adanya bruit saat yang biasanya disebabkan oleh emboli atau trauma dan
auskultasi, maka curiga ke arah aneurisma atau stenosis. dapat juga terjadi ketika adanya thrombosis pada plak pre-
Kemudian setelah kita mendapatkan hasil pemeriksaan existing atheroma. Poin yang bisa diambil adalah si ALI ini
fisik, maka kita akan meminta pasien untuk dilakukan karena thromboemboli dan injury vascular ya...
pemeriksaan penunjang untuk lebih memastikan Nah, sekarang kalau ternyata ALI nya bener-bener
penegakan diagnosis dari pasien kita ini. Nah apa sih dari emboli maka asalnya adalah dari
modalitas pemeriksaan penunjang di penyakit arteri yang • Jantung (90%)
berguna untuk menginvestigasi o Aritmia (Atrial Fibrillation)  paling sering, karena
ada turbulensi di atriumnya jadi gampang bikin clot
Modalitas Fungsi o Valvular heart disease  spesifiknya mitral stenosis
Duplex USG Melihat kondisi dinding arteri,2D ya nah ini sering pada wanita muda oleh karena
Doppler USG Memeriksa flow darah (tampakan infeksi GABHS yang menyebabkan Demam Rematik
triphasic wave), kalo tersumbat jd Akut
monophasic o Prosthetic heart valves  yang sudah pakai stent
Phletysmography Mengukur darah di setiap bagian o Riwayat infark miokard
Laser Doppler Mengestimasi perfusi darah o Atrial myxoma  tumor
Fluximetry and • Arteri (9%)  aterosklerosis aorta dan aneurisma
Dynamic • Lain-lain (1%)  pardoxial dan riwayat kontrasepsi
Videomicroscopy Emboli ini paling suka mengoklusi a. Femoral, diikuti a.
MRA / MSCT A Tampakan imaging (mirip MRI /CT Iliac, aorta, dan popliteal ya..
Scan tapi di arteri) Jika asalnya thrombosis, maka ini dikarenakan pasien
Angiography Untuk melihat tampakan dalam sudah memiliki lesi aterosklerosis. Seperti yang kita tahu
arteri dengan menggunakan aterosklerosis akan menginduce terjadinya thrombosis
fluoroscopy/kateter pada arteri. Selain itu terkadang thrombus dapat muncul
pada arteri yang normal, pada pasien dengan kondisi
Nah kalau itu kan modalitas untuk menginvestigasi, kalau hiperkoagulabilitas, pasien dengan malignansi,
yang untuk intervensi itu sudah ranahnya bedah vaskular polycythemia atau pasien yang mengonsumsi estrogen
kalau kata dr. Hariadi. Nah apa saja sih? Untuk intervensi dosis tinggi
ada angiography, aspiration tool(u/ suction plak
aterosklerosis dan thrombus gt2),intravascular ultrasound Manifestasi klinis dari ALI dapat kita singkat dengan 6P
(IVUS), laser (menutup vasa), bedah • Pain karena ada iskemia jaringan dan terjadi
(thromboembolectomy), dan hiperbarik. Perhatikan yang penurunan metabolisme basal
angiography itu bisa dipakai untuk menginvestigasi dan • Pallor darah yang berkurang akan menyebabkan
juga untuk mengintervensi sehingga ini merupakan salah warna kulit menjadi pucat
satu prosedur yang sering dilakukan di setting nyata.
10
• Pulselessness perfusi berkurang menyebabkan penjelasannya ada di bawah ya. Kemudian untuk singkatan
penurunan pulse PIAT: Percutaneous Intra Arterial Thrombolysis, sedangkan
• Perishing cold jadi terasa dingin yaa kakinya bedain PMT: Percutaneous Mechanical Thrombectomy.
sama vena kalau vena dia tetap panas Klasifikasi Rutherford
• Paraesthesia kalau sudah mulai terkena sarafnya
• Paralysis step akhirnya
Perbedaan klinis antara thrombosis dan emboli
Emboli Thrombosis
Sumber jantung terlihat Sumber jantung tidak pasti
pasti
Tidak ada riwayat Ada riwayat klaudikasio
klaudikasio
Denyutnya normal di Denyut abnormal pada Untuk klasifikasi Rutherford ini yang perlu diperhatikan
tungkai kontralateral tungkai kontralateral adalah perbedaan antara kelas IIa dan IIb dimana kalau
Angiogram : minimal Angiogram : diffuse kelas IIb sudah ada paralysis yang bersifat parsial.
aterosklerosis aterosklerosis Kemudian untuk pemeriksaan Doppler, flow yang masih
Sedikit formasi kolateral Formasi kolateral Aud(audible) hanya ketika masih kelas I jika didengarkan
terdevelop dengan baik pada arteri ya.
Kata-kata sulit: Klaudikasio  nyeri saat aktivitas Terapi thrombolytic (PIAT) membutuhkan 12-72 jam
fisik/exercise karena perfusi yang turun ; formasi kolateral untuk menghancurkan jendalan. Agen thrombolitik yang
 kompensasi ketika adanya blokade pembuluh darah biasa digunakan adalah streptokinasi, urokinase, dan
sehingga terbentuk sirkulasi alternatif yang terdiri atas tissue plasminogen activator (tPA).
vasa darah yang kecil Embolectomy dilakukan dengan anastesi lokal dengan
cara dimasukan Forgaty balloon kateter pada a. Femoralis
Pemeriksaan pada ALI
terus nanti dikembangin balonnya sambil diambil
• Darah lengkap  polycythemia
jendalannya. Ketika melakukan prosedur ini perlu
• Ginjal  renal impairment ditambah pemberian antiplatelet seperti GPIIb/IIIa
• Waktu penjendalan inhibitor
• Biomarka jantung  berfungsi untuk
menyingkirkan kausa jantung dan biasanya yang
dipakai adalah troponin
Sisanya pakai modalitas yang sudah dijelaskan di bagian
pendahuluan ya. Kita juga harus mencari sumber dari
emboli dengan holter monitoring (monitoring EKG min. 24
jam), echocardiograph , dan USG aorta untuk abdominal
aortic aneurysm (AAA)
Tatalaksana ALI
Kita harus segera memberikan antikoagulan dengan
heparin untuk mencegah propagasi thrombus dan
thrombosis pada area distal dengan cara memberikan
10.000 unit bolus heparin IV dan infus 1000 unit Yaa sekarang kita pindah ke pokok bahasan selanjutnya ya
heparin/jam setelahnya. Kalau pasiennya ada thrombosis
CHRONIC ARTERIAL ISCHEMIA
harus diperiksa arteriografi.
Apa sih ini? Penurunan perfusi darah ke jaringan karena
adanya oklusi parsial pada arteri. Stenosis atau oklusi ini
akan bermanifestasi sesuai dengan organ yang
terpengaruh. Keparahan dari gejalanya berhubungan
dengan ukuran arteri yang teroklusi dan formasi kolateral
yang tersedia
Penyebabnya apa? Aterosklerosis, burger’s disease,
Raynaud’s disease, dll
Aterosklerosis atau penebalan dinding arteri adalah
suatu proses terakumulasinya plak pada arteri yang
menyebabkan terjadinya obstruksi. Aterosklerosis memiliki
ciri adanya penebalan tunika intima. Penebalan ini
dikarenakan adanya disfungsi endotel sehingga LDL dapat
masuk ke dalam intima sehingga teroksidasi oleh ROS yang
ada di intima. Makrofag akan ikut masuk ke intima dan
Ya disini bisa dilihat algoritma yang perlu dilakukan. memakan LDL yang sudah teroksidasi membentuk foam
Kemudian untuk kelas yang dimaksud dari bagan di atas cell. Foam cell ini kemudian akan mengalami apoptosis dan
adalah berdasarkan klasifikasi Rutherford yang lipid yang ada akan keluar terakumulasi di intima dan

11
terlihat secara makroskopis dengan sebutan fatty streak. mengalami klaudikasio intermiten. Seseorang dikatakan
Kemudian sel otot polos akan berusaha menutup lipid mengalami kondisi ini jika hasil ABInya 0,5 – 0,9.
yang terkumpul tersebut dengan mendeposisikan matriks Seorang yang sudah mengalami klaudikasio intermiten
ekstraselular yang pada akhirnya menjadi plak jika tidak dicegah progresinya, maka nyerinya juga akan
aterosklerosis. terjadi saat istirahat. Nyeri saat istirahat ini akan
diperberat ketika malam hari dan posisi terlentang. Selain
itu juga akan terasa tungkai yang terpengaruh lebih dingin,
kebas, parasthesia, dan warnanya berubah. Nyeri ini akan
terasa lebih enakan jika tungkai yang terpengaruh
dibiarkan menggantung di atas tempat tidur sehingga ada
bantuan gravitasi. Poin penting lainnya adalah kita harus
dapat membedakan nyeri istirahat karena iskemia dengan
kram saat malam hari dimana jika kram di malam hari
dapat terkoreksi dengan diet magnesium.
Ketika semua kondisi dibiarkan maka akan berprogresi
jadi ulkus dan gangren. Gangren yang tebentuk pertama
kali adalah berada di antara jari kaki, sedangkan ulkusnya
pada dorsum kaki dan leg shins (sekitar tibia yg nempel di
Faktor risiko dari aterosklerosis ini sama seperti faktor kulit).
risiko kardiovaskular pada umumnya ya, yang aku tulis Untuk investigasinya dapat menggunakan berbagai
disini cuman yang risiko tinggi saja ya yaitu rokok, macam modalitas yang sebelumnya sudah dijelaskan..
hipertensi, hiperlipidemia, diet tinggi lemak, dan DM.
Pertama kita bahas chronic arterial ischemia yg masih Tatalaksana: Yang harus kita lakukan adalah memberi
dalam lingkup arteri perifer : klaudikasio intermitten dan penjelasan dan saran mengenai penyakit yang diderita
CLI pasien, kemudian kita mengusahakan pasien untuk
mengubah pola hidup dengan berhenti merokok, teratur
Klaudikasio Intermiten olahraga, diet seimbang, heal raise, dan penggunaan
analgesik serta posisi yang benar agar mencegah progresi
penyakitnya. Kita juga dapat memberikan beberapa
intervensi yang berguna untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas pasien
Critical Limb Ischemia (CLI)

Tanda klinisnya ada nyeri di betis saat aktivitas dan Kriteria diagnosis klinis adalah nyeri istirahat, gangren, dan
berkurang saat istirahat. Selain itu dapat juga ditemukan luka yang tidak sembuh-sembuh. Untuk mengonfirmasi
lesi kulit. Diagnosis konfirmasi adalah dengan diagnosis adalah didapatkannya tekanan ankle <50 mmHg
menggunakan Doppler dimana hasil ABI <0.95, toe raising dengan Doppler (non DM), toe pressure <40 mmHg
test  ada penurunan tekanan >20 mmHg, dan tes dengan Photo Phletysmography (DM), dan tipe lesi dengan
hyperemia  penurunan tekanan sebesar 20 mmHg. Btw arteriografi.
claudicatio ini cenderung symptomp ya bukan diagnosis. Terapi CLI
Jadi kalo ada ini harus digali lagi underlying diseasenya itu 1. Kontrol nyeri dengan narkotik atau sympatectomy
apa. 2. Perawatan luka
Terapi Klaudikasio intermiten 3. Sulodexide
1. Latihan ekstremitas secara teratur 4. Hyperbaric oxygen
2. Kontrol faktor risiko 5. Angiogenesis
3. Gunakan obat berupa aspirin (1A&1C), 6. Bypass
pentoxfylline (1B), Clopidogrel dan Ticlopidin (1C) Okay sekarang masuk ke pokok bahasan lingkup chronic
arterial ischemia yang penyakit vaskuler perifer ya
Lower Limb Ischemia
Peripheral vascular disease adalah penyakit oklusi
Ketika seseorang mengalami iskemia pada tungkai maka
atheroskleoris pada ekstremitas bawah.
akan terjadi klaudikasio intermitten. Saat terjadi kondisi ini
biasanya akan terasa nyeri pada daerah betis. Nyeri ini
akan muncul ketika sedang melakukan aktivitas
fisik/exercise. Kita dapat melakukan pemeriksaan ABI
untuk mengkonfirmasi apakah pasien tsb benar-benar

12
Sign Symptoms Setelah selesai serangan, arteriolanya vasodilatasi dan
Atrofi otot Klaudikasio intermiten darah kaya oksigen kembali, maka jari yang terpengaruh
Penurunan pertumbuhan Nyeri istirahat akan kembali normal seperti biasanya.
rambut
Kesimpulan
Jari kuku kaki tebal Disfungsi ereksi Penyakit Arteri merupakan penyakit yang ada pada arteri
Nekrosis jaringan, ulkus, dan Gangguan sensoris motor di luar jantung. Umumnya penyebabnya adalah
infeksi thromboemboli. Penyebab thrombosis adalah karena
Absent pulses dan bruits Tissue loss adanya aterosklerosis, sedangkan untuk emboli paling
Jadi di sini yang akan kita bahas ada 2 yaitu Buerger’s sering berasal dari jantung khususnya kondisi atrial
disease dan Raynaud’s phenomenon fibrillation. Manifestasi klinisnya dimulai dengan adanya
nyeri saat aktivitas  progresi jadi nyeri saat istirahat
Buerger’s disease (Thromboangitis Obliterans) berlanjut jd gangren dan pada akhirnya harus di
amputasi. Diagnosisnya dapat dengan anamnesis yang
lengkap dan px fisik sedangkan untuk konfirmasinya
menggunakan modalitas yang ada terutama Duplex US,
Doppler US, dan arteriografi. Tatalaksana yang diberikan
bergantung kepada derajat keparahan penyakit.
Yaa sekian HSC nya semoga cukup menjelaskan dan mudah
dipahami yaa :3

PANEL DISCUSSION: EXERCISE IN ELDERLY


Dr. Zaenal M. Sofro, M.D., AIFM, Sports & Circ. Med.
Buerger’s disease adalah penyakit oklusi pada arteri Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS
berukuran kecil dan sedang, thrombophlebitis dari vena Dra. Hj. Mamik Suhardo
superfisial atau profunda dan Raynaud’s syndrome. dr. Probosuseno, SpPD - KGer
Penyakit ini sering ditemui pada pria perokok berat dengan Pemateri: Ronan | Editor: Nia
usia <30 tahun. Pasien akan datang ke kita dengan keluhan
oklusi pada arteri (cekidot yang di atas keluhannya apa Lansia harus menjaga homeostasis. Tiga hal yang penting
saja). Selain itu gangren pada ibu jari kaki dan jari-jarinya adalah postur, vokalisasi, dan pernapasan. Tiga hal ini
merupakan hal yang sering dijumpai dan bersifat progresif. berhubungan dengan inervasi n. vagus ke sinus caroticus,
Jika kita melakukan pemeriksaan histopatologi, maka akan laring, dan paru-paru.
terlihat tampakan inflamasi yang terlokalisasi pada dinding Biological aging dipengaruhi oleh banyak faktor.
arteri dan vena yang mengarah kepada terjadinya Sebagian besar oleh faktor ekstrinsik dan beberapa oleh
thrombosis. Penyakit ini seringnya pada orang yg merokok yaa faktor intrinsik.
Setelah usia 30 tahun, setiap orang mengalami
Raynaud’s disease
penuaan yang ditandai dengan menurunnya fungsi
fisiologis. Fungsi fisiologis orang yang aktif di masa
mudanya akan lebih tinggi daripada orang yang sedentary.
Pada orang yang aktif, fungsi fisiologis umumnya akan
lebih tinggi walaupun sudah tua.
Perubahan sistem muskuloskeletal
Massa tulang mencerminkan keseimbangan antara
pembentukan dan resorpsi tulang. Massa tulang
meningkat selama beberapa tahun pertama kehidupan,
kemudian melambat hingga onset pubertas, berakhir pada
usia 16-18 tahun. Pola dan jumlah massa tulang pada laki-
laki dan perempuan sama saat anak-anak, tetapi
pertumbuhan pubertas terjadi pada usia kronologis yang
Raynaud’s disease adalah suatu kondisi idiopatik yang lebih muda pada perempuan. Selama pubertas, massa
biasa muncul pada wanita muda dan lebih sering tulang meningkat lebih cepat pada laki-laki daripada
memengaruhi ekstremitas atas dibanding bawah. Ketika perempuan dan laki-laki memiliki massa tulang puncak
kita melakukan px denyut nadi terasa normal. Kelainan ini yang lebih tinggi. Pada laki-laki maupun perempuan
berhubungan dengan sensitivitas yang abnormal dari terdapat periode stabil selama dewasa hingga usia 50
arteriola terhadap suasana dingin. Ketika dingin, vasa tahun ketika bone loss mulai terdeteksi. Hilangnya massa
darahnya malah mengalami konstriksi sehingga jari yang tulang sangat cepat pada perempuan 3-6 tahun setelah
terpengaruh menjadi tidak dapat digerakkan. Kapiler lalu menopause. Seiring bertambahnya usia, massa tulang akan
berdilatasi dan terisi dengan darah yang miskin oksigen berkurang secara lambat tetapi kontinu baik pada laki-laki
sehingga warnanya jadi putih pucat dan terlihat bengkak. maupun perempuan. Akhirnya tulang menjadi sangat
Biasanya disertai dengan nyeri saat terjadi serangan.

13
lemah dan mudah fraktur. Karena tulang rapuh, Progres gradual: start low-go slow, 40-50% HR reserve, 10-
pembentukan eritrosit juga terbatas. 20 menit, multiple sessions of 10 minutes, dll
Di usia 90 tahun, 32% wanita & 17% pria mengalami Kombinasikan HR reserve dan RPE (Rating of Perceived
hip fracture. Aktivitas fisik reguler akan menurunkan laju Exertion) untuk menentukan intensitas exercise
bone mineral loss. Pengelihatan buruk –> bike over treadmill
Lansia mudah mengalami hipotensi ortostatik. Edukasi Tingkatkan durasi, bukan intensitas
saat bangun tidur, miring kanan 30 detik, miring kiri 30 Minum cukup
detik, duduk 30 detik, kemudian jinjit 8 kali. Pemanasan dan pendinginan lebih lama
Perhatikan aspek sosial
Tes yang digunakan: Memahami penyakit sistem saraf
1. Schellong test Latihan beban setidaknya dua kali per minggu
Merupakan test untuk fungsi sirkulasi. Subjek diminta Pernapasan sangat penting dalam latihan ketahanan
berdiri selama 10-20 menit dan tekanan darah diukur Aktivitas yang tidak membutuhkan koordinasi tinggi
secara kontinu. Penurunan tekanan sistolik 20mmHg atau
lebih mengindikasikan fungsi sirkolasi yang jelek. Perubahan otot pada lansia
2. Ergometry test • Massa otot menurun 3 kg per dekade
Test untuk mengukur kemampuan jantung dalam • Perubahan distribusi darah ke otot
merespon stress eksternal (diinduksi dengan exercise • Penurunan pH di sel otot
seperti pedalling a stationary exercise bicycle ergometer) • Otot menjadi kaku
dalam lingkungan klinis yang terkontrol. Stress mekanik • Penurunan kekuatan
ditingkatkan secara progresif dengan meningkatkan Pengaruh exercise terhadap perubahan otot
kesulitan dan kecepatan. Pemeriksa melihat gejala dan • Peningkatan kekuatan
respon tekanan darah. • Peningkatan massa otot
Beberapa faktor dapat mempengaruhi masa hidup. Orang • Menurunnya kehilangan motor neuron
yang dapat mengatasi stress, melakukan kontak sosial dan • Peningkatan perfusi otot
melakukan olahraga dapat meningkatkan masa hidup. • Peningkatan kecepatan konduksi saraf ke otot
Kondisi fisik seseorang ditentukan oleh gaya hidup (nutrisi, Pada dekade ketiga, laju bone formation tidak
exercise, management stress), genetik dan lingkungan. mengimbangi bone loss (turun 1% per tahun)> Hal ini
Terdapat bukti kuat bahwa aktivitas fisik berkaitan dengan terutama pada perempuan karena diet, massa awal yang
risiko yang lebih rendah pada: early death, penyakit lebih rendah, life span panjang, penurunan saat kehamilan
jantung, stroke, diabetes tipe II, tekanan darah tinggi, dan laktasi, hormon. Osteoporosis dicirikan dengan low
adverse blood lipid profile, metabolic syndrome, colon & bone density dan perubahan struktur tulang yang
breast cancer; mencegah kenaikan berat badan, meningkatkan kerapuhan dan risiko fraktur.
meningkatkan kesehatan kardiorespiratori dan otot, Exercise untuk membangun tulang dilakukan dengan
mencegah falls, menurunkan depresi, fungsi kognitif yang weight bearing exercise yang memaksa kita melawan
lebih baik. gravitasi seperti berjalan, mendaki, jogging, naik tangga,
Terdapat bukti bahwa aktivitas fisik berkaitan dengan: dancing, aktivitas sehari-hari. Resistance exercise
menurunkan abdominal obesity, mempertahankan berat menggunakan kekuatan otot untuk meningkatkan massa
badan setelah weight loss, risiko hip fracture rendah, otot dan memperkuat tulang. Namun semakin tua, tulang
meningkatkan densitas tulang, meningkatkan kualitas menjadi semakin tidak responsif terhadap exercise untuk
tidur, risiko kanker paru & endometrial lebih rendah. menstimulasi densitas tulang.
Manfaat aktivitas fisik lain: merasa lebih baik, stress Fleksibilitas dipertahankan menggunakan sendi dan
berkurang, tidur lebih baik, postur baik, otot &tulang lebih dengan melakukan aktivitas fisik. Jika sendi tidak
kuat, bertemu teman, kemungkinan depresi lebih rendah, digunakan , otot yang menyilang tendon memendek dan
berat badan ideal. menurunkan ROM
Otot yang penting diperiksa pada lansia adalah m.
harmstring dan m. quadriceps femoris. Tes dengan duduk,
berdiri, kemudian jalan cepat.
Pada lansia sering ditemukan caput femoris maju.
Perubahan kardiovaskular pada lansia
Perubahan mekanik dan anatomi pada jantung dan
pembuluh darah
Exercise menyebabkan DROP (lelah, pemecahan eritrosit, Penurunan heart rate maximal
sistem imun tersupresi, dll). Recovery merupakan adaptasi Peningkatan tekanan darah
terhadap beban kerja setelah training Recovery merujuk Postural Hypotension
pada respon positif terhadap training stimuli yang Perubahan Recovery Heart rate
menyebabkan adaptasi terhadap stressor Work Hard + Penurunan stroke volume
recover Well = Best Performance Perubahan konstituen darah (RBC, Hb, kolesterol)
Cara exercise Pengaruh exercise terhadap kardiovaskular
Konsultasi dengan dokter Menurunkan tekanan darah
14
Meningkatkan stroke volume Pengaruh exercise terhadap thermoregulasi
Meningkatkan produksi RBC Meningkatkan aliran darah kulit
Menurunkan LDL, meningkatkan HDL Meningkatkan efisiensi berkeringat
Recover lebih cepat setelah exercise Membantu mempertahankan mekanisme haus
Meningkatkan volume darah
Perubahan pernapasan pada lansia Penyakit sistem saraf: Myasthenia Gravis, Parkinson’s,
• Deformitas dada Alzheimers
• Peningkatan infeksi saluran napas atas Gangguan tidur: Narcolepsy, Sleep Apnea, kesulitan
• Penyempitan sluran napas kecil memulai tidur
• Penurunan luas permukaan paru – 75m2 at age 20 –
50-60 m2 at age 80 Jatuh pada lansia
• Hilangnya elastisitas paru Pencegahan falls penting bagi elderly dan dapat dilakukan
• Perubahan volume paru melalui aktivitas fisik (resistance training, flexibility
exercise, balance&coordination exercise)
• COPD
Coordination & balance exercise
Pengaruh exercise terhadap pernapasan
Berdiri kemudian pindah keseimbangan pada tumit.
Mencegah osteoporosis
Pertahankan posisi sampai hitungan kesepuluh
Melatih ventilatory muscles
Berdiri menggunakan satu kaku selama satu menit.
Meningkatkan fungsi imun
Kontraindikasi:
Fungsi kognitif Frequent or complex ventricular ectopy
(Memory/Reasoning/Comparison/Perception) menurun Ventricular aneurysm
dengan usia Penyakit metabolik yang tidak terkontrol
Pengaruh exercise terhadap kognisi Penyakit infeksi kronis
Penigkatan aliran darah ke otak Gangguan neuromuscular, musculoskeletal, atau
Meningkatkan neurotransmitters otak rheumatoid yang dieksaserbasi exercise
Membantu tetap terjaga dan stimulasi atensi Kontraindikasi absolut:
Perubahan anatomi otak Perubahan signifikan EKG istirahat
Perubahan emosi pada lansia: meningkatnya depresi Severe CAD: Unstable angina dan atau acute MI
Acute CHF
Pengaruh exercise terhadap emosi Uncontrolled ventricular arrhythmia’s
Meningkatkan mood Infeksi akut
Meningkatkan kemampuan koping terhadap stress Stress emosional
Kontraindikasi relatif:
Menurunkan depresi
Distraksi Hypertension: Tekanan diastolik istirahat > 110 mmHg
Mastery atau tekanan sistolik > 200mmHg
Interaksi sosial Moderate valvular disease
Electrolyte abnormalities
Perubahan hormon pada lansia Fixed rate pace-maker
Bone Regulation Hormones 2008 physical activity guideline for older adult
Growth Hormone Menggunakan guideline untuk dewasa yaitu:
Insulin: Latihan kekuatan semua kelompok otot major (leg, hip,
•Menurunnya sensitivitas Beta receptors pankreas back, chest, stomach, shoulder, arm) selama dua kali
•Menurunnya respon di tingkat seluler atau lebih per minggu dengan intensitas cukup hingga
•Peningkatan kadar glukosa darah tinggi (merasa lelah setelah melakukan 8-12 repetisi
•Diabetes setiap exercise)
Pengaruh exercise terhadap hormon Aktivitas fisik aerobik minimal
Stimulasi bone formation 2 jam dan 30 menit/ minggu intensitas moderate atau
Meningkatkan sintesis protein (otot) 1 jam dan 15 menit/minggu intensitas kuat
Mempertahankan glukosa darah Lakukan dengan episode minimal 10 menit
Meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin Aktivitas tersebar sepanjang minggu
Menurunkan konsentrasi beberapa hormon tetapi dapat ditambah:
mengkompensasi kerugiannya Jika memiliki penyakit kronis yang menghalangi exercise,
harus aktif secara fisik sesuai kemampuan dan kondisi
Perubahan thermoregulasi pada lansia Harus melakukan exercise yang meningkatkan dan
Baseline body temperature lebih rendah mempertahankan keseimbangan jika memiliki risiko
Dehidrasi karena disfungsi mekanisme haus dan falls
penurunan fungsi ginjal Menentukan tingkat usaha aktivitas fisik relatif terhadap
Heat stress response terganggu karena kesehatannya
- Penurunan aliran darah kulit Jika memiliki penyakit kronis harus memahami apakah dan
- Penurunan keringat bagaimana kondisinya mempengaruhi kemampuan
- Dehidrasi untuk melakukan aktivitas fisik dengan aman.

15
Demi kesehatan para lanjut usia perlu berolahraga. Lutut perlu dilatih, bahkan bagi yang sudah
Olahraga yang cocok untuk lansia: osteoarthritis sekalipun. Exercise yang dapat dilakukan
1. Renang adalah dengan berjalan di air setinggi dada
Dilakukan oleh lansia yang sudah dapat berenang
Perlu pendamping yang siap terjun ke kolam untuk Contoh latihan senam bugar bagi lansia
menolong apabila kram misalnya Sikap permulaan
Bagi yang belum bisa renang perlu guru/ pelatih atau Berdiri tegak, pandangan ke depan
bisa berjalan di dalam air melawan resistensi air Lengan mengapit badan
Jarak antara berenang dan makan harus >2 jam karena Jarak kedua telapak kaki minimal 20 cm
saat makan darah akan mengalir banyak ke GIT →
aliran darah ke kaki↓→ gampang kram Latihan 1 – V Lutut
Kedalaman kolam sebaiknya tidak lebih dari 2m
Baju renang juga harus pas
2. Jalan
Perlu kawan berjalan untuk mengatasi resiko fall dll.,
apalagi yang berjalan jauh dari rumah
Tambahan: lansia memiliki risiko fall. Edukasi pasien
agar ketika mandi, pasien memakai celana dalam di
kamar tidur dan dalam posisi duduk agar tidak fall.
Lapangan/lintasan rata, tidak licin, bebas batu-batu
kerikil. Jalan di lapangan, jangan di jalan yang
trotoarnya tidak rata.
Aman dari hiruk-pikuk lalu lintas kendaraan umum
karena pendengaran lansia suah mulai berkurang → Latihan ini untuk otot lengan – pinggang –
sulit mendengar bunyi klakson tungkai
Jarak dan waktu terukur. Sendi bahu – pinggang – sendi lutut
Sebaiknya memakai baju olah raga yang longgar & Perhatikan jarak kaki kiri & kanan (serong)
nyaman.
Gunakan juga sepatu dengan ukuran yang pas & Latihan 2 – Serong depan V
empuk.
Kecepatan berjalannya disesuaikan dengan kondisi
tubuh.
3. Senam
Dipilih Paket Senam yang khusus untuk lanjut usia,
misalnya: SBL AWARA, Senam Pernafasan/Taichi, Wei
Tang Kung, SSI.
Senam aerobik yang dilakukan hanya pemanasan, low-
impact dan pendinginan tapi tidak boleh high impact
Untuk mencegah resiko kecelakaan, perlu dihindarkan:
gerakan meloncat, gerakan melompat, melangkah
silang, memutar badan >180o, maju-mundur lebih dari Latihan ini untuk:
2 langkah dan gerakan menyentak sendi lutut (art. genu) – siku
Kaki hanya boleh diangkat sampai setinggi perut & otot perut
harus disertai merentangkan tangan untuk otot paha
keseimbangan otot betis
Sebaiknya hindari gerakan meloncat, melompat, otot lengan
melangkah silang, memutar badan, maju-mundur lebih Perhatikan posisi kaki kanan dan kiri
dari 2 langkah dan gerakan menyentak untuk
mencegah resiko kecelakaan. Latihan 3 – Angkat lutut,
4. Sepeda statis
Letak sepedanya harus rata & stabil
Ukuran tinggi-rendah sadelnya cukup, berat-ringan
pedalnya pas, waktu & lamanya bersepeda juga harus
pas, kecepatan menggenjot sepeda tidak terlalu cepat
& lambat
Sebaiknya ada iringan musik
Olah raga yang kurang cocok untuk lansia: tenis
lapangan & meja, bulutangkis, voli, basket, sepak-bola
dan lain-lain yang membutuhkan banyak gerakan &
energi
latihan ini untuk:

16
Melatih keseimbangan
Menguatkan otot tungkai
Menguatkan otot perut
Menguatkan sendi lutut dan lengan

Latihan 4 – Liuk “S

Latihan ini untuk:


Menguatkan otot samping
Menguatkan otot pinggang
Menguatkan otot leher
Menguatkan otot lengan
Menguatkan otot tungkai
Pandangan mata ke arah ujung kaki kanan. Latihan 7 – Pinggang Fleksi

Latihan 5 – Silang lutut, latihan ini untuk:

Menguatkan otot punggung


Menguatkan otot pinggang
Menguatkan otot lengan
Menguatkan otot tungkai
Menguatkan art. genu

Latihan 6 – Jalan tepuk


Latihan ini untuk keseimbangan tubuh, otot kaki (m.
gastrocnemius) serta pernafasan.
Perhatikan satu kaki diangkat – irama berjalan. Kanan
berganti kiri 4 x dan diakhiri dengan bertepuk tangan 2x Kaki kangkang – lengan kiri ke atas – kembali ke sikap
diatas paha yang tertekuk. pertama.
Diteruskan kaki kanan menjulur ke depan, telapak kaki Ganti lengan kanan ke atas – kembali ke sikap pertama.
menghadap ke muka (ujung kaki ke atas), badan Kedua lengan ke atas – kaki rapat, tangan lurus ke bawah.
membungkuk, lengan ke depan dan ke kiri Pandangan mengikuti gerakan telapak tangan.
Latihan ini untuk:
Otot samping badan
Otot lengan
Otot leher
Otot punggung
Otot perut
Sendi lengan
Sendi pinggang

17
Latihan 8 – V. Ayun Ganti kaki kiri.
Metode pelaksanaan olahraga bagi lansia – agar efektif
hendaknya olahraga dilakukan secara metodik, teratur dan
terukur. Dengan ancar-ancar:
Frekuensi : 3-5 kali seminggu
Durasi : 30-60 menit
Intensitas : selama 20 menit berturut-turut denyut
nadi menunjukkan 70% dari denyut nadi maksimal.
Tanda-tanda: selesai berlatih → berkeringat, nafas agak
terengah-engah, tidak lemas/gemetaran, tidak pusing
kepala atau sakit di dada & masih dapat berbicara normal

Kaki kanan lurus ke belakang serong, ujung kaki di lantai. Urutan pelaksanaan latihan:
Kedua lengan ayun ke depan – ke atas huruf V, telapak Pendahuluan (warming up) – ringan & mudah, suasana
tangan berhadapan. gembira, gerakan sederhana, durasi 5-7 menit/4
Kaki kanan kembali, badan membungkuk kedua lengan rangkaian.
lurus ayun ke depan bawah – belakang lutut ngeper. Latihan inti – durasi 20-25 menit, latihan normalisasi,
Badan tegak, kedua lengan lurus ayun ke bawah – ke latihan pembentukan, latihan pnguatan & latihan
depan atas, huruf V berhadapan lutut ngeper. keseimbangan
Kedua lengan ayun-depan KSP Penenangan (cooling down) – gerakan hampir sama
Ganti kaki kiri dengan pemanasan, bertujuan untuk mengebalikan
kondisi jantung, paru-paru, otot dan sendi kepada
Latihan 9 – Tonjok Samping kondisi semula
Latihan ditutup dengan duduk santai, melingkar,
melakukan permainan spontanitas. Materinya: asah
pikir, dengan tujuan memperlambat datangnya
kepikunan
Perlu diamati dan dicermati pemilihan paket-paket senam
bugar yang sesuai dengan metode dan rambu-
rambunya bagi lanjut usia.

Manfaat olahraga:
• Sehat → sakit cepat sembuh, nyeri berkurang, cegah
DM, HT, disability 15 tahun
Kaki kanan buka, kedua lengan ayun lurus ke depan, • Senang → sedih berkurang, makan lebih enak
telapak tangan hadap ke bawah, jari-jari lurus terus • Sahabat
mengepal tengadah tarik ke samping pinggang. • Segar
Tangan kanan hadap ke bawah, dorong jatuh ke kiri • Sakti (stimulasi sistem imun → cegah sakit )
pinggang dipilin diikuti badan, kedua kaki tetap tegak. • Sare (sleep)
Tarik tangan kanan kembali di samping pinggang, tangan • Sugih (kaya)
mengepal tengadah. • Seimbang → cegah jatuh
Ganti tangan kiri
• Suwe (longlife, life expectancy 2-3.)
Latihan 10 – Julur Serong
Perubahan pada sistem musculoskeletal lansia:
Jaringan ikat periarticularis (ligamentum, capsula, tendo,
aponeurosis, dll)
Kartilago articularis
Tulang → osteoposis
Discus intervertebralis
Otot skelet → myofiber tipe 2 → massa otot → kekuatan,
ketahanan, kecepatan otot m. vastus medialis, m tibialis
anterior, m. biceps brachii, m quadriceps femoris
Axon, neuromuscular junction (NJM)
Kedua lengan lurus ayun ke depan telapak tangan hadap Lintasan ambilan glukosa
ke bawah, jari-jari lurus, sambil mengepal tengadah, tarik Aliran darah & kapilaritas
ke samping pinggang.
Kaki kanan maju serong, lutut ditekuk, badan Hal-hal yang perlu diingat:
membungkuk, kedua lengan menjulur ke depan mengapit Self efficacy
kepala tunduk. Keuntungan fungsional
Tarik kedua lengan, sambil mengepal tengadah ke samping Daya tahan
pinggang, badan dan kepala tegak. Kelenturan
Kaki kanan mundur, KSP.
18
Keseimbangan Latihan olahraga yang membahayakan:
Risiko Latihan-OR • Sit - up dengan kaki lurus – menyebabkan masalah
Penilaian sebelum Latihan-OR pada punggung, m. iliopsoas/flexor pada pungggung
Masalah muskuloskeletal → kelenturan, kekuatan, daya (otot yang melekat pada columna vertebralis & femur)
tahan? OA? Kelainan kaki? porsi? menanggung beban
Penyakit & faktor risiko penyakit jantung → FR ada >2 → • Meraih ibu jari kaki – mengecilkan perut, menguatkan
tes stres, untung/rugi? Porsi? Rich 1999 (Hazard)  otot punggung bagian bawah
latihan fleksibilitas, penguatan, persiapan aerobik, • Mengangkat kaki – mengangkat kaki pada posisi tidur
frekuensinya setiap hari, lamanya bertahap (start low go terlentang sehingga kaki terangkat kurang lebih 15 cm
slow), intensitas dari yg ringan hingga berat, derajat dari lantai, kemudian ditahan beberapa saat selama
peningkatan bertahap dalam beberapa minggu sampai mungkin
bulan, monitor frekuensi denyut nadi & perasaan capai. • Melengkungkan punggung – akan melemahkan
persendian dari tulang punggung
Perintah & Takaran OR • Nasehat yang diperlukan:
• Aktivitas jadi lebih tingi tapi hindari kecelakaan • Segera ke dokter jika tidak enak badan atau sakit.
• Target tidak sama untuk setiap individu • Mulailah dengan yang paling ringan dan tingkatkan
• Kontraindikasi olahraga pada lansia: perlahan
• Acute myocardial infarct baru/APTS (2 minggu terakhir) • Hambatan yang sering dikeluhkan:
• Heart failure stage IV NYHA • Tidak punya waktu
• Aritmia yang mengancam yang belum diterapi • Tidak tahu caranya
• Stenosis aorta berat/cardiomyopathy hipertroficans • Tidak punya uang
berat • Takut cedera
• Setiap penyakit akut yang serius • Tidak ada yang mengantar
• Setiap kondisi yang menyebabkan partisipasi tidak • Tidak berminat
aman
• Contoh olahraga sehat dengan PJK:
• Awali frekuensi setiap 2 hari lalu menjadi setiap hari
• Pemanasan → lemaskan semua sendi dan peregangan
5-10 menit
• Komponen → jalan cepat di lahan datar
• Aerobik → kecepatan disesuaikan agar tetap bisa
berbicara sesama teman latihan, ayunkan lengan, awali
sekitar 10 menit, tingkatkan bertahap sampai 30 menit,
kecepatan diturunkan bila keadaan terlalu panas,
lembab/ dingin.
• Pendinginan → lambatkan kecepatan sampai jalan
santai 5-10 menit
• LOR intensitas ringan <50% kapasitas aerobik
maksimum, sedang 50-70 %, berat > 70% atau bentuk
ekuivalen metabolik (METS = konsumsi O 2 saat istirahat
atau 3,5 ml O2/kgBB/menit). Rentang aman LOR lansia
dengan stress tes yg normal 4-7 METS (Whitehead,
1995).

Manfaat olahraga di lansia


• Prinsip-prinsip olahraga pada lansia:
• Komponen kebugaran yang dilatih
• Perhatikan keselamatan/tak cidera
• Latihan teratur dan tidak terlalu berat
• Permainan dalam bentuk ringan sangat dianjurkan
• Latihan dilakukan dalam dosis berjenjang
• Hindari kompetisi
• Perhatikan kontra indikasi latihan
• Kontak psikologis
• Fase: pemanasan (warming up), latihan inti (fase
aerobik) dan fase pendinginan (cooling down)
• Macam olahraga untuk lansia: pekerjaan rumah/
berkebun, berjalan-jalan, jogging, berenang, yoga dan
bersepeda

19

Anda mungkin juga menyukai