SI
FAHMI REZA, S.P.
PANDUAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN BERKECEKAMAN
Nama : .......................................................
NPM : .......................................................
Kelas/Kelompok : .......................................................
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu faktor penting yang dibutuhkan tanaman disamping unsur hara.
Tanaman yang mengalami cekaman kekeringan secara umum mempunyai ukuran lebih kecil
dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh normal. Kandungan air tanaman untuk mempertahankan
turgor dijaga oleh keseimbangan laju transpirasi dan penyerapan air oleh akar. Pada kondisi
ketersediaan air tanah menurun akan terjadi defisit kandungan air di jaringan tanaman yang
selanjutnya menjadi faktor pemicu respon fisiologis dan biokimia dalam sel tanaman untuk
mengatasi cekaman kekeringan. Respon tanaman terhadap cekaman kekeringan dapat teramati pada
level perkembangan, morfologis, fisiologis dan biokimia.
Toleransi tanaman terhadap cekaman kekeringan dapat terjadi jika tanaman dapat survive
terhadap cekaman yang terjadi dan adanya toleransi/mekanisme yang memungkinan tanaman
menghindar dari situasi cekaman tersebut. Tanaman mempunyai toleransi yang berbeda terhadap
cekaman kekeringan karena perbedaan dalam mekanisme morfologi, fisiologi, biokimia dan
molekuler. Toleransi cekaman kekeringan melibatkan akumulasi senyawa yang dapat melindungi sel
dari kerusakan yang terjadi pada ssat potensial air rendah. Prolin merupakan salah satu senyawa yang
memegang peranan penting untuk toleransi terhadap cekaman kekeringan.
Akumulasi prolin dalam respon terhadap cekaman kekeringan telah dilaporkan pada beberapa
tanaman secara in vitro dan in vivo. Jumlah prolin yang meningkat dianggap merupakan indikasi
toleransi terhadap cekaman kekeringan karena prolin berfungsi sebagai senyawa penyimpan N dan
osmoregulator dan/atau sebagai protektor ensim tertentu, osmotic adjustment, menjaga integritas
membran dan stabilisator protein. Tanaman yang overproduksi prolin dianggap mempunyai sifat
toleransi terhadap stres kekeringan yang lebih baik. Akumulasi prolin pada tanaman yang mengalami
cekaman kekeringan disebabkan oleh aktivasi biosintesis prolin dan inaktivasi degradasi prolin.
Senyawa osmotik yang paling banyak digunakan dalam simulasi cekaman kekeringan adalah
polyethylene glycol (PEG). Senyawa PEG bersifat larut dalam air dan dapat menyebabkan penurunan
potensial air secara homogen. Besarnya penurunan air sangat bergantung pada konsentrasi dan berat
molekul PEG. Keadaan seperni ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan simulasi penurunan
potensial air yang mencerminkan cekaman kekeringan bagi tanaman.
1.2 Tujuan Praktikum
Mengetahui pengaruh cekaman kekeringan yang disimulasikan dengan PEG 6000 pada fase
perkecambahan terhadap pertumbuhan kecambah dan kandungan prolin.
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Tabel. Pengaruh cekaman kekeringan pada pertumbuhan kecambah jagung dan kandungan prolin
Pertumbuhan Kecambah
Konsentrasi Kandungan
Ulangan Jumlah Berat basah Panjang Panjang Rasio
PEG (%) prolin
Kecambah kecambah akar pucuk akar/pucuk
0 1
2
3
Rerata
5 1
2
3
Rerata
10 1
2
3
Rerata