Anda di halaman 1dari 2

 Bagaimana cara perwujudan semangat kekeluargaan dan gotong royong dalam kehidupan?

Semangat
kekeluargaan dan gotong royong Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,
manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa, selain sebagai makhluk individu (pribadi) juga sebagai
makhluk sosial (zoon politicon). Sebagai makhluk pribadi setiap manusia berbeda dengan manusia
yang lain. Meski begitu, karena manusia adalah makhluk sosial, manusia selalu mempunyai keinginan
untuk berhubungan dengan manusia lain.
 Bangsa Indonesia adalah keluarga besar di dalam rumah bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang masyarakatnya bercorak Bhinneka Tunggal Ika. Masyarakat Indonesia selalu bergaul dan
bekerja sama serta saling bantu membantu antara sesamanya. Sebagai keluarga besar, bangsa
Indonesia harus bahu-membahu yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan dan gotong royong.
Semangat kekeluargaan dan gotong royong harus selalu dikembangkan dan dipraktikkan dalam
kehidupan bermasyarakat.
 Gotong royong berarti bekerja bersama-sama, tolong menolong dan bantu-membantu secara ikhlas
baik untuk kepentingan bersama maupun untuk keperluan orang-perorang.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 2). Karakter juga bisa bermakna “huruf”.
Menurut (Ditjen Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional), karakter adalah cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa
membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang
ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 2). Karakter juga bisa bermakna “huruf”.
Menurut (Ditjen Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional), karakter adalah cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa
membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang
ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu.
 Budaya masyarakat Indonesia merupakan karakteristik yang harus dipegang teguh, saat ini disorientasi
budaya, dislokasi atau krisis sosial budaya dalam masyarakat begitu meningkat. Dimana masyarakat
sudah tidak mempunyai ketertarikan terhadap budayanya sendiri, hal itu sangat memprihatinkan
apalagi bangsa Indonesia merupakan negara dengan beragam kebudayaan yang harusnya dilestarikan
agar tidak tinggal nama belaka. Budaya di Indonesia sangat berharga agar tidak direbut oleh negara
lain seperti batik, tarian reog dan lain-lain sebagai pewaris negeri. Karena budaya adalah asset bangsa
yang harus dipertahankan kelestariannya, budaya bukan hanya peninggalan zaman dahulu tetapi juga
merupakan warisan dari para leluhur yang mencerminkan karakteristik masyarakat Indonesia yang
tidak dapat di beli oleh negara lain.
 Rasa nasionalisme dan patriotisme yang merupakan warisan dari para pejuang Indonesia sudah tidak
lagi ditemukan. Dimana masyarakat seharusnya menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
negara dengan keberanian dan pantang menyerah untuk membela bangsa dan negara. Kebanyakan
saat ini masyarkat Indonesia lebih membanggakan negara lain yang harusnya tidak terjadi. Negara lain
yang lebih maju itu sebagai cermin untuk mengevaluasi dan menumbukan motivasi agar negara lebih
maju. Keadaan seperti ini sungguh memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia. Dimana karakteristik
masyarakat Indonesia sesungguhnya telah memudar dan hilang seiring dengan keadaan yang terus
berkembang setiap harinya. Oleh karena itu, perlu diberikan pengenalan lebih lanjut tentang
bagaimana sesungguhnya karakteristik masyarakat Indonesia. Perlu diciptakan kesatuan dan
persatuan seperti semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap
satu jua. Semua itu hanya tinggal tulisan yang terpampang dan tak terlaksana, karena karakteristik
masyarakat Indonesia yang telah memudar membuat kesadaran masyarakat hilang sebagai
masyarakat Indonesia yang sebenarnya.
 Oleh karena itu, peran dari semua masyarakat Indonesia terutama dikalangan keluarga perlu
ditumbuhkan adab sopan santun dimana adanya rasa saling menghargai sesama dan menghormati
orang yang lebih tua, dari sinilah mulai membentuk karakteristik masyarakat Indonesia yang
sebenarnya dengan mengedepankan budaya malu dan gotong-royong sebagai wujud persatuan dan
kesatuan bangsa menuju masyarakat Indonesia yang berkarakter.
 Budaya masyarakat Indonesia merupakan karakteristik yang harus dipegang teguh, saat ini disorientasi
budaya, dislokasi atau krisis sosial budaya dalam masyarakat begitu meningkat. Dimana masyarakat
sudah tidak mempunyai ketertarikan terhadap budayanya sendiri, hal itu sangat memprihatinkan
apalagi bangsa Indonesia merupakan negara dengan beragam kebudayaan yang harusnya dilestarikan
agar tidak tinggal nama belaka. Budaya di Indonesia sangat berharga agar tidak direbut oleh negara
lain seperti batik, tarian reog dan lain-lain sebagai pewaris negeri. Karena budaya adalah asset bangsa
yang harus dipertahankan kelestariannya, budaya bukan hanya peninggalan zaman dahulu tetapi juga
merupakan warisan dari para leluhur yang mencerminkan karakteristik masyarakat Indonesia yang
tidak dapat di beli oleh negara lain.

Rasa nasionalisme dan patriotisme yang merupakan warisan dari para pejuang Indonesia sudah tidak
lagi ditemukan. Dimana masyarakat seharusnya menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
negara dengan keberanian dan pantang menyerah untuk membela bangsa dan negara. Kebanyakan
saat ini masyarkat Indonesia lebih membanggakan negara lain yang harusnya tidak terjadi. Negara lain
yang lebih maju itu sebagai cermin untuk mengevaluasi dan menumbukan motivasi agar negara lebih
maju. Keadaan seperti ini sungguh memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia. Dimana karakteristik
masyarakat Indonesia sesungguhnya telah memudar dan hilang seiring dengan keadaan yang terus
berkembang setiap harinya. Oleh karena itu, perlu diberikan pengenalan lebih lanjut tentang
bagaimana sesungguhnya karakteristik masyarakat Indonesia. Perlu diciptakan kesatuan dan
persatuan seperti semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap
satu jua. Semua itu hanya tinggal tulisan yang terpampang dan tak terlaksana, karena karakteristik
masyarakat Indonesia yang telah memudar membuat kesadaran masyarakat hilang sebagai
masyarakat Indonesia yang sebenarnya.

Oleh karena itu, peran dari semua masyarakat Indonesia terutama dikalangan keluarga perlu
ditumbuhkan adab sopan santun dimana adanya rasa saling menghargai sesama dan menghormati
orang yang lebih tua, dari sinilah mulai membentuk karakteristik masyarakat Indonesia yang
sebenarnya dengan mengedepankan budaya malu dan gotong-royong sebagai wujud persatuan dan
kesatuan bangsa menuju masyarakat Indonesia yang berkarakter.
 Guyub rukun merupakan bentuk cerminan dari Pancasila. Ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan
Yang Maha Esa sebagaimana sila pertama akan membuat seseorang takut berbuat radikal, intoleran
dan sikap merugikan lain yang merusak kerukunan. Menjunjung tinggi hidup yang sesuai sila kedua
yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab akan mendorong seseorang untuk berlaku adil, respect
terhadap orang lain apapun latar belakangnya, dan lebih manusiawi dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian juga dengan sila ketiga dimana seseorang yang menjaga kerukunan berarti ia juga
mengutamakan terjaganya persatuan, tidak memaksakan pemikirannya kepada orang lain. Sedangkan
sila keempat menjelaskan pentingnya menjaga kerukunan tidak hanya kepada sesama warga
masyarakat tetapi juga kepada pemerintah. Berusaha menghormati dan melaksanakan perannya
sebagai warga negara dan mendukung program positif pemerintah demi kemaslahatan bersama.
 Sila kelima atau terakhir, menjelaskan sikap adil dan beradab yang artinya seseorang dalam kehidupan
yang plural tidak bisa hanya mendukung kelompoknya, ia juga harus menghormati keputusan-
keputusan dan perbedaan kelompok lain dengan cara hidup rukun, tidak saling mencari kesalahan satu
sama lain.

Anda mungkin juga menyukai