Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL USAHA PENGGEMUKAN DOMBA

ANAM Farm
RINGKASAN EKSEKUTIF

Usaha peternakan domba merupakan usaha yang berbasis pada potensi lokal Indonesia.
Usaha ini cukup menguntungkan karena ditunjang dengan faktor-faktor pendukung: (1) permintaan
pasar yang tinggi, (2) ketersediaan domba yang baik, dan (3) kondisi alam yang mendukung.
Dengan melihat celah permintaan pasar yang masih terbuka lebar, kami beritikad untuk
membuat usaha peternakan domba. Lokasi peternakan ada di kampung Saluyu desa Pawenang
kecamatan Bojong Purwakarta. Kami terdiri dari 2 orang, yaitu Nugroho Widiyanto (alumni ITB)
dan Yuda Hindriata (alumni peternakan Unpad). Kami menamai peternakan ini dengan nama Anam
Farm. Sebelum membuat proposal usaha ini, kami sudah melakukan kegiatan-kegiatan usaha
dengan tujuan untuk mengenal usaha ini secara nyata dan membuat rantai yang kuat dari supplier
sampai konsumen.
Kegiatan utama usaha peternakan ini adalah penggemukan domba. Domba dibeli dan
digemukkan selama 2 bulan, untuk kemudian dijual. Ada dua keuntungan yang didapat, yaitu
keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual domba serta keuntungan dari penambahan berat
badan domba.
Untuk pasar, kami sudah memiliki mitra pedagang daging di pasar Tanjung Priok Jakarta
yang ingin membeli domba dari kami. Permintaannya tinggi dan kontinyu dengan pembayaran yang
tunai. Pada bulan kurban, kami akan turut serta memenuhi permintaan masyarakat akan kurban
yang sangat tinggi. Untuk pengadaan domba, kami sudah mempunyai beberapa mitra di Garut yang
bisa menyediakan domba. Beberapa mitra di tempat lain, seperti Majalengka, Tasikmalaya, Tanjung
Sari dan Purwakarta juga ada. Namun, pengadaan domba diprioritaskan dari Garut dengan
pertimbangan kualitas domba dan performa penggemukan yang baik.
Saat ini, kami sudah memiliki kandang berkapasitas 100 ekor, perlengkapan peternakan,
saung tempat jaga, mobil dan pengadaan 20 ekor domba. Supaya usaha peternakan domba ini bisa
berjalan dengan baik dengan cashflow yang sehat, diperlukan 100 ekor domba, padang rumput dan
modal kerja. Untuk mencapai kondisi tersebut, kami menawarkan investasi dalam proposal usaha
ini.
Investasi yang kami tawarkan adalah sebesar Rp 60.000.000. Rincian lengkap tentang
penggunaan dana investasi bisa dilihat di bagian keuangan. Investor dapat melakukan investasi
minimal Rp 5.000.000. Bagi hasil yang kami berikan adalah 40% dari laba bersih, proporsional
dengan besar investasi. Sebagai gambaran, seperti dijelaskan di bagian keuangan, bagi hasil yang
diterima investor dalam satu tahun untuk investasi sebesar Rp 60.000.000 adalah Rp 60.112.000.
Bagi hasil akan terus diberikan selama uang investasi masih diputar dalam usaha ini.
DESKRIPSI USAHA

Usaha peternakan domba merupakan salah satu usaha berbasis potensi lokal yang
menguntungkan. Faktor pendukungnya adalah permintaan pasar yang tinggi, ketersediaan supply
domba yang baik dan kondisi alam yang mendukung. Usaha peternakan domba biasanya dilakukan
oleh orang desa secara perorangan atau berkelompok. Permodalan mereka biasanya sangat terbatas,
dilakukan secara tradisional dan pendampingan tenaga ahli peternakan untuk memaksimalkan hasil
juga terbatas. Hal ini menyebabkan tingginya permintaan daging domba belum bisa terpenuhi
dengan baik. Permintaan ini pun semakin tinggi ketika waktu kurban tiba.
Untuk mengisi celah permintaan daging domba tersebut, kami membuat usaha peternakan
domba. Lokasi peternakan ada di kampung Saluyu desa Pawenang kecamatan Bojong Purwakarta.
Kegiatan usahanya adalah penggemukan domba. Kami menamakan peternakan domba ini dengan
nama ‘Anam Farm’. Pada peternakan ini, domba dibeli kemudian digemukkan selama 2 bulan.
Harga domba ditentukan oleh berat badannya sehingga keuntungan diperoleh dari dua hal yaitu (1)
selisih harga jual dan harga beli serta (2) penambahan berat badan domba.
Pada bulan biasa, harga beli domba adalah Rp 20.000 per kg berat hidup sedangkan harga
jualnya adalah Rp 22.500 per kg berat hidup. Pada bulan kurban, selisih antara harga beli dan harga
jual ini meningkat pesat dari yang awalnya Rp 2.500 per kg berat hidup menjadi Rp 7.000 per kg
berat hidup. Dari selisih antara harga jual dan harga beli inilah keuntungan pertama diperoleh.
Keuntungan kedua diperoleh dari penambahan berat badan domba selama digemukkan
selama 2 bulan. Sepuluh hari pertama sejak domba didatangkan adalah masa-masa penyesuaian
domba dari perjalanan dan perpindahan tempat sehingga pada masa 10 hari pertama ini
penambahan berat badan domba tidak efektif. Dengan demikian, penggemukan 2 bulan mempunyai
waktu efektif selama 50 hari.
Untuk tujuan penggemukan domba ini, kami akan memberikan probiotik pada domba yang
digemukkan. Probiotik merupakan mikroorganisme yang berpengaruh positif terhadap nafsu makan
domba dan meningkatkan penyerapan makanan sehingga konversi pakan menjadi daging menjadi
lebih tinggi. Probiotik ini merupakan hasil penelitian Balitnak (Badan Penelitian Ternak) Bogor dan
sudah terbukti memberikan hasil yang memuaskan. Prinsip kerja probiotik sangat alamiah, bukan
merupakan produk yang memberikan efek samping negatif. Dengan penggunaan probiotik yang
disertai dengan perawatan yang baik, berat badan domba bertambah menjadi 300 gram per hari
(tanpa probiotik, penambahan berat domba rata-rata adalah 125 gram per hari). Penambahan berat
badan ini berasal dari naiknya nafsu makan domba dan meningkatnya konversi makanan menjadi
daging.
PASAR

Untuk pasar, kami telah mempunyai partner pembeli daging domba yang mempunyai
permintaan sangat tinggi dan kontinyu. Partner kami merupakan pedagang daging domba di pasar
Tanjung Priok Jakarta. Permintaan dari sana adalah 40 ekor per hari. Sampai saat ini, supply daging
domba ke pasar tersebut masih belum mencukupi. Pembayaran dari beliau tunai, jadi resiko
keterlambatan pembayaran dari pembeli bisa dihindari. Kami pernah melakukan beberapa kali
transaksi dengan beliau dan tidak ada masalah.
Selain pasar di Jakarta tersebut, channel-channel pasar lain masih terbuka seperti rumah
akikah, pasar di Bogor ataupun di Bandung. Channel-channel pasar tersebut bisa dibuka nantinya.
Untuk sementara ini, pemenuhan permintaan dari pasar Jakarta masih kurang terpenuhi.
Permintaan domba akan semakin tinggi ketika tiba waktu kurban. Pada waktu kurban,
penyaluran domba nantinya melalui beberapa saluran, yaitu secara personal dan membuka lapak
(tempat jualan) domba di Jakarta dan Bandung.

SUPPLY

Supply domba terutama didapat dari Garut, Jawa Barat. Daerah Garut merupakan daerah
penghasil domba yang bagus. Selain Garut, ada beberapa daerah yang bisa menjadi sumber supply,
seperti Majalengka, Tanjungsari, Tasikmalaya, dan Purwakarta sendiri. Garut menjadi pilihan
utama supply karena kualitas dombanya yang sangat bagus dalam hal kecepatan gemuk dan daya
tahan. Kami sudah mempunyai beberapa mitra supplier untuk mensuply domba untuk usaha ini.

RENCANA PENGEMBANGAN
Dalam usaha peternakan domba ini, ada hal-hal yang belum termanfaatkan secara maksimal.
Salah satunya adalah pemanfaatan kotoran domba. Kotoran domba yang padat untuk sementara
dijual langsung. Yang belum termanfaatkan adalah kotoran cairnya (urine). Kotoran cair ini
sebenarnya bisa diubah menjadi pupuk cair yang harganya lebih mahal dari kotoran padat. Untuk
membuatnya, perlu dilakukan penelitian dan percobaan-percobaan. Penilitan-penilitan dan
percobaan-percobaan ini akan dilakukan sejalan dengan berjalannya usaha.
TEAM

Usaha peternakan domba ini dikelola oleh 2 orang alumni ITB dan 1 orang alumni Unpad,
yaitu :
1. Nugroho Widiyanto, ST
Nugroho merupakan alumni ITB. Semasa kuliah, aktif di KOKESMA-ITB sebagai pengurus
inti dan pengawas. Ilmu keuangan, akuntansi dan manajemen yang didapat saat aktif di
KOKESMA-ITB dapat diterapkan untuk kelancaran usaha ini.
2. Yuda Hindriata, S.pt
Yuda merupakan alumni Universitas Padjajaran (Unpad) angkatan 2002 Fakultas
Peternakan. Semasa mahasiswa, magang di Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor.
Skripsi yang diambilnya sangat berhubungan dengan peternakan domba, yaitu berjudul
”Nilai Kecernaan Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) Ransum Domba
Priangan Jantan yang Mengandung Tongkol Jagung (Zea Mays) Hasil Bioproses Nerospora
sp”. Tempat tinggalnya di Purwakarta memungkinkannya untuk mengawasi usaha
peternakan domba ini setiap hari secara intensif

Untuk usaha ini, kami bertiga sudah memiliki kandang berkapasitas 100 ekor,
perlengkapan kandang, mobil, dan uang untuk pengadaan 20 ekor domba. Agar usaha ini bisa
berjalan dengan baik dengan cashflow yang lancar, diperlukan 100 ekor domba sehingga
operasional dan transportasi bisa tertutupi dengan baik.
Sebelum mengajukan proposal ini, kami sudah melakukan kegiatan-kegiatan usaha
selama hampir satu tahun dengan tujuan untuk mengenal secara nyata usaha peternakan ini dan
membentuk rantai yang kuat dari supplier sampai konsumen.
RESIKO

Beberapa resiko terkait dengan pelaksanaan usaha ini adalah sebagai berikut :
1. Ketersediaan pakan
Pakan domba terdiri dari rumput dan ampas tahu. Rumput bisa diperoleh di daerah sekitar
peternakan dengan mengarit di padang rumput. Untuk lebih menjamin ketersediaan rumput,
kami akan menyewa tanah untuk dijadikan padang rumput. Ketersediaan rumput juga bisa
terganggu ketika musim kemarau. Untuk mengatasi masalah ini, silase (rumput yang
diawetkan) akan dibuat sehingga pakan rumput masih tersedia tanpa mengarit. Ampas tahu
merupakan pakan supplemen domba dan supplynya didapat dari perusahaan tahu. Untuk
menghindari resiko kekurangan ketersediaan ampas tahu, jumlah perusahaan tahu yang
dijadikan partner akan terus ditambah. Pemberian pakan yang tidak baik berakibat pada
berkurangnya penambahan berat domba.
2. Transportasi
Resiko ini berupa kecelakaan ketika mengirim domba ke tujuan. Hal ini dihindari dengan
melakukan maintenance mobil secara teratur dan pengecekan mobil sebelum berangkat.
3. Domba sakit
Berdasar statistik, kejadian domba sakit sangat jarang. Domba merupakan hewan yang kuat
dalam berbagai cuaca dan dalam perjalanan. Resiko domba yang sakit ini juga dihindari dengan
melalukan pemilihan domba pada saat pembelian.
4. Kematian domba
Kasus kematian domba sangatlah jarang terjadi. Asalkan diberi pakan yang mencukupi dan
perawatan yang baik, kemungkinan domba mati sangat kecil. Domba merupakan hewan yang
kuat, tidak gampang mati dan tahan dalam perjalanan. Resiko kematian domba lebih besar
terjadi pada domba betina yang melahirkan dan domba kecil. Untuk usaha ini, domba yang
digemukkan adalah domba dewasa dan tidak mengandung. Pemilihan domba pada saat
pembelian juga dilakukan dengan maksimal untuk menghindari resiko ini.
RENCANA KEUANGAN
Investasi
Saat ini, kami sudah memiliki modal kandang berkapasitas 100 ekor, peralatan kandang,
saung untuk jaga kandang, mobil dan uang untuk pengadaan 20 ekor domba. Namun, supaya usaha
peternakan domba ini dapat berjalan dengan baik dengan cashflow yang sehat, diperlukan 100 ekor
domba, fasilitas penunjang padang rumput dan modal kerja. Oleh karena itu, kami mengajukan
tawaran investasi kepada rekan-rekan. Besar investasi yang ditawarkan dalam proposal usaha ini
adalah Rp 60.000.000. Rincian pemakaian dana investasi tersebut adalah sebagai berikut :

Keterangan:
 Domba yang dibeli rata-rata beratnya 30 kg
 Untuk memudahkan tersedianya makanan domba berupa rumput, tanah akan disewa untuk
dijadikan padang rumput. Rumput yang ditanam adalah rumput gajah, ditanam hanya sekali
diawal, berikutnya rumput gajah akan tumbuh lagi setelah dipotong. Rumput gajah juga
memungkinkan untuk dibuat silase (rumput yang diawetkan) untuk persediaan makanan di
musim kemarau.
 Transportasi adalah biaya transportasi untuk pembelian dan penjualan domba untuk 80 ekor
 Probiotik diberikan sekali per ekor dengan harga per dosisnya adalah Rp 30.000
 Pakan domba terdiri dari ampas tahu dan rumput. Biaya pakan ampas tahu berupa harga ampas
tahu (Rp 500 per kg), sedangkan biaya pakan rumput merupakan biaya transportasi untuk
mengambil rumput.
Proyeksi Laba Rugi
Berikut merupakan proyeksi laba rugi dalam setahun. Bulan 7-8 diasumsikan sebagai bulan
kurban dan bulan yang lain adalah bulan biasa.

Proyeksi laba rugi di atas menggunakan asumsi-asumsi yang disesuaikan dengan kondisi di
lapangan. Asumsi-asumsi yang dipakai adalah sebagai berikut:
 Berat domba waktu beli adalah 30 kg pada bulan biasa dan 20 kg pada bulan kurban
 Harga beli per kg hidup adalah Rp 20.000 pada bulan biasa dan Rp 25.000 pada bulan kurban.
 Harga jual per kg hidup adalah Rp 22.500 pada bulan biasa dan Rp 32.000 pada bulan kurban.
 Bulan kurban diasumsikan terjadi pada bulan 7-8. Sisanya adalah bulan biasa.
 Kecepatan gemuk domba adalah 300 gram per hari
 Waktu penggemukan adalah 60 hari dengan waktu penggemukan efektif adalah 50 hari. 10 hari
pertama digunakan domba untuk penyesuaian dan tidak ada penambahan berat badan.
 Transportasi pada HPP adalah biaya transportasi yang diperlukan untuk pengadaan dan
penjualan domba, yaitu Rp 20.000 per ekor.
 Pakan domba adalah biaya pengadaan ampas tahu dan rumput (Rp 700 per hari)
 Biaya probiotik adalah Rp 30.000 per ekor.
 Biaya transportasi, sewa tanah, komunikasi, listrik, penyusutan, dan lain-lain adalah biaya tetap
yang besar totalnya adalah Rp 1.000.000 seperti pada proyeksi laba rugi di atas.
TAWARAN KERJASAMA

Untuk menjalankan suatu peternakan domba dibutuhkan kandang, perlengkapan kandang,


sarana transportasi (mobil pickup), karyawan, modal kerja operasional, padang rumput dan
dombanya sendiri. Saat ini, kami sudah memiliki (membangun) kandang berkapasitas 100 ekor,
perlengkapan kandang, karyawan dan uang untuk pengadaan 20 ekor domba. Agar usaha
peternakan berjalan optimal dengan cashflow yang aman, kami perlu mendapatkan investasi
tambahan dalam hal pengadaan domba sebanyak 80 ekor, modal kerja operasional dan pengadaan
padang rumput. Oleh karena itu, proposal usaha ini dibuat untuk mendapatkan investasi yang
menutup kekurangan modal kami sehingga peternakan domba ini bisa berjalan dengan baik.
Seperti dijelaskan di bagian keuangan, besarnya investasi yang kami tawarkan adalah
sebesar Rp 60.000.000 dengan perincian seperti pada bagian keuangan. Investor bisa berinvestasi
kurang dari Rp 60.000.000 (minimal Rp 5.000.000) selama kami belum menerima investasi penuh
sebesar Rp 60.000.000
Bagi hasil yang kami berikan ke investor adalah sebesar 40% dari laba bersih. Gambaran
bagi hasil yang akan diterima investor dengan investasi sebesar Rp 60.000.000 adalah sebagai
berikut:

Jadi dalam satu tahun bagi hasil yang diterima investor diperkirakan sebesar Rp 60.112.000.
Pada tahun-tahun berikutnya, investor masih menerima bagi hasil yang sama selama uang
investasinya masih diputar di usaha ini.
PENUTUP

Uang akan bisa lebih bermanfaat lebih ketika diputar. Bisnis utama lembaga keuangan
seperti bank adalah memutar uang yang disimpan oleh nasabah. Namun, nasabah tidak begitu
mengetahui kemana dan bagaimana uang itu diputar.
Investasi pada usaha nyata adalah salah satu cara untuk lebih memanfaatkan uang.
Kelebihannya adalah investor lebih jelas kemana dan bagaimana uangnya diputar. Selain itu, bagi
hasil bisa lebih besar daripada bunga bank. Terlebih lagi, memutarkan uang di sektor real dapat
menggalakkan perekonomian rakyat dan menambah lapangan pekerjaan.
Demikian proposal bisnis ini. Kami sangat senang jika Anda bersedia bekerjasama dengan
kami. Untuk informasi lebih lanjut atau untuk menyatakan kesediaan kerjasama, Anda dapat
menghubungi kami di :
Email : nugrohowi@gmail.com
HP : 08156117821
LAMPIRAN – FOTO PETERNAKAN

Anda mungkin juga menyukai