Anda di halaman 1dari 5

JURNAL FISTA: FISIKA DAN TERAPANNYA E-ISSN: 2747-1691

Volume 2, Nomor 1 30 April 2021

ANALISIS TERJADINYA SCALING SILICA PADA CONDENSER DAN


COOLING TOWER

Priskilla Wulandari Polimpung, Heinrich Taunaumang, Jeferson Polii


Prodi Fisika FMIPA Universitas Negeri Manado
email: priskillawp@gmail.com

ABSTRAK. Silica scaling pada lapangan ABSTRACT. Silica scaling in geothermal


produksi panas bumi dapat menyumbat laju production fields can clog the fluid flow
aliran fluida. Telah dilakukan penelitian rate. Research has been conducted to
untuk mengetahui terjadinya scaling sillica determine the occurrence of scaling sillica
pada brine. Metode yang digunakan dalam in brine. The method used in processing this
pengolahan data ini yaitu dengan data is by using an application in the form
menggunakan aplikasi berupa steam tabel of steam tables and Microsoft Excel.
dan microsoft excel. Oleh karena itu kajian Therefore, a study of the potential for silica
tentang potensi silica scaling pada kegiatan scaling in activities that utilize geothermal
yang memanfaatkan panasbumi ini sangat energy is needed. In this study, a study on
diperlukan. Dalam penelitian ini telah the potential for silica scaling in a
dilakukan kajian mengenai potensi silica geothermal power plant in the Lahendong
scaling di pembangkit listrik tenaga area unit 2 cluster 13.The purpose of this
geothermal di daerah Lahendong unit 2 study was to estimate the possibility of
cluster 13. Tujuan pada penelitian ini adalah scaling silica in the condenser and cooling
untuk memperkirakan kemungkinan tower in the geothermal field. After the
terjadinya scaling silica pada condenser research was carried out, it could be
dan Cooling tower di lapangan panasbumi. concluded that the results of the calculation
Setelah penelitian dilakukan, dapat ditarik of scaling sillica in the Lahendong
kesimpulan bahwa hasil dari perhitungan geothermal field were the condenser at 11.2
scaling sillica di lapangan panas bumi ppm while cooling tower was 72.5 ppm.
Lahendong adalah pada kondensor sebesar When silica concentration in this field is
11,2 ppm sedangkan pada Cooling tower compared with the calculated silica
sebesar 72,5 ppm. Bila konsentrasi silika di concentration, the silica will not settle in
lapang ini dibandingkan dengan konsentrasi the condenser or the cooling tower.This is
silika hasil perhitungan maka silika tidak because the silica concentration in the field
mengendap pada kondensor maupun is smaller than the calculated silica
Cooling tower. Hal ini disebabkan karena concentration, so there is no silica scaling
konsentrasi silika di lapang lebih kecil at the inlet or outlet of condenser and
dibandingkan konsentrasi silika hasil cooling tower.
perhitungan sehingga tidak terjadi silica
scaling pada inlet maupun outlet kondensor
dan Cooling tower.

Kata Kunci: brine, silica scaling, Keywords: brine, silica scaling, Condenser,
Condenser, Cooling tower. Cooling tower.

38
PENDAHULUAN kilang minyak, dan pusat pembangkit listrik. Alat ini
Perkembangan energi panas bumi menjadi salah menggunakan proses penguapan air atau kontak
satu konsen utama dalam hal pemanfaatan energi antara udara dan air untuk proses pendinginan
yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan. Dalam (Rochester Mitra Indonesia, 2020).
pemanfaatannya, energi panas bumi di Indonesia
sendiri secara umum belum dimanfaatkan secara Kondensor
maksimal. Dengan potensi yang dimiliki Indonesia Kondensor merupakan salah satu komponen
pemanfaatan panas bumi bisa lebih ditingkatkan agar atau peralatan utama PLTP yang berfungsi untuk
lebih bermanfaat. Salah satunya adalah sebagai mengondensasikan uap yang keluar dari turbin.
sumber energi alternatif untuk sektor pembangkit Proses yang terjadi dalam kondensor kontak
listrik. langsung adalah perpindahan panas yang disertai
Pembangkit listrik tenaga panas bumi memiliki proses kondensasi sesuai dengan hukum kekekalan
energy yang memanfaatkan uap sebagai penggerak massa dan energi. Parameter yang perlu diperhatikan
turbin. Namun pada pembangkit listrik panas bumi pada komponen kondensor adalah tekanan dan
masih banyak terdapat masalah salah satunya temperatur. Supaya menghasilkan daya turbin yang
scalling silica atau pengendapan silica. Brine di besar, tekanan dan temperatur kondensor perlu
lapangan panas bumi mengandung silika yang dijaga serendah mungkin. Kinerja kondensor dapat
terdeposisi ketika mengalami penurunan temperatur. dilihat dari keefektifannya. Keefektifan merupakan
Sehingga pemodelan penurunan tekanan sepanjang rasio antara laju perpindahan panas yang terjadi
pipa alir injeksi brine akan membantu teknisi dan dalam kondensor dengan laju perpindahan panas
sainstis dalam memprediksi gejala fisis maupun maksimum yang terjadi pada kondensor tersebut
deposisi silika sepanjang pipa injeksi. (Polii, 2017). (Sihombing, 2020).
Scalling silica sering menjadi masalah yang
serius dalam operasi lapangan panas bumi. Scaling Hydrothermal Brine
Silica pada brine bisa mengurangi laju alir fluida Air yang telah dipanaskan oleh magma akan
hingga berakibat tersumbat. Cara yang paling efektif mengalir melalui struktur batuan yang kemudian
untuk menangani masalah silica scaling atau proses akan melepaskan dan melarutkan mineral batuan
pengendapan adalah dengan mencegah terjadinya membentuk larutan brine panas (hot brine solution).
silica scaling tersebut. Oleh karena itu, penelitian Pelarutan ini juga mengakibatkan beberapa mineral
ini membahas tentang perkiraan kemungkinan mengalami pengkayaan. Kandungan utama brine
terjadinya pengendapan pada condenser dan Cooling adalah larutan NaCl sebesar 80%. Juga terdapat
tower di lapangan panasbumi. kalium, kalsium, silika, dan bikarbonat yang
merupakan unsur utama (Edward, 1977).
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kelarutan Silika
adalah tenaga listrik yang dihasilkan dari gerak Variasi temperatur mula-mula dapat
turbina yang digerakkan oleh panas bumi. Cara menentukan letak scaling dapat terbentuk. Namun,
pemanfaatannya adalah dengan membuat sumur fluida yang dihasilkan dari sumur injeksi bersifat
yang kedalamannya mencapai titik panas bumi, lalu netral dan bahkan sedikit basa, maka pengaruh pH
panas tersebut dialirkan ke lokasi turbin untuk terhadap kelarutan amorphous silica dapat diabaikan.
menggerakkan turbin. Potensi tenaga panas bumi Penentuan kelarutan silika berdasarkan besarnya
yang besar di Indonesia menjadikan pembangunan temperatur dapat menggunakan persamaan Fournier-
PLTP sebagai salah satu prioritas nasional bidang Potter (Nicholson,1993).
731
energy (Ditjenppi, 2017). 4,52−𝑡+273
Kelarutan silika (ppm) =10
Definisi Cooling tower
Cooling tower adalah alat pendingin yang Silica Scaling
digunakan untuk memindahkan kalor buangan ke Scaling didefinisikan sebagai pembentukan
atmosfer. Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa endapan atau kerak yang berasal dari mineral garam
cooling tower berpotensi untuk merusak atmosfer di terlarut dalam air pada suatu media kontak tertentu.
bumi. Cooling tower biasanya digunakan untuk Salah satu penyebab terbentuknya scaling adalah
mendinginkan air yang dialirkan pada pabrik kimia, adanya kandungan silica (SiO2) yang terkandung

39
dalam brine. Sifat-sifat yang mempengaruhi 51oC dan outlet Cooling tower sebesar 31oC serta
konsentrasi kelarutan silica dalam pembentukan memiliki kadar silica pada condenser 11,2 ppm dan
scaling adalah temperatur, kadar garam (salinitas), pada Cooling tower memiliki kadar silica 75,2 ppm.
dan nilai keasaman (pH). Ketika terjadi perubahan Setelah melakukan perhitungan pada persamaan
tekanan, temperatur, dan pH pada suatu sistem, Fournier-Potter didapatkan hasil seperti pada Tabel
keseimbangan ion-ion yang terkandung akan 1.
melebihi kelarutannya, sehingga terbentuk suatu
endapan (Aziz & Ola, 2019). Tabel 1 Perhitungan Kelarutan Silika dalam Brine
Konsentrasi
METODE Lokasi Brine silika
Lokasi Penelitian ini bertempat di wilayah kerja Temperatur berdasarkan
(oC) hasil
panas bumi yang dikelola oleh unit layanan PLTP
perhitungan
lahendong unit pelaksana pengendalian (ppm)
pembangkitan Minahasa, Provinsi Sulawesi utara Condenser Inlet 29 125,74
Sonder yakni unit 2 Cluster 13 yang dikelolah oleh Outlet 50 180,65
PT PLN (PERSERO) PLTP LAHENDONG. Colling Inlet 51 183,58
Peralatan yang diperlukan dalam penelitian ini Tower Outlet 31 130,44
yaitu alat tulis untuk menulis data dan micrsoft excel
sebagai alat pengolah data. Pada bagian inlet Condenser, temperature pada
Dilakukan penelitian studi lapangan untuk bagian tersebut adalah 29oC sehingga konsentrasi
mengetahui keaadaan dilapangan dan menentukan silika berdasarkan hasil perhitungan di bagian
lokasi yang nantinya akan diteliti, setelah itu tersebut sebesar 125,74 ppm. Bila dibandingkan
melakukan perencanaan dan diikuti dengan dengan konsentrasi silika berdasarkan data di
pengambilan data yang ada di lapangan. Setelah lapangan yaitu sebesar 11,2 ppm maka dapat
pengambilan data lapangan selesai selanjutnya disimpulkan bahwa tidak ada pengendapan silika di
dilakukan pengolahan data untuk menentukan tujuan inlet Condenser. Pada bagian outlet Condenser,
dari penelitian ini,setelah data tersebut diolah temperature pada bagian tersebut adalah 50 oC
selanjutnya data tersebut di analisa dan pembahasan sehingga konsentrasi silika berdasarkan hasil
kemudian dilanjutkan dengan penyusunan hasil perhitungan di bagian tersebut sebesar 180,65 ppm.
penelitian, setelah mendapatkan hasil selanjutnya Bila dibandingkan dengan konsentrasi silika
setelah selesai menetukan hasil yang akan dilakukan berdasarkan data di lapangan yaitu sebesar 11,2 ppm
terakhir adalah membuat laporan. maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Variabel dalam penelitian ini adalah silica pengendapan silika di outlet Condenser. Pada bagian
saturation index atau indeks kejenuhan silia. Adapun inlet Cooling Tower, temperature pada bagian
untuk memperoleh data variabel tersebut maka tersebut adalah 51oC sehingga konsentrasi silika
diperlukan data lapangan untuk sumur x dan y, berdasarkan hasil perhitungan di bagian tersebut
dengan parameter temperature utuk mencari jumlah sebesar 183,58 ppm. Bila dibandingkan dengan
kandungan silica dalam perhitungan dan jumlah konsentrasi silika berdasarkan data di lapangan yaitu
kandungan silica dalam brine. sebesar 75,2 ppm maka dapat disimpulkan bahwa
Penentuan kelarutan silika berdasarkan tidak ada pengendapan silika di inlet Cooling Tower.
besarnya temperatur dapat menggunakan rumus Pada bagian outlet Cooling Tower, temperature pada
Fournier-Potter (Nicholson,1993). bagian tersebut adalah 31oC sehingga konsentrasi
731
4,52−𝑡+273 silika berdasarkan hasil perhitungan di bagian
Kelarutan silika (ppm) =10 tersebut sebesar 130,44 ppm. Bila dibandingkan
dengan konsentrasi silika berdasarkan data di
HASIL DAN PEMBAHASAN lapangan yaitu sebesar 75,2 ppm maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengendapan silika di
Hasil outlet Cooling Tower.
PLTP Lahendong unit 2 cluster 13 pelaksana
pengendalian pembangkitan Minahasa memiliki Pembahasan
temperatur pada inlet condenser sebesar 29oC, outlet Ketika fluida dua fasa yang dihasilkan sumur-
condenser sebesar 50oC, inlet Cooling tower sebesar sumur produksi masuk ke dalam separator, fluida

40
tersebut akan mengalami pemisahan menjadi air KESIMPULAN
(brine) dan uap. Komponen-komponen non-volatil Berdasarkan hasil perhitungan dan data di
seperti silica cenderung akan berada dalam air. Oleh lapangan diperoleh bahwa konsentrasi silika di
karena itu, silica scaling kemungkinan besar akan lapang pada kondensor sebesar 11,2 ppm sedangkan
terjadi di jalur brine dikarenakan konsentrasi silica pada Cooling tower sebesar 72,5 ppm. Bila
dalam air (brine) meningkat setelah proses konsentrasi silika di lapangan ini dibandingkan
pemisahan uap. dengan konsentrasi silika hasil perhitungan maka
Komposisi kimia di jalur brine berbeda dengan silika tidak mengendap pada kondensor maupun
komposisi kimia fluida dua fasa. Komposisi kimia Cooling tower. Hal ini disebabkan karena
brine dipengaruhi oleh komposisi kimia fluida yang konsentrasi silika di lapang lebih kecil dibandingkan
masuk ke separator dan termodinamika proses konsentrasi silika hasil perhitungan sehingga tidak
terjadi silica scaling pada inlet maupun outlet
pemisahannya. Selanjutnya, kelarutan amorphous
kondensor dan Cooling tower.
silica dihitung dan dibandingkan dengan kelarutan
amorphous silica di lapangan pada kondisi yang
DAFTAR PUSTAKA
sama untuk mengetahui potensi pembentukan Aziz, A. & Ola, K.. (2019). Jurnal Teknologi
scalling silica pada tempat-tempat yang dilalui oleh Lingkungan. Kajian Terbentuknya Scaling pada
brine seperti kondensor dan Cooling tower. Bila Komponen Turbin Uap Pembangkit Listrik
konsentrasi silika dalam brine lebih besar dari pada Tenaga Panas Bumi Skala Kecil, 20(1).
konsentrasi silika berdasarkan perhitungan maka
fluida dalam kondisi supersaturated dan silica akan Ditjenppi.(2017).[Online] tersedia di http://ditjenppi.
mengendap dan begitu pula sebaliknya. menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovas/358pemba
Berdasarkan Tabel 1, Temperature inlet ngkitlisriktenagapanasbumi#:~:text=Secara%2
kondensor adalah 29oC sehingga konsentrasi silika 0sederhana%2C%20Pembangkit%20Listrik%2
pada inlet kondensor berdasarkan hasil perhitungan 0Tenaga,yang%20digerakkan20oleh%20panas
adalah 125,74 ppm. Temperature outlet kondensor %20bumi.&text=Air%20panas%0inilah%20ya
lebih besar dari pada inlet kondensor yakni sebesar ng%20digunakan,pembangkit%20l
50oC sehingga konsentrasi silika pada inlet
kondensor berdasarkan hasil perhitungan adalah Edward, F. (1977). Geothermal Energy Utilization.
180,65 ppm. Temperature inlet Cooling tower adalah
California: John Wiley & Sons.
51oC sehingga konsentrasi silika pada inlet
kondensor berdasarkan hasil perhitungan adalah Nicholson, K.. (1993). Geothermal Fluids:
183,58 ppm. Temperature outlet Cooling tower lebih Chemistry And Exploration Techniques. Berlin:
kecil dari pada inlet Cooling tower yakni sebesar
Springer-Verlag.
31oC sehingga konsentrasi silika pada inlet
kondensor berdasarkan hasil perhitungan adalah
Polii, J. (2017). “Pemodelan penurunan tekanan
130,43 ppm. brine didalam pipa injeksi pada lapangan
Pada Tabel 1 terlihat bahwa konsentrasi silika di
panasbumi dieng”
lapang pada kondensor sebesar 11,2 ppm sedangkan
pada Cooling tower sebesar 72,5 ppm. Bila
Rochester Mitra Indonesia. (2020). Yang Harus
konsentrasi silika di lapang ini dibandingkan dengan
Anda Ketahui Tenang Cooling Tower. [Online]
konsentrasi silika hasil perhitungan maka silika tidak
tersedia di :https://rmc-indonesia.com/yang-
mengendap pada kondensor maupun Cooling tower.
harus-anda-ketahui-tentang-cooling-
Hal ini disebabkan karena konsentrasi silika di
tower/#:~:text=Cooling%20tower%20biasanya
lapangan lebih kecil dibandingkan konsentrasi silika
%20digunakan%20
hasil perhitungan sehingga tidak terjadi silica scaling
untuk,dan%20air%20untuk%20proses%20pen
pada inlet maupun outlet kondensor dan Cooling
dinginan.
tower. Pengendapan sendiri dapat terjadi apabila
kelarutan silika dalam perhitungan lebih rendah dari
Sihombing, C. (2020). Analisa Efisiensi Termall
pada silika di lapangan.
Turbin, Kondensor dan Menara Pendinin pada
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
Majalah Ilmiah Swara Patra. 10(1).

41
Sihombing, C. (2020). Analisa Efisiensi Termall
Turbin, Kondensor dan Menara Pendinin pada
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
Majalah Ilmiah Swara Patra. 10(1).

42

Anda mungkin juga menyukai