Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SURAT EDARAN
NOMOR SE-3/BC/2021

TENTANG
PENYELENGGARAAN PROSESI PENGHORMATAN TERAKHIR
DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Yth. 1. Para Pejabat Eselon II di Lingkungan Kantor Pusat DJBC;


2. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
3. Para Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai;
4. Para Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai;
5. Para Kepala Balai Laboratorium Bea dan Cukai; dan
6. Para Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai.

A. Umum
Prosesi Penghormatan Terakhir adalah bentuk pemberian penghargaan dan
penghormatan terakhir dari institusi, solidaritas sesama pegawai, sekaligus gambaran
kekeluargaan yang erat melalui rangkaian acara pemakaman jenazah di lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Dalam rangka mewujudkan keseragaman dalam penyelenggaraan Prosesi
Penghormatan Terakhir yang tertib, lancar, dan teratur sesuai dengan ketentuan, maka
diperlukan pedoman dalam penyelenggaraan Prosesi Penghormatan Terakhir di lingkungan
DJBC.

B. Maksud dan Tujuan


Surat Edaran ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan penghargaan dan penghormatan terakhir bagi pegawai serta purnabakti di
lingkungan DJBC yang meninggal dunia;
2. Mewujudkan salah satu sikap dasar DJBC berupa Korsa, yaitu mempunyai rasa memiliki
dan rasa kebersamaan diantara pegawai dalam rangka melaksanakan tugas; dan
3. Memberikan pedoman untuk keseragaman dalam penyelenggaraan kegiatan Prosesi
Penghormatan Terakhir di lingkungan DJBC.

C. Ruang Lingkup
Surat Edaran ini mengatur mengenai tata cara dan pedoman dalam melakukan
penyelenggaraan Prosesi Penghormatan Terakhir di lingkungan DJBC.
D. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2018 tentang Kode Etik dan Kode
Perilaku Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan; dan
4. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-664/BC/2017 tentang Sikap
Dasar Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

E. Ketentuan
1. Dalam Surat Edaran ini yang dimaksud dengan:
a. Prosesi Penghormatan Terakhir adalah serangkaian kegiatan pemakaman bagi
jenazah pegawai DJBC dalam bentuk upacara pelepasan jenazah di rumah duka
dan/atau penghantaran jenazah di pemakaman.
b. Jenazah Pegawai DJBC meliputi:
1) Jenazah pegawai aktif di lingkungan DJBC; dan/atau
2) Jenazah pegawai DJBC yang telah purnabakti yang pernah menjabat minimal
setingkat eselon III/setara.
2. Tata Pelaksanaan Prosesi Penghormatan Terakhir di Lingkungan DJBC meliputi:
a. Seluruh Satuan Kerja di lingkungan DJBC wajib membentuk Tim Prosesi
Penghormatan Terakhir dengan ketentuan:
1) Tim Prosesi Penghormatan Terakhir di lingkungan Kantor Pusat DJBC ditetapkan
oleh Sekretaris Direktorat Jenderal;
2) Tim Prosesi Penghormatan Terakhir di Satuan Kerja Vertikal DJBC ditetapkan oleh
Kepala Satuan Kerja dan dilaporkan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal.
b. Prosesi Penghormatan Terakhir bagi Jenazah Pegawai DJBC dilakukan oleh Tim
Prosesi Penghormatan Terakhir Satuan Kerja di lingkungan DJBC terdekat dari rumah
duka atau tempat pemakaman.
c. Tim Prosesi Penghormatan Terakhir dibentuk untuk periode penugasan selama 1
(satu) tahun;
d. Tim Prosesi Penghormatan Terakhir bertugas sebagai perwakilan kantor dalam
pelaksanaan prosesi penghormatan terakhir;
e. Tim Prosesi Penghormatan Terakhir terdiri dari petugas dan pasukan dengan
ketentuan:
1) Jumlah petugas terdiri dari 11 (sebelas) orang sampai dengan 16 (enam belas)
orang;
2) Jumlah pasukan terdiri dari paling sedikit 10 (sepuluh) orang.
f. Dalam hal satuan kerja tidak memiliki jumlah petugas dan pasukan sebagaimana
dimaksud pada huruf (e.), Tim Prosesi Penghormatan Terakhir dapat dibentuk dengan
menyesuaikan jumlah pegawai yang ada pada satuan kerja tersebut atau dibentuk
dengan mendapatkan perbantuan pegawai dari satuan kerja terdekat.
g. Kegiatan Prosesi Penghormatan Terakhir dilakukan dengan menggunakan Tata
Urutan Acara Lengkap atau Tata Urutan Acara Sederhana;
h. Kelengkapan dan Tata Urutan Acara penyelenggaraan Prosesi Penghormatan
Terakhir secara lengkap sebagaimana tercantum pada lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini;
i. Kelengkapan dan Tata Urutan Acara penyelenggaraan Prosesi Penghormatan
Terakhir secara sederhana sebagaimana tercantum pada lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini;
j. Teks sambutan Inspektur Upacara pada tata urutan acara penyelenggaraan Prosesi
Penghormatan Terakhir secara lengkap sesuai contoh sebagaimana tercantum pada
lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini;
k. Daftar Riwayat Hidup yang dibacakan sesuai contoh sebagaimana tercantum pada
lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini;
l. Kepala Satuan Kerja atau yang mewakili dapat menjadi inspektur upacara dalam
prosesi penghormatan terakhir;
m. Anggota Tim Prosesi Penghormatan Terakhir mengenakan Pakaian Dinas Harian
(PDH) warna biru kehitaman atau mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU) DJBC;
n. Seluruh rangkaian kegiatan Prosesi Penghormatan Terakhir diatas dilaksanakan
sesuai arahan pimpinan satuan kerja serta persetujuan dari pihak keluarga Jenazah
Pegawai DJBC.

F. Ketentuan Penutup
1. Surat Edaran Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
2. Setiap pimpinan Satuan Kerja di lingkungan DJBC memantau dan melakukan evaluasi
dalam pelaksanaan dan penerapan Surat Edaran Direktur Jenderal ini di unit kerja
masing-masing.
Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Ditetapkan di
pada tanggal 09 Juli 2021
Direktur Jenderal Bea dan Cukai

Ditandatangani secara elektronik


Askolani
Lampiran I
Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor : SE-3/BC/2021
Tanggal : 09 Juli 2021

KELENGKAPAN DAN TATA URUTAN ACARA


PENYELENGGARAAN PROSESI PENGHORMATAN TERAKHIR
SECARA LENGKAP

I. Penyelenggaraan Prosesi Penghormatan Terakhir Secara Lengkap


A. Kelengkapan
Kelengkapan Prosesi Penghormatan Terakhir di lingkungan DJBC, paling kurang terdiri
dari:
1). Inspektur (1 orang);
2). Komandan (1 orang);
3). Ajudan (1 orang);
4). Pembawa Acara (1 orang);
5). Pembaca Doa (1 orang);
6). Pembaca Riwayat Hidup (1 orang);
7). Pengusung Peti/Keranda Jenazah (8 orang);
8). Pembawa Karangan Bunga (1 orang);
9). Pembawa Foto (1 orang); dan
10). Pasukan (10 orang).
B. Tata Urutan Acara
Tata urutan acara Prosesi Penghormatan Terakhir di lingkungan DJBC, paling kurang
meliputi:
1). Di Rumah Duka.

No. Uraian Kegiatan

Inspektur Upacara tiba di Inspektur Upacara (Irup) segera menuju ke


1.
tempat upacara tempat yang telah disediakan
Komandan Upacara (Danup) menyiapkan
pasukannya dengan aba-aba sebagai
berikut: “SIAP GERAK”
Danup maju menghadap depan Irup + 6
(enam) langkah diawali dengan
Laporan Komandan Upacara menyampaikan penghormatan perorangan,
2.
kepada Inspektur Upacara kemudian laporan sebagai berikut: “LAPOR,
UPACARA PENGHORMATAN TERAKHIR,
SIAP”
Irup memerintahkan “LANJUTKAN”
Danup mengulangi perintah “LANJUTKAN” 
kemudian balik kanan kembali ke tempat
semula
Petugas yang ditunjuk membacakan riwayat
3. Pembacaan Riwayat Hidup
hidup Almarhum/Almarhumah

Danup mengistirahatkan pasukannya


dengan aba-aba sebagai berikut: “UNTUK 
4. Sambutan Inspektur Upacara
PERHATIAN, ISTIRAHAT DI TEMPAT,
GERAK”
Irup memberikan kata sambutan

Perwakilan pihak keluarga menyampaikan


5. Sambutan Pihak Keluarga
kata sambutan
Setelah sambutan dari pihak keluarga
selesai, Danup langsung menyiapkan
pasukannya dengan aba-aba sebagai
berikut: “SIAP GERAK”

6. Pembacaan Do’a Petugas yang ditunjuk membacakan Doa

Pengusung mendekat ke tempat


peti/keranda jenazah, formasi di samping
kanan dan kiri peti/keranda

Pengusung mengangkat peti/keranda


Persiapan pengusungan jenazah dan memposisikan barisan
7.
jenazah pengusung searah dengan mobil
jenazah/batas tempat yang ditentukan,
dengan urutan dari depan sebagai berikut:
1. Pembawa Foto.
2. Pembawa Karangan Bunga.
3. Pengusung.

Danup memberikan aba-aba sebagai


berikut: “UNTUK PENGHORMATAN 
TERAKHIR, KEPADA JENAZAH, HORMAT
GERAK”

Pengusung berjalan langkah perlahan


menuju mobil jenazah/batas tempat yang
ditentukan
Penghormatan kepada
8. jenazah dipimpin oleh
Setelah jenazah sampai di mobil jenazah/
Komandan Upacara
batas tempat yang ditentukan, Danup
memberikan aba-aba sebagai berikut:
“TEGAK GERAK”

Pengusung Jenazah memasukan


peti/keranda jenazah kedalam mobil
jenazah, selanjutnya membuat barisan
tersendiri di samping mobil jenazah

Danup maju menghadap depan Irup + 6


(enam) langkah menyampaikan laporan
Laporan Komandan Upacara
9. sebagai berikut: “UPACARA 
kepada Inspektur Upacara
PENGHORMATAN TERAKHIR TELAH
DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI”
Irup menyampaikan: “TERIMA KASIH, 
BUBARKAN”
Danup mengulangi perintah “BUBARKAN” 
dan diakhiri dengan menyampaikan
penghormatan perorangan, kemudian balik
kanan kembali ke tempat semula
Upacara Penghormatan
Terakhir selesai, Inspektur
10. Irup berjalan meninggalkan tempat upacara
Upacara berkenan
meninggalkan tempat upacara

Komandan Upacara dapat


Danup memberikan aba-aba sebagai
membubarkan pasukannya
11. berikut: “TANPA PENGHORMATAN 
(persiapan menuju tempat
BARISAN, BUBAR JALAN”
pemakaman)

Layout Prosesi Penghormatan Terakhir di Rumah Duka

KETERANGAN
3 No. Posisi
PEJABAT KELUARGA
BC 1 1. Inspektur Upacara
4
5 2. Komandan Upacara
10 6
3. Ajudan
Pembaca Riwayat
2 4.
Hidup
5. Pembawa Acara
7 7
6. Pembaca Doa

7. Pengusung
8
Pembawa Karangan
8.
9 Bunga

9. Pembawa Foto

10. Pasukan

PEGAWAI PELAYAT
BC

MOBIL
JENAZAH
2). Di Pemakaman.

No. Uraian Kegiatan

Para Pegawai DJBC, keluarga, Para Pegawai DJBC, keluarga, serta


1. serta pelayat lainnya pelayat lainnya menempatkan diri pada
menempatkan diri tenda atau di samping makam/liang lahat

Komandan Pasukan menempatkan barisan


pasukannya di samping liang lahat dan
menyiapkan dengan aba-aba sebagai
berikut: “SIAP GERAK”
Perangkat upacara lain yang tidak bertugas,
bergabung/masuk ke dalam barisan
pasukan
Pengusung mendekat ke peti/keranda
jenazah yang berada di mobil jenazah,
formasi di belakang kanan dan kiri mobil
jenazah

Pengusung mengangkat peti/keranda


jenazah dan berjalan dengan langkah biasa
Persiapan pengusungan
2. menuju pemakaman/liang lahat, dengan
jenazah
urutan dari depan sebagai berikut:
1. Pembawa Foto.
2. Pembawa Karangan Bunga.
3. Pengusung.

Peti/keranda jenazah ditempatkan sejajar


makam/liang lahat
Pengusung, Pembawa Karangan Bunga
dan Pembawa Foto bergabung/masuk ke
dalam barisan pasukan

Komandan Pasukan memberikan aba-aba


Penghormatan kepada
sebagai berikut: “UNTUK 
3. jenazah dipimpin oleh
PENGHORMATAN TERAKHIR KEPADA
Komandan Pasukan
JENAZAH, HORMAT GERAK”
Perwakilan keluarga dan petugas makam
melakukan prosesi penurunan jenazah
Setelah prosesi penurunan jenazah selesai,
Komandan Pasukan memberikan aba-aba
sebagai berikut: “TEGAK GERAK”
Apabila situasi tidak memungkinkan,
penghormatan jenazah dilakukan setelah
prosesi pemakaman selesai
Rangkaian Upacara Komandan Pasukan memberikan aba-aba
Penghormatan Terakhir telah sebagai berikut: “TANPA 
5.
selesai, Komandan Pasukan PENGHORMATAN BARISAN, BUBAR
membubarkan pasukannya JALAN”

Layout Prosesi Penghormatan Terakhir di Pemakaman

KETERANGAN
No. Posisi

1. Komandan Pasukan
PEJABAT & PELAYAT &
PEGAWAI BC KELUARGA 2. Pasukan

2 1

Direktur Jenderal Bea dan Cukai


 
 
 
 
 
Ditandatangani secara elektronik
Askolani
Lampiran II
Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor : SE-3/BC/2021
Tanggal : 09 Juli 2021

KELENGKAPAN DAN TATA URUTAN ACARA


PENYELENGGARAAN PROSESI PENGHORMATAN TERAKHIR
SECARA SEDERHANA

I. Penyelenggaraan Prosesi Penghormatan Terakhir Secara Sederhana


A. Kelengkapan
Kelengkapan Prosesi Penghormatan Terakhir di lingkungan DJBC, paling kurang terdiri
dari:
1) Komandan (1 orang);
2) Pengusung Peti/Keranda Jenazah (8 orang);
3) Pembawa Karangan Bunga (1 orang);
4) Pembawa Foto (1 orang); dan
5) Pasukan (10 orang).
B. Tata Urutan Acara
Tata urutan acara Prosesi Penghormatan Terakhir di lingkungan DJBC, paling kurang
meliputi:
1). Di Rumah Duka.

No. Uraian Kegiatan

Setelah selesai jalannya seluruh rangkaian


acara keagamaan ataupun adat (jika ada),
Persiapan pelaksanaan
1. pengusung mendekat ke tempat
Penghormatan Terakhir
peti/keranda jenazah, formasi di samping
kanan dan kiri peti/keranda
Pengusung mengangkat peti/keranda
jenazah dan memposisikan barisan
pengusung searah dengan mobil
jenazah/batas tempat yang ditentukan

Pengusung mengangkat peti/keranda


jenazah dan berjalan dengan langkah
perlahan menuju mobil jenazah/batas
Persiapan pengusungan tempat yang ditentukan, dengan urutan dari
2.
jenazah depan sebagai berikut:
1. Pembawa Foto.
2. Pembawa Karangan Bunga.
3. Pengusung.
Komandan Pasukan memberikan aba-aba
sebagai berikut: “UNTUK 
PENGHORMATAN TERAKHIR, KEPADA
JENAZAH, HORMAT GERAK”

Pengusung berjalan langkah perlahan


menuju mobil jenazah/batas tempat yang
ditentukan
Penghormatan kepada
3. jenazah dipimpin oleh
Setelah jenazah sampai di mobil jenazah/
Komandan Pasukan
batas tempat yang ditentukan, Komandan
Pasukan memberikan aba-aba sebagai
berikut: “TEGAK GERAK”

Pengusung Jenazah memasukan


peti/keranda jenazah kedalam mobil
jenazah, selanjutnya membuat barisan
tersendiri di samping mobil jenazah
Penghormatan Terakhir
selesai, Komandan Pasukan Komandan Pasukan memberikan aba-aba
dapat membubarkan sebagai berikut: “TANPA
4.
pasukannya PENGHORMATAN BARISAN, BUBAR
(persiapan menuju tempat JALAN”
pemakaman)

Layout Prosesi Penghormatan Terakhir di Rumah Duka

KETERANGAN
KELUARGA & No. Posisi
PEJABAT BC
1. Komandan Pasukan

2. Pengusung
2 2
Pembawa Karangan
3.
Bunga

3 4. Pembawa Foto

5 5 5. Pasukan
4

PEGAWAI PELAYAT
BC
MOBIL
JENAZAH
2). Di Pemakaman.

No. Uraian Kegiatan

Para Pegawai DJBC, keluarga, Para Pegawai DJBC, keluarga, serta


1. serta pelayat lainnya pelayat lainnya menempatkan diri pada
menempatkan diri tenda atau di samping makam/liang lahat

Komandan Pasukan menempatkan barisan


pasukannya di samping liang lahat dan
menyiapkan dengan aba-aba sebagai
berikut: “SIAP GERAK”
Pengusung mendekat ke peti/keranda
jenazah yang berada di mobil jenazah,
formasi di belakang kanan dan kiri mobil
jenazah

Pengusung mengangkat peti/keranda


jenazah dan berjalan dengan langkah biasa
Persiapan pengusungan
2. menuju pemakaman/liang lahat, dengan
jenazah
urutan dari depan sebagai berikut:
1. Pembawa Foto.
2. Pembawa Karangan Bunga.
3. Pengusung.

Peti/keranda jenazah ditempatkan sejajar


makam/liang lahat
Pengusung, Pembawa Karangan Bunga
dan Pembawa Foto bergabung/masuk ke
dalam barisan pasukan

Komandan Pasukan memberikan aba-aba


Penghormatan kepada
sebagai berikut: “UNTUK 
3. jenazah dipimpin oleh
PENGHORMATAN TERAKHIR KEPADA
Komandan Pasukan
JENAZAH, HORMAT GERAK”
Perwakilan keluarga dan petugas makam
melakukan prosesi penurunan jenazah
Setelah prosesi penurunan jenazah selesai,
Komandan Pasukan memberikan aba-aba
sebagai berikut: “TEGAK GERAK”
Apabila situasi tidak memungkinkan,
penghormatan jenazah dilakukan setelah
prosesi pemakaman selesai

Rangkaian Upacara Komandan Pasukan memberikan aba-aba


Penghormatan Terakhir telah sebagai berikut: “TANPA 
5.
selesai, Komandan Pasukan PENGHORMATAN BARISAN, BUBAR
membubarkan pasukannya JALAN”
Layout Prosesi Penghormatan Terakhir di Pemakaman

KETERANGAN
No. Posisi

1. Komandan Pasukan
PEJABAT & PELAYAT &
PEGAWAI BC KELUARGA 2. Pasukan

2 1

Direktur Jenderal Bea dan Cukai


 
 
 
 
 
Ditandatangani secara elektronik
Askolani
Lampiran III
Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor : SE-3/BC/2021
Tanggal : 09 Juli 2021

SAMBUTAN INSPEKTUR UPACARA

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH,
SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA.

“INNALILLAHI WA INNAILAIHI ROJI’UN”
YANG TERHORMAT SELURUH KELUARGA ALMARHUM/ALMARHUMAH ........., PARA
PELAYAT DAN HADIRIN SEKALIAN YANG SAYA HORMATI.

PADA HARI INI, KITA BERKUMPUL DI RUMAH DUKA UNTUK BERSAMA-SAMA


MENGANTAR KEPERGIAN DAN MEMBERI PENGHORMATAN TERAKHIR KEPADA
ALMARHUM/ALMARHUMAH ........., BELIAU ADALAH PELAKSANA/KEPALA ........., YANG
TELAH MENINGGAL DUNIA PADA HARI ......... PUKUL ….…… WIB DI ........., ……………….
KARENA .........

PENGHORMATAN TERAKHIR INI DILAKSANAKAN SEBAGAI PENGHORMATAN DAN


PENGHARGAAN PEMERINTAH/INSTANSI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI ATAS
JASA, DHARMA BHAKTI DAN PENGABDIAN ALMARHUM KEPADA BANGSA, NEGARA, DAN
INSTITUSI SEMASA HIDUPNYA.

KEPERGIAN ALMARHUM/ALMARHUMAH, SUNGGUH SANGAT MENIMBULKAN DUKA


YANG MENDALAM BAGI KITA SEMUA, NAMUN INI SEMUA MERUPAKAN KEHENDAK
TUHAN SANG PENCIPTA, OLEH KARENA ITU SEBAGAI UMAT BERAGAMA YANG PERCAYA
KEPADA KEKUASAAN-NYA, KITA HARUS DAPAT MENERIMA SECARA IKHLAS KARENA
KEPERGIAN ALMARHUM/ALMARHUMAH ADALAH SUDAH KEPUTUSAN DAN KEHENDAK-
NYA.

PADA KESEMPATAN INI, SAYA SELAKU PIMPINAN/KEPALA ………. DAN PRIBADI


MENYAMPAIKAN BELA SUNGKAWA YANG SEDALAM-DALAMNYA, SERAYA MEMANJATKAN
DO’A SEMOGA TUHAN YANG MAHA KUASA MEMBERIKAN KETABAHAN, KESABARAN DAN
PERLINDUNGAN KEPADA SELURUH KELUARGA YANG DITINGGALKAN.

HADIRIN SEKALIAN YANG SAYA HORMATI.

DENGAN KEPERGIAN ALMARHUM/ALMARHUMAH, KITA SEMUA TELAH


KEHILANGAN SOSOK YANG BAIK, YANG SELALU MEMEGANG TEGUH SETIAP PRINSIP-
PRINSIP PERJUANGAN, SETIA KEPADA BANGSA, NEGARA DAN INSTITUSI, SERTA TELAH
BEKERJA KERAS DALAM MENGEMBAN TUGAS-TUGASNYA.

MARILAH KITA MENELADANI, APA YANG TELAH DILAKUKAN


ALMARHUM/ALMARHUMAH SEMASA HIDUPNYA, MENGEMBAN TUGAS DENGAN PENUH
SEMANGAT DAN KEIKHLASAN DALAM MELANJUTKAN PERJUANGAN DAN PENGABDIAN
KEPADA BANGSA, NEGARA DAN INSTITUSI.

SEMOGA JALAN DHARMA BHAKTI YANG DITEMPUHNYA DAPAT MENJADI SURI


TAULADAN BAGI KITA SEMUA.
AKHIRNYA MARILAH KITA SEMUA MENDO’AKAN ALMARHUM/ALMARHUMAH
SEMOGA KESALAHAN, KEKHILAFAN DAN DOSA ALMARHUM/ALMARHUMAH DIAMPUNI
OLEH TUHAN YANG MAHA ESA SERTA ARWAHNYA MENDAPAT TEMPAT YANG LAYAK DI
SISI-NYA, AAMIIN.

SEKIAN PENGANTAR DARI SAYA, TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA,


WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai


 
 
 
 
 
Ditandatangani secara elektronik
Askolani
Lampiran IV
Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor : SE-3/BC/2021
Tanggal : 09 Juli 2021

RIWAYAT HIDUP ALMARHUM/ALMARHUMAH BAPAK/IBU …………………..


PELAKSANA/KEPALA …………………………………………….
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

1. NAMA : .....................................................................
NIP : .....................................................................
PANGKAT/GOL. : .....................................................................
JABATAN : .....................................................................

2. PENDIDIKAN :
A. SMA LULUS TAHUN ………………
B. DIPLOMA I/III KEUANGAN SPESIALISASI ……….……… LULUS TAHUN ……………
C. S1 ……………………………… UNIVERSITAS …………… LULUS TAHUN ……………
D. S2 ……………………………… UNIVERSITAS …………… LULUS TAHUN ……………

3. JABATAN YANG PERNAH DIEMBAN :


A. KEPALA SEKSI ……………………….. PADA ………………………………… PERIODE
……. S.D. …….
B. KEPALA BIDANG …………………….. PADA ………………………………… PERIODE
……. S.D. …….
C. KEPALA KANTOR ..………………….. PADA ………………………………… PERIODE
……. S.D. …….

4. PENGHARGAAN, TANDA JASA ATAU BINTANG YANG DIMILIKI :


A. PENGANUGRAHAN TANDA KEHORMATAN SATYA LANCANA KARYA SATYA …
TAHUN SESUAI KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. …… TANGGAL
…………..
B. PENGHARGAAN ATAU TANDA JASA ……………………………….. DARI
………………………………… BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN ……….…………..
C. SEBAGAI KEPALA KANTOR, BELIAU BERHASIL MEMBAWA KPPBC ………..
MEMPEROLEH PREDIKAT :
1. WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) PADA TAHUN …… DAN
….. OLEH MENTERI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI
2. JUARA …………………………………….. PADA TAHUN ………….
5. DILAHIRKAN DI …………….., PADA TANGGAL …………………………
A. ANAK DARI BAPAK …………………….. DAN IBU …………………..
B. MENINGGALKAN 1 (SATU) ORANG ISTRI DAN ………….. ORANG ANAK

6. MENINGGAL DI ………………… PADA HARI ………….. TANGGAL …………… PUKUL ……


WIB DIKARENAKAN ………..…………

Direktur Jenderal Bea dan Cukai


 
 
 
 
 
Ditandatangani secara elektronik
Askolani

Anda mungkin juga menyukai