Anda di halaman 1dari 112

DEFENSIVE

DRIVING
TRAINING

Nazlin F
CLASS
INTRODUCTION
TRAINING AGENDA

08:00 – 08:10 Opening

08:10 – 08:30 Class Introduction + Survey Perilaku Mengemudi

08:30 – 08:50 Module 1: –Latar Belakang -Pilihan ada pada ANDA

08:50 – 09:00 Pre Test

09:00 – 11:50 Module 2, 3, 4, 5: Defensive Driving

11:50 – 12:00 Post Test

12:00 – 13:00 Break

13:00 – 15:30 Commentray Drive


ATURAN PELATIHAN

 Handphone dan alat komunikasi lainnya, mohon dimatikan


atau mode diam.

 Aktiflah berpartisipasi dalam pelatihan, memberikan


tanggapan atau pertanyaan
 Tepat waktu, sesuai agenda

 Saling menghormati dan menghargai satu sama lain

 Nilai Test Teori minimal 80, Test Praktek :90

 Di akhir sesi akan diumumkan kelulusan pelatihan


MODUL 1

BACKGROUND:
PILIHAN ADA PADA
ANDA
STATISTIK KECELAKAAN LALU LINTAS - INDONESIA

Statistik Kendaraan Statistik Kecelakaan (Korban Jiwa)

Motor Mobil

⋙ Peningkatan jumlah sepeda motor 10x jumlah Kendaraan roda empat


⋙ Diprediksikan kecelakaan lalu lintas akan menjadi penyebab kematian no.3 di
tahun 2020
⋙ 70 % Kecelakaan melibatkan SEPEDA MOTOR
KECELAKAAN MELIBATKAN DRIVER

Jangan sampai hal seperti ini terjadi pada ANDA……


KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN

K E R U G I A N • Nyawa

. • Cacat

• Biaya

• Waktu

. • Tra u m a
PENYEBAB KECELAKAAN

MANUSIA KENDARAAN LINGKUNGAN


 Tidak Disiplin  Tidak layak jalan (ban,  Kondisi Jalan
 Aggressive rem, dll)  Kondisi Cuaca
 Mengantuk/ Kelelahan  Muatan berlebih
 Tidak konsentrasi,
menggunakan HP, dll
 Terburu buru

99.9 % Kecelakaan diakibatkan oleh faktor


MANUSIA
SASARAN DEFENSIVE DRIVING

Defensive driving adalah perilaku mengemudi yang dapat


mengidentifikasi, mengantisipasi dan menghindari setiap potensi bahaya
selama mengemudi

Sasaran:
BAGAIMANA KARAKTERISTIK ANDA MENGEMUDI?

STANDARD DRIVER SAFE DRIVER DEFENSIVE DRIVER

Skor: (0-5) Skor: (5 -8) Skor: (8-10)

1. Memiliki SIM 1. SKILL mengemudi yang baik 1. Terkontrol


2. Mengetahui Aturan Lalu 2. DISIPLIN
Lintas 2. Berhati hati
3. Terlatih (mengemudi
3. Kooperatif dan Defense
defensive)

4. Komunikatif

5. Tidak Egois

6. Menjadi PANUTAN

Jadilah pengemudi DEFENSIVE


PRE - TEST
MODUL 2

PERSIAPAN
BERKENDARA
PERSIAPAN
BERKENDARA

1 • Aturan Lalu Lintas


2 • Faktor Personal
3 • Persiapan Kendaraan
ATURAN LALU LINTAS
UU No 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Rambu Lalu Ketentuan Pelanggaran &


Lintas Berkendara Sanksi

SANKSI PIDANA JIKA


KORBAN MENINGAL

KECELAKAAN sering bermula dari PELANGGARAN


terhadap ATURAN
ATURAN LALU LINTAS
ATURAN LALU LINTAS
Garis Putih Tunggal, Utuh:
Larangan untuk melintasi garis tersebut

Garis Putih Tunggal, Putus Putus


Garis yang membagi lalu lintas, dapat dilalui
kendaraan untuk menyalip

Garis Putih Ganda, Utuh dan Putus Putus


Kendaraan pada sisi garis utuh dilarang
melintasi garis tersebut

Garis Putih Ganda, Utuh


Dilarang melintasi garis tersebut, untuk
menyalip, berbelok, dll

Garis Kuning Tunggal, Utuh


Batas tepi perkerasan jalan. Memisahkan arus
lalu lintas, sama dengan garis putih utuh
PERSIAPAN
BERKENDARA

1 • Aturan Lalu Lintas


2 • Faktor Personal
3 • Persiapan Kendaraan
FAKTOR PERSONAL
FAKTOR FISIK

Usia, Penglihatan, Pendengaran, Refleks, Sakit


dan Kelelahan

FISIK harus FIT saat berkendara


FAKTOR PERSONAL
Kondisi Fisik Perhatian
- Usia Muda : Lebih energik tetapi cenderung lebih aggresif
Usia - Usia tua: Lebih bijaksana, sesuaikan kecepatan dengan
kemampuan anda
- Harus dilakukan pemeriksaan refleks saat MCU tahunan
Refleks - Pastikan fungsi Refleks anda berfungsi

- Jangan menggunakan Headset saat mengemudi


Pendengaran - Suara radio/ tape tidak mengganggu pendengaran

- Harus dilakukan pemeriksaan mata saat MCU tahunan


- Gunakan kacamata apabila direkomendasikan
Penglihatan - Minimalkan blind spots
- Check spion tiap 3-5 detik
- Jangan memaksakan diri
Sakit / - Beberapa obat memiliki efek mengakibatkan kantuk
Kelelahan
PERSIAPAN
BERKENDARA

1 • Aturan Lalu Lintas


2 • Faktor Personal
3 • Persiapan Kendaraan
PERSIAPAN KENDARAAN
1. KENALI JENIS, DIMENSI & KARAKTER

 Mengetahui spesifikasi kendaraan


 Menentukan jarak iring aman kendaraan
(pengereman)
 Memposisikan kendaraan pada posisi yang
tepat
PERSIAPAN KENDARAAN
2. KESEIMBANGAN KENDARAAN
Perubahan arah roda
depan kendaraan

Terpaan angin, Menginjak rem


kemiringan jalan, efek dan akselerasi
gaya sentrifugal ketika
menikung

 Jaga keseimbangan saat bermanuver


 Sesuaikan beban maksimum dengan KIR
 Box/keranjang tertata/terkunci
PERSIAPAN KENDARAAN
3. BLIND SPOT
Keterbatasan pandangan karena keterbatasan
kaca spion, struktur kendaraan, maupun
kondisi jalan

Mengurangi Resiko BLIND SPOT

• Atur semua kaca SPION


• Menoleh sebelum ber-manuver (jika dibutuhkan)
• Selalu periksa belakang kendaraan sebelum
mundur
• Posisikan kendaran di tengah antar marka jalan
PERSIAPAN KENDARAAN
4. PEMERIKSAAN KENDARAAN
PERSIAPAN KENDARAAN

4.B-A-L-O-K
PEMERIKSAANHarian
KENDARAAN
(5”) Mingguan Bulanan
- Kerusakan body Periksa secara teliti Periksa kondisi karet
- Tekanan ban kondisi ban wiper
Body & ban - Kondisi ban
- Kondisi wiper & kaca

Periksa air radiator Periksa air wiper Periksa kebocoran


Air sambungan-sambungan

Periksa lampu-lampu Periksa sambungan aki / Periksa air aki / ACCU


Listrik ACCU
Periksa tetesan/ Level oli mesin - Level oli gardan
Olie kebocoran di bawah - Level oli rem
kendaraan

- P3K
- Kunci & dongkrak
Kelengkapan - Alat pemadam api
& kertas - SIM dan surat
kendaraan
- Segitiga pengaman
- Ban serep

26
PERSIAPAN KENDARAAN
PEMERIKSAAN KENDARAAN – BAN/RODA

Trad
Jenis Ban
(Telapak)

Belt
Breaker
4 lapis steel
2 lapis nylon
Radial
Casing Biasa
Ply arah Ply arah
radial diagonal

Single Double
Bead
PERSIAPAN KENDARAAN

Tekanan Ban

Tekanan cukup Tekanan Berlebih Tekanan kurang


PERSIAPAN KENDARAAN
PEMERIKSAAN KENDARAAN – BAN/RODA
PERSIAPAN KENDARAAN
PEMERIKSAAN KENDARAAN – BAN/RODA
Masa Berlaku Ban

Minggu pembuatan

Mark of tire replacement


Tahun pembuatan
PERSIAPAN KENDARAAN
5. POSISI DUDUK DAN HEAD RESTRAINT
1. FAKTOR FISIK Mengatur POSISI DUDUK & HEADREST

NO YES Tujuan : 3K = Kenyamanan, Kontrol, Komunikasi


1. Kepala tertopang penuh pada head rest.
2. Punggung anda menyentuh & sesuai dengan
kursi.
3. Dapat menjangkau kopling sampai tertekan
penuh.
4. Dapat menjangkau semua kontrol panel
5. Jarak tubuh anda dengan kemudi sudah tepat
Jarak ideal sekitar 25 cm.

YES NO
PERSIAPAN BERKENDARA : FAKTOR PERSONAL
6. SABUK PENGAMAN
• Sabuk Pengaman : 3R = RENDAH ; RATA ; RAPAT

Pasanglah diantara tulang lengan & tulang bahu,


bukan di perut tetapi di tulang pinggang
PERSIAPAN BERKENDARA : FAKTOR PERSONAL
6. SABUK PENGAMAN
• Seatbelt harus benar-
benar digunakan, di
tulang pinggul dan
tulang selangka
(bahu)

• Karena ini adalah


tulang yang kokoh dan
besar
PERSIAPAN KENDARAAN

7. TEKNIK PENGEREMAN
KEGUNAAN ABS – ANTILOCK BRAKING SYSTEM

•Menghindari terkuncinya setir


•Membantu mengontrol kendaraan
•Mencegah terjadinya slip

JIKA TIDAK DILENGKAPI ABS:

• Injaklah pedal rem secara halus (injak+lepas


secara berulang dan cepat)
• Jangan menekan pedal kopling secara penuh
• Bantu pengereman dengan menggunakan
engine brake
PERSIAPAN KENDARAAN & PERSIAPAN MENGEMUDI
8. POSISI MENGEMUDI
• Tempatkan tangan pada posisi jam 9 & jam 3 (posisi 9 – 3)
• Tarik Dorong: teknik olah kemudi paling dasar & aman digunakan di berbagai situasi

TEKNIK OLAH KEMUDI

1. Teknik hand over hand / tangan menyilang


2. Teknik push and pull / tarik dan dorong
3. Teknik scooping / mencangkul (tidak
direkomendasikan)
PERSIAPAN BERKENDARA : FAKTOR PERSONAL
1. FAKTOR YANG TIDAK BISA DIKENDALIKAN
PERSIAPAN BERKENDARA : FAKTOR PERSONAL
1. PENCAHAYAAN CAHAYA BERLEBIH
SAAT MALAM HARI

• Gunakan kacamata hitam/penghalang


sinar matahari
• Jaga jarak aman
• Pastikan Lampu atas, lampu bawah, lampu
• Alihkan pandangan ke garis jalan bila
sein berfungsi.
ada mobil yang sinar lampunya
• Kurangi kecepatan
menyilaukan
• Perpanjang jarak aman kendaraan Anda
• Atur spion agar tidak menangkap sinar
• Bila kendaraan berlawanan arah menggunakan
lampu dari mobil di belakang
lampu atas, hindari dengan memandang
bagian kanan jalan dan gunakan itu sebagai
acuan jalan Anda
PERSIAPAN BERKENDARA : FAKTOR PERSONAL
2. CUACA
HUJAN LEBAT BERKABUT

▲ Jalan cenderung licin, kurangi kecepatan ◘ Kurangi kecepatan kendaraan


▲ Jaga jarak aman dengan mobil di depan ◘ Gunakan lampu rendah/fog lamp
▲ Menghindari dan mengatasi mobil yang ◘ Perbesar jarak iring
melayang diatas air/aquaplaning ◘ Menjaga jendela dan spion bersih
▲ Berhenti apabila membahayakan
PERSIAPAN BERKENDARA : FAKTOR PERSONAL
3. INFRASTRUKTUR/ JALAN
Di jembatan dan Jalan Sempit Di jalan rusak /lumpur/perkebunan

• Beri jalan terlebih dahulu • Kurangi kecepatan secara perlahan


kepada kendaraan yang sudah • Hindari gerakan stir secara mendadak,
berada di jembatan / jalan • Jangan berakselerasi secara
tersebut mendadak
• Kurangi kedepatan
PERSIAPAN BERKENDARA
4. TRAFFIC MIX
SEPEDA MOTOR PEDESTRIAN & CHILDREN

⇉ Sepeda motor cenderung mudah


oleng/tidak seimbang • Berhati – hati, menabrak pejalan kaki
⇉ Populasi motor 10 x populasi mobil akan berakibat fatal
⇉ Body pengaman motor tidak ada, tidak
• 8 pejalan kaki meninggal setiap
ada penghalang bila terjadi kecelakaan
⇉ 70% kecelakaan melibatkan MOTOR harinya di Indonesia

Tabrakan dengan MOTOR / menabrak PEDESTRIAN sering


berakibat fatal/ kematian
MODUL 3

KARAKTERISTIK
PENGEMUDI
YANG BURUK
PERSIAPAN
BERKENDARA
1 • Impaired Driving
2 • Distracted Driving
3 • Fatigued Driving
4 • Aggressive Driving
KARAKTERISTIK PENGEMUDI YANG BURUK

1. IMPAIRED DRIVING
Adalah kondisi mengemudi di bawah pengaruh
alkohol atau obat-obatan
Dibawah pengaruh alkohol/obat-obatan

Ciri-ciri:
Kondisi Normal  Daya penglihatan berkurang
 Sulit berkonsentrasi
 Daya refleks juga berkurang
KARAKTERISTIK PENGEMUDI YANG BURUK

2. DISTRACTED DRIVING
Adalah segala bentuk gangguan yang dapat mengalihkan perhatian pengemudi
dari kondisi di jalan

Tips mengurangi gangguan SEBELUM berkendara

 Sesuaikan kondisi spion, tempat duduk, radio, AC sebelum


melakukan perjalanan
 Pastikan Anda mengetahui kemana Anda pergi dan perkiraan
kondisi jalannya

Tips mengurangi gangguan SAAT berkendara

 Jangan melakukan hal-hal lain saat mengemudi,


 Jangan memungut barang yang jatuh ketika berkendara,
membuka dashboard atau membersihkan sisi dalam jendela
KARAKTERISTIK PENGEMUDI YANG BURUK

2. DISTRACTED DRIVING

Tips penggunaan Handphone:


 Aktifkan fasilitas menjawab panggilan otomatis
 Bila berkendara dengan orang lain, mintalah
bantuan mereka untuk menerima panggilan
 Menepilah bila harus menjawab panggilan
KARAKTERISTIK PENGEMUDI YANG BURUK

3. FATIGUED DRIVING
Adalah berkendara dalam keadaan mengantuk atau kelelahan, sehingga
mengurangi kemampuan untuk melakukan hal yang paling dasar sekalipun.

Ciri-ciri Kelelahan: Tips Mengurangi Kelelahan:

 Mata terasa berat  Mengemudi kurang dari 8 jam sehari


 Pikiran tidak (bisa) fokus  Hindari mengemudi 4 jam terus menerus
 Tidak dapat mengingat seberapa jauh  Tidur cukup
kita telah berkendara  Hindari makan makanan berat
 Kendaraan cenderung keluar jalur  Jangan mengkonsumsi obat-obatan
 Kendaraan berhenti dan berjalan secara  Sebaiknya jangan mengemudi pada jam
berulang kali tidur/istirahat Anda
 Melewati jalan yang harusnya
ditempuh
KARAKTERISTIK PENGEMUDI YANG BURUK

4. AGGRESIVE DRIVING
Adalah tipe pengemudi yang egois dan tidak mempedulikan
keselamatan orang lain, seperti:
 Mengebut
 Membuntuti dalam jarak dekat (tailgating)
 Perubahan jalur secara sembarangan
 Penggunaan klakson/lampu secara berlebihan
 Perkataan atau sikap tubuh yang kasar

Terapkan untuk mengatasi emosi

1. Reflect – tanyakan pada diri Anda “Mengapa saya emosi?”


2. Reframe – Pikirkan situasi Anda “Apa yang dapat saya lakukan
untuk mengendalikan emosi saya?”
3. Refocus – Alihkan pikiran ke hal lain yang positif
MODUL 4

TEKNIK MANUVER –
Menghindari Mengemudi
Yang Tidak Aman
DASAR MANUVER
FORMULA S – E – E
Kenali dan indentifikasi semua potensi
Search
S Zona melihat
bahaya dan gunakan pertanyaan
“Bagaimana jika…?”

Evaluate
E Zona rencana
Rencanakan tindakan

Execute Lakukan tindakan dengan resiko


E Zona tindakan
terendah dan tepat waktu

Identifikasi, Antisipasi dan Lakukan Tindakan dengan RESIKO tedendah


DASAR MANUVER
TEKNIK M – S – M
Mirror
M Kaca & Menoleh

Signal
S Komunikasi dengan lampu sein, klakson, lampu depan

Manuver
M Bergerak ke arah yang dituju

Siklus Observasi S – E – E- Dashboard – Spion setiap 5-8 detik


51
MENGHINDARI SIKAP MENGEMUDI YANG TIDAK AMAN

Sikap Mengemudi Yang Tidak Aman:


6 1 Mengebut

2 Jarak Iring terlalu dekat (tailgating)

3 Persimpangan-Melanggar jalur lalu lintas

4 Berbelok sembarangan

5 Mendahului kendaraan lain dengan sembarangan

6 Berkendara di sisi kanan atau tengah jalan


53
SIKAP MENGEMUDI YANG TIDAK AMAN

1. MENGEBUT
Mengebut dan kecerobohan dapat berakibat fatal – dan seringkali terjadi!

Setiap penambahan 16km/jam diatas 80km/jam, risiko tabrakan yang


menyebabkan kematian menjadi 2 kali lipat.

65km/j 85% Meninggal 15% Luka-luka

45% 50% Luka-luka


50km/j 5% Selamat
Meninggal

30km/j 50% Luka-luka 30% Selamat


5% Meninggal

Cara terbaik untuk mengetahui batas kecepatan yang aman:

 Ketahui batas kecepatan yang ditentukan


 Analisa kondisi jalan dan sesuaikan kecepatan Anda dengan
kondisi tersebut
SIKAP MENGEMUDI YANG TIDAK AMAN
2. Jarak Terlalu Dekat (Tailgating) Boleh
Kecepatan kendaraan Anda sangat penting dalam berkendara. Lihat,
jangan
Semakin tinggi kecepatan, semakin tinggi kemungkinan terjadinya sentuh
kecelakaan, dan semakin banyak waktu yang dibutuhkan kendaraan
Anda untuk berhenti. Jarak persepsi
adalah waktu yang dibutuhkan untuk
mengaktifkan sistem siaga,

Jarak reaksi
adalah waktu yang dibutuhkan otak untuk
Jarak memerintahkan kaki mengambil tindakan,
Berhenti
JARAK JARAK JARAK
Jarak pengereman
PERSEPSI
1,75 DETIK
+ REAKSI
0,75 DETIK
+ PENGEREMAN
0,50 DETIK
adalah waktu yang dibutuhkan kendaraan Anda
untuk berhenti dengan sempurna.
Total waktu yang dibutuhkan 3 detik. Ingatlah selalu menjaga jarak aman 3 detik!
SIKAP MENGEMUDI YANG TIDAK AMAN

3. Jarak Terlalu Dekat (Tailgating)


Cara melakukan jarak aman 3 detik:

1. Pilih titik acuan, ketika kendaraan di


depan melewati titik itu, mulai
menghitung 1001, 1002, 1003 ...

2. Jika Anda mencapai titik sebelum


selesai menghitung 1003, berarti Anda
terlalu dekat dengan kendaraan di
depan.

Pada kondisi ekstrim, beri tambahan jarak aman 1 detik!


SIKAP MENGEMUDI YANG TIDAK AMAN

Melanggar Jalur Lalu Lintas Tetaplah


Banyak kecelakaan terjadi di persimpangan yang biasanya pada jalur
merupakan akibat dari pelanggaran jalur lalu lintas. Berikut 2 teknik yang
yang digunakan pada saat di persimpangan. benar

Teknik Aturan Sepertiga

Pertama
1/3 Percepat secara aman dan sesuai aturan yang berlaku

1/3 Kedua
Pertahankan kecepatan

Ketiga
1/3 Bersiap melakukan pengereman
SIKAP MENGEMUDI YANG TIDAK AMAN

Melanggar Jalur Lalu Lintas


Teknik Menunda Akselerasi Jika Anda merupakan yang pertama berada di perempatan
1. Berhenti tepat pada garis batas atau di dekat penyeberangan
jalan
2. Saat lampu hijau, tunggu sekitar 2 detik sebelum berjalan

Jika Anda berada di belakang kendaraan lain


1. Berhenti saat Anda sudah dapat melihat bagian belakang
kendaraan dari dalam kendaraan Anda
2. Saat kendaraan di depan Anda berjalan, tunggu 2 detik
sebelum ikut berjalan

Cara mengamati perempatan:


1. Lihat kiri, lihat kanan, dan lihat ke depan
2. Lihat kembali ke arah kiri

Ketika lampu lalu lintas sudah berwarna hijau, tunggu selama


2 detik untuk melakukan pemantauan kendaraan lain yang
kemungkinan melakukan pelanggaran
SIKAP MENGEMUDI YANG TIDAK AMAN

Berbelok dengan Sembarangan


Mendahului Kendaraan Lain
dengan Sembarangan
Menyaliplah dengan aman:
 Ketahui kapan waktu yang aman untuk
menyalip
 Tunggulah waktu yang aman tersebut
 Kembangkan daya analisa Anda: apakah
perlu menyalip? Apakah untuk
mendahului kendaraan lain perlu
menggunakan kecepatan diluar batas
BELOK KIRI BELOK KANAN yang ada?
Langkah yang tepat untuk berbelok:
 Pastikan berada di jalur yang tepat
 Beri sens/petunjuk sebelum berbelok Beritahu
 Belok ke arah yang ditentukan dan dijalur yang kalau hendak
benar
BELOK
SIKAP MENGEMUDI YANG TIDAK AMAN

TABRAK DEPAN
Tipe Kecelakaan yang Paling FATAL

Hindarkan dengan Teknik 4L

L akukan selalu SEE


L ambatkan kecepatan

L enggokkan kendaraan sedikit ke kiri

L epas menepi dari badan jalan


TAMBAHAN INFORMASI MANUVER

Parkir & Mundur

Tikungan & Roundabouts

Tanjakan & Turunan


TAMBAHAN INFORMASI MANUVER

MUNDUR
PARKIR Panduan manuver mundur:
 Rencanakan perjalanan anda dengan baik,
Aturan parkir: sehingga meminimalkan melakukan
 Tiga jenis parkir: paralel, menyamping, manuver mundur
dan lurus
 Jangan ragu untuk keluar mobil dan
 Parkir hanya ditempat yang ditujukan melihat kondisi sekitar, jangan hanya
untuk parkir saja berpatokan pada spion

 Jangan parkir di tempat yang  Jika ada, minta bantuan orang lain untuk
menghalangi lalu lintas memandu

 Tarik rem tangan  Mundur perlahan dan siap untuk


melakukan pengereman dadakan
TAMBAHAN INFORMASI MANUVER

TIKUNGAN ROUNDABOUTS
 Selalu dahulukan kendaraan didepan dan
penyeberang jalan  Periksa apakah marka jalan
memungkinkan anda untuk memasuki
 Periksa spion kiri dan kanan anda bundaran

 Aktifkan lampu sign  Hati-hati terhadap pengguna jalan lain


yang sudah berada di bundaran
 Perlambat kendaraan anda sebelum
memasuki belokan  Berikan prioritas untuk lalu lintas dari
arah kanan anda
 Menambah kecepatan setelah anda
memutar balik kendaraan
TAMBAHAN INFORMASI MANUVER

TANJAKAN TURUNAN
Saat berada di Tanjakan: Saat berada di Turunan :
 Beralih ke gigi rendah
 Jalan turun yang landai: Gunakan gigi 3
 Bantu dengan rem tangan
 Jalan turun yang tajam: Gunakan gigi 2
 Ketika lalu lintas mulai bergerak,
biarkan kendaraan didepan anda  Jalan turun yang curam dan tajam:
jalan Gunakan gigi 1 dan gunakan rem kaki
dengan metode STAB (tekan lepas -
 Dapatkan ketepatan antara tekan lepas)
menekan gas dan melepaskan
kopling dan perlahan lepaskan rem
tangan
MODUL 5

MANAJEMEN
RISIKO
MANAJEMEN RISIKO

Situasi Khusus Selama Berkendara:

Ke m p e s / Pe c a h B a n Re m M a c e t / Re m B l o n g

Banjir Gas Macet

Slip Head Lamp Mati


MANAJEMEN RISIKO

KEMPES / PECAH BAN


Penyebab
 Kondisi ban: kedalaman alur, retak dll
 Tekanan angin: tidak standar
 Umur ban: check kondisi ban setiap 20.000-40.000 km
 Benda asing di jalan

Jika ban pecah

 Jangan panik! Jangan mengerem dan membanting setir


secara mendadak
 Jaga arah kemudi agar tetap lurus, lepas gas perlahan
 Bila kecepatan sudah berkurang, arahkan kepinggir sambil
memperlambat kecepatan secara bertahap
 Tempatkan kendaraan pada posisi yang aman
MANAJEMEN RISIKO

1. BANJIR
 Jangan menjadi orang pertama yang melintasi
genangan

 Pastikan anda mengetahui kedalaman air

 Pastikan anda mengetahui posisi saluran udara (air


intake) mesin kendaraan anda
 Ketinggian air yang aman adalah setengah ban
kendaraan anda
 Ketika melintasi genangan, melajulah dengan perlahan,
jaga putaran mesin pada posisi normal
 Hindari gelombang air
 Jika mesin tiba-tiba mati, jangan mencoba menyalakan
mesin. Dorong kendaraan ketempat kering lalu periksa
saringan udara. Jika basah segera hubungi bengkel
MANAJEMEN RISIKO

2. SLIP
Adalah tidak samanya laju kendaraan dengan
putaran roda kendaraan, yang terjadi bila roda
kehilangan traksi (cengkraman) terhadap jalan.

Penyebab

 Ban dalam kondisi empuk atau kurang angin


 Akselerasi mendadak
 Deselerasi (pengereman)mendadak
 Efek hydroplaning
 Permukaan jalan yang licin
 Kecepatan terlalu tinggi di tikungan
MANAJEMEN RISIKO

3. REM 4. GAS 5. HEAD


M A C E T/ MACET LAMP
BLONG M AT I

 Pompa pedal rem


 Jika tidak berhasil,  Jangan mencoba untuk  Periksa saklar segera
gunakan handbrake, menarik pedal dengan
tahan tombol pelepas tangan  Jika lampu tidak
sambil menarik  Jangan mengerem bekerja, nyalakan
handbrake mendadak lampu hazard segera
 Turunkan kecepatan  Hidupkan lampu hazard dan menepi
kendaraan dengan  Hentikan kendaraan di
memindahkan gigi bahu kiri jalan  Panggilah bantuan
perseneling yang lebih  Matikan mesin
rendah
Terima Kasih

Property of PT. HM SAMPOERNA Tbk – Internal use only 71


An affiliate of Philip Morris International

Introduction to
Defensive Riding
Pemahaman Berbagai Standar Berkendara Nasional dan Internasional

AAA (American Automobile Association)

SDT (Safe Drive Training, Australia)

IAM (Institute of Advanced Motorists)

SAS (Special Air Service, UK)

DR Leon James & DR Nahl (University of Hawaii)

RTA (Roads Traffic Authority, Australia)

UULAJ No.22 Tahun 2009


Tujuan Utama Dalam Berkendara

Memungkinkan bagi pengendara dan penumpang


beserta kendaraannya untuk dapat bergerak dari
satu tempat ke tempat yang lain dengan Aman,
Benar, Efisien serta Bertanggung Jawab
Statistik KLL Dunia

DUNIA tahun 2009


+ 1,2 juta jiwa meninggal setiap tahun
(setiap hari lebih dari 3.000 jiwa termasuk 500 adalah anak-anak)

+ 50 juta orang cacat seumur hidup

85% terjadi di negara berkembang!!


Data : Kompas Newspaper, Feb 20th 2010
Statistik KLL di Indonesia

INDONESIA pada 2009


Tercatat 57.726 kecelakaan lalu lintas
+ 18.205 meninggal

Atau

Ada hampir 50 orang meninggal


setiap hari!!
Data : Kompas Newspaper, Feb 20th 2010
Statistik KLL di Indonesia
INDONESIA pada 2012
Tercatat 117.949 kecelakaan lalu lintas
Jumlah yang meninggal 29.544
Atau 25% dari angka kejadian
INDONESIA pada 2013
Tercatat 100.106 kecelakaan lalu lintas
Jumlah yang meninggal 26.416
Atau 26% dari angka kejadian
Data : dari Korlantas POLRI
Statistik Usia Pengendara Yang Mengalami KLL

Road Traffic Accidents by Age


Range of Age %
5-15 years 3.13
16-21 years 26.03
22-30 years 33.43
31-40 years 23.00
41-50 years 10.85
51-60 years 3.55
Source: Indonesian National Police, 2003
Ranking Kematian Akibat KLL
Pertanyaan Untuk Diskusi Awal

Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi


resiko dan meningkatkan keselamatan
berkendara ?
Definisi Defensive Riding

Adalah perilaku berkendara yang dapat


membuat kita terhindar dari masalah, baik
yang disebabkan oleh orang lain atau diri
kita sendiri
Lebih merupakan pendekatan intelektual
tentang bagaimana cara berkendara
dengan aman, benar, efisien dan
bertanggung jawab
Sifat-sifat Defensive Riding
ALTRUISTIC :
Sifat mementingkan kepentingan orang banyak dan bersifat pemaaf
 Tidak egois, dapat bersikap adil terhadap pengguna jalan lain dan memberi hak
yang sama
 Selalu waspada terhadap kemungkinan kesalahan yang disebabkan oleh
pengguna jalan lain
 Takut menyebabkan celaka terhadap orang lain dan kerusakan terhadap
barang
 Selalu menerapkan cara-cara berkendara yang aman dan benar

KINDNESS (Kebaikan Hati):


Mau bekerja sama dengan pengguna jalan lain
 Berkendara dengan bersikap santai
 • Dapat mempertahankan suasana hati yang positif
Sifat-sifat Defensive Riding
CALMNESS (Ketenangan) :

Santai & Tidak Tegang


• Selalu tenang dan menghindari setiap provokasi oleh pengguna

jalan lain
• Selalu menganalisa situasi jalan terhadap apa yang sedang terjadi
• Selalu berkendara berdasarkan standar keselamatan yang berlaku
• Sopan dalam berkendara dan selalu dapat mengontrol emosi

SOCIAL RESPONSIBILITY (Tanggung jawab sosial) :


Kontrol emosi & Berbagi hak
• Mempunyai tanggung jawab sosial yang besar
• Mau berbagi hak dengan pengguna jalan yang lain
• Dapat mengontrol emosi dengan baik dan tidak mudah terprovokasi
• Berbudaya keselamatan (Safety Culture)
Hirarki Defensive Riding

“Mengajarkan kita
untuk selalu berpikir
jauh kedepan dan selalu
waspada terhadap segala
kemungkinan resiko
yang akan terjadi”
Tujuan Defensive Riding

“Untuk mengurangi resiko

berkendara di jalan raya dengan


mengantisipasi potensi bahaya,
kondisi berbahaya atau kesalahan

pengguna jalan yang lain”.


Contoh Hazard (Bahaya)
Mana Yang Lebih Berbahaya ?

MENGEMUDI
DIJALAN LURUS & RATA

MENGEMUDI
DI PEGUNUNGAN
&
JALAN YANG
BERLIKU
PASTI INI YANG

LEBIH

BERBAHAYA
Ternyata ...
Tapi kecelakaan justru banyak terjadi di
JALAN YANG MULUS, LURUS DAN KERING
An affiliate of Philip Morris International

APA YANG MUNGKIN


TERJADI ?
An affiliate of Philip Morris International

PENGENDARA AKAN MENGHINDAR


DAN MASUK JALUR KITA
An affiliate of Philip Morris International

APA YANG MUNGKIN


TERJADI ?
An affiliate of Philip Morris International

PENGEMUDI TIDAK DAPAT MENGHENTIKAN


KENDARAANNYA, KIJANG AKAN BERHENTI
MENDADAK
An affiliate of Philip Morris International

APA YANG MUNGKIN TERJADI ?


An affiliate of Philip Morris International

PENGENDARA MENGHINDAR DAN


MASUK JALUR KITA
Pengendalian Resiko

• Hal yang sangat penting dalam Defensive &


Safety Riding adalah menyadari bahwa
resiko itu selalu ada bahkan dapat
lebih besar dari yang anda bayangkan
sebelumnya
• Berkendara melibatkan resiko
kemungkinan untuk
celaka yang disebabkan
oleh diri sendiri atau
orang lain selalu ada
Pengendalian Resiko
• RESIKO tabrakan dapat dikurangi tapi tidak bisa
dihilangkan sama sekali
• Semua pengendara dari segi usia, jenis kelamin
atau pengalaman berpotensi mengalami kecelakaan
• Tak ada pelatihan berkendara yang dapat
menghilangkan resiko tidak akan mengalami
tabrakan
• Namun ANDA sendiri yang
dapat memperkecil resiko
seminimal mungkin
Meminimalkan Potensi Resiko Berkendara

Memahami dan mengerti akan resiko


berkendara
Kemampuan mengatur
“Sikap,Penglihatan,Waktu dan Ruang”
SIPDE
SMITH System
Berbagai Tipe Karakter Pengendara

l AGGRESSIVE RIDING
(High Risk)

l BASIC RIDING:
(Safety Issues)

l SAFETY RIDING:
(Self Control)

l DEFENSIVE RIDING:
(Social Responsibility)
Riding Gear

Riding Gear
Riding Gear

PERLENGKAPAN
BERKENDARA (Riding Gear)
Bila kita memahami "riding gear“ (perlengkapan
berkendara), kita selalu berpikir akan sesuatu yang
dapat mencegah atau mengurangi cedera saat kita
mengalami kecelakaan atau jatuh.
Perlengkapan tersebut harus digunakan
sebagaimana semestinya untuk membantu kita
secara maksimal.
Jangan meremehkan perlengkapan tersebut.
Riding Gear

HELM (pelindung kepala)


Helm yang baik dan aman adalah helm yang
disahkan oleh (berlabel) :

SNI (Standar Nasional Indonesia)


Helm yang digunakan sebaiknya sesuai dengan
ukuran kepala pengendara (tidak sempit /
kebesaran), dengan kata lain nyaman.
Riding Gear
Riding Gear

Pastikan ukurannya pas.


Perhatikan umur helm.
Selalu membeli helm baru.
Helm merupakan perlindungan utama
kepala saat kecelakaan.
Keuntungan lain: melindungi dari binatan
kecil, batu, dsb. Juga dapat meredam dari
kebisingan di jalan raya
Riding Gear

Eye protection (Pelindung Mata)

Melindungi mata kita dari kerikil,


batu, debu (pada musi kemarau), dan
binatang.
Pelindung terhadap sinar
ultra violet dan angin
Riding Gear

A long-sleeved shirt or jacket


( Baju lengan panjang atau jaket )
Sesuaikan ukurannya
khususnya pada pergelangan
tangan.
Riding Gear

Full - fingered gloves ( Sarung Tangan )


Beberapa macam sarung tangan
misalnya ada yang separuh menutupi
tangan dan penuh. Direkomendasikan
untuk memakai sarung tangan
menutupi tangan secara penuh
(Full fingered gloves).
Riding Gear

Long pants (Celana Panjang)

Kenakan celana panjang agar kaki anda cukup


terlindungi dari bagian panas kendaraan.
Dan juga terlindung dari cedera yang serius bila
anda terjatuh terutama di aspal (jalan).
Riding Gear
Sturdy footwear (Sepatu)
Sepatu yang tertutup, diatas mata kaki.
Selain melindungi pergelangan kaki
(ankles) , juga dapat melindungi terhadap
panas mesin, batu dll. Harap perhatikan
dalam pemakaian sepatu, khususnya
pada tali sepatu.
Defensive Riding Mengajarkan Kita Untuk

• Mempunyai kesadaran yang tinggi, yaitu sadar akan


resiko berkendara
• Menjadi pengendara yang lebih bertanggung jawab
• Takut menyebabkan orang lain celaka
• Selalu berpikiran positif
• Selalu dapat mengontrol emosinya
• Tidak mudah terprovokasi
• Proaktif dalam melihat dan mencari potensi bahaya
Defensive Riding Mengajarkan Kita Untuk

• Tidak egois
• Selalu bersikap tenang dalam berkendara
• Selalu sopan dalam berkendara
• Mempunyai budaya keselamatan (Safety Culture)
yang baik
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai