Anda di halaman 1dari 4

SMK Muhammadiyah 1 Sangatta

3. konversi bilangan biner ke desimal


Konversi biner ke desimal dilakukan dengan cara mengalikan bilangan biner dengan basis
bilangan biner itu sendiri yaitu 2 dengan pangkat 0,1,2,3 dan seterusnya yang dimulai dari kanan
ke kiri.
Contoh:
0 1 1 1 0 1 1 0 2 = ………………………(10)
Jawab :
0 1 1 1 0 1 1 0 2 = ……………….10
= (0 x 27) +(1 x 26) + (1 x 25) + (1 x 24) + ( 0 x 23 ) + (1 x 22) + (1 x 21 ) + (0 x 20)
= 0 + 64 + 32 + 16 + 0 + 4 + 2 + 0
= 11810
4. konversi bilangan biner ke heksadesimal
Untuk konversi biner ke heksadesimal harus mengikuti langkaj berikut:
1) Konversikan terlebih dahulu bilangan biner ke heksadesimal dengan cara membagi
bilangan biner menjadi masing-masing 4 digit
2) Masing – masing kelompok yang terdiri dari 4 digit dirubah ke desimal
3) Setelah itu lalu konversikan ke heksadesimal
Contoh 1 :
0 1 1 1 0 1 1 0 2 = ………………………(16)
jawab :
langkah 1 : ubah biner menjadi masing – masing 4 digit
= 0 1 1 1 0 1 1 0 2 = ………………………10
= 0 1 1 12 0 1 1 02

Digit 2 Digit 1

Langkah 2 : kelompok digit tersebut dirubah ke desimal


Digit 1 = (0 x 23) + ( 1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 0+4+2+0 = 6
Digit 2 = (0 x 23) + (1x 22) + (1 x 21) + (1 x 20) = 0 + 4 + 2 + 1 = 7
Note : semua bilangan yang berpangkat 0 hasilnya adalah 1
Langkah 3 : konversikan ke heksadesimal

Sistem Komputer – Meti Rasmini, S.Kom


SMK Muhammadiyah 1 Sangatta

Digit 1 + digit 2 = 6716


Contoh 2:
1010011100012 = …………………..(16)
Jawab :
langkah 1 : ubah biner menjadi masing – masing 4 digit
1010011100012 = 10102 01112 00012
Langkah 2 : kelompok digit tersebut dirubah ke desimal
Digit 1 = (0 x 23) + (0x 22) + (0 x 21) + (1 x 20) = 0 + 0 + 0 + 1 = 1
Digit 2 = (0 x 23) + (1x 22) + (1 x 21) + (1 x 20) = 0 + 4 + 2 + 1 = 7
Digit 3 = (1 x 23) + (0x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 8 + 0 + 2 + 0 = 10
1010011100012 = 1010 710 110
Langkah 3 : konversikan ke heksadesimal
Ingat susunan bilangan heksadesimal ?
bilangan heksa = (0, 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , A , B , C , D , E , F)
note : 10 11 12 13 14 15

- Urutan 10 pada bilangan heksa adalah huruf A


- Urutan ke 7 pada bilangan heksa adalah angka 7
- Urutan ke 1 pada bilangan heksa adalah angka 1
Jadi :
1010011100012 = A 7 1
1010011100012 = A7116

Sistem Komputer – Meti Rasmini, S.Kom


SMK Muhammadiyah 1 Sangatta

B. Relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial


Ada beberapa jenis operasi logika dasar yaitu :
1. NOT (negation)
- jika masukkan/input berlogik 0 maka keluarannya/output berlogik 1
- jika masukan/input berlogik 1 maka keluarannya/output berlogik 0

2. AND (conjuction)
- Jika semua masukan/input berlogik 1 maka keluarannya/output berlogik 1
- Jika salah satu masukkan/input berlogik 0 maka keluarannya/output berlogik 0

3. OR (disconjuction)
- Jika salah satu masukkan/input berlogik 1 maka keluarannya/output akan berlogik 1
- Jika semua masukkan/input berlogik 0 maka keluarannya akan/output berlogik 0.

Sistem Komputer – Meti Rasmini, S.Kom


SMK Muhammadiyah 1 Sangatta

Persamaan Gerbang logika dasar


a. Gerbang NOT

Y=Ā

b. Gerbang AND

Y=A.B
Note = .titik adalah tanda kali (x)

c. Gerbang OR

Y=A+B

Contoh soal :
1. Tentukanlah persamaan dari rangkaian gerbang logika dibawah ini !

Jawab :
1. Perhatikan bahwa rangkaian terdiri gerban OR (+) dibelakang, dan didepannya
gerbang AND ( x atau titik (.) )
2. Mulailah dengan menulis tanda untuk gerbang yang paling depan, gerbang
terdepan adalah AND yang tandanya adalah kali (x) atau biasanya ditulis dengan
titik (.) saja, perhatikan ada kaki C yang langsung terhubung ke gerbang AND.
Maka : Y = . C
3. Jika sudah menulis tanda gerbang terdepan dan kaki yang langsung terhubung ke
gerbang terdepan, maka selanjutnya perhatikan gerbang dibelakangnya, dalam
kasus ini ada gerbang OR (+) dengan kaki yang langung terhubung padanya adalah
A dan B. maka A dan B dihubungkan dengan tanda OR (+). Jadi A+B
4. Kemudian gabungkan hasilnya, jika digabungkan hasilnya adalah :
Y = A+B . C
Y = (A+B) . C

Sistem Komputer – Meti Rasmini, S.Kom

Anda mungkin juga menyukai