Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ach Anis

Nim : 212141960004
Mata Kuliah : Disfusi Inovasi Pendidikan

1. TUJUH LANGKAH TUGAS DAN PEMBAHARU INOVASI

Roger mengemukakan ada tujuh langkah kegiatan agen pembaharuan dalam pelaksanaan
tugasnya untuk memperkenalkan inovasi sebagaimana yang ungkapkan oleh Ibrahim (1988:103-
104) dalam bukunya Inovasi Pendidikan, bahwa tujuh langkah dalam kegiatan agen
pembaharuan meliputi: Pertama, membangkitkan kebutuhan untuk berubah. Biasanya agen
pembaharu pada awal tuganya diminta untuk membantu kliennya agar mereka sadar akan
perlunya perubahan. Pada tahap ini agen pembaharua menentukan kebutuhan klien dan juga
membantu caranya menemukan masalah atau kebutuhan dengan cara
konsultatif; Kedua,  memantapkan hubungan pertukaran informasi. Sesudah ditentukannya
kebutuhan untuk berubah, agen pembaharu harus segera membina hubungan yang lebih akrab
dengan klien. Agen pembaharu dapat meningkatkan hubungan yang baik dengan klien dengan
cara menumbuhkan kepercayaan klien pada kemampuannya, saling mempercayai dan juga agen
pembaharu harus menunjukkan empati pada masalah kebutuhan klien: ketiga, mendiagnosa
masalah yang dihadapi. Agen pembaharu bertanggung jawab untuk menganalisa situasi masalah
yang dihadapi klien, agar dapat menentukan mengapa berbagai alternative yang ada tidak sesuai
dengan kebutuhan klien (diperlukan alternative baru). Untuk sampai pada kesimpulan diagnose,
agen pembaharu harus meninjau situasi penuh empati. Agen pembaharu harus melihat masalah
sama dengan pandangan klien terhadap masalah tersebut artinya diagnose itu harus berdasarkan
analisa situasi dan psikologi klien, bukan berdasarkan pandangan pribadi agen
pembaharu; keempat, membangkitkan kemauan klien untuk berubah. Setelah agen pembaharu
menggali berbagai macam cara yang memungkinkan dapat dipakai oleh klien untuk mencapai
tujuan, maka agen pembaharu bertugas untuk mencari cara memotivasi dan menarik perhatian
klien agar timbul kemauannya untuk berubah (membuka diri dan menerima inovasi). Tetapi cara
yang digunakan harus berorientasi pada klien artinya berpusat pada kebutuhan klien jangan
terlalu menonjolkan inovasi. Kelima, mewujudkan kemauan dalam perbuatan, agen pembaharu
berusaha untuk mencoba mempengaruhi tingkah laku klien dengan persetujuan dan berdasarkan
kebutuhan klien (jangan memaksa) Dimana komunikasi interpersonal akan lebih efektif kalau
dilakukan antar teman yang dekat dan sangat bermanfaat kalau dimanfaatkan pada tahap persuasi
dan tahap keputusan inovasi. Oleh kerena itu dalam hal tindakan agen pembaharu yang paling
tepat menggunakan pengaruh secara tidak langsung, yaitu dapat menggunakan pemuka
masyarakat agar mengaktifkan kegiatan kelompok lain. Keenam, menjaga kestabilan penerima
inovasi dan mencegah tidak berkelanjutan inovasi (discontinuances). Agen pembaharu harus
berusaha membina kestabilan penerima inovasi dengan cara member penguatan kepada klien
yang telah menerapkan inovasi. Perubahan tingkah laku yang sudah sesuai dengan inovasi dijaga
jangan sampai berubah kembali pada keadaan sebelum adanya inovasi. Dan ketujuh, mengakhiri
hubungan ketergantungan.  Tujuan aklir agen pembaharu adalah dapat menumbuhkan kesadaran
untuk berubah dan kemampuan merubah dirinya, sebagai anggota system social yang selalu
menghadapi tantangan kemajuan jaman. Agen pembaharu  harus berusaha untuk mengubah
posisi klien dari ikatan percaya pada kemampuan agen pembaharu, menjadi bebas dan percaya
pada kemampuannya sendiri.
Menurut pendapat saya, tujuh langkah yang telah dipaparkan diatas adalah sangat penting
sebab tanpa adanya tahapan yang dilakukan agen pembaharu maka inovasi tidak akan dapat
diadopsi oleh orang lain. Selain itu, proses inovasi bukan kegiatan yang dapat berlangsung
seketika, melainkan harus melalui tahapan-tahapan kegiatan yang berlangsung dalam waktu
tertentu, sehingga individu atau klien yang akan menjadi adopter dapat menilai gagasan yang
baru atau produk yang baru sebagai hasil inovasi adalah suatu yang layak untuk diterima.

2. INOVASI APA SAJA YANG DILAKUKAN DALAM PENDIDIKAN

a. Pendidikan Berbasis Kompetensi


Konsep di balik pendidikan berbasis kompetensi yaitu pembelajaran paling baik diukur
dari dari penguasaan siswa terhadap pembelajaran, bukan jumlah jam yang dihabiskan di ruang
kelas. Pendidikan berbasis kompetensi adalah perubahan besar dalam arti budaya sekolah,
struktur, dan pedagogi yang berfokus untuk memastikan bahwa semua siswa berhasil dan
mengatasi kekurangan mendasar dari model pendidikan tradisional.
Pendidikan berbasis kompetensi dilaksanakan pada tingkat yang lebih dalam di lebih
banyak sekolah dan kabupaten setiap tahun, dan negara bagian mulai menyesuaikan kebijakan
untuk memungkinkan inovasi pendidikan berbasis kompetensi.
b. Flipped Classroom (Pembelajaran Terbalik)
Pembelajaran terbalik adalah jenis blended learing (pembelajaran campuran) di mana
materi pembelajaran diperkenalkan kepada siswa ketika di rumah dan berlatih mengerjakannya
di sekolah. Ini adalah kebalikan dari praktik yang lebih umum yaitu memperkenalkan konten
baru di sekolah, kemudian menugaskan pekerjaan rumah dan proyek untuk diselesaikan oleh
siswa secara mandiri di rumah.
Dalam pendekatan pembelajaran campuran ini, interaksi tatap muka dicampur dengan
studi independen – biasanya melalui teknologi. Dalam skenario Flipped Classroom yang umum,
siswa dapat menonton video di rumah, kemudian datang ke sekolah untuk mengerjakan
pekerjaan rumah dengan membawa pertanyaan dan setidaknya beberapa latar belakang
pengetahuan.
c. E-Learning
E-learning, juga disebut sebagai pembelajaran online atau pembelajaran elektronik,
adalah perolehan pengetahuan yang terjadi melalui teknologi dan media elektronik. Dalam
bahasa sederhana, e-learning diartikan sebagai “pembelajaran yang diaktifkan secara
elektronik”.
Biasanya, e-learning dilakukan di Internet, di mana siswa dapat mengakses materi
pembelajaran mereka secara online di mana saja dan kapan saja. Bahkan pada saat masa pandemi
akibat adanya virus corona proses belajar menggunakan e-learning marak dipergunakan.
Misalnya saja adanya Ruang Guru sebagai sistem belajar online, dan lain sebagainya.
d. Buku Teks Digital (Digital Text Book)
Buku teks digital adalah buku digital atau e-book yang dimaksudkan sebagai buku teks
dalam proses pembelajaran. Buku teks digital juga dikenal sebagai buku teks elektronik atau e-
teks. Digital text books menjadi komponen utama dalam reformasi pendidikan berbasis
teknologi.
Ada banyak keuntungan potensial dari buku teks digital, karena menawarkan biaya yang
lebih rendah, membuatnya lebih mudah untuk memantau kemajuan siswa, dan lebih mudah serta
lebih murah untuk diperbarui bila diperlukan.
Namun, transisi ke buku teks elektronik mahal, rumit dan kontroversial. Siswa masih
mengungkapkan preferensi yang kuat untuk buku tercetak dalam banyak survei dan lintas
budaya. Banyak faktor yang saling berhubungan, mulai dari akses perangkat, literasi digital,
hingga metode pengajaran memengaruhi penerapan buku teks digital di kelas.
e. Kurikulum Terbuka
Kurikulum terbuka adalah salah satu di mana terdapat; Sangat sedikit (mungkin satu atau
dua) atau tidak ada persyaratan mata pelajaran/mata kuliah tertentu tertentu. Kita memilih mata
pelajaran/mata kuliah (dengan beberapa batasan) dan semuanya diperhitungkan sesuai tingkatan
kita. Hal ini mempermudah siswa/mahasiswa dengan reputasi akademis yang baik untuk lulus
tepat waktu.
Tidak ada persyaratan distribusi. Sebagian besar perguruan tinggi membutuhkan satu,
dua, terkadang tiga semester Matematika, Sains, Bahasa Asing dan Ilmu Sosial memasukkan
mata kuliah ini untuk mendapatkan gelar diploma.
Tidak ada persyaratan untuk memiliki jurusan. Siswa atau mahasiswa yang ingin
merancang sendiri program akademik tidak perlu berkomitmen pada jurusan yang ditawarkan
oleh perguruan tinggi. Kurikulum Terbuka membuatnya sangat mudah untuk merancang jurusan
kita sendiri.
f. Pop Up Book
Perihal inovasi dalam pendidikan lainnya ialah hadirnya pop up book yang dipergunakan
untuk memberikan cerita melalui gambar yang timbul. Hadirnya pop up book seolah membuat 
kesempatan pada siswa walaupun prestasinya minimal adalah tugas seorang guru khususnya
guru dalam TK dan PAUD, alasannya karena seorang guru harus menerima semua siswanya dan
membuat siswa memiliki pengalaman belajar.

3. APA SAJA KARAKTERISTIK INOVASI DAN JELASKAN MASING MASING

Sa’ud (2012) mengatakan bahwa karakteristik inovasi pendidikan antara lain relative
advantage, artinya relatif berguna dibandingkan dengan yang telah ada sebelumnya;
compatibility, artinya apakah inovasi tersebut akan konsisten terhadap nilai-nilai, pengalaman
dan kebutuhan para adopter; testability, artinya seberapa jauh inovasi tersebut bisa diujicobakan
di sekolah-sekolah atau di lembaga pendidikan; observability, artinya apakah inovasi tersebut
dapat diperlihatkan secara nyata hasilnya kepada para peserta didik dan Apakah kita bisa melihat
variasi-variasi saat mengaplikasikan inovasi tersebut; complexity, artinya apakah guru-guru
memerlukan pelatihan untuk mengaplikasikan inovasi tersebut dan apakah akan menambah tugas
kerja guru. Sedangkan, menurut Rogers (1983: 14) bahwa karakteristik inovasi yang dapat
mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan suatu inovasi adalah sebagai berikut.
a. Keunggulan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi
penerimanya. Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat diukur
berdasarkan nilai ekonominya, atau mungkin dari faktor status sosial (gengsi),
kesenangan, kepuasan, atau karena mempunyai komponen yang sangat penting. Makin
menguntungkan bagi penerima makin cepat tersebarnya inovasi;
b. Konfirmanilitas atau Kompatibel (Compatibility), yaitu tingkat kesesuaian inovasi
dengan nilai (values), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang
tidak sesuai dengan nilai atau norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima
secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang ada. Misalnya penyebarluasan
penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat yang keyakinan agamanya melarang
penggunaan alat tersebut, maka tentu saja penyebar inovasi akan terhambat;
c. Kompleksitas (complexity), yaitu tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan
inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan
oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar
digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya. Misalnya masyarakat
pedesaan yang tidak mengetahui tentang teori penyebaran bibit penyakit melalui kuman,
diberitahu oleh penyuluh kesehatan agar membiasakan memasak air yang akan
diminum, karena air yang tidak dimasak jika diminum dapat menyebabkan sakit perut.
Tentu saja ajakan itu sukar diterima. Makin mudah dimengerti suatu inovasi akan makin
cepat diterima oleh masyarakat;
d. Trialabilitas (trialability), yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.
Suatu inovasi yang dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat daripada inovasi yang
tidak dapat dicoba lebih dulu. Misalnya penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi
gogo akan cepat diterima oleh masyarakat jika masyarakat dapat mencoba dulu
menanam dan dapat melihat hasilnya; dan
e. Dapat diamati (observability) yaitu mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Suatu
inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan
sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat.
Misalnya penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi, karena petani dapat dengan
mudah melihat hasil padi yang menggunakan bibit unggul tersebut, maka mudah untuk
memutuskan mau menggunakan bibit unggul yang diperkenalkan. Tetapi mengajak
petani yang buta huruf untuk mau belajar membaca dan menulis tidak dapat segera
dibuktikan karena para petani sukar untuk melihat hasil yang nyata menguntungkan
setelah orang tidak buta huruf lagi.

4. MENGAPA DIFUSI INOVASI PENTING


Disfusi inovasi sangatlah penting bagi pendidikan, Difusi ialah proses komunikasi inovasi
antara anggota sistem sosial dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu
Pendidikan sebagai proses transformasi budaya sejatinya menjadi wahana bagi perubahan dan
dinamika kebudayaan masyarakat dan bangsa. Karena itu, pendidikan yang diberikan melalui
bimbingan, pengajaran dan latihan harus mampu memenuhi tuntutan pengembangan potensi
peserta didik secara maksimal, baik potensi intelektual, spiritual, sosial, moral, maupun estetika
sehingga terbentuk kedewasaan atau kepribadian seutuhnya. Dengan melalui kegiatan tersebut
yang merupakan bentuk-bentuk utama dari proses pendidikan, maka kelangsungan hidup
individu dan masyarakat akan terjamin.hal ini disebabkan dengan adanya sebuah pembahuran-
pembahuran yang mampu berdampak pada perubahan pendidikan itu sendiri. Sehingga dunia
pendidikan akan memiliki sebuah inovasi-inovasi pembelajaran yang bisa membuat siswa
semakin berkembang dan daya pikirpun mampu memberikan sebuah perubahan terhadap siswa
tersebut. Oleh karena itu semakin banyaknya inovasi dalam pendidikan, bukan tidak mungkin
lagi pendidikan akan mengalami sebuah kemajuan.

5. JELASKAN PROSES KEPUTUSAN INOVASI MELALUI 5 TAHAPAN

Lima tahap proses keputusan inovasi, yaitu: Tahu Adanya Inovasi, jika inovasi dipandang
sebagai suatu ide, kegiatan, atau material yang diamati baru oleh unit adopsi (penerima inovasi),
maka tahu adanya inovasi menjadi masalah yang pokok. Sebelum inovasi dapat diterima calon
penerima harus sudah menyadari bahwa ada inovasi, dan dengan demikian ada kesempatan
untuk menggunakan inovasi dalam organisasi. Sebagaimana telah kita bicarakan pada waktu
membicarakan proses keputusan inovasi, maka timbul masalah mana yang dulu tahu dan sadar
ada inovasi atau merasa butuh inovasi. Penentuan Sikap Meneyenagi Atau Tidak
Meneyenangi Inovasi Dalam tahap ini anggota organisasi membentuk sikap terhadap inovasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap inovasi memegang peranan yang
penting untuk menimbulkan motivasi untuk ingin berubah atau mau menerima inovasi.
Penetapan Keputusan Menerima Atau Menolak Inovasi, Pada langkah ini segala informasi
tentang potensi inovasi dievaluasi. Jika unit pengambil keputusan dalam organisasi menganggap
bahwa inovasi itu memang dapat diterima dan ia senang untuk menerimanya maka inovasi akan
diterima dan diterapkan dalam organisasi. Demikian pula sebaliknya jika unit pengambil
keputusan tidak menyukai inovasi dan menganggap inovasi tidak bermanfaat maka ia kan
menolaknya. Pada saat akan mengambil keputusan peranan komunikasi sangat penting untuk
memeperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya tentang inovasi. Sehingga keputusan yang
diambil benar-benar mantap dan tidak terjadi salah pilih yang dapat mengakibatkan kerugian
bagi organisasi., Implementasi Inovasi Pada langkah ini organisasi mencoba menerapkan
sebagian inovasi. Misalnya setelah Dekan memutuskan bahwa semua dosen harus membuat
persiapan mengajar dengan model Satuan Acara perkuliahan, maka pada awal penerapannya
setiap dosen diwajibkan membuat untuk satu mata kuliah dulu, sebelum nanti akan berlaku untuk
semua mata kuliah. Konfirmasi Terhadap Inovasi Jika pada penerapan awal telah berhasil, para
anggota telah mengetahui dan memahami inovasi, serta memperoleh pengalaman dalam
menerapkannya, maka tinggal melanjutkan dan menjaga kelangsungannya.
Nama : Ach Anis
Nim : 202141960004
Program Studi : Mgister Teknologi Pendidikan
Mata Kuliah : DIFUSI DAN INOVASI PENDIDIKAN

1. Difusi merupakan suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran
tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu system social.Difusi juga dapat
dikatakan sebagai :
a. Suatu tipe komunikasi khusus
b. Suatu jenis perubahan social
c. Suatu informasi satu sama lain
d. Pertukaran informasi antar individu
2. Penemuan yang diadakan untuk memecahkan suatu masalah dalam mencapai tujuan
tertentu disebut :
a. Discoveri
b. Invensi
c. Inovasi
d. Modernisasi
3. Contoh Inovasi dalam Pendidikan :
a. Peningkatan mutu guru
b. Penggunaan kurikulum tingkat satuan Pendidikan
c. Pemanfaatan laboratorium Bahasa
d. d.Pengajaran kelompok
4. Yang bukan termasuk bentuk inovasi yaitu :
a. Ide
b. Barang
b. C.Metode
c. D.Tujuan
5. Inovasi dan modernisasi keduanya merupakan perubahan social perbedaanya hanya pada
penekanan ciri dari perubahan itu.. Inovasi menekankan pada :
a. Menekankan pada cri adanya sesuatu yg diamati sebagai sesuatu yang baru
bagi individu atau masyarakat
b. Adanya suatu perubahan dari tradisional ke modern
b. Penemuan sesuatu yang benar benar baru
c. Perubahan sosial
6. Pendidikan memiliki peranan strategis dalam pembangunan.Ujung tombak dalam kemajuan
Pendidikan adalah Guru. Guru yang berkualitas adalah :
a. Guru yang mampu menghasilkan karya karya inovatif kreatif dan produktif
b. Guru yang mengajarnya tanpa membawa buku dan alat peraga namun menguasai betul
materi yang disampaikan kepada siswa, hingga siswa mengatakan Hebat
c. Guru yang memiliki semangat juang tinggi serta memiliki kualitas keimanan dan ketaqwaan
yang mantap
d. Guru yang datangnya tidak pernah terlambat dan tidak pernah tidak hadir

7. Pembelajaran yang lebih memberikan peluang kepada siswa untuk mengkontruksi


pengetahuan secara mandiridan dimediasi oleh temen sebaya disebut pembelajaran :
a. Pembelajaran konstruktivistik
b. Pembelajaran inovasi
c. Pembelajaran modern
d. Pembelajaran menuju abad 21
8. Keunggulan relative adalah derajad dimana sesuatu dianggap lebih unggul dari yang
pernah ada sebelumnya hal ini merupakan komponen………
a. Karakteristik social
b. Karakteristik inovasi
c. karakteristik difusi
d. karakteristik modernisasi
9. Calon pengguna lain akan mempengaruhi keputusan calon pengguna apabila calon
pengguna dapat melihat manfaat dan kemudahan orang lain Ketika menggunakan suatu
inovasi dia akan merasa yakin memperoleh manfaat hal ini merupakan karakteristik
inovasi yang disebut :
a. Triability
b. Observabilitas
c. Complexity
d. Suatu nilai social
10. Tiga tahap yang dilakukan oleh guru dalam pengadopsian inovasi al. ………….
a. Informasi laporan
b. Know Inovasi
c. Akuisisi inovasi
d. Terbatas
Jawaban

1. A Suatu tipe komunikasi khusus


2. C Inovasi
3. B Penggunaan kurikulum tingkat satuan Pendidikan
4. D Tujuan
5. A Menekankan pada cri adanya sesuatu yg diamati sebagai sesuatu yang baru bagi
individu atau masyarakat
6. A Guru yang mampu menghasilkan karya karya inovatif kreatif dan produktif
7. A Pembelajaran konstruktivistik
8. D karakteristik modernisasi
9. A Triabilty
10. B Know Inovasi

Anda mungkin juga menyukai