Anda di halaman 1dari 26

Manajemen Bayi Baru Lahir

Selama Pandemi COVID-19

Rinawati Rohsiswatmo
OUTLINE

• Transmisi Vertikal: Ya/Tidak?


• Rekomendasi APD
• Algoritma untuk bayi yang lahir dari ibu dengan suspek/terkonfirmasi COVID-19
• Resusitasi neonatus selama masa pandemi
• Perawatan bayi baru lahir
• ASI dan ASI donor
• Perawatan dan pembersihan botol ASI perah
• Pemeriksaan virus COVID-19
• Perawatan post-discharge
• Kesimpulan
Tranmisi Vertikal COVID-19 Pada Bayi Baru Lahir:
Pro & Kontra

• Informasi terbatas, belum dapat dibuktikan


• Transmisi dari ibu yang terinfeksi selama kehamilan belum dapat dibuktikan →
belum ada kasus
• Transmisi utama virus COVID-19 dari manusia-manusia: melalui sekret
pernapasan (droplet) dan air liur
• Dapat ditemukan virus COVID-19 pada feses pasien yang menderita COVID-
19

Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of
Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
• Subyek: ibu hamil dengan terkonfirmasi COVID-19 (SARS-CoV-2
quantitatif RT-PCR): POSITIF
• SRAS-COV2 diperiksa pada cairan amnion, darah umbilikal, swab
tenggorok neonatus, dan cairan ASI: SEMUA NEGATIF
• Pertanyaan:
• Apakah persalinan pervaginam menaikkan risiko transmisi intrapartum ibu-bayi?
• Apakah kontraksi uterus menaikkan risiko kemungkinan penularan virus?
• Apakah COVID-19 dapat merusak plasenta, yang dapat menaikkan risiko transmisi
vertikal?
• Butuh penelitian lebih lanjut
Chen H, Guo J, Wang C, Luo F, Yu X, Zhang W, Li J, Zhao D, Xu D, Gong Q, Liao J. Clinical characteristics and intrauterine vertical transmission potential of COVID-19 infection in nine pregnant women: a retrospective review of
medical records. The Lancet. 2020 Mar 7;395(10226):809-15.
Metode lahir:
Sectio Caesaria vs Spontan?
• Tidak ada bukti bahwa persalinan pervaginam
meningkatkan risiko penularan (ACOG, WHO)
• Infeksi maternal dengan COVID-19 dapat meningkatkan
risiko persalinan prematur
• kecenderungan untuk melahirkan melalui operasi caesar
• Indikasi: gawat janin
• Di Indonesia, operasi caesar lebih dipilih dengan
menggunakan ruangan bertekanan negatif (POGI)
• Di fasilitas terbatas → ruangan operasi dengan modifikasi
• Matikan AC
* Ruangan operasi dengan modifikasi
*Gambar menggunakan APD level 2 • Pada kelahiran spontan → direkomendasikan untuk
menggunakan delivery chamber & APD level 3
Rekomendasi Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) mengenai kesehatan ibu pada Pandemi Covid 19
European Resuscitation Council COVID-19 Guidelines. 24 April 2020
Rekomendasi Minimum Alat Pelindung Diri
(APD) – Berdasarkan CDC
• Sarung tangan disposable
• Penutup kepala
• Gaun disposable
• Masker respirator yang sudah terjamin
keamanannya
• cth, N-95
• Alternatif: facemasks (dalam kondisi terbatas)
• Pelindung mata/wajah
• Cth: kacamata, face shield
• Alas kaki/sepatu pelindung
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/downloads/guidance-law-enforcement.pdf
Hal yang perlu diperhatikan pada
penggunaan APD
• Menggunakan baju kerja (scrub suit)
• Melakukan kebersihan tangan
sebelum dan sesudah menggunakan
APD
• Melakukan kebersihan tangan setiap
melepaskan item APD
• Mandi setelah selesai menggunakan
APD
PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA PADA MASA PANDEMI COVID-19 BAGI TENAGA KESEHATAN. KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2020
Manajemen Ibu dengan Suspek/Konfirmasi SARS-CoV-2 dan
bayinya dalam periode perinatal.

Ruang persalinan/isolasi Ruang perawatan

Rumah Sakit COVID-19 Ruang operasi COVID-19

Ruang NICU isolasi


Pulang dari RS

Ruang
resusitasi

Trevisanuto D, Moschino L, Doglioni N, Roehr CC, Gervasi MT, Baraldi E. Neonatal resuscitation where the mother has a suspected or confirmed novel coronavirus (SARS-CoV-2) infection: suggestion for a pragmatic action plan.
Neonatology. 2020 Apr 24:1-8.
European Resuscitation Council COVID-19 Guidelines. 24 April 2020
Algoritma untuk Bayi Baru Lahir dari Ibu
dengan Suspek / Konfirmasi COVID-19
(bayi belum pernah pulang ke rumah)
Bayi tanpa gejala Bayi dengan gejala
Dari ibu Suspek COVID-19 − Dianggap sebagai PDP (Pasien Dalam
− Pemisahan sementara dengan ibu (sampai hasil Pengawasan)
ibu negatif) − Dirawat dalam ruang isolasi (lebih
− Observasi dan monitoring
− Tidak perlu uji Swab and laboratorium direkomendasikan dengan ruangan
− APD level 2 negatif)**
− Pemisahan sementara dengan ibu
Dari ibu Konfirmasi COVID-19: − Observasi dan monitoring
− Pemisahan sementara dengan ibu − Uji Swab and laboratorium pada hari
− Observasi dan monitoring
− Uji Swab and laboratorium pada hari ke-1, 24- ke-1, 24-48 jam kemudian, dan dapat
48 jam kemudian, dan dapat diulang hari ke-14 diulang hari ke-14 (opsional)
(opsional) − APD level 2
− APD level 2

IDAI, 2020
Resusitasi Neonatal
- Untuk Bayi Baru Lahir dari Ibu dengan Suspek / Konfirmasi COVID-19
- sebelum lahir

OR

• Batasi jumlah tenaga kesehatan di dalam ruangan


• Idealnya dilakukan di ruang tekanan negatif
• Diskusi sebelum melahirkan dengan orang tua (Konsultasi dengan video dapat menjadi
alternatif)
Chandrasekharan P, Vento M, Trevisanuto D, Partridge E, Underwood MA, Wiedeman J, Katheria A, Lakshminrusimha S. Neonatal Resuscitation and Postresuscitation Care of Infants Born to Mothers with Suspected or Confirmed
SARS-CoV-2 Infection. American Journal of Perinatology. 2020 Apr 8.
Resusitasi Neonatal
- Untuk Bayi Baru Lahir dari Ibu dengan Suspek / Konfirmasi COVID-19
- selama lahir

• Neonatus yang dilahirkan oleh wanita dengan COVID-19 atau dengan hasil COVID-19 yang
belum ada pada saat persalinan
• dianggap sebagai orang yang sedang diselidiki (person under investigation)
• Tidak ada penundaan pemotongan tali pusat
• IMD
• Diskusikan dengan orang tua mengenai keuntungan dan kerugian IMD, serta risiko penularan virus
COVID-19.
• Bayi tidak boleh kedinginan
• IMD sebaiknya dilakukan bila status maternal jelas bukan tersangka COVID-19 (pemeriksaan skrining
awal) dan klinis bayi baru lahir stabil.
• Ibu harus menjaga masker, face shield → jika tidak yakin, sebaiknya tidak dilakukan
• Preferensi tambahan:
• Sediakan video-laryngoscope jika dibutuhkan intubasi
• Gunakan viral filters pada sirkuit ventilator
• Menggunakan closed suction
Trevisanuto D, Moschino L, Doglioni N, Roehr CC, Gervasi MT, Baraldi E. Neonatal resuscitation where the mother has a suspected or confirmed novel coronavirus (SARS-CoV-2) infection: suggestion for a pragmatic action plan.
Neonatology. 2020 Apr 24:1-8.
Resusitasi Neonatal
- Untuk Bayi Baru Lahir dari Ibu dengan Suspek / Konfirmasi COVID-19
- selama lahir

Bantuan napas

• Dukungan jalan napas sebaiknya diberikan 2 orang


• Mengurangi kebocoran sungkup
• Jika ketersediaan staf yang memadai dengan APD
yang sesuai.
• Pastikan perlekatan sungkup yang baik
• Matikan aliran T-piece resusitator saat melepas masker
dari bayi atau melepaskan dari ETT
• Minimalkan prosedur penghasil aerosol (Aerosol
generating procedures)
Prosedur Penghasil Aerosol

• Resusitasi aktif
• Ventilasi dengan BVM (Bag-Valve-Mask)
• Intubasi
• Penghisapan saluran napas
• Inhalasi (tidak dianjurkan)
• Terapi oksigen nasal kanul dengan aliran >2 lpm
• Terapi oksigen non-invasif (CPAP, NIPPV, HFN)
dan invasif (ventilator mekanik, HFO)

Chandrasekharan P, Vento M, Trevisanuto D, Partridge E, Underwood MA, Wiedeman J, Katheria A, Lakshminrusimha S. Neonatal Resuscitation and Postresuscitation Care of Infants Born to Mothers with Suspected or Confirmed
SARS-CoV-2 Infection. American Journal of Perinatology. 2020 Apr 8.
Resusitasi Neonatal
- Untuk Bayi Baru Lahir dari Ibu dengan Suspek / Konfirmasi COVID-19
- setelah lahir

• Semua APD bekas harus dilepas dan dimasukkan ke dalam kantong


plastik
– Pembersihan dan desinfeksi ruang bersalin/ruang operasi dan peralatan
• Kirim spesimen ibu untuk pengujian SARS-CoV-2 (plasenta, cairan
ketuban)
• Handuk basah harus dianggap terkontaminasi dan dirapikan
dengan hati-hati
• Pertimbangkan ASI perah

Trevisanuto D, Moschino L, Doglioni N, Roehr CC, Gervasi MT, Baraldi E. Neonatal resuscitation where the mother has a suspected or confirmed novel coronavirus (SARS-CoV-2) infection: suggestion for a pragmatic action plan.
Neonatology. 2020 Apr 24:1-8.
Perawatan Bayi Baru Lahir
Kondisi bayi Ibu ODP Ibu PDP/terkonfimasi COVID-19
Bayi sehat Rawat gabung dengan ibu di ruang Pisahkan sementara ibu dengan bayi
isolasi (dirawat di ruang isolasi)
Bayi sakit Dirawat diruang isolasi NICU (single room)

• Bayi baru lahir harus dimandikan sesegera mungkin


• Paling tidak saat bayi stabil
• Untuk menghilangkan virus yang berpotensi muncul pada permukaan kulit
• Limbah feses bayi → kemungkinan penularan sampai 10-14 hari
• Harus dibuang hati-hati
• Pada ibu dengan HbsAg (+) dan COVID-19 (+):

Kondisi bayi Vaksinasi Hep B Immunoglobulin Hep B


Bayi sehat Ya (<24 jam) Ya (<24 jam)
Bayi sakit Ditunda hingga bayi stabil Ya (<24 jam)

Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of
Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Direktorat Kesehatan Keluarga - Kementrian Kesehatan RI. 2020
Perawatan Bayi Baru Lahir
- untuk Bayi Sakit yang masuk ke NICU

• Tranport harus dilakukan menggunakan inkubator


• Sebaiknya dirawat di kamar tersendiri dengan tekanan negatif
• Jika tidak tersedia: jaga jaraknya setidaknya 6 kaki dan/atau
ditempatkan di ruang isolasi dengan suhu ruangan atau di
inkubator tertutup
• Sirkuit yang basah → meningkatkan risiko kontaminasi
ruangan jika ada pemutusan sirkuit yang tidak terduga
• Hindari pemutusan sirkuit yang tidak perlu
• Matikan aliran udara sebelum melepaskan CPAP / Ventilator
• Pakailah APD pada setiap perawatan

COVID-19 – Guideline Neonatal care of infants born to women with suspected or confirmed COVID-19. Canberra Health Services
Panduan Untuk Setting Ruangan
Penjarakan pasien di RSCM
Sebaiknya terdapat 3 area terpisah untuk
bayi baru lahir di bawah ini:
1. Bayi terkonfirmasi COVID-19
2. Bayi tercurigai COVID-19
• (misalnya hasil belum ada)
3. Bayi tidak dicurigai COVID-19

Jika tidak tersedia, area 1 dan 2 dapat


digabung dengan diberikan jarak (lihat
gambar)

COVID-19 – Guideline Neonatal care of infants born to women with suspected or confirmed COVID-19. Canberra Health Services
Pemberian ASI
• Tidak ada penelitian yang
menunjukkan adanya SARS-
CoV-2 di ASI
• Keamanan menyusui pada ibu
yang mengonsumsi terapi
antivirus masih belum
diketahui
• Konsumsi hidroxychloroquine
relatif aman untuk ibu
menyusui.
Ibu ODP PDP
• Pompa ASI hanya digunakan Menyusui langsung Diperbolehkan dengan Tidak disarankan
oleh ibu tersebut dan kondisi khusus - Diperbolehkan
dilakukan pembersihan pompa dengan kondisi khusus
setelah digunakan
Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of
Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Direktorat Kesehatan Keluarga - Kementrian Kesehatan RI. 2020
Menyusui pada Ibu dengan COVID-19

Ibu dengan COVID-19 boleh menyusui jika(WHO):


• Menggunakan masker (+ kacamata/face shield POGI)
• Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
• Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang dipegang ibu secara rutin

https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-on-covid-19-pregnancy-childbirth-and-breastfeeding
ASI Donor Pada Masa Pandemic COVID-19
• Beberapa negara melakukan pasteurisasi pada ASI donor
• Diketahui bahwa virus corona tipe lain akan rusak selama
proses pasteurisasi
• Tidak ada bukti bahwa COVID-19 akan rusak jika di
pasteurisasi

https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-on-covid-19-pregnancy-childbirth-and-breastfeeding
Virus COVID-19 mengontaminasi permukaan benda melalui droplet pernapasan:
• Wadah harus didesinfeksi setelah digunakan
• Dengan agen virisidal atau larutan pemutih yang sesuai
• Sebelum disimpan di bank susu, bangsal rumah sakit, pusat penitipan anak, dll

• Gunakan sarung tangan pada saat menerima botol dari ibu


• Lap bagian luar permukaan botol dengan desinfektan
• Direkomendasikan untuk menggunakan agen virisidal di RS/fasilitas kesehatan
• Alternatif: larutan sodium hypochlorite [NaOCl] 0.5% dengan perbandingan 1:10
• Setelah dibersihkan, pastikan kontainer/botol kering sebelum disimpan dalam lemari pendingin
• Untuk bangsal rumah sakit / unit perawatan intensif neonatal, tempat terpisah untuk setiap bayi di lemari es yang
sama diperbolehkan (setelah wadah telah dibersihkan)
• Lanjutkan prosedur sesuai protokol
Marinelli KA, Lawrence RM. Safe Handling of Containers of Expressed Human Milk in all Settings During the SARS-CoV-2 (COVID-19) Pandemic. Journal of Human Lactation. 2020 Apr 3:0890334420919083.
Uji COVID-19 pada Bayi Baru Lahir
Idealnya, bayi sebaiknya diuji untuk infeksi SARS-CoV-2 menggunakan tes
molekuler yang tersedia
• Khususnya bayi yang membutuhkan perawatan NICU
• Jika tidak tersedia: monitor gejala klinis bayi
1. Baku emas: Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)
2. Uji molekular dilakukan saat usia 24 jam dan diulang pada saat usia 48 jam
3. Pada setiap pemeriksaan, pertimbangkan swab tenggorok dan nasofaring
(opsional: +rektal)
4. Untuk bayi dengan hasil positif:
• Lakukan follow up dengan spesimen kombinasi dari tenggorok dan nasofaring
• Uji ulang dengan jarak 48-72 jam sampai didapatkan hasil negatif 2x berturut-turut

Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of
Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Alur Pemeriksaan rapid test
SARS-CoV2 (COVID-19)
Usulan PDS PatKlin
Perawatan di Rumah
Bayi yang dicurigai terinfeksi COVID-19
Bayi dengan hasil negatif COVID-19 dari uji
(atau tidak dapat diperiksa) dari uji molekular
molekular, tetapi tidak ada gejala
• Sebaiknya dirawat oleh pengasuh yang
• Dapat dipulangkan dengan tindakan terbukti tidak terinfeksi COVID-19
pencegahan yang baik • Jika ibu (positif COVID-19) berada di
• Follow up keadaan bayi selama 14 hari dalam rumah yang sama → jaga jarak
setelah kelahiran (Baik melalui telepon, setidaknya 2 meter
telemedicine, dll)
• Ibu harus menggunakan masker, sarung
• Bagi semua pengaruh diharapkan tangan dan menjaga kebersihan tangan
menggunakan masker, sarung tangan dan hingga:
menjaga kebersihan tangan
• (a) bebas demam 72 jam tanpa antipiretik
• Orang yang tidak terinfeksi yang • (b) setidaknya 7 hari setelah gejala awal
berusia> 60 tahun dan yang memiliki muncul
kondisi komorbiditas sebaiknya tidak • Atau, hasil negatif pada 2x pemeriksaan
mengasuh bayi dengan jarak ≥24 jam dengan uji molekular
(swab nasifaring)

Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of
Pediatrics Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Simpulan
1. Belum ada bukti adanya penularan vertikal dari ibu yang terinfeksi COVID-19 ke bayi:
belum ada
2. Belum ada bukti adanya virus COVID-19 dalam cairan ketuban, ASI, dan plasenta
3. Kemungkinan sumber penularan ke bayi baru lahir: droplet pernapasan setelah bayi
lahir
4. Bayi yang dilahirkan dari ibu Suspek/Konfirmasi COVID-19 → dianggap sebagai Person
Under Investigation
5. Ibu dengan COVID-19 dapat menyusui (dengan tindakan pencegahan).
• Jika tidak memungkinkan, disarankan untuk memerah ASI
6. Idealnya, bayi yang lahir dari ibu Suspek/Konfirmasi COVID-19 harus diuji secara
molekular pada usia 24 jam, dan diulangi pada usia 48 jam
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai