0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Tugas ini membahas tentang mekanika tanah dan batuan menurut Terzaghi, termasuk pengertian, macam-macam pengujian, perhitungan RMR, RQD, dan Q-sistem. Juga dibahas pengujian fisik dan mekanik batuan untuk terowongan, uji tekan batuan, dan analisis stabilitas lereng berdasarkan sifat fisik dan mekanik batuan.
Tugas ini membahas tentang mekanika tanah dan batuan menurut Terzaghi, termasuk pengertian, macam-macam pengujian, perhitungan RMR, RQD, dan Q-sistem. Juga dibahas pengujian fisik dan mekanik batuan untuk terowongan, uji tekan batuan, dan analisis stabilitas lereng berdasarkan sifat fisik dan mekanik batuan.
Tugas ini membahas tentang mekanika tanah dan batuan menurut Terzaghi, termasuk pengertian, macam-macam pengujian, perhitungan RMR, RQD, dan Q-sistem. Juga dibahas pengujian fisik dan mekanik batuan untuk terowongan, uji tekan batuan, dan analisis stabilitas lereng berdasarkan sifat fisik dan mekanik batuan.
1. Mekanika tanah menurut terzaghi apa saja dan berikan 1 pengertian dan macam-macam dari pengujian menurut terzaghi 2. Perhitungan rmr, rqd dan Q-sistem 3. Bagaimana pengujian fisik batuan pada terowongan 4. Uji tekan apa saja pada batuan 5. Cari paper yang berkaitan dengan mekanika batuan dan silahkan di review atau cari metode dan pengujian pada batuan tersebut Jawaban 1. Mekanika tanah adalah ilmu alam yang perkembangan selanjutnya akan mendasari dalam analisis dan desain perencanaan suatu pondasi. Sehingga disini dituntut untuk dapat membedakan antara mekanika tanah dengan teknik pondasi. Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari: Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain Zat Cair Gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara butiran mineral-mineral padat tersebut 2. Perhitungan rmr, rqd dan Q-sistem RMR Didasarkan pada lima parameter yaitu UCS, kondisi bidang diskontinuitas, dan kondisi air tanah. Sistem ini didasari pada rating yang berjumlah 100 untuk kelima parameter tersebut. RMR menggunakan parameter RQD yang baik dalam mengukur kualitas massa batuan namun kurang sensitif pada spasi bidang retakan RQD Penggunaan RMR adalah kemudahan dan fleksibilitasnya dalam berbagai tujuan praktis di bidang engineering, RMR ditetapkan dan dikalibrasi berdasarkan pengamatan dan pengalaman penggunaan di tambang batubara, penggalian konstruksi sipil dan terowongan dangkal Q-system keterangan: RQD = >10; Jn = jumlah kekar; Jr = nilai kekasaran kekar; Ja = Nilai perubahan kekar; Jw = nilai air dan faktor reduksi; SRF = pengurangan faktor-faktor tekanan pada patahan, kekuatan/rasio tegangan dalam batuan besar yang keras dan batu yang mengembang (swelling/squizing). Penggunaan Q-System secara khusus direkomendasikan untuk terowongan dengan atap melengkung. 3. Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu yang perlu diketahui dalam mekanika batuan dan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu sifat fisik dan sifat mekanik. Parameter umum pada sifat fisik adalah bobot isi, berat jenis, porositas, absorbs dan void ratio. Sedangkan untuk sifat mekanik standar dikenal sifat mekanik statik dan sifat mekanik dinamik. Pegujian bisasanya dilakuan dilapangan Uji point load index merupakan uji indeks yang telah secara luas digunakan untuk memprediksi nilai UCS suatu batuan secara tidak langsung di 16 lapangan. Hal ini disebabkan prosedur pengujian yang sederhana, preparasi contoh yang mudah dan dapat dilakukan di lapangan. Potensi terjadinya ketidakstabilan disekitar lubang bukaan tambang bawah tanah membutuhkan penanganan khusus, terutama masalah faktor keamanan dan perencanaan penyangga. Untuk mengidentifikasi nilai kualitas massa batuan dan rekomendasi jenis penyangga menggunakan metode Q-Sytem. Analisis ini menyatakan kestabilan lubang bukaan dipengaruhi oleh sifat fisik dan mekanik batuan penyusun terowongan, tekanan air tanah, kodisi struktur geologi seperti adanya kekar sebagai bidang lemah, dan tegangan yang bekerja pada terowongan. Maka perlu dilakukan pengamatan pada lubang bukaan dan pengujian sampel batuan sebagai penyusun lubang bukaan. Peralatan yang digunakan mudah dibawa–bawa, tidak begitu besar dan cukup ringan sehingga dengan cepat diketahui kekuatan batuan dilapangan sebelum dilakukan pengujian di laboratorium kemudian untuk lebih detail sampel tersebut diuji di laboratorium. Contoh batuan utuh dari lapangan bisa berupa contoh bongkah ataucontoh berbentuk inti silinder. Contoh batuan bongkah biasanya diambil dari permukaan sedangkan contoh batuan inti diperoleh dari pemboran inti. Tergantung pengujiannya, jika pengujian mensyaratkan batuan berbentuk bongkah maka tindakan selanjutnya biasanya adalah dengan melakukan pemotongan dengan alat potong sehingga diperoleh geometri dan dimensi yangsesuai dengan persyaratan pengujian. Sedangkan jika pengujian mensyaratkan contoh batuan harus berbentuk silinder, maka contoh batuan dari lapangan yang berbentuk bongkah harus di preparasi dengan pemboran inti. 4. Uji tekan uniaksial, uji kuat tarik tak langsung, uji triaksial, dan uji terhadap gelombang ultrasonic. 5. Penelitian yang berjudul Analisis Stabilitas Longsoran Berdasarkan Kondisi Tipe, Sifat Fisik dan Mekanik Batuan Di Kecamatan Telukpandan Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur ini bertujuan untuk mengetahui litologi di daerah penelitian dan untuk mengetahui berapa besaran kemiringan lereng yang akan longsor di lokasi tersebut. Cara penelitian dengan analisis dari hasil coring pemboran kemudian dianalisis di laboratorium mekanika batuan sehingga menghasilkan sifat fisik dan mekanik batuan tersebut. Metode analisis data menggunakan metode hoek and bray dengan software rockslide. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di daerah penelitian mempunyai litologi batuan sedimen dedritus halus hingga sedang, seperti batulempung, batulanau dan batupasir, serta terdapat sisipan batubara dan serpih. Berdasarkan hasil analisis laboratorium mekanika batuan didapat berat jenis antara 2.648 hingga 2.770. Sedangkan hasil test triaxal didapat nilai kohesi antara (6.66 – 9.05) Kg/cm2, sudut gesar dalam antara ( - ) , kohesi residual (2.72 – 3.10) Kg/cm2 sudut geser residual ( – ) . Sedangkan pada direct shear test kohesipuncak antara (6.66 – 9.05) Kg/cm2, sudut geser dalam pada kohesi puncak ( – ) ,kohesi residual (2.22 – 3.10) Kg/cm2, sudut geser dalam pada kohesi residual ( – ) Hasil simulasi stabilitas kemantapan lereng dari hoek and bray dengan menggunakan software rockslide, didapat hasil bahwa jika lereng dengan single slope maka stabilitas kemantapan lereng sebesar , dan jika lereng dengan overall slope maka stabilitas kemantapan lereng sebesar. Sumber : Sujiman. 2016. Analisis Stabilitas Longsor Berdasarkan Kondisi Tipe, Sifat Fisik dan Mekanik Batuan di Kecamatan Telukpandan Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Bumi Lestari, Volume 16 No. 1, Pebruari 2016, halaman. 23- 31.