Kelompok 1 :
1. Felicia Devita Salim (242018005)
2. Jurgent Rowlend (242018018)
Apa arti hidup tanpa mimpi? Apa arti mimpi jika tidak kita wujudkan? Untuk memulai
eksplorasi terhadap dunia kewirausahaan, mulai semua dari mimpi sendiri dan bagaimana kita
akan wujudkan. Pada bidang kewirausahaan dasar dan kewirausahaan lanjut, kita dibimbing
untuk berpikir dan berperilaku seperti seorang wirausahawan dan di sini akan dipelajari konsep,
alat, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah usaha. Dalam kewirausahaan,
kita harus belajar dengan cara melakukannya secara langsung (learn by doing), membentuk
tim, dan baru membangun sebuah usaha secara nyata.
Pada kewirausahaan dasar, kita akan mempelajari bagaimana menemukan siapa diri kita, apa
yang kita minati, bagaimana gaya kewirausahaan kita, efektuasi, dan Wadhwani 5 M Model.
Ada tahap proses validasi yaitu mengidentifikasi biaya, pendapatan, dan sumber pendanaan.
Kemudian membangun sebuah tim, dan mempelajari teknik marketing dan penjualan. Dalam
sebuah usaha, tentunya ada kendala selama membangun usaha seperti risiko produk dan risiko
konsumer. Sebagai contoh, bagaimana jika kita membangun sebuah usaha tetapi tidak ada yang
membeli? Tentunya untuk mencegah hal ini terjadi, kita harus melakukan tes terhadap
konsumer dan mempelajarinya. Dalam sebuah usaha terdapat siklus antara membangun usaha
– mengukur – mempelajari. Untuk mengeceknya ada yang namanya lean approach dan lean
canvas. Berikut gambar lean approach yang dapat membantu mengidentifikasi permasalahan
hingga penyelesaiannya:
Pada kewirausahaan tingkat lanjut, ada tahap-tahap yang membedakan dari kewirausahaan
dasar yaitu:
1. Mengunjungi kembali model bisnis yang dijalani
2. Mencari peluang untuk berkembang terhadap pelanggan dan jaringan
3. Validasi (mengesahkan) peluang baru
4. Tujuan daya tarik (pelanggan yang ingin dituju dan produk)
5. Rencana keuangan, penjualan, operasi, rekrut, dan teknologi
6. Promosi bisnis
7. Kepatuhan hukum dan pendaftaran
Jika terdapat kendala pada kewirausahaan dasar dan tingkat lanjut, ada website bernama Learn
Wise yang dapat membantu (berisi video, kuis, dan materi). Perbedaan dari kewirausahaan
dasar dan tingkat lanjut adalah pada tingkat dasar menunjukan model bisnis Anda dan
Minimum Viable Product (MVP) atau salah satu strategi pengembangan bisnis pemula.
Sedangkan pada tingkat lanjut menunjukkan bagaimana promosi kita.
Felicia Devita Salim 242018005
Bahasa Ya Ya Ya Ya Ya
Pariwisata Ya Tidak Ya Ya Ya
Yakin
Ilmu Komunikasi Ya Ya Ya Ya Ya
Marketing Ya Tidak Ya Ya Ya
Yakin
Matematika Ya Ya Ya Ya Ya
Animasi Ya Tidak Ya Ya Ya
Yakin
Struktur Ya Ya Ya Ya Tidak
Yakin
Geoteknik Ya Ya Ya Ya Tidak
Yakin
Matematika
Felicia D.S = jujur, mandiri, pekerja keras, empati, Felicia D.S = menggambar tangan, menulis
bertanggung jawab
Jurgent R = berhitung
Jurgent R = pekerja keras, cepat mengerti suatu bidang
yang diminati, teliti, empati, jujur
Felicia D.S = pembuatan keputusan, koordinator Felicia D.S = Mahasiswa dan dosen luar kampus
UKRIDA (program Permata Sakti), mahasiswa berbagai
Jurgent R = kemampuan analisa, pembuatan keputusan jurusan di kampus lain, sahabat dan kerabat saya (Rafika,
Bernadette), dll
Tristan Walker was a 32-year-old entrepreneur. A visionary thinker and GSB graduate, Walker
had accomplished much in his short career, and had worked briefly at Twitter, Foursquare, and
Andreessen Horowitz before founding his own company, Walker & Company Brands. Walker
was also the chair and cofounder of Code 2040, a nonprofit that helped underrepresented
minorities chart successful pathways in the technology sector. Tristan Walker grew up in
Queens, NY, where a Boys' Club program led him to a scholarship at the Hotchkiss School, a
Connecticut prep school. From there he attended SUNY-Stony Brook, planning to head into
the financial world. A brief stint on Wall Street convinced him otherwise, so he applied to
Stanford GSB. Walker spent his time at the GSB building a solid network of connections and
mentors. During his first year at GSB, Walker found himself in the right place at the right time
when he interned at Twitter, and embraced the company's role in changing global
communication. His next move was to jump to Foursquare, a company with an app that let
users share information about nearby businesses and attractions. Walker's perseverance was
legendary-he announced he was coming to work there, showed up and signed up merchants,
and ended up head of business development. Much of the case describes how Walker decided
on the goals of his own enterprise and how he launched his vision. As an entrepreneur-in-
residence at Andreessen Horowitz, Walker concentrated on coming up with a fresh idea. The
realization that African Americans could avoid razor bumps by using different shaving
products resonated with him, and he could see there was an opportunity to serve this
underrepresented market. So he set out to make health and beauty products tailored for the
comfort and benefit of people of color. Walker's extensive contacts and immense following on
Twitter, and his range of experiences all helped prepare him for the launch of Walker &
Company in 2013.
Terjemahan:
Tristan Walker adalah seorang pengusaha berusia 32 tahun. Seorang pemikir visioner dan
lulusan GSB, Walker telah mencapai banyak hal dalam karir singkatnya, dan pernah bekerja
sebentar di Twitter, Foursquare, dan Andreessen Horowitz sebelum mendirikan perusahaannya
sendiri, Walker & Company Brands. Walker juga merupakan ketua dan salah satu pendiri Code
2040, sebuah organisasi nirlaba yang membantu minoritas yang kurang terwakili memetakan
jalur sukses di sektor teknologi. Tristan Walker dibesarkan di Queens, NY, di mana program
Boys 'Club membawanya ke beasiswa di Sekolah Hotchkiss, sekolah persiapan Connecticut.
Dari sana ia belajar di SUNY-Stony Brook, berencana untuk memasuki dunia keuangan.
Pekerjaan singkat di Wall Street meyakinkannya sebaliknya, jadi dia melamar ke Stanford GSB.
Walker menghabiskan waktunya di GSB untuk membangun jaringan koneksi dan mentor yang
solid. Selama tahun pertamanya di GSB, Walker menemukan dirinya di tempat yang tepat pada
waktu yang tepat ketika dia magang di Twitter, dan merangkul peran perusahaan dalam
mengubah komunikasi global. Langkah selanjutnya adalah beralih ke Foursquare, sebuah
perusahaan dengan aplikasi yang memungkinkan pengguna berbagi informasi tentang bisnis
dan atraksi terdekat. Ketekunan Walker sangat melegenda - dia mengumumkan bahwa dia akan
datang untuk bekerja di sana, muncul dan mendaftarkan pedagang, dan akhirnya menjadi
kepala pengembangan bisnis. Sebagian besar kasus menggambarkan bagaimana Walker
memutuskan tujuan perusahaannya sendiri dan bagaimana dia meluncurkan visinya. Sebagai
wirausahawan yang tinggal di Andreessen Horowitz, Walker berkonsentrasi untuk
mendapatkan ide segar. Kesadaran bahwa orang Afrika-Amerika dapat menghindari benturan
pisau cukur dengan menggunakan produk cukur yang berbeda beresonansi dengannya, dan dia
dapat melihat ada peluang untuk melayani pasar yang kurang terwakili ini. Jadi dia
memutuskan untuk membuat produk kesehatan dan kecantikan yang disesuaikan untuk
kenyamanan dan manfaat orang kulit berwarna. Kontak Walker yang luas dan banyak pengikut
di Twitter, serta berbagai pengalamannya membantu mempersiapkannya untuk peluncuran
Walker & Company pada tahun 2013.
Pertanyaan:
1. Prinsip-prinsip efektuasi apakah yang menurut Anda digunakan Tristan?
2. Jelaskan bagaimana Tristan menggunakan prinsip-prinsip efektuasi tersebut!
3. Mengapa Tristan disebut Introvert Ekstrovert?
4. Dapatkah Anda memikirkan pengusaha lokal yang mendirikan usaha yang sukses
dengan cara yang sama dengan Tristan Walker?
Jawab:
1. Prinsip efektuasi Crazy Quilt
2. Caranya adalah sebelum mendirikan perusahaannya sendiri ia merupakan lulusan dari
Standford GSB dan melakukan banyak hal salah satunya adalah pernah bekerja sebentar
di Twitter, Foursquare, dan Andreessen Horowitz untuk membangun jaringan koneksi
dan mentor yang solid sehingga memiliki kontak yang luas dan banyak pengikut di
Twitter, serta berbagai pengalamannya membantu mempersiapkannya untuk
peluncuran Walker & Company pada tahun 2013.
3. Disebut introvert karena ia awalnya tidak memiliki koneksi apapun selain hubungan
dan pengalaman pribadi yang ia bawa. Disebut extrovert juga karena ia berusaha
mencari koneksi dari orang banyak sehingga ia memiliki banyak pengikut di
perusahaan twitter.
4. Iya dapat saya pikirkan yaitu adalah Bob Sadino yang memiliki kemiripan dengan
Tristan Walker karena Bob Sadino sebelum mendirikan perusahaannya sendiri ia
pernah bekerja menjadi seorang pegawai penyewaan mobil, untuk mendapatkan
pengalaman dan koneksi.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
Kelompok 1 :
1. Felicia Devita Salim (242018005)
2. Jurgent Rowlend (242018018)
Pertanyaan Evin
Apakah dalam usaha boleh berbeda antara minat kita dengan jurusan kita? Seperti kita
seorang teknik sipil tapi minat di bahasa?
Jawab :
Menurut kami boleh saja, sebab tidak selamanya usaha yang kita jalani sesuai dengan jurusan.
Terkadang kita baru menemukan minat terpendam kita selama perkuliahan berjalan dan apalagi
jika kita sudah nyaman dengan minat kita. Bukan berarti hal yang buruk, sebab ada baiknya
kita memperluas ilmu di berbagai bidang sehingga usaha kita akan jauh lebih besar. Sebagai
contoh Bapak Bisma seorang mahasiswa Teknik Sipil yang juga memiliki keahlian marketing
dan akuntansi, selain daripada seorang Kontraktor, beliau juga menunjang pekerjaannya
dengan mempromosikan usahanya di bidang konstruksinya kepada orang-orang dan beliau
juga melakukan investasi, serta memiliki bisnis pepes tahu.
Sebuah bisnis tidak bisa dihalangi oleh bidang kuliah dan begitupun sebaliknya. Semuanya
saling menunjang. Sebab perkuliahan tidak semata hanya mengenai nilai dan satu jurusan,
tetapi juga memperluas relasi dan belajar banyak hal baru.