Anda di halaman 1dari 53

KULIAH 14

PRODUK-PRODUK MIKROBIOLOGI
VIVI ANGGIA
PRODUK-PRODUK MIKROBIOLOGI DI BIDANG
FARMASI
1. Makanan dan minuman
2. Vaksin konvensional
3. Mokelul berukuran kecil (asam amino, vitamin dan antibiotik)
MAKANAN DAN MINUMAN FERMENTASI
MAKANAN DAN MINUMAN FERMENTASI
• Tempe  fermentasi kedelai oleh Rhizopus sp Fungi
• Oncom  fermentasi limbah kulit kacang/kedelai oleh Monilia
sitophyla Fungi

• Tape  fermentasi singkong oleh Saccharomyces cerevisiae


Fungi

• Keju chedar fermentasi susu oleh Streptococcus lactis Bakteri


• Nata  fermentasi gula oleh Acetobacter xylinum
Bakteri

• Sosis  fermentasi daging oleh Lactobacillus brevis Bakteri


• Sauerkraut  fermentasi sayuran oleh Lactobacillus plantarum
Bakteri
MAKANAN DAN MINUMAN FERMENTASI
• Kecap  fermentasi kedelai oleh Aspergillus wentii
Fungi

• Yoghurt  susu fermentasi oleh Bakteri Asam Laktat


Gula (Karbohidrat)

• Bir  fermentasi malt (starch) menjadi alkohol oleh Saccharomyces


Fungo
cerevisiae
• Wine  fermentasi buah menjadi alkohol oleh Saccharomyces
Fungi
cerevisiae
• Asam cuka  fermentasi gula oleh Acetobacter aceti Bakteri

• Biomassa oleh Saccharomyces cerevisiae Fungi


Saccharomyces cerevisiae
Sugar Ethanol + CO2

Asam Malat Asam Laktat


Lactic acid bacteria
Malic acid Lactic acid
typical lactic acid bacteria are those of the Lactobacillales order, including the following genera: Lactobacillus, Carnobacterium,
Lactococcus, Streptococcus, Enterococcus, Vagococcus, Leuconostoc, Oenococcus, Pediococcus, Tetragonococcus,
Aerococcus and Weissella

Asam Asetat
Acetobacter or Gluconobacter
Ethanol Acetic acid
PEMBUATAN CUKA
• Terbentuk dari adanya perubahan etanol menjadi asam asetat
• Bakteri yang berperan Acetobacter dan Gluconobacter
• Cuka digunakan sebagai agen pemberi rasa asam pada makanan dan
karena rasa asamnya bisa digunakan pada pengawetan makanan
• Bakteri pembuat asam asetat sangat aerobik sehingga proses ini
sangat memerlukan oksigen selama prosesnya
• Cuka dapat dibuat dengan 3 metode
1. Open vat methode
2. Trickle methode
3. Buble methode
OPEN VAT METHODE
• Pertama kali digunakan di Perancis
• etanol ditempatkan dalam tong yang dangkal untuk memfasilitasi
pemaparan terhadap udara.
• Pada permukaan cairan, bakteri penghasil asam asetat dibuat dalam
bentuk lapisan tipis.
GENERATOR CUKA
PEMBUATAN CUKA
PEMBUATAN WINE
• Siapkan buah anggur, hancurkan
• Pisahkan dan kumpulkan cairannya sebelum difermentasi
• Semua anggur menghasilkan jus berwarna putih
• Untuk mendapatkan red wine  maka digunakan anggur berkulit merah dengan
cara membbiarkan kontak kulit anggur dengan jamur sebelum proses fermentasi
• Peningkatan aroma terjadi dengan makin lamanya penyimpanan sehingga juga
akan mempengaruhi kualitasnya
• Kemanisan pada wine dapat diatur dengan penambahan gula  adanya gula
tinggi akan menyebabkan terakumulasinya alkohol dan menghambat fermentasi
sebelum gula seluruhnya dapat diubah sehingga menghasilkan wine yang manis
• Wine yang didestilasi menghasilkan brandy
Wine putih Wine merah

Ampas Ampas

Agen Agen
penjernih penjernih
MIKROBA SEBAGAI SUMBER VAKSIN
• Vaksin adalah  Senyawa antigen yang berfungsi meningkatkan
imunitas tubuh yang biasanya terbuat dari virus atau bakteri yang
telah dimatikan atau dilemahkan
• Vaksin dapat berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya 
protein, peptide tau partikel seperti virus
• Vaksin akan menyiapkan system kekebalan tubuh manusia untuk
tahan terhadap serangan pathogen tertentu
JENIS-JENIS VAKSIN (FI IV)
VAKSIN BAKTERI
 Dibuat dari biakan galur bakteri yang sesuai
dalam media cair atau padat yang sesuai dan
mengandung bakteri hidup atau inaktif atau
komponen imunogeniknya
imunogenik adalah molekul yang dapat memicu aktifnya respon kekebalan tubuh

Dalam mikrobiologi, galur (Ing.: strain) adalah koloni mikrobia (atau hasil biakannya) dengan sifat-sifat fisiologi yang sama sebagai hasil proses isolasi atau
rekayasa lainnya untuk memurnikan sifat itu. Galur juga dipakai dalam virologi, tetapi istilah strain atau tipe lebih sering dipergunakan, umpamanya virus flu strain
H1N1.
JENIS-JENIS VAKSIN (FI IV)

TOKSOID BAKTERI
Diperoleh dari toksin yang telah dikurangi atau
dihilangkan sifat toksisitasnya hingga mencapai tidak
terdeteksi, tanpa mengurangi sifat imunogenitasnya
Biasanya toksin dimodifikasi dengan formaldehid
JENIS-JENIS VAKSIN (FI IV)
VAKSIN VIRUS
Suspensi virus atau riketsia yang ditumbuhkan
dalam telur berembrio dalam biakan sel atau
dalam jaringan yang sesuai. Mengandung virus
atau riketsia hidup atau inaktif atau komponen
imunogeniknya
Vaksin virus hidup umumnya dibuat dari virus
galur khas yang virulensinya telah dilemahkan
JENIS-JENIS VAKSIN
MOLEKUL PERMUKAAN
• Vaksin ini menggunakan protein, karbbohidrat dan lemak yang
terdapat di permukaan pathogen
• Karbohidrat dan lemak perlu dikonjugasikan dengan protein molekul
besar sehingga bersifat munogenik
• Contoh vaksin molekul permukaan yaitu vaksin hepatitis B
JENIS-JENIS VAKSIN
ANTI-IDIOTYPE VACCINES
• Vaksin ini didapatkan dengan cara mengisolasi antibodi pada orang
yang sakit
• Lalu diinjeksikan ke hewan percobaan yang selanjutnya menghasilkan
antibodi yang antigennya berikatan pada sisi epitope dimana antibodi
asli berikatan
• Lalu antibody ini diisolasi dan diinjeksikan pada orang yang sehat,
yang dapat menghasilkan antibody yang memiliki sisi ikatan antigen
yang berikatan pada sisi ikatan antigen dari antibidi hewan
JENIS-JENIS VAKSIN
• VAKSIN DNA
• Vaksin DNA terdiri dari plasmid yang mengandung gen-gen untuk
antigen tertentu
• Ketika disuntikkan , plasmid ditangkap oleh sel target dan gen
dihasilkan
JENIS-JENIS VAKSIN
CHIMERIC VACCINE
• Biasanya tersusun atas virus yang dilemahkan dan mengandung
antigen dari berbagai jenis pathogen
• Contoh vaksin demam kuning YF17D
Telah dibuat mengandung antigen dari HIV, berbagai jenis bakteri =,
malaria bahkan kanker
• Bagian utama vaksin ini adalah berupa susunan imunitas yang dapat
melawan berbagai penyakit dalam satu kali penggunaan
METODE PEMBUATAN VAKSIN
• Ada 3 cara produksi vaksin :
• In vivo
• In vitro
• Sintesis kimia (Gabungan in vivo + in vitro)
IN-VIVO
• Pada metode in-vivo, vaksin diproduksi di dalam organisme hidup
• Biasanya yang dilakukan pada telur yang mengandung embryo ayam ,
misalnya pada produksi virus influenza
• Vaksin ini juga dapat diproduksi pada hewan percobaan misalnya
mencit
• Bahkan dapat digunakan tanaman seperti pisang untuk produksi
vaksin
TAHAP PEMBUATAN VAKSIN IN-VIVO
• Telur diinkubasi hingga sampai pada usia yang
ditentukan (embrio umur 9-11 hari)
• Cangkang telur disterilkan, lalu disuntikan virus
influenza pada bagian allantoic nya
• Telur diinkubasi hingga waktu yang optimal (48-96 jam).
Lalu dilihat lagi dibawah lampu untuk memisahkan telur
yang mati
• Telur didinginkan untuk meningkatkan hasil
• Cairan allantoic diproses untuk menghilangkan protein
telur dan sisa-sisa sel dan diinaktivasi seecara kimia dan
disimpan sebagai bulk vaccine Vaksin dalam jumlah besar
• cairan allantoic dipanen dan disentrifugasi dan
ditentukan potensinya
IN-VITRO
• Tehnik digunakan untuk produksi vaksin menggunakan DNA
rekombinan
• Produksi chmeric vaccines
• Vaksin dari virus atau bakteri yang dilemahkan
• Vaksin dapat diproduksi dari kultur ragi/ jamur, bakteri atau sel
PRODUKSI VAKSIN SECARA SINTETIS KIMIA
• Pada metode ini digunakan system biologis untuk produksi vaksin
• Misalnya vaksin yang mengandung peptide sintetis, lipid dan
polisakarida terkonjugasi
• Biasanya metode ini menggabungkan cara in-vivo dan in-vitro
PRODUKSI VITAMIN, ASAM AMINO ANTIBIOTIK
Produk metabolisme mikroba
• Metabolit primer
Tersusun atas senyawa yang berperan dalam sintetis sel mikroba dan
diperlukan pada fase pertumbuhan
Asam amino, nukleotida, hasil akhir fermentasi seperti etanol dan
asam organik
• Metabolit sekunder
Senyawa yang terbentuk ini tidak ada hubungan langsung dalam
proses sintetis material sel dan pertumbuhan normal
Kebanyakan antibiotic dan mikotoksin
mikotoksin didefinisikan sebagai produk alami dengan bobot molekul rendah yang dihasilkan sebagai metabolit sekunder dari cendawan berfilamen dan dapat
menyebabkan penyakit bahkan kematian pada manusia, hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme lainnya.
VITAMIN
• Vitamin yang diproduksi secara mikrobilogi contohnya B12 dan
riboflavin
ASAM AMINO
• Asam amino diproduksi melalui regulasi yang dimutasi
• Misalnya produksi glutamate yang banyak digunakan sebagai
penyebab dari bakteri yang telah dimutasi yaitu Corynebacterium
glutamicum yang awalnya adalah Micrococcus glutamicus
• Asam amino lainnya yang diproduksi adalah  asam aspartate,
fenilalanin, lisin
• Asam aspartate dan fenilalanin adalah penyusun aspartame
ASAM ORGANIK
• Asam organic yang diproduksi oleh mikroorganisme contohnya :
• Asam sitrat
• Asam laktat
• Asam fumarate
• Asam glukonat
• Asam glukonat memerlukan enzim glukosa eksidase yang dihasilkan
oleh Aspergilus niger
PROSES BIOTRANSFORMASI
• Bakteri uniseluler seperti Actinomycetes, yeast dan
molds  banyak digunakan pada berbagai bioconversi/
biotransformasi
• Mikroba dibutuhkan sebagai biokatalis tahapan spesifik
pada sintesis kimia
BIOTRANSFORMASI PADA STEROID
ENZIM
• Suatu enzim tertentu diproduksi secara besar oleh organisme tertentu
yang prosesnya dilakukan dalm sel dan hasilnya diekskresikan ke
dalam media
• Enzim ekstraseluler disebut eksoenzim.
• Eksoenzim ini dapat mencerna polimer tak terlarut seperti selulosa,
protein dan pati  produknya ditransport ke dalam sel dimana
mereka gunakan sebagai nutrient untuk pertumbuhan
• untuk proses biokatalis digunakan enzim yang ditempatkan pada
suatu permukaan padat (biasanya resin penukar ion/ ion exchange
resin) yang disebut immobilized enzymes
TEKNOLOGI FERMENTASI
• Perkembangan industry fermentasi membutuhkan penggunaan media
yang cocok dan penggunaan prosedur untuk skrining mikroorganisme
dalam skala besar
kadang memerlukan waktu yang lama hingga bertahun-tahun untuk
mendapatkan teknik yang optimal
Pada teknologi fermentasi skala besar digunakan stirrer fermenter
yang memiliki volume dari 3-4 liter bahkan 100.000 liter
TEKNOLOGI FERMENTASI
Digiling
Interrelationship of the main
primary metabolic pathway for
aromatic amino acid synthesis, and
the secondary metabolic pathways
for a variety of antibiotics.
MIKROBA PENGHASIL
ANTIBIOTIK
The industrial production of antibiotics begins with screening for antibiotic
producers
PRODUKSI PENISILLIN
• Penisillin diproduksi oleh Penicillium chrysogenum, fungi yang dapat
tumbuh pada Stired fermenter
• Adanya laktosa, disakarida dan dikombinasikan dengan keberadaan
nitrogen yang terbatas menstimulasi akumulasi yang banyak dari
penisilin karena laju hidrolisis yang lambat dari disakarida
• pH diatur netral dengan penambahan alkali sterril
• Untuk mendapatkan penisilin jenis tertentu digunakan prekusor
khusus misalanya phenylacetic acid  penisilin G
PRODUKSI PENNISILIN
• Saat fermentasi selesai  media dipisahkan dari miselium
fungi
• Dilakukan proses absorbsi, presipitasi dan kristalisasi 
produk akhir
• Produk dasar ini kemudian dimodifikasi dengan prosedur
kimia sehingga menghasilkan berbagai macam penisilin
semisintetis
Metabolit sekunder baru dihasilkan setelah fase
logaritma/eksponensial/pertumbuhan terceat
selesai (tropophase)

Produksi metabolit sekunder utama terjadi saat


fase stasioner/adaptasi. (idiophase)
PRODUKSI TETRASIKLIN
PRODUKSI STREPTOMISIN
• Merupakan metabolit sekunder yang dihasil oleh Streptomyces
griseus
• Pada produksi ini digunakan media mengandung kacang kedelai
dengan glukosa sebagai sumber karbon
• Setelah pertumbuhan terjadi, level antibiotic menigkat dibawah
kondisi dengan nitrogen yang terbatas
• Perubahan keadaan lingkungan dan ketersediaan subsrat juga
mempengaruhi akumulasi produk akhir
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai