Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN

PENGEMBANGAN TEMA PEMBELAJARAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL,
DAN INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014

Pedoman Pengembangan Tema Page 1


KATA PENGANTAR

Pedoman Pengembangan Tema Page 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................................... 2


Daftar Isi ................................................................................................................................................... 3
Bab I. Pendahuluan .............................................................................................................................. 4
A. Mengapa Memakai Tema ................................................................................................ 4
B. Pengertian ............................................................................................................................. 4
C. Manfaat .................................................................................................................................. 4
D. Aspek Yang Dibangun Dari Manfaat Tema ............................................................... 5
E. Prinsip Memilih Tema ......................................................................................................... 5
Bab II. Teknik Pengembangan Tema .............................................................................................. 8
A. Apa Saja Yang Dapat Dijadikan Tema ....................................................................... 8
B. Keluasan Tema ..................................................................................................................... 10
C. Berapa lama waktu yang dibutuhkan ......................................................................... 10
D. Langkah Langkah Pengembangan Tema .................................................................. 11
E. Penggunaan Tema Dalam Pembelajaran .................................................................. 14
F. Transisi Antar Tema ............................................................................................................. 14
Bab III. Penutup ..................................................................................................................................... 16

Pedoman Pengembangan Tema Page 3


BAB 1 PENDAHULUAN
A. Mengapa memakai tema
Pembelajaran anak usia dini dapat dikembangkan dengan menggunakan tema.
Melalui tema pembelajaran, peserta didik akan lebih mudah mengenal suatu konsep
pengetahuan dan dapat mempelajari sesuatu yang bersifat konkret. Dengan demikian,
indikator perkembangan anak dapat tercapai secara optimal.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pendidik PAUD banyak mengalami
kendala dalam mengembangkan tema pembelajaran. Hal ini antara lain disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan, kreativitas, kepekaan dan keberanian pendidik.
Pendidik PAUD diharapkan dapat mengembangkan tema sesuai dengan prinsip-
prinsip pengembangan tema agar pembelajaran yang dilaksanakan lebih menarik dan
mendalam. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut disusunlah “Pedoman
Pengembangan Tema dalam Pembelajaran Anak Usia Dini”. Pedoman ini diharapkan
dapat menjadi acuan bagi pendidik dalam mengembangkan tema di lembaga PAUD
masing-masing.

B. Pengertian

Pembelajaran tematik merupakan suatu pembelajaran yang mengaitkan berbagai


bahasan dari Kompetensi Dasar secara terintegrasi kedalam satu tema.

Tema bukan merupakan tujuan pembelajaran melainkan sebagai perluasan wawasan


dalam rangka menghantarkan kematangan perkembangan anak

C. Manfaat Tema
1. Menghubungkan bahasan satu dengan lainnya, sesuai dengan cara berpikir anak.
2. Sebagai Topik bahasan. Topik bahasan yang dekat dan dikenal anak membuat anak
lebih dapat terlibat di dalamnya.
3. Menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan yang baru yang
sudah dimiliki anak.
4. Memudahkan pendidik PAUD dalam pengembangan kegiatan belajar sesuai dengan
konsep dan sarana yang dimiliki lingkungan.

Pedoman Pengembangan Tema Page 4


D. Aspek yang dibangun melalui Tema
Tema yang dikembangkan dalam pembelajaran harus dapat membangun sikap
perilaku, pengetahuan dan keterampilan peserta didik.

1. Sikap perilaku: sikap beragama, perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan
estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu
menyesuaikan diri, jujur, santun dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan
guru.

2. Pengetahuan yang dapat dikembangkan berupa : pengetahuan tentang diri,


keluarga, teman, guru, lingkungan sekitar, teknologi, seni dan budaya.

3. Keterampilan yang dikembangkan berupa : kemampuan berpikir, berkomunikasi,


bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya dan gerakan
sederhana.

E. Prinsip Memilih Tema


1. Kedekatan, artinya tema hedaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat dengan
kehidupan anak. Dekat dimaksud dapat dekat secara fisik dapat juga dekat secara
emosi atau minat anak.
Contoh tema yang terdekat dengan peserta didik misalnya diri sendiri. Di dalam tema
diri sendiri dapat dikembangkan menjadi sub tema aku dengan topik bahasan
antara lain :
a. Mengidentifikasi anggota tubuh
b. Fungsi masing-masing anggota tubuh
c. Siapa saja yang boleh menyentuh anggota tubuh tertentu dan alasan
diperbolehkannya
d. Cara melindungi anggota tubuh dari hal-hal yang membahayakan
Setelah tema diri sendiri pendidik dapat memilih tema lain yang dekat dengan
kehidupan sehari-hari peserta didik. Masing-masing lembaga tentu memiliki
kondisi yang berbeda-beda. Misalnya bagi lembaga PAUD yang lingkungannya
dekat dengan pantai, maka tema lingkunganku dengan sub tema “pantaiku
yang indah” dapat menjadi pilihan tema sesuai dengan prinsip kedekatan. Bagi
lembaga PAUD yang lingkungannya dekat dengan perkebunan, tema
lingkunganku dengan sub tema “Kebun” dengan topik bahasan “kebun mangga”,

Pedoman Pengembangan Tema Page 5


“kebun kelapa” atau lainnya. “Kebun” dapat menjadi pilihan tema sesuai dengan
prinsip kedekatan.
2. Kesederhanaan, artinya tema yang dipilih yang sudah dikenal anak agar anak
dapat menggali lebih banyak pengalamannya. Jadi pemilihan tema tidak perlu yang
muluk-muluk.
Contoh : Berdasarkan prinsip kesederhanaan kita dapat memilih tema “lingkungan”
dengan sub tema “Kebun Mangga” melalui topik bahasan yang sederhana kepada
peserta didik. Misalnya :
a. Macam-macam kebun mangga
b. Cara memelihara kebun mangga
c. Peralatan yang digunakan di kebun mangga
d. Manfaat buah mangga bagi kesehatan
e. Cara mengkonsumsi buah mangga

3. Kemenarikan, artinya tema yang dipilih harus mampu menarik minat belajar anak.
tema menarik tidak selalu tema yang aneh tetapi tema sekitar anak juga bisa
menarik jika guru dapat memilih aktifitas yang sesuai dengan perkembangan anak.
Contoh : tema lingkunganku dengan sub tema “Kebun Mangga” sangat menarik bagi
anak dengan aktifitas antara lain :
a. Menghitung jumlah buah mangga dengan macam-macam warna,
mengumpulkan daun mangga, mengklasifikasi daun mangga berdasarkan
warna/ukuran, menggambar pohon mangga, menggambar buah mangga,
menggambar kebun mangga, menjiplak tekstur kulit batang mangga, dll.
b. Melakukan pengamatan terhadap pohon mangga yang ada di lingkungan
(tekstur kulit pohon mangga, warna batang mangga, tinggi batang, jumlah
ranting pada cabang, urutan ukuran daun, berbagai.
c. Melakukan kegiatan bersama orang tua dan guru misalnya membuat jus,
manisan dan berbagai makanan dari buah mangga dan membuka bazar
bersama.

4. Keinsidentalan, artinya pemilihan tema tidak selalu baku yang direncanakan di


awal tahun, tetapi juga dapat menyisipkan kejadian luar biasa yang dialami anak.
misalnya peristiwa banjir yang dialami anak dapat dijadikan tema insidental.
Contoh: Pada saat anak-anak mengamati pohon mangga yang berada di luar kelas dan
mendiskusikannya, tiba-tiba ada seekor kupu-kupu besar dan berwarna indah melintas dan
hinggap pada salah satu ranting bunga yang berada di dekat pohon mangga, maka
pendidik dapat mengajak anak untuk membahas kupu-kupu tersebut, tentang warnanya,
caranya terbang, apa yang dicari atau dimakan, bagaimana berkembang biaknya dll.
Pedoman Pengembangan Tema Page 6
LEMBAR KERJA 1
Pilihlah tema berdasarkan prinsip menentukan tema,
dengan menggunakan pendekatan
berdasarkan kondisi geografis
(pegunungan, pantai, perkebunan, dll)

Pedoman Pengembangan Tema Page 7


BAB II. TEKNIK PENGEMBANGAN TEMA

A.Apa saja yang dapat dijadikan tema


Banyak hal dilingkungan kehidupan kita dapat dijadikan tema, karena pada
dasarnya tema sebagai bingkai yang dapat dipelajari anak.
Lembaga dapat mengembangkan tema sesuai dengan kebutuhan, situasi dan
kondisi. Dalam buku panduan guru telah diberikan contoh sebanyak 9 Tema yang
dikembangkan menjadi 34 Sub/Sub-sub Tema . Bagi lembaga yang telah mampu
mengembangkan tema, berikut ini merupakan salah satu contoh yang dapat
digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan yaitu :
1. Diriku :
a. Tubuhku
b. Kesukaanku
c. identitasku
2. Keluargaku :
a. Anggota Keluarga
b. Pekerjaan keluargaku
3. Binatang :
a. Ikan
b. Ayam
c. Burung
d. Harimau
4. Lingkungan alam:
a. Laut
b. Gunung
c. Kotaku
d. Desaku
e. Kebunku, dll
5. Lingkungan sosial:
a. Tetanggaku
b. Teman bermainku
c. Gotong royong
d. Pos Hansip
6. Benda benda sekitar:
a. Kendaraan
b. Alat komunikasi
c. Benda-benda alam: batu, air, udara, dll
7. Budaya:
a. Pakaianku
b. Makanan
c. Tari-tarian
d. Sopan santun,
e. Permainan tradisional, dll
8. Hari besar agama:

Pedoman Pengembangan Tema Page 8


a. Idul Fitri
b. Idul Adha
c. Nyepi
d. Natal
e. Waisak, dll
9. Negaraku:
a. Lambang Negara
b. Bendera Negara
c. Lagu Kebangsaaan
d. Pahlawan Nasional
e. Lagu Nasional, dll
10. Profesi, dll

Dari kelompok di atas dapat diurai menjadi tema-tema yang lebih khusus. Ternyata
banyak sekali yang dapat dijadikan tema, karena itu tidak perlu untuk disamakan
tema kita dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing daerah memiliki keunikan.
Mengapa keunikan itu tidak dijadikan sebagai tema pembelajaran?

Lembar Kerja 2 :
Kembangkan tema/sub tema pembelajaran
berdasarkan kebutuhan,
situasi dan kondisi di lembaga ayah bunda!

B. Keluasan tema
Sebuah tema dapat dikembangkan menjadi sub tema, sub-sub tema, pokok bahasan,
dan seterusnya. Jika pertanyaannya seberapa luas sebuah tema dikembangkan?
Jawabannya tergantung seberapa luas pendidik dapat memfasilitasi pengembangan
tema untuk member pengalaman baru pada anak.

Artinya bila pendidik yang banyak membaca tentu akan mengembangkan tema
menjadi sangat luas, tetapi bisa juga sebaliknya.

Pedoman Pengembangan Tema Page 9


C.Berapa lama waktu yang dibutuhkan
Tidak ada ketentuan sebuah tema dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Artinya
sebuah tema bisa dilaksanakan lama dan bisa juga singkat, tergantung keluasan tema
dan minat anak terhadap tema tersebut. Ada kalanya satu tema membutuhkan waktu
selama sebulan atau bahkan lebih, ada juga yang kurang dari sebulan.

Pedoman Pengembangan Tema Page 10


D.Langkah-langkah Pengembangan Tema

Pemilihan Tema

Pengembangan sub Tema

Penetapan sub Tema

Penetapan KD

Penetapan Muatan/materi Pembelajaran

1. Pemilihan Tema
Langkah pertama yang harus dilakukan pendidik adalah menetapkan tema apa yang
akan dipakai untuk memfasilitasi kegiatan belajar anak. Bila akan menggunakan tema
yang ada di pedoman guru, maka pilihlah tema yang paling dekat dengan kehidupan
anak, yang paling diminati oleh anak, dan memungkinkan dilakukan oleh guru.

Menentukan sebuah tema yang akan dipakai penting dilakukan sebagai persiapan agar
pendidik tidak hanyak menyiapkan diri tetapi juga menyiapkan alat dan bahan main
yang sesuai dengan tema.

2. Mengembangkan tema menjadi sub tema


Apabila tema sudah ditetapkan, cobalah mengembangkannya menjadi sub-sub tema.
Sub tema artinya bagian yang lebih khusus dari sebuah tema. Caranya dengan
memikirkan apa saja yang terkait dengan tanaman.

Pedoman Pengembangan Tema Page 11


Contoh:

BAYAM KENTANG

PISANG Tanaman MELATI

KUNYIT

3. Menentukan sub tema yang akan digunakan


Dari sekian banyak sub-sub tema yang dikembangkan dari sebuah tema, pilihlah
beberapa sub tema yang diperkirakan paling menarik bagi anak. contoh di atas
mengembangkan dari Tema tanaman, bahasan tentang tanaman buah terdiri dari
buah pisang, mangga, papaya, jeruk. Dari keempat sub tema tersebut ditetapkan
apakah semuanya akan diambil atau hanya sebagian dari sub tema tersebut. Misalnya
akan diambil 1 sub tema yaitu: pisang.

Contoh:
TEMA SUB TEMA Waktu
Tanaman 1. Pisang 2 minggu
2. Bayam 1 minggu
3. Kentang 1 minggu
4. Melati 1 minggu
5. Kunyit 1 minggu

Pedoman Pengembangan Tema Page 12


Contoh:
Tema : Tanaman
Sub tema : Pisang
Penetapan KD :
1. mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNya ((KD 1.1)

2. memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat (KD 2.1)

3. Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,


suara,tekstur, fungsi dan cirri-ciri lainnya ) KD : 3.6

4. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air batu-batuan, dll) KD : 3.8

Penetapan Muatan/Materi Pembelajaran (meliputi seluruh program pengembangan) :


a. pisang karunia Tuhan (nilai agama dan moral)
b. mencuci tangan sebelum makan (perilaku hidup sehat)
c. nama/jenis-jenis , warna, bentuk, ukuran, fungsi dan ciri-ciri pisang (kognitif)
d. Bagian-bagian tumbuhan pisang
e. kosa kata yang terkait dengan pisang (bahasa)
e. kemandirian, kerjasama (sosial emosional)

Lembar kerja 5
Buatlah pengembangan tema sesuai langkah-langkah di atas
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pedoman Pengembangan Tema Page 13


E.Penggunaan Tema dalam Pembelajaran
Tema pada akhirnya digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat
membantu pendidik dalam menjelaskan konsep pengetahuan kepada anak.
Sebelumnya tema harus masuk dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran,
sehingga pendidik mempersiapkan diri untuk:
1. Mengumpulkan informasi tentang tema dan sub tema
2. Menyiapkan bahan-bahan bacaan tentang tema dan sub tema
3. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan main yang sesuai
tema
4. Membuat seting lingkungan yang menggambarkan tema
5. Menyiapkan kegiatan yang mendukung puncak tema.

F.Transisi antar tema


Untuk mengawali penggunaan tema, sebaiknya anak diberikan pengalaman langsung
melalui :
1. Diskusi tentang pengalaman anak terkait tema
2. Berkunjung ke suatu tempat yang terkait dengan tema
3. Membacakan cerita yang terkait dengan tema
4. Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan tema
5. Mengundang narasumber yang memiliki keahlian/pengetahuan terkait dengan
tema
6. Membuat setting lingkungan sesuai dengan tema

Untuk mengakhiri penggunaan suatu tema dapat dilakukan dengan cara :


1. Berdiskusi dengan anak tentang pengalaman yang berkaitan dengan tema yang
sudah digunakan
2. Mengajak anak untuk menceritakan kembali hasil karya selama penggunaan tema
kepada orang tua dan keluarga
3. Field trip dalam rangka penguatan pengetahuan yang sudah dimiliki anak
4. Mengundang orang tua untuk kegiatan bersama yang berkaitan dengan tema.
Misalnya : membuka bazaar murah untuk masyarakat sekitar.
Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum dan tema
yang akan digunakan selanjutnya dengan cara :
a) Bercerita, berdiskusi tentang kaitan antara tema sebelum dan tema yang akan
digunakan
b) Menggunakan tema saat ini sesuai dengan pilihan di atas.
c) Saat mengakhiri tema dan akan masuk tema berikutnya sesuai dengan pilihan di
atas.

Contoh : Penggunaan tema dalam pembelajaran, dan transisi antar tema


1. Mencari informasi pengetahuan tentang pisang dari berbagai sumber
2. Berkunjung ke kebun pisang

Pedoman Pengembangan Tema Page 14


3. Berkunjung ke toko buah
4. Penataan lingkungan yang mendukung tema dengan membuat aksesoris/hiasan
tentang pisang

Lembar Kerja 3 :

Buatlah contoh penggunaan tema dalam pembelajaran sesuai dengan


contoh di atas

Pedoman Pengembangan Tema Page 15


BAB III
PENUTUP

Pengembangan tema merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran,


karena penting untuk memfokuskan perhatian anak sehingga memudahkan pemahaman
konsep dan pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan usia anak. Oleh karena itu,
diperlukan kemampuan pendidik di dalam pemahaman dan pengembangan tema
merupakan hal yang harus diupayakan agar pencapaian hasil pembelajaran menjadi
optimal. Jika pendidik memiliki kemampuan yang baik dalam mengembangkan tema
maka proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna bagi anak.
Dengan disusunnya pedoman pengembangan tema ini diharapkan dapat
mempermudah pendidik PAUD dalam mengembangkan tema pembelajaran di PAUD,
sehingga pembelajaran menjadi lebih terarah, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan.

Pedoman Pengembangan Tema Page 16

Anda mungkin juga menyukai