Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MAHDA PRIA ANANTA

NIM : 110120200515
1. Bahwa jaminan pertama antara Bank A yang memberikan kredit kepada Koperasi
HPKP (Himpunan Pedagang Kecil Pasar) yaitu menggunkan jaminan berupa tanah
berdasarkan sertifikat hak milik 02248 berdasarkan akta pendirian koperasi yang
lahan dalam pendirian koperasi tersebut dapat dijaminkan kepada Bank A untuk
membantu pengkreditan.
Lalu juga jaminan kedua antara KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang menggunakan Hak
Tanggungan yang dimiliki oleh Bank A

2. Sebenarnya Pihak Bank (Kreditur) dalam menjalankan kegiatan usahanya wajib


menerapakan prinsip kehati-hatian secara keseluruhan, yakni berdasarkan 5C,
Caracter (watak), Capacity (kemampuan), Capital (modal), Collateral
(agunan/jaminan), dan Conditio of economy (kondisi perekonomian/prospek usaha
debitur). Terlebih kredit yang akan dikeluarkan cukuplah besar. Bank juga harus
melihat bahwa dalam penyaluran kredit juga tidak boleh macet. Bank juga harus
memperhatikan bahwa yang digunakan dalam jaminan tersebut juga tidak bermasalah.
Sedangkan berdasarkan PERATURAN MENTERI NO. 22 TAHUN 2017 Pasal 3
dijelaskan bahwa:
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang berlaku sampai 3 (tiga) bulan,
terhadap hak atas tanah yang sertipikatnya sedang dalam masa pengurusan, dengan
kriteria sebagai berikut:
a. Kredit/Pembiayaan/Pinjaman produktif untuk Usaha Mikro/Usaha Kecil dengan
plafon kredit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan
Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah).
b. Kredit/Pembiayaan/Pinjaman yang ditujukan untuk pengadaan rumah toko oleh
Usaha Mikro/Usaha Kecil dengan paling luas sebesar 200 m² (dua ratus meter
persegi) dan luas bangunan paling luas sebesar 70 m² (tujuh puluh meter persegi)
dengan plafon kredit/ pembiayaan/pinjaman tidak melebihi Rp250.000.000,00 (dua
ratus lima puluh juta rupiah) yang dijamin dengan hak atas tanah yang dibiayai
pengadaannya dengan kredit/pembiayaan/pinjaman tersebut.

3. Menurut saya pihak bank bisa mengeksekusi jaminan atas sertifikat hak milik tanah
tersebut dengan mengajukan dalam gugatan perdata ke Pengadilan Negeri yang inti
dalam gugatan tersebut berisi bahwa kreditur sudah tidak mampu membayar
kewajibannya dalam pengembalian kredit dan menyatakan sah sita jaminan atas
sertifikat hak milik tanah tersebut dan meminta kepengadilan agar bisa dibalik nama
untuk dan atas kepentingan bank. Agar bank juga bisa segera melelang tanah tersebut
sebagai penggantian dari kredit koperasi yang tidak bisa dibayarkan.

4. Bahwa kedudukan jamkrindo dibutuhkan oleh pihak koperasi guna menjadi pihak
asuransi kredit yang akan membantu dan menolong jika terjadi kredit macet.
Jamkrindo dalam kasus ini akan mengcover sebesar 80% yang dimana hak
tanggungan terhadap sertifikat hak milik tanah tersebut akan beralih kepada
jamkrindo sehingga berdasarkan hal tersebut jamkrindolah yang akan berhak terhadap
sertifikat hak milik tanah tersebut.

5. Bank bisa menggugat dalam kasus perdata di pengadilan negeri yaitu wanprestasi
berdasarkan Kitab Hukum Acara Perdata dengan dasar bahwa pihak koperasi sebagai
kreditur tidak bisa lagi membayarkan kredit yang sesuai dengan perjanjian tersebut.
Sehingga dalam gugatannya agar dimohon untuk bisa melakukan sita jaminan
terhadap sertifikat hak milik tanah tersebut. Agar pihak bank juga bisa segera
melelang untuk kepentingan bank.

Anda mungkin juga menyukai