Penyusun:
Riri Fitri Sari
Ade Solihat
Antoinette Wiranadewi
Host:
Multamia RMT Lauder
Frieda Mangunsong
PJ Zoom:
Jauzak Hussaini Windiatmaja
25 September 2021
Tim Penyusun
Riri Fitri Sari
Ade Solihat
Antoinette Wiranadewi
Kata Pengantar 3
Daftar Isi 5
Agenda Acara 7
Tata Tertib 7
1. Riri Fitri Sari, “Hari-hari Indah Berseri” 8
2. Niniek Karim, “Untuk Anak-anakku” 10
3. Sudarto Ronoatmodjo, “Ibuku Panutanku” 11
4. Harrina E Rahardjo, “Pahlawan” 13
5. Jenny Bashiruddin, “Kita Tak Sendiri” 14
6. Nani Dharmasetiawani, “Bila Rumah Bisa Cerita” 15
7. Swary Utami Dewi, “UntukMu Yang Terkasih” 17
8. Rosa Diniari, “Tangguh UI ku agar Bangkit Indonesiaku” 19
9. I Ketut Surajaya, “Berpikir Jernih” 21
10. Dumilah Ayuningtyas, “Temanku” 22
11. Leila Mona Ganiem, “New Year New Me Bisakah” 24
12. Multamia RMT Lauder,
“Wajahmu Mencerminkan Dirimu” 26
13. Antoinette Wiranadewi, “Sosokmu” 28
14. Pande K. Trimayuni, “Senyum Saptawati Bardosono” 30
15. Frieda Mangunsong, “Kethoprak” 31
16. Anna Erliyana, “Rumahku Ramah, Rumahku Marah” 33
17. Dharmayati Utoyo Lubis, “Doa dan Syukur” 35
18. Heru Suhartanto, “Doa untuk Saptawati Bardosono” 37
Tata Tertib
(1) Pembaca Puisi telah menetapkan satu judul puisi dengan
tema “Prof. Saptawati Bardosono dalam Karya”.
(2) Pembaca Puisi mengirimkan teks puisi yang akan dibaca
oleh Panitia dua pekan sebelum kegiatan ZPR berlangsung.
(3) Pembaca Puisi berada di tempat yang tenang dengan fasilitas
internet yang mendukung.
(4) Jika memungkinkan, Pembaca Puisi memasang HP pada
tripod atau menggunakan webcam pada laptop untuk
menampilkan sudut pandang performa yang baik bagi
audiens.
(5) Pembaca Puisi telah mencoba video dan audio pada
perangkat HP atau laptop sebelum acara dimulai.
(6) Pembaca Puisi membuka video, untuk menampakkan
gambar diri, minimal bagian wajah secara live, sepanjang
acara; terutama pada awal, pada saat membaca puisi, dan
foto bersama pada akhir acara.
(7) Seluruh peserta di ruang zoom menyenyapkan (mute)
mikrofon sepanjang acara, kecuali pada saat penampilan.
(8) Apabila oleh karena sesuatu hal, Pembaca Puisi berhalangan
hadir, mohon memberi informasi kepada Panitia atau
narahubung.-
Untuk Anak-anakku
Oleh: Saptawati Bardosono
Ibuku Panutanku
Oleh: Saptawati Bardosono
Pahlawan
Oleh: Saptawati Bardosono
Di jaman ini
Siapakah paling pantas
Jadi pahlawan?
Haruskah juang
Melawan para musuh
Siapakah musuh?
Jadi pendidik
Tingkatkan kemampuan
Bangsa berjaya
Sama berjuang
Tak butuh amunisi
Jadi pahlawan!
Ganti penghuni
Pemilik yang merantau
Belum kembali
Akhirnya datang
Mulai renovasi
Percantik diri
Terasa nyaman
Walau tetap mungilnya
Namun home sweet home
Suami datang
Lanjut renovasinya
Bertambah cantik
Saat pandemi
Banyak tinggal di rumah
Terasa hangat
Aneka rasa
Hidangan didatangkan
Penuh aroma
Setiap sudut
Ada kehidupannya
Agar manfaat
Bernapas lega
Rumah bersih dan apik
Tetap mungilnya
Terima kasih
Mau di rumah saja
Agar selamat.
Kasihilah kami
Kasihilah diri
Kasihilah daun
Kasihilah sungai
Kasihilah laut
Kasihilah harimau
Kasihilah kelinci
Kasihilah... Kasihilah
20 September 2021
Berpikir Jernih
Oleh: I Ketut Surajaya
Temanku
Oleh: Saptawati Bardosono
Temanku banyak
Dari berbagai asal
Tetap berteman
Teman sekolah
Menjalinkan kenangan
Di masa anak
Teman tetangga
Masih saling terhubung
Bertukar kabar
Teman kuliah
Sejawat bersaudara
Berbagi ilmu
Teman kelana
Pengalaman abadi
Tetap dijaga
Temanku dosen
Di tempat kerja rutin
Saling mendukung
Teman profesor
Hubungan tingkat dewa
Depankan bijak
Teman berpuisi
Selalu asyik produktif
Salurkan rasa
Mahasiswaku
Teman pemicu ilmu
Tanpa berbatas
Teman di rumah
Anak, mantu dan cucu
Gairah hidup
Teman hidupku
Menua bersamanya
Nikmati masa
Teman sehati
Ada di saat duka
Penuh kasihnya
Untung berteman
Dukung rasa dan asa
Sepanjang masa.
Sosokmu
Ditulis untuk Prof. Saptawati Bardosono
Oleh: Antoinette Wiranadewi
Kethoprak
Oleh: Saptawati Bardosono
Awal mencoba
Tidak percuma
Temu ‘swasana
Luar biasa
Akhirnya suka
Rutin bertemu
Kata beradu
Jadi terpadu
Adegan seru
Membuat rindu
Pak sutradara
Selalu ada
Arah cerita
Pengatur gaya
Bersuasana
Tiada pernah
Untuk menyerah
Di kala susah
Terus mengasah
Kapalang basah
Sahabat,
Penyakitmu adalah pintu menuju Tuhan.
Secara perlahan Dia sedang menarikmu
lebih dekat lagi kepada-Nya.
Dia ingin kau mengingatnya dan terus menyebut
nama-Nya
Sahabat,
Dia tak akan membiarkan kau menderita selamanya.
Saat kau bersyukur kepada-Nya dan yakin kesembuhan
dari-Nya
Dia kan menyimpan rasa syukurmu itu dalam hati-Nya
siang dan malam.
Dan kesembuhan adalah ganti dari rasa syukurmu.
Tersenyumlah kawan,
Dia selalu ada bersamamu
Selalu menjawab doa-doamu.
Saat air mata derita telah berhenti menetes,
senyum yang terindah muncul dari hati yang penuh rasa
syukur.
Juli 2021
Puisi untuk seorang teman yang sedang dalam proses
pemulihan kesehatan yang terganggu.
Semoga Allah segera memulihkan kesehatanmu, teman.
Aamiin.
Akupun bersyukur
Ketika aku dengar
SK Guru Besar mu telah keluar
Di Lauh Mahfuz semua telah tertulis
Bersamamu Guru
Oleh: Julia Utami
Terkenang Indah
Oleh: Fatah Sulaiman
hujan kenangan
Mengingat kawan
yang datang...
dan yang kembali pulang
Setangkup Harap
Oleh: Finny Fitry Yani
Bu Tati..
Ku lebih suka memanggilmu begitu
Rautmu yang teduh keibuan
Kutemukan berjaya di selancar maya yang kutelusur
Tutur lembutmu
Mengalir pada video edukasi dan tulisan
Tentang bayi dan ASI...
Tentang anak dan stunting..
Tentang probiotik dan nutrisi, dan banyak lagi
Kujejakkan pandang
Menyusur tempat tugasmu
Sejak empat puluh tahun lalu
Telah tertanam baktimu di Timur jauh nun di sana
Sejak dari Kaimana, Fak Fak, Alor dan Dili
Sungguh tentu tidak mudah di masa itu
Lalu..
Apa yang bisa kulakukan ..
Hanya setangkup harap kutitipkan padaMu ya Allah
Karuniakan keikhlasan dan kesabaran pada pada Ibu
kami yang sedang Kau uji.
Aamiin.
Nasehat diberikan
Oleh orang yang lebih tahu
Karena dia sudah dapat menduga
Apa yang akan terjadi
September Ceria
Oleh: Ozy V. Alandika
Soneta 4-4-3-3
Oleh: Saptawati Bardosono
Syukur
Untuk Prof. Saptawati Bardosono
Oleh: Sunu Wasono
Memori Kolektif
Oleh: Hari Untoro Dradjat
20 September 2021
Kuucapkan:
Selamat Ulang Tahun Prof Tati, 27 September 2021 nanti.
Salam hormat
Si Pensil Kecil
Teras Mungilku
Oleh: Saptawati Bardosono
Teras mungilku
Tempat singgah pagiku
S’lalu menunggu
Bersenam pagi
Menyegarkan jasmani
Juga rohani
Disambut suara
Kokok ayam tetangga
Masuk telinga
Celoceh burung
Saling sambung menyambung
Terus menggaung
Suara kucing
Aum kering nan nyaring
Serak dan garing
Burung gereja
Hinggap lincah gembira
Beradu swara
Anjing menyalak
Sampai swaranya serak
Tanda tak galak
Semua ada
Saling bersahut sapa
Teras saksinya.
Badanku Lesu
Oleh: Saptawati Bardosono
Badanku lesu
Tidak segesit dulu
Mudah melayu
Rupanya sakit
Datang pelan menjangkit
Tetap penyakit
Barulah tahu
Dari hasil darahku
Tidak menentu
Cari ahlinya
Dengar penjelasannya
Ikhlaskan saja
Berulang kali
Jarum yang menyakiti
Menghujam diri
Sabar menanti
Kala sembuh hampiri
Tak lesu lagi.
Pantun
Oleh: Saptawati Bardosono