K
abupaten Jembrana terletak di sebelah
barat Pulau Bali, membentang dari arah
barat ke timur pada 8˚09’30’’ –
8˚28’02’’ LS dan 114˚25’53’’ - 114˚56’38’’ BT.
Batas-batas administrasi Kabupaten Jembrana
terdiri dari :
2.2. Topografi
Topografi wilayah
perencanaan meliputi daerah
pegunungan di bagian utara dan
pendataran (pantai) di bagian
selatan yang berbatasan dengan
Samudera Indonesia. Pada bagian
tengah merupakan daerah
perkotaan. Berdasarkan tingkat
kemiringan lereng, wilayah
Kabupaten Jembrana dapat dikelompokkan kedalam 4 kelompok :
1. Wilayah dengan kemiringan lereng 0 – 2% (datar), tersebar diseluruh
kecamatan Kabupaten Jembrana, khususnya di Kecamatan Jembrana dan
Kecamatan Negara.
2. Wilayah dengan kemiringan lereng 2 – 15% (landai), tersebar hampir
diseluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana.
3. Wilayah dengan kemiringan lereng 15 – 40% (bergelombang/berbukit),
tersebar hampir diseluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana.
4. Wilayah dengan kemiringan lereng >40% (curam sampai sangat curam),
merupakan bagian terluas dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten
Jembrana.
Jenis tanah ini tersebar di lima wilayah Kabupaten Jembrana, yang paling
luas terdapat di Kecamatan Mendoyo ( 25.985 ha), di Kecamatan Melaya
(16.319 ha) Kecamatan Negara dan Jembrana (14.130 ha) dan Kecamatan
Pekutatan (12.169 ha). Jenis tanah ini dibentuk oleh bahan induk abu
vulkanik intermadiet dengan kandungan bahan organik yang rendah sampai
sedang dan PH berkisar antara 4,5-5,5.
Tanah Alluvial Coklat Kelabu
Tanah ini merupakan tanah endapan sungai dengan luas kurang lebih
10.750 Ha sebagian besar terdapat di Kecamatan Negara dan Kecamatan
Jembrana (5.725 ha).
Tanah Alluvial Coklat Kelabu
Jenis tanah ini di bentuk oleh bahan induk batuan gamping dengan bentuk
morfologi bergelombang sampai berbukit bukit. Jenis tanah ini mendominasi
wilayah Kecamatan Melaya (1.878 ha).
Tanah Regosol Cokelat Kelabu
Jenis tanah ini sebagian besar terdapat di Kecamatan Negara dan
Kecamatan Jembrana seluas 772 ha dan di wilayah Kecamatan Mendoyo
seluas 648 ha. Tanah ini terbentuk oleh induk vulkanik intermedier dengan
bentuk wilayah landai sampai berombak.
Tanah Alluvial Hidromorf
Jenis tanah ini terdapat di wilayah Kecamatan Negara dan Kecamatan
Jembrana khususnya di sepanjang wilayah pantai selatan dan di sekitar
Desa Pengambengan dan Desa Cupel. Luas jenis tanah ini kurang lebih 1420
Ha. Tanah ini merupakan sedimen darat dan laut yang dibentuk oleh
lempeng pasir dan pecahan karang.
Masing masing jenis tanah tersebut diatas mempunyai tekstur yang berbeda-
beda umumnya tekstur wilayah di Kabupaten Jembrana tergolong tektur halus
(kandungan liat sangat tinggi). Sedangkan tekstur kasar (pasir dan lempung
berpasir) merupakan tekstur tanah yang terdapat di sepanjang pantai dari wilayah
Kabupaten Jembrana. Peta jenis tanah pada Gambar 2.4. dan Gambar 2.5.
2.5. Klimatologi
Kabupaten Jembrana memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Musim hujan terjadi pada Bulan Desember sampai Maret sedangkan
musim kemarau terjadi pada Bulan April sampai Mei. Curah hujan rata-rata selama
lima tahun terakhir (tahun 2006 – 2010) yaitu 1.750 mm/tahun dengan hari hujan
rata-rata 112 hari/tahun, temperatur udara berkisar antara 20˚C s/d 39˚C
dengan temperatur optimal 29˚C - 32˚C, kelembapan udara antara 74 s/d 87%,
termasuk tipe iklim C sampai D ( Scmitdt dan Ferguson).
2.6. Hidrogeologi
Aspek hidrologi yang meliputi keadaan sumber air baik permukaan maupun
air tanah dan mata air. Sumber air permukaan di wilayah Kabupaten Jembrana
adalah air sungai.
Di daerah ini terdapat 17 sungai induk dan 20 anak sungai. Semua sungai-
sungai ini mempunyai arahan aliran dari Utara (pegunungan) ke muara sungai di
bagian selatan yaitu Samudera Indonesia. Masing-masing sungai mempunyai
daerah tangkapan hujan (catchment area) yang berbeda-beda. Sungai yang
alirannya paling panjang adalah Tukad Bilukpoh sepanjang 29 km, dan terpendek
adalah Tukad Pangkung Belatung yang hanya 3,40 km. Sumber air yang ada di
wilayah Kabupaten Jembrana meliputi :
a. Akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir (aquifers in which flowe is
intergranular)
Akuifer produktif dengan penyebaran luas, berarti: Akuifer dengan
keterusan sedang: muka air tanah atau tinggi pisometri air tanah dekat
atau bawah muka tanah; debit sumur umumnya 5 sampai 10 ltr/dtk ;
Akuifer dengan produktivitas sedang, dan penyebaran luas berarti:
akuifer dengan keterusan sedang sampai rendah; muka air tanah
beragam dari atas atau dekat muka tanah sampai lebih dalam dari 10
m dibawah tanah, debit sumur umumnya kurang dari 5 ltr/dtk ;
Setempat akuifer dengan produktivitas sedang berarti: akuifer tidak
menerus, tipis dengan keterusan rendah, debit sumur umumnya kurang
dari 5 ltr/dtk.
b. Akuifer (bercelah atau sarang) dengan produktivitas rendah dan daerah air
tanah langka (aquifers (fissured or product) of poor productivity and regions
without exploitables groundwater).
Akuifer dengan produktivitas rendah setempat berarti: umumnya
keterusan sangat rendah, setempat air tanah dangkal dalam jumlah
terbatas dapat diperoleh dilembah-lembah atau pada zona pelapukan ;
Daerah air tanah langka.
a. Hutan lindung Bali Barat seluas kurang lebih 30.387,97 (tiga puluh ribu
tiga ratus delapan puluh tujuh koma sembilan tujuh) hektar ;
Kecamatan Melaya seluas kurang lebih 7.945,5 (tujuh ribu sembilan
ratus empat puluh lima koma lima) hektar;
Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana seluas kurang lebih
2.778 (dua ribu tujuh ratus tujuh puluh delapan) hektar,
Kecamatan Mendoyo seluas kurang lebih 16.851,47 (enam belas
ribu delapan ratus lima puluh satu koma empat tujuh) hektar;
Kecamatan Pekutatan seluas kurang lebih 2.813 (dua ribu delapan
ratus tiga belas) hektar.
b. Hutan lindung Yeh Leh-Yeh Lebah seluas kurang lebih 2.587 (dua
ribu lima ratus delapan puluh tujuh) hektar yang tersebar di
Kecamatan Pekutatan.
2) Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan di
bawahannya.
Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya yang
meliputi kawasan resapan air. Kawasan resapan air tersebut berupa
kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan,
sehingga merupakan tempat pengisian air (akuifer), yang tersebar pada
bagian utara wilayah Kabupaten Jembrana.
3) Kawasan Perlindungan Setempat.
Kawasan Perlindungan setempat berdasarkan Raperda RTRWK
Jembrana 2011 – 2031, meliputi :
Kawasan suci ;
Kawasan tempat suci ;
Kawasan sempadan pantai ;
Kawasan sempadan sungai ;
Kawasan sekitar bendungan ;
Kawasan sempadan jurang.
ii. Sebelah kanan jalan, pemandangan dan sawah produktif dari Km.
Denpasar 76.568 sampai dengan Km. Denpasar 77.903 sepanjang
1.335 M’ dan Km. Denpasar 78.162 sampai dengan Km. Denpasar
78.640 sepanjang 475 M’.
d. Desa Penyaringan
i. Sebelah kiri jalan pemandangan pantai dan sawah produktif dari Km.
Denpasar 81.256 sampai dengan Km. Denpasar 83.693, sepanjang
2.435 M’ dengan kedalaman sebatas pantai ;
ii. Sebelah kanan jalan, pemandangan dan sawah produktif dari Km.
Denpasar 82.215 sampai dengan Km. Denpasar 83.673, sepanjang
1.458 m’ dengan kedalaman 200 M’.
e. Desa Mendoyo Dauh Tukad
i. Sebelah kanan jalan, pemandangan dan sawah produktif dari Km.
Denpasar 90.620 sampai dengan Km. Denpasar 91.377 sepanjang 717
M’ dengan kedalaman 200 M’;
ii. Sebelah kiri jalan pemandangan sawah produktif dari Km. Denpasar
90.575 sampai dengan Km. Denpasar 91.337, sepanjang 762 M’
dengan kedalaman 200 M’.
f. Desa Dangin Tukadaya
Sebelah kanan jalan pemandangan pegunungan dan sawah produktif dari
Km. Denpasar 91.980 sampai dengan Km. Denpasar 92.318 sepanjang
338 M’ dengan kedalaman 200 M’.
g. Kelurahan Dauh Waru
i. Di sebelah kanan jalan, pemandangan pegunungan dan untuk kesucian
Pura Jaganatha dari Km. Denpasar 93.612 sampai dengan Km.
Denpasar 93.820 sepanjang 208 M dengan kedalaman 300 M ;
ii. Sebelah kiri jalan pemandangan sawah produktif dari Km. Denpasar
93.742 sampai dengan Km. Denpasar 94.018, sepanjang 276 M’
dengan kedalaman 50 M’.
h. Desa Kaliakah
i. Sebelah kanan jalan, pemandangan pegunungan dan kesucian Pura dan
dari Km. Denpasar 97.160 sampai dengan Km. Denpasar 97.910
sepanjang 760 M’ dengan kedalaman 300 M’;
ii. Sebelah kanan jalan, pemandangan pegunungan dan sawah, dari Km.
Denpasar 100.945 sampai dengan Km. Denpasar 101.226 sepanjang
281 M’ dengan kedalaman 200 M’.
B. Jalan Jurusan Tegalcangkring – Dlod Berawah
Desa Tegalcangkring
i. Sebelah kanan jalan, pemandangan pegunungan dan sawah produktif
dari Km. Denpasar 88.271 sampai dengan Km. Denpasar 89.582
sepanjang 1.311 dengan kedalaman 200 M’ ;
ii. Sebelah kiri jalan, pemandangan pegunungan dan sawah produktif dari
Km. Denpasar 88.417 sampai dengan Km. Denpasar 89.582 sepanjang
1.165 Km. dengan kedalaman 200 M’.
2.9. Contents
2.1. Kondisi Geografi ................................................................................................................ 7
abupaten Jembrana terletak di sebelah barat Pulau Bali, membentang dari arah barat ke timur
pada 8˚09’30’’ – 8˚28’02’’ LS dan 114˚25’53’’ - 114˚56’38’’ BT. Batas-batas administrasi
Kabupaten Jembrana terdiri dari :............................................................................................. 7
2.2. Topografi ........................................................................................................................... 9
2.3. Ketinggian Lokasi ............................................................................................................. 11
2.4. Geologi / Jenis Tanah....................................................................................................... 13
2.5. Klimatologi ...................................................................................................................... 17
2.6. Hidrogeologi.................................................................................................................... 19
2.7. Rencana Pola Ruang ........................................................................................................ 22
2.7.1. Kawasan Lindung ..................................................................................................... 22
2.7.2. Kawasan Budidaya ................................................................................................... 27
2.8. Jalur Hijau ....................................................................................................................... 37
Tabel 2. 1 Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah di Kab. Jembrana Tahun 2010...................... 7
Tabel 2. 2 Ketinggian Lokasi Wilayah Kab. Jembrana (Dari Terendah Sampai Tertinggi) ............... 11