Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR MATEMATIKA

KONSEP DASAR ALJABAR (ARITMATIKA)

Dosen Pembimbing :

Ika Ratih Sulistiani, S.P

Disusun oleh :

Milla Fidyatul Ifadah (22001013044)


Fitrah Khoironi (22001013051)

Kelas B

PROGRAM STUDI PGMI


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Malang, Mei 2021

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Konsep Dasar Aljabar”.
Tak lupa kami curahkan sholawat serta salam kepada junjungan kita, kepada baginda besar Nabi
Muhammad SAW yang nantinya akan memberikan syafaat kepada kita semua di hari akhir
kelak.

Makalah ini saya susun dengan maksimal, serta makalah ini bertujuan untuk memahami
variabel, konstanta, suku, dan suku sejenis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah wawasan dalam pembelajaran. Makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga
saya mohon untuk saran dan kritik yang sifatnya membangun agar makalah ini dapat menjadi
lebih baik.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Dasar-dasar Aljabar..........................................................................................................5
B. Landasan Aljabar..............................................................................................................5
C. Integrasi Pola Aljabar.......................................................................................................6
D. Model Aljabar...................................................................................................................6
E. Rumus Aljabar..................................................................................................................8
1. Penjumlahan dan Pengurangan Aljabar........................................................................8
2. Perkalian Bentuk Aljabar..............................................................................................8
3. Perpangkatan Bentuk Aljabar.......................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aljabar merupakan bagian dari ilmu matematika yang berhubungan dengan
himpunan dan sifat struktur-struktur di dalamnya. Struktur aljabar merupakan topik yang
fundamental dalam matematika sehingga menarik untuk dipelajari. Suatu struktur aljabar
merupakan himpunan tidak kosong dengan satu atau lebih operasi biner dan memenuhi
aksioma-aksioma tertentu . Ilmu aljabar abstrak berkembang dengan pesat karena
penerapan karakteristik dari bentuk-bentuk struktur aljabar tersebut banyak bermanfaat
dalam pengembangan metode penyelesaian masalah yang bersifat abstrak. Di dalam
struktur aljabar dibicarakan tentang himpunan tak kosong dengan satu atau lebih operasi
biner yang memenuhi aksioma-aksioma tertentu. Struktur aljabar yang umum dipelajari
di perkuliahan adalah grup dan ring, tetapi sebenarnya masih banyak struktur aljabar lain
yang bisa dikaji, salah satunya adalah BH-aljabar. -aljabar merupakan generalisasi dari
BCH/ BCI/ BCK-aljabar. BH-aljabar pertama kali diperkenalkan ke dalam matematika
oleh Y. B. Jun, E. H. Roh, dan H. S. Kim pada tahun 1998. BH-aljabar ini dibentuk dari
himpunan tak kosong dengan operasi biner dan elemen khusus 0 serta memenuhi
beberapa aksioma tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan dasar-dasar aljabar !
2. Jelaskan landasan aljabar !
3. Apa saja integral pola aljabar ?
4. Apa saja model aljabar ?
5. Sebutkan rumus-rumus dari aljabar ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar-dasar aljabar
2. Untuk mengetahui landasan dari aljabar
3. Untuk mengetahui integral pola aljabar
4. Untuk mengetahui model aljabar
5. Untuk mengetahui rumus-rumus dari aljabar

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar-dasar Aljabar
Aljabar diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Arab bernama
Al-Khawarizmi.Konsep aljabarini merupakan konsep penting dalam matematika. Dari
konsep aljabar, muncul konsep-konsep baru matematika yang membuat ilmu matematika
menjadi lebih berkembang.

B. Landasan Aljabar
Aljabar (dari bahasa arab "al-jabr" yang berarti "pengumpulan bagian yang
rusak") adalah salah satu bagian dari bidang matematika yang luas, bersama-sama
dengan teori bilangan, geometri dan analisis. Dalam bentuk paling umum, aljabar adalah
ilmu yang mempelajari simbol-simbol matematika dan aturan untuk memanipulasi
simbol-simbol ini  aljabar adalah benang pemersatu dari hampir semua bidang
matematika. Kata aljabar juga digunakan dalam hal-hal yang lebih spesifik. Jenis khusus
dari objek matematika dalam aljabar abstrak disebut "aljabar", kata ini digunakan,
misalnya, dalam ungkapan aljabar linear dan topologi aljabar.
Selain itu, aljabar juga meliputi segala sesuatu dari dasar pemecahan persamaan
untuk mempelajari abstraksi seperti grup, gelanggang, dan medan. Semakin banyak
bagian-bagian dasar dari aljabar disebut aljabar elementer, sementara bagian aljabar yang
lebih abstrak yang disebut aljabar abstrak atau aljabar modern. Aljabar elementer
umumnya dianggap penting untuk setiap studi matematika, ilmu pengetahuan, atau teknik,
serta aplikasi dalam kesehatan dan ekonomi. Aljabar abstrak merupakan topik utama
dalam matematika tingkat lanjut, yang dipelajari terutama oleh para profesional dan pakar
matematika.
Aljabar elementer berbeda dari aritmetika dalam penggunaan abstraksi, seperti
menggunakan huruf untuk mewakili angka-angka yang tidak diketahui atau diperbolehkan

untuk mengambil banyak nilai-nilai. Misalnya, dalam   huruf   tidak diketahui,

tetapi hukum inversi dapat digunakan untuk menemukan nilai: Dalam E = mc2, huruf   

dan   adalah variabel, dan huruf   adalah konstanta, kecepatan cahaya dalam


vakum. Aljabar memberikan metode untuk memecahkan persamaan dan mengekspresikan

5
rumus yang lebih mudah (bagi mereka yang memahami konsepnya) daripada metode
konvensional, yaitu menulis semuanya dalam kata-kata.

C. Integrasi Pola Aljabar


Secara umum integral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu integral tak tentu dan integral
tentu. Integral tak tentu fungsi f(x) dinyatakan oleh :

∫ f(x) dx = F(x) + C
dengan :
f(x) = integran/fungsi yang diintegralkan
F(X) = anti turunan dari f(x)
C = konstanta

Sifat-Sifat Integral, yaitu :

1. ∫ k f(x) dx = k ∫ f(x) dx   (k = konstan)

Contoh :
 ∫ 3x4 dx = 3 ∫ x4 dx
 ∫ 3x4 dx = 3 . 15x5+C15x5+C
∫ 3x4 dx =  35x5+C35x5+C

2. ∫{f(x) ± g(x)} dx =  ∫ f(x) dx ± ∫ g(x) dx

Contoh :
 ∫ (4x2 + 3x − 2) dx = ...
 ⇒  ∫ 4x2 dx + ∫ 3x dx − ∫ 2 dx
 = 43x3+32x2−2x+C

D. Model Aljabar
Terdapat 7 istilah umum yang perlu diketahui untuk memahami bentuk/model
suatu aljabar dasar, yaitu:

1. Rumus Persamaan
Persamaan adalah suatu teknik matematika yang digunakan untuk
menyamakan suatu permasalahan ke bentuk matematika dengan tanda persamaan
atau sama dengan (=). Bentuk ini dapat berupa bentuk yang paling sederhana

6
hingga kompleks. Persamaan dapat digunakan untuk membentuk suatu rumus
matematika terhadap suatu masalah.
2. Variabel (Peubah)
Variabel adalah suatu simbol atau huruf yang digunakan untuk
menggantikan suatu nilai yang bersifat tidak tetap (berubah-ubah tergantung
persamaan yang memuatnya). Variabel dalam bahasa inggris disebut dengan
"variable" (dieja ˈve(ə)rēəbəl) , dan juga disebut "peubah" dalam bahasa
Indonesia. Variabel dapat disimbolkan dengan huruf latin (a, A, b, B, c, D, dst).
3. Koefisien (Coefficient)
Koefisien adalah nilai yang digunakan untuk mengalikan suatu variabel.
Koefisien dalam bahasa inggris disebut dengan "coefficient". Nilai koefisien = 1
dapat tidak ditulis.
4. Konstanta (Constant)
Konstanta adalah suatu nilai yang bersifat tetap (constant) pada suatu
bentuk aljabar. Konstanta dalam bahasa inggris disebut dengan "constant". Ciri-
ciri yang paling umum suatu konstanta yaitu tidak berikatan dengan suatu variabel.
Untuk rumus-rumus khusus, konstanta dapat disimbolkan dengan huruf (misalnya:
a, b, lainnya) atau berupa simbol khusus.
5. Eksponen (Pangkat)
Suatu variabel dalam suatu bentuk aljabar dapat memuat pangkat
(eksponen). Operasi pangkat mempunyai prioritas kedua sejajar dengan operasi
akar setelah tanda kurung dalam operasi hitung matematika.
6. Derajat
Derajat pada suatu bentuk aljabar adalah nilai pangkat tertinggi yang
dimuat variabel bentuk aljabar.
7. Suku 
Suku pada bentuk aljabar adalah total elemen yang dimuat oleh suatu
bentuk aljabar. Suku digunakan untuk mempermudah mengkomunikasikan bentuk
aljabar sehingga mudah untuk dibahasakan.

7
E. Rumus Aljabar

1. Penjumlahan dan Pengurangan Aljabar


a. Sifat Komutatif
a+b=b+a
b. Sifat Asosiatif
(a+b) + c = a + (b+c)
c. Sifat Distributif
a (b+c) = ab + ac
Contoh :
6mn + 3mn = 9 mn
6m + 3(m2 – n2) – 2m2 + 3n2 = 6m + 3m2 – 3n2 – 2m2 + 3n2
= m2 + 6m

2. Perkalian Bentuk Aljabar


a. Perkalian satu suku dengan suku dua
contoh :
–9p(5p – 2q) = -45p2 + 18 pq
b. Perkalian suku dua dengan suku dua
contoh :
(x+5) (x+3) = (x+5) x + (x+5) 3
= x2 + 5x + 3x + 15
= x2 + 8x + 15
c. Pembagian Bentuk Aljabar
“pembagian bentuk aljabar akan lebih mudah jika dibuat dalam bentuk
pecahan”
Contoh :
9x : 3 = 9x/3 = 3x
15pq : 5q = 15pq / 5 q = 3p

3. Perpangkatan Bentuk Aljabar


Materi pangkat sebenarnya sudah dipelajari dikelas 7 SMP. Pada intinya sama, bilangan
pangkat didefinisikan sebagai:
an = a x a x a x … x a (a sebanyak n)

8
Contoh jika diaplikasikan dalam bentuk aljabar
(2a)3 = 2a x 2a x 2a = 2 x 2 x 2 x a x a x a = 8a3
(4x2y)2 = 4x2y x 4x2y = 16 x4 y2

(a+b)2 = a2 + 2ab + b2
(a-b)2 = a2 – 2ab + b2

PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR


1. Pemfaktoran menggunakan Sifat Distributif
Contoh:
Coba sobat tentukan Faktor dari 5ab + 10b
untuk menentukan faktor dari 5ab + 10b sobat cari dulu faktor persekutuan
terbesar (FPB) dari 5 dan 10 serta dari ab dan b. FPB dari 5 dan 10 adalah 5
dan persekutuan terbesar ab dan b adalah b. Jadi kita keluarkan 5b.

5ab + 10b = 5b (a+2b)


2. Pemfaktoran Selisih Dua Kuadrat
Yang disebut dengan bentuk selisih dua kuadrat adalah:
a2 – b2 = (a+b) (a-b)
Contoh
25x2 – y2 = (5x + y) (5x – y)
20p2 – 5q2 = 5 (4p2 – q2) = 5 (2p + q) (2p – q)
3. Pemfaktoran Bentuk Kuadrat
a. Pemfaktoran ax2 + bx + c dengan a = 1
Bentuk aljabar kuadrat x2 + (p + q)x + pq dapat sobat difaktorkan menjadi
(x + p) (x + q).
Misalkan, x2 + (p + q)x + pq = ax2 + bx + c sehingga a = 1, b = p + q,dan
c = pq.
Dari pemisalan tersebut, dapat dilihat bahwa p dan q merupakan faktor
dari c. Jika p dan q dijumlahkan, hasilnya adalah b. Dengan demikian
untuk memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1, tentukan dua
bilangan yang merupakan faktor dari c dan apabila kedua bilangan
tersebut dijumlahkan, hasilnya sama dengan b.
Contoh :
9
x2 + 5x + 6 = (x + …) (x + …)
Sobat misalkan, x2 + 5x + 6 = ax2 + bx + c, diperoleh a = 1, b = 5, dan c
= 6.
Untuk mengisi titik-titik, tentukan dua bilangan yang merupakan faktor
dari 6 dan apabila kedua bilangan tersebut dijumlahkan, hasilnya sama
dengan 5. Faktor dari 6 adalah 6 dan 1 atau 2 dan 3, yang memenuhi
syarat adalah 2 dan 3 karena 2 + 3 = 5
Jadi, x2 + 5x + 6 = (x + 2) (x + 3)
b. Pemfaktoran Bentuk ax2 + bx + c dengan a ≠ 1
Sebelumnya, sobat telah memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1.
Sekarang kamu akan mempelajari cara memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c
dengan a ≠ 1.
Perhatikan contoh berikut:
(x + 3) (2x + 1) = 2x2 + x + 6x + 3
= 2x2 + 7x + 3
Dengan kata lain, bentuk 2x2 + 7x + 3 difaktorkan menjadi (x + 3) (2x +
1). Adapun cara memfaktorkan 2×2 + 7x + 3 adalah dengan membalikkan
tahapan perkalian suku dua di atas.
2x2 + 7x + 3 = 2x2 + (x + 6 x) +3
= (2x2 + x) + (6x + 3)
= x (2x + 1) + 3(2x + 1)
= (x + 3)(2x+1)

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Aljabar diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Arab bernama


Al-Khawarizmi.Konsep aljabarini merupakan konsep penting dalam matematika. aljabar
adalah benang pemersatu dari hampir semua bidang matematika. Kata aljabar juga
digunakan dalam hal-hal yang lebih spesifik. Jenis khusus dari objek matematika dalam
aljabar abstrak disebut "aljabar", kata ini digunakan, misalnya, dalam ungkapan aljabar
linear dan topologi aljabar. Sifat-Sifat Integral, yaitu :
1. ∫ k f(x) dx = k ∫ f(x) dx   (k = konstan)
2. ∫{f(x) ± g(x)} dx =  ∫ f(x) dx ± ∫ g(x) dx
Terdapat 7 istilah umum yang perlu diketahui untuk memahami bentuk/model suatu
aljabar dasar, yaitu : Rumus Persamaan, Variabel (Peubah), Koefisien (Coefficient),
Konstanta (Constant), Eksponen (Pangkat), Derajat, Suku. Rumus aljabar berupa,
Penjumlahan dan Pengurangan Aljabar, Perkalian Bentuk Aljabar, Perpangkatan Bentuk
Aljabar.

11
DAFTAR PUSTAKA

 "algebra". Oxford English Dictionary. Oxford University Press.


I. N. Herstein, Topics in Algebra, "An algebraic system can be described as a set of
objects together with some operations for combining them." p. 1, Ginn and Company,
1964
I. N. Herstein, Topics in Algebra, "...it also serves as the unifying thread which interlaces
almost all of mathematics." p. 1, Ginn and Company, 1964
https://www.advernesia.com/blog/matematika/aljabar/
https://smatika.blogspot.com/2016/08/integral-fungsi-aljabar.html

12

Anda mungkin juga menyukai