Anda di halaman 1dari 48

BUNGA DARI KERTAS

19 Cara Membuat Kerajinan


Bunga dari Kertas
Tutorial 1

Sebelum pembuatan. adalah Langkah menyiapkan bahan-bahan yang


di perlukan…tutorial ini sangat berfariasi dan bermacam2 bahan
dan cara pembuatannya, jadi akan saya sebutkan bahan- bahan
apa saja yang akan dibutuhkan… 1. Printer warna (untuk membuat
template desain bunga )2. Kertas putih A4 ,kertas kue,kertas
minyak,kertas karton, kertas pita/ribbon,Tisu warna, dkk3. Lem
putih, lem panas(lem pitsol/glue gun), setrika/ catok rambut4.
Gunting,pengaris,alat tulis5. Kawat untuk batang bunga

Tutorial 2
Tutorial 3
Tutorial 4
Tutorial 5
Tutorial 6
Tutorial 7
Tutorial 8
Tutorial 9
SUMBER
: http://kepompongkreatif.blogspot.co.id/2015/03/19-cara-membu
at-kerajinan-bunga-dari.html

TIPS GURU YANG MENARIK


Guru menciptakan susasana kelas yang aman dan nyaman secara
emosional dan intelektual

Terkadang siswa punya banyak pertanyaan dibenaknya, tetapi ada


semacam perasaan malu dan takut, dikira bodoh jika melontarkan
pertanyaan. Sebagai guru, kerja keras kita salah satunya
adalam menciptakan kelas yang memberik keamanan secara
emosional bagi siswa. Memang agar menjadi siswa yang percaya
diri mereka perlu mengambil resiko, tetapi di lingkungan yang
tidak mendukung kenyamanan secara emosional, siswa akan
berpikir 1000 kali untuk mau bertanya dan berpendapat.

Anda juga bisa membuat peraturan kelas yang isinya antara lain
‘Tidak boleh merendahkan atau meremehkan pendapat orang lain’
Jangan lupa anda juga memberi contoh dahulu kepada siswa untuk
mengucapkan terima kasih dan menhargai untuk setiap
pertanyaan, atau pendapat dari siswa anda. Jika ini terjadi
dikelas anda dijamin kelas akan berubah menjadi kelas yang
setiap individu didalamnya salaing mendukung dan mudah untuk
berkolaborasi dalam berpengetahuan.

Tidak hanya sampai disitu saja, kelas yang membuat guru


menjadi guru kreatif semestinya juga aman secara intelektual.
Siswa bisa mandiri dan mengerti dimana letak alat tulis,
dikarenakan semua hal dikelas sudah disiapkan dengan rapih dan
terorganisir. Siswa tahu apa yang harus dikerjakan dikarenakan
intruksi penugasan yang jelas oleh guru. Tidak hanya jelas
tetapi juga menantang dengan demikian siswa bisa
mengekpresikan kemampuannya dalam mengerjakan tugas yang guru
berikan.

Guru mengukur dengan hati, seberapa besar keterlibatan


(engagement) siswa dalam tugas yang ia berikan.

Saya jadi ingat sebuah pertanyaan yang bersifat reflektif


mengenai cara kita mengajar dan membelajarkan siswa.
Pertanyaan nya begini “Jika saya adalah murid saya sekarang,
seberapa senang saya diajar oleh guru seperti saya? ”

Seorang guru yang ahli mampu menciptakan suasana kelas yang


aktif dalam pembelajaran di kelas yang diajarnya dalam
presentasi keterlibatan yang penuh alias 100 persen. Artinya,
misalkan seorang guru mengajar selama 40 menit, maka selama 40
menit itu pulalah, siswa belajar dengan aktif dan terlibat
penuh dalam pembelajaran.

Tentu tidak dalam semalam semua guru bisa 100 persen


menciptakan kelas yang aktif. Namun membutuhkan latihan dan
latihan. Tetapi jalan kesana akan lebih cepat apabila kita mau
jujur bertanya pada diri sendiri “Seberapa besar siswa aktif
atau terlibat penuh dalam pembelajaran yang saya lakukan?”.

5 menit terakhir yang menentukan

Jadikan 5 menit terakhir pembelajaran anda untuk merangkum,


berbagi atau berefleksi mengenai hal yang siswa sudah lakukan
selama pembelajaran.

Bagilah menjadi dua pertanyaan besar, misalnya bagian mana


yang paling berat dilakukan dan susah dimengerti. Pertanyaan
selanjutnya, pengetahuan baru apa yang kamu dapatkan hari ini?
Dengan demikian membuat siswa berdialog dengan dirinya sendiri
mengenai proses belajar yang telah dilakukannya.

Guru menciptakan budaya menjelaskan, bukan budaya asal


menjawab dengan betul.

Ciri-ciri sebuah pertanyaan yang baik adalah pertanyaannya


hanya satu tetapi mempunyai jawaban yang banyak. Bandingkan
dengan jenis pertanyaan yang hanya mempunyai satu jawaban. Hal
yang terjadi siswa akan berlomba menjawab dengan benar dengan
segala cara. Termasuk mencontek misalnya.

Sebagai guru budayakan pola perdebatan atau percakapan


akademis di kelas kita. Saat mendengarkan rekan mereka
berbicara dan berargumen, mereka akan belajar memilih dan
membandingkan pendekatan atau cara yang orang lain lakukan
untuk menjawab sebuah masalah yang guru berikan.

Sebagai guru saat memberikan soal berikanlah siswa beberapa


peluang kemungkinandalam menjawab sebuah soal. Misalnya soal
yang bapak berikan ini punya tiga alternative, bisa kah kamu
menemukan ketiga-tiganya?

Guru mengajarkan kesadaran siswa dalam memandang sebuah


pengetahuan.

Saat membelajarkan siswa, dikarenakan keterbatasan kita,


terkedang kita sudah membuat mereka menebak atau mengarang-
ngarang sebuah jawaban demi mendapatkan hasil yang benar. Hal
ini siswa lakukan secara sadar atau tidak sadar. Untuk itu
mari kita letakkan gambar dibawah ini disamping soal yang kita
berikan kepada siswa di kertas soal.

Dengan demikian sebagai guru kita menjadi tahu saat siswa


menjawab soal dengan salah tapi dengan keyakinan (for sure)
atau menjawab soal dengan benar tapi dengan tidak yakin
(confused). Menarik bukan ?

Sumber saya dapatkan dari http://www.edutopia.com


Al-Qur’an dan Ilmu Kimia
Al-Qur’an diturunkan pada 14 abad yang lalu oleh Allah. Al-
Qur’an bukan buku ilmiah. Akan tetapi, kitab ini mencakup
beberapa penjelasan ilmiah dalam tautan keagamaannya.
Penjelasan ini tidak pernah bertentangan dengan temuan-temuan
ilmu modern. Sebaliknya, fakta-fakta tertentu yang baru
ditemukan dengan teknologi abad ke-20 itu sebenarnya telah
diungkapkan dalam Al-Qur’an 14 abad silam. Ini menunjukkan
bahwa Al-Qur’an merupakan salah satu bukti terpenting yang
menegaskan keberadaan Allah.

Ilmu kimia yang merupakan salah satu dari cabang penjurusan


ilmu pengetahuan alam,suatu ilmu yang menjelaskan struktur
perubahan dari suatu objek setara,yang di akibatkan oleh suatu
reaksi, ternyata, pengetahuan kimia tersebut telah diungkapkan
dalam Al-qur’an sejak zaman kiwari.Adapun penjelasan secara
detail nya, baru bisa dijelaskan pada zaman baru-baru ini.

Berikut, beberapa ayat-ayat Al-qur’an terhadap ilmu kimia,


beserta tafsirannya :
Keseimbangan dalam atom
َ‫ﻻَ اﻟﺸ َّﻤْـﺲ ُ ﻳَﻨْﺒَﻐِـﻲ ﻟَﻬ َـﺎ أَنْ ﺗُـﺪ ْر ك َ اﻟْﻘَﻤَـﺮ َ وَﻻ‬
ِ
َ‫اﻟﻠَّﻴ ْﻞ ُ ﺳَﺎﺑِﻖُ اﻟﻨَّﻬ َﺎرِ وَﻛ ُﻞ ٌّ ﻓ ِﻲ ﻓ َﻠَﻚ ٍ ﻳَﺴ ْﺒَﺤ ُﻮن‬

Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun


tidak mungkin mendahului siang. Masing-masing beredar pada
garis edarnya. (yaasin : 40)

Sebuah atom dan pergerakannya, merupakan miniatur dari


pergerakan galaksi kita. Kita perlu meninjau lebih jauh ke
perincian tentang struktur sempurna yang berada di dalam
sebuah atom. Seperti yang Anda ketahui, elektron terus
berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya.
Semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua netron
bermuatan positif (+). Muatan positif (+) dari inti atom
menarik elektron kepadanya. Karena alasan ini, elektron tidak
meninggalkan inti, meskipun ada gaya sentrifugal (yang menarik
elektron menjauhi inti) yang terjadi akibat kecepatan
elektron.
ْ‫وَﻣِــﻦ ْ ﻛ ُــﻞ ِّ ﺷ َــﻲ ْءٍ ﺧ َﻠَﻘْﻨَــﺎ زَوْﺟ َﻴ ْــﻦ ِ ﻟَﻌَﻠَّﻜ ُــﻢ‬
َ‫ﺗَﺬ َﻛ َّﺮ ُون‬

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu


mengingat kebesaran Allah.(Az-zariat : 49)
Atom memiliki elektron di bagian luarnya dan proton dalam
jumlah sama di bagian pusatnya. Maka, muatan listrik atom
berada dalam keadaan seimbang. Namun, baik volume maupun massa
proton lebih besar daripada elektron. Jika kita
membandingkannya, perbedaan di antara kedua partikel ini
adalah seperti perbedaan antara manusia dengan sebutir kacang
kenari. Walaupun demikian, muatan listrik total keduanya tetap
sama besar.

َ
ٍ‫إِﻧَّﺎ ﻛ ُﻞ َّ ﺷ َﻲ ْءٍ ﺧ َﻠ ﻘْﻨَﺎه ُ ﺑِﻘَﺪ َر‬

Sungguh, Kami menciptakan sesuatu menurut ukuran. (al-qamar :


49)
Fenomena air hujan
َ َ
ِ‫أ وَﻟَــﻢْ ﻳَــﺮ َ اﻟَّﺬِﻳــﻦ َ ﻛ َﻔَــﺮ ُوا أ نَّ اﻟﺴ َّــﻤَﺎوَات‬
َ
َ ‫وَاﻷْ ر ْض َ ﻛ َﺎﻧَﺘَﺎ ر َﺗْﻘًﺎ ﻓ َﻔَﺘَﻘْﻨَﺎﻫُﻤَﺎ وَﺟ َﻌَﻠْﻨَﺎ ﻣِﻦ‬
َ
َ‫اﻟْﻤَﺎءِ ﻛ ُﻞ َّ ﺷ َﻲ ْءٍ ﺣ َﻲ ٍّ أ ﻓ َﻼَ ﻳُﺆْﻣِﻨُﻮن‬

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya


langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tiada
juga beriman ?(Q.S Al-Anbiya’ [21]: 30)
َ
ِ‫إِنَّ ﻓ ِـــﻲ ﺧ َﻠْـــﻖ ِ اﻟﺴ َّـــﻤَﺎوَاتِ وَاﻷْ ر ْضِ وَاﺧ ْﺘِﻼَ ف‬
‫ـﻲ‬ ‫ـﻲ ﺗَﺠ ْـ‬
‫ـﺮ ِي ﻓ ِـ‬ ‫ـﻚ ِ اﻟَّﺘِـ‬ ‫ـﺎرِ وَاﻟْﻔُﻠْـ‬ ‫اﻟﻠَّﻴ ْـ‬
‫ـﻞ ِ وَاﻟﻨَّﻬ َـ‬
َ
َ ‫اﻟْﺒَﺤ ْﺮ ِ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻊُ اﻟﻨَّﺎسَ وَﻣَﺎ أ ﻧْﺰ َلَ اﻟﻠَّﻪُ ﻣِﻦ‬
َ
‫اﻟﺴ َّﻤَﺎءِ ﻣِﻦ ْ ﻣَﺎءٍ ﻓ َﺄ ﺣ ْﻴَﺎ ﺑِﻪِ اﻷْ َر ْض َ ﺑ َﻌْﺪ َ ﻣَﻮْﺗِﻬ َﺎ‬
ٍ‫وَﺑ َﺚَّ ﻓ ِﻴﻬ َﺎ ﻣِﻦ ْ ﻛ ُﻞ ِّ دَاﺑ َّﺔ‬

َ ‫ـﻦ‬ ‫ـﺤ َﺎبِ اﻟْﻤُﺴ َـ‬


‫ـﺨ َّﺮ ِ ﺑ َﻴ ْـ‬ ‫ـﺎح ِ وَاﻟﺴ َّـ‬ ‫وَﺗَﺼ ْـ‬
‫ـﺮ ِﻳﻒِ اﻟﺮ ِّﻳَـ‬
َ‫اﻟﺴ َّﻤَﺎءِ وَاﻷْ َر ْضِ ﻵَ َﻳَﺎتٍ ﻟِﻘَﻮْمٍ ﻳَﻌْﻘِﻠُﻮن‬

Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam


dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang
bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan oleh Allah dari
langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah
mati (kering), dan Dia tebarkan didalamnya bermacam macam
binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi, semua itu sungguh, merupakan tanda
kebesaran Allah bagi orang-orang yang mengerti. (al-baqarah :
164)
َ
ُ‫ﻫُﻮَ اﻟَّﺬِي أ ﻧْﺰ َلَ ﻣِﻦ َ اﻟﺴ َّﻤَﺎءِ ﻣَﺎءً ﻟَﻜ ُﻢْ ﻣِﻨْﻪ‬
َ‫ﺷ َﺮ َابٌ وَﻣِﻨْﻪُ ﺷ َﺠ َﺮ ٌ ﻓ ِﻴﻪِ ﺗُﺴ ِﻴﻤُﻮن‬

َ ‫وَاﻟﻨَّﺨ ِﻴﻞ‬ َ‫ﻳُﻨْﺒِﺖُ ﻟَﻜ ُﻢْ ﺑِﻪِ اﻟﺰ َّر ْع َ وَاﻟﺰ َّﻳْﺘُﻮن‬
َ ‫وَاﻷْ َﻋ ْﻨَـﺎبَ وَﻣِـﻦ ْ ﻛ ُـﻞ ِّ اﻟﺜَّﻤَـﺮ َاتِ إِنَّ ﻓ ِـﻲ ذ َﻟِـﻚ‬
َ‫ﻵَ َﻳَﺔً ﻟِﻘَﻮْمٍ ﻳَﺘَﻔَﻜ َّﺮ ُون‬

“Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk


kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya
(menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya)
kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan
air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala
macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
(QS. An Nahl, 16:10-11)

Air hujan yang mencapai awan setelah diuapkan dari laut


mengandung zat-zat tertentu “yang menghidupkan” negeri yang
telah mati. Air “pemberi kehidupan” ini disebut “air tensi
permukaan”. Air tensi permukaan terbentuk pada tingkat puncak
permukaan laut yang oleh para biolog disebut “lapisan mikro”.
Di lapisan ini, yang ketipisannya kurang dari sepersepuluh
milimeter, terdapat banyak sisa organik yang disebabkan oleh
polusi zooplankton dan ganggang mikroskopik. Beberapa sisa ini
menyeleksi dan menghimpun dalam lubuk mereka beberapa unsur
yang amat jarang di air laut, seperti fosfor, magnesium,
potasium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng,
kobalt, dan timah. Air yang bermuatan “penyubur ini” terangkat
ke langit oleh angin dan setelah beberapa saat kemudian jatuh
ke tanah di dalam air hujan. Benih dan tanaman di bumi
mendapati banyak garam metalik dan unsur-unsur yang esensial
bagi pertumbuhan mereka di sini di air hujan ini. Peristiwa
ini diungkapkan di sebuah ayat lain dalam Al-Qur’an:
َ
‫وَﻧَﺰ َّﻟْﻨَﺎ ﻣِﻦ َ اﻟﺴ َّﻤَﺎءِ ﻣَﺎءً ﻣُﺒَﺎر َﻛ ًﺎ ﻓ َﺄ ﻧْﺒَﺘْﻨَﺎ‬
ِ‫ﺑِﻪِ ﺟ َﻨَّﺎتٍ وَﺣ َﺐ َّ اﻟْﺤ َﺼ ِﻴﺪ‬

Dan Kami turunkan dari langit air yang membawa berkah, dan
dengan itu Kami tumbukan kebun-kebunan dan biji-bijian yang
dapat dipanen. (Surat Qaaf, 9)

Garam-garam yang jatuh dengan hujan merupakan contoh kecil


unsur-unsur tertentu (kalsium, magnesium, potasiom, dsb.) yang
dipakai untuk menambah kesuburan. Logam-logam berat yang
terdapat di tipe-tipe aerosol ini merupakan unsur lain yang
menambah kesuburan dalam pertumbuhan dan pemproduksian
tanaman.

Lebah dan cairan madu


Aspek kimia madu merupakan petunjuk abadi bagi para ilmuwan
untuk mengungkap keajaiban Tuhan yang mengubah struktur,
sifat, dan kegunaan berbagai unsur kimiawi dalam kombinasi
yang berbeda-beda. Dalam hal ini, Allah berfirman:
َ َ
َ ‫وَأ وْﺣ َــﻰ ر َﺑ ُّــﻚ َ إِﻟَــﻰ اﻟﻨَّﺤ ْــﻞ ِ أ نِ اﺗَّﺨ ِــﺬِي ﻣِــﻦ‬
.َ‫اﻟْﺠ ِﺒَﺎل ِ ﺑ ُﻴُﻮﺗًﺎ وَﻣِﻦ َ اﻟﺸ َّﺠ َﺮ ِ وَﻣِﻤَّﺎ ﻳَﻌْﺮ ِﺷ ُﻮن‬
َ ‫ ﺛُـﻢَّ ﻛ ُﻠِـﻲ ﻣِـﻦ ْ ﻛ ُـﻞ ِّ اﻟﺜَّﻤَـﺮ َاتِ ﻓ َﺎﺳْـﻠُﻜ ِﻲ ﺳُـﺒُﻞ‬.
ٌ‫ر َﺑ ِّﻚ ِ ذ ُﻟُﻼً ﻳَﺨ ْﺮ ُجُ ﻣِﻦ ْ ﺑ ُﻄ ُﻮﻧِﻬ َﺎ ﺷ َﺮ َابٌ ﻣُﺨ ْﺘَﻠِﻒ‬
ً‫أَﻟْﻮَاﻧُﻪُ ﻓ ِﻴﻪِ ﺷ ِﻔَﺎءٌ ﻟِﻠﻨَّﺎسِ إِنَّ ﻓ ِﻲ ذ َﻟِﻚ َ ﻵَ َﻳَﺔ‬
َ‫ﻟِﻘَﻮْمٍ ﻳَﺘَﻔَﻜ َّﺮ ُون‬

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:”Buatlah sarang-sarang di


bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibuat
manusia.” Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan
dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya yang pada demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan. (Q.S Al-Nahl [16]: 68-69).

Bagi ahli kimia, ini merupakan indikasi yang jelas bahwa


campuran unsur-unsur tertentu bisa menghasilkan unsur yang
baru sama sekali tidak berhubungan dengan unsur-unsur asalnya
dalam hal sifat, zat, atau dampaknya.
Keseimbangan Di Atmosfer
َ
َّ‫ﻫُﻮَ اﻟَّﺬِي ﺧ َﻠَﻖَ ﻟَﻜ ُﻢْ ﻣَﺎ ﻓ ِﻲ اﻷْ ر ْضِ ﺟ َﻤِﻴﻌًﺎ ﺛُﻢ‬
ٍ‫اﺳْـﺘَﻮَى إِﻟَـﻰ اﻟﺴ َّـﻤَﺎءِ ﻓ َﺴ َـﻮَّاﻫُﻦ َّ ﺳَـﺒْﻊَ ﺳَـﻤَﻮَات‬
ٌ‫وَﻫُﻮَ ﺑِﻜ ُﻞ ِّ ﺷ َﻲ ْءٍ ﻋ َﻠِﻴﻢ‬

Dialah Allah yang menciptakan segala apa yang ada di bumi


untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu dia
menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu. (al-baqarah :29)

‫ﺛُﻢَّ اﺳْﺘَﻮَى إِﻟَﻰ اﻟﺴ َّﻤَﺎءِ وَﻫ ِﻲ َ دُﺧ َﺎنٌ ﻓ َﻘَﺎلَ ﻟَﻬ َﺎ‬
َ َ
‫وَﻟِﻸْ َر ْضِ اِﺋْﺘِﻴَﺎ ﻃ َﻮْﻋ ًﺎ أ وْ ﻛ َﺮ ْﻫًﺎ ﻗ َﺎﻟَﺘَﺎ أ ﺗَﻴ ْﻨَﺎ‬
.َ ‫ﻃ َﺎﺋ ِﻌِﻴﻦ‬
َ
‫ ﻓ َﻘَﻀ َﺎﻫُﻦ َّ ﺳَﺒْﻊَ ﺳَﻤَﻮَاتٍ ﻓ ِﻲ ﻳَﻮْﻣَﻴ ْﻦ ِ وَأ وْﺣ َﻰ ﻓ ِﻲ‬.
َ
‫ﻛ ُﻞ ِّ ﺳَﻤَﺎءٍ أ ﻣْﺮ َﻫَﺎ وَزَﻳَّﻨَّﺎ اﻟﺴ َّﻤَﺎءَ اﻟﺪ ُّﻧْﻴَﺎ‬
ِ‫ﺑِﻤَﺼ َﺎﺑِﻴﺢَ وَﺣ ِﻔْﻈ ًﺎ ذ َﻟِﻚ َ ﺗَﻘْﺪِﻳﺮ ُ اﻟْﻌَﺰ ِﻳﺰ ِ اﻟْﻌَﻠِﻴﻢ‬

Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan


asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:”Datanglah
kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa.” Keduanya menjawab:”Kami datang dengan suka hati.”
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusan-Nya. Dan kami hiasi
langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan
Kami menjadikannya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah
ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (Q.S
Fushshilat [41]: 11-12)
Atmosfer bumi terdiri atas empat gas utama, yaitu nitrogen
(78%), oksigen (21%), argon (kurang dari 1%), dan karbon
dioksida (0,03%). Gas yang ada di atmosfer dapat dibagi ke
dalam dua kelompok: “gas yang reaktif” dan “gas yang tidak
reaktif”. Analisis terhadap gas-gas reaktif mengungkap bahwa
reaksi yang melibatkan gas reaktif sangat penting bagi
kehidupan, sedangkan gas-gas yang tidak reaktif akan
menghasilkan senyawa yang merusak jika bereaksi. Misalnya,
argon dan nitrogen adalah gas tidak aktif, yang hanya dapat
bereaksi secara terbatas. Bila kedua gas tersebut mudah
bereaksi seperti oksigen, lautan akan berubah menjadi asam
nitrat. Sebaliknya, oksigen bereaksi dengan atom-atom lain,
senyawa organik, dan bahkan batuan. Reaksi tersebut
menghasilkan molekul-molekul dasar kehidupan seperti air dan
karbon dioksida.

Sebagaimana telah dikemukan pada urain sebelumnya, Al-Qur’an


bukanlah kitab ilmu pengetahuan atau kitab kimia dalam
pengertian harfiahnya. Akan tetapi, Al-Qur’an adalah kitab
petunjuk bagi umat manusia. Dalam berbagai konteks, Al-Qur’an
memberikan petunjuk mengenai berbagai permasalahan yang
dihadapi manusia dan sekaligus menjadi gudang ilmu pengetahuan
serta menjadi pintu pembuka untuk melakukan penelitian tentang
berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan demikian, dalam Al-
Qur’an di sana-sini kita temukan ayat-ayat yang mendorong
pembacanya untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu kimia.a

Hubungan Kimia dengan


Perbaikan Moral
Kimia tidak memiliki nilai kehidupan, tetapi dengan
mempelajari kimia peserta didik dapat mengambil manfaatnya
berupa nilai-nilai kehidupan. Proses kimia diperoleh dengan
metode ilmiah, yang di dalamnya terdapat kerja ilmiah. Kerja
ilmiah terdiri atas langkah-langkah: (1) merumuskan masalah,
(2) mengumpulkan keterangan, (3) membuat hipotesis, (4)
melakukan eksperimen (mencatat data, mengolah
data,menganalisis data), (5) menarik kesimpulan, (6) menguji
kembali kesimpulan dengan eksperimen, dan (7) melaporkan
hasil.

Dalam kerja ilmiah peserta didik wajib memiliki sikap ilmiah


yang meliputi:

1. Jujur, yaitu mengajukan data sebenarnya dari hasil


penelitian tanpa mengubahnya, walaupun tidak sesuai
dengan hipotesis dan teori,
2. Terbuka, yaitu dapat menerima perbedaan hasil yang
diperoleh teman lain atau ilmuwan lain dan teori baru
dari eksperimen terbaru,
3. Mampu membedakan fakta dan opini,
4. Tekun dan ulet dalam melakukan penelitian serta tidak
mudah putus asa,
5. Teliti, cermat, dan akurat tidak ceroboh dan tidak
melakukan kesalahan dalam pene-litian , sehingga
didapatkan hasil yang benar-benar akurat,
6. Tidak mudah percayajika tidak ada bukti yang mendukung,
7. Percaya bahwa kebenaran itu bersifat relaif, sehingga
tidak memaksakan diri

Sikap ilmiah dalam pembelajaran kimia merupakan bagian dari


sikap pada umum-nya, dan sikap adalah bagian dari nilai, yaitu
nilai kehidupan. Bila penanaman nilai kehidupan dalam
pembelajaran kimia terjadi berulang-ulang, maka diharapkan
nilai-nilai tersebut dapat terinternalisasi dalam diri peserta
didik. Dengan kata lain, dalam setiap pembelajaran mata
pelajaran apapun, termasuk pembelajaran kimia, sangat diha-
rapkan bahwa materi yang diajarkan tidak hanya sebagai school
knowledge (pengetahuan sekolah), tetapi juga menjadi inner
knowledge (pengetahuan dalam diri) yang akhirnya ditunjukkan
dalam bentuk perilaku (action knowledge). Dengan demikian
terjadilah keselarasan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik dalam proses pembelajaran. Sejumlah sikap ilmiah
tersebut dapat menjadi nilai kehidupan peserta didik dimana
nilai-nilai kehidupan secara bersama-sama akan membentuk
kepribadian peserta didik.

Nilai afektif yang diinginkan ditanamkan guru sains/kimia


kepada peserta didiknya bukanlah sekedar niai-nilai yang
berkaitan dengan sikap, konsep diri, motivasi dan minat,
tetapi nilai-nilai afektif yang langsung berkaitan dengan
materi ajar sains/kimia itu sendiri. Guru sains/kimia harus
mengajarkan materi sains/kimia pada peserta didik sedemikian
rupa sehingga peserta didik memiliki kemampuan transfer of
knowledge dantransfer of value.

Ada 4 (empat) istilah yang memiliki kemiripan arti, yaitu


nilai, norma, etika, dan moral. Nilai diartikan sebagai sifat-
sifat atau hal-hal penting/berguna bagi kemanusiaan (KBI,
1990) atau sesuatu yang berharga bagi kehidupan manusia
(Vembriarto, 1982). Nilai bersifat abstrak, hanya dapat
dipikirkan, dipahami, dan dihayati.

Ada empat sumber nilai dan empat jenis nilai, yaitu nilai yang
bersumber dari:

1) ratio: jenis nilai benar-salah (nilai hukum);

2) kehendak: jenis nilai baik-buruk (nilai moral);

3) perasaan: jenis nilai indah-tidak indah (nilai


estetika);

4) agama: jenis nilai religius-tidak religius (nilai


agama);

Norma adalah ukuran, garis pengarah, atau aturan kaidah bagi


pertimbangan dan penilaian atau aturan mengenai cara
bertingkah laku dalam kehidupan manusia. Norma bersumber dari
nilai dan berisi perintah atau larangan.

Etika dan moral sering diartikan sama, namun sebenarnya ada


sedikit perbedaan antara keduanya. Etika (ilmu) mempunyai arti
lebih luas daripada moral (ajaran). Etika adalah ilmu yang
mempelajari tentang hal yang baik dan hal yang buruk (KBI,
1990). Moral adalah ajaran tentang baik-buruk yang diterima
umum mengenai tingkah laku atau perbuatan, sikap, kewajiban,
dsb; akhlak, budi pekerti, susila (KBI, 1990). Moral meng-acu
pada baik buruknya manusia sebagai manusia, bukan manusia
sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas. Dapat terjadi
seorang guru bermoral jujur, tetapi berperilaku kurang baik
dalam mengajar.

Etika dan moral bersumber pada norma, dan norma bersumber pada
nilai. Etika bersifat ilmiah (struktur kehidupan), sedang
moral bersifat aplikatif (bagaimana manusia harus hidup).
Nilai-nilai yang dianut seseorang bersumber pada kepribadian
orang yang bersangkutan. Kejujuran adalah suatu nilai,
larangan menipu atau larangan berbohong adalah norma
kejujuran, dan tidak menipu atau tidak berbohong adalah moral
kejujuran.

Istilah nilai sama dengan istilah karakter atau tabiat. Nilai


terdiri atas sejumlahsikap dan sejumlah nilai menyusun
kepribadian seseorang. Nilai luhur artinya nilai yang sangat
baik, nilai luhur bangsa Indonesia adalah kumulasi nilai suku-
suku bangsa Indonesia. Nilai luhur suku bangsa Indonesia
merupakan kumulasi dari nilai perorangan penduduk Indonesia.
Warga negara Indonesia memperoleh pendidikan nilai/karakter
melalui pendidikan, pemuka agama, pemuka adat, pemuka
pemerintahan, dsb.

Pendidikan nilai/karakter di pendidikan dasar dan menengah


diperoleh dari semua mata pelajaran yang ada, proporsi
terbesar didapat dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia serta kewarganegaraan. Pendidikan sains juga menyumbang
pendidikan nilai/karakter melalui pendidikan sikap ilmiah dan
kerja ilmiah yang merupakan bagian metode ilmiah. Pendidikan
nilai/karakter yang saat ini sedang digalakkan tidak berdiri
sendiri sebagai mata pelajaran, tetapi harus dipadukan dengan
materi pendukung kompetensi dasar yang sesuai.

Pendidikan sains/kimia sudah menyediakan “rumah” bagi


pendidikan nilai/ karakter, yaitu pada dimensi sikap ilmiah
dan metode ilmiah yang di dalamnya terdapat kerja ilmiah.
Aspek-aspek pendidikan nilai/karakter dapat dipadukan dalam
(1) materi pembelajaran, (2) kegiatan pembelajaran, (3)
indikator pencapaian kompetensi, dan (4) instrumen penilaian.

ALAT KIMIA DARI PORSELEN

1. Cawan porselin, adalah cawan yang bercucuk dan terbuat


dari porselen, dipakai untuk penguapan atau pengeringan
padatan dalam bentuk tepung.
2. Sendok porselin, atau spatula adalah alat untuk mengaduk
bahan-bahan kimia yang berbentuk padatan dan tepung.
Selain porselin spatula ada juga yang terbuat dari bahan
baja yang tahan karat dan korosi.
3. Mortar, adalah alat tumbuk yang terbuat dari porselen
tebal untuk menghancurkan padatan kimia.
ALAT KIMIA DARI LOGAM

Alat-alat Lab. Kimia yang terbuat dari


logam

1. Statip, adalah tiang besi yang digunakan memegang buret


atau alat gelas lainnya. Statip dilengkapi dengan manice
dan klem.
2. Kaki tiga atau tripod, adalah alat untuk menyangga labu
yang dididihkan atau keperluan alainnya.
3. Pembakar bunsen, adalah pipa logam dilengkapi dengan
pengatur gas dan udara yang digunakan untuk pembakaran
dengan nyala api Bunsen. Alat pembakar yang lebih besar
dari Bunsen adalah Fisher.

PEMBUATAN YOGHURT

Pembuatan Yoghurt
1. Pendahuluan

Yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang diproses melalui


proses fermentasi dengan penambahan kultur organisme yang
baik, salah satunya yaitu bakteri asam laktat. Melalui
perubahan kimiawi yang terjadi selama proses fermentasi
dihasilkan suatu produk yang mempunyai tekstur, flovour dan
rasa yang khas. Selain itu juga mengandung nilai nutirisi yang
lebih baik dibandingkan susu segar. Konsep makanan prebiotik
yang dapat dipercaya memberikan efek yang menguntuntungkan
bagi konsumen ditinjau dari aspek nutrisi dan kesehatan.
Secara tradisional, pada pembuatan yoghurt digunakan kultur
starter campuran lactobacilus bulgaricus dan Streptococucus
thermophilus dengan perbandingan 1: 1
Kelebihan Yoghurt :
Bila di nilai dari kandungan gizinya, yoghurt tidaklah kalah
dengan susu pada umumnya. Hal ini karena bahan dasar yoghurt
adalah susu, bahkan ada beberapa kelebihan yoghurt yang tidak
dimiliki oleh susu murni yaitu :
1. Sangat cocok dikonsumsi oleh orang yang sensitif dengan
susu (yang ditandai dengan diare) karena laktosa yang
terkandung pada susu biasa sudah disederhanakan dalam proses
fermentasi yoghurt.
2. Bila dikonsumsi secara rutin bahkan mampu menghambat kadar
kolestrol dalam darah karena yoghurt mengandung bakteri
lactobasillus. Lactobasillus berfungsi menghambat pembentukan
kolestrol dalam darah kita yang berasal dari makanan yang kita
makan seperti jeroan atau daging.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh kita karena yoghurt
mengandung banyak bakteri baik sehingga secara otomatis dapat
menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam susu kita.
Jenis Yoghurt
Pada dasarnya yoghurt dapat dibedakan 3 jenis yang ditinjau
dari karakteristik struktur fisiknya, yaitu:
Firm yoghurt
Yoghurt dengan konsistensi gel padat yang dikemas sehingga
untuk mengkonsumsinya harus menggunakan sendok.
Stirred yoghurt
Pada saat dilakukan pengadukan sehingga gel pecah dan kemudian
didinginkan dan dikemas setelah terjadi pengumpalan kembali.
Selama dalam kemasan akan terjadi peningkatan viskositas dan
produk mempunyai tekstur yang cukup padat. Biasanya
ditambahkan bahan pengental.
Drinking yoghurt
Hampir sama dengan stirred yoghurt tetapi produk telah
dihomogenisasi sehingga konsistensi menjadi encer, selanjutnya
dikemas. Yoghurt yang diproduksi telah ditambahkan perasa
tambahan buah-buahan seperti rasa stroberi, jeruk ataupun
leci. Pada yoghurt ini tidak ditambahkan bahan pengental.

Prinsip Pembuatan Yoghurt Teknologi dasar pembuatan yoghurt


meliputi persiapan bahan baku yang dibutuhkan untuk pembuatan
yoghurt hanyalah susu. Susu ini dapat berupa susu cair
langsung tetapi yang perlu diperhatikan susu yang digunakan
harus susu putih dan bahan – Bahan tambahan lainya tergantung
dari jenis yoghurt, pasteurisasi, homogenisasi campuran,
penambahan kultur, pemeraman dan pengepakan.

a. Persiapan Bahan Baku dan Bahan Tambahan


Bahan baku susu untuk yoghurt dapat digunakan susu penuh, susu
skim, susu rendah lemak atau dengan penambahan lemak. Bahan
baku harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: jumlah
bakteri rendah, tidak mengandung bahan- bahan sanitiser, bukan
kolostrum, tidak terdapat penyimpangan bau dan tidak ada
kontaminasi bakteriophage. Bahan-bahan lain yang bisa
ditambahkan antara lain bahan untuk mrningkatkan padatan (susu
skim, whey, laktosa), bahan pemanis (glukosa, sukrosa, atau
aspartam).
b. Kultur Starter
Kultur yoghurt mempunyai peranan yang penting dalamproses
asidifikasi dan fermentasi susu. Kualitas hasil akhir yoghurt
sangat dipengaruhi oleh komposisi dan preparasi kultur
starter. Komposisi starter harus terdiri dari bakteri
termofilik dan mesofilik. Yng umum digunakan adalah Lb.
Bulgaricus dengan suhu optimum 45˚ C – 45˚C dan Streptococucus
thermophilus dengan suhu optimum 38˚ C – 42˚ C. Perbandingan
jumlah starter biasanya 1:1 sampai 2:3. Selama pertumbuhan
terjadi simbiosis antara kedua jenis bakteri Streptococucus
thermophilus akan berkembang lebih cepat mengawali pembentukan
asam laktat melalui fermentasi laktosa. Pertumbuhan ini akan
terus berlangsung sampai mencapai pH 5,5. Selain itu juga akan
dihasilkan senyawa volatil dan pelepasan oksigen. Kondisi ini
akan memberikan lingkungan yang sangat baik untuk pertumbuhan
Lb. Bulgaricus. Aktivitas enzim proteolik dari Lb. Bulgaricus
menyebabkan terurainya protein susu, menghasilkan asam-asam
amino dan peptida–peptida yang menyetimulasi pertumbuhan
Streptococucus. Lactobacilus juga akan menguraikan lemak,
menghasilkan asam-asam lemak yang memberikan flovour khas pada
produk akhir yoghurt.

c. Standarisasi Bahan Kering


Standarisasi bahan kering diperlukan untuk memperoleh struktur
gel dan konsistensi yang dikehendaki. Penambahan susu skim
3-5% dapat meningkatkan nilai gizi yoghurt dan memperbaiki
konsistensi. Penambahan bahan-bahan penstabil (misal gelatin
0,1-0,3% atau agar atau alginat) dapat meningkatkan
konsistensi dan stabilitas produk. Penambahan sukrosa 4-11%
dan buah segar dapat mengubah citrarasa yoghurt sehingga lebih
disukai terutama oleh orang yang tidak suka rasa asam.
Penambahan buah dapat dilakukan sebelum atau sesudah
pasteurisasi.
d. Deaerasi
Udara yang terdapat di dalam campuran bahan – bahan yoghurt
selam proses pencampuran biasanya tidak dapat keluar dan dapat
mempengaruhi kualitas akhir yoghurt. Oleh karena itu harus
dilakukan deaerasi dengan tekanan 0,7-0,8 bar dengan suhu
70˚C-75˚C. Deaerasi dapat meningkatkan viskositas dan
stabilitas gel yoghurt, disamping juga menghilangkan senyawa –
senyawa yang dapat menyebabkan timbulnya aroma dan flovour
yang tidak dikehendaki.
e. Homogenisasi
Homogenisasi campuran bahan-bahan setelah pasteurisasi sangat
diperlukan untuk mendapatkan campuran yang betul-betul homogen
sehingga tidak dapat terjadi pemisahan cream atau wheying off
selama inkubasi dan penyimpanan. Juga untuk memperoleh
konsistensi yang stabil. Homogenisasi juga dapat meningkatkan
partikel-partikel kasein sehingga dapat memperbaiki
konsistensi gel selam proses koagulasi.
f. Perlakuan Pemanasan
Pasteurisasi dilakukan pada suhu 85˚C selama 30 menit atau
95˚C selama 10 menit. Tujuan pasteurisasi adalah untuk
membunuh mikroba kontaminan baik patogen maupun pembusuk yang
terdapat dalam bahan baku sehingga dapat memberikan lingkungan
yang steril dan kondusif untuk pertumbuhan kultur starter.
Selain itu juga untuk denaturasi dan koagulasi protein whey
sehingga akan meningkatkan viskositas dan tekstur yoghurt.
g. Inokulasi
Setelah perlakuan pemanasan, suhu didinginkan 1˚-2˚ C di atas
suhu inkubasi kemudian ditambahkan 2-5% kultur starter.
h. Fermentasi
Proses fermentasi merupakan kunci keberhasilan dari produk
yoghurt karena karakteristik produk akhir terbentuk selam
proses fermentasi berlangsung. Pada umumnya fermentasi
dilakukan pada suhu 40˚-45˚C selama 2,5-3 jam. Namun suhu dan
waktu fermentasi bisa berubah tergantung jenis bakteri pada
kultur starter yang digunakan. Pada proses fermentasi akan
terjadi hidrolisis enzimatis laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa. Selanjutnya glukosa akan diuraikan melalui beberapa
tahap dekomposisi sehingga menghasilkan asam laktat. Pada
tahap ini belum terjadi perubahan struktur fisik yang nyata
pada susu, disebut prefermentasi. Galaktosa tidak akan
digunakan selama glukosa dan laktosa masih tersedia untuk
fermentasi. Oleh karena itu pada produk yoghurt masih terdapat
residu galaktosa dan laktosa. Setelah terjadi penurunan pH
maka gel mulai terbentuk secara bertahap sampai mencapai titik
isoelektrik pada pH 4,65. Proses ini disebut fermentasi utama.
Pembentukan gel diikuti dengan proses perubahan viskositas.
Pada tahap ini juga dihasilkan flavour. Fermentasi dapat
dilakukan dalam kemasan atau tangki fermentasi, tergantung
jenis produknya.

i. Pendinginan
Pendinginan harus segera dilakukan setelah fermentasi supaya
tidak terjadi asidifikasi lanjut. Diusahakan penurunan suhu
menjadi 15˚-20˚C yang dapat tercapai dalam waktu 1-1,5 jam.
Pada tahap ini masih terjadi pembentukan flavour. Selanjutnya
yoghurt yang sudah jadi disimpan pada suhu 5˚-6˚C. karena
dengan demikian fermentasi tidak berlanjut sehingga produk
dapat disimpan lebih lama. Produk yang telah jadi dan bagus,
dapat digunakan sebagai starter pada pembuatan yoghurt
selanjutnya

Adapun langkah prosedur pembuatan yoghurt sebagai berikut :


1. Siapkan susu yang sudah dicairkan dengan air matang
sebanyak 1 liter lalu tambahkan susu krim sebanyak 15%.
2. Masak dengan api kecil sambil diaduk terus selama 30 menit
tetapi jangan sampai mendidih. Hal ini hanya bertujuan untuk
menguapkan air sehingga nantinya akan terbentuk gumpalan atau
solid yoghurt.
3. Jika sudah, solid yoghurt lalu diangkat dan didinginkan
kira-kira sampai hangat-hangat kuku baru kemudian ditambahkan
bibit yoghurt sebanyak 2 – 5% dari jumlah yoghurt yang sudah
mengental tadi. Bibit yoghurt memang tidak dijual di pasaran
secara bebas tetapi dapat anda peroleh di salah satu toko.
Atau secara sederhananya kita dapat menggunakan yoghurt yang
plain (tanpa rasa tambahan), tanpa gula dan tanpa aroma
sebagai bibit yoghurt.
4. Diamkan selama 24 jam dalam wadah tertutup untuk
menghasilkan rasa asam dan bentuk yang kental.
5. Semakin tinggi total solidnya maka cairan bening yang
tersisa semakin sedikit, dan yoghurt yang dihasilkan semakin
bagus. Solid yoghurt yang belum diberikan tambahan rasa ini
dapat juga dijadikan bibit yoghurt untuk pembuatan
selanjutnya.
6. Setelah berbentuk yoghurt dapat ditambahkan sirup atau gula
bagi yang tidak kuat asamnya, bahkan bisa ditambahkan dengan
perasa tambahan makanan seperti rasa jeruk, strawberry dan
leci, dll. Yoghurt dapat disajikan tidak hanya sebagai
minuman, tetapi juga dapat disajikan bersama salad buah
sebagai sausnya ataupun sebagai bahan campuran es buah.
7. Yoghurt yang sudah jadi dapat ditempatkan di wadah plastik
ataupun kaca. Kalaupun kita ingin menggunakan wadah plastik
sebaiknya yang agak tebal, akan tetapi bila ingin menyimpan
yoghurt untuk waktu yang lebih lama sebaiknya menggunakan
wadah kaca.
Kebersihan merupakan hal yang harus sangat kita perhatikan,
sehingga sebaiknya semua alat yang digunakan direbus terlebih
dahulu dalam air mendidih selama 5-10 menit. Apabila
kebersihan tidak dijaga dapat mengakibatkan yoghurt tidak
jadi, dengan ciri-ciri tidak berasam walaupun berbentuk solid,
di permukaan solid ditumbuhi jamur yang berbentuk bintik-
bintik hitam dan berbau asam yang sangat tajam.

Ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu :


1. Yoghurt tidak boleh terkena sinar matahari.
2. Tidak boleh ditaruh dalam suhu ruangan, harus disimpan
dalam suhu dingin/kulkas tetapi juga tidak boleh diletakkan
dalam freezer. Yoghurt tidak boleh disimpan dalam freezer
karena bahan dasar yoghurt yang berupa susu dapat pecah dan
justru itu akan merusak yoghurt.
IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAN
KIMIA
IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAN-BAHAN KIMIA

Dalam upaya memastikan bahan kimia yang berbahaya ada di


tempat kerja, maka perlu dilakukan identifikasi awal.

Identifikasi awal dapat dilakukan berdasarkan pada:

1. Data bahan kimia yang diterima oleh pihak gudang.

2. Bahan kimia yang biasa dipergunakan oleh suatu tempat


kerja.

3. Proses yang ada.

Identifikasi awal yang dilakukan secara umum memakai format


berikut:

1. Nama bahan kimia:

Keperluan untuk ini jelas, tetapi nama populer ataupun


nama merek harus di berikan sebagaimana nama kimianya. Hal ini
seperti asam asetil salisilat yang berarti aspirin bagi ahli
kimia, tidak membingungkan operator yang telah berpengalaman.
Contoh lain adalah H2S bagi ahli kimia berarti hidrogen
sulfida bagi insinyur, kalsium hipoklorit sama dengan kapur
klor, fenol menjadi asam karbolat, dan soda kue menjadi soda
bikarbonat.

2. Apa kondisi fisiknya?

Obyek ini untuk menentukan secara sederhana apakah bahan


kimia yang diterima berbentuk padat,cair, atau gas- bukan
sifat fisik secara umum. Juga harus diperhatikan pada kondisi
apa suatu bahan kimia berbentuk padat,cair, atau gas. Misalnya
natrium hidroksida (NaOH) yang dapat dibeli sebagai padatan di
drum atau larutan kuat di tankker atau drum; karbon dioksida
dapat dibeli sebagai padatan,cairan, atau gas. Secara umum,
panas masuk atau panas keluar diperlukan untuk pengubahan
bentuk, sehingga identifikasi ini menentukan bagaimana dan
dimana bahan kimia harus disimpan. Apakah matahari dan panas
mempengaruhi? Apakah bahan itu akan membeku bila dibiarkan
terbuka? Bila berbentuk padat, apakah berupa bubuk ? Perhatian
harus diberikan jika bahan disimpan dalam bentuk yang stabil,
seperti karbon dioksida yang disimpan dalam bentuk padat.
Bahaya dapat terjadi karena beberapa hal, seperti temperatur
yang naik dengan cepat karena kebakaran.dan emisi yang cepat
karena kebocoran. Bila berupa cairan, kemana mengalirnya
kebocoran? Dapatkah aliran dari drum ke lubang penampung (damp
ground), atau membuat korosi internal bila disimpan dalam
waktu lama?

3. Apakah beracun?

Apakah menyebabkan akut?


Apakah menyebabkan kronis?
Apakah masuk melalui saluran makanan?
Apakah masuk melalui pernapasan?
Apakah masuk melalui absorpsi?
Apakah kadar toksisitas dapat segera ditentukan?
Berapakah nilai Ambang Batas (MAC) nya?

Klarifikasi antara kadar racun dengan bahaya harus dimengerti


dengan jelas. Kadar racun bahan kimia adalah satu dari sipat-
sipat alami nyang tidak dapat dihilangkan bila bahan kimia
tersebut tetap sama rumus bangunnya, tetapi bahaya ditentukan
oleh frekuensi dan lamanya pemaparan dan konsentrasi bahan
kimia. Cedera tidak akan terjadi tanpa pemaparan konsentrasi
yang diberikan dan rancangan dan operasi proses bahan kimia
yang menentukan banyaknya pemaparan,konsentrasi dan lain-lain.
Karenanya, dengan rancangan yang benar dan penanganan yang
aman, bahaya dapat dihilangkan atau tanda-tanda potensinya
dapat diredakan.

Karena penggunaannya yang sangat umum, hampir dapat dikatakan


bahwa semua mengetahui bahwa asam sulfat pekat merupakan
cairan korosif yang dengan cepat dapat menghancurkan jaringan
badan dan membuat luka bakar. Meskipun demikian, ratusan ton
asam sulfat dimanipulasi,ditransfer, dan disimpan setiap hari
tanpa bahaya yang besar. Hal ini disebabkan sifat-sifat
racunnya telah diketahui dan difahami dan cara-cara pencegahan
kecelakaannya telah dibuat. Hasil; kontak dengan asam sulfat
terjadi dengan cepat dan akut, tetapi meskipun benzene dalam
kuantitas sedikit dikulit tidak merupakan hal yang berbahaya,
efek akumulatif dari sifat-sifatnya dapat memicu anemia yang
serius dan kematian.

Aspek lanjutan dari pertanyaan mengenai kadar racun dapat


segera ditentukan dan apakah Nilai Ambang Batas (NAB) yang
dinyatakan dalam bagian per juta, yang menyatakan kondisi yang
karyawan dapat terpapar setiap hari tanpa mengalami efek yang
berarti. Tetapi, peringatan harus diberikan bahwa NAB, dalam
konteks yang benar, hanya dapat dinterpretasikan dengan benar
oleh personil yang terlatih dalam higiene industri, dan tidak
boleh digunakan sebagai:

1. Indeks relatif atas bahaya atau kadar racun;


2. Alat evaluasi pada gangguan polusi udara;
3. Perkiraan potensi racun pada pemaparan terus-menerus
yang tidak berhenti.

Meskipun bahaya yang terditeksi sebagai bau tidak dapat


diyakinkan benar, tetapi tidak ada keraguan bahwa bau khas
dari beberapa bahan kimia merupakan indikasi yang jelas akan
adanya bahan kimia tersebut, meskipun bukan konsentrasinya.
Berikut ini adalah bahaya dari pemantauan dengan orang.
Sebagai contoh, bau dari klorin (Cl2 ) dapat dikenali dengan
tercium pada konsentrasi yang sangat kecil, dan karena tidak
ada efek iritasi yangnyata dalam waktu cepat, maka tidak ada
tindakan perbaikan. Tetapi konsentrasi maksimum yang
diperbolehkan untuk klorin di udara adalah satu bagian klorin
per satu juta bagian udara untuk delepan jam pemaparan, dan
konsentrasi terkecil yang dapat terditeksi oleh manusia pada
umumnya adalah tiga sampai empat bagian klorin per satu juta
bagian udara. Hal ini menunjukkan bahwa bila klorin tercium
berarti ada instalasi yang perlu diperbaiki.

4. Berapakah:

– Densitas uap?

– Tekanan uap?

– Titik beku?

– Specific Gravity?

– Kelarutan dalam air?

Pengetahuan atas kelima karakter fisik di atas memberikan


fakta dan informasi yang terpisah dan berharga. Semua cairan
akan menguap, tetapi kecepatan penguapannya tergantung pada
suhu dan tekanan; secara umum cairan panas menguap lebih cepat
daripada cairan dingin. Tekanan uap cairan dan larutan harus
diperhatikan, terutama pada suhu ruang. Hal ini sangat penting
bila menyimpan drum berisi cairan berbahaya. Kebocoran dari
beberapa bahan kimia, dapat menimbulkan bahaya. Perbandinga
berat jenis antara uap/gas dengan udara menunjukkan apakah uap
pada suhu normal (0° C) dan tekanan normal (76cm-Hg) lebih
padat atau lebih renggang daripada udara; karena uap itu akan
naik ke atmosfir atau turun. Sebagai contoh adalah petroleum
yang memiliki berat jenis 2,5. Kebocoran petroleum, setelah
menguap pada suhu normal, membentik uap cenderung bergerak
sepanjang permukaan. Beberapa kondisi yang mempengaruhi
seperti kecepatan angin dan suhu sekitar membantu petrpleum
menyebar cukup jauh dari lubang inpeksi, tetapi uap petroleum
bergerak disepanjang lubang, menghasilkan atmosfir mudah
meledak yang dapat menghasilkan bencana hanya dengan adanya
letikan api.

Pentingnya pengetahuan tentang specfic grafvity terlihat nyata


saat menentukan tindakan yang hrus diambil saat menghadapi
kebocoran besar. Perbandingan berat jenis bahan kimia dengan
berat jenis air menunjakan apakah bahan kimia akan mengambang
di atas air atau tenggelam. Semua cairan bocor diarahkan
mencapai saluran buang, dan ledakan dibawah tanah akibat
kontaminasi oleh cairan sangat mudah terbakar dapat membuat
kerusakan hebat di area yang luas. Bahan tersebut contohnya
adalah petroleum memiliki berat jenis 0,80, sehingga bocoran
akan mengambang di atas air. Karenanya air tidak
direkomendasikan sebagai bahan pemadam untuk kebakaran
petroleum cair, karena air akan tenggelam di bawah petroleum,
dan dengan naiknya volume cairan, maka akan cenderung
memperlebar area kebakaran. Membiarkan petroleum keluar
kesaluran buang hanya akan meningkatkan bahaya.

Sebaliknya, bila cairan karbon disulfida yang sangat mudah


terbakar, memiliki titik nyala yang rendah dan titiok bakar
yang rendah, memiliki specific gravity 1,26 terbakar, maka
dapat dikendalikan dengan menggunakan air yang cukup.

Bila bahan kimia dapat larut dalam air, kebocoran apapun akan
mudah bergabung karena dapat dijenuhkan dengan air dan setelah
pencegahan yang layak telah dilakukan, dapat dikeluarkan ke
sistem efluen.

Sehubungan dengan kemampuan pelarutan bahan kimia ke dalam


air, harus pula diperhatikan bahaya yang mungkin terjadi pada
beberapa bahan kimia. Beberapa kasus pernah terjadi yang
menimbulkan cedera serius yang timbul akibat masuknya air ke
dalam wadah kosong berbagai bahan kimia menyebabkan reaksi
yang hebat. Sebagai contoh adalah fosfor klorida yang bukan
bahan kimia korosif, tetapi setelah kontak dengan air atau uap
air, akan bereaksi hebat, melepas panas dan uap klorosif asam
klorida. Contoh lain adalah sejumlah natrium sianida dengan
air di saluran buang. Reaksi antara natrium sianida dengan air
di saluran buang memperbesar volume gas asam sianida yang
mematikan. Bahan kimia seperti asam sulfat jika bercampur
dengan air akan menghasilkan uap air yang cukup untuk
menyebabkan semburan. Karenanya, kemempuan suatu bahan kimia
untuk larut dalam air memerlukan penanganan yang tepat.

5. Apa bahan yang inkompatibilitas?

Beberapa bahan kimia bereaksi hebat dengan bahan kimia lain


dan bahan-bahan yang berhubungan tersebut disebut
inkompatibel. Sebagai contoh adalah asetilene yang akan
bereaksi hebat dengan klorin, Sehingga kecelakaan yang
memungkinkan bergabingnya dua bahan kimia tersebut harus
dicegah. Sama halnya dengan asam nitrat yang tidak boleh
dibawa sampai kontak dengan cairan yang mudah terbakar. Bahaya
sesungguhnya dari inkompatibilitas terjadi akibat kesalahan
dalam melakukan asesmen, sehingga saat beberapa bahan kimia
dibawa bersama-sama dengan kurang hati-hati, terjadi reaksi
hebat, dan merusak pabrik dan personilnya. Kemungkinan akibat
pencampuran yang tidak direncanakan harus selalu diawasi.

Bahan inkompabilitas lain adalah oksidator dan reduktor.


Beberapa bahan kimia yang tidak terbakar mampu membantu dengan
baik pembakaran saat berkombinasi dengan bahan kimia lain yang
menghasilkan oksigan dalam jumlah yang besar. Tidak hanya
atmosfir dengan cepat dipenuhi oleh oksigen, tetapi panas
reaksi mungkin cukup untukj membuat pembakaran dan kebakaran
dapat terjadi. Oksidsi adalah kombinasi oksigen bahan kimia
denga bahan lain; dapat cepat atau lambat, dan bahan yang
dengan cepat dapat memberikan oksigennya ke bahan lain disebut
oksidator, seperti asam nitrat (HNO3), mangan oksida (MnO2),
hidrogen peroksida (H2O2 ), dan asam kromat (CrO3).

Sebaliknya, bahan yang mengambil oksigen dari senyawa dan


kombinasinya disebut reduktor, seperti hidrogen,
karbon,hidrokarbon, bahan organik, dan lain-lain.

Oksidasi dan reduksi adalah proses yang berlawanan yang selalu


terjadi bersamaan, dan bahan yang inkompatibilitas seperti
kalium permanganat (KmnO4 ), yang merupakan oksidator kuat,
bila tergabung dengan bubuk alumunium, yang merupakan reduktor
kuat, dengan cepat mengibah sifat-sifat alamiahnya dengan
memperlihatkan bahwa kedua bahan tidak boleh disimpan
berdekatan.

6. Apakah bahan mudah terbakar atau sangat mudah terbakar?

– Berapa titik nyalanya?

– Berapa batas LEL dan UEL nya?

– Berapa titk bakarnya?

7. Tipe pemadam api apa yang harus digunakan?

8. Alat pelindung diri apa yang harus digunakan?

9. Sistem pencegahan lain?

Proses yang ada, selain proses yang sudah fix, yang berpotensi
menyebabkan bahaya akibat bahan kimia antara lain adalah:

1. Pengelasan dalam ruang terbatas ( confined space),


seperti di dalam tangki; akan menghasilkan NO, ozon, uap
logam.

2. Pengelasan , bila logam yang akan di las telah


dibersihkan dengan chlorinated hydrocarbon (seperti CC4 ); akan
menghasilkan NO, ozon, uap, fosgene,HC1.
3. Dekomposisi bahan organik; akan menghasilkan hidrogen
sulfida, amoniak,metana,CO2.

4. Asam klorida, HC1, bila disimpan dalam wadah baja


‘pickle’ , tidakhanya pengetahuan bagaimana menangani asam itu
sendiri, tetapi juga evolusi hidrogen dalam proses dan sisa
bahan yang tidak diinginkan karena tertinggal di wadah.

CERPEN KIMIA
Cerpen Kimia: Arsen Si Pembunuh Bayaran

Siang ini aku duduk didepan rumahku di gang 4 blok VA nomor 33


di kampung kami sistem periodik unsur , aku berusaha mengingat
kembali tentang semuanya, tentang tawaran manusia untuk
melakukan hal yang menurutku itu sangat menjijikan untuk aku
ulangi lagi, yaitu pekerjaan membunuh. Sudah lama aku jadi
pembunuh bayaran, dan sebenarnya aku ingin berhenti dari
pekerjaaan menjijikan ini, tapi lagi-lagi aku tak bisa.
Manusia-manusia itu lebih mempercayaiku daripada teman-temanku
seperti halnya sianida atau yang lainnya. Karena katanya
pekerjaanku sangat rapi, dengan menyusup lewat makanan racunku
menyerang sistem pencernaan manusia yang akan kubunuh sehingga
dia mati seolah-olah seperti karena shok.

Sebenarnya aku sudah lelah dengan pekerjaan seperti ini, dan


tak ingin mengulangnya lagi, sejak pembunuhan Napoleon
Bonaparte aku sebenarnya telah berjanji untuk tidak membunuh
lagi, tapi lagi-lagi korban jatuh di tanganku. Tahun 2004 saja
aku membunuh seorang aktivisHAM Munir dari indonesia dan kini
manusia itu datang lagi padaku menyuruhku membunuh seorang
temannya hanya karena takut tersaingi dalam perebutan jabatan
sebagai direktur sebuah perusahaan.

“Ahhh….ini benar-benar bisa membuatku gila, kenapa sih


dikalangan manusia itu selalu saja ada yang serakah, kenapa
mesti cemburu pada keadaan? bukankah tuhan itu tidak
menempatkan kita pada tempat yang sama?.

“Arsenik..” seseorang menyapaku perlahan.

Aku segera membalikkan badan, dan kulihat


disana fosfor kakakku menghampiri. Dalam keluargaku aku
sebenarnya unsur yang paling dekat dengannya daripada dengan
kakaku yang satu lagi Nitrogen atau dengan adik-
adikku Antimon atau Bismut. Sehingga dalam karakteristik
secara kimiawi aku lebih mirip dia, dia suka memanggilku
arsenik atau dengan bahasa yunani namaku Arsenikum.

“Ada apa kak?”

“Katanya mau bakti sosial pada manusia, kok malah melamun


disini?”

“Iya kak, bentar lagi juga berangkat”

“Kulihat akhir-akhir ini kau sering melamun sen,ada masalah


dengan pacarmu khlor? Dan kulihat kalian tidak sering berjalan
bersama lagi. Malah sekarang kau lebih aktif membantu
manusia, mencuci kerislah, membasmi hama dan
tikuslah, pengawet kayulah, dan sekarang adikku ini mau bakti
sosial apalagi?”

Aku tersenyum melihat matanya berbinar-binar, sejak dulu ,


sejak aku baru saja ditemukan olehAlbertus Magnus tahun
1250 dan dipertemukan dengannya di kampung SPU, mata itu tak
pernah berubah, dia senantiasa berusaha jadi kakakku yang baik

“Eh di tanya malah senyum-senyum, atau jangan-jangan kau


sedang jatuh cinta lagi sen?”

“Gak lah kak, aku dan khlor akhir-akhir ini cuma sedikit
renggang aja, tapi kami baik-baik saja kok. Sekarang aku mau
membantu manusia menyepuh perunggu, membuat bahan cat,
keramik, elektronik, efek kembang api, zat warna atau
pencelup, industry kulit, pengeras timah hitam, serta
pembeningan kaca. ”

” Ckkk…ckkk…kau hebat sen, selain oksidamu ampoter ternyata


kau juga banyak aktif membantu manusia, aku bangga padamu Sen,
tapi sebelumnya kakak khawatir kau berjalan-jalan kekalangan
manusia soalnya kakak takut ada yang menyuruhmu lagi untuk
membunuh, bukan apa-apa sih, nyawa itu berharga Sen, apa kau
masih ingat waktu dulu itu, waktu kau membunuh aktivis HAM
yang bernama Munir itu, sampai-sampai heboh di buatnya, dan
kampung kita juga di buat gegerkan. Bahkan kau juga yang
sebelumnya dipercaya untukpengobatan dalam bidang
homeopati, gara-gara suka dijadikan racun pembunuh jadi tidak
dipercaya lagi kan”

“Iya kak, aku kan berusaha untuk menolak jadi pembunuh bayaran
lagi, ya udah aku berangkat dulu kak”

“Baiklah, hati-hati jangan sampai tubuhmu menyentuh makanan


para manusia Sen!”

“Iya, aku tahu kak, tubuhku kan beracun, aku pasti hati-hati”

Begitulah kawan dengan kakakku fosfor, apa yang harus


kukatakan padanya kalau saja dia tahu aku akan membunuh lagi,
maafkan aku kak, aku tidak kuasa untuk menolaknya. Malam ini
kemungkinan satu orang lagi akan jatuh di tangan racunku.
Malam ini, aku akan menyusup lagi lewat makanannya untuk
membunuhnya, maafkan aku kak, ijinkan aku satu kali saja
melakukannya lagi. Sudah itu aku janji, aku tidak akan
mengulanginya lagi, lagipula mungkin setelah ini, aku kan di
larang berjalan-jalan dikalangan manusia lagi, mungkin kau
sudah bosan mendengar janji-janjiku kak, karena tiap kali aku
membunuh, aku selalu berjanji padamu untuk tidak mengulanginya
lagi, tapi kali ini, setelah aku menyelesaikan semuanya, aku
benar-benar berjanji padamu untuk tidak mengulanginya lagi.

Ahh…aku jadi bingung, harus membunuh apa enggak


ya? Khlor kemana lagi? padahal pada saat gini seharusnya dia
ada disampingku, apa masih mengurusi pacarnya sinatrium itu,
aku heran, padahal dia kan playboy tapi masih saja
mempertahankan hubungannya dengan sinatrium itu, apa sih
kelebihan dia? Sampai-sampai khlor tidak rela untuk
melepasnya. Hah…! kenapa aku tidak pergi saja pada oksigen,
dia jugakan kekasihku (As 3 O 2 ), tapi…bagaiman kalau nanti
ketahuan sama khlor? Peduli amat dah, siapa tahu
dari oksigen aku bisa tahu kabar hubungan khlor dengan natrium
(Halimah Pakot).

PENTINGNYA NANOTEKNOLOGI
Pentingnya Nanoteknologi

Nanoteknologi adalah teknologi pada skala nanometer, atau


sepersemilyar meter. Indonesia memiliki peluang untuk
mengatasi ketertinggalan dari negara lain melalui pengembangan
nanoteknologi. Dengan nanoteknologi, kekayaan sumber daya alam
Indonesia dapat diberi nilai tambah guna memenangi persaingan
global. Dengan menciptakan zat hingga berukuran satu per
miliar meter (nanometer), sifat dan fungsi zat tersebut bisa
diubah sesuai dengan yang diinginkan.Dengan nanoteknologi
pula, kekayaan alam menjadi tak berarti karena sifat-sifat zat
bisa diciptakan sesuai dengan keinginan. Karena itu, kita
harus mampu memberi nilai tambah atas kekayaan alam kita.
Negara yang tidak menguasai nanoteknologi akan menjadi
penonton atau paling tidak akan semakin jauh tertinggal dari
negara lain. Nanoteknologi akan mempengaruhi industri baja,
pelapisan dekorasi, industri polimer, industri kemasan,
peralatan olah raga, tekstil, keramik, industri farmasi dan
kedokteran, transportasi, industri air, elektronika dan
kecantikan. Penguasaan nanoteknologi akan memungkinkan
berbagai penemuan baru yang bukan sekadar memberikan nilai
tambah terhadap suatu produk, bahkan menciptakan nilai bagi
suatu produk.

Anda mungkin juga menyukai