Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ANFIS RANGSANGAN

Pengampu :dr. Singgih Nugroho

NAMA : MIA AMINARTA


NIM : S21131
KELAS : S21 C

FAKULTAS KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
INDERA PERABA KULIT

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum : Mampu memahami jenis dan fungsi indera
peraba kulit
2. Hari, Tanggal : Kamis, 14 Oktober 2021
3. Tempat Praktikum : Perpusda Karanganyar

B. DASAR TEORI
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus
untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Susunan Kulit: Kulit
terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau
lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel
saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke
bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk
lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan
germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin
yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari
lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin).
Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau
kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut
stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan
tanduk disebut stratum korneum.
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong
yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna
kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat
mengembang.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis
membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut
berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan
oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap
pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin
atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di
sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai
bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot
dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor
yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta
pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba,
kulit dilengkapi dengan reseptor-reseptor khusus. Reseptor untuk rasa

1. Mekanoreseptor, berkaitan dengan indrra peraba, tekanan,


getaran dan kinestesi.
2. Thermoreseptor berkaitan sakit ujungnya menjorok masuk ke
daerahepidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis
yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas,
ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
Sebagai indra peraba, kulit dapat menanggapi rangsang. Rangsang
yang dapat diterima kulit berupa sentuhan, panas, dingin, tekanan, dan
nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh
ujung-ujung saraf peraba. Rangsang diteruskan ke otak melalui urat
saraf. Oleh otak, rangsang tersebut diolah sehingga kita merasakan
adanya suatu rangsang. Selanjutnya, otak memerintahkan tubuh untuk
menanggapi rangsang tersebut.

C. ALAT dan BAHAN


ALAT :
1. Penggaris
2. Refleks Hammer
3. Alat Tulis
BAHAN :
1. Korek Api
2. Es Batu

D. LANGKAH KERJA
1. Buatlah kotak 3,5X3,5 pada punggung tangan dan telapak
tangan
2. Bagilah kotak tersebut menjadi 9 kotak yang lebih kecil
3. Tekankan ujung ijuk, jarum, jarum dibakar dan es batu
secara perlahan di setiap kotak dan ketika temanmu
melakukannya jangan melihat pada bagian tangan yang
digambari kotak
4. Tandai centang bagian kotak yang ditekan ketika kamu
dapat merasakan tekanan yang diberikan oleh temanmu
E. HASIL PERCOBAAN
A. Telapak Tangan
1. Rangsangan Raba : Alat Rangsangan Bulu
V VV V
V VV VV
VV VV VV

2. Rangsangan Nyeri : Alat Rangsangan Jarum


VV VV V
VV VV VV
VV VV VV

3. Rangsangan Panas : Alat Rangsangan Jarum di Bakar


VV VV V
VV VV VV
V VV V

4. Rangsangan Dingin : Alat Perangsang Es Batu


VV VV VV
VV VV VV
VV VV VV
B. Punggung Tangan
1. Rangsangan Raba : Alat Rangsangan Bulu
VV VV V
V VV VV
VV VV VV

2. Rangsangan Nyeri : Alat Rangsangan Jarum


VV VV VV
VV VV VV
VV V VV

3. Rangsangan Panas : Alat Rangsangan Jarum di Bakar


VV VV VV
VV VV VV
VV VV VV

4. Rangsangan Dingin : Alat Perangsang Es Batu


VV VV VV
VV VV VV
VV VV V

F. KESIMPULAN
Jumlah reseptor untuk perasa sentuhan tidak tersebar
merata di seluruh peermukaan kulit. Reseptor ini cenderung
lebih banyak ditemukan pada kulit yang tidak berambut. Hal
inilah yang mengakibatkan hasil percobaan pada bagian
punggung tangan yang memiliki jumlah rambut lebih banyak
menjadi kurang.

G. DAFTTAR PUSTAKA
Ganong,F.William.2002.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
ed.20.Jakarta:EGC
Sloane,Ethel.2002.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta:
EGC
Kimball,John W.1990.Biologi jilid 1.Jakarta:Gramedia

Anda mungkin juga menyukai