IK.05/SYAW/MKN/2015
INSTRUKSI KERJA
SEYANG Tanggal : 12/Januari//2015
Revisi :
PREVENTIVE MAINTENANCE Halaman : 1 dari 5
MESING SEWING (JARUM SATU)
Revisi :
PREVENTIVE MAINTENANCE Halaman : 2 dari 5
MESING SEWING (JARUM SATU)
1.1. Mesi harus dalam keadaan mati / Off dan cabut kabel dari stop kontak
1.2. Periks ujung stop kontak / plung tidak terbakar dan tidak kendor
1.3. Pastikan arus listrik stabil dapat di cek dengan menggunakan Amperemeter atau test
pen pada saat Kabel terpasang
1.4. Tidak ada bagian kabel yang sobek / terkelupas dan terlilit kencang yang dapat
mengakibatkan putusnya kabel .
1.5. Alur kabel tersusun dneganj rapih dan jauhkan dari pully atau vant belt mesin
1.6. Periksa switch ON/OFF dan pastikan masih dapat berfungsi dengan baik
1.7. Saat mesin dinyalakan/posisi ON,pedal dalam kondisi standar atau diposisi tengah
dan lihat posisi jarum harus berada di posisi atas atau naik.
3. PENGATURAN ROTARY
3.1. Pemeriksa rotary dengan memutar pully mesin dan pastikan ujung rotary berada di
posiiisiii lekukan ujung jarum . Apabila posisi peeemasangan jarum sudah sesuai
tetapoi settingan rotary tidak tepat maka perlu dilakukan peeengggaturan ulang
rotary.
3.2. Untuk mengatur rotary harus membuka plat mesin dengan menggunakan obeng
minus (-) terlebih dahulu,kendurkan toiga buat di sekitar rotary yang terdiri dari 2
baut besar dan 1 baut kecil , setelah dibuka jarum diturunkan sampai habis dengan
memutar pully kemudian naikkan sedikit sampai needle bar / tiang jarum tepat di
poisi ujung rotary kemudian kencangkan baut dan pastikan saat mengencanghkan
baut posisi rotary tidak berubah ,tutup kembali plat mesin.
Revisi :
PREVENTIVE MAINTENANCE Halaman : 3 dari 5
MESING SEWING (JARUM SATU)
4.1. Pemeriksaan needle plate dengan memastikan permukaan needle plate rata dan lurus serta
lubang-lubang tempat msuk jarum msih komplit dan tidak tajam pada bagian sisinya .
4.2. Pemeriksaan needle bar dengan mmeriksa keausan baut pada needle bar dnegan memutar
dengan obeng minus,pastikan dudukan needle bar tidak goyang dan lurus dengan posisi
jarum jarum dnegan needle plate .
5. PENGATURAN JARAK JAHITAN / SPI (STITCH PER INCH)
5.1. Untuk merubah ukuraan karak jahitan dapat dilakukan dengan memutar pengaturan jarak
jahitan dari 1 sampai dengan 4 sesuai dengan permintaan banyaknya jahitan per inch (SPI)
5.2. Apabila haisl jarak jahitan masih kurang maka pengaturan jarak jaitan diputar ke kanan atau
ke angka yang lebih besar dan kalau terlalu lebar jarak jahitannya maka diputar ke kiri .
5.3. PENGATURAN TENSION BENANG
5.3.1.Tekanan spring tension harus stndar sesuai dengan tebal tipisnya kain yang dijahit
dengan memutar kekanan untuk menambah tekanan benang dan putar kekiri untuk
mengurangi tekanan benang .
5.3.2.Seimbangkan tekanan tension anatara benang looper dengan benang jarum .
Tekan switch operasional untuk maju dan memundurkan jahitan,pastikan gerakan dan
jarak jahitan stabil .
6. PEMERIKSAAN DAN PERGANTIAN OLI
6.1. Pada saat hendak melaksanakan pemriksaan oil/minyak,meisn ahrus dalam kondisi mati/off.
6.2. Angkat dan mirngkan mesin sehingga oli/minyak dalam mesin dapat terlihat dan lihat kondisi
volume oli/minyak dengan tanda yang ada pada dalam tangka minyak/oli harus diantara batas
level low dan high .
6.3. Apabila kondisi volume minyak / oli di atas batas high maka volume minyak/oli harus
dikurangi dan apabila di bawah batas low maka volume minya / oli harus ditambah .
6.4. Penggantian minyak/oli rata-rata setelah 6 bulan dip[akai atau sebelumnya bila dinggap
perlu dengan melihat keruhnya minyak pada mesin .
PT SEYANG ACTIVEWEAR IK Nomor
IK.05/SYAW/MKN/2015
INSTRUKSI KERJA
SEYANG Tanggal : 12/Januari//2015
Revisi :
PREVENTIVE MAINTENANCE Halaman : 4 dari 5
MESING SEWING (JARUM SATU)
6.5. Apabila minyak perlu diganti maka siapkan tabung untuk menampung minyak dan
letakkan diawah meisn tempat keluarnya minyak saat baut penutup pembuangan
dibuka,setelah baut penutup dibuka minyak akan terbuang ke tempat penampung dan
bersihlan tangka minyak mesin dengan kain untuk mengangkat kotoran dalam
tangka kemudian tutup kembali baut penutup pembunagan dna tuangkan minyak
mesin sesuai standar yang ada dalam tangka minyak yaitu diantara level high dan
low .
6.6. Pastikan selang minyak/ oli tidak bocor, untuk memeriksa kebocoran minyak / oli
dnegan putar pulley ke arah kanan dan tutup kembali mesin pada dudukan meisn
kemudian nyalakan mesin dalam posisi ON kemudian injak pedal dan lihat pada
kaca pengontrol level minyak ( oil level Sight window )
6.7. Apabila selang oli bocor maka minyak tidak akan keluar ke kaca pengontrol level
minyak (oil Level sight Window).
7. PEMERIKSAAN TEMPAT BENANG
7.1. Pemeriksaan tempat / tiang benang pada dudukannya untuk emmastikan tidak labil
atau goyang dan alur benang masuk pada lubang sesuai dengan alur standar.
7.2. Apabila dudukan tempat benang goyang maka kencangkan screw/baut yang
mneghubungkan tiang benang pada dudukan mesin
7.3. Pastikan semua alur benang bersih dari debu yang menyumbat saat dilewati benang.
8.1. Angkat sepatu dnegan menggeser panel bawah mesin dengan menggunakan paha /
lutut.
8.2. Putar Pulley sampai poisi feed dog/gigi pada bagian yang paling ats kemudian diraba
dengan jari untuk mengetahui ketajman feed dog/gigi sesuai dnegan bahan atau kain
yang dijahit .
8.3. Pengaturan gigi rendahnya feed dog/gigi dengan cara mematikan mesin terlebih
dahulu kmeudian angkat mesin dan miringkan,kendorkan baut AS gigi kemudian
setting tinggi feed dog/gigi sesuai keinginan dan kencangkan baut pada AS gigi dann
tutup kembali mesin pada dudukannya .
8.4. Untuk penggantian feed dog/gigi dengan cara mematikan mesin kemudian buka
needle plate mesin dan buka baut dan lepaskan feed dog/gigi mesin kemudian ganti
dnegan yang baru dan pasang kembali baut feed dog / gigi kemudian setting sesuai
tinggi yang dihrapkan dan kencangkan,tutup kembali needle plat dan mesin
dudukannya .
PT SEYANG ACTIVEWEAR IK Nomor
IK.05/SYAW/MKN/2015
INSTRUKSI KERJA
SEYANG Tanggal : 12/Januari//2015
Revisi :
PREVENTIVE MAINTENANCE Halaman : 5 dari 5
MESING SEWING (JARUM SATU)
9. PEMERIKSAAN VAN BELT ( TRANSMISSION BELT )
9.1. Standar tekanan van belt adaah 1-2 cm untuk tingkat toleransi kelenturan pada saat
terpasang
9.2. Periksa kondisi fisik van belt untuk memastikan van belt belum aus,sobek atau
hamper putus apabila kondisi vanblet sudah tidak layak untuk digunakan maka
harus dilakukan penggatian .
9.3. Penggantinan van belt dengan cara mematikan mesin terlebih dahulu kemudian
buka body mesin dengan mengangkat dan miringkannya,buka tutup vanbelt pada
bagian tas dan bawah dengan melepasn bautnya dan lepaskan van belt dari poros
pully dang anti dnegan van beltyang baru kemudian pasang kembali tutup vanbelt
pada bagian atas dan bawah dn kembalikan mesin pada posisi semula .
9.4. Periksa kembali tekanan van belt dengan standar tekanan dnegan tingkat toleransi
kelenturan 1~2 cm .
10.1. Pemeriksaan dapat dilakukan dnan mendengarkan suara dynamo mesin dalam
kondisi beruisik atau halus untuk dapat mengetahui ke ausan bearing / leher pada
mesin .
10.2. Proses penggantian bearing atau lehr pada mesin harus dilakukan pada saat mesin
dalam kondisi Off aau mati .
10.3. Angkat dan miringkan mesin dari dudukan mesin supaya vamnbelt dalam kondisi
kendor kemudian lepaskan van belt dari dinamoo
10.4. Lepaskan dynamo dari dudukan mesin dengan melepaskan baut penahan dynamo
kemudian buka cover / penutup dynamo .
10.5. Setelah penutup dinamo terbuka kemudian buka rotor dinamo dna bearing
kemudian ganti dnengan bearing yang baru
10.6. Pasang kembali rotor dan tutup dinamo kemudian lakukan pengaturan kampas rem .
10.7. Pasang dinamo pada dudukannya di mesin