Anda di halaman 1dari 4

MATERI KE 3 (Ketiga)

Perkenalan :
Mata Pelajaran : KEBAHARIAN

KELAS : XII OTKP 1,2,3


NAMA GURU : TITO SUGIARTO,S.Pd
Jumlah Jam Per Minggu : 1 (satu) jam/minggu
Buku : 1 buah Buku Paket (beli di sekolah)
1 buah Buku Tulis (catata/Latihan)

Bab -I Fasilitas dan Peralatan Kelautan.


A. Pendahuluan.
B. Kapal sebagai Alat Transportasi Laut
BAB. I

FASILITAS DAN PERALATAN KELAUTAN


Kapal Perang

Kapal perang adalah kapal yang dirancang secara khusus dan digunakan untuk keperluan
militer, baik untuk kepentingan bertempur maupun patroli atau angkutan logistik, pasukan dan
kendaraan tempur lainnya sesuai kepentingan operasi laut. Berdasarkan kepentingan
tersebut, maka seluruh kapal perang dilengkapi dengan persenjataan dan gudang amunisi.
Pengelompokan kapal perang dilakukan berdasarkan fungsi azasi dari masing-masing jenis
kapal perang tersebut. Umumnya terbagi atas kapal induk, kapal kombatan, kapal patroli,
kapal angkut, kapal selam, dan kapal pendukung yang digunakan angkatan laut seperti kapal
tanker dan kapal tender (Wikipedia).

Setiap kapal perang selalu diberi nama, singkatan dan nomor lambung sebagai identitas
masing-masing kapal. Kapal perang Indonesia diberi sebutan Kapal Republik Indonesia atau
disingkat KRI. Armada kapal perang TNI Angkatan Laut dikelompokkan berdasarkan
kepentingannya menjadi beberapa satuan kapal, yang terdiri dari :
1. Satuan Kapal Eskorta
Satuan ini berfungsi untuk menghancurkan kapal musuh. Nama kapal Satuan Eskorta
menggunakan nama para Pahlawan Nasional dengan nomor lambung “3”:
KRI Achmad Yani-351 KRI Sultan Hasanuddin-366
Perusak Kawal Berpeluru Kendali (PKR) Korvet Berpeluru Kendali

2. Satuan Kapal Selam. Satuan ini berfungsi untuk melakukan pengintaian dan misi operasi
bawah air. Nama kapal selam menggunakan nama-nama senjata dalam kisah pewayangan
dengan nomor lambung “4”, diantaranya adalah KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402.
Kedua kapal ini merupakan tipe 209/1300 buatan Jerman.

KRI Cakra-401 Kapal Selam KRI Nanggala-402 Kapal Selam

3. Satuan Kapal Amfibi. Satuan ini berfungsi untuk mengangkut kendaraan pendarat amfibi dan
kendaraan tempur lain yang diperlukan di daerah operasi. Nama kapal Satuan Amfibi
menggunakan nama-nama teluk di Indonesia dengan nomor lambung “5”, antara lain :

KRI Teluk Celukan Bawang-532 KRI Banda Aceh-593

Kapal Angkut Tank Kapal Bantu Angkut Personel

4. Satuan Kapal Cepat. Kapal ini berfungsi untuk memburu dan menghancurkan kapal musuh.
Nama kapal Satuan Kapal Cepat menggunakan nama senjata tradisional Indonesia dan nama
binatang buas dengan nomor lambung “6”.
KRI Clurit-641 KRI Singa-651
Kapal Cepat Berpeluru Kendali Kapal Cepat Torpedo/FVB 57 Nav II

5. Satuan Kapal Penyapu Ranjau. Kapal ini berfungsi untuk menyebar dan membersihkan
ranjau laut. Nama kapal Satuan Penyapu Ranjau menggunakan nama-nama pulau di
Indonesia yang berawalan “R”, dengan nomor lambung “7”. Kapal Penyapu Ranjau antara
lain :

KRI Pulau Rengat-711 KRI Pulau Rote-721


Kapal Penyapu Ranjau Kapal Penyapu Ranjau

6. Satuan Kapal Patroli. Kapal ini berfungsi untuk melakukan patroli dalam rangka menjaga
keamanan seluruh wilayah laut yurisdiksi nasional Indonesia. Nama kapal Satuan Patroli
menggunakan nama-nama ikan laut, dengan nomor lambung “8” antara lain :

KRI Pandrong-801 KRI Todak-803


Kapal Patroli Cepat/FVB 57 Nav -IV Kapal Patroli Cepat/FVB 57 Nav -V
7. Satuan Kapal Bantu. Kapal ini berfungsi untuk membantu dan mendukung kelancaran

operasi laut. Kapal Satuan Bantu memiliki nomor lambung “9” antara lain :

KRI dr Suharso-990 KRI Soputan-923


Kapal Bantu Rumah Sakit Kapal Tunda

RI Dewa Kembar-932 KRI Dewaruci


Kapal Latih

Anda mungkin juga menyukai