Anda di halaman 1dari 14

BAB 7 TEKANAN PADA MAKHLUK HIDUP

1. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuham


a. Pengangkutan Air pada Tumbuhan
Air diserap oleh rambut akar  masuk ke sel epidermis secara osmosis  melalui korteks
melalui endodermis dan perisikel  masuk ke jaringan xilem yang berada di akar
bergerak ke xilem batang  ke xilem daun.

Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan
keseluruh tubuh tumbuhan karena adanya :
 Daya kapilaritas batang
Sifatnya seperti pipa kapiler, pipa kapiler mempunyai bentuk seperti sedotan yang
berdiameter kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler dimasukkan kedalam air, maka air
yang berada didalam pipa tersebut akan lebih tinggi dibanding air yang berada disekitar
pipa kapiler tersebut. Begitu juga pula pada batang tanaman , air yang berada di batang
tanaman akan lebih tinggi dibandingf air yang berada di tanah.
 Gaya kohesi dan adhesi
 Kohesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berkaitan dengan molekul
lain yang sejenis. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air
dengan molekul air lainnya
 Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul
lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah
dengan dinding pembuluh.
 Daya isap daun
Air dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.Lalu pada daun air mengalami
penguapan (transpirasi). Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya
tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air yang ada pada akar
dapat naik ke daun.

b. Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan


Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian terpenuh, maka dibutuhkan suatu proses
pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino keseluruh tubuh
tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan terjadi
melalui pembuluh floem. Pengangkutan zat zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya,
yaitu daun ke bagian tanaman lain yang dituju dengan dibantu oleh sirkulasi air yang
mengalir melalui pembuluh xilem dan floem.
2. Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia
 Pada saat jantung memopa darah, darah akan mendapatkan dorongan sehingga mengalir
ke pembuluh darah. Saat mengalir dalam pembuluh darah, darah memberikan dorongan
pada dinding pembuluh darah yang disebut tekanan darah.
 Agar tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah.
Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang
sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel sel di seluruh tubuh. Akibatnya sel sel
tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi
 Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah dalah sphygmomanometer.

3. Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia


 Didalam paru paru tepatnya di alveolus terjadi pertukaran oksigen( O²) dengan
Karbon dioksida (CO²) . Setiap menit paru paru menyerap sekitar 250 mL O² dan
mengeluarkan sebanyak 200 Ml CO². Proses perukaran O² dan CO² terjadi secara difusi.
 Difusi yaitu proses perpindahan zat terlarut dari daerah yang memiliki kosentrai dan
tekanan parsial tinggi ke daerah yang memiliki kosentrasi tekana parsial rendah.
Tekanan parsial adalah tekanan O² dan CO² yang terlarut di dalam darah. Tekanan parsial
O² diberi simbol PO² dan tekanan parsial CO² diberi sImbol PCO².
BAB 8 SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

A. Stuktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia


 Respirasi adalah proses pertukaran gas yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Ada tiga macam respirasi :
1.Bernapas atau ventilasi paru-paru
Proses menghirup udara (inhalasi) dan menghembuskan udara (ekshalasi)
2. Respirasi eksternal
Pertukaran antara alveolus paru-paru dengan darah didalam pembuluh kapiler paru-paru .
Darah didalam pembuluh mengikat O² dan melepaskan CO² menuju alveolus
3.Respirasi internal
Pertukaran gas antara darah pembuluh kapiler jaringan tubuh dengan sel-sel atau jaringan
tubuh. Darah mengikat CO² dan melepaskan O², dalam proses ini O² digunakan untuk reaksi
metabolism tubuh sedangkan CO² merupakan hasil sisa metabolisme dari energi (ATP)

1. Organ Pernapasan Manusia


 Proses masuknya O² :
Hidung  faring  laring  trakea  bronkus  bronkiolus  paru-paru
 Proses keluarnya CO² :
Paru-paru  bronkiolus  bronkus  trakea  laring  faring hidung
 Zona penghubung, tersusun atas serangkaian rongga yang terhubung baik di luar maupun
dalam, seperti hidung, faring laring, trakea, bronkus, bronkiolus,
Fungsi : menyaring, menghangatkan, dan melembabkan udara
Zona respirasi tersusun atas jaringan paru-paru yang berperan dalam pertukaran gas,
yaitu alveolus

a.Hidung
 Hidung dilengkapi atas rambut-rambut hidung, selaput lender dan konka
 Rambut-rambut hidung berfungsi menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk
bersama udara
Selapur lendir berfungsi sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup saat
bernapas, misalnya debu, virus dan bakteri
Konka berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu
tubuh/menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru
b.Faring
Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung
hingga rongga mulut dan diatas laring (superior)
Dinding faring tersusun atas otot rangka yang dilapisi membrane mukosa
Kontraksi dari otot rangka dapat membantu dalam proses menelan makanan
Faring berfungsi sebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, tempat
tonsil yang berpatisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing
c. Laring
Organ pernapasan yang menghubungkan laring dan trakea, di laring terdapat epiglottis
dan pita suara
Epiglotis berupa katup tulang rawan yang berbentuk seperti daun yang dilapisi sel-sel
epitel, berfungsi menutup laring sewaktu mnelan makanan dan minuman
Apabila sel-sel partikel kecil seperti debu, asap, makanan atau minuman yang masuk
kedalam laring akan terjadi reflek batuk yang berfungsi untuk mengeluarkan partikel
tersebut dalam laring
Udara yang melewati laring dapat menggetarkan suara sehingga dihasilkan getaran suara
Getaran suara dapat diatur untuk menghasilkan berbagai bunyi dengan cara mengatur
kolom suara pada faring, rongga hidung dan mulut
Tinggi rendahnya pita suara dikontrol oleh tegangan pita suara
Suara laki-laki cenderung lebih rendah:
 Karena berkurangnya tegangan pada pita suara yang akan menyebabkan pita suara
bergetar lebih lamban, sehingga menghasilkan nada suara yang rendah
 Hal ini juga disebabkan karena adanya hormone androgen.Pita suara pada pria biasanya
lebih tebal dan lebih panjang
 Suara wanita cenderung lebih tinggi:
 Karena pita suara tegang akibat tertarik oleh otot, pita suara akan bergetar lebih cepat
dan dihasilkan suara yang lebih tinggi

d.Trakea (batang tenggorokan)


 Trakea adalah saluran menghubungkan laring dengan bronkus
 Trakea memiliki panjang 10-12 cm dengan lebar 2 cm
 Dinding trakea tersusun atas cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri
atas jaringan epitilium bersilia
 Fungsi silia pada dinding trakea berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang
masuk kedalam saluran pernapasan
e.Bronkus
 Trakea merupakan percabangan dari bronkus. Masing masing bronkus memasuki paru-
paru kanan dan kiri
 Stuktur bronkus hampir sama dengan trakea, tetapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan
bronkus tidak teratur tetapi berselang-seling dengan otot polos
f. Bronkiolus
 Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus
 Pada ujung bronkus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil yang disebut
dengan alveolus
g.Paru-paru
 Paru-paru terbagi menjadi dua, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster)yang terdiri atas 3
lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus
 Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut pleura. Pleura berupa
kantung tertutup yang berisi cairan limfa
 Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis
h. Alveolus
 Dinding alveolus tersusun atas jaringan pipih.Stuktur ini memudahkan molekul-molekul
gas melaluinya
 Dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah sehingga gas-gas dalam
alveolus dapat mudah mengalami pertukaran gas dalam darah
 Alveolus berfungsi sebagai pertukaran gas oksigen(O²) dengan karbondioksida(CO²)
 Gelembung-gelembung alveolus dapat bertambahnya luas permukaan untuk pertukaran
gas

2.Mekanisme Pernapasan Manusia


 Saat bernafas berlangsung dua mekanisme, yaitu menhirup udara (inhalasi/inspirasi) dan
menghembuskan udara (ekshalasi/ekspirasi)
 Pernafasan dada:
Inspirasi:
Otot antar tulang rusuk kontraksi
Tulang rusuk terangkat ke atas
Rongga dada membesar, volume udara di rongga besar
Tekanan udara didalam ronga dada rendah dibandingkan udara luar, sehinnga
udara luar akan masuk ke paru-paru
Ekspirasi:
Otot antar tulang rusuk berelaksasi
Tulang rusuk turun kebawah
Rongga dada mengecil, volume udara di rongga dada kecil
Tekanan udara didalam rongga dada tinggi dibandingkan udara luar, sehinga
udara dalam akan keluar dari paru-paru
Pernafasan dada:
Inspirasi:
Otot dmiafragma kontraksi
Diafragma mendatar
Rongga dada membesar, volume udara didalam rongga dada besar
Tekanan udara didalam rongga dada lebih rendah dibandingkan udara luar,
sehinga udara luar aan masuk ke paru-paru
Ekspirasi:
Otot diafragma relaksasi
Diafragma melengkung
Rongga dada mengecil, volume udara didalam rongga dada kecil
Tekanan udara didalam rongga dada lebih tinggi dibanding udara luar,maka
udara dalam akan keluar dari paru-paru
3.Frekuensi Pernapasan
Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan:
a.Umur, semakin bertambahnya umur seseorang maka semakin rendah frekuensi pernapasannya
b.Jenis kelamin, laki-laki lebih banyak bergerak, sehingga lebih banyak memerlukan energi.
Kebutuhan O² dan produksi CO² pada laki-laki lebih tinggi dibanding wanita
c. Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat proses frekuensi pernapasan
d.Posisi tubuh, posisi tubuhsaat berdiri lebih besar frekuensinya dibanding posisi berbaring
karena, otot-otot kaki akan berkontraksi untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan saat
berdiri. Sedangkan saat berbaring, beban berat tubuh akan disangga oleh sebagian besar tubuh
sehingga tubuhtidak membutuhkan banyak frekuensi
e.Aktivitas tubuh
Orang yang melakukan aktivitas akan memerlukan lebih banyak energy dibandingkan dengan
orang yang tidak melakukan aktivitas seperti duduk santai atau tiduran

4.Volume Pernapasan
1)Volume Tidal
Volume udara saat melakukan inspirasi dan ekspirasi biasa.
Volume UT: 500mL
2)Volume Suplementer
Volume udara yang dikeluarkan saat menghembuskan udara sekuat-kuatnya, setelah melakukan
ekspirasi biasa
Volume US : 1.500mL
3)Volume Komplementer
Volume udara yang dapat dimasukkan saat kita menghirup udara sekuat-kuatnya setelah
melakukan inspirasi biasa
Volume UK : 1.500Ml
4)Udara Residu
Volume udara yang dapat masih tertinggal di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi
sekuat-kuatnya
Volume UR : 1.000mL
5)Kapasitas Vital paru-paru
Jumlah udara yang bisa keluar masuk paru-paru
Volume KVP : UT+US+UK
: 500 Ml + 1.500ml +1.500Ml
:3.500mL
6)Kapasitas Total paru-paru
Jumlah udara yang dapat ditampung di paru-paru
Volume KTP : KV + UR
:3.500mL + 1.000 mL
: 4.500 mL
B. Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia
1) Influenza
Penyebab : infeksi virus influenza
Gejala : demam dengan suhu lebih dari 39 derajat celcius, pilek, bersin-bersin, batuk, sakit
kepala, sakit otot, dan rongga hidung terasa gatal
2)Tonsilitis
Penyebab : daya tahan tubuh yang lemah, terinfeksinya tonsil dengan virus dan bakteri
Gejala : sakit tenggorokan, peradangan tonsil, batuk, sakit kepala, sakit pada leher atau
telinga serta demam
3)Faringitis
Penyebab : infeksi pada faring oleh kuman penyakit seperi virus(adhenovirus,
orthomyxovirus, rhinovirus,coronavirus) bakteri(streptococcus phygenes), atau jamur
Gejala :radang pada tonsil
4)Pneumonia
Penyebab : infeksi pada bronkiolus dan alveolus, virus, bakteri, jamur
Gejala : demam, batuk berdahak, tidak enak badan, sakit pada bagian dada, dan terkadan
sulit untuk bernapas
5)Tubercolosis (TBC)
Penyebab : infeksi bakteri Mycobacterium tubercolosis
Gejala : mudah lelah, berat badan turun drastic, lesiu, hilang nafsu makan, demam,
berkeringat di malam hari, sulit bernapas, sakit pada bagian dada, dan batuk berdarah
6)Asma
Penyebab : penyempitan pada saluran pernapasan karena bakteri, faktor keturunan, faktor
lingkungan, masuknya zat kimia sepeti zat pemicu alergi (allergen)
Gejala : batuk, napas berbunyi, napas pendek, sesak napas
7) Kanker Paru-paru
Penyebab : bertumbuhnya sel-sel yang tidak terkendali pada jaringa paru-paru
Gejala : batuk disertai darah, berat badan berkurang drastic, napas menjadi pendek, dan
sakit pada bagian dada

RINGKASAN IPA
A. Tekanan Zat
1. Tekanan Zat Padat
Besarnya tekanan yang dihasilkan sebuah benda dipengaruhi oleh 2 faktor
a. besarnya dorongan (gaya) yang diberikan
b. luas permukaan pijakan atau luas bidang tekannya.

Secara F = gaya / berat (N)


matematis A = luas permukaan bidang tekanan (m 2)
P = tekanan (N/m 2)

“N/m2 = Pascal (pa)” & “1000 Pa = Kilo Pascal = KPa”


2. Tekanan Zat Cair
a. Tekanan Hidrostatis
Faktor yang mempengaruhi nilai tekanan hidrostatis adalah
- Kedalaman zat cair
- Jenis zat cair
secara matematis dirumuskan sebagai:
F
p=
A
Pada zat cair, gaya (F) disebabkan oleh berat zat cair (w) yang berada di atas benda,
sehingga:
w
p=
A
karena berat (w) = m × g
m =ρ×V
V =h×A
Maka dapat ditulis bahwa
ρ × g × h× A
p= atau p= ρ× g × h
A
dengan:
p = Tekanan (N/m2)
m= Massa benda (kg)
ρ = Massa jenis zat cair (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = Tinggi zat cair (m)
V= Volume (m3)
b. Hukum Archimades
- - -
- - -
- Wbu = 10 N - Wbu = 8 N -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -

Wba = 2 N

Fa
Fa = 2N

# Fa = Wa yang tumpah  Fa : Gaya Apung (N)


Wba : Berat benda di Air (N)
Wbu : Berat benda di udara (N)

*HUKUM ARCHIMEDES*

“jika ada benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya
ke atas yang sama dengan berat zat cair yang tumpah”

Peristiwa tenggelam, melayang, terapung

Melayang
Tenggelam
Wb > Fa Wb = Fa
ρb > ρa ρb = ρa
Terapung

Setelah terapung
Proses terapung
Wb = Fa
Wb < Fa
ρb < ρa
Pemanfaatan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari hari :
1. Kapal laut
2. Kapal selam
3. Galangan kapal
4. Balon udara
5. Jembatan panton
6. Hidrometer  alat ukur masa jenis zat cair

*BEJANA BERHUBUNGAN*

Hukum bejana berhubungan

“permukaan zat cair sejenis pada bejanan berhubungan memiliki ketinggian yang sama”

Penerapan hukum bejana berhubungan : ceret & waterpass


Hukum bejana berhubungan tidak berlaku jika:

1. Bejana diisi zat cair yang berbeda jenis


2. Salah satu bejana merupakan pipa kapiler
3. Salah satu bejana diberi tekanan

Hukum utama hidrostatika

“pada ketinggian yg sama untuk zat cair yang sejenis memiliki tekanan yg sama besar”

P1 = P2
ρ1 × g ×h1 ¿ ρ2 × g× h2
ρ1 ×h1 ¿ ρ2 × h2

c. Hukum Pascal

“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala
arah dengan besar yang sama"
Hukum Pascal dikemukakan oleh Blaise Pascal (1623-1662). Blaise Pascal lahir pada 19
Juni 1623 adalah seorang ahli matematika dan geometri dan juga mendalami ilmu filsafat
dan agama. Sepanjang hidupnya banyak penemuan yang ia publikasikan terutama pada
bidang matematika, serta karya-karya dalam bidang fisika hidrodinamika dan
hidrostatika, salah satunya adalah hukum Pascal. perhatikan gambar!

Jika pada penampang dengan luas A1 diberi gaya dorong F1, maka akan dihasilkan
tekanan p dapat dirumuskan :
F1
p=
A2
Menurut hukum Pascal tekanan p tersebut diteruskan ke segala arah dengan sama besar,
termasuk ke luas penampang A2. Pada penampang A2 muncul gaya angkat F2 dengan
tekanan:
F2
p=
A2
Secara matematis diperoleh persamaan pada dongkrak hidrolik sebagai berikut
F1 F 2 A 1< A 2
=
A1 A2
F 1< F 2
dengan:
p = Tekanan (N/m2)
F 1∧F 2 = Gaya yang diberikan (newton)
A 1∧ A 2 = Luas penampang (m2)
Prinsip pascal

Dengan gaya kecil mampu


mengengkat beban yang berat

p 1= p 2

F1 F 2
=
A1 A2

3. Tekanan udara
Alat ukur tekanan udara : Barometer
Penemu barometer : Evangista torriceli  berometer raksa
“besarnya tekanan udara di ruang terbuka adalah Po = 76 cmHg (1
atsmosfer )”
besarnya tekanan udara 76 cmHg terketak pada posisi 0 m dpL(di atas permukaan laut)
 Semakin jauh dari permukaan laut makan tekanan udara semakin rendah.
 Setiap kenaikan 100 m ketinggian suatu tempat dari permukaan laut maka tekana udara
turun 1 cmHg (76 cmHg – 1 cmHg).

Tekanan udara di ruang tertutup

alat ukur tekanan udara di ruang tertutup : manometer


raksa

P gas > Po P gas < Po


P gas = Po + h P gas = Po – h
# Po = tekanan udara luar (76 cmHg) #

HUKUM BOYLE

“hasil kali tekanan dan volume gas diruang tertutup pada suhu tetap adalah konstan”

v1 > v 2
Dengan
P1 > P2 P1 = tekanan gas R1
P2 = tekanan gas R2
v1 = volume gas R1
Berlaku :
v2 = volume gas R2
P1 × v 1=P 2 × v 2

Anda mungkin juga menyukai