Anda di halaman 1dari 3

1.

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang dengan keluhan mata kanan merah sejak
3 hari yang lalu, tidak ada kotoran mata, penglihatan juga tidak terganggu. Pada
pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus OD 6/6, ditemukan benjolan kemerahan di
daerah konjungtiva temporal. Saat diberikan tetes phenylephrine 10%, kemerahan
tersebut memudar.
Diagnosa yang tepat adalah …
a. Blefaritis (radang pada tepi kelopak mata (margo palpebra) yang dapat disertai
terbentuknya ulkus dan dapat melibatkan folikel rambut, Gatal pada tepi kelopak mata, Rasa
panas pada tepi kelopak mata, Merah/hiperemia pada tepi kelopak mata, Terbentuk sisik yang
keras dan krusta terutama di sekitar dasar bulu mata)
Membersihkan kelopak mata dengan lidi kapas yang dibasahi air hangat
Membersihkan dengan sampo atau sabun
Kompres hangat selama 5-10 menit
b. Episkleritis (reaksi radang pada episklera, yaitu jaringan ikat vaskular yang terletak di
antara konjungtiva dan permukaan sclera) Mata merah merupakan gejala utama atau satu-
satunya, Tidak ada gangguan dalam ketajaman penglihatan, Keluhan penyerta lain, misalnya:
rasa kering, nyeri, mengganjal, atau berair.
Kemerahan memudar saat penetesan fenil efrin 10%
c. Sindroma mata kering (suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva yang
diakibatkan berkurangnya produksi komponen air mata) keluhan mata terasa gatal dan seperti
berpasir. Keluhan dapat disertai sensasi terbakar, merah, perih dan silau, Visus normal,
Terdapat foamy tears pada konjungtiva forniks, (test schimmer +)
Pemberian air mata buatan, yaitu tetes mata karboksimetilselulosa atau sodium
hialuronat.
d. Hordeolum interna (Infeksi mengenai kelenjar meibom terletak di posterior kelopak mata)
dikompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit
Kelopak mata dibersihkan
e. Konjungtivitis alergi (radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme
(virus, bakteri), iritasi, atau reaksi alergi, keluhan mata merah, rasa mengganjal, gatal dan
berair, kadang disertai sekret. Keluhan tidak disertai penurunan tajam penglihatan)
Bakteri : hiperemis, sekret purulen dan mukopurulen , membran, pseudo membran
Kloramfenikol tetes 1 tetes 6x sehari
Viral: hiperemis, sekret serosa, pem kel. Preaurikular
Salep asyclovir 3% 5 X selama 10 hari
Alergi :hiperemis, mukoid,
Flumetolon tetes 2 kali sehari selama 2 minggu
2. Seorang pasien laki-laki datang dengan keluhan mata merah disertai rasa nyeri dan
berair pada mata kiri. Keluhan sudah dirasakan pasien sejak 5 hari yang lalu. Dari
hasil pemeriksaan didapatkan hasil pada gambar, tajam penglihatan 20/20. apakah
pemeriksaan yang diperlukan?
a. Shadow test (adalah tes yang digunakan untuk mengetahui stadium katara. Prinsipnya,
apabila lensa belum keruh seluruhnya, ketika disinari menggunakan senter dari depan
bola mata dengan sudut 45oC, sinar akan dipantulkan dan mengenai iris, sehingga
terbentuk bayangan iris pada pupil yang terlihat seperti bulan sabit. Shadow tes positif
bila didapatkan pupil terlihat seperti bulan sabit)
b. Penetesan Fenil efedrin
c. Schirmer test (adalah tes untuk memeriksa produksi air mata. Tes ini dilakukan
dengan cara menyisipkan kertas saring di fornix inferior mata, kemudian ditunggu
selama 5 menit. Pada kondisi normal, glandula lacrimalis dapat memproduksi air mata
10 mm dari pangkal ketrtas saring basah oleh air mata)
d. Anel test (adalah tes yang dilakukan untuk melihat patensi ductus lakrimalis. Tes ini
dilakukan dengan cara memasukkan jarum tumpul ke punctum lakrimalis ke dalam
saccus lakrimalis, kemudian disemprotkan larutan garam fisiologis (NaCl). Tes anel
bernilai positif bila ada rasa asin di tenggorokan, dan tes anel bernilai negatif bila
tidak ada asin. Tes anel negatif berarti terdapat patensi pada duktus nasolakrimalis.
e. Fluorescein test (adalah tes untuk melihat adanya defek pada sel epitel kornea. Pada
tes ini dilakukan dengan kertas flouresin dibasahi terlebih dahulu dengan NaCl
kemudian diletakkan pada saccus konjunctiva inferior, setelah terlebih dahulu pasien
diberi anestesi lokal. Pasien diminta menutup matanya selama 20 detik, kemudian
kertas diangkat. Defek kornea akan terlihat berwarna hijau dan disebut sebgai uji
flouresin positif)

3. Seorang pasien perempuan datang dengan keluhan mata merah pada kanannya disertai
rasa nyeri dan mata merah. Keluhan seperti ini pernah dialami pasien 2 kali
sebelumnya. Tajam penglihatan 20/20, segmen anterior OD pada gambar.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien ...
a. Episkleritis simple

b. Episkleritis nodular
c. Skleritis
d. Konjungtivitis bakteri
e. Konjungtivitis viral

1. Seorang anak 6 tahun datang ke IGD dengan keluhan mata kanan merah tersiram cairan pemutih
saat ibunya mencuci. Pada pemeriksaan didapatkan injeksi konjungtiva (+), injeksi perikornea (+),
erosi kornea (+), VOD 6/60. Penanganan pertama yang dilakukan adalah …

a. Diberi salep antibiotik (konjungtivitis bakterialis, konjungtivitis gonore)

b. Irigasi dengan normal saline selama 30 menit (penangan pertama di IGD)

c. Pemberian air mata buatan (mata kering/dry eye)

d. Di rujuk ke dokter spesialis mata (setelah irigasi baru di rujuk)

e. Diberi vitamin A dosis tinggi (buta senja)

2. Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan matanya nyeri dan sulit untuk
membuka mata setelah terkena cairan pembersih lantai 15 menit yang lalu. Pada pemeriksaan
oftalmologi palpebra edema dan hiperemis, konjungtiva hiperemis. Terapi yang harus segera
dilakukan adalah …

a. Irigasi mata (trauma kimia basa, cairan pembersih lantai termasuk bahan bersifat basa)

b. Artifial tears (mata kering/dry eye)

c. Salep antibiotik (konjungtivitis bakterialis, konjungtivitis gonore)

d. Topikal antibiotik benda asing di konjungtiva)

e. Salep antiviral (konjungtivitis bakterialis)

3. Pasien laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan mata kiri terasa nyeri karena terkena air aki.
Pada pemeriksaan oftalmologi didapat edema kornea dan hiperemis, konjungtiva hiperemis.
Pemeriksaan oftalmologi yang harus dilakukan adalah …

a. Schirmer test ( Penilaian produksi air mata untuk mata kering)

b. Flouresin test ( untuk mengetahui adanya defek pada sel epitel kornea untuk melihat benda
asing pada mata

c. Regurgitasi test (untuk mengetahui ada tidaknya patensi saccus lakrimalis untukdakriosistitis)

d. Shadow test (untuk mengetahui stadium katarak.

e. Ketajaman penglihatan

Anda mungkin juga menyukai