Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATERI KULIAH

BAB I
PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI
Nilai Penting dari Pasar Keuangan Global dan Hubungannya dengan Pelaporan Keuangan
Keragaman dan volume yang luar biasa dari barang-barang yang diekspor dan diimpor
menunjukkan keterlibatan yang luas dalam perdagangan internasional bagi banyak perusahaan,
dunia adalah pasar mereka. Selain itu, karena kemajuan teknologi dan persyaratan peraturan
yang kurang memberatkan, investor dapat terlibat dalam transaksi keuangan lintas batas negara
dan untuk melakukan investasi, alokasi modal, dan keputusan pembiayaan yang melibatkan
banyak perusahaan asing. Juga banyak investor dalam upaya untuk mendiversifikasi risiko
portofolio mereka, telah berinvestasi lebih banyak di pasar internasional. Akibatnya, semakin
banyak investor yang memegang sekuritas perusahaan asing. Indikasi signifikansi peluang
investasi internasional ini dapat ditemukan ketika memeriksa jumlah pendaftaran asing di
berbagai bursa efek. Sebagaimana ditunjukkan, pasar modal semakin terintegrasi dan perusahaan
memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam memutuskan tempat untuk meningkatkan modal.
Dengan tidak adanya integrasi pasar, bisa ada faktor-faktor spesifik perusahaan yang
membuatnya lebih murah untuk meningkatkan modal dan mendaftarkan/memperdagangkan
sekuritas di satu lokasi dibandingkan yang lain. Dengan integrasi pasar modal, hubungan
otomatis antara lokasi perusahaan dan lokasi pasar modal melonggar. Akibatnya, perusahaan
memperluas pilihan tempat untuk meningkatkan modal, baik ekuitas atau utang.
Laporan Keuangan Utama dan Cara Penyampaian Informasi Keuangan yang Lain
Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah proses yang memuncak dalam
penyusunan laporan kuangan perusahaan untuk digunakan oleh pihak internal dan eksternal.
Sebaliknya, akuntansi manajerial (managerial accounting) adalah proses mengidentifikasi,
mengukur, menganalisis, dan mengomunikasikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi operasi perusahaan.
Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk menyampaikan informasi keuangan
keapada pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan (financial statements) yang paling sering
disajikan adalah (1) laporan posisi keuangan, (2) laporan laba rugi atau laporan laba rugi
komperehensif, (3) laporan arus kas, (4) laporan perubahan ekuitas. Beberapa informasi lebih
baik disajikan, atau hanya dapat disajikan melalui pelaporan keuangan (financial reporting)
selain melalui laporan keuangan resmi.
Bagaimana Akuntansi Membantu Pemanfaatan Sumber Daya yang Terbatas
Akuntan harus mengukur kinerja dengan akurat dan wajar secara teratur, sehingga
manajer dan perusahaan yang tepat mampu menarik modal investasi. Oleh karena itu dapat
menilai imbal hasil dan risiko relatif terkait dengan peluang investasi, mereka mampu
menyalurkan sumber daya secara lebih efektif.
Proses yang efektif dari alokasi modal adalah hal yang sangat penting untuk
perekonomian yang sehat. Alokasi modal secara efektif mendorong produktifitas, inovasi, dan
menciptakan pasar yang efisien dan likuid untuk membeli dan menjual efek serta perolehan dan
pemberian kredit.
Kebutuhan Akan Standar Akuntansi
Seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi dan diterima secara luas adalah
suatu keharusan untuk menjamin perbandingan yang memadai. Globalisasi menuntut
seperangkat akuntansi internasional berkualitas tinggi. Berikut adalah beberapa elemen untuk
mencapainya :
1. Standar akuntansi tunggal yang berkualitas tinggi yang ditetapkan oleh suatu badan
penyusunan standar.
2. Konsisten dalam penerapan dan interpretasi.
3. Pengungkapan umum.
4. Standar dan praktik umum pengauditan yang berkualitas tinggi.
5. Pendekatan umum atau reviu dan penegakan peraturan.
6. Pendidikan dan pelatihan bagi pelaku pasar.
7. Sistem penyampaian umum (misalnya, eXtensible Business Reporting Language-XBRL).
8. Pendekatan umum atas tata kelola perusahaan dan kerangka hokum di seluruh dunia.
Tujuan pelaporan keuangan
Tujuan pelaporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi keuangan
tentang entitas pelaporan yang berguna bagi investor sekarang dan investor potensial, pemberi
pinjaman, dan kreditor lainnya untuk membuat keputusan dalam kapasitas mereka sebagai
penyedia modal.
a. Laporan keuangan untuk Tujuan Umum
Laporan keuangan untuk Tujuan Umum (general-purpose financial statements) memberikan
informasi pelaporan keuangan kepada berbagai penggunan. Misalnya, menerbitkan laporan
keuangan, laporan tersebut membantu pemegang saham, kreditor, pemasok, karyawan, dan
regulator untuk lebih memahami posisi keuangan dan kinerja terkait. Para pengguna
membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang efektif.
b. Penyedia Modal (Investor)
Mengidentifikasi investor sebagai kelompok pengguna utama memberikan focus penting dari
pelaporan keuangan untuk tujuan umum. Misalnya, menerbitkan laporan keuangannya, fokus
utamanya adalah pada investor karena mereka memiliki kebutuhan yang paling penting dan
mendesak atas informasi di dalam laporan keuangan. Investor membutuhkan informasi keuangan
ini untuk menilai kemampuan dalam menghasilkan arus kas masuk neto dan memahami
kemampuan manajemen untuk melindungi dan meningkatkan asset perusahaan, yang akan
digunakan untuk menghasilkan arus kas masuk neto masa depan.
c. Perspektif Entitas
Perspektif entitas (entity perspective) diadopsi sebagai bagian dari tujuan pelaporan
keuangan untuk tujuan umum. Dalam perspektif ini, perusahaan dipandang sebagai suatu entitas
yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya. Perspektif entitas konsisten dengan lingkungan bisnis
sekarang dimana sebagian besar perusahaan yang terlibat dalam pelaporan keuangan memiliki
substansi yang berbeda dari investor mereka.
d. Kegunaan dalam Pengambilan Keputusan
Investor tertarik dalam pelaporan keuangan karena laporan tersebut memberikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan. Pelaporan keuangan harus membantu investor
untuk menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masuk prospektif dari dividen atau
bunga, serta kas yang diperoleh dari penjualan, penebusan, atau jatuh tempo dari efek atau
pinjaman. Laporan keuangan dari penjelasan terkait harus menjadi sumber utama untuk
menentukan informasi ini.
Badan Penetap Standar
Selama bertahun-tahun, banyak Negara telah mengandalkan organisasi penyusunan
standar mereka sendiri. Mulai tahun 2000, dua badan utama penyusunan standar telah muncul
sebagai badan utama penyusunan standar di dunia.
IASB menerbitkan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial
Reporting Standards-IFRS) yang digunakan sebagian besar bursa asing. IFRS saat ini digunakan
lebih dari 115 negara dan cepat memperoleh penerimaan di negara-negara lain.
Organisasi penyusunan standar lainnya adalah Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(Financial Accounting Standards Board-FASB). Seluruh perusahaan yang berbasis AS
diwajibkan untuk menggunakan standar FASB pada saat mempersiapkan laporan keuangan dan
informasi keuangan terkait. Beberapa catatan bahwa standar FASB lebih komperehensif dan
terperinci, sedangkan standar IASB lebih konspetual dan kurang berbasis aturan.
Makna IFRS
Setiap perusahaan yang menunjukkan bahwa penyusunan laporan keuangannya sesuai
dengan IFRS harus menggunakan seluruh standard an interpretasi. Berikut ini hierarki yang
diguakan untuk menentukan persyaratan pengakuan, penilaian, dan pengungkapan apa yang
harus digunakan. Perusahaan pertama-tama melihat pada :
1. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards)
2. Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards)
3. Interpretasi berasal dari komite Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional (International
Financial Reporting Committee-IFRIC) atau yang dahulu dikenal sebagai Standing
Interpretations Committee (SIC)
Tantangan yang Dihadapi dalam Pelaporan Keuangan
a. IFRS Dalam Lingkungan Politik
Kelompok yang paling kuat mempengaruhi IFRS adalah orang-orang yang paling
berkepntingan atau terkena dampak akuntansi. Mereka tahu cara yang paling efektif
memengaruhi IFRS dengan cara berpartisipasi dalam perumusan aturan atau mencoba untuk
memengaruhi atau membujuk perumus standar. Kelompok tersebut juga sering menargetkan
IASB untuk menekan dan memengaruhi perubahan standar yang telah ada dan standar baru
lainnya.
b. Kesenjangan Ekspektasi
Adanya kesenjangan harapan antara yang apa yang publik pikirkan tentang apa yang
seharusnya dilakukan oleh akuntan dengan apa yang akuntan pikirkan tentang apa yang dapat
mereka lakukan.
c. Masalah Pelaporan Keuangan yang Signifikan
 Pengukuran nonkeuangan Lap. Keuangan tidak mampu menyediakan beberapa pengukuran
kinerja utama yang banyak digunakan oleh manajemen. Contohnnya adalah indeks
kepuasan pelanggan, informasi jaminan simpanan, tingkat jumlah produk reject yang
dibeli.
 Informasi Berwawasan Kedepan
Lap. Keuangan tidak mampu memberikan informasi berwawasan kedepan yang dibutuhkan
oleh investor dan kreditor potensial.
 Aset Lunak
Lap. Keuangan difokuskan pada aset keras(persediaan,aset tetap), tetapi tidak mampu
memberikan banyak informasi tentang aset lunak.
 Ketepatan Waktu
Perusahaan hanya menyiapkan lap. Keuangan triwwulanan dan menyediakan lap.keuangan
auditan tiap tahunnya.
d. Etika dalam Lingkungan Akuntan Keuangan
Perusahaan yang berkonsentrasi pada “memaksimalkan hasil”, “menghadapi tantangan
kompetisi”,dan “menekankan hasil jangka pendek” menempatkan akuntan dilingkungan
penuh konflik dan tekanan tetapi tidak selalu dapat dijawab dengan hanya mengikuti IFRS
atau aturan profesi.
e. Konvergensi Internasional
Konvergensi antara IASB dan FASB dengan menghilangkan perbedaan dari kedua standar
yang mereka buat.

Anda mungkin juga menyukai