Periode
151
Seorang anak perempuan usia 9 tahun datang dengan keluhan pandangan menjadi buram secara
bertahap. Pasien tidak pernah menggunakan kacamata sebelumnya. Riwayat mata merah, kelainan
refraksi, dan memakai kacamata disangkal. Dari hasil pemeriksaan visus OS 1/60 sedangkan OD 0.5.
Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan untuk koreksi dan didapatkan hasil OS S-7.0 C-0.25 X 180.
Sedangkan OD S-1.5 C- 2.00 X90. VODS tidak bisa menjadi 6/6 meskipun sudah dikoreksi. Diagnosis
pada pasien ini adalah...
A. Ambliopia ametropia
B. Ambliopia strabismus
C. Ambliopia meredional
D. Ambliopia devprivasi
E. Ambliopia anisometropia
E. Ambliopia anisometropia
Pembahasan
Anak perempuan usia 9 tahun
– Keluhan pandangan menjadi buram secara bertahap.
– Dari hasil pemeriksaan visus OS 1/60 sedangkan OD 0.5.
– Hasil koreksi OS S-7.0 C-0.25 X 180.
– Hasil koreksi OD S-1.5 C- 2.00 X90.
– VODS tidak bisa menjadi 6/6 meskipun sudah dikoreksi.
Diagnosis?
Ambliopia
• Kelainan mata unilateral di mana terjadi penurunan ketajaman visual
terkoreksi (BCVA) tanpa adanya penyebab lain pada mata atau jalur
penglihatan
• Biasanya diakibatkan oleh:
1. Deprivasi/ terhalangnya sinar yang masuk , contoh katarak congenital
2. Strabismus
3. Anisometropia
Antimetropia
Jika salah satu mata miopia dan mata yang lain
hipermetropia
A. Ambliopia ametropia
B. Ambliopia strabismus
C. Ambliopia meredional
D. Ambliopia devprivasi
E. Ambliopia anisometropia
152
Seorang laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan gatal pada
kelopak mata bagian atas sebelah kanan sudah 1 bulan yang lalu.
Keluhan gatal disertai ada kotoran keras berbutir pada kelopak mata
tersebut. pada pemeriksaan didapatkan adanya palpebra anterior
terdapat krusta dengan ulserasi, kemerahan (+). Mekanisme yang
mendasari kondisi tersebut adalah...
A. Hilangnya bulu mata (madarosis)
B. Produksi sebum berlebihan
C. Infeksi
D. Degeneratif
E. Disfungsi glandula meibom
C. Infeksi
Blefaritis
• Definisi: Radang pada tepi kelopak mata (margo palpebra)
• Bisa melibatkan folikel rambut
Gejala
• Gatal pada tepi kelopak mata
• Rasa panas pada tepi kelopak mata
• Merah/hiperemia pada tepi kelopak mata
• Sisik keras atau krusta, terutama di sekitar bulu mata
• Bisa disertai kerontokan bulu mata (madarosis), bulu
mata memutih (poliosis), dan trikiasis
• Bisa disertai keluarnya sekret yang mengering ketika tidur,
sehingga ketika bangun mata sulit dibuka
Faktor Risiko Blefaritis
Lokasi lesi?
Jaras Nervus Opticus
A. Nervus opticus
B. Chiasma opticum
C. Reticulum geniculatum
D. Traktus optikus
E. Occipital
154
Perempuan berusia 25 tahun datang dengan keluhan terdapat tonjolan
berwarna kuning di sekitar kelopak mata. Tonjolan tersebut tidak terasa nyeri
maupun panas. Benjolan muncul sekitar 3 bulan yang lalu. Hal ini membuat
pasien merasa malu dengan penampilannyaa. Apa mekanisme yang mendasari
kondisi tersebut?
A. Hiperproduksi kelenjar sebum
B. Inflamasi kelopak mata
C. Disfungsi kelenjar meibom
D. Disfungsi kelenjar sebum
E. Inflamasi pada kelenjar sebum
A. Hiperproduksi kelenjar sebum
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan 25 tahun
– Tonjolan berwarna kuning di sekitar kelopak mata
• Kornea 🡪 Keratitis
• Konjungtiva 🡪 Konjungtivitis
B.Konjungtivitis Gonorea
C.Konjungtivitis Bakterial
D.Konjungtivitis Viral
E.Konjungtivitis Vernal
156
Laki-laki usia 23 tahun dibawa oleh ayahnya ke puskesmas dengan keluhan gelisah sejak 3 bulan yang lalu
disertai mudah tersinggung dan sulit tidur. Pasien mengatakan bahwa ia menggunakan obat untuk
meningkatkan semangat dan konsentrasi untuk mengerjakan skripsinya. Obat diminum tiga kali dalam
seminggu dan dosis ditingkatkan bila ia ingin lebih bersemangat. Pasien telah mencoba menghentikan
konsumsi obat namun selalu gagal. Jika dihentikan pasien mengalami keringat dan gemetar. Obat yang
dapat mengakibatkan kondisi tersebut adalah…
A. Morfin
B. Kanabis
C. Alkohol
D. Barbiturat
E. Amfetamin
Jawaban
E. Amfetamin
Pembahasan
Obat penyebab?
• Laki-laki 23 tahun
– Gelisah sejak 3 bulan yang lalu disertai mudah tersinggung dan sulit tidur
– Menggunakan obat untuk meningkatkan semangat dan konsentrasi untuk mengerjakan
skripsinya
– Diminum tiga kali dalam seminggu, dosis ditingkatkan bila ingin lebih bersemangat 🡪
ketergantungan
– Telah mencoba menghentikan konsumsi, namun selalu gagal, jika dihentikan pasien
mengalami keringat dan gemetar 🡪 sindrom putus obat
Zat Psikoaktif
• Stimulan
– Membuat sesorang bersemangat (berdebar-debar, tidak bisa tidur, dll)
– Kafein, Amfetamin, Kokain
• Benzodiazepin
– Menenangkan (laju napas turun)
– Diazepam
• Opioid
– Mengurangi nyeri dan menenangkan
– Morfin, kodein, heroin
• Halusinogen
– Membuat halusinasi
– Ganja, kanabis, LSD
Antidotum
Keracunan Antidotum
Kokain Benzodiazepin
Opioid Nalokson
Benzodiazepin Flumazenil
Sianida Tiosulfat
C. Gangguan hipokondriasis
Pembahasan
Diagnosis ?
• Perempuan 27 tahun
– Nyeri dada sejak 3 hari yang lalu disertai nyeri kepala, pusing, dan
kesemutan
– Sudah berobat ke 3 dokter yang berbeda namun keluhan tetap tidak
berkurang, ia yakin menderita sakit jantung
• Pemeriksaan fisik dan EKG dalam batas normal
– Gangguan cemas dengan ciri doctor shopping dan yakin bahwa
memiliki sakit parah walaupun secara objektif tidak terbukti 🡪
hipokondriasis
Gangguan Somatoform dan Factitious
Gangguan Deskripsi
Somatisasi Kombinasi gejala (nyeri, gastrointestinal, seksual, dan
pseudoneurologis)
Konversi Gejala fungsi motorik atau sensoris (neurologis)
Hipokondriasis Mempercayai bahwa sedang mengalami penyakit
serius hanya berdasarkan gejala ringan saja.
Factitious Sengaja atau membuat gejala fisik atau psikologis
agar terlihat sakit (contoh: sengaja minum
antikoagulan agar mengalami hematuria).
Malingering Seperti factitious, tetapi ada tujuan khusus di baliknya
(contoh: berpura-pura sakit karena mau menghindari
panggilan sidang pengadilan).
Tips Ingat
• Hipokondriasis:
Hebohkandriasakitsesuatu, merasa menderita
penyakit tertentu meski hasil pemeriksaan normal. Misalnya, merasa sakit jantung
karena suaminya sakit jantung atau sakit kanker karena perut membuncit.
A. Gangguan konversi
B. Gangguan somatisasi
C. Gangguan hipokondriasis
D. Gangguan cemas menyeluruh
E. Gangguan cemas depresi
158
Perempuan usia 35 tahun, mengeluh mudah lelah dan tidak bisa berkonsentrasi. Pasien juga mengeluhkan
rasa kantuk yang berlebihan mulai dari bangun dan memuncak pada pada siang hari. Kondisi ini dikatakan
muncul tiap hari mulai dari 3 bulan terakhir. Hal ini menyebabkan pasien sering tidur lebih awal
dibanding sebelumnya agar jam tidir lebih lama. Pasien menjadi tidak fokus saat bekerja dan terus
mendapat teguran dari bosnya. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan, tidak ditemukan kondisi
katapleksi. Apakah terapi yang direkomendasikan untuk kondisi tersebut?
A. Methylphenidate
B. Diazepam
C. Asam valproat
D. Haloperidol
E. Fluoksetin
Jawaban
A. Methylphenidate
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan 35 tahun
– Mengeluh mudah lelah dan konsentrasi meskipun jam
tidur 3 bulan terakhir sudah bertambah
– Kantuk yang berlebihan mulai dari bangun dan
memuncak pada pada siang hari.
• Hipersomnia
Gangguan Tidur non Organik
Disomnia Parasomnia
• Kondisi psikogenik primer • Peristiwa episodik abnormal
dengan gangguan pada kualitas, selama tidur
jumlah atau waktu tidur • Contoh :
• Contoh : – Somnabulisme
– Hipersomnia – Nightmare
PPDGJ-
Klasifikasi Insomnia
PPDGJ-
Parasomnia
• Somnabulisme (F51.3)
– Tidur sambil berjalan
– Sebab : kurang tidur, jadwal tidur kacau, demam, dll.
• Night Terror (F51.4)
– Kondisi terbangun sepertiga awal tidur malam, diikuti dengan teriakan dan
gejala cemas berlebihan disertai tanda-tanda otonom🡪 terjadi berulang
• Nightmare (F51.5)
– Terjaga dari tidur yang berulangan dengan ingatan terperinci akan mimpi yang
menentukan 🡪 setelah terbangun segera sadar dan mengenali lingkungan
PPDGJ-
Terapi Insomnia
• Terapi lini utama : Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
– Edukasi sleep hygiene : mengurangi kafein/alkohol di malam hari, tidak
melakukan aktivitas lain selain tidur di tempat tidur
– Terapi kognitif
– Terapi relaksasi
• Apabila tidak membaik 🡪 diberikan terapi farmakologi
– Hipnotik sedatif (DOC) : zolpidem atau aprazolam diberikan maksimal
4 minggu
– Antidepresan : amitriptilin atau doksepin untuk insomnia kronik jenis
middle atau late
Obsesif
Skizotipal Narsisistik
Kompulsif
Borderline
Gangguan Kepribadian
Gangguan Karakteristik
Paranoid Selalu curiga, takut terhadap kegagalan, menyimpan dendam
dan sangat sensitif
Skizoid Introvert, emosi dingin, tidak suka bergaul dengan orang
lain, tidak peduli terhadap pujian/kecaman
Skizotipal Perilaku eksentrik dan aneh
Histrionik Dramatis, suka mencari perhatian, afek dangkal dan labil,
suka penampilan yang merangsang
Anti Sosial Tidak peduli orang lain, sering marah-marah, sering
melanggar aturan
Gangguan Kepribadian
Gangguan Karakteristik
Narsistik Arogan, menganggap dirinya orang penting dan dikagumi.
Borderline Dependen, hubungan dengan orang lain tidak stabil,
impulsif
Avoidan Sering cemas, merasa tidak cukup
Dependen Butuh diperhatikan, sensitif terhadap perkataan negatif,
suka mengorbankan diri sendiri
Obsesif kompulsif Preokupasi dengan urutan, perfeksionis, ketelitian
berlebihan
Ciri Kepribadian 🡪 ABC
Obsesif-
Skizotipal Narsisistik
kompulsif
Histrionik
Aneh
• Paranoid
– Tidak percaya
– Curiga orang lain akan menyakitinya
• Skizoid
– Tidak bersosialisasi
– Emosi terbatas
• Skizotipal
– Aneh, misalnya percaya bahwa dirinya memiliki kekuatan supernatural
Berisik
• Antisosial
– Memberontak
– Melanggar peraturan dan hak orang lain
• Borderline/ambang
– Emosi tidak stabil
– Pacaran patologis dan ‘needy’
– Cepat akrab
– Sering mengancam bunuh diri dan suka melukai diri
• Histrionik
– Suka cari perhatian
• Narsisistik
– Merasa ingin dipuji
Cemas
• Avoidance/menghindar
– Merasa rendah diri
– Menghindari sosialisasi
• Dependen
– Bergantung pada orang lain
– Manja berlebihan
• Obsesif-kompulsif/Anankastik
– Suka dengan kerapian, perfeksionis, ‘ngotot’
Jawaban Lainnya
• ADHD (attention deficit hyperactivity disorder)
– Sulit memusatkan perhatian, hiperaktif, impulsif, tidak sesuai anak
seusia, minimal 6 bulan
• Autisme
– Kondisi mental sulit untuk berkomunikasi dan membentuk relasi
dengan orang lain menggunakan bahasa dan konsep abstrak
• Kleptomania
– Tidak bisa menahan diri untuk mencuri, tapi bukan untuk keuntungan
pribadi atau motif finansial
A. Ciri kepribadian anti sosial
B. Kleptomania
C. Gangguan pemusatan perhatian (ADHD)
D. Ciri kepribadian ambang
E. Autisme
160
Seorang perempuan diantar oleh suaminya dengan keluhan sering nyeri saat
berhubungan badan dengan suaminya. Pasien dan suami merupakan pasangan yang baru
menikah. Pasien pernah mendengarkan cerita dari teman-temannya bahwa saat
pertama kali berhubungan dengan suami akan terasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan otot-otot vagina yang mengencang. Apa diagnosis untuk keluhan
pasien tersebut?
A. Dispareunia
B. Vaginismus
C. Kekurangan produksi cairan vagina
D. Aversional sex disorder
E. Female orgasmic disorder
Jawaban
B. Vaginismus
Pembahasan
Diagnosis ?
• Pasien datang diantar oleh suaminya
– Nyeri saat berhubungan badan dengan suaminya.
– Pasien dan suami merupakan pasangan yang baru menikah.
– Pasien pernah mendengarkan cerita dari teman-temannya
bahwa saat pertama kali berhubungan dengan suami akan terasa nyeri.
• Pemeriksaan fisik
– Otot-otot vagina mengencang
• Ada kesulitan dalam hubungan seksual karena pikiran terganggu 🡪
otot mengencang karena takut nyeri 🡪 vaginismus
F52.5 Vaginismus
• Terjadi spasme otot vagina sehingga penis
tidak dapat masuk
• Penyebab
– Trauma seksual
– Kecemasan yang tinggi
– Depresi
– Permasalahan dengan pasangan
Lahai MA, Boyer SC, Amsel R, Khalife as, Binik YM. Vaginismus: a review of the literature on the classification/diagnosis, etiology and treatment. Woman’s
health. 2010:6(5);705-19
Pilihan Lain
• Dispareunia 🡪 nyeri ketika berhubungan seksual
• Kekurangan produksi cairan vagina
• Aversional sex disorder 🡪 enggan melakukan
hubungan yang bekaitan dengan kontak kelamin dengan
pasangan
• Female orgasmic disorder 🡪 kesulitan mendapatkan
orgasme. Kesulitan ini bukan karena efek konsumsi
obat tertentu
A. Dispareunia
B. Vaginismus
C. Kekurangan produksi cairan vagina
D. Aversional sex disorder
E. Female orgasmic disorder
161
Seorang pasien perempuan usia 60 tahun, dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit
tempat anda bekerja oleh keluarganya dengan keluhan bingung. Dari cerita keluarga,
pasien sejak 2 hari terakhir pasien bicara melantur. Pasien mengatakan bahwa dirinya
melihat bayangan anak kecil yang tidak dilihat oleh orang lain. Keluhan pasien
memberat ketika malam hari. Dari pemeriksaan status mental didapatkan:
kesadaran yang berfluktuasi, proses berpikir inkoheren, psikomotor gelisah
dan ada halusinasi visual. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah:
182/140 mmhg, denyut nadi 100 X/menit, frekuensi napas: 24 X/menit. Hasil
pemeriksaan laboratorium glukosa darah 525 mg/dl dan beta hidroksibutirat 4.1.
Sebelumnya tidak ditemukan riwayat gangguan serupa. Apakah terapi yang tepat untuk
pasien tersebut.....
A. Haloperidol
B. Sertralin
C. Amitriptilin
D. Alprazolam
E. Asam valproat
A. Haloperidol
Pembahasan
Perempuan usia 60 tahun
• Kesadaran yang berfluktuasi, proses berpikir
inkoheren, psikomotor gelisah
dan ada halusinasi visual
• Terdapat kondisi organic 🡪 KAD dengan
hipertensi urgensi
Delirium
Kriteria Diagnosis Delirium (DSM-5)
1. Gangguan atensi (berkurangnya kemampuan untuk mengarahkan,
memfokuskan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian) dan
kesadaran (berkurangnya orientasi terhadap lingkungan).
2. Gangguan tersebut terjadi dalam waktu singkat (biasanya hitungan
jam hingga hari) dan cenderung derajat ringan-beratnya cenderung
berfluktuasi dalam satu hari.
3. Selain itu, terjadi gangguan kognisi (defisit ingatan, disorientasi,
bahasa, kemampuan visuospasial, atau persepsi).
Kriteria Diagnosis Delirium (DSM-5)
4. Gangguan atensi, kesadaran, dan kognisi yang terjadi tidak
disebabkan oleh kelainan neurokognitif lain dan tidak disebabkan
juga akibat gangguan kesadaran berat sebelumnya, misalnya koma.
5. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, atau temuan
laboratorium, gangguan yang telah disebutkan di atas terbukti
secara langsung disebabkan oleh kondisi medis lain, intoksikasi atau
withdrawal substansi tertentu, atau terpapar toksin, atau akibat
beberapa etiologi sekaligus.
Klasifikasi Delirium (Durasi)
• Delirium akut
– Delirium berlangsung selama beberapa jam hingga
hari.
• Delirium persisten
– Delirium berlangsung selama beberapa minggu
hingga bulan.
Klasifikasi Delirium (Aktivitas)
• Delirium hiperaktif
– Adanya aktivitas psikomotor yang hiperaktif, disertai labilnya mood,
agitasi, dan/atau menolak untuk bekerja sama dengan perawatan medis.
• Delirium hipoaktif
– Adanya aktivitas psikomotor yang hipoaktif, disertai gerakan lambat
dan letargi yang mendekati stupor.
• Delirium dengan tingkat aktivitas campuran
– Ada dua makna: (1) adanya aktivitas psikomotor normal, walaupun
atensi dan kesadaran terganggu. (2) adanya aktivitas psikomotor yang
sangat cepat berfluktuasi.
Tatalaksana Delirium
A. Haloperidol
B. Sertralin
C. Amitriptilin
D. Alprazolam
E. Asam valproat
162
Pasien perempuan, usia 28 tahun, takut tiap mau naik lift, jantung berdebar-
debar, keringat dingin. Pasien mengatakan bahwa saat usia 19 tahun, adik
pasien pernah jatuh meninggal dari ketinggian di dalam lift. Semenjak itu,
pasien mengatakan bahwa dirinya tidak berani untuk masuk kedalam lift.
Diagnosis pasien tersebut adalah?
A. Agorafobia
B. Claustrophobia
C. PTSD
D. Gangguan stress akut
E. Depresi
C. PTSD
Pembahasan
Diagnosis?
Gangguan Pasca Trauma
• Arachnophobia: Laba-laba
• Agoraphobia: Tempat ramai
• Acrophobia: Ketinggian
• Cynophobia: Anjing
• Claustrophobia: Tempat sempit/tertutup
• Glossophobia: Berbicara depan umum
• Mysophobia: Kotoran dan bakteri
• Nyctophobia: Gelap
• Social Phobia: Interaksi dengan banyak orang
• Trypanophobia: Jarum suntik
A. Agorafobia
B. Claustrophobia
C. PTSD
D. Gangguan stress akut
E. Depresi
163
Perempuan 25 tahun datang dengan keluhan merasa ketakutan sejak 3 minggu yang
lalu. Pasien bekerja di luar negeri. Pasien merasa dikejar-kejar oleh polisi yang
menanyakan mengenai pasportnya. Sejak saat itu pasien jadi tidak semangat dan
cenderung mengurung diri di dalam rumah dikarenakan takut. Diagnosis pasien
tersebut adalah?
A. Depresi berat
B. Psikosis akut
C. Skizofrenia
E. Skizoafektif
B. Psikosis akut
Pembahasan
Perempuan 25 tahun
• Mengalami gejala sejak 3 minggu disertai
dengan waham kejar
Diagnosis?
Gangguan Psikotik Akut
• Psikosis yang terjadi 1 hari hingga 1 bulan dan dapat
kembali ke tingkat premorbid
• Didahului oleh stressor bermakna
• Stressor bukan merupakan stressor yang
berkepanjangan
• Tidak terdapat penyebab organik (trauma kapitis,
intoksikasi, dst
Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan and Sadock’s Comprehensive Textbook of Psychiatry 9th ed. USA: Lippincott Williams and Wilkins; 2009
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III. 1993
Spektrum Skizofrenia
Deskripsi Waktu
Minimal 1 gejala
Psikosis akut < 1 bulan
psikosis
Minimal 2 gejala
Skizoafektif psikosis + mania
atau depresi
Psikofarmaka
• Antipsikosis
– Generasi 1/tipikal : haloperidol, klorpromazin
– Generasi 2/atipikal: risperidon 2 x 1mg
• Mood stabilizer (untuk bipolar)
– Litium 3 x 300mg
– Asam valproat 3 x 250mg
• Antidepresan (untuk depresi dan bipolar episode depresi)
– Fluoksetin 1 x 20mg
– Sertralin 1x 50mg
Antipsikosis
Haloperidol (gen 1/tipikal) 2-3x1,5-3mg dapat dinaikan 3-
5mg/hari
Klorpromazin (gen 3x25mg
1/tipikal)
Risperidon (gen 2/atipikal) 1x2mg, rumatan 2x2mg
Mood stabilzer
Litium
Asam valproat 3x250mg
Antidepresan
Fluoksetin 1x20mg
Sertralin 1x50mg
Antimania dan antiansietas
Alprazolam 1x0,5-1mg/hari
Diazepam 3x2mg, dapat dinaikan 15-30mg/hari
Efek Samping Antipsikosis
B. Psikosis akut
C. Skizofrenia
E. Skizoafektif
164
Perempuan usia 17 tahun datang dengan keluhan pusing selama 1 minggu terakhir.
Setiap makan, pasien sering makan banyak kemudian memuntahkan makanan karena
ingin badannya tetap seperti saat ini. Pasien sangat takut berat badannya naik. Hal ini
telah dilakukan oleh pasien sejak lebih dari 3 bulan yang lalu. Diagnosis yang tepat
adalah...
C. Bulimia nervosa
D. Obsesif Kompulsif
E. Gangguan Dismorfik tubuh
C. Bulimia nervosa
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan 17 tahun
– Setiap makan, pasien sering makan banyak kemudian
memuntahkan makanan karena ingin badannya tetap
kurus seperti saat ini.
– Pasien sangat takut berat badannya naik.
– Telah dilakukan lebih dari 3 bulan yang lalu
Anoreksia vs Bulimia
Anoreksia Bulimia
• Mengurangi berat badan dengan sengaja • Preokupasi untuk makan
• Mempertahankan BB 15% dibawah yang • Melawan efek kegemukan dengan cara :
seharusnya 🡪kurus – Merangsang muntah
PPDGJ-III
Indeks Massa Tubuh (IMT) Indeks Massa Tubuh (IMT)
cenderung stabil cenderung menurun
A. Anoreksia nervosa tipe restriksi
C. Bulimia nervosa
D. Obsesif Kompulsif
E. Gangguan Dismorfik tubuh
165
Laki-laki usia 35 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan perasaan sedih, murung, dan nafsu
makan menurun sejak 6 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh gairah seksualnya menurun sejak 5 bulan
terakhir. Pasien menuturkan bahwa saat ini sedang tidak menghadapi masalah. Pasien merasa putus asa
karena perasaan tersebut. Pasien mengatakan bahwa terdapat memiliki perasaan bersalah kepada
istrinya. Pemeriksaan TTV dan status generalis dalam batas normal. Dari status mental didapatkan sikap
kooperatif, mood hipotimik, afek terbatas, dan halusinasi (-). Tatalaksana yang paling tepat untuk
kasus diatas adalah...
A. Methylphenidate
B. Diazepam
C. Asam valproat
D. Haloperidol
E. Fluoksetin
Jawaban
E. Fluoksetin
Pembahasan
Terapi?
• Laki-laki usia 35 tahun
– Perasaan bersalah kepada istrinya
– Perasaan sedih, murung, dan nafsu makan menurun sejak 6 bulan yang
lalu
– Gairah seksualnya menurun sejak 5 bulan terakhir.
• Status mental 🡪 sikap kooperatif, mood hipotimik, afek terbatas,
dan halusinasi (-)
– Depresi
Psikofarmaka
• Antipsikosis (dosis per hari)
– Generasi 1 (tipikal)
• Haloperidol 5-20 mg/hari (2-3 dosis)
• Klorpromazin 100-400 mg/hari (2 dosis)
– Generasi 2 (atipikal)
• Risperidon 8 mg (1-2 dosis)
• Olanzapine 10-20 mg (1 dosis)
• Quetiapine 200-800 mg (2 dosis)
• Aripriprazole 10-30 mg
Psikofarmaka
• Mood stabilizer (untuk bipolar)
– Litium 2-3 x 300mg
– Asam valproat 3 x 250mg
– Carbamazepine
E. N. troklear
Pembahasan
Lokasi lesi?
• Laki-laki 50 tahun
– Pandangan ganda
A. Sumatriptan
B. Oksigen 10 lpm
C.Verapamil
D. Ergot
E. Steroid
Jawaban
C. Verapamil
Pembahasan
Tata laksana?
• Laki-laki 50 tahun
– Nyeri kepala hilang timbul beberapa bulan dalam setahun
– Muncul 1-2 kali per hari
– Sisi kanan khususnya belakang bola mata, hingga menimbulkan
mata kemerahan, berair dan hidung tersumbat
– Tidak mengeluh batuk atau pilek
• Cluster type headache
Cluster Type Headache
• Gejala
– Nyeri hebat di orbita, supra orbita, temporal yang
unilateral
– Injeksi konjungtiva
– Lakrimasi ipsilateral
– Kongesti nasal, rhinorrhea ipsilateral
– Edema palpebral ipsilateral
– Dahi atau wajah berkeringat ipsilateral
– Miosis, ptosis ipsilateral
Cluster Type Headache
• Terapi abortif:
– Oksigen (masker) 100% 7-10 liter/menit selama 15 menit
– Dihidroergitamin (DHE) 0,5 – 1,5 mg IV
– Sumatriptan injeksi subkutan 6 mg
• Terapi profilaksis
– Calcium channel blocker, seperti Verapamil 120 – 160
mg/hari dibagi 3 hingga 4 dosis
A. Sumatriptan
B. Oksigen 10 lpm
C. Verapamil
D. Ergot
E. Steroid
168
Perempuan usia 45 tahun mengeluh mencong pada mulut kanan sejak 6
jam yang lalu. Tidak ada kelainan pada anggota gerak. Pada
pemeriksaan, pasien tidak bisa mengerutkan dahi dan bersiul. Terapi
yang tepat untuk pasien ini adalah…
A. Diazepam
B. Karbamazepin
C. Prednison
D. Amitriptilin
E. Ibuprofen
Jawaban
C. Prednison
Pembahasan
Terapi?
• Perempuan 45 tahun
– Mulut kanan mencong sejak 6 jam yang lalu 🡪
paresis
• Manifestasi klinis
– Paralisis motorik mendadak ipsilatral (dalam waktu 48 jam) 🡪 lateralisasi ke sisi wajah yang sehat
ketika tersenyum
– Hiperakusis
– Hipersalivasi
– Epifora
A. Rectus superior
B. Rectus medial
C. Rectus lateral
D. Rectus inferior
E. Oblik inferior
Jawaban
C. Rectus lateral
Pembahasan
Sistem yang terganggu ?
• Pria 60 tahun
– Diplopia
– Riwayat hipertensi dan DM, kemungkinan tidak terkontrol
• Pemeriksaan fisis:
– kelopak mata kanan menurun
– bola mata kanan saat istirahat berada di posisi abduksi dan depresi
– pupil isokhor
Otot-otot Ekstraokular
B. Rectus medial
C. Rectus lateral
D. Rectus inferior
E. Oblik inferior
170
Laki-laki usia 74 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan lemah pada tubuh sisi kanan
sejak 1 jam lalu. Keluhan muncul saat pasien beraktivitas. Pasien juga mengeluhkan sakit
kepala dan muntah. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran apatis, tekanan darah
200/120 mmHg, nadi 120 kali/menit, suhu 36,7C kekuatan motorik 5555/2222. Tata
laksana untuk menurunkan tekanan intrakranial pada kasus adalah…
A. Mannitol
B. Steroid
C. Anti-hipertensi
D. Diuretik
E. Restriksi garam
Jawaban
A. Manitol
Pembahasan
Tatalaksana untuk menurunkan TIK ?
• Laki-laki 74 tahun
– Lemah pada tubuh sisi kanan sejak 1 jam lalu
– Keluhan muncul saat pasien beraktivitas
– Sakit kepala dan muntah
• Defisit neurologis mendadak
Guideline for the Early Managements of Patients with Acute Ischemic Stroke. 2013 (AHA/ASA)
Terminologi
• Stroke
– Defisit neurologis fokal akibat faktor vaskular yang terjadi mendadak
(berlangsung >24 jam)
• Transient ischemic attack (TIA)
– Mirip stroke, tapi gejala <24 jam
• Reversible ischemic neurological attack (RIND)
– Mirip stroke, tapi gejala hilang <72 jam
Iskemik Hemorhagik
• Riwayat ateroma (DVT, • Gejala TIK ⇑ (muntah
PJK, AF, dll) proyektil, pusing, sakit
kepala)
• Penurunan kesadaran
(lebih sering)
• Hipertensi
• Tatalaksana keduanya bertolak belakang, sehingga wajib CT-scan untuk
membedakannya
Skor Siriraj
• Iskemik vs hemorhagik
– Skor Siriraj = (2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x
sakit kepala) + (0,1 x diastol) – (3 x ateroma) - 12
– Nilai >1 🡪 stroke hemoragik
– Nilai <-1 🡪 stroke iskemik
– Nilai -1 s/d 1 🡪 belum jelas dan harus lanjut ke CT-
scan
CT-scan (Gold Standard)
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
A. Manitol
B. Steroid
C. Antihipertensi
D. Diuretik
E. Restriksi Garam
171
Laki-laki usia 18 tahun terjatuh dari pohon. Pada pemeriksaan fisik tampak
adanya angulasi pada klavikula dekstra, perdarahan terbuka tidak ada, namun
edema (+). Terjadi juga kelemahan motorik dan sensorik pada lengan atas. Di
manakah letak kelainan yang mendasari keluhan pasien?
A. N. radialis
B. Pleksus brakhialis
C.Arteri aksilla
D. M. supraspinatus dan infraspinatus
E. N. ulnaris
Jawaban
B. Pleksus brakhialis
Pembahasan
Topis kelainan?
• Laki-laki usia 18 tahun
– Terjatuh dari pohon
• Pemeriksaan fisik
– Tampak adanya angulasi pada klavikula dekstra, perdarahan
terbuka tidak ada, namun edema (+) 🡪 fraktur klavikula
– Terjadi juga kelemahan motorik dan sensorik pada lengan
atas 🡪 gangguan saraf
Erb’s Paralysis
B. Kantong endolimfatik
C. Kanal semisirkluar
E. N. vestibulokoklear
Jawaban
B. Kantong endolimfatik
Pembahasan
Lokasi kelainan?
• Perempuan 45 tahun
– Pusing berputar, memberat sejak 3 bulan ini, terjadi 3-4 kali
dalam setahun selama 1-2 jam
– Telinga kanan berdenging, pendengaran menurun
• Vertigo:
– Vestibularis 🡪 lingkungan seperti berputar
• Vertigo vestibularis sentral: lesi di nucleus vestibularis, batang otak,
talamus, korteks serebri
• Vertigo vestibularis perifer: lesi di labirin atau n.viii
– Non-vestibularis 🡪 goyang seperti naik kapal
BPPV + - -
Meniere + + +
Labirinitis + + +
Neuritis Vestibularis + - -
Pemeriksaan Fisik
• Tes nistagmus
– Vertigo vestibular sentral 🡪 vertikal, torsional
– Vertigo vestibular perifer 🡪 horizontal, rotatoar (kelainan di kanal posterior)
• Betahistin mesylate 3 x 12 mg
• Betahistin HCl (Beserc) 3 x 8 mg
• Dimenhidrinat 4 x 25-50 mg
• Difenhidramin HCl 4 x 25-50 mg
• Antagonis Ca dapat menekan fungsi vestibuler
🡪 Cinnarizine 3 x 15-30 mg atau 1x75mg
PPK Neurologi, 2016 (PERDOSSI)
Penyakit Meniere
• Nama lain 🡪 idiopathic endolymphatic hydrops
• Terjadi peningkatan tekanan hidrolik di sistem endolimfatik
telinga dalam
• Gejala tetrad:
– Pendengaran menurun
– Vertigo
– Tinitus
– Rasa penuh, atau tidak nyaman di telinga
Pilihan Lain
A. Koklea 🡪 menyebabkan SNHL
B. Kantong endolimfatik
B. Kantong endolimfatik
C. Kanal semisirkluar
E. N. vestibulokoklear
173
Laki-laki usia 65 tahun dengan riwayat stroke sebelumnya datang dengan
kelemahan anggota gerak kanan dan gangguan bicara. Ia dapat mengerti isi
pembicaraan tetapi tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Ia juga mampu
mengulang saat pemeriksa meminta untuk menyebut kata “bola”. Apakah
jenis afasia yang dialami pasien ini?
A. Afasia sensorik
B. Afasia motorik
C. Afasia transkortikal motorik
D. Afasia transkortikal sensorik
E. Afasia anomik
Jawaban
C. Afasia transkortikal
motorik
Pembahasan
Jenis afasia?
• Laki-laki 65 tahun
– Kelemahan anggota gerak kanan + riwayat stroke
– Gangguan bicara
• Dapat mengerti isi pembicaraan 🡪 sensorik baik
• Tidak bisa mengeluarkan kata-kata 🡪 gangguan bagian
motorik
• Dapat mengulang kata 🡪 transkortikal
Afasia
• Afasia 🡪 tidak dapat berbicara.
• Klasifikasi:
– Afasia sensorik 🡪 bisa bicara dengan lancar tapi tidak dapat mengerti
dan tidak dapat mengulang pembicaraan (motorik saja yang bisa)
– Afasia motorik 🡪 tidak bisa bicara dengan lancar dan tidak
dapat mengulang, tetapi dapat mengerti (sensorik saja yang
bisa)
– Afasia transkortikal 🡪 salah satu di antara dua keadaan di
atas dan masih bisa mengulang perkataan
Afasia
Pilihan Lain
• Afasia sensorik 🡪 tidak bisa memahami perkataan, bisa berkata jelas, namun tidak
bisa mengulang kata
• Afasia motorik 🡪 tidak bisa berkata jelas, bisa memahami perkataan, namun tidak
bisa mengulang kata
• Afasia transkortikal sensorik 🡪 tidak bisa memahami perkataan, bisa berkata jelas,
dan tidak bisa mengulang kata
B. Sindrom sentral
Pembahasan
Apa diagnosis?
B. Sindrom sentral
C. Sindrom posterior
D. Sindrom Brown-Sequard
E. Sindrom anterior
175
Perempuan usia 25 th, G2P1 usia kehamilan 38 minggu, melahirkan seorang bayi laki-
laki setelah 4 jam fase laten dan 1 jam fase aktif. Dari anamnesis diketahui bahwa ibu
tidak pernah kontrol kehamilan dan tidak mengonsumsi vitamin pranatal. Bayi lahir
dengan berat lahir 3.600 gram dan dari hasil pemeriksaan fisis didiagnosis
meningomielokel. Abnormalitas apa yang dapat dilihat berdasarkan diagnosis tersebut?
A. Sekelompok rambut di vertebra setinggi lumbal
C. Penonjolan meninges dan medulla spinalis melalui defek vertebra dalam kantong
• Bayi laki-laki
– Terdiagnosis menigomiekolel
Spina Bifida
• Merupakan bentuk kegagalan penutupan tabung neural (neural tube
defects/NTD) yang terjadi sejak lahir.
• Tiga tipe tersering :
– Mielomeningokel
• Tipe terberat. Protrusi meninges dan saraf spinal. Menyebabkan disabilitas.
– Meningokel
• Protrusi meninges dengan sediki/tanpa saraf spinal. Disabilitas minimal.
– Spina bifida okulta
• Kegagalan penutupan tabung neural tanpa protrusi meninges.
Spina Bifida
Pilihan Lain
A. Sekelompok rambut di vertebra setinggi lumbal 🡪 spina bifida okulta
B. Penonjolan meninges dan otak dari defek cranium 🡪 meningoensefalokel
C. Penonjolan meninges dan medulla spinalis melalui defek vertebra dalam
kantong
D. Penonjolan meninges melalui defek vertebra dalam kantong 🡪 meningokel
E. Penonjolan meninges, otak, dan bagian ventrikel elalui defek cranium 🡪
meningohidroensefalokel
A. Sekelompok rambut di vertebra setinggi lumbal
Diagnosis?
• Anak, 8 bulan
– Sulit minum, menangis tidak kuat, konstipasi,
letargi, hipoventilasi
• Patogenesis terbagi 3:
– Infant botulism: pada anak-anak
A. 0 hari
Pembahasan
Vaksin?
• Anak perempuan 3 tahun
– Kelemahan pada kedua kaki 🡪 paralisis
– Di daerah tempat tinggal, tiba-tiba banyak masyarakat yang
mengalami kelumpuhan mendadak 🡪 bukan kongenital,
namun infeksi
• Kelumpuhan pada kedua ekstremitas bawah tipe flaccid
• Gower sign (-)
Poliomielitis
• Infeksi virus polio
• Penularan fecal-oral route
• Virus polio masuk melalui saluran pencernaan.
Kemudian menyerang:
– Anterior horn medula spinalis: paling sering
– Batang otak
– Korteks motorik
Gejala dan Tanda
• GI: sakit tenggorokan, mual,
muntah, diare, nyeri perut
• Neurologi: parestesia,
paralisis, gangguan saraf
otonom, refleks dalam dan
superfisial hilang, meningitis
• Demam
• Sakit kepala
Meningitis tuberkulosis
• Demam, kaku kuduk, kelainan saraf kranial
• Gejala klasik tuberkulosis
Meningitis virus
• Nyeri kepala, demam, tanda rangsang meningeal
• Fotofobia, nyeri ketika menggerakkan mata
• Jarang disertai penurunan kesadaran dan defisit neurologis
Meisadona, G., Soebroto, AD., Estiasari, R. Diagnosis dan Tatalaksana Meningitis Bakterialis. CDK. 2015:224/42(1): 15 – 19
Alur Diagnosis Meningitis Bakterial
Meisadona, G., Soebroto, AD., Estiasari, R. Diagnosis dan Tatalaksana Meningitis Bakterialis. CDK. 2015:224/42(1): 15 – 19
Terapi Empirik Meningitis Bakterial
Meisadona, G., Soebroto, AD., Estiasari, R. Diagnosis dan Tatalaksana Meningitis Bakterialis. CDK. 2015:224/42(1): 15 – 19
Terapi Spesifik Meningitis Bakterial
Meisadona, G., Soebroto, AD., Estiasari, R. Diagnosis dan Tatalaksana Meningitis Bakterialis. CDK. 2015:224/42(1): 15 – 19
Diagnosis Banding berdasarkan Analisis
CSS
Meisadona, G., Soebroto, AD., Estiasari, R. Diagnosis dan Tatalaksana Meningitis Bakterialis. CDK. 2015:224/42(1): 15 – 19
Pilihan lain
A. Coccus gram positif yang tersusun berkelompok 🡪 S.
aureus
B. Diplococcus gram negatif yang memfermentasikan maltosa
🡪 N. meningitides (etiologi meningitis pada remaja-dewasa)
C. Basil gram positif anaerob 🡪 Clostridium
D. Basil gram negatif yang memfermentasikan laktosa
E. Basil tahan asam 🡪 M. tuberculosis
A. Coccus gram positif yang tersusun berkelompok
B. Diplococcus gram negatif yang memfermentasikan
maltosa
C. Basil gram positif anaerob
D. Basil gram negatif yang memfermentasikan
laktosa
E. Basil tahan asam
179
Anak laki-laki usia 10 tahun datang dengan keluhan bahu kanan digigit anjing 30
menit yang lalu. Anjing tersebut berhasil ditangkap dan diawasi. Dokter lalu
membersihkan luka gigitan anjing tersebut. Apakah tindakan selanjutnya
untuk pasien ini?
A. Mencari anjing yang tinggal dekat dengan anjing tersebut
• Stadium paralisis
– Jika pasien tidak meninggal, pasien akan
mengalami paresis
Tata Laksana (Simtomatik)
– Tidak usah dijahit, jika luka lebar dan dalam 🡪 jahit situasi saja dan sebelum
dijahit berikan infiltrasi SAR + IM SAR
Pencegahan
• Belum vaksin
– Serum anti rabies (SAR) di daerah luka, sisanya IM (heterolog 40 IU/kgBB, homolog 20 IU/kgBB)
• Sudah vaksin
– Dalam 5 tahun terakhir 🡪VAR pada hari 0 dan 3, jika luka berat diberikan lengkap sesuai
regimen Essen
D. Status epileptikus
Pembahasan
Apa diagnosis?
• Anamnesis: anak 15 tahun dengan penurunan
kesadaran.
– Kejang sebanyak tiga kali dalam 30 menit tanpa
perbaikan kesadaran.
– Umum-sekunder: awalnya kejang fokal kompleks, lalu menjadi kejang umum tonik-klonik
• Kejang umum/generalized
C. Epilepsi
D. Status epileptikus
E. Meningoencephalitis
183
Laki-laki usia 65 tahun datang dengan keluhan tangan bergetar, badan terasa kaku, dan
hanya bisa berjalan dengan langkah kecil-kecil sejak setahun terakhir. Akhir-akhir ini
keluhan dirasa bertambah berat. Riwayat hipertensi, stroke, dan trauma disangkal. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan fungsi motorik baik, tonus rigid, dan terdapat gerakan
roda pedati. Kelainan pada neurotransmiter apakah yang terjadi pada pasien
ini?
A. Dopaminergik mesensefalon B
B. Dopaminergik nukleus kaudatus
C. Dopaminergik substantia nigra
D. Serotonergik mesensefalon
E. Serotonergik talamus
Jawaban
• MAOI-inhibitor
– Bisa sebagai monoterapi di awal atau kombinasi dengan levodopa
– Rasaglinin 1 x 0,5-1 mg
• Agonis dopamin
– Pramipeksol
A. Dopaminergik mesencephalon B
B. Dopaminergik nucleus caudatus.
C. Dopaminergik substantia nigra
D. Serotonergik mesencephalon
E. Serotonergik thalamus
184
Perempuan usia 21 tahun datang ke dokter karena kedua kelopak matanya sulit dibuka sejak 3 bulan
yang lalu. Mata tidak sembab atau kemerahan, keluhan bisa sembuh sendiri namun muncul kembali
apabila pasien kelelahan. Pasien sering merasakan lemas pada tungkai dan lengan saat sedang berolahraga
atau beraktivitas berat tetapi membaik bila ia beristirahat. Pada pemeriksaan fisik dan neurologis tidak
didapatkan kelainan. Patogenesis terjadinya penyakit tersebut adalah…
B. Antibodi terhadap
reseptor nikotinik asetilkolin
Pembahasan
Mekanisme kelainan ?
• Perempuan 21 tahun
– Kedua kelopak matanya sulit dibuka sejak 3 bulan yang lalu,
muncul apabila kelelahan, dan bisa sembuh sendiri
– Lemas tungkai dan lengan saat sedang berolahraga atau
beraktivitas berat, membaik dengan beristirahat
• Gangguan motorik reversibel, otot tertentu 🡪 gangguan di perifer
Miasthenia Gravis
• Sistem imun menyerang reseptor asetilkolin di
neuromuscular junction 🡪 gangguan transmisi sinyal 🡪
gejalanya adalah kelemahan jika melakukan aktivitas terlalu lama
(mis: kelopak mata turun setelah lama membaca)
Manifestasi Klinis
• Mata
– Ptosis bilateral
– Diplopia
• Tenggorokan
– Disartria & disfagia
• Kepala
– Wajah tanpa ekspresi
– Dropped head syndrome
• Kelemahan ekstremitas
• Kelemahan otot pernapasan
Pemeriksaan Penunjang
• Endrophonium chloride (Tensilon) test 🡪 positif
• Tes Wartenberg (benda diletakkan di atas atau kedua
mata dan pasien tidak boleh berkedip) 🡪 positif jika
ptosis
• Elektrodiagnostik
Pada Soal! Biasanya dikatakan
• Ocular cooling/ ice pack gejala utama adalah kelopak mata
• Antibodi tidak dapat terbuka pada sore
hari. Harap bedakan dengan GBS
yang paralisis ascending bilateral
Terapi
• Cholinesterase (CHE) inhibitor
– Menurunkan hidrolisis enzim Ach, pada sinap cholinergik ChE
• Pyrido stigmuno bromide (Mestinon) dan Neustigramin bromide
(Prostigmin) 🡪 dosis sangat bervariasi
• Thymectomy
– Pasien MG dianjurkan thymectomy. Respon yang diharapkan muncul 2-5 tahun
post OP. Thymectomy pada usia > 60 th jarang menunjukkan kesembuhan.
• Kortikosteroid
– Prednison 1,5-2 mg/kg/BB
A. Ensefalitis virus
B. Antibodi terhadap reseptor nikotinik
asetilkolin
C. Penurunan reseptor asetilkolin
D. Perubahan kanal kalsium pada celah prasinaps
E. Blokade pada neuron motoric junction
185
Laki-laki usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri leher sejak 3
hari yang lalu. Keluhan nyeri dirasakan menjalar ke siku kanannya. Keluhan
lebih terasa saat pasien sedang kelelahan. Sehari-hari pasien bekerja sebagai
pengangkat barang di pasar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tes Spurling
(+). Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
A. Rotator cuff syndrome
B. Cervical root syndrome
C. Herniated nucleous pulposus
D. Ankylosing spondilitis
E. Cauda equina syndrome
Jawaban
• Pemeriksaan Valsava :
– Pasien diminta untuk menahan nafas, ada penekanan pada
bagian servikal
– Hasil positif jika nyeri
Pilihan Lain
• Rotator cuff syndrome 🡪 mengenai rotator cuff sehigga pasien
tidak dapat melakukan manuver Apley
• Herniated nucleus pulposus 🡪 HNP servikal bisa merupakan
etiologi terjadinya cervical root syndrome 🡪 tidak spesifik
• Ankylosing spondylitis 🡪 biasanya tidak pada servikal, namun
torakal
• Cauda equine syndrome 🡪 kompresi saraf lumbosakral di
bawah level konus medularis
Cauda Equina Syndrome vs Conus
Medularis Syndrome
Conus
Cauda Equina
Medularis
Back pain +++ +
Radicular pain + +++
Saddle Bilateral Unilateral
anesthesia
Anus Total Parsial
paresthesia
A. Rotator cuff syndrome
B. Cervical root syndrome
C. Herniated nucleus pulposus
D. Ankylosing spondilitis
E. Cauda equina syndrome
186
Seorang laki-laki, 45 tahun datang ke dokter X dengan diagnosis ulkus diabetikum.
Dokter X hanya mengontrol gula darah pada diabetes. Sedangkan untuk komplikasinya,
pasien dirujuk ke spesialis penyakit dalam dan spesialis bedah vaskular di rumah sakit
yang sama. Jenis rujukan yang dilakukan dr X adalah?
A. Interval referral
B. Vertical referral
C. Split referral
D. Cross referral
E. Horizontal referral
C. Split referral
Pembahasan
• Jenis rujukan?
Rujukan Vertikal vs Horizontal
• Rujukan vertikal
– Rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
– RS tipe B merujuk pasien ke RS tipe A untuk kemoterapi
• Rujukan horizontal
– Rujukan dari fasilitas kesehatan yang setara
– RS tipe B kota X merujuk pasien ke RS tipe B kota Y,
karena pasien berpindah tempat tinggal
Jenis Rujukan Antar-Dokter
• Interval: ke satu dokter lain, dalam jangka waktu
tertentu tanpa dokter primer.
• Split: ke beberapa dokter lain, dalam jangka waktu
tertentu tanpa dokter primer.
• Collateral: ke dokter lain untuk masalah kesehatan
tertentu sambil dirawat juga oleh dokter primer.
• Cross: alih rawat
A. Interval referral
B. Vertical referral
C. Split referral
D. Cross referral
E. Horizontal referral
187
Pada Posyandu kecamatan SukaMandi didapatkan data berupa cakupan
50 bayi, jumlah kader 10 orang, penanganan gizi buruk 40 %, imunisasi
80 %, program dana 50 % dan belum memiliki program program
tambahan lain. Tipe posyandu di atas adalah…
A. Mandiri
B. Pratama
C. Purnama
D. Madya
E. Swadaya
Jawaban
D. Madya
Pembahasan
Tipe posyandu?
• Kriteria
– Cakupan 50 bayi
– Jumlah kader 10 orang
– Penanganan gizi buruk 40 %
– Imunisasi 80 %
– Program dana 50 %
– Belum memiliki program program tambahan lain.
PROGRAM
WAJIB
KB/KIA IMUNISASI GIZI DIARE
JENIS
TINGKATAN
CAKUPAN CAKUPAN
PROGRAM DANA
JENIS KADER PENIMBANGAN PROGRAM TAMBAHAN SEHAT (%)
WAJIB
A. 3/153
B. 3/138
C. 15/153
D. 18/153
E. 18/138
B. 3/138
Pembahasan
• 15 anak usia 7-10 tahun yang mengalami varicella. (First
case)
• Anak-anak pada daerah tersebut berjumlah total 153 orang.
• Semua anak sisanya pernah kontak 🡪 138
• 4 hari kemudian, terdapat 3 anak yang mengalami varicella.
B. 3/138
C. 15/153
D. 18/153
E. 18/138
190
Peneliti ingin mencari pengaruh jenis pekerjaan terhadap tingkat depresi.
Variabel jenis pekerjaan merupakan variabel nominal (kantoran/lapangan)
sementara variabel tingkat depresi numerik (1-10). Data deskriptif tingkat
depresi menunjukan negative skewed. Jenis uji yang harus dilakukan?
A. Korelasi spearman
B. Korelasi pearson
C. Independent T-test
D. Paired T-test
E. Mann-whitney test
E. Mann-whitney test
Pembahasan
• Penelitian mencari pengaruh jenis pekerjaan
terhadap tingkat depresi.
– Variabel independent nominal
– Variabel dependent numerik
– Data numerik negative skewed (sebaran data tidak
normal)
• Jenis uji yang harus dilakukan?
A. Korelasi spearman
B. Korelasi pearson
C. Independent T-test
D. Paired T-test
E. Mann-whitney test
191
Seorang peneliti ingin membandingkan pengaruh jenis kelamin terhadap kadar
IL-6 dari penderita COVID-19 berat di HCU dan ICU wilayah X. Peneliti
tersebut hendak mengambil sampel pria dan wanita dengan jumlah yang sama
secara acak dari seluruh pasien HCU dan ICU di wilayah tersebut. Jenis
sampling apakah ini?
A. Simple random sampling
B. Stratified random sampling
C. Cluster random sampling
D. Systematic sampling
E. Consecutive sampling
B. Stratified random sampling
Pembahasan
• Pengambilan sampel:
– Mengambil sampel pria dan wanita dengan jumlah
yang sama secara acak dari seluruh pasien HCU
dan ICU di wilayah tersebut.
Pengambilan Sampel
• Gampang kok!
• Sampel acak
– Simpel randomization/ acak sederhana 🡪 tutup mata terus pilih, simpel kan?
– Systematic randomization/ acak sistematik 🡪 setiap 3 nomor diambil🡪 sistematis kan?
– Stratification randomization/ acak startifikasi 🡪 kalau pengetahuan anak SD, kelas
mempengaruhi nggak?
– Cluster randomization/ acak kluster 🡪 gampangnya adalah per wilayah kerja
Penelitian:
• Outcome: Steven Johnson Syndrome (SJS) dan
Toxic Epidermal Necrolysis (TEN).
• Ditelurusi faktor yang mempengaruhi.
Diagram Waktu untuk Riset
Cara Pikir Case Control
Cara Pikir Kohort
C. 90 %
Perhitungan untuk Uji Diagnostik
Gold Standard
+ -
Uji
Diagnostik
+ A B
_ C D
Pembahasan
Gold Standard
+ -
Uji + 160 40
Diagnostik
_ 40 360
A. 54 %
B. 95 %
C. 90 %
D. 80 %
E. 66 %
194
Seorang dokter praktek di sebuah klinik meresepkan obat yang telah di
anjurkan oleh sebuah perusahaan obat (sponsorship) untuk meresepkan
pasiennya. Hal tersebut dikarenakan dokter menginginkan meningkatkan
kemampuan keilmuannya. Etika sponsorship yang benar adalah...
A. Mewajibkan penggunaan obat yang dianjurkan sponsorship
B. Menganjurkan pasien untuk menggunakan obat dari perusahaan
tersebut
C. Membantu dokter untuk mengikuti kegiatan keilmuan dengan seizin
direktur Rumah Sakit
D. Membantu dokter untuk mengikuti kegiatan keilmuan tanpa seizin
rumah sakit
E. Membantu dokter dengan pemberian biaya hidup dan pendidikan
lanjutan
C. Membantu dokter untuk mengikuti
kegiatan keilmuan dengan seizin direktur
Rumah Sakit
PERMENKES 58 2016
• Sponsorship:
– Pemberian dukungan dalam segala bentuk bantuan
dan/atau kegiatan
– Tujuan: peningkatan pengetahuan yang dilakukan,
diorganisir atau disponsori oleh perusahaan/industri
farmasi, alat kesehatan, alat laboratorium kesehatan
dan/atau perusahaan/industri lainnya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan dan
akuntabel
PERMENKES 58 2016
• Prinsip:
– Tidak mempengaruhi independensi pelayanan Kesehatan
– TIDAK DALAM BENTUK UANG atau setara uang*
– TIDAK DIBERIKAN LANGSUNG KE INDIVIDU
– Sesuai bidang keahlian
– Diberikan secara terbuka
– Akuntable dan transparan
*Pengecualian: honor pembicara atau moderator
PERMENKES 58 2016
– Pendidikan/pelatihan
A. Mewajibkan penggunaan obat yang dianjurkan
sponsorship
B. Menganjurkan pasien untuk menggunakan obat dari
perusahaan tersebut
C. Membantu dokter untuk mengikuti kegiatan
keilmuan dengan seizin direktur Rumah Sakit
D. Membantu dokter untuk mengikuti kegiatan
keilmuan tanpa seizin rumah sakit
E. Membantu dokter dengan pemberian biaya hidup
dan pendidikan lanjutan
195
Seorang laki-laki, usia 20 tahun hendak menjalani prosedur ORIF dikarenakan terdapat
fraktur pada tulang tibia dextra. Pasien dijanjikan untuk menjalani prosedur tersebut
oleh dokter X. Akan tetapi, dikarenakan kesibukan dr,.X, operasi tersebut harus
digantikan oleh dr. Y. ,Keluarga pasien yang mengetahui hal ini ingin menuntut dr. X
dikarenakan hal tersebut. Termasuk pelanggaran apakah yang dilakukan oleh dr. X?
A. Hukum pidana
B. Hukum perdata
C. Hukum administrasi
D. Pelanggaran etika
E. Pelanggaran disiplin
B. Hukum perdata
Hukum PERDATA
Terjadi apabila terdapat hal-hal yang menyebabkan
tidak dipenuhinya isi perjanjian
(wanprestasi) didalam transaksi terapeutik
oleh dokter atau tenaga kesehatan lain, atau
terjadinya perbuatan melanggar hukum
(onrechmatige daad) sehingga menimbulkan
kerugian pada pasien.
� Dilakukan pemeriksaan oleh HAKIM
� Jika terbukti bersalah: Ganti rugi
Hukum PIDANA
Terjadi apabila pasien meninggal dunia atau
mengalami cacat akibat dokter atau tenaga kesehatan
lainnya kurang hati-hati atau kurang cermat dalam
melakukan upaya penyembuhan terhadap pasien yang
meninggal dunia atau cacat tersebut.
B. Hukum perdata
C. Hukum administrasi
D. Pelanggaran etika
E. Pelanggaran disiplin
196
Seorang dokter membuka praktik umum tanpa memiliki SIP.
Pelanggaran yang dilakukan termasuk pelanggaran...
A. Misconduct
B. Intentional
C. Nonfeasance
D. Misfeasance
E. Malfeasance
Jawaban
A. Misconduct
Malpraktik dapat berupa:
• Nonfeasance (“non” artinya “tidak”): tenaga kesehatan tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan ATAU menunda penanganan secara berlebihan.
• Misfeasance (“mis” artinya “salah”): penanganan dilakukan, tetapi tidak dengan prosedur yang
benar.
• Malfeasance (“mal” artinya “jahat”): penanganan yang diberikan salah dan menyalahi aturan yang
ada.
Misfeasance VS Malfeasance
Keadaan pasien makin buruk Keadaan pasien tanpa ditolong Keadaan pasien makin baik
A. 1%
B. 2%
C. 2,5%
D. 5%
E. 10%
A. 1%
Perubahan Pembayaran (Perpres
No.75 2019)
• Iuran bagi peserta Pejabat Negara, pimpinan dan
anggota Dewan Perwakilan Ralryat Daerah, PNS,
Prajurit, Anggota Polri, kepala desa dan perangkat
desa, dan Pekerja/pegawai sebesar 5% dari gaji
atau upah per bulan
– 4% dari pemberi kerja
– 1% dari peserta
Kenaikan Iuran BPJS tahun 2020
Jaminan Hari Tua
• Iuran JHT sebesar 5,7% dengan ketentuan:
– 3,7% dibayar pemberi kerja dan 2% dibayar pekerja.
Jaminan Pensiun
• Iuran jaminan pensiun sebesar 3% dengan ketentuan:
– 2% dibayar pemberi kerja dan 1% dibayar pekerja
A. 1%
B. 2%
C. 2,5%
D. 5%
E. 10%
198
Seorang laki-laki dan anggota keluarganya datang ke IGD karena
kecelakaan lalu lintas, dari pemeriksaan fisik ditemukan fraktur dan
luka-luka. Asuransi yang menangani pembiayaan perawatan
pasien ini adalah...
A. BPJS Kesehatan
B. BPJS Ketenagakerjaan
C. Asuransi prabayar
D. Jasaraharja
E. Asuransi KIS
Jawaban
D. Jasaraharja
Pembahasan
1.Jasa Raharja
2.BPJS
Kecelakaan Lalu Lintas
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.010/2017 tentang Besar
Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan
Penumpang Alat Angkutan Penumpang Umum di Darat/Sungai/Danau,
Feri/Penyeberangan, Laut, dan Udara, dan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 16/PMK.010/2017 tentang Besar Santunan dan Sumbangan Wajib
Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Apabila biaya pengobatan peserta
melebihi plafon penjaminan PT Jasa Raharja (20 juta rupiah), maka BPJS
Kesehatan akan membayar selisih antara tarif plafon Jasa Raharja dikurangi
plafon, maksimal INA CBG sesuai hak kelas peserta
Santunan Korban Kecelakaan
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No.
15&16/PMK.010/2017
JENIS ANGKUTAN
JENIS SANTUNAN DARAT/LAUT UDARA
(Rp) (Rp)
MENINGGAL DUNIA 50 000 000 50 000 000
CACAT TETAP (MAKSIMAL) 50 000 000 50 000 000
PERAWATAN (MAKSIMAL) 20 000 000 25 000 000
PENGGANTIAN BIAYA 4 000 000 4 000 000
PENGUBURAN
(tanpa ahli waris)
PENGGANTIAN BIAYA P3K 1 000 000 1 000 000
PENGGANTIAN BIAYA 500 000 500 000
AMBULANCE
A. BPJS Kesehatan
B. BPJS Ketenagakerjaan
C. Asuransi prabayar
D. Jasaraharja
E. Asuransi KIS
199
Wanita 55 tahun, datang ke klinik dengan keluhan mual muntah, tidak bisa makan minum, dokter
memberikan injeksi dan setelah kondisi stabil pasien boleh pulang dan konsumsi obat minum. Pasien
anggota asuransi, tidak membayar biaya perawatan. Klinik akan klaim ke perusahaan asuransi sesuai tarif
pengobatan. Pembayaran yang dilakukan adalah?
A. Out of payment
C. Kapitasi
D. Premi
E. Paket manfaat
D. Premi
Sistem Pembayaran
Kesehatan
• Retrospektif 🡪 dilakukan berdasarkan pelayanan
kesehatan yang sudah diberikan kepada pasien,
semakin banyak jenis pelayanan semakin banyak biaya
yang dibayarkan
– Contoh 🡪 fee for service
• Prospektif 🡪 jumlah biaya yang harus dibayarkan
sudah ditetapkan sebelumnya
– Conoh 🡪 global budget, per diem, kapitasi, dan case-based
Sistem Pembayaran
Kesehatan
• Fee for service
– Pasien membayar dengan mandiri jasa dokter dan pelayanan kesehatan yang didapatkan
langsung setelah selesai berobat
– Contoh 🡪Ibu Ana membayar Rp 250.000,00 untuk satu kali kunjungan ke dokter
spesialis Jantung
Kelebihan Kekurangan
Kelebihan Kekurangan
Provider Resiko keuangan sangat kecil Tidak ada insentif untuk yang
memberikan pencegahan
penyakit
Pendapatan Rumah Sakit tidak Demand dipengaruhi supplier
terbatas
Pasien Waktu tunggu yang lebih Jumlah pasien di klinik sangat
singkat banyak (Overcrowded)
Lebih mudah mendapat Kualitas pelayanan kurang
pelayanan dengan teknologi
terbaru
Pembayar Mudah mencapai kesepakatan Biaya administrasi tinggi untuk
dengan provider proses klaim
Meningkatkan resiko keuangan
A. Out of payment
C. Kapitasi
D. Premi
E. Paket manfaat
200
Suatu puskesmas wilayah kecamatan B memiliki penduduk 30.000
dengan kunjungan berobat 5.000 dan sistem kapitasi per orang 5.000.
berapakah total kapitasi per bulan?
a. 250.000.000
b. 150.000.000
c. 25.000.000
d. 10.000.000
e. 5.000.000
c. 25.000.000
Sistem Pembayaran
Kesehatan
• Fee for service
– Pasien membayar dengan mandiri jasa dokter dan pelayanan kesehatan yang didapatkan
langsung setelah selesai berobat
– Contoh 🡪Ibu Ana membayar Rp 250.000,00 untuk satu kali kunjungan ke dokter
spesialis Jantung
b. 150.000.000
c. 25.000.000
d. 10.000.000
e. 5.000.000