SURAT EDARAN
NOMOR SE-3/BC/2021
TENTANG
PENYELENGGARAAN PROSESI PENGHORMATAN TERAKHIR
DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
A. Umum
Prosesi Penghormatan Terakhir adalah bentuk pemberian penghargaan dan
penghormatan terakhir dari institusi, solidaritas sesama pegawai, sekaligus gambaran
kekeluargaan yang erat melalui rangkaian acara pemakaman jenazah di lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Dalam rangka mewujudkan keseragaman dalam penyelenggaraan Prosesi
Penghormatan Terakhir yang tertib, lancar, dan teratur sesuai dengan ketentuan, maka
diperlukan pedoman dalam penyelenggaraan Prosesi Penghormatan Terakhir di lingkungan
DJBC.
C. Ruang Lingkup
Surat Edaran ini mengatur mengenai tata cara dan pedoman dalam melakukan
penyelenggaraan Prosesi Penghormatan Terakhir di lingkungan DJBC.
D. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2018 tentang Kode Etik dan Kode
Perilaku Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan; dan
4. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-664/BC/2017 tentang Sikap
Dasar Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
E. Ketentuan
1. Dalam Surat Edaran ini yang dimaksud dengan:
a. Prosesi Penghormatan Terakhir adalah serangkaian kegiatan pemakaman bagi
jenazah pegawai DJBC dalam bentuk upacara pelepasan jenazah di rumah duka
dan/atau penghantaran jenazah di pemakaman.
b. Jenazah Pegawai DJBC meliputi:
1) Jenazah pegawai aktif di lingkungan DJBC; dan/atau
2) Jenazah pegawai DJBC yang telah purnabakti yang pernah menjabat minimal
setingkat eselon III/setara.
2. Tata Pelaksanaan Prosesi Penghormatan Terakhir di Lingkungan DJBC meliputi:
a. Seluruh Satuan Kerja di lingkungan DJBC wajib membentuk Tim Prosesi
Penghormatan Terakhir dengan ketentuan:
1) Tim Prosesi Penghormatan Terakhir di lingkungan Kantor Pusat DJBC ditetapkan
oleh Sekretaris Direktorat Jenderal;
2) Tim Prosesi Penghormatan Terakhir di Satuan Kerja Vertikal DJBC ditetapkan oleh
Kepala Satuan Kerja dan dilaporkan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal.
b. Prosesi Penghormatan Terakhir bagi Jenazah Pegawai DJBC dilakukan oleh Tim
Prosesi Penghormatan Terakhir Satuan Kerja di lingkungan DJBC terdekat dari rumah
duka atau tempat pemakaman.
c. Tim Prosesi Penghormatan Terakhir dibentuk untuk periode penugasan selama 1
(satu) tahun;
d. Tim Prosesi Penghormatan Terakhir bertugas sebagai perwakilan kantor dalam
pelaksanaan prosesi penghormatan terakhir;
e. Tim Prosesi Penghormatan Terakhir terdiri dari petugas dan pasukan dengan
ketentuan:
1) Jumlah petugas terdiri dari 11 (sebelas) orang sampai dengan 16 (enam belas)
orang;
2) Jumlah pasukan terdiri dari paling sedikit 10 (sepuluh) orang.
f. Dalam hal satuan kerja tidak memiliki jumlah petugas dan pasukan sebagaimana
dimaksud pada huruf (e.), Tim Prosesi Penghormatan Terakhir dapat dibentuk dengan
menyesuaikan jumlah pegawai yang ada pada satuan kerja tersebut atau dibentuk
dengan mendapatkan perbantuan pegawai dari satuan kerja terdekat.
g. Kegiatan Prosesi Penghormatan Terakhir dilakukan dengan menggunakan Tata
Urutan Acara Lengkap atau Tata Urutan Acara Sederhana;
h. Kelengkapan dan Tata Urutan Acara penyelenggaraan Prosesi Penghormatan
Terakhir secara lengkap sebagaimana tercantum pada lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini;
i. Kelengkapan dan Tata Urutan Acara penyelenggaraan Prosesi Penghormatan
Terakhir secara sederhana sebagaimana tercantum pada lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini;
j. Teks sambutan Inspektur Upacara pada tata urutan acara penyelenggaraan Prosesi
Penghormatan Terakhir secara lengkap sesuai contoh sebagaimana tercantum pada
lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini;
k. Daftar Riwayat Hidup yang dibacakan sesuai contoh sebagaimana tercantum pada
lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini;
l. Kepala Satuan Kerja atau yang mewakili dapat menjadi inspektur upacara dalam
prosesi penghormatan terakhir;
m. Anggota Tim Prosesi Penghormatan Terakhir mengenakan Pakaian Dinas Harian
(PDH) warna biru kehitaman atau mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU) DJBC;
n. Seluruh rangkaian kegiatan Prosesi Penghormatan Terakhir diatas dilaksanakan
sesuai arahan pimpinan satuan kerja serta persetujuan dari pihak keluarga Jenazah
Pegawai DJBC.
F. Ketentuan Penutup
1. Surat Edaran Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
2. Setiap pimpinan Satuan Kerja di lingkungan DJBC memantau dan melakukan evaluasi
dalam pelaksanaan dan penerapan Surat Edaran Direktur Jenderal ini di unit kerja
masing-masing.
Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ditetapkan di
pada tanggal 09 Juli 2021
Direktur Jenderal Bea dan Cukai
KETERANGAN
3 No. Posisi
PEJABAT KELUARGA
BC 1 1. Inspektur Upacara
4
5 2. Komandan Upacara
10 6
3. Ajudan
Pembaca Riwayat
2 4.
Hidup
5. Pembawa Acara
7 7
6. Pembaca Doa
7. Pengusung
8
Pembawa Karangan
8.
9 Bunga
9. Pembawa Foto
10. Pasukan
PEGAWAI PELAYAT
BC
MOBIL
JENAZAH
2). Di Pemakaman.
KETERANGAN
No. Posisi
1. Komandan Pasukan
PEJABAT & PELAYAT &
PEGAWAI BC KELUARGA 2. Pasukan
2 1
KETERANGAN
KELUARGA & No. Posisi
PEJABAT BC
1. Komandan Pasukan
2. Pengusung
2 2
Pembawa Karangan
3.
Bunga
3 4. Pembawa Foto
5 5 5. Pasukan
4
PEGAWAI PELAYAT
BC
MOBIL
JENAZAH
2). Di Pemakaman.
KETERANGAN
No. Posisi
1. Komandan Pasukan
PEJABAT & PELAYAT &
PEGAWAI BC KELUARGA 2. Pasukan
2 1
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH,
SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA.
“INNALILLAHI WA INNAILAIHI ROJI’UN”
YANG TERHORMAT SELURUH KELUARGA ALMARHUM/ALMARHUMAH ........., PARA
PELAYAT DAN HADIRIN SEKALIAN YANG SAYA HORMATI.
1. NAMA : .....................................................................
NIP : .....................................................................
PANGKAT/GOL. : .....................................................................
JABATAN : .....................................................................
2. PENDIDIKAN :
A. SMA LULUS TAHUN ………………
B. DIPLOMA I/III KEUANGAN SPESIALISASI ……….……… LULUS TAHUN ……………
C. S1 ……………………………… UNIVERSITAS …………… LULUS TAHUN ……………
D. S2 ……………………………… UNIVERSITAS …………… LULUS TAHUN ……………