AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

TAHUN 2021-2024 (Dengan Metode HAPPS)

TITIN EKA SUGIATINI, SKM, M.Kes,

MULIA YULI WIDAYATI, SKM, MKM,
DR. dr. HARIADI WIBISONO, MPH
 PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN DENGAN HAPPS
AMTC
PELATIHAN YANG 6 LANGKAH HAPPS
BERTUJUAN UNTUK 1. MENENTUKAN
MENINGKATKAN KUALITAS PRIORITAS
PENGELOLAAN PROGRAM
MASALAH
KESEHATAN DENGAN
PENDEKATAN STEP QUALITY
2. MENENTUKAN
IMPROVEMENT PROSES DAN TUJUAN
HEALTH ANALYSIS FOR AKSELERASI 3. PENETAPAN
PLANNING, PREVENTION PENURUNAN IMPACK/DAMPAK
SERVICE 4. PENETAPAN
AKI DI KAB.
LAMPUNG STRATEGI
HAPPS MELATIH KITA BAGAIMANA
MEMBUAT PENGELOLAAN PROGRAM UTARA INTERVENSI
YANG BAIK, DIMULAI DARI 5. MENGEVALUASI
PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN PROGRAM
EVALUASI YANG TERUS MENERUS
DAN BERKELANJUTAN BUKAN 6. MENYIAPKAN
SEKEDAR PERENCANAAN, ANGGARAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PADA
SUATU WAKTU
STEP PERTAMA UNTUK MENCAPAI SEPAKAT DALAM
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
DIBENTUK TIM
01 TIM INI YANG AKAN MERUMUSKAN DAN MENENTUKAN
BEBERAPA MASALAH YANG ADA DI TEMPAT KERJA KITA

02 RAPAT PENENTUAN MASALAH

DATA SANGAT DIPERLUKAN PADA SAAT INI.

DALAM RAPAT TIDAK BOLEH EGO PROGRAM

03 DITENTUKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BPRS DAN
PEARL

04 MASALAH MASALAH YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI DENGAN

HAPPS ADALAH MORTALITY, MORBIDITY DAN DISABILITY

PERENCANAAN DENGAN PENDEKATAN HAPPS MERUPAKAN

05 PERENCANAAN DALAM JANGKA WAKTU PANJANG YANG DISELESAIKAN
STEP BY STEP SETIAP TAHUNNYA DAN BERKELANJUTAN
 1. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

01 02 03
 Jumlah kematian bayi tahun
2020 sebanyak 3,55 per 1000  Tahun 2020 jumlah kematian ibu  Angka kesakitan Diare pada
KH. sebanyak 83 per 100.000 KH balita 84,3 per 1000 penduduk

04 05 06
 Angka kesakitan DBD 54 per
100.000 penduduk  CDR Tuberculosis 27,9% Prevalensi Stunting 7,4%
.

PENENTUAN PRIORITAS MASALAH MENJADI AKSELERASI PENURUNAN AKI MELALUI PROSES

BASIC PRIORITY RATING SYSTEM (BPRS) YANG DILANJUTKAN DENGAN PEARL (PROPERITY,
EKONOMIS, PENERIMAAN, SUMBER DAYA DAN LEGALITAS
Problem Statement
PADA TAHUN 2020 JUMLAH KEMATIAN IBU DI
KABUPATEN LAMPUNG UTARA ADALAH 83 PER
100.000 KH

2. GOALS
AKSELERASI PENURUNAN ANGKA
KEMATIAN IBU MENJADI KURANG DARI
70 PER 100.000 KH PADA TAHUN 2025
 INDIRECT CON INDIRECT CONTR
DETERMINA DIRECT CONTRI INDIRECT CONTRIBUTING F
TRIBUTING FAC IBUTING FACTOR
HEALTY PROBLEM NT BUTING FACTOR LEVEL 2
ACTOR LEVEL3
TOR LEVEL 1 Pelayanan Lab dan temu wicara yang tida
k dilaksanakan secara optimal

Pelayanan 10 T Pelayanan Bidan belum mematuhi sop ya

Faktor Resiko Ke ng ada
Pada Tahun 2020 hamilan Ibu Kualitas Pelayanan
Pengetahuan Ibu tentang pentingnya
Fasilitas Pemberi ANC rendah
Jumlah kematian - Kondisi Kesehat ANC(10 T) an layanan yang Pemeriksaan Laboratorium dilaksanakan d
i Puskesmas shg jauh dari jangkauan
Ibu di Kabupaten Komplikasi Ke an Ibu belum sesuai sta
- Perilaku Bumil ndar Penyebaran bidan
Lampung Utara hamilan Beresiko Kurang dukungan Keluarg

sebanyak 83 per -lingkungan ibu a Kehamilan yang tidak dikehendaki

SDM pemberi Layanan dokt
hamil Image di masyarakat bahwa ke faskes Ma
100.000 KH Pemberi layanan be
er (Setiap Ibu Hamil 2 kl mini
mal konsultasi dokter ) kura hal
ng
lum sesuai standar Bidan desa jarang di temp
Jumlah dokter yang terbatas

at Keamanan bidan desa

Adat dan Budaya
Kepercayaan tentang banyak anak beny
Faktor Resiko Per Rendahnya pengetahuan ibu dan keluar ak rejeki
ga tentang faktor risiko pada saat bersali Kelas ibu hamil belum dimanfaatkan de
salinan ibu Multigravida
n ngan optimal
ANC berkualitas
- Komplikasi Perd Ri Belum wayat Kehami Ibu hamil dengan Hipertensi
Persalinan dan arahan lan sebelumnya Ketersediaan Fe
Ibu hamil dengan Anemia
nifas - Keracunan Keha PMO tidak dilakukan
Ibu bersalin dengan eklamsi dan pre e
milan klamsi dan SC
Pendidikan dan pengetahuan Bumil

- Infeksi Pada Mas Kualitas Pelayanan Nifa

Keterampilan Bidan tentang KF rend Motivasi bidan untuk bekerja sesuai pro
s pada ibu
a Nifas ah 6
sedur rendah
 DIRECT INDIRECT INDIRECT
CONTRIBUTING CONTRIBUTING CONTRIBUTING INDIRECT CONTRIBUTING
HEALTY DETERMINANT
FACTOR FACTOR LEVEL FACTOR LEVEL FACTOR LEVEL3
PROBLEM 1 2
Pelayanan Lab dan temu
Faktor Resiko wicara yang tidak
Kehamilan Ibu dilaksanakan secara
optimal
Pada Tahun 2020 - Kondisi Kesehatan Ibu Tahun 2022 95% Bumil
Jumlah kematian mendapatkan pelayanan
- Perilaku Bumil lab dan temu wicara
Ibu di Kabupaten Kualitas
Beresiko sesuai standar
Lampung Utara Komplikasi Pelayanan ANC Pelayanan 10 T
sebanyak 83 per Kehamilan -lingkungan ibu hamil 100% Pelayanan Bidan belum
100.000 KH mematuhi sop yng adaa
Tahun 2022 SOP
Impact Objective pelayanan persalinan
Outcome Outcome Outcome 100% dijalankan
Objective Objective
Pada Tahun 2025 Objective
Pada Tahun Outcome Tahun 2022
Jumlah kematian Tahun 2022
2024 Objective Kualitas
Ibu di Kabupaten Pelayanan
menurunnya pelayanan
Lampung Utara 10 T 100 %
jumlah kasus Pada Tahun 2023 ANC 100%
Turun menjadi
komplikasi 100 % faktor
Kurang dari 70 Pengetahuan Ibu tentang
kehamilan resiko ibu hamil
100.000 per KH
sebesar 50% dapat terdeteksi pentingnya ANC rendah

Tahun 2022 100%

bumil mengetahui
pentingnya ANC
3. PENETAPAN IMPACT / DAMPAK
 4. STRATEGI INTERVENSI
CONTRIBUTING INTERVENSI YANG MEMUNGKINKAN DAMPAK KEMUDAHAN
FACTORS (RENDAH – (RENDAH – TINGGI)
TINGGI) (1 – 10) (1 – 10)

Pelayanan Lab dan Penyediaan sarana dan prasarana Laboratorium 9 6

temu wicara yang tidak sederhana
dilaksanakan secara
pelatihan konseling bagi para bidan agar bisa 8 9
optimal
menjadi konselor yang handal

Pelayanan Bidan Brain Storming peraturan terkait SOP Pelayanan 9 9

belum mematuhi sop Kebidanan
yang ada
Melakukan Penyeliaan Fasilitatif 9 7

Supervisi berkala terhadap pelayanan bidan 9 8

Pengetahuan Ibu Pemberian pengetahuan ANC berkualitas 9 9

tentang pentingnya dilakukan secara periodik dan terjadwal
ANC berkualitas
Melaksanaan P4K 8 7
rendah

Melaksanaan Kelas Ibu Hamil 8 7

Penyediaan sarana prasana penyuluhan yang 7 6

berkualitas
5. EVALUASI PROGRAM
BERISIKAN TUJUAN DAN INDIKATOR PROGRAM AGAR DALAM
MELAKSANAKAN KEGIATAN TARGET DAPAT DI CAPAI DALAM
RENTANG WAKTU YANG TELAH DI TENTUKAN DAN TIDAK TERJADI
DEVISIASI (TIDAK MENCAPAI SASARAN KARENA ADA HAL – HAL
YANG MENYIMPANG DALAM PELAKSANAAN)

6. BUDGETING

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
 SWOT DALAM MERENCANAKAN PROGRAM
KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN HAPPS
OPORTUNITY (PELUANG)
STRENGHT (KEKUATAN) WEAKNESS
 DAPAT MELIHAT GAMBARAN DETAIL DARI MASALAH (KELEMAHAN)  MEMILIKI GAMBARAN LANGKAH KEGIATAN
KESEHATAN, PENYEBAB DAN PEMECAHAN MASALAHNYA YANG AKAN DILAKSANAKAN SETIAP
 KARENA BERBASIS DATA DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PEMANFAATAN DATA
TAHUNNYA DALAM MENCAPAI GOALS
ADVOKASI KE SEMUA LEVEL OLEH PENGELOLA  KEPERCAYAAN LS/LP TINGGI
 DIDAPAT INTERVENSI YANG TEPAT UNTUK PEMECAHAN
MASALAHNYA
PROGRAM DALAM  PENGELOLAAN PROGRAM DENGAN
 MELALUI PENDEKATAN HAPPS KITA DAPAT MELIHAT AKAR MEMBUAT PENDEKATAN HAPPS DAPAT
MASALAH SECARA HOLISTIK PERENCANAAN MASIH DIPERGUNAKAN UNTUK SEMUA
 TIM HAPPS MEMILIKI KOMITMEN YANG TINGGI DALAM PERMASALAHAN KESEHATAN DI DAERAH
LEMAH
MERENCANAKAN PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN MASING MASING
YANG ADA

TANTANGAN RENCANA TINDAK LANJUT PELAKSANAAN

KERJASAMA DALAM MEMBUAT 6 STEP
PERENCANAAN DENGAN PENDEKATAN HAPPS
HARUS DILAKSANAKAN SECARA PARTISIPATIF
SEHINGGA PERENCANAAN MENJADI EFEKTIF
SETELAH KEGIATAN PELATIHAN AMTC INI SELESAI
MAKA HARUS DILAKSANAKAN RENCANA TINDAK
LANJUT KEGIATAN KARENA ILMU YANG DIDAPAT TIDAK
ADA GUNANYA JIKA TIDAK DIAPLIKASIKAN DI TEMPAT
KERJA.