Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan
keseluruh tubuh tumbuhan karena adanya :
Daya kapilaritas batang
Sifatnya seperti pipa kapiler, pipa kapiler mempunyai bentuk seperti sedotan yang
berdiameter kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler dimasukkan kedalam air, maka air
yang berada didalam pipa tersebut akan lebih tinggi dibanding air yang berada disekitar
pipa kapiler tersebut. Begitu juga pula pada batang tanaman , air yang berada di batang
tanaman akan lebih tinggi dibandingf air yang berada di tanah.
Gaya kohesi dan adhesi
Kohesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berkaitan dengan molekul
lain yang sejenis. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air
dengan molekul air lainnya
Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul
lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah
dengan dinding pembuluh.
Daya isap daun
Air dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.Lalu pada daun air mengalami
penguapan (transpirasi). Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya
tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air yang ada pada akar
dapat naik ke daun.
a.Hidung
Hidung dilengkapi atas rambut-rambut hidung, selaput lender dan konka
Rambut-rambut hidung berfungsi menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk
bersama udara
Selapur lendir berfungsi sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup saat
bernapas, misalnya debu, virus dan bakteri
Konka berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu
tubuh/menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru
b.Faring
Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung
hingga rongga mulut dan diatas laring (superior)
Dinding faring tersusun atas otot rangka yang dilapisi membrane mukosa
Kontraksi dari otot rangka dapat membantu dalam proses menelan makanan
Faring berfungsi sebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, tempat
tonsil yang berpatisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing
c. Laring
Organ pernapasan yang menghubungkan laring dan trakea, di laring terdapat epiglottis
dan pita suara
Epiglotis berupa katup tulang rawan yang berbentuk seperti daun yang dilapisi sel-sel
epitel, berfungsi menutup laring sewaktu mnelan makanan dan minuman
Apabila sel-sel partikel kecil seperti debu, asap, makanan atau minuman yang masuk
kedalam laring akan terjadi reflek batuk yang berfungsi untuk mengeluarkan partikel
tersebut dalam laring
Udara yang melewati laring dapat menggetarkan suara sehingga dihasilkan getaran suara
Getaran suara dapat diatur untuk menghasilkan berbagai bunyi dengan cara mengatur
kolom suara pada faring, rongga hidung dan mulut
Tinggi rendahnya pita suara dikontrol oleh tegangan pita suara
Suara laki-laki cenderung lebih rendah:
Karena berkurangnya tegangan pada pita suara yang akan menyebabkan pita suara
bergetar lebih lamban, sehingga menghasilkan nada suara yang rendah
Hal ini juga disebabkan karena adanya hormone androgen.Pita suara pada pria biasanya
lebih tebal dan lebih panjang
Suara wanita cenderung lebih tinggi:
Karena pita suara tegang akibat tertarik oleh otot, pita suara akan bergetar lebih cepat
dan dihasilkan suara yang lebih tinggi
4.Volume Pernapasan
1)Volume Tidal
Volume udara saat melakukan inspirasi dan ekspirasi biasa.
Volume UT: 500mL
2)Volume Suplementer
Volume udara yang dikeluarkan saat menghembuskan udara sekuat-kuatnya, setelah melakukan
ekspirasi biasa
Volume US : 1.500mL
3)Volume Komplementer
Volume udara yang dapat dimasukkan saat kita menghirup udara sekuat-kuatnya setelah
melakukan inspirasi biasa
Volume UK : 1.500Ml
4)Udara Residu
Volume udara yang dapat masih tertinggal di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi
sekuat-kuatnya
Volume UR : 1.000mL
5)Kapasitas Vital paru-paru
Jumlah udara yang bisa keluar masuk paru-paru
Volume KVP : UT+US+UK
: 500 Ml + 1.500ml +1.500Ml
:3.500mL
6)Kapasitas Total paru-paru
Jumlah udara yang dapat ditampung di paru-paru
Volume KTP : KV + UR
:3.500mL + 1.000 mL
: 4.500 mL
B. Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia
1) Influenza
Penyebab : infeksi virus influenza
Gejala : demam dengan suhu lebih dari 39 derajat celcius, pilek, bersin-bersin, batuk, sakit
kepala, sakit otot, dan rongga hidung terasa gatal
2)Tonsilitis
Penyebab : daya tahan tubuh yang lemah, terinfeksinya tonsil dengan virus dan bakteri
Gejala : sakit tenggorokan, peradangan tonsil, batuk, sakit kepala, sakit pada leher atau
telinga serta demam
3)Faringitis
Penyebab : infeksi pada faring oleh kuman penyakit seperi virus(adhenovirus,
orthomyxovirus, rhinovirus,coronavirus) bakteri(streptococcus phygenes), atau jamur
Gejala :radang pada tonsil
4)Pneumonia
Penyebab : infeksi pada bronkiolus dan alveolus, virus, bakteri, jamur
Gejala : demam, batuk berdahak, tidak enak badan, sakit pada bagian dada, dan terkadan
sulit untuk bernapas
5)Tubercolosis (TBC)
Penyebab : infeksi bakteri Mycobacterium tubercolosis
Gejala : mudah lelah, berat badan turun drastic, lesiu, hilang nafsu makan, demam,
berkeringat di malam hari, sulit bernapas, sakit pada bagian dada, dan batuk berdarah
6)Asma
Penyebab : penyempitan pada saluran pernapasan karena bakteri, faktor keturunan, faktor
lingkungan, masuknya zat kimia sepeti zat pemicu alergi (allergen)
Gejala : batuk, napas berbunyi, napas pendek, sesak napas
7) Kanker Paru-paru
Penyebab : bertumbuhnya sel-sel yang tidak terkendali pada jaringa paru-paru
Gejala : batuk disertai darah, berat badan berkurang drastic, napas menjadi pendek, dan
sakit pada bagian dada
RINGKASAN IPA
A. Tekanan Zat
1. Tekanan Zat Padat
Besarnya tekanan yang dihasilkan sebuah benda dipengaruhi oleh 2 faktor
a. besarnya dorongan (gaya) yang diberikan
b. luas permukaan pijakan atau luas bidang tekannya.
Wba = 2 N
Fa
Fa = 2N
*HUKUM ARCHIMEDES*
“jika ada benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya
ke atas yang sama dengan berat zat cair yang tumpah”
Melayang
Tenggelam
Wb > Fa Wb = Fa
ρb > ρa ρb = ρa
Terapung
Setelah terapung
Proses terapung
Wb = Fa
Wb < Fa
ρb < ρa
Pemanfaatan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari hari :
1. Kapal laut
2. Kapal selam
3. Galangan kapal
4. Balon udara
5. Jembatan panton
6. Hidrometer alat ukur masa jenis zat cair
*BEJANA BERHUBUNGAN*
“permukaan zat cair sejenis pada bejanan berhubungan memiliki ketinggian yang sama”
“pada ketinggian yg sama untuk zat cair yang sejenis memiliki tekanan yg sama besar”
P1 = P2
ρ1 × g ×h1 ¿ ρ2 × g× h2
ρ1 ×h1 ¿ ρ2 × h2
c. Hukum Pascal
“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala
arah dengan besar yang sama"
Hukum Pascal dikemukakan oleh Blaise Pascal (1623-1662). Blaise Pascal lahir pada 19
Juni 1623 adalah seorang ahli matematika dan geometri dan juga mendalami ilmu filsafat
dan agama. Sepanjang hidupnya banyak penemuan yang ia publikasikan terutama pada
bidang matematika, serta karya-karya dalam bidang fisika hidrodinamika dan
hidrostatika, salah satunya adalah hukum Pascal. perhatikan gambar!
Jika pada penampang dengan luas A1 diberi gaya dorong F1, maka akan dihasilkan
tekanan p dapat dirumuskan :
F1
p=
A2
Menurut hukum Pascal tekanan p tersebut diteruskan ke segala arah dengan sama besar,
termasuk ke luas penampang A2. Pada penampang A2 muncul gaya angkat F2 dengan
tekanan:
F2
p=
A2
Secara matematis diperoleh persamaan pada dongkrak hidrolik sebagai berikut
F1 F 2 A 1< A 2
=
A1 A2
F 1< F 2
dengan:
p = Tekanan (N/m2)
F 1∧F 2 = Gaya yang diberikan (newton)
A 1∧ A 2 = Luas penampang (m2)
Prinsip pascal
p 1= p 2
F1 F 2
=
A1 A2
3. Tekanan udara
Alat ukur tekanan udara : Barometer
Penemu barometer : Evangista torriceli berometer raksa
“besarnya tekanan udara di ruang terbuka adalah Po = 76 cmHg (1
atsmosfer )”
besarnya tekanan udara 76 cmHg terketak pada posisi 0 m dpL(di atas permukaan laut)
Semakin jauh dari permukaan laut makan tekanan udara semakin rendah.
Setiap kenaikan 100 m ketinggian suatu tempat dari permukaan laut maka tekana udara
turun 1 cmHg (76 cmHg – 1 cmHg).
HUKUM BOYLE
“hasil kali tekanan dan volume gas diruang tertutup pada suhu tetap adalah konstan”
v1 > v 2
Dengan
P1 > P2 P1 = tekanan gas R1
P2 = tekanan gas R2
v1 = volume gas R1
Berlaku :
v2 = volume gas R2
P1 × v 1=P 2 × v 2