Anda di halaman 1dari 13

NAMA : WARNING

NIM : 202141960014
FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI : MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Program Studi : MagisterTeknologi Pendidikan


Mata kuliah : Difusi dan Inovasi
Semester/Tahun : 2021/2022
Lama /waktu
Tipe test : Non Obyektif
TipeTes : Obyektif
Jumlah : 5 butirsoal

SoalDifusi dan Inovasi


1. Rogers mengemukakan 7 Langkah tugas dan
pembaharuinovasimenurutSaudaramengapaharusdipenuhi Langkah Langkahtersebut
2. Inovasiapasaja yang dilakukandlmpendidikn
3. Apasajakarakteristikinovasi dan jelaskan masing masing
4. Mengapadifusiinovasipenting
5. Jelaskan proses keputusaninovasimelalui 5 tahapan

Dikumpulkan :Tgl 23 OKTOBER 2021

Jawaban
1. 7 Langkah Tugas dan PembaharuInovasi Menurut Rogers
Roger mengemukakan ada tujuh langkah kegiatan agen pembaharuan dalam pelaksanaan
tugasnya untuk memperkenalkan inovasi sebagaimana yang ungkapkan oleh Ibrahim
(1988:103-104) dalam bukunya Inovasi Pendidikan, bahwa tujuh langkah dalam kegiatan
agen pembaharuan meliputi: Pertama, membangkitkan kebutuhan untuk berubah. Biasanya
agen pembaharu pada awal tuganya diminta untuk membantu kliennya agar mereka sadar
akan perlunya perubahan. Pada tahap ini agen pembaharua menentukan kebutuhan klien dan
juga membantu caranya menemukan masalah atau kebutuhan dengan cara
konsultattif; Kedua, memantapkan hubungan pertukaran informasi. Sesudah ditentukannya
kebutuhan untuk berubah, agen pembaharu harus segera membina hubungan yang lebih
akrab dengan klien. Agen pembaharu dapat meningkatkan hubungan yang baik dengan klien
dengan cara menumbuhkan kepercayaan klien pada kemampuannya, saling mempercayai
dan juga agen pembaharu harus menunjukkan empati pada masalah kebutuhan klien: ketiga,
mendiagnosa masalah yang dihadapi. Agen pembaharu bertanggung jawab untuk
menganalisa situasi masalah yang dihadapi klien, agar dapat menentukan mengapa berbagai
alternative yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan klien (diperlukan alternative baru).
Untuk sampai pada kesimpulan diagnose, agen pembaharu harus meninjau situasi penuh
empati. Agen pembaharu harus melihat masalah sama dengan pandangan klien terhadap
masalah tersebut artinya diagnose itu harus berdasarkan analisa situasi dan psikologi klien,
bukan berdasarkan pandangan pribadi agen pembaharu; keempat, membangkitkan kemauan
klien untuk berubah. Setelah agen pembaharu menggali berbagai macam cara yang
memungkinkan dapat dipakai oleh klien untuk mencapai tujuan, maka agen pembaharu
bertugas untuk mencari cara memotivasi dan menarik perhatian klien agar timbul
kemauannya untuk berubah (membuka diri dan menerima inovasi). Tetapi cara yang
digunakan harus berorientasi pada klien artinya berpusat pada kebutuhan klien jangan terlalu
menonjolkan inovasi. Kelima, mewujudkan kemauan dalam perbuatan, agen pembaharu
berusaha untuk mencoba mempengaruhi tingkah laku klien dengan persetujuan dan
berdasarkan kebutuhan klien (jangan memaksa) Dimana komunikasi interpersonal akan
lebih efektif kalau dilakukan antar teman yang dekat dan sangat bermanfaat kalau
dimanfaatkan pada tahap persuasi dan tahap keputusan inovasi. Oleh kerena itu dalam hal
tindakan agen pembaharu yang paling tepat menggunakan pengaruh secara tidak langsung,
yaitu dapat menggunakan pemuka masyarakat agar mengaktifkan kegiatan kelompok
lain. Keenam, menjaga kestabilan penerima inovasi dan mencegah tidak berkelanjutan
inovasi (discontinuances). Agen pembaharu harus berusaha membina kestabilan penerima
inovasi dengan cara member penguatan kepada klien yang telah menerapkan inovasi.
Perubahan tingkah laku yang sudah sesuai dengan inovasi dijaga jangan sampai berubah
kembali pada keadaan sebelum adanya inovasi. Dan ketujuh, mengakhiri hubungan
ketergantungan.  Tujuan aklir agen pembaharu adalah dapat menumbuhkan kesadaran untuk
berubah dan kemampuan merubah dirinya, sebagai anggota system social yang selalu
menghadapi tantangan kemajuan jaman. Agen pembaharu  harus berusaha untuk mengubah
posisi klien dari ikatan percaya pada kemampuan agen pembaharu, menjadi bebas dan
percaya pada kemampuannya sendiri.
Menurut pendapat saya, tujuh langkah yang telah dipaparkan diatas adalah sangat penting
sebab tanpa adanya tahapan yang dilakukan agen pembaharu maka inovasi tidak akan dapat
diadopsi oleh orang lain. Selain itu, proses inovasi bukan kegiatan yang dapat berlangsung
seketika, melainkan harus melalui tahapan-tahapan kegiatan yang berlangsung dalam waktu
tertentu, sehingga individu atau klien yang akan menjadi adopter dapat menilai gagasan
yang baru atau produk yang baru sebagai hasil inovasi adalah suatu yang layak untuk
diterima.

2. Inovasi dalam Pendidikan


Teori yang dikemukakan Roger mengenai unsur-unsur inovasi atau elemen-elemen inovasi
menjadi titik tolak ukur pengembangan inovasi dalam pendidikan yang kemudian dapat
diaktualisasikan melalui pengaplikasian inovasi bagi pendidikan. Pendapat Roger telah
mempengaruhi berbagai ahli dalam mengembangkan inovasi pendidikan yang dapat diamati
dari pengembangan hasil teori inovasi Roger.
Komalasari (2010:238-242) memaparkan mengenai unsur-unsur inovasi yang diaplikasikan
dalam pendidikan diantaranya: (1) atribut inovasi; (2) saluran komunikasi; (3) jangka waktu
tertentu; (4) anggota system sosial. Sama halnya dengan pendapat tersebut Sa’ud (2008:29)
mengemukakan empat elemen pokok difusi inovasi terdiri dari: (1) inovasi; (2) komunikasi
dengan saluran tertentu; (3) waktu; (4) warga masyarakat (anggota system sosial. Sama
halnya dengan kedua pendapat diatas bila dihubungkan dengan pendapat Ibrahim (1988:60)
yang juga mengutip pendapat Roger bahwa elemen difusi inovasi  diantaranya adalah : (1)
inovasi; (2) komunikasi dengan saluran tertentu; (3) waktu; (4) warga masyarakat (anggota)
sistem sosial. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan unsur-unsur  inovasi
pendidikan yaitu:
1.    Esensi Inovasi itu sendiri
2.    Saluran Komunikasi
3.    Jangka waktu tertentu
4.    Anggota Sistem Sosial
Aplikasi unsur-unsur inovasi dalam pendidikan yaitu:
1.    Esensi Inovasi itu sendiri
Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang diamati sebagai sustu yangbaru
bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa hasil invesi atau diskoveri yang
diadakan untuk mencapai tujuan tertentu. Baru disin diartikan mengandung ketidaktahuan
(uncertainty) artinya sesuatu yang mengandung berbagai alternative. Sesuatu yang tidak
tentu masih terbuka berbagai kemungkinan bagi orang yang mengamati, baik mengenai arti,
bentuk, manfaat, dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan suatu inovasi dalam proses difusi
terbuka kemungkinan terjadinya perubahan (re-invention) (Ibrahim, 1988:61).
Kecepatan inovasi untuk diadopsi tergantung pada sifat atau atribut inovasi berikut ini: (a)
inovasi mendatangkan keuntungan relative bagi calon pengadopsi (relative advantage); (b)
inovasi sesuai bagi calon pengadopsi, baik dilihat dari sisi pengetahuan dan pengalaman
maupun dari sisi tata nilai serta budayanya (compatibility); (c) inovasi tidak terlalu
kompleks bagi calon pengadopsi, bila terlalu kompleks sampai sulit dipahami, maka inovasi
itu akan lambat diadopsi (complexity); (d) inovasi harus dapat dicoba oleh calon pengadopsi
sampai berhasil dengan baik atau memuaskan (triability);(e) hasil inovasi dapat
diamati/dilihat oleh orang lain (observability) (Komalasari, 2010:238).
Inovasi dalam pendidikan seperti adanya pengembangan model pembelajaran/ desain
instruksional, pengembangan media pembelajaran berbasis  computer atau web serta
pemanfaatan sumber belajar atau bahan ajar online
2.    Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi dari seseorang ke orang
lain (Sa’ud, 2008:30). Saluran komunikasi akan sangat mempengaruhi kecepatan inovasi.
Komalasari (2010:238) menjelaskan lebih lanjut bahwa kecepatan inovasi diadopsi
tergantung pula pada saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan inovasi
kepada calon pengadopsi. Saluran komunikasi ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
saluran interpersonal  dan saluran media massa. Dalam proses difusi inovasi,
saluran interpersonal  lebih banyak digunakan pada tahap persuasi, sedangkan saluran media
massa lebih banyak digunakan pada tahap inovasi.
Ibrahim (1988:62) mengungkapkan media masa biasanya digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada audien dengan maksud agar audien (penerima informasi) mengetahui dan
menyadari adanya inovasi, sedangkan saluran interpersonal (hubungan secara langsung antar
individu), lebih efektif untuk mempengaruhi atau membujuk seseorang agar mau menerima
inovasi, terutama antar orang yang bersahabat atau mempunyai hubungan yang erat.
Aplikasi saluran komunikasi dalam pendidikan berperan dalam menyebarluaskan
pembelajaran kontekstual  sebagai suatu inovasi pembelajaran kepada guru.  Saluran
komunikasi dapat berupa seminar pendidikan dan pelatihan, MGMP maupun melalui media
massa buku-buku pelajaran yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan. Sedangkan saluran
komunikasi interpersonal  adalah melalui kontak-kontak personal  diantara guru dengan
pendidik/pelatih konstektual, diantara guru di sekolah, dan diantara guru dengan kepala
sekolah.
3.    Jangka waktu tertentu
Menurut Komalasari (2010:239-240) Jangka waktu merupakan pertimbangan yang penting
dalam proses difusi. Dimensi waktu tampak dalam : (a) Proses pengambilan keputusan
inovasi. Secara internal, ada lima tahap yang dilalaui setiap individu dalam
proses  keputusan inovasi (Roger, 1983) yaitu pengetahuan, persuasi, keputusan,
implementasi, dan konfirmasi. Disamping keputusan pada tataran/tipe individual di atas,
juga terdapat keputusan otoritas yaitu keputusan yang dipaksakan  kepada seseorang oleh
individu yang berada pada posisi atasan dan (b) keinovatifan seseorang yaitu relative lebih
awal atau lebih lambatnya seseorang dalam menerima. Sedangkan menurut Ibrahim
(1988:62) peran dimensi waktu dalam proses difusi terdapat pada tiga hal sebagai berikut:
(a) proses keputusan inovasi; (b) kepekaan seseorang terhadap inovasi; (c) Kecepatan
penerima inovasi. Peran elemen waktu dalam proses keputusan inovasi tampak dengan
adanya urutan waktu pelaksanaan dari tahu adanya inovasi (pengetahun, himbauan,
keputusan, penerapan, dan konfirmasi). Mengenai kepekaan seseorang terhadap inovasi,
tidak semua orang dalam suatu system sosial (masyarakat) menerima inovasi dalam waktu
yang sama. Mereka menerima inovasi dalam urutan waktu, artinya ada yang dahulu ada
yang kemudian. Yang dahulu menerima inovasi lebih dahulu secara relative lebih peka
terhadap inovasi dari pada yang menerima inovasi lebih akhir.  Berdasarkan kepekaan
terhadap inovasi dapat dikategorikan menjadi lima kategori yaitu innovator, pemula,
masyoritas awal, masyoritas akhir, dan terlambat (tertinggal). Selanjutnya Kecepatan inovasi
biasanya diukur berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk mencapai prosentase
tertentu dari jumlah waktu masyarakat yang telah menerima inovasi.
Pemanfaatan online system dalam pendidikan dapat mempercepat sampainya pesan atau
informasi dari penyampai pesan kepada penerima pesan yang dapat diaktualisasikan dalam
proses system belajar jarak jauh sehingga dapat menembus batas ruang dan waktu. Selain
itu, Aplikasi unsur inovasi ditinjau berdasarkan kecepatan  jangka waktunya, tidak semua
guru memiliki  kecepatan yang sama dalam mengadopsi pembelajaran konstekstual, ada
guru termasuk pengikut dini, pengikut akhir, danpaling akhir mengadopsi (kolot). Guru yang
telah memperoleh pendidikan dan pembelajaran kontekstual tahap pertama cenderung
menjadi pengikut dini pembelajaran kontekstual.
4.    Anggota  sistem sosial.
Komalasari (2010:241) menjelaskan anggota system sosial merupakan kumpulan unit yang
berbeda secara fungsional  dan terikat dalam kerja sama untuk memecahkan masalah dalam
rangka mencapai tujuan bersama. Anggota system sosial bias perorangan, kelompok
informal, organisasi modern atau sub system.  Diantara anggota system sosial yang
memegang peran penting dalam proses difusi adalah pemuka pendapat dan  agen
pembaharu.  Pemuka pendapat adalah seseorang yang relative sring diminta nasihat dan
pendapat tentang suatu perkara oleh anggota ssitem lainnya sehingga mempengaruhi sikap
dan tingkah laku orang lain untuk bertindak dalam cara tertentu secara informal. Agen
pembaru adalah  orang yang aktif berusaha menyebarkan inovasi ke dalam suatu system
sosial, yaitu tenaga professional yang mewakili lembaga pembaharuan (instansi atau
organisasi) yang berusaha mengadakan pembaharuan masyarakat dengan jalan menyebarkan
ide-ide baru.
Anggota system sosial  dalam pendidikan  diantaranya  kepala sekolah, guru, siswa, tata
usaha, dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP. Didalam system sosial sekolah,
pemuka pendapat biasanya kepala sekolah dan beberapa guru yang dianggap
memiliki  wawasan luas dan kemampuan yang lebih maju dalam proses
pembelajaran  dibandingkan dengan guru lain. Sedangkan agen pembaharu dalam system
sosial sekolah adalah orang yang aktif berusaha menyebarkan inovasi pembelajaran
konstekstual disekolah yaitu tenaga professional yang mewakili Dinas Pendidikan yang
berusaha mengadakan pembaharuan proses pembelajaran diantaranya para instruktur
pendidikan dan pelatihan.

3. Karakteristik Inovasi
Karakteristik Inovasi menurut Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi
meliputi: 1) Keunggulan relatif (relative advantage) Keunggulan relatif adalah derajat
dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini
dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi eknomi, prestise social, kenyamanan, kepuasan
dan lain-lain.Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat
inovasi tersebut dapat diadopsi. 2) Kompatibilitas (compatibility), Kompatibilitas adalah
derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku,
pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau
ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak
dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).
3) Kerumitan (complexity), Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai
suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan
mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang
sebaliknya.Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat
suatu inovasi dapat diadopsi. 4) Kemampuan diuji cobakan (trialability) Kemampuan untuk
diuji cobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diujicoba batas tertentu. Suatu
inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat
diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu
menunjukan (mendemonstrasikan) keunggulannya. 5) Kemampuan diamati (observability).
Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh
orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar
kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.Jadi dapat disimpulkan
bahwa semakin besar keunggulan relatif; kesesuaian (compatibility); kemampuan untuk
diuji cobakan dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, maka
semakin cepat kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi.

4. Pentingnya Difusi Inovasi


Tujuan utama proses difusi adalah agar diadopsinya suatu inovasi. Difusi inovasi sangat
diperlukan dalam sistem setiap pembelajaran. Karena tujuan utama proses difusi adalah
diadopsinya suatu inovasi oleh anggota sistem sosial tertentu, maka seluruh unsur difusi
inovasi sangatlah penting.Proses difusi inovasi melibatkan empat unsur utama, meliputi:
1. Innovation ( Inovasi), yaitu ide, praktek, atau benda yang dianggap baru oleh individu
atau kelompok.
2. Communication channel ( saluran komunikasi ), yaitu bagaimana pesan itu didapat suatu
individu dari individu lainnya. Komunikasi adalah proses dimana partisipan menciptakan
dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Seperti
telah diunkapkan sebelumnya bahwa difusi dapat dipandang sebagai suatu tipe komunikasi
khusus dimana informasi yang dipertukarkannya adalah ide baru (inovasi). Dengan
demikian, esensi dari proses difusi adalah pertukaran informasi dimana seorang individu
mengkomunikasikan suatu ide baru ke seseorang atau beberapa orang lain. Rogers
menyebutkan ada empat unsur dari proses komunikasi ini, meliputi: 1) inovasi itu sendiri; 2)
seorang individu atau satu unit adopsi lain yang mempunyai pengetahuan atau pengalaman
dalam menggunakan inovasi; 3) orang lain atau unit adopsi lain yang belum mempunyai
pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi; dan 4) saluran komunikasi yang
menghubungkan dua unit tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam proses
difusi adalah upaya mempertukarkan ide baru (inovasi) oleh seseorang atau unit tertentu
yang telah mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi tersebut
(innovator) kepada seseorang atau unit lain yang belum memiliki pengetahuan dan
pengalaman mengenai inovasi itu (potential adopter) melalui saluran komunikasi tertentu.
Sementara itu, saluran komunikasi tersebut dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: 1)
saluran media massa (mass media channel); dan 2) saluran antarpribadi (interpersonal
channel). Media massa dapat berupa radio, televisi, surat kabar, dan lain-lain. Kelebihan
media massa adalah dapat menjangkau audiens yang banyak dengan cepat dari satu sumber.
Sedangkan saluran antarpribadi melibatkan upaya pertukaran informasi tatap muka antara
dua atau lebih individu.
3. Time (waktu) Waktu merupakan salah satu unsur penting dalam proses difusi. Dimensi
waktu, dalam proses difusi, berpengaruh dalam hal: a) Innovation decision process, yakni
proses keputusan inovasi atau tahapan proses sejak seseorang menerima informasi pertama
sampai ia menerima atau menolak inovasi; b) Relative time which an inovation is adopted
by individual or group, yaitu waktu yang diperlukan oleh individu maupun kelompok untuk
mengadopsi sebuah inovasi. Dalam hal ini berkaitan dengan keinovativan individu atau unit
adopsi lain, yaitu kategori relatif tipe adopter (adopter awal atau akhir); dan c) Innovation’s
rate of adoption, atau tingkat/laju adopsi inovasi ataupun rata-rata adopsi dalam suatu
sistem, yaitu seberapa banyak jumlah anggota suatu sistem mengadopsi suatu inovasi dalam
periode waktu tertentu.
4. Social System (sistem sosial), yaitu serangkaian bagian yang saling berhubungan dan
bertujuan untuk mencapai tujuan umum. Sangat penting untuk diingat bahwa proses difusi
terjadi dalam suatu sistem sosial. Sistem sosial adalah satu set unit yang saling berhubungan
yang tergabung dalam suatu upaya pemecahan masalah bersama untuk mencapai suatu
tujuan. Anggota dari suatu sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal,
organisasi dan atau sub sistem. Proses difusi dalam kaitannya dengan sistem sosial ini
dipengaruhi oleh struktur sosial, norma sosial, peran pemimpin dan agen perubahan, tipe
keputusan inovasi dan konsekuensi inovasi.

5. Proses Keputusan Inovasi


Rogers menggambarkan proses keputusan inovasi sebagai kegiatan individu untuk mencari
dan memproses informasi tentang suatu inovasi sehingga dia termotivasi untuk mencari tahu
tentang keuntungan atau kerugian dari inovasi tersebut yang pada akhirnya akan
memutuskan apakah dia akan mengadopsi inovasi tersebut atau tidak. Proses keputusan
inovasi memiliki lima tahap, yaitu : knowledge (pengetahuan), persuasion (kepercayaan),
decision (keputusan), implementation (penerapan), dan confirmation (konfirmasi), dengan
masing-masing deskripsi sebagai berikut ini. Pengetahuan (Knowledge) Tahap pengetahuan
atau knowledge dapat dikategorisasikan ke dalam beberapa fase atau tahapan sebagai
berikut: (1) Knowledge Stage/tahap pengetahuan Proses keputusan inovasi ini dimulai
dengan Knowledge Stage.Pada tahapan ini suatu individu belajar tentang keberadaan suatu
inovasi dan mencari informasi tentang inovasi tersebut.Apa, bagaimana dan mengapa,
merupakan pertanyaan yang sangat penting pada knowledge stage ini. Selama tahap ini
individu akan berusaha menemukan pemahaman yang komprehensif dan terpadu mengenai
apa inovasi itu, mengapa dan bagaimana inovasi tersebut berproses? Menurut Rogers,
pertanyaan ini akan membentuk tiga jenis pengetahuan (knowledge): (a) Awareness-
knowledge Merupakan pengetahuan akan keberadaan suatu inovasi. Pengetahuan jenis ini
akan memotivasi individu untuk belajar lebih banyak tentang inovasi dan kemudian akan
mengadopsinya. Pada tahap ini inovasi mencoba diperkenalkan pada masyarakat tetapi tidak
ada informasi yang pasti tentang produk tersebut. Karena kurangnya informasi tersebut
maka maka masyarakat tidak merasa memerlukan akan inovasi tersebut. Rogers menyatakan
bahwa untuk menyampaikan keberadaan inovasi akan lebih efektif disampaikan melalui
media massa seperti radio, televisi, koran, atau majalah. Sehingga masyarakat akan lebih
cepat mengetahui akan keberadaan suatu inovasi. (b) How-to-knowledge Yaitu pengetahuan
tentang bagaimana cara menggunakan suatu inovasi dengan benar. Rogers memandang
pengetahuan jenis ini sangat penting dalam proses keputusan inovasi. Untuk lebih
meningkatkan peluang pemakaian sebuah inovasi maka individu harus memiliki
pengetahuan ini dengan memadai berkenaan dengan penggunaan inovasi ini. (c) Principles-
knowledge Yakni pengetahuan tentang prinsip-prinsip keberfungsian yang mendasari
bagaimana dan mengapa suatu inovasi dapat bekerja. Contoh dalam hal ini adalah ide
tentang teori kuman, yang mendasari penggunaan vaksinasi dan kakus untuk sanitasi
perkampungan dan kampanye kesehatan.Tahap Persuasi (Persuasion Stage) Tahap Persuasi
terjadi ketika individu memiliki sikap positif atau negatif terhadap inovasi. Tetapi sikap ini
tidak secara langsung akan menyebabkan apakah individu tersebut akan menerima atau
menolak suatu inovasi. Suatu individu akan membentuk sikap ini setelah dia tahu tentang
inovasi , maka tahap ini berlangsung setelah knowledge stage dalam proses keputusan
inovasi. Rogers menyatakan bahwa knowledge stage lebih bersifat kognitif (tentang
pengetahuan), sedangkan persuasion stage bersifat afektif karena menyangkut perasaan
individu, karena itu pada tahap ini individu akan terlibat lebih jauh lagi. Tingkat
ketidakyakinan pada fungsi-fungsi inovasi dan dukungan sosial akan mempengaruhi
pendapat dan kepercayaan individu terhadap inovasi. Tahap Keputusan (Decision Stage)
Pada tahapan ini individu membuat keputusan apakah menerima atau menolak suatu inovasi.
Menurut Rogers adoption (menerima) berarti bahwa inovasi tersebut akan digunakan secara
penuh, sedangkan menolak berarti “ not to adopt an innovation”. Jika inovasi dapat
dicobakan secara parsial, umpamanya pada keadaan suatu individu, maka inovasi ini akan
lebih cepat diterima karena biasanya individu tersebut pertama-tama ingin mencoba dulu
inovasi tersebut pada keadaannya dan setelah itu memutuskan untuk menerima inovasi
tersebut. Walaupun begitu, penolakan inovasi dapat saja terjadi pada setiap proses keputusan
inovasi ini. Rogers menyatakan ada dua jenis penolakan, yaitu active rejection dan passive
rejection. Active rejection terjadi ketika suatu individu mencoba inovasi dan berfikir akan
mengadopsi inovasi tersebut namun pada akhirnya dia menolak inovasi tersebut. Passive
rejection individu tersebut sama sekali tidak berfikir untuk mengadopsi inovasi. Tahap
Implementasi (Implementation Stage) Pada tahap implementasi, sebuah inovasi dicoba
untuk dipraktekkan, akan tetapi sebuah inovasi membawa sesuatu yang baru apabila tingkat
ketidakpastiannya akan terlibat dalam difusi. Ketidakpastian dari hasil-hasil inovasi ini
masih akan menjadi masalah pada tahapan ini. Maka si pengguna akan memerlukan bantuan
teknis dari agen perubahan untuk mengurangi tingkat ketidakpastian dari akibatnya. Apalagi
bahwa proses keputusan inovasi ini akan berakhir. Permasalahan penerapan inovasi akan
lebih serius terjadi apabila yang mengadopsi inovasi itu adalah suatu organisasi, karena
dalam sebuah inovasi jumlah individu yang terlibat dalam proses keputusan inovasi ini akan
lebih banyak dan terdiri dari karakter yang berbeda-beda. Penemuan kembali biasanya
terjadi pada tahap implementasi ini, maka tahap ini merupakan tahap yang sangat penting.
Penemuan kembali ini adalah tingkatan di mana sebuah inovasi diubah atau dimodifikasi
oleh pengguna dalam proses adopsi atau implementasinya. Rogers juga menjelaskan tentang
perbedaan antara penemuan dan inovasi (invention dan Innovation). Invention adalah proses
di mana ide-ide baru ditemukan atau diciptakan. Sedang inovasi adalah proses penggunaan
ide yang sudah ada. Rogers juga menyatakan bahwa semakin banyak terjadi penemuan maka
akan semakin cepat sebuah inovasi dilaksanakan. Tahap Konfirmasi (Confirmation Stage)
Ketika keputusan inovasi sudah dibuat, maka si penguna akan mencari dukungan atas
keputusannya ini. Menurut Rogers keputusan ini dapat menjadi terbalik apabila si pengguna
ini menyatakan ketidaksetujuan atas pesan-pesan tentang inovasi tersebut. Akan tetapi
kebanyakan cenderung untuk menjauhkan diri dari hal-hal seperti ini dan berusaha mencari
pesan-pesan yang mendukung yang memperkuat keputusan itu.Jadi dalam tahap ini, sikap
menjadi hal yang lebih krusial. Keberlanjutan penggunaan inovasi ini akan bergantung pada
dukungan dan sikap individu .Ketidak-berlanjutan (Discontiuance) Discontinuance adalah
suatu keputusan menolak sebuah inovasi setelah sebelumnya mengadopsinya.
Ketidakberlanjutan ini dapat terjadi selama tahap ini dan terjadi pada dua cara: (a) Pertama
atas penolakan individu terhadap sebuah inovasi mencari inovasi lain yang akan
menggantikannya. Keputusan jenis ini dinamakan replacement discontinuance; (b) Kedua,
disenchanment discontinuance; dalam hal ini individu menolak inovasi tersebut disebabkan
ia merasa tidak puas atas hasil dari inovasi tersebut. Alasan lain dari discontinuance decision
ini mungkin disebabkan inovasi tersebut tidak memenuhi kebutuhan individu sehingga tidak
merasa adanya keuntungan dari inovasi tersebut.
NAMA : PUTRI JANIA SETYOWATI
NIM : 202141960016
FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI : MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Program Studi : MagisterTeknologiPendidikan


Mata Kuliah : DIFUSI DAN INOVASI PENDIDIKAN
Waktu :
TipeTes : Obyektif
Jumlah :10 butirsoal

Beri tandasilang (x) pada hurufA,B,Cdan D didepan salah satukemungkinanjawaban yang


menurutanda paling tepat:
1. Difusimerupakansuatu proses dimanasuatuinovasidikomunikasikanmelaluisalurantertentu
selamajangkawaktutertentuterhadapanggotasuatu system social.Difusi juga
dapatdikatakansebagai :
a. Suatutipekomunikasikhusus
b. Suatujenisperubahan social
c. Suatuinformasisatusama lain
d. Pertukaraninformasiantarindividu
2. Penemuan yang
diadakanuntukmemecahkansuatumasalahdalammencapaitujuantertentudisebut :
a. Discoveri
b. Invensi
c. Inovasi
d. Modernisasi
3. ContohInovasidalamPendidikan :
a. Peningkatanmutu guru
b. Penggunaankurikulumtingkatsatuan Pendidikan
c. Pemanfaatanlaboratorium Bahasa
d. Pengajarankelompok
4. Yang bukantermasukbentukinovasiyaitu :
a. Ide
b. Barang
c. Metode
d. Tujuan
5. Inovasi dan modernisasikeduanyamerupakanperubahan social perbedaanyahanya pada
penekananciridariperubahanitu..Inovasimenekankanpada :
a. Menekankan pada cri adanyasesuatuygdiamatisebagaisesuatu yang
barubagiindividuataumasyarakat
b. Adanyasuatuperubahandaritradisionalke modern
c. Penemuan sesuatu yang benarbenarbaru
d. Perubahansosial
6. Pendidikan memilikiperananstrategisdalampembangunan.Ujung tombakdalamkemajuan
Pendidikan adalah Guru. Guru yang berkualitasadalah :
a. Guru yang mampumenghasilkankaryakaryainovatifkreatif dan produktif
b. Guru yang mengajarnyatanpamembawabuku dan alatperaganamunmenguasaibetulmateri
yang disampaikankepadasiswa, hinggasiswamengatakanHebat
c. Guru yang memilikisemangatjuangtinggisertamemilikikualitaskeimanan dan ketaqwaan
yang mantap
d. Guru yang datangnyatidakpernahterlambat dan tidakpernahtidakhadir

7. Pembelajaran yang
lebihmemberikanpeluangkepadasiswauntukmengkontruksipengetahuansecaramandiridandim
ediasi oleh temensebayadisebutpembelajaran :
a. Pembelajarankonstruktivistik
b. Pembelajaraninovasi
c. Pembelajaran modern
d. Pembelajaranmenujuabad 21
8. Keunggulan relative adalahderajaddimanasesuatudianggaplebihungguldari yang
pernahadasebelumnyahalinimerupakankomponen………
a. Karakteristik social
b. Karakteristikinovasi
c. Karakteristikdifusi
d. Karakteristikmodernisasi
9. Calon pengguna lain
akanmempengaruhikeputusancalonpenggunaapabilacalonpenggunadapatmelihatmanfaat dan
kemudahan orang lain Ketika
menggunakansuatuinovasidiaakanmerasayakinmemperolehmanfaathalinimerupakankarakteri
stikinovasi yang disebut :
a. Triability
b. Observabilitas
c. Complexity
d. Suatunilai social
10. Tigatahap yang dilakukan oleh guru dalampengadopsianinovasi al. ………….
a. Informasilaporan
b. Know Inovasi
c. Akuisisiinovasi
d. Terbatas

Dikumpulkantgl 22 OKTOBER 2021

Anda mungkin juga menyukai