Anda di halaman 1dari 18

BAB I

MAGNET

A. Pendahuluan

Kompas yang sering kitasebut dalam bahasa inggris compass mulai


digunakan sebagai alat navigasi pada sekitar abad kedua belas oleh para pelaut
Cina.sejak saat itu pemakaian kompas mulai meluas. Hingga kemudian orang
membuat kompas yang lebih baik dan modern. Misalnya Gyrocompass atau
giroskop yang pertama kali dibuat oleh Marinus G van den Bos dan dipatenkan
pada tahun 1885 yang kemudian disempurnakan cara kerjanya oleh Arthur Krebs
pada tahun 1889.
Pada perkembangan berikutnya kompas digunakan untuk banyak keperluan,
baik di laut maupun di darat. Terutama bagi mereka yang sering melakukan
perjalanan di Alam bebas yang gunanya untuk menentukan arah, Hingga
kemudian orang membuat Radio kompas yang sampai sekarang pun masih
menjadi peralatan navigasi yang diperlukan dalam dunia penerbangan.
Indonesia sebagai salah satu negara maritim besar seharusnya mempunyai
para pelaut yang harus mempunyai inspirasi maritiman yang kuat demi
kemajuan dunia maritim kita.
Seperti pembelalajaran terdahulu kompas dan sistem kemudi itu adalah salah
satu pelajaran kopetensi untuk jurusan Nautka yang mana akan digunakan pada
saat Taruna praktek Berlayar di laut dan menjadi seorang mualim diatas kapal.
Kompas dan sistem kemudi adalah alat Navigasi yang sangat penting bagi
seorang navigator untuk menjalankan sebuah kapal Niaga, kompas juga dapat
digunakan untuk menentukan posisi kapal dengan bantuan alat baring navigasi
yaitu Azimuth circlediatas kapal.
Ada beberapa pedoman yang sering kita jumpai bahkan harus ada misalnya
pedoman magnet dan pedomn gyro.begitu juga dengan sebuah kemudi diatas
kapal, kapal tanpa kemudi ibarat kita berjalan tanpa tujuan karena sebelum kita
melakukan pelayaran disuatu wilayah seorang mualim pasti akan menentukan
sebuah garis haluanSejatidi petakemudian kapal akan mengikuti garis haluan
tersebut sampai ketujuannya.seperti kita ketahui pada kemudi kapal itu ada tiga
sistem cara penggunaanya yaitu Manual, Autopilot dan kemudi darurat.pada

1
steer kemudi itu sendiri sistem penggunaanya selain Autopilot dan manual ada
juga yang namanyaNFU(Non Follow Up) yang sering menggunakan NFU ini
biasanya kapal – kapal supply atau kapal – kapal yang sering melakukan olah
gerak.

B. Pedoman Magnet

Kata magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes atau magnetis lithos
yang berarti batu dari magnesia.magnet merupakan benda yang dapat menarik
benda-benda lain di sekitarnya seperti besi, baja, dan kobalt. Sebuah magnet
terdiri atas magnet-magnet elementer yang tersusun secara teratur. Magnet
mempunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutub magnet
yang terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (KS)

Ada tiga macam magnet menurut proses terjadinya yang kita kenal :
1. Magnet alam : Potongan besi yang magnetnya berdasarkan alamiah antara
lain terdapat diAsia.
2. Magnet buatan : Benda baja atau besi yang dijadikan magnet secara buatan
oleh sapuan – sapuan dengan magnet lain.
3. Magnet elektro : batang besi lunak yang dililit dengan kumparan
tembaga(diisolasi) yang dialiri listrik. Batang besi itu akan menjadi magnetis
hanya apabila kumparan dialiri oleh listrik.

1. Benda Magnetik dan benda Non Magnetik


Benda-benda yang ada di sekitar kita berdasarkan sifat kemagnetannya
dapat dibedakan menjadi  2 macam, yaitu

a. Benda Magnetik

Benda magnetik adalah benda-benda yang dapat dipengaruhi


(ditarik/ditolak) oleh magnet.
Benda magnetik dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1) Feromagnetik, yaitu benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet
dan dapat dibuatmenjadi magnet. Contoh: besi, baja, cobalt, nikel

2
2) Paramagnetik, yaitu benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet dan
tidak dapat menjadi magnet.Contoh: mangan, platina, aluminium dan
uranium
3) Diamagnetik, yaitu benda-benda yang seolah-olah ditolak oleh magnet
dan tidak dapat dibuat menjadi magnet.Contoh: bismut, seng, emas.
Dari bentuknya besi magnit ada beberapa macam yaitu :
1. Magnit batang
2. Magnit ladam atau magnit “U”
3. Magnit cincin/ring magnet
4. Magnit jarum
5. Magnit selinder
6. Magnit keping

Gambar 1.1

2. Ada Beberapa Cara membuat Magnet

Untuk membuat magnet dapat dilakukan dengan 3 cara  sebagai berikut:


a. Dengan cara menggosok, yaitu: menggosokkan ujung magnet permanen
pada permukaan benda bahan magnet, misalnya besi digosok dengan

3
magnet yang  arah sama dan berulang-ulang.Bahan magnet ini akhirnya
bersifat seperti magnet batang yang mempunyai dua kutub, dan
kemagnetannya bersifat  permanen.
b. Dengan mengalirkan arus listik DC/electromagnet,  yaitu: mengalirkan
arus lstrik  pada kumparan yang di bagian tengahnya dimasukkan inti besi
(misal paku yang besar). Magnet yang dibuat dengan cara ini mempunyai
sifat kemagnetan yang remanen, artinya hanya bersifat sebagai magnet
sewaktu dialiri arus listrik saja. Kutub magnet yang diperoleh dapat
ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oerstead. (di bahas
berikutnya).
c. Dengan cara induksi magnet yaitu: mendekatkan benda yang bukan
magnet dengan magnet permanen sehingga benda tersebut akan bersifat
sebagai magnet.
Pada batang magnet terdapat 3 bagian utama yaitu:
a. Kutub-kutub magnetis terletak pada ujung-ujung batang magnet lebih
kurang 1/12 x panjang batang magnet
Berdasarkan konvensi internasiaonal disepakati:
1) Kutub utara disebut kutub merah dan,
2) Kutub selatan disebut kutub biru.
b. Sumbu magnetis adalah garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet.
c. Bidang netral, yaitu bidang tegak lurus sumbu magnetis yang terletak tepat
di tengah batang magnet.
3. Prinsip-prinsip Magnet Kompas.

Magnet Kompas bekerja berdasarkan induksi magnet bumi yg terjadi


pada besi2 kapal, Baik itu besi keras,lunak maupun setengah keras. Cara
kerja Magnit kompass berpedoman pada Hukum Coloumb (I,II,III) dan Hukum
Induksi Magnetisme.Hukum Coloumadalahhukum yang menjelaskan
hubungan antara gaya yang timbul antara dua titik muatan, yang terpisahkan
jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya.
Bunyi Hukum coloumb: 
a. Kutub-kutub yang tidak senama dari 2 magnet batang akn saling tarik
menarik sedangkan kutub-kutub senama akan saling tolak menolak.

4
b. Gaya tari dan gaya tolak magnetis adalah berbanding lurus dengan
banyaknya magnetisme yang terkumpul pada kutub-kutubnya (m1 x m2).
c. Gaya tarik/tolak magnetis berbanding terbalik dengan kwardat jarak dari
letak kutub-kutub yang saling mempengaruhi (d 2).
d. Bila digabungkan antara butir b dan c akan mendapatkan rumusan
besarnya gaya tarik-tolak (K), K =(m1x m2 )/(d2).

Hukum Induksi Magnetis :


a. Didalam besi yg diinduksi didekat kutub yg menginduksi dibangkitkan
sebuah kutub yangtidak senama.
b. Induksi Magnetis adl berbanding lurus dengan banyaknya magnetisme
didalam kutub yg nmenginduksi.
c. Induksi Magnetis adl berbanding terbalik dg kwadrat jarak dari besi yang
menginduksi danyangdiinduksikan.

Medan Magnet

Gambar 1.2

Pedoman Magnet adalah sebuah alat navigasi yang di gunakan untuk


menentukan arah dilaut, baik berupa haluan kapal maupun baringan. Dengan
bertambah modern dan praktisnya pedoman gyro, banyak para navigator
yang melalikan pedoman magnit , meskipun pedoman gyro dapat diandalkan
namun sebagai alat bantu navigasi, pesawat ini tetap tergantung pada sumber
tenagga dari luar (tenagga listrik) pedoman gyro dapat saja sewaktu-waktu

5
tidak berfungsi ( apa bila terjadi gangguan yang kecil saja pada arus kistrik
dapatberakibat patal dan penunjukan aranya menjadi tidak menentu)
sebaliknya pada pedoman magnit gangguan yang terjadi hanya sedikit saja.
Sebuah pedoman magnit sebagai mana telah dijelaskan terdahulu
bahwa pedoman magnit bekerja berdasarkan sifat- sifat magnit dari sebuah
magnit batang magnit yang terpasang pada mawar pedoman.
Instrumen navigasi yang membantu manusia menemukan jalan di
bumi, kompas, akan mengarah ke Kutub Utara. Hal ini menyebabkan alat
tersebut mampu mengakurasi letak utara magnetik. 
kompas ternyata kerap tidak akurat ketika berada di Kutub Selatan.
Penyebabnya, bumi memiliki kutub geografis dan magnet. Kutub Utara dan
Kutub Selatan secara geografis menandai ujung yang berlawanan dari poros
pusat tempat Bumi berputar.
Namun, posisi kutub magnet Utara dan Kutub Selatan bukan titik tetap. Jarak
mereka dari kutub geografis yang sesuai dapat bervariasi hingga beberapa
ribu kilometer.

Medan magnet bumi dihasilkan oleh perputaran planet ini. Penumpukan


cairan yang kaya zat besi di inti bumi menimbulkan medan magnet bergeser.
Hal ini untuk menanggapi kecepatan dan pola pergerakan fluida.

Jarum kompas dirancang agar sejajar dengan medan magnet bumi, dengan
ujung utara jarum menunjuk ke Kutub Utara magnetik dan ujung berlawanan
jarum menunjuk ke Kutub Selatan magnetik.
Saat anda mengeluarkan kompas dan membiarkan jarumnya mengendap,
jarum itu akan berjalan sejajar dengan beberapa garis medan magnet Bumi
tempat anda berdiri.

Namun medan magnet Bumi tidak tersusun dalam garis lurus sepanjang jalan
dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Saat semakin mendekati Kutub Selatan,
maka garis medan akan melengkung yang berjalan tegak lurus ke permukaan
bumi. 

6
"Kompas sebenarnya tidak akan berfungsi. Alih-alih mencoba menunjuk
secara horizontal, apa yang sebenarnya coba dilakukan jarum kompasmu
adalah mengarah langsung ke bumi,"

kompas juga akan menunjukkan tanda serupa di Kutub Utara, yang sama-


sama bersifat magnetis. Ia menjelaskan, ujung utara jarum kompas akan
mencoba untuk menunjuk lurus ke bawah tanah. 

Dia juga menuturkan, dengan tidak berfungsinya kompas saat di daerah


Kutub yang bersifat magnetis tersebut, maka penjelajah kutub digunakan
untuk menghitung lokasi di utara dengan memetakan sudut matahari atau
posisi bintang.  
Saat ini, orang yang melakukan perjalanan di sekitar Antartika menggunakan
GPS untuk mencari tahu jalan mana yang berada di utara.
"Apa yang mereka lakukan adalah bergerak sedikit untuk mencari tahu di
mana arah utara. Seperti ketika anda tidak percaya bahwa aplikasi peta
ponsel Anda tahu di mana anda sebenarnya dan ke arah mana Anda
sebenarnya menghadap," tuturnya. 
kompas akan menunjukkan arah paling akurat saat berada di daerah
khatulistiwa. Hal tersebut menurutnya karena saat berada di garis ekuator,
semua garis medan magnet planet dalam posisi horizontal dan sejajar dengan
permukaan bumi. 

Sifat-sifat magnit pada sebuah magnit batang atau suatu magnit jarum
antara lain adalah :
a. Memiliki gaya tarik tolak terhadap logam bermagnit lainnya (baja dan
besi)
b. Kekuatan gaya tarik tolak tersebut adalah terkuat pad ujung-ujung magnit
batang
c. Ujung magnit batang tersebut diberi nama kutub,kutub utara dan kutub
selatan
d. Kutub- kutub yang senama dari dua buah magnit batang akan saling tolak
menolak dan kutub-kutubnya yang tidak senama akan taarik menarik

7
e. Apabila sebuah magnit bantang di tempatkan sedemikian rupa sehingga
dapat berputar bebas dalam bidang horizontal, maka kutub-kutubnya
akan mengarah atau menunjuk kekutub-kutub bumi
f. Besarnya kekuatan gaya tarik atau tolak antara dua buah magnit kedua
kutub yang bersangkutan dan berbanding terbalik dengan jarak antara
kutub-kutub pangkat dua (hukum coulomb) K = m1 x m2
R2
Sesuai dengan penempatan dan fungsinya, ada tiga jenis pedoman
magnit yang lazim di gunakan di atas kapal yaitu :
1. Pedoman standar

Gambar 1.3

2. Pedoman kemudi

8
Gambar 1.4
3. Pedoman darurat

Gambar 1.5

4. Pedoman sekoci berdiri sendiri

9
Gambar 1,6

4. Menurut konstruksinya pedoman magnet ada 2 yaitu


a. Pedoman magnet kering
Sesuai dengan penjelasan terdahulu bahwa jenis pedoman ini tidak
menggunakan zat cair untuk keseimbangan piringan
pedomannya.pedoman magnet kering ini dimana batang – batang magnet
dipasang sejajar satu sama lain dan digantungkan dibawah mawar
pedoman dengan menggunakan benang sutra, sehingga dapat bergerak
bebas secara horizontal.
Adapun bagian –bagian utama pedoman magnit kering adalah
1. Piringan pedoman
2. Ketel pedoman
3. Cincin lenja (alat penggantung pedoman)
4. Rumah pedoman
Gambar dibawah ini penampakan tegak sebuah pedoman magnet kering yg
meperlihatkan bagian – bagian dari peralatan didalammya.

10
Keterangan
a = Ketel.
b = Tutup Kaca.
c = Kaca Baur.
d = Pena (semat).
e = Ujung semat dilengkapi logam iridium.
f = Sungkup dari alumunium.
g = Batu nilam dalam sungkup.
h = Pinggiran dari alumunium.
I = Benang sutra.
k = Batang magnet
m= cincin lenja untuk mengatur
keseimbangan

b. Pedoman magnet Basah

Pada pedoman basah ini ketel pedomannya terbuat dari bulatan torak
yg harus benar – benar kedap air dan udara.
Pada bagian atas dipasang sebuah kaca bening bulat agar pada saat
pembacaan angka – angka skala derajad dapat dibaca dengan
jelas.sedangkan tutup pada bagian bawah berupa kaca baur pandang
supaya sinar lampu yang dipasang dibawahnya dapat menerangi angka –
angka skala derajad.secara umum fungsi cairan yang ada dalam ketel
yaitu untuk meredam getaran – getaran kapal sehingga piringan pedoman
lebih tenang dan juga dapat mengurangi kemungkina kerusakan pada
semat dan Mawar pedoman.
Cairan dalam ketel terdiri dari air tawar murni dengan presentase
antara 75% sampai 80% sedangkan Alkohol murninya 100% dengan
presentase 20% sampai 25%.
Ruangan dalam ketel pedoman tidak boleh terisi udara karena akan
mengakibatkan korosi bagian dalam ketel. Selain itu dapat mengurangi
ketenangan piringan pedoman. Apabila ada perobahan cuaca antara
panas dan dingin rongga udara dalam ketel pedoman dapat
mengakibatkan mawar pedoman berobah bentuk atau dapat melengkung.

11
5. Cara pengisian cairan Pedoman Magnet Basa :

Miringkan pedoman magnit sedemikian rupa sehingga lubang pengisi


posisinya berada di atas, kemudian buka baut penutup dengan
menggunakan alat pembuka ( obeng )masukkan cairan pedoman sesuai
cairan yang di gunakan dengan alat pengisi cairan atau menggunakan
suntik ( spiut ) sampai penuh.
Pastikan gelembung udara sudah hilang ( dengan lubernya cairan
keluar ) dan selanjutnya tutuplah lubang pengisi hingga benar-benar rapat
dan kedap air, kemudian kembalikan posisi pedoman magnit dalam posisi
horizontal.
Apabila tidak terlihat gelembung udara lagi berarti pedoman sudah siap
untuk digunakan. apabila masih terdapat gelembung udara maka ulangi
kembali pekerjaan pengisian tadi sampai benar-benar pedoman terlihat
bening sama sekali.
Manfaat Campuran alkohol didalam pedoman magnet basah :
a. Untuk menurunkan titik beku air, hal ini sangat berguna apabila
pedoman digunakan ditempat – tempat pada lintang tinggi atau daerah
yang mengalami musim dingin sehinggah cairan pedoman tidak muda
membeku
b. Untuk mengurangi kemungkinan korosi dari bagian – bagian dalam ketel
pedoman.

a Keterangan :
a

a. Tutup kaca baur


k b. Pengapung
c. Piringan pedoman
d. Jarum – jarum magnet
e. Tromol pemuaian cairan
c
f. Sumbat pengisian cairan
b g. Semat
h. Alat penyengga semat
f
e
i. Pelat bergelombang
g d
j. Garis layar
k. Tanduk atau baut
h j

12
i

Keterangan Gambar :
1. Ketel Pedoman : Tempat bagi keseluruhan bagianbagian kompas, umumnya
terbuat dari kuningan atau perunggu.
2. Piringan Pedoman : Tempat penulisan skala derajat kompas dan arah mata
angin.
3. Batangan Magnit : Kekuatan yang mengarahkan arah Utara dan Selatan ke
arah kutub-kutub bumi.
4. Pelampung : Mengapungkan dan menjaga kestabilan posisi dari piringan
pedoman agar tetap rata.
5. Pemberat : Pengatur terhadap gaya gravitasi , untuk membuat piringan
pedoman cepat kembali pada posisi tegak bila terjadi goncangan.
6. Cairan ( Alkohol 25 % dan Air Suling 75 % ) :
Berfungsi untuk :
- Tidak mudah terjadi pengkaratan.
- Cairan tidak mudah membeku.
- Cairan tidak mudah menguap.
- Menghindari cat dalam kompas agar tidak terkelupas.
7. Cincin Kardanus (Cincin Lenja) : Pengatur keseimbangan, supaya kompas
selalu dalamposisi tegak walaupun posisi kapal dalam keadaan miring.
8. Batang Semat : Tegak lurus ditengah-tengah bagian bawah piringan pedoman,
yang merupakan pengatur keseimbangan terhadap kedudukan pelampung,
pemberat dan batangan magnit.
9. Tempat dudukan alat baring (Pesawat Penjera Celah)
10. Kaca Penutup : Sebagai penutup bagian- bagian kompas bagian dalam

Pada intinya kegunaannya sama diatas kapal akan tetapi diatas kapal –
kapal niaga lebih bayak menggunakan kompas magnet basah karena
perawatanya lebih mudah dibandingkan dengan kompas magnet kering.
perbedaan utamanya hanya terletak pada Piringan pedoman basah
terapung dalam suatu cairan, sedangkan Piringan pedoman kering tidak
menggunakan cairan.

Pada bagian tutup alas diberikan sebuah pemberat. Gunanya


menambah ketenangan ketel pedoman. Karena selama pelayaran kapal
pasti akan mengalami perubahan – perubahan suhu yang cukup besar,
maka cairan didalam ketel pedoman akan dapat ikut berubah suhunya..
dengan demikian cairan tersebut sekali waktu pasti akan memuai.
Untuk mencegah tekanan cairan didalam ketel pedoman bertambah maka
ketel pedoman diperlenggkapi dengan sebuah tromol pemuaian, untuk
menampung kelebihan cairan akibat pemuaian tersebut.
Disamping tromol pemuaian tersebut bagian bawah ketel juga dibuat
bergelombang untuk membantu mengatasi atau menerima
pemuaian.dengan demikian tidak terjadi perubahan letak dari kedudukan
semat.

6. Bagian dari Pedoman magnet Basa :

13
a. Sumbat
Apabila air ketel pedoman berkurang dapat dllihat dengan adanya
gelembung udara didalam ketel, maka harus ditambahkan air sulingan
campur alkohol.ketel ditahan pada posisi miring dengan sumbat
ditempatkan di bagian atas kemudian sumbat dibuka melalui libang air
sulingan disikan dan kemudian sumbat dapat ditutup kembali.
b. Pengapung
Piringan bertambah berat dengan adanya jarum – jarum yang cukup
berat. Ini akan mengakibatkan tekanan lebih besar pada ujung runcing
semat dan sungkup piringan pedoman bagian bawah. Untuk mengatasi
hal tersebut dipasang sebuah pengapung dibawah piringan pedoman.
c. Tromol
Karena terjadinya perubahan suhu naik turun, maka akan tterjadi
penyusutan cairan dalam ketel. Pedoman dengan adanya bentuk
tromol yang tertutup alas bergebang yang berfungsi sebagai pegas,
maka naiknya tekanan akibat pemuaiann cairan dapat diatasi demukian
pula akibat dari penyusutan cairan ketel sehingga tidak akann terjadi
gelembung – gelembung didalam ketel.
d. Jembatan dari bahan Kuningan
Karena tromol yang memiliki gaya pegas, maka apabila dudukan semat
langsung ditempa diatas penutup alas akan terjadi penunjukan arah
yang salah, karena semat dan piringan pedoman ikut turun naik
dengan perubahan tromol, hal ini diatasi dengan memasang sebuah
jembatan dari bahan kuningan.
e. Pemberat
Berfungsi untuk lebih menstabilakan ketel pedoman, pemberat ini
umunya dari timah hitam.
f. Piringan pedoman
Besarnya piringan pedoman / garis tengah piringan. Tidak boleh
terlampau besar agar terdapat jarak yang cukup antara tepi piringan
dan ketel.

7. Jenis-jenis pedoman ( kompas ) yang lazim di gunakan di atas kapal

14
a. Pedoman standar (standard compass)
Ialah suatu pedoman magnit yang digunakan untuk bernavigasi yang di
pasang di rumah pedoman (binnacle) yang berisi alat-alat pengoreksi
yang di persyaratkan serta di lengkapi dengan alat baca azimut yang
sesuai (alat pembaring: azimuth circle,pelorus, dll)
b. Pedoman kemudi (steering compass)
Ialah pedoman yang digunkan untuk keperluan pengemudian kalpal
yang dipasang di rumah pedoman yang sesuia dan apabila oedoman
kemudi berupa pedoman magnit harus dilengkapi dengan alat-alat
pengoreksi yang dipersyartan.
c. Pedoman darurat / cadangan
Pedoman yang berfungsi untuk mengganti salah satu pedoman
standard atau pedoman kemudi bila terdapat kerusakan.

8. Istilah-istilah dan pengertian dasar magnet

a. Inklinasi : Sudut yang dibentuk antara jarum magnet dengan bidang


datar diatas permukaan bumi.
b. Intensitas Horozontal : kekuatan medan magnetism bumi pada sebuah
satuan kutub secara horizontal.
c. Kutub-kutub magnetis bumi ialah titik-titik di bumi dengan garis-garis
gaya magnetism bumi tegak lurus pada permukaan bumi.
d. Katulistiwa magnetis ialah garis melalui titik-titik di bumi yang garis-garis
gaya magnetism bumi berjalan sejajar dengan permukaan bumi.
e. Parameter Adalah perbandingan antara kekuatan medan magnet yang
di induksikan oleh medan magnet bumi yang menginduksi parameter( P,
Q dan R ) dalam arah membujur, melintang dan vertikal.
f. Benda paramagnetis.
Yaitu benda yang dapat tertarik oleh sebuah magnet Misalnya,
besi,baja, seng nikel, dan lainnya.
g. Benda diagmanetis,
Yaitu benda yang tertolak oleh sebuah magnet. Misalnya : timah, timah
hitam, bismuth, tembaga, kuningan, alumuniiium, magnesium, kayu,

15
bahan plastic dan pada umumnya logam mulia adalah benda
diagmanetis.
h. Induksi magnetis,
Adalah peristiwa dimana sebuah besi lunak yang di dekatkan pada
sebuah magnet, kemudian besi tersebut menjadi magnet. Induksi dapat
meningkat oleh adanya pukulan-pukulan (ketoakan) dan geteran.
i. Besi keras,
Adalah besi yang sulit di induksikan
j. Besi lunak,
Adalah besi yang mudah dapat di induksikan ,tetapi kehilangan
magnetismenya jika gaya yang menginduksi di hentikan.
k. Isogon :
Ialah garis-gatis pada peta yang dilukis melalui tempat-tempat yang
memiliki nilai variasi yang sama

l. Deviasi :
Adalah sudut yang dibentuk antara jarum pedoman dengan derajah
magnet permanen didalam besi kapal yang menrik jarum pedoman
keluar dari derajah magnetis.
m.Variasi :
Sudut yang dibentuk antara utara-selatan sejati (bumi) dengan arah
utara-selatan magnetisme bumi.
n. Daerah gangguan Variasi
Daerah – daerah yang mengalami banyak penyimpangan nilai variasi
terhadap sekelilingnya.
Ganguan variasi ada 3 :
1) Gangguan sekuler adalah gangguan yang terjadi tiap tahun dengan
nilai besaran yang sama.
2) Gangguan berkala adalah gangguan yang terjadi secara teratur pada
perobahan musim dan keadaan alam yang sama
3) Gangguan mendadak adalah gangguan yang terjadi oleh adanya
badai magnet, gempa bumi dan letusan gunung berapi.
o. Parameter :

16
Perbandingan antara Kekuatan medan magnet yang diinduksikanoleh
medan magnet bumi dan kekuatan medan magnet bumi yang
menginduksi padaarah membujur, melintang dan vertical.

C. RANGKUMAN
Pedoman adalah sebuah alat navigasi yang di gunakan untuk menentukan
arah dilaut, baik berupa haluan kapal maupun baringan. Dengan bertambah
modern dan praktisnya pedoman gyro, banyak para navigator yang melalikan
pedoman magnit , meskipun pedoman gyro dapat diandalkan namun sebagai alat
bantu navigasi, pesawt ini tetap tergantung pada sumber tenagga dari luar
(tenagga listrik) pedoman gyro dapat saja sewaktu-waktu tidak berfungsi ( apa
bila terjadi gangguan yang kecil saja pada arus kistrik dapat berakibat patal dan
penunjukan aranya menjadi tidak menentu) sebaliknya pada pedoman magnet
gangguan yang terjadi hanya sedikit saja.
Walaupun kita selalu mengandalkan pedoman Gyro tetapi diatas kapal
pedoman magnet juga sangat diperlukan apabila terjadi kerusakan pada
pedoman gyro.Pedoman magnet adalah satu – satunya jenis pedoman yang tidak
menggunakan kelistrikan kapal. Sehingga tetap dapat berkerja walaupun listrik
kapal rusak. Oleh karena itu IMO ( international Maritime Organization) melalui
konvensi SOLAS (safety Of Lafe At Sea) Mensyaratkan Bagi semua kapal Niaga
untuk dilengkapi dengan pedoman magnet dengan menetapkan persyaratan
konstruksi dan jumlahnya yang harus ada dikapal.
Menurut konstruksinya Pedoman Magnet Ada 2 yaitu :
1. Pedoman Magnet Kering
2. Pedoman Magnet Basah (cair)
Menurut Fungsinya dan Penepatanya Terdapat 3 pedoman Magnet Yaitu :
1. PedomanTolok ( Standard Compasss) yang diletakan diatas anjungan
digunakan untuk membaring benda diluar, penempatanya diusahakan tidak
terhalang oleh bagian – bagian kapal sehingga digunakan pada bujur 360⁰
pedoman ini juga digunakan sebagai patokan bagi pedoman magnet yang
lainya.
2. Pedoman Kemudi ( steering Compass) yaitu pedoman Magnet yang diletakan
didepan roda kemudi, sehingga juru mudi dapat melihat setiap saat pada

17
waktu mengemudikan kapal. Pedoman ini diletakan tepat dibawah pedoman
standard agar juru mudi mudah memeriksa perbedaan antara penunjukan
pedoman tolok dan pedoman kemudi.
3. Pedoman cadangan (spare Compass) berfungsi untuk menggan salah satu
pedoman tolok atau pedoman kemudi bila terjadi kerusakan secara fisik.
Kepekaan dan ketenangan piringan pedoman terutama tergantung dari
perbandingan

Essay !!
1) Apa yang dimaksud dengan pedoman jelaskan juga kegunaanya
2) Menurut konstruksinya pedoman ada berapa? Sebutkan
3) Apa perbedaan standard compass dengan steering compass?
4) Gambarkan pedoman kering beserta penjelasanya
5) Apa azaz penimbalan dan sebutkan tujuan dari penimbalan tersebut?
6) Gambarkan pedoman magnet basah beserta penjelasanya ?
7) Bagaimana cara memeriksa kepekaan piringan pedoman ?
8) Jelaskan pendapat kamu apa keuntungan menggunakan pedoman magnet
basah ?
9) Apa keuntungan menggunakan kompas magnet ?
10) Jelaskan bunyi hukum coloumb 1.II dan III ?

18

Anda mungkin juga menyukai