Dapus 12
Dapus 12
Abstrak : Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada anak yang dapat
dilihat dari berbagai aspek, antara lain aspek fisik. Perkembangan anak terdiri dari
perkembangan motorik, perkembangan kognitif, dan perkembangan bahasa, dimana
perkembangan ini harus dilalui sesuai periode perkembangan atau sesuai umur anak. Tujuan
Penelitian : Untuk mengetahui hubungan stimulasi motorik dengan perkembangan pada balita
usia 3-5 tahun didesa Paslaten wilayah. Metode : Desain ini menggunakan penelitian deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan menggunakan uji chi-square jumlah
populasi yang di ambil sebanyak 57 balita Sampel yang digunakan dengan metode total
sampling. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti prinsip etik penelitian berdasarkan
Komite Nasional Etik Penelitian Kesehatan dalam merupakan sebagai berikut:
Kesimpulan : Hubungan Stimulasi Motorik dengan Perkembangan Fisik Balita Usia 3-5
Tahun Didesa Paslaten Wilayah Kerja Puskesmas Remboken, Tahun 2019, dan dengan adanya
penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan Puskesmas setempat
dalam memberikan sosialisasi kepada ibu – ibu yang memilki anak balita dalam pengetahuan
dan perkembangan anak dalam kehidupan anak balita. Diketahui bahwa sebagian besar
responden mempunyai kategori yang memiliki perkembangan normal.
Kata Kunci : Stimulasi Motorik, Perkembangan Fisik Balita.
1
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
3
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
4
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
5
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
sebanyak 36 responden (67%) sedangkan luar anak, dapat berupa latihan atau
sebagian kecil yaitu sebanyak 6 responden bermain. Menurut Nursalam yang dikutip
(11%) berumur > 35 tahun. Menurut Rizki, 2016 bahwa pemberian stimulasi
Imelda, 2017, menjelaskan bahwa semakin adalah perangsangan dan latihan-latihan
dewasa usia orang tua akan lebih terhadap kepandaian anak yang datangnya
memahami dalam mengasuh, mendidik dan dari lingkungan di luar anak.
mencukupi kebutuhan gizi anak sehingga
mampu meningkatkan perkembangan anak Perkembangan Fisik
dibandingkan usia orang tua yang lebih Berdasarkan hasil menunjukan
muda bahwa sebagian besar balita mempunyai
kategori perkembangan fisik normal yaitu
Hasil Univariat sebanyak 38 balita (66.7%) dan balita yang
Stimulasi Motorik memiliki perkembangan fisik yang
Berdasarkan hasil menunjukan bahwa Abnormal sebanyak 19 balita (33.33%).
sebagian besar responden mempunyai Kurnia 2016 mengatakan bahwa
kategori stimulasi baik yaitu sebanyak 37 perkembangan motorik anak sangat
anak balita (64.9%), dan balita yang tergantung pada seberapa banyak stimulasi
memiliki stimulasi motorik buruk sebanyak dan dorongan yang diberikan. Hal ini
20 balita (35.1%). Hasil penelitian ini juga disebabkan karena otot-otot anak baik halus
sejalan dengan penelitian yanga dilakukan ataupun kasar belum mencapai
oleh Sutrisno MY. (2014). dengan judul kematangan. Dengan latihan-latihan yang
hubungan pemberian stimulasi dengan cukup akan membantu anak untuk
perkembangan motorik kasar pada bayi usia mengendalikan gerak ototnya sehingga
12 – 24 bulan, ketahui bahwa yang mencapai kondisi perkembangan yang
memberikan stimulasi baik yaitu 38 optimal yang ditandai dengan mampunya
responden (70%) dan yang memberikan anak menyelesaikan tugas perkembangan
stimulasi cukup 5 responden (9%). sesuai usianya. Rizky, 2015 mengatakan
Perkembangan Stimulasi motorik bahwa semakin dini stimulasi yang
yang baik pada anak yaitu anak bisa diberikan, maka perkembangan anak akan
melakukan pergerakan tubuh sambil semakin baik. Semakin banyak stimulasi
mengikuti ibu yang mengajarkan, anak juga yang diberikan maka pengetahuan anak
sudah bisa menggambar, memegang suatu menjadi luas sehingga perkembangan anak
benda, balita juga bisa merespon suara saat semakin optimal.
dipanggil namanya, mengikuti perintah dan
bisa berbicara spontan. Anak dengan Hasil Bivariat
perkembangan stimulasi yang buruk adalah Berdasarkan hasil tabulasi silang
anak yang tidak bisa besosialisasi dengn menunjukan bahwa sebanyak 20 anak balita
lingkungan, anak juga tidak bisa tidak bisa (35.1%) yang mempunyai stimulasi
berkomunikasi dengan baik pada umur 3 motorik buruk, terdapat 11 responden
sampai 5 tahun. Suhartini (2011). Hasil (19.3%) yang memiliki perkembangan fisik
penelitian ini sesuai teori yang abnormal, dan terdapat 9 responden
dikemukakan Soetjiningsih (2010) Oki, (15.8%) yang memiliki perkembangan fisik
2016, bahwa kebutuhan dasar normal. Terdapat sebanyak 37 anak balita
perkembangan anakpada faktor lingkungan (64.9%) yang memiliki stimulasi motorik
memberikan pengaruh yang positif bagi baik, terdapat 8 anak balita (14.0%) yang
tumbuh kembang anak dan dapat memiliki perkembangan fisik yang
dikelompokkan menjadi: Asuh (Kebutuhan abnormal dan sebanyak 29 anak balita
fisik - biomedis), Asih (Kebutuhan emosi (50.9%) yang memiliki perkembangan fisik
dan kasih sayang), dan Asah (stimulasi) normal. Hasil analisis dengan
yaitu adanya rangsangan dari lingkungan menggunakan uji Chi-Square memperoleh
6
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
nilai signifikan = 0.01 atau lebih kecil dari belajar, anak nakal/delinkuensi, alienasi
nilai α 0.05 maka dengan demikian dapat atau pecandu, dan rehabilitasi
disimpulkan bahwa terdapat Hubungan cacat. Supratiknya.A. (1995)
Stimulasi Motorik dengan Perkembangan
Fisik Balita Usia 3-5 Tahun Didesa Paslaten SIMPULAN
Wilayah Kerja Puskesmas Remboken, Diketahui bahwa sebagian besar
Tahun 2019. responden mempunyai kategori stimulasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan motorik baik dan perkembangan fisik yang
penelitian yanga dilakukan oleh Imelda, baik. diketahui bahwa sebagian besar
2017. dengan judull hubungan stimulasi responden mempunyai kategori yang
dengan perkembangan motorik halus pada memiliki perkembangan normal. ada
anak usia 48-60 bulan di smart school hubungan stimulasi motorik dengan
anduonohu kota kendari tahun 2018 dengan perkembangan fisik balita usia 3-5 tahun
hasil uji statistik chi-square dengan tingkat didesa Paslaten wilayah kerja Puskesmas
kemaknaan α=0,05 di peroleh nilai p=0,021 Remboken, Tahun 2019.
yang berarti bahwa ada hubungan stimulasi
dengan perkembangan motorik halus. DAFTAR PUSTAKA
stimulasi di tahap ini masih terdapat Cempaka. (2016). Hubungan Stimulasi
stimulasi buruk dan perkembangan anak perkembangan Terhadap
yang abnormal di desa Paslaten di wilayah Perkembangan Anak Usia 0-5 tahun
kerja Puskesmas karena masih banyak di RW Kelurahan Kalicari Kota
orang tua yang kurang memberikan waktu Semarang.
anak untuk mandiri dalam melakukan eprints.undip.ac.id/49601/1/PROPO
aktiftas bermain, ibu juga kurang SAL_BUNEG.pdf. didownload pada
mengajarkan bersosialisasi dengan tanggal 04 Februari 2019 pukul
lingkungan, dan kurangnya pemberian 20.00 WIB
nutrisi sehingga anak balita
pertumbuhannya abnormal. Ada juga anak Cintya dkk. (2015). Teori dan Konsep
yang stimulasinya baik tapi Tumbuh Kembang. Jogjakarta:
perkembangannya abnormal karena sesuai Nuhamedika.
dengan fisik dan kondisi anak tersebut. Departemen Kesehatan RI.2015.
Selain gangguan fungsi fisik dan DeteksiDini Tumbuh
psikomotor, perkembangan abnormal juga Kembang Balita.
terdapat gangguan perkembangan berupa http://www.indonesian-
cacat mental. Terjadinya cacat mental publichealth.com/deteksi-dini-
disebabkan oleh dua factor, yaitu factor tumbuh-kembang- balita/. Di
organik dan faktor non organik. Faktor download pada tanggal 04 Februari
organik berupa faktor prakonsepsi, faktor 2019 pukul 22.10 WIB
prenatal, faktor prenatal premature asfiksi,
dan faktor post natal. Sedangkan faktor non Imelda, 2017. Pengetahuan Ibu Tentang
organik berupa kemiskinan dan keluarga Pemberian Stimulasi Dan
yang tidak harmonis, faktor sosiokultural, Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-
interaksi anak dengan pengasuh kurang 5 Tahun) Di Banda Aceh, Jurnal
baik, dan lain sebagainya.gangguan fungsi Kurnia, 2016. Perkembangan Motorik
fisik dan psikomotor serta cacat mental, Kasar Anak Usia Pra Sekolah Gross
gangguan yang lain yang ditimbulkan Motor Development Of Preschools
akibat perkembangan abnormal, yaitu Children, Jurnal
gangguan psiko sosial dan perilaku. Dalam
gangguan ini dapat menimbulkan Autistik,
anak sukar didik, anak dengan gangguan
7
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 7 Nomor 2, Agustus 2019
Lindawati. (2014). Faktor-faktor yang Sutrisno MY. (2014). Hubungan Status gizi
Berhubungan dengan Perkembangan dengan perkembangan Motorik Kasar
Motorik Anak Usia Pra Anak usia 6-24 bulan di Posyandu
Sekolah.eprints.ums.ac.id/46410/8/ Mandalawangi pandeglang Banten.
DAFTAR%20PUSTAK.pdf. Di repository.uinjkt.ac.id/dspace/.../MO
download pada tanggal 02 Februari HAMMAD%20YOGI%20SUTRISN
2019 pukul 20.00 WIB. O-FKIK.pdf diakses pada tanggal 19
Maret 2019 pukul 21.40
Novianti, (2015). Meningkatkan
Perkembangan Motorik Kasar Anak Supratiknya.A. 1995. Mengenal Perilaku
Kelompok B2 Semester II Tk Widya Abnormal. Yogyakarta: Kanisius
Santhi. e-journal PG-PAUD : Mine coins - make money:
Universitas Pendidikan Ganesha, http://bit.ly/money_crypto
Vol 3 (1). Diunduh pada tanggal 1
Oktober 2015. Yufi, 2016. Hubungan pemberian stimulasi
dengan perkembangan motoric kasar
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi pada bayi usia 6-12 bulan di Desa
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Banjaragung Kecamatan Puri
Cipta. Kabupaten Mojokerto, Jurnal.
Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan .Jakarta: Salemba
Medika
Oki, 2016 Perbedaan Pertumbuhan Fisik
Dan Perkembangan Motorik Kasar
Siswa Laki-Laki Dan Perempuan
Kelas Atas Sdn Kalongan 4 Ungaran
Timur, Jurnal.
Rizki. P, 2016 tingkat perkembangan anak
pra sekolah usia 3-5 tahun yang
mengikuti dan tidak mengikuti
pendidikan anak usia dini (PAUD,
Jurnal
Soetjiningsih. (2010). Buku Ajar Tumbuh
Kembang Anak dan Permasalahanya.
Jakarta: Sagung Seto.
Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta: Kedokteran EGC.
Suhartini. (2011). Perkembangan Motorik
Anak Toddler pada Ibu Bekerja dan
Ibu Tidak Bekerja.
http://journal.unair.ac.id/download-
fullpapers-pmnj26e02e4 f68full.docx
.Didownload pada tanggal 02
Februari 2019 pukul 21.05 WIB.
Sunyoto & Setiawan. (2013). Statistika
Sebagai Pengertian Ilmu