KELOMPOK 2
Hikmal Fadhlur
Rahman DM
(C1B022074)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dasarnya manusia tidak terlepas dari manusia yang satu dengan yang lainnya,
karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk
melakukan pekerjaannya dan mempunyai sifat yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia juga
merupakan makhluk politik yang memiliki naluri untuk berkuasa. Namun, terkadang
manusia juga memiliki sifat yang tidak mudah puas karena keinginan manusia tidak
terbatas, maka dari itu manusia membutuhkan orang lain untuk dapat memenuhi
antarmanusia yang dari hubungan tersebut membentuk sebuah masyarakat di dalam suatu
negara dimana dalam negara itulah masyarakat ada untuk mempertahankan eksistensinya
dimana yang lebih penting antara bangsa dan negara dan terkadang malah menyepelekan
keduanya. Negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia, sedangkan
bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia.Suatu negara pasti mempunyai
identitas nasional sendiri-sendiri yang berbeda antara negara yang satu dengan negara yang
lain karena identitas nasional suatu bangsa menunjukkan kepribadian suatu bangsa
tersebut.
Identitas Nasional merupakan suatu cirri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat
keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maki kita harus menanamkan cinta akan tanah
air yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang
telah ditetapkan serta mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam
Pancasila
yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia. Dengan keunikan
inilah, Indonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat disamakan dengan bangsa lain dan
itu semua tidak akan pernah lepas dari tanggungjawab dan perjuangan dari warga
Indonesia adalah Negara Kesatuan yang memiliki identitas nasional yaitu Undang-
Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Negara Indonesia, Pancasila sebagai ideologi
bangsa, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, beragam budaya nasional, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, 17 Agustus 1945 sebagai hari lahirnya Negara Indonesia,
lambang Negara yakni Burung garuda, yang semuanya tidak dapat dipisahkan dari jati diri
Negara Indonesia. Identitas Nasional harus diperjuangkan dan dicintai oleh seluruh rakyat
Indonesia. Menjunjung tinggi tanah air Indonesia adalah kewajiban rakyat Indonesia
sebagai bentuk kecintaan pada bangsa dan sebagai perwujudan sikap nasionalisme
Indonesia.
kompleks atau rumit. Karena banyaknya kebudayaan baru yang datang dan diterima begitu
masalah klasik yang sepele namun berdampak serius seperti perbedaan suku, agama, ras
dan antar golongan yang semakin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.
Melihat dari kondisi tersebut, semangat nasionalisme harus dimiliki oleh seluruh
rakyat Indonseia terutama para generasi penerus bangsa. Anak-anak bangsa harus
Seperti yang dinyatakan oleh Amin (2013:2) membangun anak-anak bangsa Indonesia dan
kepribadian bangsa diperlukan suatu usaha, salah satu yang terpenting adalah melalui
pendidikan secara nasional, tujuan yang hendak dicapai melalui pendidikan secara nasional
antara lain bahwa pendidikan nasional harus mampu menumbuhan dan memperdalam rasa
cinta tanah air dengan kemajemukan dan keberagaman yang ada di Indonesia,
mempertebal semangat kebangsaan, dan rasa kesatuan dan persatuan berbangsa dan
bernegara.
tentang bagaimana rakat Indonesia harus memiliki rasa cinta dan semangat nasionalisme
pada Negara Indonesia dimana siswa dituntut untuk mengenal Negara Indonesia dengan
mengetahui Identitas Negara Indonesia seperti Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar
hukum Indonesia, pancasila sebagai ideologi bangsa, bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan, beragam budaya nasional, lagu kebangsaan Indonesia Raya, 17 Agustus 1945
sebagai hari lahirnya Negara Indonesia, lambang Negara yakni Burung garuda, yang
Hal ini sejalan dengan apa yang ada dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
bangsa barat, tergambar masyarakat yang individualis dan kehidupannya cenderung bebas. Lalu,
bagaimana dengan bangsa Indonesia? Bangsa Indonesia tergambar dengan keramahan, kekayaan
kebudayaan, dan plural (berbhineka). Bangsa Indonesia memiliki ciri karakter dibanding bangsa
Salah satu cara untuk memahami identitas suatu bangsa adalah dengan cara
membandingkan bangsa satu dengan bangsa yang lain dengan cara mencari sisi-sisi umum yang
ada pada bangsa itu. Identitas nasional adalah jati diri nasional. Jadi diri nasional adalah jati diri
yang dimiliki oleh suatu bangsa. Jadi, bisa disimpulkan identitas nasional adalah kepribadian
nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan
sebagai berikut: (1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia; (2) Bendera
negara adalah Sang Merah Putih; (3) Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya; (4) Lambang
negara adalah Garuda Pancasila; (5) Semboyan negara adalah Bhineka Tunggal ika; (6) Dasar
falsafah negara adalah pancasila; (7) Konstitusi (Hukum dasar) Negara adalah UUD NRI 1945;
(8) Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia; (9) Konsepsi Wawasan Nusantara; (10)
Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional. Semua bentuk identitas
nasional ini telah diatur dan sangat perlu disosialisasikan dari satu generasi ke generasi
selanjutnya.
Dengan mengetahui dan memahami bentuk-bentuk identitas nasional bangsa Indonesia itu
juga sama dengan meningkatkan cinta tanah air Indonesia. Cinta tanah air merupakan rasa cinta
terhadap bangsa dan negaranya sendiri. Rasa cinta tanah air merupakan rasa bangga terhadap
budaya, bahasa, adat istiadat yang ada di negara tersebut dengan selalu memelihara dan
menjaganya. Cinta tanah air Indonesia harus sudah ada pada seseorang sejak dini, agar sebagai
generasi penerus bangsa dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi
Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa
pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928.
Bendera negara Indonesia adalah Sang Merah Putih. Warna Merah Putih mencerminkan
semangat bangsa Indonesia yang memerah dan dilandasi dengan hati yang putih. Bendera Merah
Putih pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945, namun telah ditunjukkan pada peristiwa
Sumpah Pemuda.
3. Lagu Kebangsaaan Indonesia
Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan negara Indonesia buah karya Wage Rudolf
Supratman, yang menggambarkan semangat cinta tanah air dan kegagahan serta kebenaran.
Lagu ini pertama kali diperdengarkan dalam forum resmi yakni pada saat sebelum Kongres
Pemuda II ditutup pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada peristiwa itu lagu Indonesia Raya
4. Lambang Negara
negara Indonesia.
5. Konstitusi Negara
UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam
Pancasila sebagai situasi kejiwaan dan karakter bangsa Indonesia yang mengandung
kesadaran, cita-cita, hukum dasar, pasangan hidup telah menjadi nilai, asas, norma bagi sikap
kelompok-kelompok bangsa di Indonesia yang memiliki cita rasa tinggi, dapat dinikmati dan
Berikut Ini Beberapa Fungsi Identitas Nasional Yang Perlu Kita Ketahui, Seperti Dikutip Konsep
Identitas nasional memiliki tujuan utama sebagai alat pemersatu bangsa di bawah payung
persatuan. Identitas ini juga digunakan sebagai merek untuk memperkenalkan bangsa Indonesia
Identitas nasional merupakan ciri khas suatu bangsa. Dengan identitas nasional tersebutlah
Identitas nasional dijadikan acuan dan pedoman dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan
negara. Identitas nasional juga dapat menggambarkan kemampuan dan potensi yang dimiliki
suatu negara
4. Sebagai Perlindungan Diri Dampak Globalisasi
baik dan buruk. Untuk memfilter pengaruh globalisasi, maka diperlukan identitas nasional
sebagai rujukannya.
kesenangan dan kepuasan (Dinda Larasati, 2016). Sehingga adanya hedonisme membuat
masyarakat Indonesia dengan mudahnya menghabiskan hal-hal yang berkaitan dengan materi
hanya untuk kesenangan dan kepuasan. Keberadaan hedonisme ini dapat dilihar dari munculnya
2. Memudarnya sikap gotong royong yang menjadi niali-nilai di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Hal itu disebabkan oleh berkembangan sikap individualistik pada gaya hidup
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, menjadi tanda bahwa penerapan nilai-nilai yang
3. Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme. Contoh dari hal tersebut adalah masyarakat
yang cenderung lebih bangga dan senang menggunakan produk luar negeri dibandingkan dengan
produk nasional. Terlebih, adanya dominasi produk luar negeri di pasar Indonesia, seperti
pakaian, makanan, dan teknologi. Lalu contoh lainnya adalah ketika seseorang lebin bangga
terhadap budaya asing dibandingkan dengan budaya sendiri. Misalnya, penggunaan bahasa asing
dalam kehidupan sehari-hari. Memang bahasa asing patut dan perlu dipelajari. Namun bukan
berarti selalu digunakan untuk berinteraksi sehari-hari. Sebab bahasa Indonesia merupakan bahasa
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang harus dijunjung tinggi oleh setiap warga
negaranya.
NEGARA
Nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu paham yang menganggap kesetiaan tertinggi
atas setiap pribadi harus disertakan kepada Negara kebangsaan atau sikap mental dan tingkah
laku individu maupun masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas dan pengabdian tinggi
terhadap bangsa dan negaranya. Tetapi rasa cinta tanah air yang tidak berlebihan.
Generasi muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa ini. Bangsa akan menjadi maju
bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Namun dengan perkembangan
zaman yang semakin maju, malah menyebabkan semakin memudarnya rasa nasionalisme
dikarenakan adanya pengaruh barat yang sedang melanda generasi muda di Indonesia.
karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri. Namun dengan
Indonesia. Diperlukannya sekali upaya- upaya untuk meningkatkan semangat nasionalisme pada
generasi muda terutama pelajar Indonesia sebagai penerus bangsa ini. Banyak sekali cara yang
meningkatkan rasa nasionalisme. Hal yang terpenting dalam upaya tersebut adalah dapat
dilakukan
dengan sistem berkenlanjutan, atau dilakukan pembiasaan dan tidak hanya dilakukan satu atau dua
saja. Dengan demikian rasa nasionalisme dalam diri generasi muda akan berkembang.
sebagai berikut: Pertama, Persatuan; merupakan manifestasi dari Cinta tanah air yang
berimplikasi pada setiap orang berkewajiban menjaga dan memelihara semua yang ada di atas
tanah airnya. Sehingga muncul kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Persatuan inilah yang menurut Bung Hatta sebagai prinsip Nasionalisme yang pertama . Kedua,
atau pembebasan manusia dari penindasan perbudakan . Nasionalisme dalam konteks inilah yang
akan membangun segenap keadaan realitas manusia tertindas menuju manusia yang utuh.
Kemajemukan (pluralis) pada dasarnya bukan menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk
hidup bersama dalam sebuah tatanan negara, apalagi berbagai suku yang ada di Indonesia
mempunyai kesamaan emosional sebagai bekas jajahan kolonial Belanda. Karena dengan
kemajemukan yang mempunyai latar belakang sama tersebut unsur kebersamaan dalam rangka
menghadapi imperialisme dan kolonialisme dapat dibangun dalam bingkai Nasionalisme. Ketiga,
Patriotisme; ialah semangat cinta tanah air; sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-
galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya , Sehingga Nasionalisme meliputi
patriotisme.
mengangkat kaum kecil dan miskin ke harkat-martabat kemanusiaan yang adil dan beradab” .
Dengan sendirinya posisi Nasionalisme sangat strategis, yaitu sebagai pendorong dalam rangka
membebaskan dari segala belenggu penindasan dan membangkitkan kasih yang senasib dan
seperjuangan, menumbuhkan keberanian dan perasaan ingin melindungi terhadap sesama serta
Tanggung jawab warga negara terhadap bangsa dan negaranya dilaksanakan dengan cara
mengaktualisasikan hak dan kewajibanya sebagai warga negara. Selain itu tanggung jawab
warga negara dapat diwujukan dengan menjaga pesatuan dan kesatuan bangsa dan meningkatkan
wawasan kebangsaan.
membangun kekuatan nasional yang akan menjadi kekuatan pertahanan negara (national
defence) Indonesia yang tangguh dan kuat. Kedua komponen tersebut menjadi prasyarat dari
sudut pandang (viewpoint) harus selalu dibina dan dikembangkan secara terus menerus, terpadu,
dan berkelanjutan. Oleh karena itu, nasionalisme dan bela negara bukan hanya sebuah retorika
melainkan juga harus diwujudkan dan diimplementasikan secara nyata oleh seluruh komponen
bangsa, utamanya generasi penerus bangsa. Generasi penerus bangsa mempunyai tanggung
jawab untuk memahami dan mengerjakan terkait dengan pemenuhan hak dan kewajibannya