JENIS SITOKIN
● Interleukin adalah sitokin yang dihasilkan oleh satu leukosit dan bereaski pada leukosit
lainnya
● Tumor Necrosis Factor adalah Salah satu dari sejumlah besar sitokin, banyak yang sedang
terlibat dalam patogenesis, gangguan rematik dan inflmasi
● Interferon adalah hormon berbentuk sitokin berupa protein berjenis glikoprotein yang
disekresi oleh sel vertebrata karena akibat rangsangan biologis, seperti virus, bakteri,
protozoa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya
1. Interleukin (IL-1) monosit atau Sel T, sel B, ➢ Mediator respon inflamasi pejamu pada
makrofag yang makrofag imunitas bawaan (non spesifik)
teraktivasi dan ➢ Meningkatkan pertumbuhan dan
semua sel differensiasi
berinti kec ➢ Merangsang secara non spesifik ekspresi
eritrosit berbagai reseptor antigen pada
permukaan sel
➢ Merangsang produksi limfokin
2. Interleukin (IL-2) T helper, T sel T, sel B, ➢ Faktor pertumbuhan untuk sel T yang
supresor, sel T sel NK teraktivasi
sitotoksik, Faktor pertumbuhan dan differensiasi sel
timos yang B dan sel NK
imnokompeten Mengaktivasi makrofag.
Merangsang produksi beberapa limfokin
3. Interleukin (IL-3) Sel T (Th1 dan Sel induk Pada pertumbuhan dan differensiasi
Th2), hematopoiet semua lineage sel hemopoietik
sel NK dan ic, sel mast Perkembangan mastosit dalam mukosa
Mastosit
4 Interleukin (IL-4) Sel T, sel B Sel Regulator respon imun yang diperantarai
dan Mastosit hemopoietik IgE dan mastosit atau eosinophil
, fibroblas, Meningkatkan ekspresi MHC kelas II
sel epitel, dan reseptor IgE afinitas rendah pada sel
otot, B yang tidak teraktivasi
neuroblas Merangsang sekresi IL-4 oleh sel stroma
dan sel Mengatur hemopoiesis scr spesifik pada
stroma. lineage sel masing-masing
5 Interleukin (IL-5) sel Th2 dan sel Eosinofil, Merangsang pertumbuhan dan
mastosit yang sel B diferensiasi eosinofil dan mengaktivasi
teraktivasi. eosinofi.
Meningkatkan produksi IgA oleh sel
yang dirangsang oleh LPS.
Meningkatkan ekspresi reseptor IL-2
pada sel B yang teraktivasi maupun saat
istirahat
6 Interleukin (IL-6) makrofag, sel Memiliki peran dalam imunitas bawaan dan
endotel, dan sel adaptif.
T
7 Interleukin (IL-7) sel stroma Sel NK Berperan dalam proliferasi sel progenitor
limfosit B dan T.
12 Interleukin (IL-12 sel B, monosit Sel NK, sel Penginduksi poten untu produsi IFN-
dan makrofag T oleh sel T dan sel NK
Faktor diferensiasi sel T
Meningkatkan fungsi sitolitik sel NK
dan sel T teraktivasi
2. TNF-β Sel T dan sel B Mediator utama pada respon thd bakteri
yang gram negatif
teraktivasi Berperan dalam respon imun bawaan
terhadap bbg mikroorganisme penyebab
infeksi lain
1. Pengenalan mikroba dan sel nekrotik oleh reseptor seluler dan protein dikenali oleh
makrofag, dendritic sel, mast sel dan sel lainnya, Sel- sel ini mensekresikan sitokin dan
lainnya sebagai mediator yang akan memulai inflamasi . Mediator inflamasi juga dibentuk
oleh protein plasma yang bereaksi dengan stimulus
2. Dilatasi (Pelebaran) pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan aliran darah. Hal
ini dilakukan oleh histamin( sebagai mediator). Vasodilatasi awalnya terjadi di arteriol
kemudian pembentukan kapiler baru daerah tersebut. Vasodilatasi diikuti dengan
peningkatan permeabilitas pembuluh darah kecil dan mengeluarkan sel darah protein
plasma dari pembuluh darah ke ruang interstitial( exudate). Akibatnya terjadi aliran darah
melambat dan viskositas darah meningkat konsentrasi eritrosit meningkat menyebabkan
blood statis ketika statis leukosit yaitu neutrofil akan terakumulasi di sepanjang
endotelium pembuluh darah
Perjalanan leukosit dari lumen pembuluh darah ke jaringan merupakan rangkaian proses
yang dikontrol oleh adhesion molekul dan sitokin . Rangkaian prosesnya
Ketika aliran darah melambat maka konsentrasi RBC akan meningkat dan
mendorong leukosit ke dinding pembuluh darah tetap tidak menempel pada
endothelium kemudian terjadi statis yang menyebabkan leukosit berada di sekitar
perifer endhotelium (margination)
Pada sel endothelial akan mengeluarkan molekul adhesi yaitu selektin yang akan
membuat leukosit molekul adhesi nya yaitu Sialyl-Lewis X modified protein
menempel pada endotelium dan terlepas (tumbel because weak interaction) proses
tersebut disebut rolling. Akhirnya leukosit akan menempel dengan sempurna pada
endothelium (tertempelnya leukocyte syrface protein protein yaitu integrin)
Leukosit akan migrasi dari dinding pembuluh darah. Pergerakan leukosit akan
diregulasi oleh chemokines yang menstimulasi leukosit untuk bergerak ke jaringan
yang mengalami cedera (kemotaksis)
Pada inflamasi akut neutrofil akan mendominasi pada 6 sampai 24 jam pertama
kemudian digantikan oleh perlahan oleh monosit yang berdiferensiasi menjadi
makrofag sepanjang 24 sampai 48 jam
B. INFLAMASI KRONIK
Inflamasi kronik dapat dianggap sebagai inflamasi memanjang (berminggu-minggu hingga
(berminggu-minggu hingga berbulan, bahkan bertahun-tahun), dan terjadi inflamasi aktif, jejas
jaringan, dan penyembuhan secara serentak
Mekanisme Inflamasi Kronik