Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ario syekhan m.

NIM : F1D220022

Tugas Mekanika Tanah Dan Batuan


1. Mekanika tanah menurut terzaghi apa saja dan berikan 1 pengertian dan macam-macam
dari pengujian menurut terzaghi
2. Perhitungan rmr, rqd dan Q-sistem
3. Bagaimana pengujian fisik batuan pada terowongan
4. Uji tekan apa saja pada batuan
5. Cari paper yang berkaitan dengan mekanika batuan dan silahkan di review atau cari
metode dan pengujian pada batuan tersebut
Jawaban
1. Mekanika tanah adalah ilmu alam yang perkembangan selanjutnya akan mendasari dalam
analisis dan desain perencanaan suatu pondasi. Sehingga disini dituntut untuk dapat
membedakan antara mekanika tanah dengan teknik pondasi. Tanah didefinisikan sebagai
material yang terdiri dari:
 Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain
 Zat Cair
 Gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara butiran mineral-mineral padat tersebut
2. Perhitungan rmr, rqd dan Q-sistem
 RMR
Didasarkan pada lima parameter yaitu UCS, kondisi bidang diskontinuitas, dan kondisi
air tanah. Sistem ini didasari pada rating yang berjumlah 100 untuk kelima parameter
tersebut. RMR menggunakan parameter RQD yang baik dalam mengukur kualitas
massa batuan namun kurang sensitif pada spasi bidang retakan
 RQD
Penggunaan RMR adalah kemudahan dan fleksibilitasnya dalam berbagai tujuan praktis
di bidang engineering, RMR ditetapkan dan dikalibrasi berdasarkan pengamatan dan
pengalaman penggunaan di tambang batubara, penggalian konstruksi sipil dan
terowongan dangkal
 Q-system
keterangan: RQD = >10; Jn = jumlah kekar; Jr = nilai kekasaran kekar; Ja = Nilai
perubahan kekar; Jw = nilai air dan faktor reduksi; SRF = pengurangan faktor-faktor
tekanan pada patahan, kekuatan/rasio tegangan dalam batuan besar yang keras dan batu
yang mengembang (swelling/squizing). Penggunaan Q-System secara khusus
direkomendasikan untuk terowongan dengan atap melengkung.
3. Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu yang perlu diketahui dalam mekanika batuan dan
dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu sifat fisik dan sifat mekanik.
Parameter umum pada sifat fisik adalah bobot isi, berat jenis, porositas, absorbs dan void
ratio. Sedangkan untuk sifat mekanik standar dikenal sifat mekanik statik dan sifat
mekanik dinamik. Pegujian bisasanya dilakuan dilapangan Uji point load index merupakan
uji indeks yang telah secara luas digunakan untuk memprediksi nilai UCS suatu batuan
secara tidak langsung di 16 lapangan. Hal ini disebabkan prosedur pengujian yang
sederhana, preparasi contoh yang mudah dan dapat dilakukan di lapangan. Potensi
terjadinya ketidakstabilan disekitar lubang bukaan tambang bawah tanah membutuhkan
penanganan khusus, terutama masalah faktor keamanan dan perencanaan penyangga.
Untuk mengidentifikasi nilai kualitas massa batuan dan rekomendasi jenis penyangga
menggunakan metode Q-Sytem. Analisis ini menyatakan kestabilan lubang bukaan
dipengaruhi oleh sifat fisik dan mekanik batuan penyusun terowongan, tekanan air tanah,
kodisi struktur geologi seperti adanya kekar sebagai bidang lemah, dan tegangan yang
bekerja pada terowongan. Maka perlu dilakukan pengamatan pada lubang bukaan dan
pengujian sampel batuan sebagai penyusun lubang bukaan. Peralatan yang digunakan
mudah dibawa–bawa, tidak begitu besar dan cukup ringan sehingga dengan cepat
diketahui kekuatan batuan dilapangan sebelum dilakukan pengujian di laboratorium
kemudian untuk lebih detail sampel tersebut diuji di laboratorium. Contoh batuan utuh dari
lapangan bisa berupa contoh bongkah ataucontoh berbentuk inti silinder. Contoh batuan
bongkah biasanya diambil dari permukaan sedangkan contoh batuan inti diperoleh dari
pemboran inti. Tergantung pengujiannya, jika pengujian mensyaratkan batuan berbentuk
bongkah maka tindakan selanjutnya biasanya adalah dengan melakukan pemotongan
dengan alat potong sehingga diperoleh geometri dan dimensi yangsesuai dengan
persyaratan pengujian. Sedangkan jika pengujian mensyaratkan contoh batuan harus
berbentuk silinder, maka contoh batuan dari lapangan yang berbentuk bongkah harus di
preparasi dengan pemboran inti.
4. Uji tekan uniaksial, uji kuat tarik tak langsung, uji triaksial, dan uji terhadap gelombang
ultrasonic.
5. Penelitian yang berjudul Analisis Stabilitas Longsoran Berdasarkan Kondisi Tipe, Sifat
Fisik dan Mekanik Batuan Di Kecamatan Telukpandan Kabupaten Kutai Timur, Propinsi
Kalimantan Timur ini bertujuan untuk mengetahui litologi di daerah penelitian dan untuk
mengetahui berapa besaran kemiringan lereng yang akan longsor di lokasi tersebut. Cara
penelitian dengan analisis dari hasil coring pemboran kemudian dianalisis di laboratorium
mekanika batuan sehingga menghasilkan sifat fisik dan mekanik batuan tersebut. Metode
analisis data menggunakan metode hoek and bray dengan software rockslide. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa di daerah penelitian mempunyai litologi batuan sedimen
dedritus halus hingga sedang, seperti batulempung, batulanau dan batupasir, serta terdapat
sisipan batubara dan serpih. Berdasarkan hasil analisis laboratorium mekanika batuan
didapat berat jenis antara 2.648 hingga 2.770. Sedangkan hasil test triaxal didapat nilai
kohesi antara (6.66 – 9.05) Kg/cm2, sudut gesar dalam antara ( - ) , kohesi residual (2.72 –
3.10) Kg/cm2 sudut geser residual ( – ) . Sedangkan pada direct shear test kohesipuncak
antara (6.66 – 9.05) Kg/cm2, sudut geser dalam pada kohesi puncak ( – ) ,kohesi residual
(2.22 – 3.10) Kg/cm2, sudut geser dalam pada kohesi residual ( – ) Hasil simulasi
stabilitas kemantapan lereng dari hoek and bray dengan menggunakan software rockslide,
didapat hasil bahwa jika lereng dengan single slope maka stabilitas kemantapan lereng
sebesar , dan jika lereng dengan overall slope maka stabilitas kemantapan lereng sebesar.
Sumber : Sujiman. 2016. Analisis Stabilitas Longsor Berdasarkan Kondisi Tipe, Sifat
Fisik dan Mekanik Batuan di Kecamatan Telukpandan Kabupaten Kutai Timur, Provinsi
Kalimantan Timur. Jurnal Bumi Lestari, Volume 16 No. 1, Pebruari 2016, halaman. 23-
31.

Anda mungkin juga menyukai