PENDAHULUAN

A. LATAR BEAKANG

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 48

menyatakan bahwa salah satu dari 17 upaya kesehatan komprehensif adalah Pelayanan
Kesehatan Tradisional. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan tradisional
yang dapat dipertanggungjawabkan, aman dan bermanfaat sebagaimana yang dinyatakan
pada pasal 59 (2), maka harus selalu dibina dan diawasi oleh Pemerintah. Disisi lain
masyarakat diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan,
meningkatkan dan menggunakan Pelayanan Kesehatan Tradisional yang dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanan.

Akhir tahun 2014 merupakan momentum berharga dalam pelayanan kesehatan

tradisional dengan disahkannya Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Tradisional, yang mengatur tentang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan tradisional yang meliputi : tanggung jawab dan wewenang pemerintah pusat
dan pemerintah daerah, jenis pelayanan kesehatan tradisional, tata cara pelayanan
kesehatan tradisional, sumber daya, penelitian dan pengembangan, publikasi dan
periklanan, pemberdayaan masyarakat, pendanaan, pembinaan dan pengawasan serta
sanksi administratif.

Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2013 proporsi rumah tangga yang

memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional sebesar 30,4 % dengan jenis pelayanan
yang paling banyak digunakan adalah keterampilan tanpa alat sebesar 77,8% dan ramuan
sebesar 49%. Kondisi ini menggambarkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional
mempunyai potensi yang cukup besar dan perlu mendapat perhatian yang serius sebagai
bagian dari pembangunan kesehatan nasional.

Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan suatu langkah maju sejalan dengan

upaya reformasi birokrasi yaitu pembentukan Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
Tradisional, Alternatif dan Komplementer melalui Permenkes No. 1144 tahun 2010
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan RI. Sebagai unit
Eselon II pada Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA, Direktorat Bina Pelayanan

1
Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer dapat memberikan kontribusi dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Upaya yang dilakukan oleh Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional,

Alternatif dan Komplementer dalam mencapai indikator Renstra Kemenkes Tahun 2015-
2019 adalah pengembangan integrasi pelayanan kesehatan tradisional kedalam fasilitas
pelayanan kesehatan (Puskesmas), melalui peningkatan kemampuan tenaga kesehatan,
optimalisasi penapisan, dan pemberdayaan masyarakat melalui asuhan mandiri di bidang
kesehatan tradisional.

Sejalan dengan Nawacita Presiden sebagai arah kebijakan nasional dan perubahan
Struktur Organisasi Tata Kerja berdampak pada perubahan struktur Kementerian/Lembaga
Negara. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan yang
ditindaklanjuti dengan Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan, telah ditetapkan bahwa Direktorat Pelayanan Kesehatan
Tradisional berada di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Perubahan ini akan
mempengaruhi sasaran kegiatan Direktorat sebagai penjabaran dari sasaran program
Direktorat Jenderal.
Untuk mendukung berjalannya program Kesehatan Tradisional, maka Puskesmas
dibawah naungan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kabupaten juga akan menjalankan program
tersebut. Terkhusus Puskesmas Air Teluk Kiri Kecamatan Teluk Dalam Kab.Asahan juga
akan melaksanakan kegiatan tersebut demi keberhasilan program yankestrad dan terkhusus
bagi masyarakat kec. Teluk Dalam dapat menambah wawasannya terkait pengobatan
kesehatan tradisional.

YANKESTRAD AIR TELUK KIRI 2

B. TUJUAN
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah sebagai bentuk pertanggung jawaban bahwa UPTD
Puskesmas Air Teluk Kiri Kec. Teluk Dalam Kab. Asahan telah melaksanakan program
dari pemerintah sesuai dengan amanat pemerintah yakni PP Nomor 103 Tahun 2014
tentang pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad). Dan dibuatnya program ini sekaligus
juga untuk mendukung visi dari UPTD Puskesmas Air Teluk Kiri yakni Mewujudkan
Puskesmas Air Teluk Kiri sebagai sarana pelayanan kesehatan yang terdepan dalam
menciptakan masyarakat Kecamatan Teluk Dalam yang sehat dan mandiri.

C. MANFAAT
Manfaat dari dibuatnya kegiatan ini terkhusus di wilayah kerja UPTD Puskesmas Air
Teluk Kiri adalah dapat menambah wawasan petugas kesehatan maupun para kader /
kelompok asuhan mandiri (asman) tentang begitu banyaknya manfaat dari kesehatan
tradisional ini. Dengan memanfaatkan berbagai tanaman berkhasiat yang telah dilakukan
uji klinis bahwa bisa digunakan sebagai obat-obatan, dan juga teknik akupresur yang bisa
digunakan sebagai pengobatan/ refleksi.

YANKESTRAD AIR TELUK KIRI 3

 BENTUK KEGIATAN

A. Upaya Pemberdayaan Masyarakat

Untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan tradisional (yankestrad) UPTD Puskesmas
Air Teluk Kiri melakukan upaya pemberdayaan masyarakat melalui
Pembentukan/Pengembangan Kelompok Asuhan Mandiri (ASMAN) dengan
pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA). Kegiatan pembentukan kelompok asuhan
mandiri (asman) ini diawali dengan sosialisasi petugas yankestrad Puskesmas dengan para
kader TOGA di masing masing desa wilayah kerja UPTD Puskesmas Air Teluk Kiri,
Kecamatan Teluk Dalam. Dengan jumlah kader sekitar 5-6 org tiap desa. Diharapkan
dengan bantuan para kader yang telah mendapat sosialisasi dari petugas yankestrad dapat
mengaplikasikan/ mengimplementasikan keilmuan yang didapat untuk dapat mendukung
berjalannya program ini di masyarakat, mengingat para kader ini lah yang lebih dekat
dengan masyarakat.

B. Kegiatan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Setelah dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat melalui sosialisasi dari petugas
yankestrad kepada para kader, selanjutnya yang dilakukan adalah kegiatan menanam
tanaman obat keluarga (TOGA) di masing masing desa wilayah kerja UPTD Puskesmas
Air Teluk Kiri Kec.Teluk Dalam. Kegiatan ini dilakukan oleh para kader dengan arahan
bimbingan petugas Kesehatan (petugas yankestrad). Dengan pemberian bibit tanaman oleh
petugas yankestrad Puskesmas untuk diberikan kepada para kader di masing-masing desa.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masing masing kepala Desa, dimana kepala
desa juga turut membantu kegiatan ini dengan memberikan bantuan berupa pembelian pot
tanaman dan juga pembuatan pagar tanaman agar terhindar dari hewan-hewan yang dapat
mengganggu atau merusak tanaman.

YANKESTRAD AIR TELUK KIRI 4

C. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Petugas Yankestrad Puskesmas Air Teluk Kiri Kecamatan Teluk Dalam Kab.Asahan
melakukan pemantauan setiap 1 Bulan Sekali, untuk melihat kondisi tanaman dan
kebersihan disekitar lokasi penanaman. Selain itu, petugas juga memberikan semangat
yang luar biasa kepada para kader, agar dengan serius membantu melaksanakan program
ini dengan baik, sehingga dapat sama sama mewujudkan Visi Puskesmas Air Teluk Kiri
yakni membuat masyarakat Kec.Teluk Dalam dapat Hidup Sehat dan mandiri. Sementara
untuk kegiatan evaluasi, petugas yankestrad membuat laporan pertanggung jawaban
kegiatan ke Dinas Kesehatan Kab.ASAHAN seksi pelayanan kesehatan primer bidang
Yankestrad, untuk mendapatkan penilaian telah seberapa berhasil kegiatan tersebut
dilakukan.

YANKESTRAD AIR TELUK KIRI 5

DOKUMENTAS KEGIATAN SOSIALISASI ORIENTASI KEPADA PARA
KADER TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DAN
KOMPLEMENTER

YANKESTRAD AIR TELUK KIRI 6

GAMBAR : Kegiatan Sosialisasi Orientasi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan
Komplementer UPTD Puskesmas Air Teluk Kiri di Desa PERKEBUNAN TELUK
DALAM

GAMBAR : Kegiatan Sosialisasi Orientasi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan

Komplementer UPTD Puskesmas Air Teluk Kiri di Desa TELUK DALAM

YANKESTRAD AIR TELUK KIRI 7

GAMBAR : Kegiatan Sosialisasi Orientasi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan
Komplementer UPTD Puskesmas Air Teluk Kiri di Desa PULAU MARIA

GAMBAR : Kegiatan Sosialisasi Orientasi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan

Komplementer UPTD Puskesmas Air Teluk Kiri di Desa PULAU TANJUNG

YANKESTRAD AIR TELUK KIRI 8

DOKUMENTASI KEGIATAN MONITORING TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

YANKESTRAD AIR TELUK KIRI 9

Gambar : Monitoring tanaman TOGA di Desa MEKAR TANJUNG

Gambar : Monitoring tanaman TOGA di Desa TELUK DALAM

YANKESTRAD AIR TELUK KIRI 10

YANKESTRAD AIR TELUK KIRI 11
DOKUMENTASI KEGIATAN PARA KADER YANKESTRAD
(PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL)

YANKESTRAD AIR TELUK KIRI 12

 FORMULIR DAFTAR KELOMPOK ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR BINAAN
UPTD PUSKESMAS AIR TELUK KIRI TAHUN 2020
No Nama Desa/Kelurahan Nama Kelompok ASMAN Jumlah No.SK
1 Air Teluk Kiri
2 Pulau Maria
3 Teluk Dalam
4 Perkebunan Teluk Dalam
5 Pulau Tanjung
6 Mekar Tanjung
Jumlah

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Pengelola Program Kesehatan Tradisional
Air Teluk Kiri

Mipahaida,SKM Sri Puji Astuti, Amd.Keb

NIP.197312231993032003 19880620 201704 2 003
 ANALISA MASALAH PROGRAM KESEHATAN TRADISIONAL

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Target Pencapaian Kesenjangan

No Kegiatan
Nominal % Nominal % Nominal %
1 Pembinaan dan Pemantauan Penyehat 47 70% 40 60% 7 10
Tradisional
2 Pembentukan Kelompok Asman 47 70% 47 70% - -
Pemanfaatan TOGA dan Akupresure
3 Sosialisasi Orientasi Kesehatan 47 70% 47 70% - -
Tradisonal,Alternatif dan
Komplementer

B. ANALISA PENYEBAB DAN PEMECAHAN MASALAH

No Masalah Penyebab Pemecahan Masalah
1 Masih ada beberapa penyehat Beberapa dari mereka Melakukan pembinaan ke
tradisional yang belum (penyehat tradisional) masih desa untuk meningkatkan
dilakukan pembinaan dan ada yang belum antusias peran serta masyarakat
pemantauan. terhadap program kesehatan dalam pembentukan
tradisional terkait pembinaan dan pemantauan
pembentukan, pembinaan dan TOGA dan Akupresure.
pemantauan kelompok
ASMAN.
2 Kurangnya peran serta Masih rendahnya pemahaman Sosialisasi orientasi
penyehat tradisional. masyarakat dan penyehat kesehatan tradisional
tradisional tentang cara tepat alternative dan
pemanfaatan TOGA dan komplementer.
Akupresure.

3 Pelayanan Kesehatan Petugas Yankestrad belum Membuat surat usulan

Tradisional belum dapat mengikuti pelatihan program pelatihan ke Dinas
dilakukan didalam gedung pelayanan kesehatan Kesehatan Kab.Asahan
tradisional

C.