Anda di halaman 1dari 18

Sumberdaya Alam/Hutan

Menurut Tata Hukum Indonesia

Wahyu Tri Widayanti, S.Hut., M.P.


Fakultas Kehutanan UGM
Peraturan Perundangan terkait dengan
pengelolaan dan distribusi manfaat SDA

1. UUD 1945 pasal 33


2. Undang-undang Pokok Agraria No 5 tahun
1960
3. Undang-undang Kehutanan No 41 tahun
1999

27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 2


Pengelolaan SDA/H di Indonesia
saat ini :
• Hutan produktif : kayu – non kayu; monokultur-
polikultur, alam-buatan, forest-agroforest, dll.
• Manfaat : ekonomi, ekologi, sosial-budaya.
• Situasi secara umum → hutan dalam kondisi
krisis
• ±120 juta Ha wilayah Indonesia : 61% tanah
daratan “tanah hutan” dimiliki/dikelola oleh
KLHK → hutan primer dan hutan sekunder.
• Laju kerusakan hutan belum dapat dikendalikan
secara optimal
• Kapasitas industri tidak berimbang dengan etat
tebangan, Kapasitas industri > etat tebangan
27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 3
Apa yang terjadi ???
• Bahan baku industri kayu : kayu legal < kayu ilegal.
• “Aturan main” belum jelas → KLHK menyatakan
memiliki kewenangan atas daratan Indonesia
namun belum dapat mengelola wilayah yang
begitu luas dan memberikan kepastian penguasaan
dan pengelolaan yang dibutuhkan baik bagi
masyarakat setempat maupun bagi industri
kehutanan.
• 25-35 tahun terakhir konflik antara masyarakat
adat/setempat dengan pemerintah atas klaim hak
atas tanah dan sumberdaya alam → makin
mencuat.
27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 4
Persoalan yang dihadapi :
Adanya peraturan perundang undangan yang
saling bertentangan, berdampak menciptakan
kemiskinan dan penurunan sumber daya alam.

Per-UU → disusun dengan pendekatan holistik.

27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 5


Pandangan ahli hukum pertanahan :
Prof. Boedi Harsono (1984) :

✓ “Dari pandangan hukum pertanahan, sebidang


tanah yang tumbuh hutan di atasnya,
penguasaan tanahnya diatur oleh Hukum
Tanah (UUPA).
✓ Pengelolaan haknya diberikan kepada KLHK
seperti yang dimandatkan dalam UU
Kehutanan.
✓ Dalam hal ini pemberian dan pengakuan hak-
hak atas tanah akan diterbitkan oleh BPN
dengan menggunakan Hukum Pertanahan.”

27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 6


Prof. Maria Sumardjono (2001) pada saat proses revisi
Undang Undang Pokok Kehutanan No 5 tahun 1967 :

✓ “Ruang lingkup (Rancangan) UU Kehutanan seharusnya


dibatasi pada pengaturan tentang pemanfaatan sumber
daya hutan.
✓ Penentuan kawasan hutan diperlukan untuk membatasi
luasnya kewenangan pengelolaan pemanfaatan sumber
daya hutan dan tidak dimaksud untuk memberikan
wewenang untuk mengatur tentang penguasaan tanah di
dalam kawasan hutan tersebut.
✓ Pemberian hak untuk memanfaatkan kawasan hutan
(BUMN, BUMS) dilakukan oleh KLHK, sedangkan pemberian
hak atas tanah, misalnya HGU dll dilakukan oleh BPN.”

27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 7


Dengan pemahaman 2 argumentasi pakar hukum
pertanahan ini maka :
→KLHK hanya dapat memberikan hak
pengusahaan dan hak pemungutan hasil hutan,
sedangkan segala proses yang berkaitan dengan
penguasaan atas tanah dilakukan oleh instansi
lain (BPN).
→Penataan batas kawasan hutan tidaklah menjadi
batasan untuk tidak menggunakan UUPA No 5
tahun 1960, sebagaimana lazim dipraktekan saat
ini.

27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 8


UUD 1945 pasal 33
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
azas kekeluargaan
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
dalam undang-undang.
UUPA No 5 Tahun 1960
• Mengatur 197 juta hektar wilayah daratan
Indonesia.
• UU pengakuan dan pemberian : 7 jenis hak atas
tanah dan tambahan 3 jenis hak pemanfaatan
sumber daya alam
• Hak yang paling kuat dan paling penuh : hak
milik.
• Hak atas tanah →Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai
27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 10
UU Kehutanan No 41 Tahun 1999 :
• Memberi kewenanangan pada pemerintah
melalui KLHK untuk menentukan dan
mengelola Kawasan Hutan Indonesia.

• tidak tercantum kewenangan KLHK atas


penerbitan jenis-jenis hak penguasaan atas
tanah yang diatur oleh UUPA.

• secara hukum “tanah hutan” tidak terdapat di


Indonesia sebagai suatu definisi hukum (istilah
hukum kawasan hutan).
27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 11
UU Kehutanan No 41 Tahun 1999 :
• Kawasan hutan dapat dibagi menjadi 2 bagian
yaitu:

a. Kawasan Hutan Negara, yaitu wilayah dimana


pemerintah (KLHK) telah menetapkan bahwa
tidak ada hak privat (private rights) atas tanah
tersebut.
b. Hutan Hak, yaitu wilayah dimana tanahnya dan
yang hutan di atasnya dibebani hak privat
lainnya (private rights).

27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 12


Penunjukan Kawasan Hutan Indonesia
berdasarkan TGHK (2005)
1. Kawasan Suaka Alam : 18,737,470
2. Hutan Lindung : 30,394,523
3. Hutan Produksi Terbatas : 17,081,732
4. Hutan Produksi Tetap : 28,688,788
5. Hutan Produksi Konversi : 13,723,295
TOTAL : 108,625,809

27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 13


• Penunjukan Kawasan Hutan
• Keputusan Menteri Kehutanan No.
SK.768/Menhut-II/2012

27/10/2021 Materi Kuliah Penguasaan Tata Ruang 14


Penunjukan Kawasan Hutan
Berdasarkan Paduserasi TGHK dan
RTRW

data series
Perundang-undangan dan Peraturan-
peraturan Kehutanan
wtwidayanti@gmail.com
Subyek email dan file nama :
HAPUUK Tugas1_NIU_nama mahasisa
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai