Anda di halaman 1dari 2

Gek :

Taman Pujaan Bangsa Margarana


Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana adalah sebuah Monumen peringatan yang
didirikan untuk mengenang tragedi Puputan Margarana, di Desa Marga, Kecamatan Marga,
Kabupaten Tabanan, Bali. Pada Tanggal 20 November 1946 terjadilah pertempuran habis-habisan
antara pasukan pejuang Republik Indonesia melawan kaum penjajah Belanda,peristiwa tersebut
dikenal dengan perang Puputan Margarana. di Banjar Kelaci, Desa Marga oleh pasukan Ciung
Wanara di bawah pimpinan Kolonel I Gusti Ngurah Rai.

Monumen ini dibangun pada tahun 1954, delapan tahun setelah peristiwa heroik puputan
margarana pada 20 november 1946. Diresmikan oleh pemerintah pusat sebagai Taman Pahlawan
Pujaan Bangsa dan memiliki areal mencapai 25 hektar dengan total 1.342 nisan pahlawan perang
kemerdekaan Indonesia di Bali.

Pradnya :
Bagian Hilir, terdapat pelataran upacara, dan dua balai peristirahatan untuk pengunjung. Adapula
patung panca bakti yang menggambarkan persatuan dan kesatuan seluruh rakyat dalam perjuangan
kemerdekaan.

Bagian Tengah, terdapat Taman Pahlawan Margarana Tabanan setinggi 17 meter, dengan atap
bertingkat 8, serta pondasi persegi 5 yang melambangkan proklamasi RI 17 Agustus 1945. Pada tugu
ini juga terpahat isi surat jawabab I Gusti Ngurah Rai kepada Belanda. Surat tersebut memiliki inti
kebesaran jiwa perjuangan dan patriotisme bangsa Indonesia yang menolak tunduk kepada NICA.

Di paling ujung monumen, terdapat bangunan Gedung Sejarah. Gedung ini menyimpan sejumlah
benda peninggalan perjuangan kala itu. Diantaranya senjata hasil rampasan dari tentara NICA, alat
komunikasi, alat penyamaran, alat medis dan lain-lain.

Bagian Hulu, biasa disebut Taman Bahagia. Pada bagian ini, ada ribuan tugu kecil yang merupakan
simbol pahlawan-pahlawan yang gugur dalam perang puputan. Di dalamnya termasuk pula sebuah
nisan untuk pahlawan tidak dikenal.

Nisan-nisan tersebut pun terjaga dengan baik kebersihannya. Di antara nisan-nisan itu, ada pula
sebuah nisan yang ditujukan untuk I Gusti Ngurah Rai yang merupakan pimpinan pasukan dalam
peristiwa heroik ini.

Gek :
Sejak beberapa tahun belakang, di taman ini juga dibangun bumi perkemahan remaja. Hal ini
bertujuan untuk mengenalkan sejarah kepada kaum muda dan mengajak mereka mengenang para
pahlawan yang berjasa dan diharapkan para remaja ini dapat mencontoh sikap para pahlawan yang
telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai