Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN BULAN MARET 2021

PENUGASAN KHUSUS INDIVIDUAL KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

Nama : Nurul Fahmi, S.Tr.KL

Profesi : Kesehatan Lingkungan

Penempatan : Puskesmas Perawatan Dai, Seram Bagian Timur

NRPK : 25.7.0711314

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

PUSKESMAS PERAWATAN DAI

Jln. Langis Ubas - Desa Kilalir

Maret 2021
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
I. Latar Belakang....................................................................................................3
II. Ruang Lingkup...................................................................................................4
ISI ...............................................................................................................................5
I. Upaya Kesehatan Masyarakat................................................................................5
II. Upaya Kesehatan Perorangan…………………………………………………….5
PENUTUP.....................................................................................................................6
I. Kesimpulan & Saran ..........................................................................................6
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................7

2
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi dalam mendukung pembangunan nasional.
Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28H
menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Indonesia yang mempunyai geografi berupa daratan, lautan,
pegunungan serta banyaknya pulau-pulau yang tersebar menyebabkan akses pelayanan
kesehatan untuk daerah tertentu sangat sulit dijangkau.Fasilitas pelayanan kesehatan yang
disediakan Pemerintah masih terkendala oleh pemenuhan tenaga kesehatan.Hal tersebut
menyebabkan pelayanan kesehatan di daerah tidak dapat dilaksanakan secara optimal.
Penyediaan sumber daya di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab
Pemerintah, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan yang menyatakan
bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas ketersediaan dan
pemerataan tenaga kesehatan dalam pemenuhan hak masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Meningkatkan jumlah,
penyebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan merupakan tantangan masa depan
pembangunan kesehatan.
Ketersedian tenaga kesehatan yang memadai merupakan salah satu faktor
pendukung dalam percepatan pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang baik sebagai
salah satu tujuan pembangunan kesehatan serta dalam upaya mendukung pelaksanaan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).Ketersediaan tenaga kesehatan dan sarana prasarana
merupakan masalah utama yang terjadi di lapangan.Namun demikian, aktivitas pelayanan
wajib dilaksanakan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak dapat ditunda.Oleh
sebab itu diperlukan kebijakan khusus mengenai model penempatan tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan disesuaikan dengan karakteristik daerah dan tidak
menyamaratakan kebijakan tersebut untuk seluruh wilayah Indonesia.Pemerintah telah
melakukan berbagai program dalam rangka pemenuhan akses dan mutu pelayanan
kesehatan melalui penempatan dokter, dokter gigi, dan bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT)
serta penugasan khusus untuk tenaga kesehatan lulusan Diploma Tiga lainnya.Namun
demikian masih diperlukan suatu program penempatan tenaga kesehatan yang
komprehensif melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Oleh

3
karena itu Pemerintah menugaskan tenaga kesehatan melalui Penugasan Khusus Tenaga
Kesehatan dalam Mendukung Program Nusantara Sehat guna memberikan pelayanan
kesehatan secara terintegrasi untuk mendukung Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di pusat kesehatan masyarakat serta pemenuhan ketersediaan tenaga
kesehatan di rumah sakit yang membutuhkan. Penugasan khusus tenaga kesehatan
tersebut dilaksanakan sesuai dengan amanat Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
Dalam rangka mendukung pelaksanan Program Nusantara sehat dan penempatan
Nusantara sehat Individual di puskesmas tahun 2019,maka pemerintah daerah Kabupaten
Seram Bagian Timur melalui program pengembangan sumberdaya manusia Kesehatan
Dinas Kesehatan melakukan konsultasi dan Kordinasi pada level Provinsi dengan
kementerian dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan program dilapangan.

II. Ruang Lingkup


1. Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Upaya Kesehatan Perseorangan

4
ISI

I. Upaya Kesehatan Masyarakat


Upaya kesehatan masyarakat merupakan salah satu program Puskesmas yang terdiri
dari 5 program esensial yang terdiri dari Kesehatan Lingkungan, Gizi, KIA,Promosi
kesehatan, P2P. Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok
puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis  antara manusia dan lingkungan untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Sehingga dilakukan beberapa
upaya dasar yang dilakukan di bidang kesehatan lingkungan. Adapun kegiatan kesehatan
lingkungan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Penyehatan Sumber Air Minum (SAM)
Kegiatan upaya penyehatan air meliputi ; surveilans kualitas air, inspeksi sanitasi SAB,
pemeriksaan kualitas air.

DAFTAR HASIL PENGAWASAN DAN JENIS SARANA AIR MINUM DAN TINGKAT RESIKO

JENIS TINGKAT RESIKO PENCEMARAN KET


II. JMLH
JMLH SGL PMA
SARAN
SARANA
NO DESA/WILAYAH A
YANG
YANG SGL PMA
DIPERIKSA
ADA
R S T A R S T AT
T

1 Kilean 3 3 2 1 3
2 Kilotak 7 5 5 1 4
3 Kilwouw 1 1 1 1
4 Dai 1 1 1 1
5 Kaforing 1 1 1 1
6 Kelibingan 4 3 2 2
7 Arewan 5 4 4 1 3
8 Kilili 1 1 1 1
9 Mida 2 1 2 2
TOTAL 25 20 16 4 2 18

Upaya Kesehatan Perseorangan


Bentuk upaya pelayanan kesehatan perseorangan yang dilakukan oleh sanitarian
adalah Konseling kesehatan lingkungan klinik sanitasi. Klinik sanitasi merupakan
kegiatan yang dilaksanakan di dalam gedung. Pasien yang datang untuk berobat ke
puskesmas mendaftar pada loket pendaftaran lalu diperiksa oleh dokter/perawat/bidan.
Pasien yang diduga menderita penyakit yang berkaitan dengan lingkungan akan
dirujuk ke klinik sanitasi. Petugas kesehatan lingkungan menanyakan identitas dan
penyakit yang diderita oleh pasien. Kemudian melakukan Tanya jawab seputar kondisi
5
yang lingkungan yang diduga menjadi penyebab penyakitnya. Kemudian pasien
diedukasi dan diberikan saran terkait dengan cara pencegahan dan penanggulangan
penyakit yang diderita. Bila diperlukan akan dilakukan kunjungan rumah untuk
melakukan pemeriksaan lingkungan lebih lanjut. Kemudian pasien dipersilakan
mengambil obat di apotik. Klinik sanitasi Merupakan suatu upaya/kegiatan yang
mengintegrasikan pelayanan kesehatan antara promotif, preventif, dan kuratif yang
difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit
berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan permukiman.
Uraian Kegiatan Proyek Perubahan NSI (I) Pengadaan Pelayanan Kegiatan Konseling Klinik
Sanitasi
Pengadaan Pelayanan Kegiatan Konseling Klinik Belum terlaksana, tujuan blm tercapai
Sanitasi masih sementara berjalan
Konsultasi dengan kapus terkait pengadaan
1) Telah disetujui dan ditindaklanjuti
kegiatan konseling klinik sanitasi
Koordinasi dengan PJ Kesehatan lingkungan dalam Sementara dilaksanakan dan
2)
perencanaan, persiapan alat & bahan ditindaklanjuti
Mempersiapakan ruangan untuk konseling klinik Sementara dilaksanakan dan
3)
sanitasi ditindaklanjuti
Menyediakan formulir KIE konseling klinik Sementara dilaksanakan dan
4)
sanitasi ditindaklanjuti
Koordinasi dengan kapus, dokter umum/perawat,
5) untuk format rujukan poli untuk ke ruang Belum disetujui dan ditindaklanjuti 
konseling klinik sanitasi
6) Melakukan KIE konseling klinik sanitasi Belum dilaksanakan dan ditindaklanjuti
Melakukan inspeksi/kunjungan rumah terhadap
7) Belum dilaksanakan dan ditindaklanjuti
pasien yang ditangani diruang konseling sanitasi
Melakukan pelaporan kegiatan pada kepala
8) puskesmas,evaluasi pelaksanaan dan melaksanakan Belum dilaksanakan dan ditindaklanjuti
RTL kegiatan
Melakukan monitoring pelaksanaan konseling
9) Belum dilaksanakan dan ditindaklanjuti
klinik sanitasi

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

6
I. Kesimpulan
Secara keseluruhan penyelenggaraan pelayanan kesehatan Puskesmas Dai sudah cukup
baik, namun ada beberapa hal yang harus dievaluasi dan diperhatikan oleh dinas kesehatan
kabupaten SBT agar derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Perawatan
Dai dapat lebih baik lagi.
II. Saran
Hal-hal yang harus menjadi perhatian dinas kabupaten SBT:

1. Evaluasi penanganan limbah medis puskesmas yang memenuhi standar, dan


diharapkan dapat dianggarkan untuk pengadaaan pengelolaan limbah medis cair yakni
pengadaan IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) dan untuk Pembuatan Insenerator
untuk limbah medis padat berbahaya. Puskesmas Dai belum memiliki Instalasi
Pengolahan Air Limbah, sehingga air buangan yang dihasilkan dapat mencemari
lingkungan khususnya air permukaan yang dapat mencemari sumber air bersih warga
sekitar puskesmas. Oleh karena itu perlu kiranya Puskesmas Dai dilengkapi oleh
sarana pendukung berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan juga dapat
dijadikan sebagai percontohan pengadaan pembangunan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) Puskesmas pertama yang ada di kabupaten Seram Bagian Timur .
2. Pengadaan pelatihan peningkatan pengetahuan berbasis online SDMK tenaga keseshatan
lingkungan di puskesmas seperti STBM, TPP, Air Bersih.
3. Mendukung perbaikan gedung sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. Pengadaan sarana air bersih memenuhi syarat Kesehatan

7
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

8
9

Anda mungkin juga menyukai