NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Chery Aprilina
09.12.3925
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
DESIGN OF EDUCATION GAME
“COOKING FOR CHILD”
Chery Aprilina
Hanif Al Fatta
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Design of Education Game “Cooking for Child” is a game about the way to cook
and know about what is all about in the kitchen. This game is specialized for kids above
seven years old. This game consists lots of education such as the names of cooking
utensils and their functions, also the english name of them. Otherwise, there is also some
rules to play this game like the preparation before, during, and after cooking. This game
also includes safety cooking codes
This game is made to educate kids to cook carefully, thus this game has themed
for kids. Furthermore, writer wants the kids enjoy this game while studying about cooking.
This edu-game, Cooking for Child, is hoped can bring the kids become mastering in
cooking with their parents help surely
In making this game, authors chose Flash to make a quality game and full of
animation. Flash animation is a popular technology today so widely supported by various
parties. Flash is one of latest technology that supports animations including the many
choices of using colors, especially bright colors that can interacts kids to play this game.
1
3.1.1 Definisi Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponen-komponen
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
9
perbaikan-perbaikannya”.
Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari
pengembangan system yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan
sistem informasi yang dihasilkan nantinya. Tahapan ini sangat penting
10
karena menentukan bentuk sistem yang harus dibangun.
Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat
penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di
tahap selanjutnya. Analisis sistem ini dilakukan oleh seseorang yang
disebut analisis sistem. Tugas utama analis sistem dalam tahap ini
diperlukan yaitu menemukan kelemahan-kelemahan dari sistem, sehingga
dapat diusulkan perbaikannya.
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis
dengan cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses
output informasi untuk membantu peningkatan proses organisasional.
3.1.2 Analisis SWOT
Tahap yang di lakukan untuk mengidentifikasi masalah, maka
harus dilakukan analisis terhadap kelebihan atau kekuatan, kelemahan,
kesempatan dan ancamannya. Panduan ini dikenal dengan SWOT
analysis (Strength, Weakness, Oportunity, Threat).
Penyusun menggunakan analisis SWOT karena analisis SWOT
merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu
proyek. Alasan menggunakan analisis SWOT yaitu dapat digunakan untuk
berbagai macam permasalahan, misalnya menyusun strategi
implementasi, misalnya strategi implementasi fungsional pemanfaatan
teknologi informasi dan telekomunikasi.
Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan
peluang perusahaan serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jika
diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini memiliki implikasi yang
11
bagus dan mendalam bagi desain dari strategi yang berhasil.
3.1.4.1 Faktor Kekuatan (Strength)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Game Edukasi “ Cooking for Child “ memiliki kekuatan
sebagai berikut:
1. Game ini membantu user dalam belajar memasak lebih
mudah, melatih daya ingat dan menciptakan kreativitas
pada anak, karena di permainan belajar memasak ini
terdapat menu ada apa di dapur yang menjelaskan jenis
bahan, peralatan masak beserta fungsinya dalam bentuk
gambar dan tulisan. Sewaktu memasak user akan
mengetahui bahan atau peralatan apa yang sedang
digunakan.
2. Interface yang menarik.
3. Terdapat teori mengenai dapur dan memasak guna
menambah pengetahuan anak.
4. Terdapat kode keamanan memasak.
2
5. Game ini menggunakan Bahasa Indonesia dan dibagian
pengenalan peralatan alat masak disertakan Bahasa
Inggris.
3.1.4.2 Faktor Kelemahan (Weakness)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Kelemahan yang terdapat dalam game ini bisa
ditemukan antara lain:
1. Level permainan kurang banyak.
2. Teori dalam memasak dan pengenalan alat masak yang
secukupnya.
3. Implementasi model permainannya hampir sama dengan
permainan yang banyak beredar, yaitu cooking
academy, puzzle maniac, puzzle bubble (games.co.id).
3.1.4.3 Faktor Peluang (Oportunities)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang
yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan dan memasarkan game ini antara lain :
1. Fitur dan teknologi kemampuan software yang
berkembang mendukung hasil yang semakin baik.
2. Anak-anak sekarang lebih menyukai game komputer,
baik online maupun offline.
3.1.4.4 Faktor Ancaman (Treath)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar.
Ancaman utama yang patut diperhitungkan dalam pengembangan
game ini adalah semakin banyaknya game-game sejenis, seperti
cooking academy, puzzle maniac, puzzle bubble (games.co.id).
3.1.5 Analisis Kebutuhan Sistem
1. Kebutuhan fungsional
Sistem menampilkan empat menu dalam permainan yaitu
Menu Utama, Masak Yuk, Ada Apa di Dapur, dan Setelan.
User dapat memilih langsung ke permainan memasak atau
mengenal lebih terlebih dahulu tentang isi dapur.
a. Sistem dapat memberikan petunjuk memainkan atau
menggunakan game
User dapat menggunakan game dengan baik.
b. Sistem dapat menampilkan nilai tertinggi dalam setiap
permainan.
Sistem dapat memasukkan nama pemain dan menampilkan
total nilai dalam setiap permainan.
2. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional meliputi kebutuhan – kebutuhan
pendukung untuk menjalankan game tersebut, diantaranya :
a. Digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows
XP, Windows 7.
b. Seperangkat komputer dengan kebutuhan
spesifikasi minimum pentium IV
c. Kebutuhan RAM 512 MB
d. Mouse
e. Speaker
3
3.1.5.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak sistem operasi adalah perangkat yang
digunakan untuk menjalankan kegiatan di dalam komputer.
Adapun perangkat lunak sistem operasi yang dibutuhkan adalah
perangkat lunak yang mampu menjalankan game ini. Perangkat
lunak yang digunakan dalam pembuatan game ini adalah :
a. Microsoft Windows 7 Ultimate
b. Adobe Flash CS3
c. Corel Draw X4
d. Adobe Soundbooth CS4
3.1.5.3 Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras adalah semua bagian dari komputer
berupa benda fisik yang mendukung proses kerja sistem.
Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 Unit Komputer
a. Processor : Intel Core i3
b. Mainboard : FOXCONN
c. VGA : MSI GT 430 1GB
d. Memory : ELIXIR DDR3 2GB
e. Harddisk : 500 GB SATA
f. LCD : Samsung LED
g. Mouse USB + MICROSOFT Keyboard + speaker
4. Implementasi Dan Pembahasan
4.1 Implementasi
Bab ini akan membahas implementasi dari analisis dan perancangan yang
ada pada Bab III. Hal-hal yang dibahas dalam implementasi mancakup
implementasi user interface dan skrip program yang diperlukan dalam membangun
aplikasi game edukasi “ Cooking For Child”.
4
Gambar 4. 1 Hasil Scan Gambar
5
4. Lalu Export Objek dengan format sebagai berikut :
a. Pilih ekstensi PNG, karena format ini bisa membuat background
menjadi transparan. Jangan lupa memberi nama, Lalu centang pada
selected only. Dan klik OK.
6
Gambar 4. 6 Format PNG
5. Proses Export objek selesai.
Untuk Objek - objek yang digunakan untuk membuat game "Cooking For
Child" juga melalui proses Coloring dan Exporting yang sama.
7
Gambar 4. 9 Peralatan di Dapur
4.1.2 Membuat animasi
Tampilan animasi yang terdapat di dalam game “Coocking For Child”
ini dibuat dengan menggunakan Adobe Flash CS3. Implementasinya
sebagai berikut:
1. Membuka program Adobe Flash CS3.
2. Membuat dokumen baru dengan memilih menu File > New, pilih
Actionscript 2.0, klik OK.
3. Masuk ke panel properties dengan menekan ctrl+F3 atau dari
menu Window kemudian pilih Properties. Atur dengan ketentuan
sebagai berikut:
Ukuran 550 x 400 pixel
Frame rate 20 fps
4. Membuat background untuk halaman intro. Impor background
kedalam stage dengan menekan Ctrl+R. Background dibuat
menggunakan Corel Draw X4 :
8
Gambar 4. 11 Posisi Keyframe dan Hasil Animasi
9
Gambar 4.13 Pembuatan Animasi Judul
9. Untuk membuat animasi Play button, buatlah sebuah lingkaran
lalu tekan tombol F8 atau Modify > Convert to Symbol ,
masukkan play_btn sebagai name dan pilih button sebagai type-
nya.
10. Kemudian tekan F9 untuk menampilkan jendela Action atau klik
kanan pada tombol dan pilih Action. Tuliskan script berikut
10
Gambar 4.15 Jendela Sound Properties
12. Pada frame 1 isikan script berikut.
var klik:Sound = new Sound();
klik.attachSound("aaa");
11
Gambar 4.22 Intro1
12
4.6 Implementasi Tampilan Menu Masak Yuk
Berikut adalah tampilan menu Masak Yuk
13
Gambar 4.27 Pembuatan Tahap 1
14
DAFTAR PUSTAKA
Al- Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
Offset.
Brotodjojo, Linda Carolina. 2009. Masak Yuk, Buku Memasakku Bersama Ibu. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama.
Eko, Prabowo. 2003. Presentasi Multimedia Dengan Director. Jakarta : PT.Elex Media.
HM, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Jr, Raymond Mcleod. 2008. Sistem Informasi Manajemen II. Jakarta : Salemba Empat.
Pearce II, John A and Richard B. Robinson. Jr. 2008. Manajemen Strategis. Jakarta :
Salemba Empat.
15