Anda di halaman 1dari 13

Rangkaian Logika & Sistem Digital

(3 Sks)

Meksy E. I. Najoan, ST, MT


Staf Dosen Jurusan Teknik Elektro Unsrat
Sistem Bilangan
Sistem desimal :
Notasi : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(masing-masing disebut digit)
Sistem biner :
Notasi : 0 1 (masing-masing disebut bit)
Sistem oktal
Notasi : 0 1 2 3 4 5 6 7 ( digit)
Sistem heksadesimal
Notasi : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
( digit)
Konversi Bilangan (1)
Konversi biner, oktal, dan heksadesimal  desimal
Untuk bilangan bulat (integer)
Dengan cara menjumlahkan harga-harga dari digit-digitnya.
Contoh :

(1110101)2 = 1x26 +1x25 +1x24 +0x23 +1x22 +0x21 +1x20

pangkat  6 5 4 3 2 1 0 = 64+32+16+0+4+0+1 = (117)10


(7351)8 = 7x83 +3x82 + 5x81 +1x80
3 2 1 0 = 3584 +192 +40+1 = (3817)10
(EE9)16 = Ex162 +Ex161 +9x160 = 14x162 +14x161+9x160
210 = (3817)10
Konversi Bilangan (2)

Untuk bilangan pecahan

Untuk bilangan tidak bulat  bulat + pecahan


Konversi Bilangan (3)

Konversi desimal  biner atau oktal atau heksadesimal

Untuk bilangan bulat (integer).


Dengan membagi bilangan desimal dengan bilangan dasar yang dituju.
Contoh :  67 10   2   8   16 Jadi : 67 10  1000011 2  103 8   43 16
Konversi Bilangan (4)
Untuk bilangan pecahan
Bukan dibagi bilangan dasarnya, melainkan dikali
Contoh :

.625 10   2   8   16

Jadi :
.625 10  .101 2  .5 8  . A 16
Konversi Bilangan (5)

Konversi oktal atau heksadesimal  biner


Oktal  uraikan tiap digitnya menjadi 3 bit biner.
Heksadesimal  uraikan setiap digitnya menjadi 4 bit.
Contoh:

 A49. F3B 16   2


 A 4 9 . F 3 B 16  101001001001111100111011
. 2
1010 0100 1001 1111 0011 1011
Konversi Bilangan (5)

Koversi biner  oktal atau heksadesimal


Biner  oktal, kelompokkan tiap 3 bit menjadi 1 digit; dari arah titik desimal ke
kiri dan kanan.
Biner  heksadesimal, kelompokkan tiap 4 bit menjadi 1 digit; dari arah titik
desimal ke kiri dan kanan.
Contoh :    
011 011 011. 101 010 2  33352
. 8
3 3 3 5 2

 0011 0101 0101.1101 1100 2   355.DC 16


3 5 5 D C
Penjumlahan Biner
Rangkaian Logika Dasar (1)
Rangkaian Logika Dasar (2)
Teorema Aljabar Boolean (1)
Absorbsi : a) x + x = x
b) x . x = x
Komutatif : a) x + y = y + x
b) x . y = y . x
Asosiatif : a) x + y + z = (x + y) +z = x + ( y + z)
b) x . y . z = (x . y). z = x . (y . z)
Identitas : a) x  x = 1
b) x . x = 0
Teorema Aljabar Boolean (2)
Fungsi yang berhubungan dengan 1 : a) x + 1 = 1
b) x . 1 = x
Fungsi yang berhubungan dengan 0 : a) x + 0 = x
b) x . 0 = 0
Distributif : x (y + z) = xy + xz
De Morgan : a) x  y  z  x. y. z

b) x. y. z  x  y  z 
x + yz = (x + y)(x + z)
x  xy  x  y

Anda mungkin juga menyukai