SKRIPSI
OLEH:
SKRIPSI
OLEH :
Yolanda Aprilia Simanjuntak, lahir di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara pada
tanggal 4 April 1999. Penulis merupakan anak ke empat dari enam bersaudara.
Seorang putri dari Bapak Anter Kitos Simanjuntak dan Ibu Asmaria Damanik.
1. Tahun 2004 masuk Sekolah Dasar dan lulus tahun 2010 dari SD Negeri 060888
Medan.
2. Tahun 2011 masuk Sekolah Menengah Pertama dan lulus tahun 2013 dari SMP
3. Tahun 2014 masuk Sekolah Menengah Atas dan lulus tahun 2016 dari Yayasan
5. Kegiatan Yang Pernah diikutii penulis selama duduk di bangku kuliah adalah
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah
1. Bapak Ir. M. Jufri, M.Si sebagai ketua komisi pembimbing yang telah
2. Bapak Dr. Ir. Rahmanta, M.Si sebagai Anggota komisi yang telah
3. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku ketua Program Studi Agribisnis
Sumatera Utara yang selama ini telah membekali ilmu pengetahuan kepada
administrasi.
6. Seluruh konsumen dan manajer minuman teh racikan Tong Tji Tea House yang
ii
iii
9. Teristimewa Hans Samuel Purba yang telah memberikan doa, dukungan, dan
10. Teman–teman ku terkasih, Agnes, Ica, Lasma, Roby, Yogi, Mona, Yuli, Reny,
Trisuci, Nira, Lisa, yang memberikan doa dan menyemangati kepada penulis
11. Dan seluruh teman-teman angkatan 2016 Program Studi Agribisnis Fakultas
dan kendala yang dihadapi penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ....iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ...vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... .viii
DAFAR LAMPIRAN ........................................................................................ ...ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian Penulisan ................................................................... 3
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................ 4
i
iv
v
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
vi
vii vii
viii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul
1 Karakteristik Sampel
7 Uji Normalitas
8 Uji Heteroskedastisitas
9 Uji Multikolinearitas
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
nasional yang berperan strategis dalam perekonomian, ekologis dan sosial budaya
Indonesia, baik sebagai sumber pendapatan dan devisa negara, penyedia lapangan
penting menguak potensi, prospek, dan kegunaan komoditas teh dalam rangka
Dengan melihat prospek dari segi agribisnis teh di Indonesia hal ini memberikan
sebuah peluang usaha bagi setiap produsen. Peluang usaha ini bukan hanya di
sektor hulu namun juga di sektor hilir dari usahatani teh. Demi mengikuti
keinginan konsumen, produsen teh juga terus berinovasi dan memberikan banyak
Pada saat ini konsumen teh menganggap teh bukan sekedar minuman pelengkap
terhadap minuman ini. Beberapa konsumen teh juga menganggap teh sebagai
suatu lifestyle. Pola konsumsi teh saat ini bukan hanya diminum di pagi hari saja
namun di setiap waktu. Trend ini bukan hanya ada dikalangan konsumen dewasa
Teh bukan lagi sekadar minuman, tetapi kini sudah dikemas secara modern. Di
gerai minuman teh bukan dilihat dari kemasannya saja, tetapi juga cita rasa. Saat
ini ada beberapa macam cita rasa teh yang ditawarkan, seperti Teh Hitam (Black
1
2
Tea), Teh Oolong (Oolong Tea), Teh Hijau (Green Tea), Teh Putih (White Tea),
Air seduhan teh dapat diminum dalam kemasan panas dan dingin, yang dapat
dijadikan sebagai minuman penyegar atau obat. Beraneka produk olahan dan
bahan baku teh banyak dijumpai di pasaran tradisional dan pasaran modern.
Produk tersebut merupakan bentuk lanjut dari teh seperti teh celup, teh kotak, dan
teh botol. Teh sangat diminati oleh kebanyakan orang khususnya di Indonesia,
karena selain rasanya yang enak juga harganya yang relatif murah.
masih luas. Pertimbangan praktis dan mudah di dapat merupakan hal yang
Salah satu alternatif produk lain dari teh adalah pengolahan menjadi Thai Tea,
perhatian cukup besar sehingga teh kering yang dihasilkan disukai oleh konsumen
dalam dan luar negeri. Perkembangan nilai ekspor teh selama periode
Tong Tji adalah salah satu perusahaan teh ternama di Indonesia. Berdiri sejak
tahun 1938 di Tegal, Jawa Tengah oleh alm. Tan See Giam. Tong Tji merupakan
nama brand sedangkan nama perusahaannya adalah Perusahaan teh Dua Burung
Wangi. Tong Tji adalah merek teh lokal Indonesia yang diperkenalkan sejak 1953.
2
3
Tong Tji dibuat dengan resep teh asli untuk mempertahankan cita rasanya yang
otentik.
Tong Tji meluncurkan minuman baru “siap minum” bernama Tong Tji Iced Tea
yang dimulai di Tegal dan Purwokerto, Indonesia. Tong Tji juga merilis produk
pewarna melati pertama yang kemudian menjadi best seller. Tong Tji berpegang
teguh pada tujuannya yaitu membawa gaya hidup sehari-hari konsumen di rumah,
hotel restoran kafe, kantor, dan bisnis minuman dengan pembukaan bar teh
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
3
4
pengusahaan minuman teh racikan bagi pelaku bisnis serta pihak-pihak lain.
permasalahan yang dibahas di lapangan dengan teori yang telah didapat dari
perkuliahan.
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh
dari Jepang yang ditanam sebagai tanaman hias. Kemudian dilaporkan pada 1694
terdapat perdu teh muda berasal dari China tumbuh di Jakarta. Teh jenis Assam
mulai masuk ke Indonesia dari Sri Lanka pada 1877 dan ditanam di kebun
Gambung, Jawa Barat oleh R.E.Kerk Hoven. Sejak saat itu, teh China secara
perkebunan teh di Indonesia yang mulai sejak tahun 1910 dengan dibangunnya
pasar dunia maupun Indonesia, antara lain pada masa pendudukan Jepang
secara berkala. Hal ini memudahkan pemetikan daun dan agar diperoleh
tunas-tunas daun teh yang cukup banyak. Tanaman teh umumnya mulai dapat
dipetik daunnya secara terus-menerus setelah 5 tahun dan dapat memberikan hasil
daun teh cukup besar selama 40 tahun, baru kemudian diadakan peremajaan.
Tanaman ini dapat tumbuh dengan subur di daerah ketinggian 200-300 meter di
atas permukaan air laut. Semakin tinggi letak daerahnya, semakin menghasilkan
5
6
Teh memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan klorin dan flour.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh dapat menjaga kesehatan mulut dan gigi,
1. Antioksidan.
pewarna alami.
2. Anti radiasi.
4. Anti tumor.
6
7
9. Anti koreng.
13. Ampas teh dapat digunakan sebagai pupuk bagi tanaman (Herawati, 2013).
Dalam usaha pengembangan bisnis, Tong Tji juga membangun hubungan kerja
Giant, Matabari Group, Hero Group, Hypermat, hingga resmi menjadi produk teh
Garuda Indonesia. Salah satu gebrakan baru yang dilakukan teh Tong Tji adalah
Tong Tji Tea House menyediakan berbagai minuman, mulai dari aneka varian
rasa teh seperti Tong Tji Original (jasmine tea, lemon tea, jasmine green tea,
frussion tea, dan teh jeruk purut), Tong Tji Milk Tea (pearl milk tea boba, taro
milk tea boba, oreo milk tea boba, pearl choco tea, matcha latte, jasmine tea
boba, teh tarik boba, dan cappucinno milk tea), Tong Tji Fresh Fusion Tea
(lemon tea, green tea lychee, teh jasmine sereh, teh jeruk nipis, green tea lemon,
cocojelly berry, cocojelly peach, dan honey lemon tea), In a Teapot (traditional
7
8
2.2.1 Konsumen
Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yakni : konsumen
individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa
keluarga, atau mungkin untuk hadiah. Konsumen organisasi terdiri dari organisasi
bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah dan lembaga lainnya (sekolah,
perguruan tinggi, dan rumah sakit), dimana mereka harus membeli produk
(Sumarwan, 2010).
berubah jika jumlah pendapatan konsumen dan harga barang yang bersangkutan
berubah. Fungsi utama barang dan jasa konsumsi adalah untuk memenuhi
(Reksoprayitno, 2000).
Perilaku adalah suatu kegiatan dan aktifitas organisasi yang bersangkutan, baik
aktifitas yang dapat diamati atau yang tidak dapat diamati oleh orang lain.
8
9
suatu tujuan. Dengan adanya kebutuhan akan muncul motivasi atau penggerak.
Sehingga individu itu akan beraktifitas untuk mencapai tujuan dan mengalami
harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (afeksi),
apa yang mereka lakukan (perilaku), dan serta dimana (kejadian disekitar) yang
Keputusan membeli suatu produk untuk memenuhi kebutuhan hidup ada pada diri
(Sumarwan, 2004).
9
10
Suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
Keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merk tertentu akan
1. Pengenalan Kebutuhan
yang timbul di dalam diri seseorang, seperti rasa lapar dan haus. Sedangkan
yaitu :
Waktu
diinginkan oleh seorang konsumen. Usia konsumen yang semakin tua akan
menyebabkan ia memiliki aspirasi dan nilai yang berbeda. Konsumen yang lebih
membutuhkan makanan yang sangat selektif agar terhindar dari berbagai penyakit.
Perubahan Situasi
10
11
konsumen tersebut menikah maka ia akan mengenali banyak kebutuhan yang lain,
Pemilikan Produk
Memiliki sebuah produk sering kali mengaktifkan kebutuhan yang lain. Seorang
konsumen yang membeli sebuah mobil baru, maka ia akan menyadari perlunya
mobil, waktu untuk membersihkan mobil, bahkan orang lain yang bisa
Konsumsi Produk
Jika buah-buahan yang tersedia di kulkas sudah habis, maka ia akan memicu
Perbedaan Individu
Konsumen membeli mobil baru karena mobil lamanya sering mogok. Kebutuhan
(actual state) bahwa mobil lamanya tidak berfungsi dengan baik. Namun ada juga
konsumen yang berbeda, kebutuhan mobil baru muncul bukan karena mobil
lamanya tidak berfungsi dengan baik. Konsumen membeli mobil baru karena ia
ingin selalu trendi, ingin memiliki mobil model terbaru, walaupun mobil lamanya
11
12
Pengaruh Pemasaran
Produk baru muncul hampir setiap hari, dan diiklankan atau dikomunikasikan
2. Pencarian Informasi
Pencarian Internal
informasi yang ada dalam ingatannya. Informasi yang dicari meliputi berbagai
produk dan merek yang dianggap bisa memecahkan masalahnya atau memenuhi
produk dan merek tetapi tidak dikenalnya secara baik. Produk dan merk yang
Langkah kedua, konsumen akan berfokus kepada produk dan merek yang sangat
12
13
evoked set), yaitu kumpulan produk atau merek yang akan dipertimbangkan lebih
lanjut. Kedua adalah kelompok yang tidak berbeda (inert set), yaitu kumpulan
produk atau merek yang dipandang tidak berbeda satu sama lain. Ketiga adalah
kelompok yang ditolak, yaitu kelompok produk atau merek yang tidak bisa
diterima.
Pencarian Eksternal
Konsumen mungkin cukup sampai pencarian internal jika apa yang dicari telah
eksternal agar informasi yang diperolehnya mengenai produk dan merek menjadi
3. Evaluasi Alternatif
Tahap ketiga dari proses keputusan konsumen adalah evaluasi alternatif (pre-
pilihan produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan
Hasil akhir dari proses evaluasi alternatif pada keterlibatan tinggi adalah
13
14
melakukan pembelian.
4. Pembelian
Jika konsumen telah memutuskan alternatif yang akan dipilih dan mungkin
meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau
Pembelian produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen bisa digolongkan ke
dalam tiga macam yaitu pembelian yang terencana sepenuhnya, pembelian yang
5. Kepuasan Konsumen
Di dalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan berhenti hanya sampai
yang telah dilakukannya. Inilah yang disebut sebagai evaluasi alternatif pasca
pembelian atau pasca konsumsi. Proses ini juga disebut sebagai proses evaluasi
alternatif tahap kedua. Hasil dari proses evaluasi pasca konsumsi adalah
konsumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau merek yang telah
14
15
memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang
sesungguhnya diperoleh oleh konsumen dari produk yang dibeli tersebut. Produk
berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai
diskonfirmasi positif. Jika ini terjadi, maka konsumen akan merasa puas. Produk
sederhana. Produk tersebut tidak memberikan rasa puas dan produk tersebut pun
Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai
diskonfirmasi negatif. Produk yang berfungsi buruk, tidak sesuai dengan harapan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor budaya,
15
16
1. Faktor Budaya
terhadap perilaku konsumen. Kita akan melihat peranan yang dimainkan oleh
a. Kultur
b. Sub-Kultur
Setiap kultur terdiri dari sub-sub kultur yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik. Sub kultur mencakup
c. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu
2. Faktor Sosial
a. Kelompok Acuan
terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh
16
17
b. Keluarga
kelompok primer yang paling berpengaruh. Dari orang tua, seseorang memperoleh
suatu orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta suatu rasa ambisi
dapat didefinisikan dalam istilah peran dan status. Suatu peran terdiri dari
suatu status.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia
pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup, serta
a. Umur
Konsumsi juga dipengaruhi oleh tahap-tahap dalam siklus hidup keluarga. Siklus
hidup keluarga juga disertai dengan situasi keuangan dan minat produk yang
17
18
b. Pekerjaan
berkerah biru akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja, kotak makanan, dan
pekerjaan yang mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa
mereka.
c. Keadaan Ekonomi
stabilitas, dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan (termasuk persentase yang
likuid), hutang, kekuatan untuk meminjam, dan pendirian terhadap belanja dan
menabung.
d. Gaya Hidup
Orang-orang yang berasal dari sub kultur kelas sosial, dan pekerjaan yang sama
mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang adalah
pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan
e. Kepribadian
18
19
beradaptasi.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lagi oleh empat faktor psikologis utama
a. Motivasi
Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu tertentu. Suatu motif
(dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk
b. Persepsi
c. Pengetahuan
19
20
pemikiran tentang menyukai atau tidak menyukai suatu obyek, bergerak menuju
Dewi (2004) dengan judul skripsi “Analisis Tipe Perilaku Konsumen dalam
pembelian produk teh. Atribut tersebut meliputi rasa, aroma, warna, kemasan,
desain kemasan, kapasitas isi, harga, dan distribusi produk teh. 2) Tipe perilaku
Hasil penelitian diperoleh yaitu keputusan pembelian teh siap minum Frestea
Frestea dipengaruhi oleh tiga faktor utama yang terbentuk, yaitu faktor pengaruh
lingkungan sekitar dan sosial, faktor psikologis, faktor perbedaan individu. Pada
20
21
Frestea, keamanan isi produk memilik skor tertinggi. Pada hasil analisis sikap
adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi berganda. Hasil
penelitian diperoleh : Hasil penelitian ini diketahui bahwa faktor psikologis, faktor
produk, faktor sosial, faktor distribusi, faktor harga, faktor promosi, dan faktor
perlu lebih kreatif dan inovatif dalam memasarkan produknya kepada kosumen.
Pucuk Harum“. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis diagram
alur (path analysis). Hasil penelitian ini menunjukan tidak ada pengaruh langsung
yang signifikan antara bintang iklan terhadap brand awareness yakni -0.215,
pengaruh langsung yang postif terhadap brand awareness dengan nilai 0.185
21
22
yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi minuman teh racikan yang ada di Tong Tji Tea House. Dari
kriteria ini akan di dapat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen
racikan akan memiliki suatu landasan dalam membuka teashop dari pendapat
konsumen dalam menentukan sebuah teashop yang ideal. Sehingga produsen tidak
22
23
Konsumen
Perilaku Konsumen
: Proses
: Pengaruh
23
24
BAB III
METODE PENELITIAN
pertimbangan bahwa Tong Tji Tea House menyajikan minuman teh racikan
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
secara kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan ditemui peneliti yang membeli
minuman teh racikan di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini besar sampel yang
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
24
25
Uji Validitas
(kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan
Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan
total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai
kritis pada taraf siginifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau
r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Pengujian validitas dan
25
26
Uji Rellabilitas
ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai
hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.
Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan
a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel.
b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel.
Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias
dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
dideteksi dengan melihat penyebaran data / titik pada sumbu diagonal dari grafik
memenuhi asumsi normalitas apabila data menyebar di sekitar garis diagonal atau
2. Uji Heteroskedasitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu
26
27
3. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi
tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF
atau lebih variabel independen dinaik turunkan nilainya. Jadi analisis regresi
(Sugiyono, 2006).
Keterangan:
a = Konstanta
27
28
e = Standar Error
H0 : Faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis tidak
teh racikan.
H1: Faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minuman teh racikan.
(Sugiyono, 2006).
Uji T
28
29
Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap
variabel terikat. Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap
variabel tergantung maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok
atau fit. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05 (Firdaus, 2004).
3.5.1 Definisi
1. Minuman teh racikan merupakan minuman berbahan dasar teh, susu, dan perisa
rasa.
penelitian.
3. Perilaku konsumen adalah suatu sikap konsumen minuman teh racikan untuk
4. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor
29
30
5. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian minuman teh
racikan.
7. Faktor sosial adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai acuan dalam
indikator kelompok acuan, keluarga, peran atau status sosial yang dihitung
8. Faktor pribadi adalah perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri
9. Faktor psikologis adalah bagian dari pengaruh lingkungan tempat tinggal dan
hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau
terencana.
30
31
1. Penelitian ini dilakukan di Tong Tji Tea House yang berada di Kecamatan
31
BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK SAMPEL
Penelitian ini dilakukan di kota Medan yang merupakan ibu kota dari provinsi
Sumatera Utara. Secara geografis kota Medan terletak antara 3º.27 - 3º.47 Lintang
Utara dan 98º.35 - 98º.44 Bujur Timur, dengan ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas
permukaan laut. Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum
Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang pada sebelah utara,
Kota Medan merupakan salah satu dari 30 Daerah Tingkat I di Sumatera Utara
dengan luas daerah sekitar 265,10 km². Kota ini merupakan pusat pemerintahan
merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting,
Kecamatan Medan Sunggal adalah salah satu dari 21 kecamatan di kota Medan,
32
33
4.1.3 Penduduk
Tong Tji adalah salah satu perusahaan teh ternama di Indonesia. Berdiri sejak
tahun 1938 di Tegal, Jawa Tengah oleh alm. Tan See Giam. Tong Tji merupakan
nama Brand sedangkan nama perusahaannya adalah Perusahaan Teh Dua Burung
Wangi. Tong Tji adalah merek teh lokal Indonesia yang diperkenalkan sejak
1953. Tong Tji dibuat dengan resep teh asli untuk mempertahankan cita rasanya
yang otentik.
Tong Tji selalu mengabdikan diri untuk menjadi teh terbaik bagi pecinta teh
seperti moto: “Teh Paling Nikmat, Titik.”. Ditahun 1938 Tong Tji didirikan oleh
generasi pertama. Tuan Tan See Giam. Dia mulai membuat teh dengan
Pada tahun 1998, di tahun ini, Tong Tjie mempertahankan semua upaya untuk
mempertahankan warisan dan memperluas bisnis. Teh premium melati Tong tji
diluncurkan. Menggunakan daun teh kualitas terbaik dan diproses oleh bunga
melati alami. Teh melati premium Tong Tji menjadi produk terlarisnya.
33
34
Pada tahun 2003, Setiap daun teh diperoleh dari tempat terbaik untuk memastikan
konsistensi dalam teste. Tong Tji meluncurkan minuman baru “siap minum”
bernama Tong Tji Iced Tea yang dimulai di Tegal dan Purwokerto, Indonesia.
Tong Tji juga merilis produk pewarna melati pertama yang kemudian menjadi
best-seller.
Pada tahun 2008, Tong Tji berpegang teguh pada tujuannya yaitu membawa gaya
minuman dengan pembukaan bar teh sadewa food court matahari, Semarang,
Indonesia.
Pada tahun 2009, Tong Tji selalu percaya pelanggan kami layak mendapatkan
pengalaman teh terbaik. Kemudian, melanjutkan kesuksesan bar teh, Tong Tji
terus berkembang dengan membuka restoran baru dengan berbagai macam menu
dari beragam hidangan dan masakan. Tong Tji sendiri sudah memiliki 155 outlet
di seluruh Indonesia. Di kota Medan Tong Tji memiliki dua outlet yaitu terletak di
Jalan Gatot Subroto, Medan Petisah di dalam Mall Plaza Medan Fair, lantai 1 dan
Jalan Gagak Hitam, Medan Sunggal di dalam Mall Ringroad Citywalks, Lantai G.
Pada tahun 2014, Tong Tji berhasil menerima Penghargaan WOW Brand Gold
Champion 2014 dalam kategori kantong teh dari Markplus Inc, Indonesia Living
Legend Brand (2015) Diteliti oleh SWA, Satria Brand Award (2012) Central of
Java Brand Choice, Satria Brand Award (2014) Central of Java Brand Choice,
Kantong Teh Celup Indonesia WOW Brand 2014, Penghargaan Media Sosial
2012, Penghargaan Merek Suara Merdeka Satria Tengah Pilihan Merek Jawa,
34
35
Satria Brand Award (2014) Pilihan Merek Jawa Tengah di Kategori Teh Tubruk,
Satria Brand Award (2014) Pilihan Merek Jawa Tengah di Kategori Tea Café.
1. Visi
Menjadi pilihan utama teh Indonesia yang mewakili keunikan cita rasa Indonesia.
2. Misi
2. Tong Tji tanggap dalam usaha memenuhi kebutuhan konsumen lokal dan
global.
4.2.2 Orbitasi
4.3.1 Karakteristik Sampel Minuman Teh Racikan Tong Tji Tea House
Karakteristik dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, profesi, lama
waktu konsumen dalam mengkonsumsi minuman teh racikan Tong Tji Tea
35
36
Jumlah sampel konsumen minuman teh racikan Tong Tji Tea House sebanyak 30
tabel 4.1.
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diketahui bahwa mayoritas sampel konsumen
minuman teh racikan Tong Tji Tea House berdasarkan jenis kelamin adalah
adalah sebanyak 12 orang atau sebesar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen laki-laki lebih banyak mengkonsumsi minuman teh racikan Tong Tji
2. Berdasarkan Umur
Jumlah sampel konsumen minuman teh racikan Tong Tji Tea House sebanyak 30
orang. Karakteristik konsumen berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.2.
minuman teh racikan Tong Tji Tea House berdasarkan umur adalah konsumen
berusia >35 tahun menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 11 orang
36
37
atau sebesar 36,67%. Konsumen usia 31-35 tahun merupakan konsumen yang
paling sedikit menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 2 orang atau
sebesar 6,67%.
3. Berdasarkan Profesi/Pekerjaan
Berdasarkan data pada Tabel 4.3 diketahui bahwa mayoritas konsumen minuman
teh racikan Tong Tji Tea House berdasarkan pekerjaan adalah konsumen bekerja
sebagai pegawai yaitu sebanyak 14 orang atau sebesar 46,67%. Konsumen bekerja
sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 5 orang atau sebesar 16,66%.
Jumlah sampel minuman teh racikan Tong Tji Tea House sebanyak 30 orang.
teh racikan Tong Tji Tea House dapat dilihat dari Tabel 4.4.
37
38
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 diketahui bahwa mayoritas konsumen minuman
teh racikan Tong Tji Tea House berdasarkan lama waktu konsumen
dalam kurun waktu <6 bulan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 10 orang atau
sebesar 33,33%.
5. Berdasarkan Pendapatan
Jumlah sampel konsumen minuman teh racikan Tong Tji Tea House sebanyak 30
orang. Karakteristik sampel berdasarkan pendapatan dapat dilihat dari Tabel 4.5.
Berdasarkan data pada Tabel 4.5 diketahui bahwa mayoritas sampel konsumen
minuman teh racikan Tong Tji Tea House memiliki pendapatan per bulan sebesar
38
39
Jumlah sampel konsumen minuman teh racikan Tong Tji Tea House sebanyak 30
minuman teh racikan Tong Tji Tea House dapat dilihat dari Tabel 4.6.
Berdasarkan data pada Tabel 4.6 diketahui bahwa mayoritas sampel konsumen
minuman teh racikan Tong Tji Tea House pernah mengkonsumsi minuman teh
racikan Tong Tji Tea House sebelumnya yaitu sebanyak 24 sampel atau sebesar
80% dan sebanyak 6 sampel atau sebesar 20% pertama kali mencoba minuman
39
40
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Proses Keputusan Pembelian Minuman Teh Racikan Tong Tji Tea House
utama yang mendasari konsumen dalam mengkonsumsi minuman teh racikan Tong
minuman teh racikan Tong Tji Tea House karena minuman teh racikan Tong Tji
Tea House tampak menyegarkan yaitu sebanyak 9 orang atau sebesar 30%. Hal ini
disebabkan karena minuman teh racikan Tong Tji Tea House merupakan minuman
40
41
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa fokus perhatian utama konsumen minuman teh
racikan Tong Tji Tea House adalah harga, merek, dan praktis dalam mengkonsumsi
yaitu sebanyak 8 orang atau sebesar 26,67%. Saat ini semua orang menginginkan
segala harga yang sesuai dengan rasa, merek, dan sesuatu yang praktis begitu juga
produk dari berbagai sumber yang konsumen percayai. Pencarian informasi penting
Adapun tahap pencarian oleh konsumen dalam membeli minuman teh racikan Tong
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa manfaat utama minuman teh racikan Tong Tji Tea
House bagi konsumen adalah rasa minuman teh racikan Tong Tji Tea House yang
41
42
Tabel 5.4. Sumber Informasi Konsumen Minuman Teh Racikan Tong Tji
Tea House
No Sumber Informasi Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Teman 7 23,33
2 Keluarga 12 40,00
3 Sendiri/Intenet 11 36,67
Total 30 100
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah
mengenai minuman teh racikan Tong Tji Tea House melalui keluarga yaitu
sebanyak 12 orang atau sebesar 40,00%. Pengetahuan sendiri dan internet dijadikan
sebagai sumber informasi terbanyak kedua oleh sampel yaitu sebanyak 11 orang
Pada tahap evaluasi alternatif, konsumen akan mengevaluasi infomasi yang sudah
Adapun tahap evaluasi alternatif oleh sampel dalam membeli minuman teh racikan
Tabel 5.5. Pertimbangan Awal Pemilihan Minuman Teh racikan Tong Tji
Tea House
No Pertimbangan Pemilihan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Merek 3 10,00
2 Harga 5 16,67
3 Rasa 20 66,67
4 Kemasan 0 0
5 Lokasi gerai 2 6,66
Total 30 100
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pertimbangan awal sampel minuman teh racikan
Tong Tji Tea House adalah rasa yaitu sebanyak 20 orang atau sebesar 66,67%.
42
43
Tabel 5.6. Indikator Kualitas Minuman Teh racikan Tong Tji Tea House
No Indikator Kualitas Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Merek 11 36,67
2 Harga 1 3,33
3 Rasa 17 56,67
4 Kemasan 1 3,33
Total 30 100
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah
Adapun indikator kualitas dari suatu produk dapat ditentukan oleh harga, kemasan,
merek, dan rasa. Pada tabel 5.6 dapat diketahui bahwa indikator kualitas minuman
teh racikan Tong Tji Tea House yang dominan adalah rasa yaitu sebanyak 17 orang
yang akan dibeli sehingga konsumen dapat dengan mudah memutuskan apa saja
yang akan dibeli. Adapun proses keputusan pembelian oleh konsumen dalam
membeli minuman teh racikan Tong Tji Tea House dapat dilihat dari Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Cara Memutuskan Pembelian Minuman Teh racikan Tong Tji
Tea House
No Cara Memutuskan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Terencana 9 30,00
2 Tergantung situasi 8 26,67
3 Mendadak 13 43,33
Total 30 100
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah
minuman teh racikan Tong Tji Tea House secara mendadak yaitu sebanyak 13
43
44
Dari Tabel 5.8 dapat dilihat bahwa media yang mempengaruhi konsumen
mengkonsumsi minuman teh racikan Tong Tji Tea House adalah teman yaitu
sebanyak 12 orang atau sebesar 40% dan tanpa dipengaruhi sebanyak 12 orang atau
Pada tahapan ini, terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu konsumen puas
atau tidak puas. Adapun tahap perilaku pasca pembelian oleh sampel dalam
membeli minuman teh racikan Tong Tji Tea House dapat dilihat dari Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Sikap Konsumen Pasca Pembelian Minuman Teh Racikan Tong Tji
Tea House
No Sikap Konsumen Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Puas 24 80
2 Tidak puas 0 0
3 Biasa saja 6 20
Total 30 100
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah
Dari Tabel 5.9 dapat dilihat bahwa mayoritas konsumen yaitu sebanyak 24 orang
atau sebesar 80% menyatakan merasa puas dengan minuman teh racikan Tong Tji
Tea House. Sedangkan 6 orang atau 20 % biasa saja dengan minuman teh racikan
44
45
Tabel 5.10. Sikap Konsumen Jika Terjadi Kenaikan Harga Minuman Teh
Racikan Tong Tji Tea House
No Sikap Konsumen Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Akan tetap membeli 5 16,67
2 Beralih ke minuman lain yang 14 46,67
lebih murah
3 Tidak jadi membeli 11 36,66
Total 30 100
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah
minuman lain yang lebih murah jika terjadi kenaikan harga yaitu sebanyak 14 orang
1 .Uji Normalitas
Pada Lampiran 7, hasil uji Kolmogrov Smirnov, hasil estimasi menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi adalah sebesar 0,200 (> α 0,05) maka H0 diterima. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara distribusi residual
2. Uji Heteroskedastisitas
tingkat signifikansi t seluruh variabel lebih besar dari nilai α (0,05) yaitu
signifikansi faktor budaya 0,623 > α (0,05), faktor sosial 0,385 > α (0,05), faktor
pribadi 0,758 > α (0,05), dan faktor psikologis 0,252 > α (0,05), maka terima H0
dan tolak H1. Sesuai dengan hipotesis apabila H0 diterima artinya tidak
homoskedastisitas.
45
46
3. Uji Multikolinearitas
Dengan melihat tabel Coefficient masing-masing variabel bebas terdapat nilai VIF
dan Tolerance. Gejala multikolinearitas tidak terjadi jika nilai VIF < 10 dan nilai
Tolerance > 0,1. Pada variabel faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan
faktor psikologis masing-masing nilai VIF nya sebesar 1,475; 1,318; 2,127; 2,319
< 10. sedangkan masing-masing nilai Tolerance nya sebesar 0,678; 0,759; 0,470;
0,431 > 0,1. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gejala multikolinearitas
tidak terdapat dalam persamaan ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat Tabel 5.11 :
psikologis
determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar
(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah
46
47
besar terhadap variabel terikat (Y). Pada tabel berikut ditampilkan nilai R, R Square
a. R = 0,746 berarti hubungan antara faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi,
dan faktor psikologis terhadap variabel terikat yaitu keputusan konsumen (Y)
dijelaskan oleh variabel faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor
c. Standard Error of Estimated (standar deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap
variabel terikat.
47
48
Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh bahwa hasil perolehan F hitung pada
kolom F yakni sebesar 7,833 dengan tingkat signifikansi = 0,00 lebih besar dari
nilai F tabel yakni 2,74, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain
F hitung > F tabel (7,833 > 2,74). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima yang artinya secara serempak variabel budaya, sosial, pribadi dan
Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi (α) yang
X1 = Faktor budaya
X2 = Faktor sosial
X3 = Faktor pribadi
48
49
X4 = Faktor Psikologis
Dari persamaan di atas, dapat diperoleh nilai konstanta sebesar 7,810. Hal ini
menunjukkan bahwa efek yang ditimbulkan faktor budaya, faktor sosial, faktor
Racikan
Hasil analisis variabel budaya terhadap keputusan konsumen minuman teh racikan
Tong Tji Tea House memiliki nilai koefisien regresi sebesar (X1) = 0,229, maka
jika variabel budaya ditingkatkan sebesar satu satuan sedangkan variabel lainnya
tetap, maka keputusan konsumen akan bertambah sebesar 0,229 satu satuan.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel budaya adalah 0,930 dan
nilai t tabel 2,060 maka t hitung < t tabel (0,930 < 2,060) dan hasil signifikansi
(0,361 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang
artinya adalah variabel budaya secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap
Keputusan konsumen dalam membeli minuman teh racikan Tong Tji Tea House
bukan bergantung pada faktor budaya yaitu kultur, sub-kultur dan kelas sosial.
49
50
Hal ini sesuai dengan penelitian (Marbun, 2014) tentang “Analisis Faktor-Faktor
Racikan
Hasil analisis variabel sosial terhadap keputusan konsumen minuman teh racikan
Tong Tji Tea House memiliki nilai koefisien regresi sebesar (X2) = 0,055, maka
jika variabel sosial ditingkatkan sebesar satu satuan sedangkan variabel lainnya
tetap, maka keputusan konsumen akan bertambah sebesar 0,055 satu satuan.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel sosial adalah 0,223 dan
nilai t tabel 2,060 maka t hitung < t tabel (0,223 < 2,060) dan hasil signifikansi
(0,825 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang
artinya adalah variabel sosial secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap
Keputusan konsumen dalam membeli minuman teh racikan Tong Tji Tea House
bukan bergantung pada faktor sosial yaitu kelompok acuan, keluarga, peran dan
status. Walaupun kelompok acuan, keluarga, peran dan status merupakan tempat
Hal ini sesuai dengan penelitian (Marbun, 2014) tentang “Analisis Faktor-Faktor
50
51
yang menyatakan bahwa variabel sosial secara parsial tidak berpengaruh signifikan
Racikan
Hasil analisis variabel pribadi terhadap keputusan konsumen minuman teh racikan
Tong Tji Tea House memiliki nilai koefisien regresi sebesar (X3) = 0,188, maka
jika variabel pribadi ditingkatkan sebesar satu satuan sedangkan variabel lainnya
tetap, maka keputusan konsumen akan bertambah sebesar 0,188 satu satuan.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel pribadi adalah 0,851 dan
nilai t tabel 2,060 maka t hitung < t tabel (0,851 < 2,060) dan hasil signifikansi
(0,403 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak
yang artinya adalah variabel pribadi secara parsial tidak berpengaruh nyata
terhadap keputusan konsumen minuman teh racikan Tong Tji Tea House.
Keputusan konsumen dalam membeli minuman teh racikan Tong Tji Tea House
bukan bergantung pada faktor pribadi yaitu umur, pekerjaan, keadaan ekonomi,
gaya hidup, dan kepribadian. Walaupun umur, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
minuman teh racikan Tong Tji Tea House tetapi tetap saja tidak mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli minuman teh racikan Tong Tji Tea House.
Hal ini sesuai dengan penelitian (Marbun, 2014) tentang “Analisis Faktor-Faktor
yang menyatakan bahwa variabel sosial secara parsial tidak berpengaruh signifikan
51
52
Teh Racikan
racikan Tong Tji Tea House memiliki nilai koefisien regresi sebesar (X4) = 0,627,
maka jika variabel psikologis ditingkatkan sebesar satu satuan sedangkan variabel
lainnya tetap, maka keputusan konsumen akan bertambah sebesar 0,627 satu satuan.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel psikologis adalah 3,293
dan nilai t tabel 2,060 maka t hitung > t tabel (3,293 > 2,060) dan hasil signifikansi
(0,003 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima
terhadap keputusan konsumen minuman teh racikan Tong Tji Tea House.
Tong Tji Tea House sehingga mereka termotivasi untuk membeli minuman teh
racikan Tong Tji Tea House. Konsumen memiliki pemahaman akan rasa minuman
teh racikan yang enak. Selain itu konsumen cukup yakin bahwa minuman
Hal ini sesuai dengan penelitian (Razak, 2016) tentang “Faktor-Faktor yang
keputusan pembelian.
52
54
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Proses keputusan pembelian minuman teh racikan Tong Tji Tea House
dimulai dari alasan pertama kali yaitu karena tampak menyegarkan. Manfaat
utama pembeliaan yaitu rasa yang enak. Fokus perhatian utama yaitu harga,
mengenai minuman teh racikan Tong Tji Tea House melalui keluarga.
menyatakan merasa puas tetapi bila terjadi kenaikan harga minuman teh
racikan Tong Tji Tea House konsumen akan beralih ke minuman teh racikan
2. Faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis secara
6.2 Saran
terutama dari segi rasa dan tampilan serta produsen diharapkan memberi
52
54
53
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, D. P. 2004. Analisis Tipe Perilaku Konsumen dalam Membeli Teh di Pasar
Tradisional Kabupaten Wonogiri [Skripsi]. Surakarta. Fakultas Pertanian.
Universitas Sebelas Maret.
Muljana, W. 2006. Bercocok Tanam Teh. Semarang: Penerbit CV. Aneka Ilmu.
Schiffman, L. G. & Kanuk, L.L. 2010. Consumer Behaviour. New Jersey: Prentice
Hall.
Setiadi, N. J. 2008. Perilaku Konsumen : Konsep dan Impilikasi Untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta : Kencana
Unstandardized
Residual
N 30
Positive ,077
Negative -,111
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
FAKTOR
,627 ,190 ,668 3,293 ,003 ,431 2,319
PSIKOLOGIS
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
ANOVAa
Total 343,467 29