OLEH:
WIWIK HANDAYANI SUBAGIO
A. Resume Artikel
Judul : Pengetahuan, Sikap, dan Efikasi Diri Wanita Usia Subur Terkait
Asuhan Prakonsepsi
1. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan,
sikap, dan efikasi diri wanita usia subur terkait asuhan prakonsepsi
2. Desain dan Metode
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain survei
3. Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari responden
memiliki pengetahuan tentang asuhan prakonsepsi pada kategori cukup (41,5%),
sikap responden terkait asuhan prakonsepsi sebagian besar berada pada kategori
cukup (59,8%), dan efikasi diri responden terkait asuhan prakonsepsi sebagian
besar berada pada kategori tinggi (65,9%).
4. Kesimpulan
Hampir separuh wanita dalam penelitian ini memiliki pengetahuan tentang
asuhan prakonsepsi dengan kategori cukup. Namun demikian, sebagian besar
mereka memiliki sikap yang cukup. Hal yang unik dan baru dari penelitian ini
adalah efikasi diri yang tinggi dari wanita terkait asuhan prakonsepsi. Untuk itu,
upaya promosi/edukasi asuhan prakonsepsi pada wanita dan pasangannya perlu
ditingkatkan.
B. Critical Appraisal
D. Kesimpulan
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi pelayanan kebidanan, dimana pada
penelitian ini diketahui bahwa Hampir separuh wanita dalam penelitian ini memiliki
pengetahuan tentang asuhan prakonsepsi dengan kategori cukup. Namun demikian,
sebagian besar mereka memiliki sikap yang cukup. Hal yang unik dan baru dari
penelitian ini adalah efikasi diri yang tinggi dari wanita terkait asuhan prakonsepsi.
Untuk itu, upaya promosi/edukasi asuhan prakonsepsi pada wanita dan pasangannya
perlu ditingkatkan. Selain itu, perlu dibentuk program dan klinik khusus prakonsepsi
pada fasilitas kesehatan primer agar memungkinkan bagi wanita dan pasangannya
berkonsultasi dan mendapatkan informasi, edukasi, dan konseling perencanaan
kehamilan yang sehat.
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol. 13 No 1 Mei 2021
ABSTRACT
Preconception care has an important role in improving women's health before
conception to produce a healthy pregnancy. It takes awareness and good behaviour for
every woman of childbearing age to optimize preconception care. This study aimed to
describe women's knowledge, attitudes, and self-efficacy of reproductive. This research
was descriptive with a survey design. This research was conducted in two sub-districts
from August to November 2019, namely Rancaekek District, Bandung Regency and
Padalarang District, West Bandung Regency. The subjects of this study were women of
reproductive age with an age range of 15-49 years. The size of the sample was 82. The
sampling technic was consecutive sampling when women came to the health
facility/midwife clinic in the study area.
The results showed that almost half of the respondents knew preconception care in the
sufficient category (41.5%), the attitude of the respondents regarding preconception
care was mostly in the sufficient category (59.8%), and the respondents' self-efficacy
related to preconception care was in the high category. (65.9%). Health promotion and
education efforts related to preconception care for the community, especially women of
reproductive age, need to be increased.
Keywords: Knowledge, attitude, self-efficacy, preconception care, women of
reproductive age
ABSTRAK
Asuhan prakonsepsi memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesehatan wanita
sebelum konsepsi agar dapat menghasilkan kehamilan yang sehat. Diperlukan
kesadaran dan perilaku yang baik bagi setiap wanita usia subur agar dapat
mengoptimalkan asuhan prakonsepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran pengetahuan, sikap, dan efikasi diri wanita usia subur terkait asuhan
prakonsepsi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain survei. Penelitian ini
dilaksanakan dari Bulan Agustus sampai dengan Nopember 2019 di dua Kecamatan,
yakni Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung dan Kecamatan Padalarang
Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian ini adalah wanita usia subur dengan
rentang usia 15-49 tahun. Besar sampel penelitian adalah sebanyak 82. Sampel
diambil secara consecutive sampling pada saat wanita datang ke fasilitas
kesehatan/klinik bidan yang ada di wilayah lokasi penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hampir setengah dari responden memiliki pengetahuan tentang
asuhan prakonsepsi pada kategori cukup (41,5%), sikap responden terkait asuhan
prakonsepsi sebagian besar berada pada kategori cukup (59,8%), dan efikasi diri
responden terkait asuhan prakonsepsi sebagian besar berada pada kategori tinggi
(65,9%). Upaya promosi dan pendidikan kesehatan terkait asuhan prakonsepsi kepada
masyarakat terutama WUS perlu ditingkatkan.
Kata kunci: Pengetahuan, sikap, efikasi diri, asuhan prakonsepsi, wanita usia subur.
270
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1906
PENDAHULUAN mereka butuhkan2.
Asuhan prakonsepsi merupakan Rendahnya akses wanita terhadap
aspek esensial sebagai bagian dari asuhan prakonsepsi salah satunya
upaya asuhan primer dan preventif, disebabkan oleh kurangnya
bukan hanya ditujukan pada perempuan pengetahuan wanita tentang asuhan
yang sudah menikah saja, namun juga prakonsepsi. Permasalahan rendahnya
bagi perempuan yang belum menikah pengetahuan wanita tentang asuhan
termasuk remaja dan dewasa muda. prakonsepsi umum terjadi di negara-
Adapun tujuan asuhan prakonsepsi negara berkembang.3 Penelitian
adalah memastikan bahwa wanita dan Teshome, et al menunjukkan mayoritas
pasangannya berada dalam status wanita akan datang ke fasilitas
kesehatan fisik dan emosional yang kesehatan pada saat mengetahui diri
optimal dan tidak mengalami masalah mereka hamil atau sebaliknya belum
kesehatan saat dimulainya kehamilan1,2. juga mengalami kehamilan. Para wanita
Terdapat banyak masalah juga tidak berupaya mengumpulkan
kesehatan yang terjadi dan berkembang informasi tentang hal tersebut
pada masa prakonsepsi yang dapat dikarenakan mereka tidak memiliki
meningkatkan kemungkinan kematian kesadaran4. Hal yang sama juga
dan kesakitan ibu dan anak, antara lain ditunjukkan dalam penelitian Ahmed et
gangguan dan defisiensi gizi, penyakit al, bahwa hanya 11% wanita yang
yang dapat dicegah dengan imunisasi, memiliki pengetahuan tentang asuhan
perilaku merokok, risiko lingkungan, prakonsepsi5.
gangguan genetik, kehamilan dini, Sikap wanita dan kemauan untuk
kehamilan yang tidak diinginkan, berperan serta juga dapat memengaruhi
kehamilan yang terlalu dekat, penyakit keberhasilan asuhan prakonsepsi. Para
menular seksual termasuk HIV, wanita dalam studi Teshome, et al
infertilitas dan subfertilitas, gangguan memiliki anggapan bahwa konsepsi
kesehatan mental, penggunaan zat adalah kejadian alamiah sehingga tidak
psikoaktif dan kekerasan seksual2. perlu dikonsultasikan atau dipersiapkan
Asuhan prakonsepsi merupakan melalui pelayanan asuhan prakonsepsi
salah satu faktor yang dapat sebelum kehamilan terjadi.4 Wanita
berkontribusi mengurangi risiko atau menganggap diri mereka sehat dan
masalah kesehatan, mengoptimalkan tidak perlu datang ke fasilitas
kesehatan ibu dan anak, memberikan kesehatan4,6.
dukungan bagi wanita agar memiliki Disamping itu, hasil penelitian
informasi yang cukup dan memiliki menunjukkan bahwa efikasi diri wanita
keputusan yang baik terkait kesuburan secara positif berhubungan dengan
dan kesehatannya. dapat pula manfaat dan harapan dari asuhan
berkontribusi pada perkembangan prakonsepsi. Efikasi diri merupakan
sosial dan ekonomi keluarga dan prediktor yang baik dari perilaku
masyarakat. Membangkitkan kesadaran kesehatan sehingga hal itu menjadi
tentang pentingnya kesehatan dan faktor penting untuk meningkatkan
perilaku kaum laki-laki terhadap dampak keberhasilan asuhan prakonsepsi7.
kesehatan ibu dan anak juga dapat Wanita akan berpartisipasi dalam
menambah manfaat potensial dari asuhan prakonsepsi jika mereka
asuhan prakonsepsi. Namun menginginkannya. Efikasi diri yang
kenyataannya program-program terkait tinggi berkaitan erat dengan niat wanita
pelayanan kesehatan prakonsepsi untuk berperan serta. Efikasi diri yang
sangat minim di negara-negara positif yakni keyakinan untuk mampu
berkembang. Di samping itu, banyak melakukan perilaku yang dimaksud.
wanita di negara berkembang tidak Tanpa efikasi diri seseorang bahkan
memiliki cukup informasi dan akses enggan melakukan suatu perilaku6.
terhadap asuhan prakonsepsi yang
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk skala Guttman. Hasilnya
mengetahui gambaran pengetahuan, menunjukkan bahwa validitas kuesioner
sikap, dan efikasi diri wanita usia subur baik dengan koefisien reprodusibilitas
terkait asuhan prakonsepsi. 0,875 dan koefisien skalabilitas 0,751.
Uji validitas kuesioner sikap dan efikasi
diri (skala likert) menggunakan uji
METODE korelasi product moment dari Pearson
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menentukan nilai koefisien
deskriptif dengan desain survei untuk korelasi (r) hitung harus lebih besar dari
mengetahui gambaran pengetahuan, nilai r tabel. Hasilnya menunjukkan
sikap, dan efikasi diri WUS terkait bahwa untuk kuesioner sikap, semua
asuhan prakonsepsi. Penelitian ini butir pernyataan valid kecuali ada lima
dilaksanakan di dua Kecamatan, yakni butir pernyataan yang tidak valid. Begitu
Kecamatan Rancaekek Kabupaten pula dengan kuesioner efikasi, semua
butir pernyataan valid kecuali satu butir
Bandung dan Kecamatan Padalarang
pernyataan yang tidak valid. Butir-butir
Kabupaten Bandung Barat. Subjek
yang tidak valid dikeluarkan dari
penelitian ini adalah WUS dengan kuesioner karena masih terdapat tipe
rentang usia 15-49 tahun dengan besar soal yang maksudnya sama dengan
sampel penelitian adalah sebanyak 82. redaksi yang berbeda. Adapun uji
Sampel diambil secara consecutive reliabilitas instrumen menggunakan
sampling pada saat WUS datang ke koefisien reliabilitas Alpha Cronbach.
posyandu/klinik bidan yang ada di Hasilnya menunjukkan bahwa
wilayah lokasi penelitian. instrumen reliabel dengan nilai Alpha
Pengumpulan data dilakukan Cronbach’s secara berturut-turut untuk
secara langsung dengan metode kuesioner pengetahuan, sikap dan
wawancara/angket menggunakan efikasi adalah 0,873; 0,944; dan 0,806.
instrumen kuesioner pengetahuan, Pengolahan dan analisis data
sikap dan efikasi diri terkait asuhan penelitian dilakukan mulai dari
prakonsepsi yang dikembangkan oleh pengeditan, pengodean, dan entry data
peneliti dan sudah diujicobakan. ke dalam program komputer
Kuesioner pengetahuan terdiri dari 29 menggunakan perangkat lunak SPSS
butir pertanyaan menggunakan skala 16. Analisis yang digunakan adalah
Guttman (pilihan satu jawaban benar) analisis univariabel.
dengan skor terendah 0 dan skor Penelitian ini sudah memperoleh
tertinggi 29. Kuesioner sikap terdiri dari persetujuan etik dari Komite Etik
15 butir pernyataan dengan skala likert Penelitian Poltekkes Kemenkes
(1-4) dengan skor terendah 15 dan skor Bandung. Dalam pelaksanaannya,
tertinggi 60. Kuesioner efikasi diri terdiri setiap responden dijelaskan tujuan
dari 15 butir pernyataan dengan skala penelitian dan dimintai persetujuan.
likert (1-4) dengan skor terendah 15 dan Partisipasi diperoleh secara sukarela
skor tertinggi 60. Hasil perhitungan skor dengan mengisi lembar persetujuan
pengetahuan dan sikap dikonversikan setelah penjelasan. Segala data dan
ke dalam skala nilai 100 dan respon yang diberikan bersifat rahasia.
dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu
baik jika ≥76-100; cukup jika 60-75; dan
kurang jika ≤60; sedangkan untuk HASIL
efikasi diri dikategorikan tinggi jika ≥76- Sebanyak 82 WUS yang menjadi
100; cukup jika 60-75; dan rendah jika responden penelitian ini berada pada
≤60. rentang umur 17-43 tahun. Rata-rata
Uji coba instrumen dilakukan umur responden adalah 22,7 tahun.
terhadap 31 orang WUS yang bukan Lebih dari separuh responden berstatus
termasuk responden penelitian. Uji kawin (53,7%). Sebagian besar
validitas kuesioner pengetahuan
menggunakan teknik analisis Skalo
responden berpendidikan SMA (61,0%),
dan bekerja (69,5%) sebagaimana yang
ditunjukkan dalam Tabel 1.
Tabel 2 Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Efikasi Diri Responden Terkait Asuhan
Prakonsepsi (n=82)
Kategori Frekuensi %
Pengetahuan
Kurang 27 32,9
Cukup 34 41,5
Baik 21 25,6
Sikap
Kurang 30 36,6
Cukup 49 59,8
Baik 3 3,7
Efikasi Diri
Rendah 1 1,2
Cukup 27 32,9
Tinggi 54 65,9
280
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1906
memungkinkan bagi wanita dan Reproductive Age About Rheumatic
pasangannya berkonsultasi dan Heart Disease. Int J Public Heal Res.
mendapatkan informasi, edukasi, dan 2015;3(5):223-227.
konseling perencanaan kehamilan yang 6. Fransen MP, Hopman ME,
sehat. Murugesu L, Rosman AN, Smith
SK.
Preconception counselling for low
UCAPAN TERIMA KASIH health literate women: an exploration
Ucapan terimakasih disampaikan of determinants in the Netherlands.
kepada Badan Pengembangan dan Reprod Health. 2018;15(1):192.
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia doi:10.1186/s12978-018-0617-1
Kesehatan (BPPSDMK) Kementerian 7. Grady CM, Geller PA. Effects of
Kesehatan (Kemenkes) Republik Self-Efficacy and Locus of Control
on Future Preconception Counseling
Indonesia yang sudah mendanai
Plans of Adult Women With Type 1
penelitian ini, dan Unit Penelitian dan
Diabetes. Diabetes Spectr.
Pengabdian Masyarakat (UPPM) serta 2016;29(1):37-43.
Komite Etik Penelitian Politeknik doi:10.2337/diaspect.29.1.37
Kesehatan Kemenkes Bandung yang 8. Kasim R, Draman N, Abdul Kadir A,
sudah meninjau usulan dan Muhamad R. Knowledge, Attitudes
pelaksanaan penelitian ini. and Practice of Preconception Care
among Women Attending Maternal
Health Clinic in Kelantan. Educ Med
DAFTAR RUJUKAN J. 2016;8(4):57-68. doi:DOI:
1. Karoshi M, Newbold S, B-Lynch C. 10.5959/eimj.v8i4.475
A Textbook of Preconceptional 9. Emam EAER, Rheem AHA El,
Medicine and Management. Sapiens Ghanem NMA, Hassan HE.
Publishing; 2012. Knowledge and Attitude of Women
2. WHO. Preconception Care to and Nurses regarding Pre-
Reduce Maternal and Childhood Conception Care: A Comparative
Mortality and Morbidity.; 2012. Study. Am Res Journals.
3. Ayalew Y, Mulat A, Dile M, Simegn 2019;5(1):1-15.
A. Women's knowledge and 10. Thaha AR. Peran Kader Posyandu
associated factors in preconception Pada Pelayanan Terpadu Wanita
care in adet, west gojjam, northwest
Prakonsepsi Di Wilayah Puskesmas
Ethiopia: a community based cross
Pattigalloang. J Mkmi,. Published
sectional study. Reprod Health.
2017;14(1):15. doi:10.1186/s12978- online 2014:102-109.
11. Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan
017-0279-4
4. Teshome F, Kebede Y, Abamecha F, Dan Penanggulangan Anemia Pada
Birhanu Z. Why do women not Remaja Putri Dan Wnita Usia Subur
prepare for pregnancy? Exploring (WUS).; 2018.
women's and health care providers' 12. Paratmanitya Y, Helmyati S,
views on barriers to uptake of Nurdiati DS, Lewis EC, Hadi H.
preconception care in Mana District, Assessing preconception nutrition
Southwest Ethiopia: a qualitative readiness among women of
study. BMC Pregnancy Childbirth. reproductive age in Bantul,
2020;20(1):504. Indonesia: findings from baseline
doi:10.1186/s12884-020-03208-z data analysis of a cluster randomized
5. Ahmed KYM, Elbashir IMH, trial. J Gizi dan Diet Indones
Mohamed SMI, Saeed AKM, Alwad (Indonesian J Nutr Diet Vol 8 ISSUE
AAM. Knowledge, Attitude and 2, 2020. Published online February
2021.
Practice of Preconception Care
13. Oktalia J, Herizasyam. Kesiapan Ibu
Among Sudanese Women in
Menghadapi Kehamilan Dan Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhinya. J 2014;6(1).
Ilmu dan Teknol Kesehat. 17. Santrock J. Psikologi Pendidikan
2016;3(2):147-159. (Edisi Kedua). 2nd ed. (B.S. TW,
14. Candra. Pendidikan Dan Prilaku ed.). Kencana; 2007.
Kesehatan. Rineka Cipta; 2007. 18. Bastani F, Hashemi S, Bastani N,
15. Intan T. Fenomena Tabu Makanan Haghani H. Impact of preconception
Pada Perempuan Indonesia Dalam health education on health locus of
Perspektif Antropologi Feminis. control and self-efficacy in women.
PALASTREN J Stud Gend. East Mediterr Heal J = La Rev sante
2018;11(2):233. la Mediterr Orient = al-Majallah
doi:10.21043/palastren.v11i2.3757 al-
16. Damailia HT, Harmawati IN. sihhiyah li-sharq al-mutawassit.
Hubungan sikap tentang penundaan 2010;16(4):396-401.
kehamilan usia muda dengan
perilaku penundaan kehamilan usia
muda. J Ilmu dan Teknol Kesehat.