Koperasi Dalam Ekonomi Mikro
Koperasi Dalam Ekonomi Mikro
PENDAHULUAN
1
Ekonomi kerakyatan yang dimanisfestasikan melalui koperasi memiliki pijakan
konstitusional yang kuat dan bergayut langsung dengan nadi kehidupan rakyat
kecil.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Bila koperasi bertujuan memaksimumkan dividen yang dapat
didistribusikan kepada anggota, koperasi hendaknya memproduksi output pada
saat perbedaan harga dan biaya rata-rata adalah yang paling besar.
Dari kelima alternatif penetapan harga, alternatif-alternatif perilaku
memaksimumkan output, meminimumkan biaya rata-rata dan pemecahan
kompetitif (keseimbangan kompetitif) merupakan aturan yang paling sering
digunakan sebagai pengambil keputusan–keputusan mengenai harga koperasi.
Tetapi harus diingat, dari sudut pandang ekonomitidak dapat dideduksi bagi
semua koperasi. Masing-masing aturan memberikan corak tertentu pada setiap
kelompok dalam koperasi. Maka kebijakan harus disesuaikan agar optimal bagi
suatu koperasi.
4
Kelemahan strategi ini adalah bila koperasi tidak dapat mempertahankan
jumlah penjualan tertentu kepada anggotanya dan selalu memenuhi permintaan
anggotanya, maka:
1. Anggota akan menjadi pesaing koperasinya sendiridengan menjual barang
yang dibeli dari koperasi ke pasar dengan harga pasar yang berlaku.
2. Penambahan output untuk memenuhi permintaan anggota akan menaikkan
biaya produksi rata-rata.
Sedangkan keuntunganya adalah koperasi akan menambah pendapatan
yang cukup dari nonanggota untuk pengembangan usaha koperasi. Bila koperasi
dapat mempertahankan tingkat penjualan tertentu kepada anggotanya, koperasi
dapat menunjukkan keunggulan pelayanan kepada anggota sebesar harga
pelayanannya.
5
perusahaan nonkoperasi menjualnya. Penjualan hanya dapat dilakukan sampai
dengan output Q1, lebih dari itu koperasi akan menderita kerugian.
Kendatipun koperasi dengan kemampuan rendah memiliki biaya yang
lebih tinggi dari pada pesaingnya, namun ia dapat memperoleh keuntungan
maksimum jika menjual sebanyak Q0 pada harga P1. Tetapi kondisi ini akan
menghasilkan tekanan yang berat bagi koperasi karena tingkat efisiensi
perusahaan nonkoperasi yang lebih tinggi merangsang anggota atau anggota
potensial untuk beralih perhatian ke perusahaan nonkoperasi. Jadi kebijaksanaan
menetapkan harga pada posisi laba maksimum hanya bisa dilaksanakan jika
loyalitas anggota terhadap koperasinya cukup tinggi.
B. Kasus koperasi dengan kemampuan lebih tinggi
Suatu koperasi dengan tingkat kompetitif yang lebih tinggi dapat
memproduksi output dengan biaya lebih rendah daripada pesaingnya.
Bila koperasi menetapkan harga sesuai dengan prinsip maksimalisasi
profit, keuntungan yang dapat diraih oleh koperasi akan lebih besar dibanding
dengan perusahaan pesaingnya karena ia dapat menjual lebih banyak pada tingkat
harga yang sama dari pesaingnya. Situasi seperti itu sulit untuk distabilkan, dan
keunggulan koperasi akan dierosi oleh waktu. Koperasi akan memperoleh
semakin banyak keuntungan dengan memenuhi permintaan anggota.
Dari ketiga kasus di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada pasar
persaingan sempurna, dalam jangka pendek koperasi tidak akan memperoleh
keunggulan dalam memberikan manfaat tidak langsung kepada anggotanya
walaupun manfaat itu diterima dalam waktu yang sangat pendek.
6
Dalam jangka panjang, keseimbangan suatu perusahaan dicapai pada saat
RLAC=MC=P=AR. Jadi pada pasar persaingan sempurna, kondisi ekuilibrium
dalam jangka panjang dicapai pada saat perusahaan tidak mendapatkan
keuntungan tetapi tidak juga menderita kerugian. Tentu saja kondisi ini berlaku
pula pada koperasi yang mempunyai kemampuan sama dengan pesaingnya.
Dalam jangka panjang, harga dalam pasar persaingan sempurna akan sama dengan
biaya rata-rata minimum. Jumlah produksi koperasi sebanyak Q 1 menunjukkan
tingkat produksi yang optimal dalam jangka panjang karena kelebihan ataupun
kekurangan dari tingkat produksi tersebut hanya akan menghasilkan kerugian.
B. Kasus koperasi dengan kemampuan lebih rendah
Karena koperasi hanya pemain kecil dalam pasar, maka dalam jangka
panjang pun ia tidak akan mampu mempengaruhi harga. Koperasi tidak dapat
meminta anggotanya untuk menerima harga yang lebih tinggi daripada
saingannya. Dengan biaya yang lebih tinggi, koperasi akan menderita kerugian.
Dalam jangka pendek, koperasi berkemampuan rendah dapat bersaing
dibawah kondisi tertentu, tetapi hal itu bukan dalam kasus jangka panjang. Dalam
jangka panjang kematian koperasi tidak dapat dihindarkan. Koperasi dengan
kemampuan rendah mungkin bisa bertahan hidup sejenak bila ditolong oleh
antusiasme dan loyalitas anggota. Tetapi jika koperasi tidak berhasil dalam
mengurangi biaya dalam jangka panjang,koperasi akan mudah gulung tikar.
C. Kasus koperasi dengan kemampuan tinggi
Suatu koperasi dengan kemampuan manajerial lebih tinggi dapat
menyingkirkan saingannya dalam pengertian ganda:
1) Dapat menyediakan barang dengan harga lebih rendah
2) Dapat memberikan keuntungan dengan para anggotanya bila koperasi
menjual dengan harga pasar.
Bila dilihat dari kajian di muka, koperasi yang mempunyai keunggulan
dalam jangka pendek akan dihadapkan pada satu hal yaitu jika menetapkan harga
lebih rendah daripada harga pasar, akan ada kondisi yang akan mendorong
perluasan produksi sebagai akibat banyaknya permintaan anggota. Perluasan
produksi akan terus berlangsung hinggakapasitas produksi mencapai batas
tertentu. Yaitu pada saat terjadi AC=P (keuntungan 0).
7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Suatu koperasi yang memiliki kemampuan manajerial dengan para
pesaingnya, ia tetap tidak akan mampu menawarkan pelayanan kepada para
anggotanyadengan lebih baik daripada pesaingnya. Oleh karena itu jika koperasi
ingin memberikan keunggulan pelayanan kepada anggotanya, maka dalam
persaingan sempurna, koperasi harus mempunyai kemampuan mengadakan
inovasi yang lebih tinggi tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam
jangka panjang. Ini adalah tugas yang sangat berat bagi koperasi dan kebanyakan
koperasi tidak akan sanggup memenuhinya.
Dalam jangka panjang, diharapkan keunggulan kompetitif dapat tercipta
dengan introduksi inovasi baru. Tetapi perusahaan perseorangan dan perusahaan-
perusahaan lain yang nonkoperasi akan melakukan hal yang sama, sehingga
koperasi tidak mempunyai keunggulan khusus. Oleh karena itu koperasi harus
meningkatkan kemampuan inovatifnya dengan laju yang lebih cepat dari
perusahaan pesaingnya.hanya dengan cara seperti itu koperasi dapat mempunyai
keunggulan pelayanan kepada anggotanya dibandingkan pesaingnya baik dalam
jangka panjang maupun jangka pendek. Keunggulan koperasi jangka panjang dari
keanggotaan koperasi adalah lebih sulit untuk direalisasikan oleh koperasi,
terutama dinegara-negara sedang berkembang. Banyak ahli teoritis koperasi yang
pada akhirnya berkesimpulan bahwa dalam pasar persaingan sempurna koperasi
tidak dapat memberikan kelebihan dibandingkan perusahaan nonkoperasi.
3.2 Saran
Koperasi adalah organisasi ekonomi yang berfungsi mensejahterakan para
anggotanya. Bagi negara yang masih berkembang seperti Indonesia sangat
diperlukan untuk mengembangkan ekonomi Indonesia, oleh karena itu peran
koperasi di Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi.
8
DAFTAR PUSTAKA